HIDROKOLOID PERAIRAN
OLEH:
( Ihsan, 2016 )
Pendahuluan
Nori adalah salah satu produk olahan rumput laut alami yang dikeringkan dan
merupakan produk olahan dari rumput laut merah (Rhodophyta). Nori digunakan
sebagai pembungkus sushi (makisuzhi) dan bola-bola nasi (onigiri) serta makanan khas
Jepang lainnya. Selain dapat dikonsumsi langsung sebagai makanan ringan (snack),
nori juga digunakan sebagai hiasan dan penyedap berbagai macam masakan Jepang,
misalnya pemberi rasa pada pengolahan mie dan sup, serta lauk sewaktu makan nasi
dan biasanya ditambahkan ke dalam makanan ringan dan renyah seperti senbei (Teddy,
2009).
Pada pra penelitian telah dilakukan pembuatan nori dari rumput laut jenis
semakin banyak kolang-kaling yang disubstitusikan semakin elastis dan baik daya lipat
40% hal ini dikarenakan pada tingkat substitusi 50% rasa rumput laut tertutupi oleh
ml, gliserin sebanyak 1 ml dan 2 ml ekstrak daun suji juga dilakukan pada pra penelitian
ini. Gliserin yang ditambahkan membuat tekstur nori menjadi lebih lembab dan mudah
dilepas dari pelat kaca. Larutan daun suji ditambahkan untuk memberikan warna hijau
pada nori agar nori yang dihasilkan memiliki warna yang mirip dengan nori komersil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dari nori dengan teknik
edible film dan mengetahui pengaruh pensubstitusian kolang-kaling terhadap nori dari
rumput laut jenis Eucheuma cottonii berdasarkan sifat fisik, kimia dan tingkat
Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Analisis data
New Multiple Range (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Perlakuan yang digunakan adalah
nori yaitu dengan menambahkan 50 ml air, 2 ml larutan daun suji dan 1 ml gliserin.
cottonii dan bubur kolang kaling. Hasil analisis bahan baku dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Analisis Bahan Baku Bubur Kolang-kaling dan Bubur Rumput Laut
a. Ketebalan
sebagai bahan substitusi rumput laut jenis E. cottonii berkisar antara 0,31-0,16 mm.
Ketebalan adalah salah satu parameter penting untuk suatu bahan pengemas dalam
bentuk lembaran atau film. Ketebalan nori terbentuk karena adanya senyawa
hidrokoloid yaitu karaginan yang terdapat dalam rumput laut dan galaktomannan yang
b. Kekuatan tarik
Hasil analisis kekuatan tarik nori yang dihasilkan dengan pemanfaatan kolang-
kaling sebagai bahan substitusi rumput laut jenis E. cottonii berkisar antara 324,56-
114,19 Kgf/cm2 . Kekuatan tarik merupakan gaya tarik maksimum yang dapat ditahan
oleh sebuah film. Parameter ini menggambarkan gaya maksimum yang terjadi pada
Hasil analisis daya serap air nori yang dihasilkan dengan pemanfaatan kolang-
kaling sebagai bahan substitusi rumput laut jenis E. cottonii berkisar antara 190,20-
249,24%. Pengujian daya serap air bertujuan untuk melihat daya serap nori terhadap
air saat dikonsumsi. Semakin tinggi daya serap air yang dihasilkan, menyebabkan
semakin mudah nori hancur saat dikonsumsi (Dwi dan Fransiska, 2015).
Sifat kimia nori dengan pemanfaatan kolang-kaling sebagai bahan substitusi rumput
Parameter Nori