Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum kalibrasi alat semprot yang dilakukan oleh penulis, menggunakan

alat penyemprot punggung atau knapsack sprayer solo untuk melakukan kalibrasi dengan
tujuan untuk mengenal dan memahami cara kalibrasi pada alat penyemprotan pestisida
serta dapat melakukan kalibrasi alat penyemprotan pestisida dengan benar. Dalam
menentukan suatu kalibrasi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode waktu dan
metode luas. Pada praktikum kali ini penulis menggunakan metode kalibrasi dengan
metode waktu. Metode waktu didasarkan atas penerapan volume semprotan yang telah
ditentukan dengan menghitung dan mengukur debit per menit (a). Knapsack sprayer yang
digunakan pada praktikum ini memiliki kapasitas penuh 15 Liter larutan serta
menggunakan empat macam nozzle yaitu nozzle dengan warna kuning, hijau, biru, serta
merah dengan masing-masing proyeksi, volume semprot, dan lebar semprot yang
berbeda-beda.

Pada nozzle kuning memiliki kapasitas lebar semprot 0,5 meter. Hal pertama yang
dilakukan adalah mengukur debit nozzle kuning tersebut dengan cara melakukan
penyemprotan pada gelas ukur dalam waktu satu menit, selama satu menit tersebut hasil
dari penyemprotan diukur dengan satuan liter per menit. Hal ini dilakukan selama 3 kali
sehingga memperoleh tiga kali ulangan. Pada data hasil yang telah diperoleh didapatkan
ukuran data debit (f) pada ulangan 1 yaitu sebesar 0,4 Liter/menit, pada ulangan 2 sebesar
0,5 Liter/menit dan pada ulangan 3 sebesar 0,5 Liter/menit. Ketiga data debit ini dirata-
rata dan diperoleh hasil akhir debit (f) pada nozzle kuning sebesar 0,46 Liter/menit.

Setelah melakukan pengukuran debit (f), selanjutnya melakukan pengukuran lebar


semprotan dari nozzle kuning tersebut. Hal ini dilakukan dengan melakukan
penyemprotan pada suatu area dan mengukur hasil dari semprotan tersebut. Hal tersebut
dilakukan selama tiga kali ulangan, sama dengan ketika mengukur debit nozzle tersebut.
Pada data hasil penyemprotan yang telah diperoleh, didapatkan nilai data pada ulangan 1
dengan lebar semprotan sepanjang 0,45 meter, pada ulangan 2 diperoleh data lebar
semprotan sepanjang 0,45 meter dan pada ulangan 3 diperoleh data lebar semprotan
sepanjang 0,50 meter. Dari ketiga data tersebut diperoleh nilai rata-rata akhir dengan
ukuran lebar semprotan (r) adalah 0,45 meter.

Setelah dilakukan pengukuran lebar semprotan (r) dengan satuan meter


selanjutnya melakukan pengukuran pada besarnya nilai kecepatan jalan dengan satuan
meter/menit. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan pada suatu area
dengan berjalan selama satu menit kemudian mengukur panjangnya hasil semprotan dari
titik awal dimulai hingga titik akhir tersebut selama satu menit. Hal ini juga dilakukan
selama tiga kali sehingga menghasilkan tiga kali ulangan. Pada data hasil yang telah
diperoleh, didapatkan nilai kecepatan jalan pada ulangan 1 sebesar 13,1 meter/menit dan
pada ulangan 2 diperoleh nilai kecepatan jalan sebesar 15,4 meter/menit serta pada
ulangan 3 diperoleh nilai kecepatan jalan sebesar 16,3 meter/menit. Dari ketiga data
tersebut dilakukan perhitungan rata-rata dan diperoleh hasil akhir nilai kecepatan jalan
(d) sebesar 14,93 meter/menit. Ketika semua nilai masing-masing dari data tersebut
sudah diperoleh maka akan digunakan untuk menghitung nilai volume semprotan dari
nozzle warna kuning tersebut. Dalam perhitungan tersebut sesuai data yang telah
diperoleh didapatkan nilai volume semprotan (a) sebesar 583,1 Liter/Hektar. Nilai
tersebut sesuai dengan kapasitas yang ada pada nozzle kuning.

Anda mungkin juga menyukai