Anda di halaman 1dari 11

DEWAN TERITORIAL SUMUT

LEMBAGA KOMUNITAS PENGAWAS KORUPSI

SUMATERA UTARA
NOMOR AHU-0069623.AH.01.07.TAHUN 2016
Sekretariat.Jl. Bunga Asoka Gg.Baru No. 101 B Kel.Asarn Kumbang Kec. Medan Selayang HP.0823 7025 0100

Medan, 2 Desember 2019


Nomor : 86/LP/Koordinator Sumut/L-KPK/XII/2019
Lamp : 1 (satu) Berkas
Hal : Mohon Klarifikasi Dugaan KKN/PUNGLI
TA. 2017-2018-2019 Di SMKN 1 Padangsidimpuan.

Kepada Yth:
Kepada Sekolah SMKN 1 Padangsidimpuan.
di:
Padangsidimpuan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan hormat,

Salam Militansi Anti Korupsi… KPK JAYA.


Semoga dengan kedatangan surat kami ini, bapak dan keluarga beserta seluruh jajaran staff yang
bapak pimpin dalam keadaan sehat wal'afiat, Aamiin...
Bersama ini dapat kami sampaikan bahwa seluruh rakyat Indonesia mempunyai kewenangan
dalam melakukan pengawasan dan penyidikan atas perbuatan Tindak Pidana Korupsi, dan
Advokasi Anggaran pada setiap kebijakan dan Program Pemerintahan, Instansi baik milik Pemda
maupun Swasta, dalam hal penggunaan atau pengelolaan keuangan, yang bersumber dari
Pemerintah Daerah (APBD) dan Bantuan Daerah Bawahan (BDB) dari TK.I atau Propinsi serta
yang bersumber dari Pemerintahan Pusat (APBN) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini
dilakukan berdasarkan kepada:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999, Bab V Pasal 41 Peran Serta
Masyarakat Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR).
2. Peraturan Pemerintah RI No. 71 Thn 2000, tentang: Tata Cara Pelaksanaan Dan Peran
Serta Masyarakat Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR).
3. UU No.14 Tahun 2018 Tentang Keterbukaan Informasi Pada Publik
4. UUD 1945 Pasal 28, huruf f, Setiap Orang Berhak Untuk Berkomunikasi Dan
Memperoleh Informasi Untuk Mengembangkan Pribadi Dan Lingkungan Sosialnya,
Serta Berhak
5. Untuk Mencari, Memperoleh, Memiliki, Menyimpan, Mengelolah, Dan Menyampaikan
Informasi Dengan Menggunakan Segala Jenis Saluran Yang Tersedia.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dan hasil temuan investigasi team kami di lapangan telah
terjadi temuan dugaan KKN atau Pungli di sekolah yang bapak pimpin, yaitu diduga telah
melakukan Pengutipan dana bagi siswa-siswi Baru TA.2018 Di SMKN 1 Padangsidimpuan oleh
pihak sekolah sebesar sebesar Rp. 870.000,-/orang (untuk atribut, uang Pembangunan, bahan
pakaian seragam bawahan, baju olah raga,) sehingga total pengutipan kepada siswa/i baru
TA.2018 adalah sebesar Rp. 870.000,-
Dan untuk uang SPP perbulannya dipungut kepada siswa/i secara variatif, dari Rp.40.000,-
sampai Rp. 70.000 / siswa.

Hal yang harus diperhatikan dan yang sudah dilarang atau tidak diperbolehkan lagi menurut
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan P10.75/2016, tentang komite sekolah Pasal 12
ayat 1, dalam PERMEN tersebut ditegaskan bahwa Komite Sekolah baik perorangan maupun
kolektif dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam
atau bahan pakaian seragam di sekolah. Pertanyaan kami adalah sebagai berikut:

1. Apa dasar Bapak selaku Kepala Sekolah di SMKN 1 Padangsidimpuan melakukan


pengutipan tersebut di atas kepada para siswa/i?
2. Berapa jumlah siswa/i di SMKN 1 Padangsidimpuan pada TA.2017, 2018 dan 2019?
3. Berapakah jumlah hasil kutipan yang berhasil dikumpulkan?
4. Kepada siapakah dana hasil kutipan tersebut disetorkan?
5. Apakah siswa/i di SMKN 1 Padangsidimpuan pada TA.2017, 2018 dan 2019 tidak
menerima dana BOS dari Pusat? Kalau ada berapakah jumlahnya?
6. Siapakah nama Ketua Komite di SMKN 1 Padangsidimpuan pada TA.2017, 2018 dan
2019?
7. Apakah pihak Cabdis Pendidikan Propinsi sudah tahu atau bahkan merestuinya?
8. Apakah Dinas Pendidikan Tk.I Propinsi SUMUT juga telah mengetahui hal tersebut di
atas?

Demikianlah Surat Klarifikasi ini kami perbuat, jawaban dari pihak sekolah kiranya dapat kami
terima 3 hari setalah surat ini kami layangkan, dan jika surat jawaban dimaksud tidak kami
terima dalam jangka waktu yang telah ditentukan di atas maka izinkanlah kami berasumsi
bahwasanya dugaan KKN atau Pungli tersebut adalah benar adanya, dan akan kami publikasikan
kepada khalayak umum (masyarakat) sebagai konsumsi berita melalui Media Cetak (Koran) atau
Online serta di Media Elektronik (TV), dan selanjutnya akan kami masukkan sebagai Laporan
Dugaan KKN atau Pungli kepada Aparatur Hukum di Tk.II Tapsel dan atau di Tk.I Propinsi
Sumatera Utara di Medan.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik dari Bapak Kepala Sekolah SMKN 1
Padangsidimpuan kami ucapkan terima kasih.
Wassalam...

Hormat kami,
KOORDINATOR
LEMBAGA KOMUNITAS PENGAWAS KORUPSI
SUMATERA UTARA

CHAIRUL JAMAL, S.Sos.I

Tembusan:
1. DPW L-KPK Prop.SUMUT di Medan
2. Kapolres Padangsidimpuan di Padangsidimpuan
3. Kejari Padangsidimpuan di Padangsidimpuan
4. Kapolda di Medan
5. Kejatisu di Medan
Pertinggal
DEWAN TERITORIAL SUMUT
LEMBAGA KOMUNITAS PENGAWAS KORUPSI

SUMATERA UTARA
NOMOR AHU-0069623.AH.01.07.TAHUN 2016
Sekretariat.Jl. Bunga Asoka Gg.Baru No. 101 B Kel.Asarn Kumbang Kec. Medan Selayang HP.0823 7025 0100
082165134476

Medan, 6 Maret 2019


Nomor : 008/LP/Kor.L-KPK/Sumut/III/19
Lamp : 1 (satu) Berkas
Hal : Mohon Klarifikasi Dugaan KKN APBD TA. 2017
Kantor Satpol-PP Pemko Padangsidimpuan-SUMUT

Kepada Yth:
Bapak Kasat Pol-PP Pemko Padangsidimpuan
di:
Padangsidimpuan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan hormat,

Salam Militansi Anti Korupsi.

Semoga dengan kedatangan surat kami ini, bapak dan keluarga beserta seluruh jajaran staff yang
bapak pimpin dalam keadaan sehat wal'afiat, Aamiin...
Bersama ini dapat kami sampaikan bahwa seluruh rakyat Indonesia mempunyai kewenangan
dalam melakukan pengawasan dan penyidikan atas perbuatan Tindak Pidana Korupsi, dan
Advokasi Anggaran pada setiap kebijakan dan Program Pemerintahan, Instansi baik milik Pemda
maupun Swasta, dalam hal penggunaan atau pengelolaan keuangan, yang bersumber dari
Pemerintah Daerah (APBD) dan Bantuan Daerah Bawahan (BDB) dari TK.I atau Propinsi serta
yang bersumber dari Pemerintahan Pusat (APBN) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini
dilakukan berdasarkan kepada:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999, Bab V Pasal 41 Peran Serta
Masyarakat Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR).
2. Peraturan Pemerintah RI No. 71 Thn 2000, tentang: Tata Cara Pelaksanaan Dan Peran
Serta Masyarakat Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR).
3. UU No.14 Tahun 2018 Tentang Keterbukaan Informasi Pada Publik
4. UUD 1945 Pasal 28, huruf f, Setiap Orang Berhak Untuk Berkomunikasi Dan
Memperoleh Informasi Untuk Mengembangkan Pribadi Dan Lingkungan Sosialnya,
Serta Berhak Untuk Mencari, Memperoleh, Memiliki, Menyimpan, Mengelolah, Dan
5. Menyampaikan Informasi Dengan Menggunakan Segala Jenis Saluran Yang Tersedia.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dan informasi dari narasumber yang dapat dipercaya
selanjutnya team melakukan investigasi di lapangan atas dugaan Korupsi penggunaan APBD
2017 di kantor yang bapak pimpin (Satpol-PP kota Padangsidimpuan) Propinsi Sumatera Utara.
Dari hasi temuan investigasi lapangan tersebut di atas, terindikasi kuat telah terjadi
penyelewengan anggaran atau tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga diduga mengakibatkan kerugian
negara, dan disinyalir mengambil keuntungan untuk kepentingan atau memperkaya diri pribadi
dan atau golongan.
Untuk itu kami memohon kepada Bapak untuk Sudikiranya menjawab beberapa pertanyaan
(klarifikasi), adapun pertanyaan kami adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan kode rekening 1.05.1.05.02.01.08.5.2.1.02 dengan uraian kegiatan
Honorarium Non PNS (Honor Pegawai Honorer Tidak Tetap) sebesar Rp 30 600.000.-
Pertanyaannya adalah.
a. Berapa orangkah pegawai honorer di kantor yang bapak pimpin?
b. Berapakah gaji yang dibayarkan untuk perorang/bulan?
c. Siapa-siapakah nama pegawai honorer tersebut dan tahun berapakah pengangkatannya
masing-masing?

2. Pada kode rekening 1.05.1.05.02.01.14.5.2.2.01.05 dengan uraian kegiatan Belanja


Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih sebesar Rp 9.832.000.- pertanyaannya
adalah:
a. Apa-apa sajakah jenis barang yang dibelanjakan dan berapa harga satuannya?
b. Apakah barang-barang tersebut murni dibelanjakan pada tahun dimaksud bukan
barang dari tahun-tahun sebeiumnya?
c. Siapakah yang membelanjakannya dan dimanakah dibelanjakan?
3. Kode rekening 1.05.1.05.02.01.10.5.2.2.01.01 dengan uraian kegiatan Belanja alat tulis
kantor sebesar Rp. 38.388.500,- Pertanyaamya adalah:
a. Apa-apa sajakah jenis barang yang dibelanjakan dan berapa harga satuannya?
b. Apakah barang-barang tersebut murni dibelanjakan pada tahun dirnaksud bukan
merupakan barang dari tahun-tahun sebelumnya?
c. Siapakah yang membelanjakannya dan dimanakah dibelanjakan?
d. Siapakah yang menjadi Panitia pelaksananya?

4. Pada item kegiatan dengan kode rekening 1.05.1.05.02.01.17 dengan uraian kegiatan
Penyediaan Makanan dan Minuman sebesar Rp. 527.080.000,- Pertanyaannya adalah:
a. Berapa orang pegawaikah perharinya sehingga total angka nominalnya mencapai
sebesar Rp 493.680 000,- untuk anggaran Biaya Makan Minum pada TA 2017?
b. Apa sajakah jenis makanan dan minuman yang direalisasikan perharinya?
c. Siapakah yang menjadi Panitia Pelaksananya dan siapa pula yang mengadakannva
(Rumah makan/catering, dimana alamatnya)?
d. Apakah pelaksanaannya ditenderkan atau swakelola?
e. Kalau ditenderkan siapa-siapa sajakah perusahaan yang mengikuti proses tendernya,
dan siapa pula pemenangnya?
f. Dalam beberapa kali berkunjung saya beserta team tidak pemah mendapati
pelayanan, untuk kategori "Belanja Makanan dan Minuman Tamu” yang
dianggarkan di APBD 2017 sebesar Rp 20.400.000 “Tamu yang bagaimanakah
menurut bapak yang mendapat pelayanan dimaksud?”

5. Kode rekening 1.05.1 05.02.01.18 dengan uraian kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan
Konsultasi ke luar Daerah, sebesar Rp. 260.200.000.- Pertanyaannya adalah
a. Kemana sajakah perjalanan dinas luar daerah dengan anggaran biaya sebesar
Rp.193.200.000.- tersebut dilaksanakan, dan siapa sajakah yang berangkat?
b. Apa jenis transport yang digunakan dan di hotel manakah penginapannya?
c. Siapa sajakah yang berangkat melakukan bimbingan teknis dengan biaya sebesar
Rp.67 000.000.- dan dimanakah lokasi kegiatannya?
d. Apa jenis transport yang digunakan dan di hotel manakah penginapannya?
6. Ada beberapa item kegiatan yang rada-rada rnirip menurut hemat kamit, yaitu:
1) Kode rekening 1.05.1.05.02.01.20.5.2.2.26 dengan uraian kegiatan Honorarium Non
PNS (Honor Tenaga Ahli) sebesar Rp. 102.000.000,-
2) Kode rekening 1.05.1.05.02.01.21.5.2.1.02 dengan uraian kegiatan Honorarium Non
PNS (Honor Pegawai Honorer Tidak Tetap) sebesar Rp. 1.876.800.000,-
3) Kode rekening 1.05.1.05.02.01.21.5.2.2.27 dengan uraian kegiatan Honorarium Non
PNS (Honor Tenaga Ahli) sebesar Rp. 47.400.000,-
4) Kode rekening 1.05.1.05.02.15.01.5.2.2.26 dengan uraian kegiatan Honorarium Non
PNS (Honor Tenaga Ahli) sebesar Rp. 60.000.000.-
5) Berdasarkan kode rekening 1.05.1.05.02.01.08.5.2.1.02 dengan uraian kegiatan
Honorarium Non PNS (Honor Pegawai Honorer Tidak Tetap) sebesar
Rp.30.600.000,-

Dari kelima item tersebut di atas yang nyaris sama tertotal menjadi angka yang cukup
Fantastis, yaitu sebesar Rp 2.116.200.000,- (2,1 M) untuk item kegiatan Honorarium Non
PNS. Pertanyaannya adalah:
a. Berapa orangkah yang sebenarnya Tenaga Honorer di Kantor Satpol-PP Pemko
Padangsidimpuan sehingga memakan anggaran yang cukup besar tersebut (2,1 M)
TA.2017? dan berapa untuk TA 2018?
b. Apakah menurut bapak dana tersebut tidak tumpang tindih? Kalau tidak mohon
penjelasan.
c. Berapakah gaji perorang untuk pegawai Honorer dimaksud?
d. Berapa orangkah Pegawai Honorer sebagai Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber dan
berapakah gajinya perbulan?
e. Berapa orangkah jumlah pegawai Honorer yang berjenis Kelamin Pria dan wanita?

7. Menurut informasi di lapangan dari beberapa orang narasumber yang sangat dapat
dipercaya, untuk masuk menjadi pegawai Honorer dimaksud mereka membayar bekisar
15-40 juta/orang. Pertanyaannya adalah:
a. Apakah bapak mengetahui hal tersebut dan atau merestuinya?
b. Apakah bapak mengetahui kepada siapa uang dugaan kutipan tersebut disetorkan?
c. Siapakah jalur yang dipakai untuk pengurusannya, kalau memang bisa apakah masih
ada peluang kemungkinan untuk dimasukkan calon yang lain?
Demikianlah Surat Klarifikasi ini kami perbuat, kiranya bapak bersedia memberikan
tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan yang kami lampirkan di atas, dan jika jawaban dimaksud
tidak kami terima dalam 3 hari kerja ke depan, maka izinkanlah kami berasumsi bahwa dugaan
temuan-temuan kami tersebut adalah benar adanya, dan akan kami tindaklanjuti sesuai atau
sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerjasama yang baik dari pihak bapak, kami ucapkan
terima kasih.

Hormat kami,
KOORDINATOR
LEMBAGA KOMUNITAS PENGAWAS KORUPSI
KOORDINATOR L-KPK PROV.SUMUT

CHAIRUL JAMAL, S.Sos.I


NIK/NPA: 15502-19-09-2018

Ternbusan:
1. DPP L-KPK PUSAT di Jakarta
2. KPK-RI di Jakarta
3. MAhkamah Agung di Jakarta
4. Pertinggal
DEWAN TERITORIAL SUMUT
LEMBAGA KOMUNITAS PENGAWAS KORUPSI

SUMATERA UTARA
NOMOR AHU-0069623.AH.01.07.TAHUN 2016
Sekretariat.Jl. Bunga Asoka Gg.Baru No. 101 B Kel.Asarn Kumbang Kec. Medan Selayang HP.0823 7025 0100

Padangsidimpuan, 6 Maret 2019


Nomor : 087/Koord.L-KPK/Sumut/VIII/19
Lamp : 1 (satu) Berkas
Hal : Mohon Klarifikasi Dugaan KKN APBD/APBN TA 2017-2018

Kepada Yth:
Ibu Direktur RSUD Pemko Padangsidimpuan
di:
Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan hormat,

Salam sejahtera kami ucapkan, semoga Bapak/Ibu dan keluarga serta seluruh staf dalam keadaan
sehat wal'afiat dan dalam lindungan Allah SWT, serta sukses selalu dalam melaksanakan
aktifitas atau kegiatan sehari-hari. Aamiin...
Sesuai dengan tugas dan fungsi Pers (wartawan) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
sebagai social control di tengah-tengah masyarakat untuk balance serta turut andil memantau
kinerja aparatur atau pejabat Negara/Daerah dengan tujuan positif, berdasarkan wilayah kerjanya
masing-masing. Untuk merealisasikan tugas dalam hal pelaksanaannya sebagai social control di
lapangan sesuai dengan Undang-Undang Pers No.40 Tahun 1999, yaitu Pers berhak
mendapatkan informasi yang seluas-luasnya dari aparatur Pemerintahan, Pejabat Negara, TNI,
POLRI dan Pengusaha dalam merealisasikan informasi yang aktual dan balance atau tidak berat
sebelah (berimbang) bagi atau di tengah-tengah masyarakat, demikian juga dengan keberadaan
LSM merniliki tugas dan fungsi yang sama demi mewujudkan roda pemerintahan yang adil dan
merata terhadap masyarakat, berhak mendapatkan informasi berdasarkan Undang-Undang No.14
Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
MENGINGAT:
1. UU Republik Indonesia No.28 Tahun 1999 Tentang Pelaksanaan Pemerintah yang Bersih
dan Berwibawah Serta Bebas dari Unsur KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
2. UU Republik Indonesia No.31 Tahun 1999 Jo.UU No.20 Tahun 2001 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
3. PP RI No.20 Tahun 2000 Tentang Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah.
4. PP Republik Indonesia No.71 Tahun 2000 Tentang Peran Serta Masyarakat Dalam
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
5. Undang-Undang No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Dari hasil temuan Inteligent Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi Prov.SUMUT, dan dari
keterangan beberapa orang Narasumber hasil investigasi di lapangan yang dapat dipercaya, maka
kami perlu mengajukan beberapa pertanyaan dan oleh karena itu perlu kiranya mendapatkan
jawaban dari Ibu Direktur atas temuan dugaan KKN di RSUD Padangsidimpuan dengan sumber
dana dari APBD Pemko Padangsidimpuan ataupun APBN dari Pemerintah Pusat TA. 2018.
Adapun dugaan temuan yang perlu kami pertanyakan antara lain, sebagai berikut:

1. Berapakah Nilai Pengadaan Alkes TA. 2018, dan apakah proses tendernya dalam hal ini
sudah berjalan sebagaimana mestinya menurut Perundang-Undangan yang berlaku di
NKRI? Siapakah yang menjadi Panitia dan Rekanan Pelaksanaannya di Lapangan?

2. Kenapa pada pelaksanaan kegiatan SIM-RS pada TA.2018 di RSUD Padangsidimpuan


tidak ditenderkan? Sesuai dengan temuan BPK RI pada tahun 2018, sudah bagaimanakah
tindak lanjutnya di lapangan, putus apa lanjut? Mohon Penjelasan.

3. Apa dasar pihak RSUD Padangsidimpuan juga tidak menenderkan Item kegiatan GIZI
dan BHP atau Bahan Habis Palo! pada TA.2018, da berapakah nilai pagu anggarannya?
Motion Penjelasan

4. Berapakah nilai pengadaan Obat-obatan dan Alkes TA.2018, dan apakah proses
tendernya dalam hal ini sudah berjalan sebagaimana mestinya menurut Perundang-
Undangan yang berlaku?

5. Bagaimanakah realisasi pemeriksaan dari aparatur hukum di TK.I SUMUT tentang


laporan dugaan KKN Belanja Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan
di RSUD Padangsidimpuan dengan biaya APBD kota Padangsidimpuan Sebesar
Rp.23.884.419.000,-? Mohon Penjelasan.

6. Apakah pihak RSUD Padangsidimpuan meminta fee kepada rekanan, jika ya berapakah
dugaan Fee yang disinyalir diterima pihak RSUD Padangsidimpuan dalam proses tender
TA. 2017 dan 2018 di RSUD Padangsidimpuan dari rekanan, dan jika memang ada
kepada siapa (Coast Fee Pagu Proyek) Pekerjaan Paket Tender tersebut disetorkan?
Demikian surat Klarifikasi ini kami perbuat, mohon jawaban dari Ibu Direktur RSUD kota
Padangsidimpuan. Dan Jawaban dapat ditayangkan ke Posko KOORDINATOR L-KPK PROV
SUMUT di atas, jawaban kami tunggu atau diterima paling lambat 3 (tiga) hari setelah surat ini
kami sampaikan. Bila jawaban tidak kami terima maka izinkan kami berasumsi bahwasanya
dugaan temuan kami tersebut adalah benar, dan kami berhak untuk mempublikasikannya kepada
masyarakat atau khalayak ramai melalui media cetak atau elektronik dan meneruskannya sesuai
dengan jaIur hukum yang berlaku di NKRI. Atas pengertian dan bantuannya kami ucapkan
terima kasih.

Wassalam...

Hormat kami,
LEMBAGA KOMUNITAS PENGAWAS KORUPSI
KOORDINATOR L-KPK PROV.SUMUT

CHAIRUL JAMAL, S.Sos.I


WADIRWASTER SUMUT

Tembusan:
1 DIRWASTER L-KPK Prov. SUMUT di Medan
2 KEJATISU di Medan
3 POLDASU di Medan
4 KPK di Jakarta
5 Pertinggal.

Anda mungkin juga menyukai