Anda di halaman 1dari 17

Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.

com

DUALISME GELOMBANG PERTIKEL

Gejala Foto Listrik.


Yang dimaksud dengan gejala foto listrik adalah emisi (pancaran) elektron dari
logam sebagai akibat penyinaran gelombang elektromagnetik (cahaya) pada logam tersebut.
Cahaya biasa mampu melepaskan elektron dari logam-logam alkali.
Hasil-hasil percobaan yang seksama menunjukkan bahwa :
a. Makin besar intensitas cahaya, semakin banyak elektron-elektron yang diemisikan.
b. Kecepatan elektron-elektron yang diemisikan hanya bergantung kepada frekwensi
cahaya, makin besar frekwensi cahaya makin besar pula kecepatan elektron yang
diemisikan.
c. Pada frekwensi cahaya yang tertentu (frekwensi batas) emisi elektron dari logam
tertentu sama.
Peristiwa-peristiwa di atas tidak dapat diungkap dengan teori cahaya Huygens.
Pada tahun 1901, Planck mengetengahkan hipotesa bahwa cahaya (gelombang
elektromagnetik) harus dianggap sebagai paket-paket energi yang disebut foton. Besar
paket energi tiap foton dirumuskan sebagai :
E=h.f
E = Energi tiap foton dalam Joule.
f = Frekwensi cahaya.
h = Tetapan Planck yang besarnya h = 6,625 .10 –34 J.det
Cahaya yang intensitasnya besar memiliki foton dalam jumlah yang sangat banyak. Tiap-
tiap foton hanya melepaskan satu elektron. Kiranya mudah dipahami bahwa semakin besar
intensitas cahaya semakin banyak pula elektron-elektron yang diemisikan.
Tiap foton yang datang pada logam, sebagian energinya digunakan untuk melepaskan
elektron dan sebagian menjadi energi kinetik elektron. Jika energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron sebesar a dan energi yang menjadi energi kinetik sebesar Ek maka
dapat ditulis persamaan : E = a + Ek
1
h.f=a+ 2
mv2

Dari persamaan nampak jelas, makin besar frekwensi cahaya, makin besar kecepatan yang
diperoleh elektron.
Bila frekwensi cahaya sedemikian sehingga h.f = a, maka foton itu hanya mampu
melepaskan elektron tanpa memberi energi kinetik pada elektron. Penyinaran dengan
cahaya yang frekwensi lebih kecil tidak akan menunjukkan gejala foto listrik.
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

Sifat Kembar Cahaya.


Gejala-gejala interferensi dan difraksi memperlihatkan sifat gelombang yang
dimiliki cahaya, dilain pihak cahaya memperlihatkan sifat sebagai paket-paket energi
(foton).
Timbul suatu gagasan apakah foton itu dapat diartikan sebagai partikel-partikel.
Untuk menjawab pertanyaan ini A.H. Compton mempelajari tumbukan-tumbukan antara
foton dengan elektron.
Kesimpulan yang diperolehnya menunjukkan bahwa foton dapat berlaku sebagai partikel
dengan momentum.
h .f
pfoton =
c

Tidak ada keraguan lagi bahwa cahaya memiliki sifat kembar, sebagai gelombang dan
sebagai partikel.

Hipotesa de Broglie.
Jika cahaya yang memiliki sifat gelombang, memiliki sifat partikel, maka wajarlah
bila partikel-partikel seperti elektron memiliki sifat gelombang, demikian hipotesa yang
dikerjakan oleh de Broglie (tahun 1892).
Panjang gelombang cahaya dengan frekwensi dan kecepatannya mempunyai hubungan
sebagai berikut :
c
=
f

Menurut Compton h .f
pfoton =
c
h h
pfoton = = p
λ
Hubungan ini berlaku pula bagi partikel, demikian usul de Broglie. Menurut de Broglie,
jika ada partikel yang momentumnya p, maka partikel itu dapat bersifat sebagai gelombang
dengan panjang gelombang :
h
= p

 = Panjang gelombang partikel.


p = Momentum partikel.
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

Percobaan Davisson dan Germer.


Jika partikel berlaku sebagai gelombang, harus dapat ditunjukkan bahwa partikel
dapat menimbulkan pola-pola difraksi seperti halnya pola-pola difraksi pada gelombang.
Pada tahun 1927 Davisson dan Germer memilih elektron sebagai partikel untuk
menguji hipotesa de Broglie. Elektron-elektron diperoleh dari filamen yang dipijarkan,
kemudian elektron-elektron itu dipercepat dalam medan listrik yang tegangannya 54 Volt.
Setelah dipercepat elektron-elektron memiliki energi kinetik.
Ek = 54 eV = 54 . 1,6 .10 –19 Joule
Momentum elektron :
p = mv = 2m. 1
2
m. v2

p= 2m Ek

p= 2 . 9,1 .10-31 . 54 . 1,6 .10-19

p = 4 .10 –24 kg m/det


Menurut de Broglie, panjang gelombang elektron :
h 6,6 .10-34
= p = = 1,65 .10 –10 m
4 .10-24
Untuk memperoleh pola difraksi diperlukan kisi-kisi yang lebar celahnya kira-kira sama
dengan panjang gelombang yang akan diuji. Sebab jika celah terlampau lebar, tidak
menimbulkan gangguan pada gelombang, dan jika kisi terlampau sempit, pola-pola difraksi
sukar teramati.
Kisi-kisi yang tepat untuk memperoleh pola difraksi gelombang elektron adalah kisi yang
terjadi secara alamiah yakni celah-celah yang berada antara deretan atom-atom kristal
bahan padat, dalam hal ini dipergunakan kisi kristal nikel.
Hasil percobaan Davisson dan Germer menunjukkan bahwa elektron-elektron dapat
menimbulkan pola-pola difraksi.
Kini tidak disangsikan lagi bahwa apa yang kita kenal sebagai materi dapat pula
menunjukkan sifat gelombang, tepat seperti yang diramalkan oleh de Broglie.

LATIHAN SOAL

1. Berapa joule energi foton yang panjang gelombangnya 6000 Angstrom. Tetapan Planck
= 6,6 .10 –34 joule . det.
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

2. Berkas cahaya 5000 Angstrom didatangkan pada logam Kalium. Untuk melepaskan
elektron dari logam tersebut dipergunakan energi 2 eV. Berapa energi kinetik elektron
yang dibebaskan ?

3. Untuk membebaskan elektron dari Natrium diperlukan tenaga 2,14 eV.


a. Berapakah panjang gelombang cahaya yang dapat melepaskan elektron dari
logam Natrium.
0
b. Dapatkah sinar-sinar yang panjang gelombangnya 0,4 A digunakan untuk
membebaskan elektron dari logam tersebut ?

4. Berapakah panjang gelombang elektron yang bergerak dengan kecepatan 9 .107 m/det.
0
5. Berapa energi foton sinar X yang panjang gelombangnya 1 A h = 6,6 .10-34 joule.det

6. Berapa panjang gelombang-gelombang elektromagnetik yang energi fotonnya


2,8 .10 –19 joule.

7. Sebuah partikel dengan muatan q dan massa m dipercepat dari keadaan diam melalui
beda potensial V.
a. Tentukan panjang gelombang de Broglie.
b. Hitung jika partikel adalah sebuah elektron dan V = 50 Volt.

==========O0O==========
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

RADIASI BENDA HITAM

Mekanika klasik (Newton, Lagrange, Hamilton) sukses menjelaskan gerak dinamis


benda-benda makroskopis. Cahaya sebagai gelombang (Fresnel, Maxwell, Hertz) sangat
berhasil menjelaskan sifat-sifat cahaya.
Pada akhir abad 19, teori-teori klasik di atas tidak mampu memberikan penjelasan
yang memuaskan bagi sejumlah fenomena “berskala-kecil” seperti sifat radiasi dan
interaksi radiasi-materi. Akibatnya, dasar-dasar fisika yang ada secara radikal diteliti-ulang
lagi, dan dalam perempat pertama abad 20 muncul berbagai pengembangan teori seperti
relativitas dan mekanika kuantum.
Teori kuantum diawali oleh fenomena radiasi benda hitam. Istilah “benda hitam”
pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862. Dalam Fisika,
benda hitam (atau blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu menyerap kalor
radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi termal yang diserap akan dipancarkan kembali
oleh benda hitam dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik, sama seperti
gelombang radio ataupun gelombang cahaya. Untuk zat padat dan cair, radiasi
gelombangnya berupa spektrum kontinu, dan untuk gas berupa spektrum garis. Meskipun
demikian, sebenarnya secara teori dalam Fisika klasik, benda hitam memancarkan setiap
panjang gelombang energi yang mungkin agar supaya energi dari benda tersebut dapat
diukur. Temperatur benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi
elektromagnetik yang dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di bawah 700 Kelvin dapat
memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang inframerah, sehingga
sangat sedikit panjang gelombang cahaya tampak. Jadi, semakin tinggi suhu benda hitam,
semakin banyak energi yang dapat dipancarkan dengan pancaran radiasi dimulai dari
panjang gelombang merah, jingga, kuning hingga putih.
Meskipun namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus selalu berwarna hitam.
Sebuah benda hitam dapat mempunyai cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih
terang, walaupun benda itu menyerap semua cahaya yang datang padanya. Sedangkan
temperatur dari benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi
elektromagnetik yang dipancarkannya.

A. Radiasi Benda Hitam


Dalam fisika, benda hitam (bahasa ingris black body) adalah obyek yang menyerap
seluru radiasi elektromagnetik yang jatuh padanya. Tidak ada radiasi yang dapat keluar atau
dipantulkannya. Namun, dalam fisika klasik, secara teori benda hitam haruslah juga
memancarkan seluruh panjang glombang energi yang mungkin, karena hanya dari sinilah
energi bendda itu dapat diukur.
Sinar yang masuk pada dinding berongga dengan lubang kecil sinar akan
dipantulkan intensitasnya selalu berkurang ( karena sebagian senar diserap dinding ) sampai
suatu saat energinya kecil sekali ( hampir nol ). Jadi dapat dikatakan bahwa sinar yang
mengenai lubang ini dinamakan benda hitam. Semakain kecil lubang semakin mirip
dengan benda hitam sempurna ( karena semakin sedikit keluarnya sinar tersebut ).
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

Pada saat benda hitam dipanaskan atau benda beronga dipanaskan minsalnya T
maka dinding disekeliling rongga akan memancarkan radiasi dan memantulakn sebagian
radiasi yang datang (dan menyerap sisanya). Peristiwa penyerapan dan pemancaran olleh
taip-tiap begian dinding berongga akan berlansung terus-menerus sehingga terjadi
kesetimbangan termal. Pada keadaan seimbang termal suhu bagian dinding yang sudah
sama besar sehingga radiasi yang dipancarkan sama dengan energi yang diserapnya, dalam
keadaan ini dalam rongga dipenuhi oleh gelombang-gelombang yang dipancarkan olh taip
titik pada dinding rongga. Radiasi dalam rongga ini bersifat uniform. Jika dinding ongga
diberisebuah lubang maka radiasi ini akan keluar dari lubang, radiasi yang keluar ini
dianggap sebagai radiasi benda hitam.

Gambar 1.1
kotak dicat putih tetapi ketika kotak ditutup, lubang kotak tampak hitam pada siang hari.
Mengapa demikian? Ketika radiasi dari cahaya matahari memasuki lubang kotak, radiasi
dipantulkan berulang–ulang (beberapa kali) oleh dinding kotak dan setelah pemantulan ini
hamoir dapat dikatakan tidak ada lagi radiasi yang tersisa (ssemua radiasi telah diserap di
dalam kotak)dengan kata lain , lubang telah berfungsi menyerap semua radiasi yang dating
padanya. Akibatnya benda tampak hitam.
Benda-hitam: penyerap semua radiasi elektromagnet yang mengenainya, atau
pengemisi semua radiasi elektromagnet yang dimiliknya. Berdasarkan termodinamika,
distribusi panjang gelombang spektrumnya hanya bergantung pada temperatur tidak pada
jenis bahan benda-hitam.

BENDA HITAM DIMODELKAN LUBANG KECIL DIDINDING RUANG KOSONG


YANG GELAP

Gambar Radiasi Benda Hitam


Sebagian besar energi radiasi yang masuk melalui lubang ini akan diserap oleh
dinding-dinding bagian dalam. Dari sebagian yang terpantul hanya sebagian kecil yang
dapat keluar lewat lubang tersebut. Jadi dapat dianggap bahwa lubang ini berfungsi sebagai
penyerap yang sempurna. Benda hitam ini akan memancarkan radiasi lebih banyak jika
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

bendanya memiliki suhu tinggi. Spektrum benda hitam panas mempunyai puncak frekuensi
lebih tinggi daripada puncak spektrum benda hitam yang lebih dingin. Radiasi yang keluar
ini dianggap sebagai radiasi benda hitam. Ketika benda berongga dipanaskan, elektron -
elektron atau molekul - molekul pada dinding rongga akan mendapatkan tambahan energi
sehingga bergerak dipercepat. Menurut teori elektromagnetik muatan yang akan dipercepat
akan memancarkan radiasi. Radiasi inilah yang disebut sebagai sumber radiasi benda hitam.

a. Model Rongga yang berlubang dipanaskan

b. Bentuk Spektrum yang dihasilkan

Lubang kecil pada dinding rongga dianggap sebagai benda hitam


· Suatu lubang kecil pada sebuah dinding berongga dapat dianggap sebagai benda
hitam. Padawaktu suatu benda berongga dipanaskan, misalnya pada suhu T maka dinding
sekeliling rongga akan memancarkan radiasi dan memantulkan sebagian radiasi yang
datang (menyerap sisanya). Peristiwa penyerapan dan pemancaran oleh tiap-tiap bagian
dinding berongga akan berlangsung terus-menerus hingga terjadi kesetimbangan termal.
Pada keadaan setimbang suhu tiap bagian dinding sudah sama besar sehingga radiasi yang
dipancarkannya samadengan energi yang diserapnya.

Radiasi yang terkumpul dalam rongga berupa gelombang elektromagnet


· Dalam keadaan ini rongga dipenuhi gelombang-gelombang yang dipancarkan oleh
tiap-tiap titik pada dinding rongga. Radiasi dalam rongga ini bersifat uniform. Jika dinding
rongga diberi sebuah lubang maka radiasi ini akan cari titik keluar dari lubang. Radiasi
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

yang keluar ini dianggap sebagai radiasi benda hitam. Ketika benda berongga dipanaskan,
elektron-elektron atau molekul-molekul pada dinding rongga akan mendapatkan tambahan
energi sehingga electron bergerak dipercepat. Menurut teori elektromagnetik muatan yang
akan dipercepat akan memancarkan radiasi. Radiasi inilah yang disebut sebagai sumber
radiasi benda hitam

B. Hukum – Hukum Pada Benda Hitam


1. Hukum Stefan-Boltzman

Pada tahun 1859, Gustav Kirchoff membuktikan suatu teorema


yang sama pentingnya dengan teorema rangkaian listrik tertutupnya ketika ia menunjukkan
argumenj berdasarkan pada termodinamika bahwa setiap benda dalam keadaan
kesetimbangan termal dengan radiasi daya yang dipancarkan adalah sebanding dengan daya
yang diserapnya. Untuk benda hitam, teorema kirchoff dinyatakan oleh (8-1)

( Rf = J ( f ,T )
Gambar 8-1
Dengan J (f,T) adalah suatu fungsi universal (sama untuk semua benda) yang
bergantung hanya pada f , frekuensi cahaya, dan T, suhu mutlak benda. Persaman (8-1)
menunjukkan bahwa daya yang dipancarkan persatuan luas persatuan frekuensi oleh suatu
benda hitam bergantung hanya pada suhu dan frekuensi cahaya dan tidak bergantung pada
sifat fisika dan kimia yang menyusun benda hitam, dan ini sesuai dengan hasil pengamatan.
Perkembangan selanjutnya untuk memahami karakter universal dari radiasi benda hitam
datang dari ahli fisika Austria, Josef Stefan (1835-1893) pada tahun 1879. Ia mendapatkan
secara eksperimen bahwa daya total persatuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi
oleh suatu benda hitam panas, Itotal (intensitas radiasi total), adalah sebanding dengan
pangkat empat dari suhu mutlaknya. Karena itu, bentuk persamaan empiris hukum Stefan
ditulis sebagai berikut :

Gambar 8-2
Ket :
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

Itot = intensitas (daya persatuan luas) radiasi pada permukaan benda hitam pada esmua
frekuensi.
Rf = intensitas radiasi persatuan frekuensi yang dipancarkan oleh benda hitam.
T = suhu mutalak benda.
σ = tetapan Stefan-Boltzmann, yaitu _ = 5,67 × 10-8 W m-2 K-4.
untuk benda panas yang bukan benda hitam akan memenuhi hukum yang sama hanya diberi
tambahan koefisien emisivitas, e, yang lebih kecil dari 1:

Gambar 8-3
Ket :
P : Daya radiasi/energi kalor tiap sekon (W/m2)
Q : kalor/panas yang diradiasikan (kalori)1 Kal = 4,2 Joule
e : emisitas, nilai e® 0 ≤e≤ 1
s : 5,67 x 10-8 Wm-2K-4
A : luas permukaan benda (m2)
T4 : Suhu Mutlak (K-4)
W : Energi radiasi kalor (joule)
T :waktu selama benda meradiasai (sekon)
Lima tahun kemudian konfirmasi mengesankan dari teori gelombang
elektromagnetik cahaya diperoleh ketika Boltzmann menurunkan hukum Stefan dari
gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan Maxwell. Karena itu persamaan (8-
3) dikenal juga sebagai hukum Stefan-Boltzmann.

2. Hukum Wien

Hukum Pergeseran Wien jika benda padat dipanaskan samapai suhu yang sangat tinggi,
benda akan tampak memijar dan gelombang elektromegnitik yang dipancarkan berada pada
spektrum cahaya tampak. Jika benda terus dipanaskan, intensitas relatif dari spektrum
cahaya yan dipancarkna berubah-ubah. Gejalah pergeseran nilai panjang gelombang
meksimum dengan berkurangnya suhu disebut pergeseran Wien. Bila suhu benda terus
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

ditingkatkan, intensitas relatif dari spektrum cahaya yang dipancarkan berubah. Ini
menyebabkan dalam warna-warna spektrum yang diamati, yang dapat digunakan untuk
menaksir suhu suatu benda yang digambarkan pada grafik berikut.

Pada gambar disaming menunjukkan


hubungan antara benda dan panjang gelombang yang dipancarkan, pada spektrum cahaya
tampak warna mempunyai frekuensi terendah, sedangkan cahaya ungu mempunyai
frekuensi tertinggi
Perubahan warna pada benda menunjukkan perubahan intensitas radiasi benda. Jika
suhu benda berubah, maka intensitas benda akan berubah atau terjadi pergeseran.
Pergeseran ini digunakan untuk memperkirakan suhu suatu benda. Untuk lebih jelas
melihat pergeseran

intensitas benda kita menyebutnya Pergeseran Wien terhadap panjang gelombang benda.

 Hukum Wien menyatakan bahwa makin tinggi temperatur suatu benda hitam, makin
pendek panjang gelombangnya.
 Hal ini dapat digunakan untuk menerangkan gejala bahwa bintang yang temperaturnya
tinggi akan tampak berwarna biru, sedangkan yang temperaturnya rendah tampak berwarna
merah.
 Energi pancaran tiap panjang gelombang semakin besar, jika suhu semakin tinggi,
sedangkan energi maximalnya bergeser kearah gelombang yang panjang gelombangnya
kecil, atau ke frekwensi besar.
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

Gambar (2)
Wien mempelajari hubungan antara suhu dan panjang gelombang pada intensitas
maksimum. Perhatikan gambar (2) di samping! Puncak-puncak kurva pada grafik (2)
menunjukkan intensitas radiasi pada tiap-tiap suhu. Dari gambar (2) tampak bahwa puncak
kurva bergeser ke arah panjang gelombang yang pendek jika suhu semakin tinggi. Panjang
gelombang pada intensitas maksimum ini disebut sebagai panjang gelombang maks.

Gambar (3) kurva kenaikan tempratur benda hitam


Dari kurva di atas, terbaca bahwa dengan naiknya temperatur benda hitam, puncak-
puncak spektrum akan bergeser ke arah panjang gelombang yang semakin kecil (gambar
3a) atau puncak-puncak spektrum akan bergeser ke arah frekuensi yang semakin besar
(gambar 3b). Melalui persamaan yang dikembangkan Wien maupun menjelaskan ditribusi
intensitas untuk panjang gelombang pendek, namun gagal untuk menjelaskan
penjanggelombang panjang. Hal itu menunjukan bahwa radiasi elektromaknetik tidak dapat
dianggap sederhana seperti proses termodinamika.
Teori ini selanjutnya dikembangkan oleh Reyleigh dan Jeans yang berlaku untuk
panjang gelombang yang lebih panjang. Menurut teori medan listrik-magnet, gelombang.

3. Teori Rayleigh-Jeans
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

Lord Rayleigh dan James Jeans mengusulkan suatu model sederhana


untuk menerangkan bentuk spektrum radiasi benda hitam. Mereka menganggap bahwa
molekul atau muatan di permukaan dinding benda berongga dihubungkan oleh semacam
pegas. Ketika suhu benda dinaikkan, muatan-muatan tersebut mendapatkan energi
kinetiknya untuk bergetar. Dengan bergetar berarti kecepatan muatan berubah-ubah (positif
- nol - negatif - nol - positif, dan seterusnya.
Melalui model di atas, Rayleigh dan Jeans menurunkan rumus distribusi intensitas, yang
jika digambarkan grafiknya maka model yang diusulkan oleh Rayleigh dan Jeans berhasil
menerangkan spektrum radiasi benda hitam pada panjang gelombang yang besar, namun
gagal untuk panjang gelombang yang kecil.Rayleigh-Jeans mengasumsikan dinding rongga
berupa konduktor, yang jika dipanaskan elektron-elektron pada dinding rongga akan
tereksitasi secara thermal sehingga berosilasi. Berdasarkan teori Maxwell, osilasi elektron
ini menghasilkan radiasi elektromagnet. Radiasi ini akan terkurung di dalam rongga dalam
bentuk gelombang-gelombang tegak., maka di dinding rongga terjadi simpul-simpul
gelombang, karena dinding rongga berupa konduktor.

1. Bintang sebagai Benda Hitam


Bintang dapat dianggap sebagai benda hitam, oleh karenaitu semua hukum-hukum
yang berlaku pada benda hitam, berlaku juga untuk bintang.
Sifat benda hitam antara lain :
1) pada kesetimbangan termal, temperatur benda hanya ditentukan oleh jumlah energi yang
diserapnya per detik;
2) benda hitam tidak memancarkan radiasi pada seluruh gelombang elektromagnetik dengan
intensitas yang sama (ada yang dominan meradiasikan gelombang elektromagnetik pada
daerah biru dengan intensitas yang lebih besar dibandingkan gelombang elektromagnetik
pada panjang gelombang lainnya. Konsekuensinya, benda tersebut akan nampak biru).
Panjang gelombang yang dipancarkan dengan intensitas maksimum (λmaks) oleh
sebuah benda hitam dengan temperatur T Kelvin adalah :
λmaks = 0,2898/ T
(λmaks dinyatakan dalam cm dan T dalam Kelvin)
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

Persamaan di atas disebut dengan Hukum Wien.


 Hukum ini menyatakan bahwa makin tinggi temperatur, maka makin pendek panjang
gelombangnya
 Hukum ini dapat digunakan untuk menerangkan gejalan bahwa bintang yang
temperaturnya tinggi akan tampak berwarna biru sedangkan yang temperaturnya rendah
akan tampak berwarna merah.
a. Fluks pancaran
1. Fluks Pancaran
Kuantitas yang pertama kali langsung dapat ditentukan dari pengamatan sebuah bintang
adalah fluks pancarannya, yaitu jumlah cahaya atau energi yang diterima permukaan
kolektor (mata atau teleskop) per satuan luas per satuan waktu. Biasanya dinyatakan dalam
satuan watt per cm2 (satuan internasional) atau erg per detik per cm2 (satuan cgs).
Besarnya fluks energi yang dipancarkan sebuah benda hitam (F) dengan temperatur T
Kelvin adalah :
F = σT4
(σ : konstanta Stefan-Boltzman : 5,67 x 10^-8 Watt/m2K4)
Sedangkan total energi per waktu / daya yang dipancarkan sebuah benda hitam
dengan luas permukaan pemancar A dan temperatur T Kelvin disebut dengan Luminositas.
Besarnya luminositas (L) dihitung dengan persamaan :
L = A σT4
Untuk bintang, bintang dianggap berbentuk bola sempurna sehingga luas
pemancar radiasinya (A) adalah 4πR2 ; dengan R menyatakan radius bintang.
Jadi, luminositas bintang (L) adalah :
L = 4πR2 σT4
Benda hitam memancarkan radiasinya ke segala arah. Kita bisa menganggap
pancaran radiasi tersebut menembus permukaan berbentuk bola dengan radius
d dengan fluks energi yang sama, yaitu E. Besarnya E :
E = L/(4πd2)
Fluks energi inilah yang diterima oleh pengamat dari bintang yang berada pada
jarak d dari pengamat. Oleh karena itu, fluks energi ini sering disebut fluks
energi yang diterima pengamat. (Perhatian : bedakan antara besaran E dan F).
2. Intensitas Radiasi Benda Hitam
Radiasi benda hitam adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah benda
hitam. Radiasi ini menjangkau seluruh daerah panjang gelombang. Distribusi energi pada
daerah panjang gelombang ini memiliki ciri khusus, yaitu suatu nilai maksimum pada
panjang gelombang tertentu. Letak nilai maksimum tergantung pada temperatur, yang akan
bergeser ke arah panjang gelombang pendek seiring dengan meningkatnya temperatur. Pada
tahun 1879 seorang ahli fisika dari Austria, Josef Stefan melakukan eksperimen untuk
mengetahui karakter universal dari radiasi benda hitam. Ia menemukan bahwa daya total
per satuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas
(intensitas total) adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Sehingga
dapat dirumuskan:
I total = σ . T4 ....................................................... (1)
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

dengan I menyatakan intensitas radiasi pada permukaan benda hitam pada semua frekuensi,
T adalah suhu mutlak benda, dan σ adalah tetapan Stefan
Boltzman, yang bernilai 5,67 × 10-8 Wm-2K-4.
Untuk kasus benda panas yang bukan benda hitam, akan memenuhi hukum yang sama,
hanya diberi tambahan koefisien emisivitas yang lebih kecil daripada 1 sehingga:
I total = e.σ.T4 ............................................................ (2)
Intensitas merupakan daya per satuan luas, maka persamaan (2) dapat ditulis sebagai:
P/A = = e. σ. T4 ...................................................... (3)
dengan:
P = daya radiasi (W)
A = luas permukaan benda (m2)
e = koefisien emisivitas
T = suhu mutlak (K)
Beberapa tahun kemudian, berdasarkan teori gelombang elektromagnetik cahaya, Ludwig
Boltzmann (1844 - 1906) secara teoritis menurunkan hukum yang diungkapkan oleh Joseph
Stefan (1853 - 1893) dari gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan Maxwell.
Oleh karena itu, persamaan (2) dikenal juga sebagai Hukum Stefan- Boltzmann, yang
berbunyi:
“Jumlah energi yang dipancarkan per satuan permukaan sebuah benda hitam dalam satuan
waktu akan berbanding lurus dengan pangkat empat temperatur termodinamikanya”.

4. Teori Planck Radiasi Benda Hitam


Pada tahun 1900, fisikawan Jerman, Max Planck, mengumumkan bahwa dengan
membuat suatu modifikasi khusus dalam perhitungan klasik dia dapat menjabarkan fungsi P
(λ,T) yang sesuai dengan data percobaan pada seluruh panjang gelombang. Hukum radiasi
Planck menunjukkan distribusi (penyebaran) energi yang dipancarkan oleh sebuah benda
hitam. Hukum ini memperkenalkan gagasan baru dalam ilmu fisika, yaitu bahwa energi
merupakan suatu besaran yang dipancarkan oleh sebuah benda dalam bentuk paketpaket
kecil terputus-putus, bukan dalam bentuk pancaran molar. Paket-paket kecil ini disebut
kuanta dan hukum ini kemudian menjadi dasar teori kuantum.

Rumus Planck menyatakan energi per satuan waktu pada frekuensi v per satuan selang
frekuensi per satuan sudut tiga dimensi yang dipancarkan pada sebuah kerucut tak
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

terhingga kecilnya dari sebuah elemen permukaan benda hitam, dengan satuan luas dalam
proyeksi tegak lurus terhadap sumbu kerucut.
Pernyataan untuk intensitas jenis monokromatik Iv adalah:
Iv = 2hc-2v3/(exp (hv/kT) –1) ....................................... (2)

dengan h merupakan tetapan Planck, c adalah laju cahaya, k adalah tetapan Boltzmann, dan
T adalah temperatur termodinamik benda hitam.
Intensitas juga dapat dinyatakan dalam bentuk energi yang dipancarkan pada panjang
gelombang λ per satuan selang panjang gelombang. Pernyataan ini dapat dituliskan dalam
bentuk:

Rumus Planck dibatasi oleh dua hal penting berikut ini.


1. Untuk frekuensi rendah v << (kT/h), dan panjang gelombang yang panjang λ >> (hc/kT),
maka akan berlaku rumus Rayleigh-Jeans.
Iv = 2.c-2.v2.k.T
Atau
Iλ = 2.c.λ-4 .k.T
Pada persamaan tersebut tidak mengandung tetapan Planck, dan dapat diturunkan secara
klasik dan tidak berlaku untuk frekuensi tinggi, seperti energi tinggi, karena sifat kuantum
foton harus pula diperhitungkan.
2. Pada frekuensi tinggi v >> (kT/h), dan pada panjang gelombang yang pendek λ << (hc/kT),
maka akan berlaku rumus Wien:
Iv = 2.h.c-2v3exp (-hv/kT)
Atau
Iλ = 2.h.c2. λ−5 exp (-hv/λkT)
Max Planck menyatakan dua anggapan mengenai energi radiasi sebuah benda hitam.
a. Pancaran energi radiasi yang dihasilkan oleh getaran molekul-molekul benda dinyatakan
oleh:
E = n.h.v ........................................................ (4)
dengan v adalah frekuensi, h adalah sebuah konstanta Planck yang nilainya 6,626 × 10-34 Js,
dan n adalah bilangan bulat yang menyatakan bilangan kuantum.
b. Energi radiasi diserap dan dipancarkan oleh molekul-molekul secara diskret yang disebut
kuanta atau foton. Energi radiasi ini terkuantisasi, di mana energi untuk satu foton adalah:
E = h.v ........................................................ (5)
dengan h merupakan konstanta perbandingan yang dikenal sebagai konstanta Planck. Nilai
h ditentukan oleh Planck dengan menyesuaikan fungsinya dengan data yang diperoleh
secara percobaan. Nilai yang diterima untuk konstanta ini adalah:
h = 6,626× 10-34 Js = 4,136× 10-34 eVs.
Planck belum dapat menyesuaikan konstanta h ini ke dalam fisika klasik, hingga Einstein
menggunakan gagasan serupa untuk menjelaskan efek fotolistrik.

5. Hukum Rayleigh
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

JeansTeori ini dikemukakan oleh Lord Rayleigh dan Sir James Jeans,menurut teori ini
muat- muatan di sekitar dinding benda beronggadihubungkan oleh semacam pegas. Ketika
suhu benda dinaikkan, padamuatan timbul energi kinetik sehingga muatan bergetar. Akibat
getarantersebut, kecepatan muatan berubah-ubah, atau dengan kata lainsetiap saat muatan
selalu mendapatkan percepatan. Muatan yangdipercepat inilah yang yang menimbulkan
radiasi.Melalui penelitian yang dibuatnya, Rayleigh dan Jeans berhasilmenurunkan rumus
distribusi intensitas, yang digambarkan grafiknyamaka model yang diusulkan oleh Rayleigh
dan Jeans berhasilmenerangkan spektrum radiasi benda hitam pada panjang
gelombangyang besar, namun gagal untuk panjang gelombang yang kecil.

Kesimpulan
Benda hitam didefinisikan sebagai benda yang akan menyerap seluruhradiasi yang
jatuh ke dirinya (tidak ada yang dipantulkan). Radiasi benda hitam berasal dari ketika
benda berongga dipanaskan dan kemudian menyerap danmemantulkan radiasi. Radiasi ini
berlangsung terus menerus hingga mencapaikeseimbangan termal, radiasi ini disebut radiasi
benda hitam.Ada beberapa Hukum dan Teori yang menjelaskan tentang radiasi bendahitam,
seperti sebagai berikut:
Hukum Stefan Boltzmann, yang menyatakan bahwa walaupun suhu benda sama, benda
akan tetap memancarkan gelombangelektromagnetik dengan berbagai
macam gelombang. Total radiasimeningkat secara tajam dari pada peningkatan suhu benda.
Secaramatematis besar radiasi yang memancar dari sebuah benda sebandingdengan pangkat
empat dari suhunya.
Hukum Pergeseran Wien, yang menyatakan bahwa jika benda padatdipanaskan
sampaisuhu yang sangat tinggi, benda akan tampakmemijar dan gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan berada pada spektrum cahaya tampak. Jika benda terus
dipanaskan, intensitas relatif dari spektrum cahaya yang dipancarkan berubah-ubah.
Teori Planck yang mempunyai dua kesimpulan yaitu yang pertama,Sebuah osilator tidak
dapat mempunyai energi, tetapi hanya energi-energi yang diberikan. Sedangkan yang
kedua, Osilator- osilator tidak meradiasikan energi secara kontinu, tetapi hanya dalam
“loncatan-loncatan” atau kuanta (quanta).
Hukum Rayleigh James, yaitu ini muatan muatan di sekitardinding benda berongga
dihubungkan oleh semacam pegas. Ketikasuhu benda dinaikkan, pada muatan timbul energi
kinetik sehinggamuatan bergetar, dan getaran tersebut menimbulkan percepatan
yangselanjutnya menimbulkan radiasi.

Rayleigh dan Jeans meramalkan bahwa benda hitam ideal pada kesetimbangan termal akan
memancarkan radiasi dengan daya tak terhingga. Akan tetapi, ramalan Rayleigh dan Jeans
tidak terbukti secara eksperimental. Ramalan ini dikenal sebagai bencana ultraungu.
Ilmuwan lain yang mempelajari spektrum radiasi benda hitam adalah Wilhelm Wien.

DAFTAR PUSTAKA
Dualisme Cahaya (gelombang-partikel) adiwarsito.wordpress.com

A. J. Pointon. 1967. An Introduction to Statistical Physics for Students. First


Print.Budiyanto, Joko. 2009.
Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat PerbukuanDepartemen Pendidikan
Nasional.Kanginan, Marthen.2007.
Fisika Untuk Sma Kelas XII . Jakarta : Erlangga
M. Ali Yaz. 2007. Fisika 3. Yogyakarta : Yudhistira
Oxtoby, Gillis, Nachtrieb. 2003. Prinsip – Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid
Dua.Jakarta : Airlangga
Surya, Yohannes. 2009. Fisika Modern. Tangerang : Kandel
Chang, Raymond. 2009. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid Satu. Jakarta : Airlangg

Anda mungkin juga menyukai

  • Nik Iman PDF
    Nik Iman PDF
    Dokumen2 halaman
    Nik Iman PDF
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Soal Uh KD 3.1
    Soal Uh KD 3.1
    Dokumen4 halaman
    Soal Uh KD 3.1
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Ui
    Ui
    Dokumen2 halaman
    Ui
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Materi Ceramag Baru 3
    Materi Ceramag Baru 3
    Dokumen118 halaman
    Materi Ceramag Baru 3
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Sam 2
    Sam 2
    Dokumen321 halaman
    Sam 2
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Kalor
    Kalor
    Dokumen1 halaman
    Kalor
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Hmna 101-200
    Hmna 101-200
    Dokumen268 halaman
    Hmna 101-200
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Uh 3.1 Xi A2
    Uh 3.1 Xi A2
    Dokumen2 halaman
    Uh 3.1 Xi A2
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Soal Expasi
    Soal Expasi
    Dokumen1 halaman
    Soal Expasi
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Remedial Mid
    Remedial Mid
    Dokumen1 halaman
    Remedial Mid
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Soal KD 3.2 Xi Ipa 1
    Soal KD 3.2 Xi Ipa 1
    Dokumen5 halaman
    Soal KD 3.2 Xi Ipa 1
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Soal KD 32 XI IPA 2
    Soal KD 32 XI IPA 2
    Dokumen6 halaman
    Soal KD 32 XI IPA 2
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Remedial Mid
    Remedial Mid
    Dokumen1 halaman
    Remedial Mid
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat
  • Uh 3.1 Xi A2
    Uh 3.1 Xi A2
    Dokumen2 halaman
    Uh 3.1 Xi A2
    Anonymous lGEO5RFLj2
    Belum ada peringkat