1. Tipe Strategi
Strategi alternatif ada 12 seperti pada tabel berikut, banyak perusahaan yang menjalankan
kombinasi dua atu lebih strategi secara bersama-sama, tetapi strategi kombinasi dapat berisiko
jika dijalankan terlalu jauh. Tidak ada organisasi yang mampu menjalankan semua strategi yang
dapat menguntungkan perusahaan. Organisasi, seperti individu, memiliki sumber daya yang
terbatas. Organisasi dan individu harus memilih diantara beberapa alternatif strategi.
2. Strategi Integrasi
a. Integrasi ke depan
Integrasi ke depan melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor
atau pengecer. Saat ini semakin banyak produsen (pemasok) yang menjalankan strategi
integrasi ke depan dengan membuat situs web untuk menjual produk secara langsung kepada
konsumen. Strategi ini menyebabkan kekacauan di beberapa industri. Sebagai contoh, Dell
Computer mulai menjalankan integrasi ke depan di tahun 2003 dengan membuat toko-di-
dalam-toko di Sears. Strategi ini melengkapi kios di mal milik Dell yang memungkinkan
pelanggan untuk melihat dan mencoba computer Dell sebelum mereka membeli. Tidak satu
pun dari kios di mal dan toko-di-dalam-toko milik Dell yang menyimpan persediaan komputer.
Pelanggan akan tetap memesan Dell secara eksklusif melalui telepon atau internet yang
merupakan secara historis membedakan Dell dengan perusahaan komputer lain.
Berikut panduan kapan integrasi ke depan bisa menjadi strategi yang efektif:
1. Ketika distributor perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat diandalkan, atau
tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
2. Ketika ketersediaan distributor yang berkualitas sangat terbatas sehingga memberikan
keunggulan kompetitif kepada perusahaan yang berintegrasi ke depan.
3. Ketika sebuah organisasi bersaing dalam industri yang bertumbuh dan diharapkan akan
terus bertumbuh secara pesat, hal tersebut merupakan faktor pencetus karena integrasi
ke depan menurunkan kemampuan organisasi untuk berdiversifikasi jika industri
dasarnya tidak stabil.
4. Ketika suatu organisasi memiliki sumber daya modal dan manusia yang dibutuhkan
untuk mengelola bisnis baru dalam mendistribusikan produknya sendiri.
5. Ketika keuntungan dari produksi yang stabil sangat tinggi.
6. Ketika distributor atau pengecer saat ini memiliki margin laba yang tinggi
b. Integrasi ke Belakang
Integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol
atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok perusahaan saat ini tidak
dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Berikut ini
panduan kapan integrasi ke belakang bisa dijadikan strategi yang efektif:
1. Ketika pemasok perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat diandalkan atau
tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
2. Ketika jumlah pemasok sedikit dan jumlah pesaing banyak.
3. Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh dengan cepat.
4. Ketika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia dan modal untuk mengelola
bisnis baru yang memasok bahan bakunya sendiri.
5. Ketika manfaat dari kestabilan harga sangat penting.
6. Ketika pemasok saat ini memiliki margin laba yang tinggi, ini mengisyaratkan bahwa
bisnis memasok produk atau jasa pada industri tersebut merupakan usaha yang
menjanjikan.
7. Ketika suatu organisasi perlu membeli sumber daya yang dibutuhkan dengan cepat
c. Integrasi Horizontal
Manajemen Strtegi Pertemuan 8-14
Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan
kontrol atas pesaing perusahaan. Salah satu tren yang paling signifikan dalam manajemen
strategis saat ini adalah meningkatnya penggunaan integrasi horizontal sebagai strategi
pertumbuhan. Merger, akuisisi, dan pengambilalihan antar pesaing memungkinkan
meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer sumber saya daya dan kompetensi.
Berikut panduan kapan integrasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif:
1. Ketika perusahaan bisa mendapatkan karakteristik monopolistik dalam area atau daerah
tertentu tanpa ditentang oleh pemerintah atas upaya besar-besaran untuk mengurangi
persaingan.
2. Ketika perusahaan bersaing dalam industri yang berkembang.
3. Ketika meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif yang besar.
4. Ketika perusahaan memiliki talenta manusia dan modal yang dibutuhkan untuk
mengelola organisasi yang berkembang dengan sukses.
5. Ketika pesaing kebingungan karena kurangnya keahlian atau memiliki kebutuhan atas
sumber daya tertentu yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Strategi Intensif
Kelompok strategi ini disebut sebagai strategi intensif karena mensyaratkan berbagai
upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada.
Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi, yaitu:
Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk yang ada saat ini
pada pasar yang ada saat ini melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi
penetrasi pasar paling sering digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain. Cara
melaksanakan strategi penetrasi pasar dengan mengkombinasikan pemasaran promosi dan
harga, yaitu melalui antara lain menaikkan jumlah tenaga penjualan, meningkatkan
anggaran iklan, menawarkan secara gencar berbagai item promosi penjualan, atau bahkan
meningkatkan aktivitas publisitas.
Efektifitas strategi penetrasi pasar tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
5. Ada korelasi positif signifikan antara kenaikan penjualan dengan kenaikan biaya
pemasaran.
- HM Sampoerna melakukan aktivitas pemasaran dan promosi yang intensif dan besar-
besaran untuk produk rokok merk A- Mild Sampoerna.
Memperkenalkan produk yang ada saat ini pada pasar baru (new market). Strategi
pengembangan pasar ke new market ini dijalankan dengan memperluas area geografi baru,
menambah segmen baru, mengubah dari bukan pemakai menjadi pemakai, menarik
pelanggannya pesaing. Beberapa pedoman yang akan membuat strategi pengembangan
pasar efektif:
- PT. Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai ritel barunya di berbagai kota
besar di Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30 toko di Indonesia.
- PT. Garuda Indonesia membuka berbagai rute penerbangan baru baik domestik
maupun mancanegara antara lain rute Jakarta-Tanjung Karang, Jakarta-Malang dan Jakarta-
Kendari serta Yogyakarta - Singapore dan Denpasar-Hong Kong.
Manajemen Strtegi Pertemuan 8-14
Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki atau
memodifikasi produk yang ada saat ini. Menjalankan strategi ini berarti melibatkan
pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan yang besar. Pedoman yang harus
dijalankan agar strategi pengembangan produk efektif adalah:
- PT. TELKOM telah melakukan pengembangan pelayanan, dari jasa PSTN menuju
hingga jasa Narrowband ISDN dan Intelligent Networks.
4. Strategi Diversifikasi
Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu konsentrik (terfokus), horizontal, dan
konglomerat.
a. Diversifikasi Konsentrik
Menambah produk atau jasa baru, tetapi berhubungan, secara umum disebut diversifikasi
konsentrik atau terfokus. Dell computer menjalankan diversifikasi konsentrik dengan
memproduksi dan memasarkan elektronik untukkonsumen seperti televise layar datar dan MP3
player. Juga, Dell baru-baru ini membuka took untuk mengunduh music secara online. Ini
adalah contoh strategi diversifikasi konsentrik untuk Dell, karena perusahaan melihat bisnis PC
menjadi lebih terikat dengan bisnis hiburan karena keduanya menjadi lebih digital. Berikut
adalah panduan kapan diversifikasi konsentrik bisa menjadi bisnis efektif:
1. Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau tumbuh lambat.
2. Ketika penambahan produk yang baru, tetapi berkaitan, akan secara signifikan
mendorong penjualan produk saat ini.
3. Ketika produk yang baru, tetapi berkaitan, dapat ditawarkan pada harga yang sangat
kompetitif.
Manajemen Strtegi Pertemuan 8-14
4. Ketika produk baru, tetapi berkaitan, memiliki tingkat penjualan musiman yang
menyeimbangkan puncak dan lembah penjualan yang dimiliki organisasi saat ini.
5. Ketika produk perusahaan saat ini berada pada tahap penurunan dari siklus hidup
produk.
6. Ketika perusahaan memiliki tim manajemen yang kuat.
b. Diversifikasi Horizontal
Menambahkan produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, untuk pelanggan saat ini disebut
diversifikasi horizontal. Strategi ini tidak seberesiko diversifikasi konglomerat karena
perusahaan seharusnya sudah lebih dikenal dengan pelanggan saat ini. Berikut strategi kapan
diversifikasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif:
1. Ketika pendapatan yang dihasilkan dari produk atau jasa perusahaan saat ini akan
meningkat secara signifikan dengan penambahan produk yang tidak berkaitan.
2. Ketika suatu organisasi bersaing dalam industry yang sangat kompetitif dan atau tidak
tumbuh, seperti diindikasikan oleh hasil dan margin laba industri yang rendah.
3. Ketika jalur distribusi organisasi saat ini dapat digunakan untuk memasarkan prosuk
baru ke pelanggan saat ini.
4. Ketika produk baru memiliki pola penjualan dengan produk perusahaan saat ini
c. Diversifikasi Konglomerat
Menambah produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, disebut diversifikasi konglomerat.
Berikut enam panduan kapan diversifikasi konglomerat bisa menjadi strategi efektif:
General Elektrik (GE) merupakan perusahaan terbaik yang didiversifikasi secara ketat, GE
membuat lokomotif, bola lampu, pabrik-pabrik daya, dan kulkas, GE Mengelola lebih banyak
Manajemen Strtegi Pertemuan 8-14
kartu kredit daripada American Express, GE memiliki pesawat yang lebih komersil dibanding
American Airlines.
5. Strategi Defensif
a. Retrechment
Retrechement terjadi jika suatu organisasi mengelompokkan ulang melalui pengurangan kas
dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba yang menurun. Retrechment didesain untuk
memperkuat kompetensi dasar organisasi yang unik. Selama retrenchment, penyusunan
strategi bekerja dengan sumber daya yang terbatas dan menghadapi tekanan dari pemegang
saham, karyawan, media. Retrenchment dapat melibatkan penjualan tanah dan gedung untuk
meningkatkan kas, memotong lini produk, menutup bisnis yang labanya sangat tipis, menutup
pabrik yang tua dan kuno, mengotomatisasi proses, mengurangi jumlah karyawan, dan
menetapkan system kontrol pengeluaran.
1. Ketika perusahaan memiliki kompetensi yang uni tetapi gagal untuk mencapai tujuannya
secara konsisten dari waktu ke waktu.
2. Ketika perusahaan adalah salah satu dari pesaing yang paling lemah di industry.
3. Ketika perusahaan terbebani oleh ketidakefisienan, profitabilitas yang rendah, moral
karyawan yang rendah, dan tekanan dari pemegang saham untuk memperbaiki kinerja.
4. Ketika perusahaan gagal untuk memanfaatkan peluang ekternal, meminimalkan
ancaman ekternal, mengambil keuntungan dari kekuatan internal, dan mengatasi
kelemahan internal sepanjang waktu.
5. Ketika perusahaan telah berkembang sedemikian besar dalam waktu cepat sehingga
diperlukan reorganisasi internal besar-besaran
b. Divestasi
Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut divestasi. Divestasi dapat menjadi
bagian dari keseluruhan strategi retrenchment untuk menyingkirkan bisnis perusahaan yang
tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal atau yang tidak cocok dengan
aktivitas perusahaan lainnya.
Berikut panduan kapan strategi divestasi bisa menjadi strategi yang efektif:
Manajemen Strtegi Pertemuan 8-14
1. Ketika perusahaan telah melakukan retrechement dan gagal untuk mencapai perbaikan
yang diharapkan.
2. Ketika sebuh divisi tidak cocok dengan keseluruhan organisasi.
3. Ketika tindakan antimonopoli pemerintah mengancam perusahaan
c. Likuidasi
Menjual seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah atau sepotong-sepotong untuk nilai rill
disebut likuidasi. Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan, konsekuensinya dapat menjadi
strategi yang sulit secara emosional.
1. Ketika perusahaan menjalankan strategi retrechment dan divestasi, dan tidak satu pun
yang berhasil.
2. Ketika alternatif bagi perusahan hanyalah kebangkrutan.
3. Ketika pemegang saham perusahaan dapat meminimalkan kerugian dengan menjual
aset-aset perusahaan
Aliansi Strategi
Definisi aliansi strategis adalah suatu bentuk kerjasama antar perusahaan dimana sumber daya,
kemampuan dan core competencies digabungkan demi kepentingan bersama. Aliansi strategis
dapat dibentuk dengan berbagai cara, tergantung tujuannya. Pada zaman sekarang ini, melalui
aliansi strategis perusahaan dapat memperoleh competitive advantage melalui akses kepada
sumber daya, pasar, teknologi, modal dan SDM dari partner. Perusahaan yang bekerjasama
dengan pihak lain dapat memperoleh tambahan sumber daya dan kemampuan, sehingga
kedepannya dapat tumbuh dan ekspansi secara lebih cepat dan efisien. Umumya perusahaan
yang fast-growing sangat mengandalkan aliansi untuk memperluas sumber daya teknikal dan
operasional. Dengan proses tersebut, dapat menghemat waktu dan produktivitas karena tidak
perlu mengembangkan sendiri dari awal. Sementara mereka dapat berkonsentrasi kepada
inovasi dan bisnis utamanya. Umumnya bisnis membentuk aliansi untuk alasan seperti ekspansi
geografis, penghematan biaya, pabrik, dan supply-chain synergy.
Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang
melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan
Manajemen Strtegi Pertemuan 8-14
yang ditujukan untuk target yang sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang
terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam
aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan sumberdaya seperti produk,
saluran distribusi, kapabilitas manufaktur, pendanaan proyek, pengetahuan, keahlian ataupun
kekayaan intelektual. Dengan aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan
muncul sinergi. Dengan aliansi, perusahaan dapat saling berbagi kemampuan transfer
teknologi, risiko, dan pendanaan.
o Memperbaiki kualitas
Ada empat tipe aliansi strategi, yaitu joint venture, equity strategic alliance, non-equity
strategic alliance, dan global strategic alliances.
a. Joint venture adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan menciptakan
perusahaan yang independen dan legal untuk saling berbagi sumber daya dan kapabilitas untuk
mengembangkan keunggulan bersaing.
b. Equity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan
memiliki persentase kepemilikan yang dapat berbeda dalam perusahaan yang dibentuk
bersama namun mengkombinasikan semua sumber daya dan kapabilitas untuk
mengembangkan keunggulan bersaing.
c. Nonequity strategic alliance adalah aliansi strategis dimana dua atau lebih perusahaan
memiliki hubungan kontraktual untuk menggunakan sebagian sumber daya dan kapabilitas unik
untuk mengembangkan keunggulan bersaing.
d. Global strategic alliances adalah kerjasama secara partnerships antara dua atau lebih
perusahaan lintas negara dan lintas industri. Terkadang aliansi ini dibentuk antara korporasi
(atau beberapa korporasi) dengan pemerintah asing.
Manajemen Strtegi Pertemuan 8-14
b. Aliansi Strategis Sinergistik. Menciptakan ruang lingkup ekonomi bersama antara dua atau
lebih perusahaan.
c. Waralaba. Merupakan salah satu alternatif dalam diversifikasi yang merupakan strategi
kerja sama berdasarkan relasi kontraktual.
a. Perusahaan multinasional memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan yang
hanya beroperasi secara domestik saja
b. Peluang-peluang untuk tumbuh melalui akuisisi atau aliansi terbatas dalam negara asal
perusahaan tersebut
Manajemen Strtegi Pertemuan 8-14
c. Kebijakan pemerintah
a. Jaringan Aliansi Stabil. Memiliki siklus pasar dan permintaan yang mudah diprediksi.
b. Jaringan Aliansi Dinamis. Basis dalam penggunaan strategi jaringan dalam industri dimana
inovasi teknologi cepat diperkenalkan secara berkala.
Merger adalah dua organisasi atau perusahaan yang besarnya setara bersatu membentuk satu
perusahaan. Sedangkan akuisisi adalah satu perusahaan besar membeli atau memperoleh
perusahaan yang yang lebih kecil, atau bisa juga sebaliknya. Jika merger atau akuisisi tidak
dikehendaki oleh salah satu pihak, maka ini disebut dengan pengambilalihan, take over, hostile
take over. Hostile take over dapat memancing terjadinya LBO (Leverage Buy Out), yaitu
pembelian kepemilikan perusahaan oleh manajemen perusahaan atau investor swasta lainnya
dengan mempergunakan dana yang diperoleh dari hutang.
Selain karena alasan menghindari hostile take over, LBO adalah inisiatif manajemen senior yang
memutuskan suatu divisi yang tidak cocok dengan strategi perusahaan secara keseluruhan atau
dijual untuk memperoleh dana segar atau menerima tawaran harga yang menarik. LBO hanya
terjadi pada perusahaan swasta.
Sebaliknya jika akuisisi dikehendaki oleh kedua belah pihak diistilahkan dengan friendly merger.
Contoh ketika Nike mengakuisisi Converse, ada banyak kekuatan yang memicu penyatuan
antara sesama pesaing di seluruh dunia, antara lain deregulasi, perubahan teknologi,
ketidakmampuan menaikkan profit melalui peningkatan harga, tekanan pasar saham, dan
kepentingan untuk meraih skala ekonomi.
· Efisiensi
· Globalisasi
· Perkembangan internet
· E-commerce
Konsorsium
Konsorsium adalah pembiayaan bersama suatu proyek atau perusahaan yang dilakukan oleh
dua atau lebih bank atau lembaga keuangan. Konsorsium juga berarti hubungan besar yang
saling terkait antara perusahaan-perusahaan dalam suatu industri.
· Pembiayaan bersama suatu proyek oleh beberapa bank atau lembaga keuangan.
Manajemen Strtegi Pertemuan 8-14
· Himpunan para pakar/sarjana dari disiplin ilmu/bidang yang sama untuk mengurus
kepentingan bersama.
7. Contoh Aplikasi
Perusahaan yang telah melakukan aliansi antara lain Nokia dan Microsoft bekerja cepat setelah
secara resmi mengumumkan aliansi strategis untuk mengembangkan smartphone berbasis
Windows Phone, Aliansi Strategis KSEI dan CDP/Depositori Sentral Singapura, GE/SNECMA; Fuji
Xerox Co., Ltd.; AIZA-Cibe Geigy; NUMMI; Dell dan EMC; Aliansi Dexa Medica dengan
GlaxoSmithKline dan dengan Alpharma dan Indofarma; PT Kalbe Farma Tbk dengan PT Enseval
dan PT Dankos Laboratories Tbk,; Mitsubishi dengan Daimler Crysler; Renault dan Nissan.
Penerapan Aliansi Strategi di Indonesia, contohnya yang telah dilakukan Bank Muamalat. Bank
Muamalat melakukan aliansi strategis dengan seluruh jaraingan kantor pos di Indonesia ketika
meluncurkan dan menjual produk Shar-E. Dengan berbagai kemudahan dan jaringan yang luas
sampai ke tingkat kelurahan, maka aliansi strategis dengan kantor pos menjadi solusi ampuh
dalam meningkatkan pasar perbankan syariah di Indonesia.
Memang, Shar-E Card ditujukan untuk menjadi brand yang dapat digunakan oleh mitra aliansi
Bank Muamalat. Baik mitra yang berupa bank maupun lembaga keuangan lainnya. Misalnya
Shar-E Pegadaian, multi finance, maupun bank-bank konvensional yang ingin mengelola dana
nasabahnya secara syariah tanpa harus membuka unit syariah, melainkan cukup dengan
beraliansi dengan Bank Muamalat. Selain itu, dengan berbagai kemudahan dan jaringan yang
luas, karena bekerjasama dengan kantor pos di seluruh daerah di Indonesia, maka produk Shar-
E akan bisa meningkatkan loyalitas nasabah Bank Muamalat.
Agar loyalitas nasabahnya terus meningkat dan sustainable, Bank Muamalat juga berusaha
untuk selalu memberikan berbagai kemudahan. Misalnya dengan memberikan kemudahan
kepada pemegang kartu Shar-E sehingga dapat mengaktivasi nomor rekening pada kartu
tersebut dan memiliki nomor rekening di Bank Muamalat. Dengan kemudahaan tersebut,
pengguna Shar-E juga dapat mengakses seluruh Debit BCA dan memperoleh akses penarikan
tunai secara halal dan free of charge pada seluruh ATM BCA dan ATM Bersama.
Manajemen Strtegi Pertemuan 8-14
Hal ini sangat cerdas dilakukan Bank Muamalat mengingat tanpa perlu mengeluarkan investasi
yang besar untuk membuka cabang-cabang yang banyak dan mengadakan mesin-mesin ATM,
Bank Muamalat telah berhasil menjangkau masyarakat sampai tingkat kelurahan.