Anda di halaman 1dari 7

UNSUR HARA ESSENSIAL TANAMAN DAFTAR ISI

Pendahuluan ……………………………………………………………… 3

Ketersediaan Hara Tanah dan Hubungannya


dengan Pertumbuhan Tanaman………………………..………....5

Mekanisme Penyerapan Unsur Hara……………………………. 7

Gejala Kekahatan……………………………………………………… 10

Daftar Pustaka…………………………………………………………..13

Oleh
LYDIA ELISABETH AGATHA TULUNG, SP
BADAN PENGEMBANGAN DAN PENELITIAN PERTANIAN
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
SULAWESI UTARA
2019

1 2
PENDAHULUAN Berdasarkan jumlah kebutuhannya terhadap tanaman,
unsur hara esensial dapat dibagi kedalam dua jenis, yaitu unsur
Tumbuhan atau tanaman
hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan
mempunyai kemampuan
oleh tanaman dalam jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan
untuk menimbun unsur unsur
unsur hara mikro, yang menurut kesepakatan para ahli jumlahnya
hara dalam jumlah yang lebih
terdiri atas 16 unsur, terdiri atas 9 unsur hara makro dan 7 unsur
tinggi dibandingkan dengan
hara mikro.
keberadaan unsur tersebut di
dalam tanah. Tanaman juga mempunyai mekanisme untuk seleksi
unsur unsur tertentu saja yang dapat diserap. Kelebihan atau
kekurangan kandungan unsur hara akan segera direspon tanaman
dengan menunjukkan kelainan metabolismenya dan terekspresi
pada penampakan baik pertumbuahnnya maupun morfologinya.
Seluruh bagian jaringan tumbuhan atau tanaman disusun oleh Unsur dikatakan esensial jika memenuhi kriteria tersebut :
sejumlah unsur-unsur kimia yang sebagian besar diperoleh  Unsure itu diperlukan oleh tumbuhan untuk
tanaman dari dalam tanah yang dalam istilah biologi disebut unsur menyempurnakan daur hidupnya.
hara. Tanaman menyerap hara dan air dari dalam tanah untuk  Kebutuhan terhadap unsur tersebut sifatnya khas dan tidak
dipergunakan dalam proses-proses metabolisme dalam tubuhnya. dapat digantikan oleh unsure lain.
Jadi, selain air, tumbuhan juga menyerap unsur – unsur anorganik  Unsur itu berperan langsung dalam proses metabolisme
dari tanah. Tanaman membutuhkan berbagai macam unsur untuk tumbuhan, tidak hanya berperan sebagai antagonis terhadap
bahan pembangun tubuhnya dan sisanya adalah air. efek keracunan oleh unsur lain atau menyebabkan unsur lain
3
bersedia.
4
KETERSEDIAAN HARA TANAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN
PERTUMBUHAN TANAMAN
Seperti manusia, tanaman memerlukan makanan yang
sering disebut hara tanaman. Berbeda dengan manusia yang
menggunakan bahan organik, tanamana menggunakan bahan
anorganik unruk mendapatkan energi dan pertumbuhannya.
Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang ada di
atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air yang diubah
menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan Unsur – unsur hara hara dalam tanah akan bergerak menuju ke
sinarmatahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan akar tanaman melalui tiga mekanisme, yaitu intersepsi akar, aliran
metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme masa, dan difusi. Pertama, intersepsi akar yang merupakan
perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi gerakan akar yang tumbuh menembus tanah, bersinggungan
disebut metabolisme. Dengan menggunakan hara, tanaman dapat dengan permukaan partikel tanah, yang akhirnya bersinggungan
memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat dengan ion hara yang terjerap da terjadi pertukaran secara
digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara langsung. Gerakan ini menjadi penting bagi tanaman terutama
tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau pada hara yang dibutuhkan dalam jumlah kecil seperti Zn dan Mn.
berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman yang Kedua adalah aliran masa dimana hara yang terlarut terbawa
kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan bersama aliran air menuju akar tanaman. Proses ini dipengaruhi
gejala pada suatu orrgan tertentu yang spesifik yang biasa disebut oleh transpirasi, evaporasi, dan perkolasi. Pengaruh kerapatan
gejala kekahatan. akar terhadap pasokan hara oleh aliran masa ini lebih ringan
dibanding terhadap intersepsi akar dan difusi. Ketiga adalah proses
difusi dimana ion hara bergerak dari wilayah yang memiliki kadar
5 6
hara tinggi ke wilayah yang lebih rendah kadar haranya. Lebih dengan cara difusi, mereka tidak bergerak melalui lipid bilayer
tepatnya, kadar hara di permukaan akan lebih rendah dibanding seperti halnya, air, tetapi diserap melalui sauran dalam protein,
kadar hara larutan tanah di sekitar daerah perakaran. Mekanisme dan prosesnya disebut difusi terfasilitasi. (gambar). Dalam
ini sangat penting bagi hara yang berinteraksi kuat dengan tanah, proses ini ion-ion tersebut berkombinasi dengan protein
terutama untuk memasok hara P dan K, juga hara mikro Fe dan Zn. membran yang memberi fasilitas bergerak melintasi membran.
Pada dasarnya, penyerapan unsur hara serupa dengan penyerapan Contoh kasus ini adalah beberapa antibiotik polipeptida yang
air, hanya karena ion bermuatan maka timbul beberapa masalah dihasilkan oleh bakteri tertentu memfasilitasi pengangkutan
misalnya antagonisme dan sinerginisme ion. beberapa kation. Antibiotik ini disebut ionofor, seperti
gramisidin, nigerisin, valinomisin. Gramisidin dan ionofor-
ionofor tertentu lainnya tidak berdifusi melintasi membran,
tetapi membentuk saluran berkesinambungan untuk
memfasilitasi kation untuk berdifusi.
Unsur-unsur hara esesnsial tersebut dapat diserap oleh
tanaman lewat tanah melalui sistem perakaran, kecuali unsur
Karbon (C), Oksigen (O) dan Hidrogen (H) yang diserap oleh
tanaman melalui air dan udara.

Ada beberapa mekanisme penyerapan hara secara pasif dan aktif Proses penyerapan unsur hara lewat tanah melalui sistem

yaitu : perakaran berlangsung dengan berbagai macam cara, diantaranya:

 Penyerapan pasif, tanpa menggunakan energi hasil (a) memanfaatkan aliran massa (mass flow), yaitu dengan

metabolisme terdiri dari : memanfaatkan pergerakan massa air ke permukaan akar tanaman

a. Difusi bebas: ion masuk ke dalam ruang bebas didnding sel yang terus berlangsung karena air secara kontinyu diserap oleh

dan ruang antar sel. Apabila ion-ion menembus membran akar tanaman dan menguap melalui proses evaporasi, sehingga
7 8
unsur hara yang larut bersama air akan bergerak ke permukaan membentuk protein-saluran yang meiliki sebuah lubang pusat
akar tanaman tersebut. tempat lewatnya linarut dengan laju yang sangat tinggi.
(b) melaui mekanisme difusi, yaitu sebuah pergerakan partikel Hara yang telah berada disekitar permukaan akar tersebut dapat
yang bukan disebabkan oleh pergerakan air, namun akibat adanya diserap tanaman melalui dua proses, yaitu: (1) Proses Aktif, yaitu:
perbedaan konsentrasi dalam akar dan diluar akar tanaman, proses penyerapan unsur hara dengan energi aktif atau proses
dimana zat akan bergerak dari tempat yang konsentrasinya tinggi penyerapan hara yang memerlukan adanya energi metabolik, dan
ke tempat yang konsentrasinya rendah. Dalam hal ini, unsur hara (2) Proses Selektif, yaitu: proses penyerapan unsur hara
bergerak masuk ke dalam akar tanaman karena konsentrasi dalam GEJALA KEKAHATAN
tanaman lebih tinggi dari konsentrasi tanah. Disamping itu umumnya tanaman yang kekurangan atau
(c) Intersepsi akar. Memanjangnya akar-akar tanaman berarti ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu
memperpendek jarak yang harus ditempuh unsur-unsur hara orrgan tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan.
untuk mendekati akar tanaman melalui aliran massa ataupun Gejala kekahatan suatu unsur terutama bergantung pada dua
difusi. faktor yaitu fungsi unsur tersebut dan mudah tidaknya unsur
 Penyerapan aktif, menggunakan energi metabolisme, misalnya tersebut berpindah dari daun tua ke daun yang lebih muda atau ke
ATP. Mekanisme peyerapan aktif terdiri dari : organ-organ lainnya (Epstein, 1972). Contoh yang baik untuk
a. Teori carrier: teori ini menyatakan bahwa ion dapat menembus menjelaskan kedua faktor tersebut adalah klorosis yang
membran plasma yang selektif permeabel karena dibantu oleh disebabkan oleh Mg. Karena Mg adalah bagian esensial molekul
carrier, yaitu senyawa hipotetikyang mengikat ion di permukaan klorofil, maka klorofil tak terbentuk tanpa Mg atau terbentuk
luar dan melepasnya lagi di bagian dalam sel. Untuk dapat dalam jumlah sedikit bila konsentrasi Mg rendah. Klorosis pada
membentuk carrier-ion kompleks dibutuhkan ATP. Carrier diduga daun tua yang terletak lebih rendah terlihat lebih parah dari pada
menjadi protein integral yang menyebar rta pada membran, daun muda. Perbedaan tersebut menggambarkan bahwa bagian
yang lebih muda dari tumbuhan mempunyai kemampuan untuk
9 10
mengambil hara yang mudah bergerak (mobil) dari bagian yang nutrient bergerak agak bebas dari satu bagian tumbuhan ke bagian
lebih tua (Salibury dan Ross, 1992). Secara umum gangguan hara yang lain, gejala defisiensi pertama kali akan muncul pada organ
yang menghambat pertumbuhan dan hasil dalam sekala yang yang lebih tua. Hal ini karena jaringan-jaringan muda yang masih
ringan tidak dapat dilihat karakteristik gejala visualnya secara tumbuh memiliki daya tarik yang lebih kuat dibandingkan dengan
spesifik. Gejala menjadi tampak dapat dilihat dengan tegas apabila jaringan tua untuk menarik nutrient yang jumlahnya berkurang.
defisiensinya atau toksisitasnya berat sehingga laju pertumbuhan Jika ketersediaan unsur hara essensial kurang dari jumlah yang
dan hasil sangat tertekan. Sebagai contoh, gejala defisiensi Mg dibutuhkan tanaman, maka tanaman akan terganggu
pada serealia dapat teramati dengan jelas pada kondisi lapang metabolismenya secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-
selama perkembangan batang, tetapi hal itu tidak berpengaruh penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala yang ditunjukkan
merusak bila kahat terjadi pada akhir pengisian biji.. Selain itu tanaman ini dapat menjadi petunjuk dari fungsi hara itu. Gejala
tanaman dapat mengalami kekurangan dua unsur hara atau lebih yang ditampakkan tanaman akibat kekurangan unsur hara tidak
pada saat yang bersamaan, sehingga gejala yang ditampakkan oleh sama. Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung pada jenis
tanaman menjadi lebih kompleks. Pada dasarnya gejala tanaman, tingkat keseriusan masalah dan fase pertumbuhan
kekurangan unsur hara tergantung pada dua hal yaitu fungsi dari tanaman.
unsur hara tersebut, dan kemudahan suatu unsur hara untuk di
translokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu
unsur hara untuk di translokasikan tergantung pada solutbilitas
(kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur tersebut di dalam jaringan
tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam
pembuluh floem. Gejala defisiensi mineral tidak saja bergantung
pada peranan nutrient tersebut dalam tumbuhan akan tetapi juga
pada mobilitasnya di dalam tumbuhan tersebut. Jika suatu 12

11
DAFTAR PUSTAKA  Comerford NB. 2005. Soil factors affecting nutrient
 Agustina. 1990. Nutrisi Tumbuhan. Rineka Cipta. Jakarta bioavailability. p: 1-15. In H. BassiriRad (Ed.). Nutrient
 Buchman, H.O and Brandy. 1982. The Nature and Proportre Acquisition by Plants. An Ecological Perspective. Ecological
of Soils. The Mac Mila Company. New York Studies, Co. 181. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.
 Devlin, Robert M. 1975. Plant Physiology Third Edition. D.  Havlin JL, Beaton JD, Nelson SL, Nelson WL. 2005. Soil
Van Nostrand. New York. Fertility and Fertilizers: An Introduction to Nutrient
 Dwijoseputro, D. 1988. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Management. Pearson Prentice Hall, New Jersey. 515p.
Gramedia. Jakarta.  Jones JB. 1998. Plant Nutrition Manual. 2nd Ed. Boca Raton:
 Lakitan, B. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. CRC Press.
Grafindo Persada. Jakarta.  Jones C, Jacobsen J. 2001. Plant Nutrition and Soil Fertility.
 Reece, Campbell-Mitchell. 2003. Bilogi Edisi Kelima Jilid Nutrient Management Module No. 2. Bozeman : Montana
2. Erlangga. Jakarta State University Extension Service.
 Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2.  Mengel K, Kirkby EA. 1982. Principles of Plant Nutrition. 3rd
ITB. Bandung. Ed. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.
 Sutejo, M.M. 1994. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka  Munawar, Ali. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi
Cipta. Jakarta. Tanaman. IPB Press.
 Treshaw. 1970. Environment And Plant Respons.Grawhill  Prasad R, Power JF. 1997. Soil Fertility Management for
book Company. New York. Sustainable Agriculture. New York: CRC Lesi Publisher.
356p.

13 14

Anda mungkin juga menyukai