Anda di halaman 1dari 3

INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan imflamasi pada kornea atau
peningkatan tekanan intraokular dan kerusakan jaringan mata.
Tujuan : nyeri berkurang, hilang atau terkontrol.
Kriteria Hasil :
a. Klien akanmelaporkan penurunan nyeri progresif dan penghilangan nyeri setelah intervensi.
b. Klien tidak gelisah.
c. Klien mampu melakukan tindakan mengurangi nyeri.
Intervensi dan Rasional :
a. Kaji derajat nyeri setiap hari atau sesering mungkin jika diperlukan
Rasional : nyeri trauma umumnya menjadi keluhan utama terutama nyeri akibat kerusakan
kornea.
b. Terangkan penyebab nyeri dan faktor/tindakan yang dapat memprovokasi nyeri.
Rasional : nyeri disebabkan oleh efek kimiawi atau fisik benda dan nyeri dapat meningkat
akibat provokasi: menekan mata terlalu kuat; gerakan mata tiba-tiba.
c. Lakukan kompres pada jaringan sekitar mata.
Rasional : kompres dingin mungkin diperlukan pada trauma fisik akut dan jika kondisi stabil
(agak lama), dapat digunakan teknik kompres hangat (jika tidak ada perdarahan).
d. Kolaborasi pemberian analgesik.
Rasional : analgesik berfungsi untuk menigkatkan ambang nyeri.
e. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi pada klien.
Rasional : mengurangi nyeri dengan manipulasi psikologis.
2. Diagnosa Keperawatan : Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan
sekunder terhadap interupsi permukaan tubuh.
Tujuan : tidak terjadi infeksi.
Kriteria Hasil :
a. Klien memperlihatkan perilaku penjagaan daerah luka.
b. Tidak terdapat tanda infeksi selama fase perawatan.
Intervensi dan Rasional :
a. Kali perilaku sehari-hari yang memungkinkan timbulnya infeksi mata.
Rasional : berbagai tindakan mungkin tidak disadari oleh klien sebagai hal yang dapat
menyebabkan infeksi, seperti menggosok atau memegang mata.
b. Terangkan berbagai perilaku yang dapat menyebabkan infeksi.
Rasional : perilaku yang dapat menyebabkan infeksi dapat diidentifikasi dari perilaku klien
yang telah klien lakukan atau belum dilakukan oleh klien.
c. Ajarkan perilaku yang baik untuk mengurangi resiko infeksi.
Rasional : menigkatkan pemahaman klien akan pentingnya perilaku mencegah infeksi.
d. Ajarkan berbagai tanda infeksi.
Meningkatkan pengetahuan klien tentang tanda infeksi mata yang mungkin dapat terjadi
sebagai akibat komplikasi dari penyakit sekarang.
e. Anjurkan klien untuk melaporkan sesegera mungkin apabila mengenali tanda infeksi.
Rasional : menigkatkan rasa percaya dan kerjasama perawat-klien.
3. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Sensori Perseptual : Penglihatan berhubungan dengan
gangguan penerimaan sensori /status organ indera. Lingkungan secara terapetik dibatasi.
Tujuan : klien melaporkan kemampuan yang lebih baik untuk proses rangsang penglihatan dan
mengkomunikasikan perubahan visual.
Kriteria Hasil :
a. Klien mengidentifikasi faktor-faktor yang memperngaruhi fungsi penglihatan.
b. Klien mengidentifikasi dan menunjukan pola-pola alternatif untuk menigkatkan penerimaan
rangsang penglihatan.
Intervensi dan Rasional :
a. Kaji ketajaman penglihatan klien.
Rasional : mengidentifikasi kemampuan visual klien.
b. Dekati klien dari sisi yang sehat.
Rasional : memberikan rangsang sensori, mengurangi rasa isolasi/terasing.
c. Sesuaikan lingkungan untuk optimalisasi penglihatan :
1) Orientasikan klien terhadap ruang rawat
2) Letakan alat yang sering digunakan di dekat klien atau pada sisi mata yang lebih sehat.
3) Berikan pencahayaan cukup.
4) Hindari cahaya menyilaukan.
Rasional : meningkatkan kemapuan persepsi sensori.
d. Anjurkan penggunaan alternatif rangsang lingkungan yang dapat diterima : auditorik, taktil.
Rasional : menigkatkan kemampuan respons terhadap stimulus lingkungan
4. Diagnosa Keperawatan : Ansietas yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakit, prognosis.
Tujuan : tidak terjadi kecemasan.
Kriteria Hasil :
a. Klien mengungkapkan kecemasan berkurang atau hilang.
b. Klien berpartisipasi dalam kegiatan pengobatan.
Intervensi dan Rasional :
a. Kaji derajat kecemasan, faktor yang menyebabkan kecemasan, tingkat pengetahuan dan
ketakutan klien akan penyakit.
Rasional : umumnya faktor yang menyebabkan kecemasan adalah kurangnya pengetahuan dan
ancaman aktual terhadap diri. Pada klien dengan trauma mata rasa nyeri dan penurunan lapang
penglihatan menimbulkan ketakutan utama.
b. Orientasikan tentang penyakit yang dialami klien, prognosis dan tahap perawatan yang akan
dijalani klien.
Rasional : menigkatkatan pemahaman klien akan penyakit. Jangan memberikan keamanan
palsu seperti mengatakan penglihatan akan segera pulih atau nyeri akan segera hilang.
Gambarkan secara objektif tahap pengobatan, harapan proses pengobatan, dan orientasi
pengobatan masa berikutnya.
c. Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya tentang penyakitnya.
Rasional : menimbulkan rasa aman dan perhatian bagi klien.
d. Beri dukungan psikologis.
Rasional : dukungan psikologis dapat berupa penguatan tentang kondisi klien, keaktifan klien
dalam melibatkan diri dalam perawatan maupun mengorientasikan bagaimana kondisi penyakit
yang sama menimpa klien yang lain.
e. Terangkan setiap prosedur yang dilakukan, jelaskan tahap perawatan yang akan dijalani.
Rasional : mengurangi rasa ketidaktahuan dan kecemasan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai