Isu gender menjadi agenda penting dari semua pihak, karena realitas
Problem ketidakadilan gender ini dalam banyak kasus menjadi isu yang
cukup sensitif dan tidak mudah dipecahkan, terutama ketika terkait dengan
1
Zakiyuddin Baidhawy (ed.), Perspektif Agama-Agama, Geografis, dan Teori-Teori:
Wacana Teologi Feminis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), hal. vii.
2
Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, (cet IV., Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1999), hal. 12-13.
manifestasi keadilan tersebut, yakni marginalisasi atau proses pemiskinan
kerja lebih panjang dan lebih banyak (burden), serta kurangnya sosialisasi
gender.4
3
Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, hal. 12-13.
4
Siti Ruhaini Dzuhayatin dkk., Rekonstruksi Metodologis Wacana Kesetaraan Gender
dalam Islam, (Cet. I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), hal. v.
5
Siti Ruhaini Dzuhayatin dkk., Rekonstruksi Metodologis Wacana Kesetaraan Gender
dalam Islam, hal. 6.
Khusus di dunia Islam, perbincangan isu gender tidak bisa dilepaskan
Sebab, diakui atau tidak, tafsir keagamaan yang kurang produktif menjadi
terdahulu.6
berfirman:
ۚ ُارف
َ وا إِن أَ ْك َر َم ُك ْم ِعند ُ اس إِنا َخلَ ْقنَا ُكم ِمن ذَك ٍَر َوأُنث َ ٰى َو َجعَ ْلنَا ُك ْم
َ َشعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلتَع ُ يَاأَيُّ َها الن
١٣يرٌ َِّللاِ أَتْقَا ُك ۚ ْم ِإن َّللاَ َع ِلي ٌم َخب
Terjemahnya:
13. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
(Q.S. Al-Hujurat:49/13)7
Alkitab adalah sumber utama bagi dogma dan etika Kristen, karena
itu, pemahaman yang benar tentang status dan peranan laki-laki dan
sumber utama dogma dan etika Kristen itu amat diwarnai budaya
dipengaruhi oleh refleksi dari budaya tersebut adalah kodrat atau kehendak
6
Ahmad Bulyan Nasution, Gender dalam Islam: Tela’ah Pemikiran Siti Musdah Mulia,
Tesis, (Medan: Pascasarjana UIN Sumatera Utara, 2014), hal. 1.
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hal. 517.
Tuhan. Mereka tidak dapat membedakan konsep gender yang berubah-
ubah dan yang terbentuk dalam proses sosial budaya yang panjang dari
satunya ialah:
Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-
burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kej. 1:26-27)9
Dari pandangan kedua agama yang telah dipaparkan, sebenarnya telah
gender. Maka, ini menjadi penting untuk diteliti agar dapat membongkar
perempuan.
Risnawaty Sinulingga, “Gender Ditinjau dari Sudut Pandang Agama Kristen”, Jurnal
8