BAB I-IV (Perancangan)
BAB I-IV (Perancangan)
PENDAHULUAN
akan tenaga listrik, dibutuhkan suatu sistem pengelolaan energi listrik, ini agar
kebutuhan masyarakat akan energi listrik saat ini maupun di masa mendatang.
Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan sistem tenaga listrik seperti desain
satu bagian dari sistem tenaga listrik yang menyalurkan energi listrik dari pusat
Distribusi energi listrik yang berawal dari pembangkit dan diakhiri dengan
diandalkan. Melihat dari kriteria tersebut maka dalam pembangkitan energi listrik
serta distribusi energy listrik haruslah dilakukan secara rasional dan ekonomis.
trafo terdiri dari satu inti dan dua kumparan. Peran trafo pada sistem distribusi
sangat pada penggunaan beban, semakin besar beban yang digunakan maka
semakin besar pula kapasitas trafo yang diperlukan. Melihat dari permasalahan
yang terjadi maka penulis akan membuat perencanaan jaringan tegangan
sebagai berikut :
gardu distribusi ?
1.3 Tujuan
gardu distribusi.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Penghantar
yang dipilin bulat padat sesuai SPLN 42-10: 1986 dan SPLN 74:
decade ini adalah AAC atau AAAC. Sebagai akibat tingginya harga
2.2 berikut.
12/20 (24) kV. Oenghantar jenis ini khusus digunakan untuk SKUTM
dan gaya tarik yang berasal dari berat penghantar itu sendiri, dari tarikan dan
karena perubahan akibat temperatur dan angin, maka isolator harus mempunyai
penyekatan antar fasa maka jarak antara penghantar satu dengan yang
dilakukan adalah memberi jarak antara isolator satu dengn lainnya dimana
pada kondisi suhu panas sampai batas maksimum dan angin yang meniup
glazur dan gelas, tetapi yang paling banyak adalah dari porselin ketimbang dari
Warna isolator pada umumnya coklat untuk bahan porselin dan hijau-bening
kondisi hujan maka ada bagian permukaan isolator yang tidak ditempeli air
hujan. Berdasarkan beban yang dipikulnya isolator dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu :
fisik seperti pin (kayu atau logam paku berdiameter sekitar 3cm
dengan ulir sekrup ) pada telegraf atau tiang listrik. Adapun bentuk
fisik dari isolator tumpu dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut.
jenis ini pada sebagian konstruksi SUTM di Jawa Barat dipakai juga
pada Fuse Cut Out (FCO) dalam bentuk Fuse Link. Terdapat 3 jenis
pengaman lebur sisi primer tidak melebihi 2.5 kali arus nominal
Fuse Cut Out, dipilih fuse link tipe-H, jika sebelum Fuse Cut Out
Untuk tingkat IKL diatas 110, sebaiknya tipe 15 KA. Sedang untuk
sambungan penghantar pada posisi lurus. Tap connector adalah jenis konektor
Line connector adalah jenis konektor yang digunakan untuk pekerjaan dalam
belitan HV-LV kemudian notasi angka jam yang menandakan pergeseran fasa
antara HV dan LV. Contoh untuk penamaan vektor grup Dyn 11 memiliki arti
titik star (n) dibawa keluar dan angka 11 menandakan pergeseran fasa LV
Untuk transformator fase tiga, merujuk pada SPLN, ada tiga tipe vektor
grup yang digunakan oleh PLN, yaitu Yzn5, Dyn5 dan Ynyn0. Titik netral
a. Tiang kayu
SUTM.
b. Tiang besi
Tiang besi yang digunakan adalah jenis tiang yang terbuat dari pipa
Adapun bentuk fisik dari spesifikasi tiang besi dapat dilihat pada
table 2.2.
2.2.1 Ruang bebas hambatan (Right of Way) dan jarak aman (Safety Distance)
Ruang bebas hambatan atau right of way pada Gardu Tiang adalah daerah
bebas dimana gardu tersebut berlokasi. Pada ruang bebas tersebut tidak ada
saluran udara tegangan menengah adalah 2,5 meter dari sisi terluar konstruksi
gardu.Adapun bentuk fisik dari jarak aman SUTM dapat dilihat pada tabel 2.4
3. Atap Rumah ≥2
5. Antena TV ≥ 2,5
6. Pohon ≥ 2,5
8. Underbuilt TM-TM ≥1
9. Underbuilt TM-TR ≥1
a. Tiang
- Frequensi pengenal : 50 Hz
(puncak) :125 kV
125 kV
- Frequensi pengenal : 50 Hz
a. Gardu Portal
Rendah.
Rendah.
Tegangan Menengah.
daya.
Modular dalam lemari panel (metal clad) yang terhindar dari air
b. Gardu Cantol
c. Gardu Beton
didalamnya adalah jarak aman minimal antara Fase dengan lingkungan dan
antara Fase dengan tanah, bila jaringan tersebut menggunakan Saluran Udara
Bertegangan (PDKB) pada jaringan utama. Hal ini dimaksudkan sebagai usaha
kV - 231/400V.
2.3.2 Jenis Konstruksi JTM
termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi ini
sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik
Saluran Udara Tegangan Rendah dengan Kabel pilin (twisted cable) ini
Rendah :
Tiang Beton
Tension bracket
Strain clamp
Suspension bracket
Suspension Clamp
Stopping buckle
Joint sleeve
Press Type ( Al – Al ; Al – Cu )
Elektroda Pembumian
Penghantar Pembumian
Pipa galvanis
Turn buckle
Guy-wire insulator
Steel wire
Guy-Anchor
Collar bracket
Terminating thimble
U – clamp
Connector Bloc
BAB III
LANGKAH KERJA
a. Peralatan kerja
- Ground Clatert
- Earth Tester
- Insulated Tester
- Tang Press
- Tangga Fiber
- Tambang Plastik 25 m
- Alat Tulis
- Alat Komunikasi
b. Perlengkapan K3
- Sepatu Safety
- Helm Pengaman
- Sabuk Pengaman
- Rambu-rambu
- Kaca Mata
kebenaran peta rencana lokasi pendirian gardu distribusi, detail konstruksi dan
perolehan izin lokasi gardu. Bila lokasi gardu berada di tanah sertifikat hak
milik, harus diperoleh izin tertulis penggunaan tanah untuk gardu dari pemilik
tanah.
dipersyaratkan.
sebagai berikut :
1. Packing transformator
3. Periksa volume minyak pada gelas duga (oil level) dan kebocoran
pada transformator.
transformator berdaya < 100 kVA dan posisi saling diletakkan di bawah atau
pada dasar dan melingkar pada transformator yang akan ditarik, karena
- Lighting arrester
Pembumian ( Mm²)
4. Rak PHB. TR BC 50
5. Badan Transformator BC 50
Transformator
kabel.
konektor.
dibumikan.
- Nomor Gardu
dll)
bronze. Jenis cat yang digunakan untuk luar harus tahan perubahan
cuaca.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
tegangan menengah dan tegangan rendah, melalui JTM dan JTR, dimana
4.2 Saran
waktu yang ada untuk memahami denah rancangan yang diberikan sehingga