Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

MEMBUAT DATA PERUSAHAAN TENTANG B.O.M , FORECASTING


MOVING AVERAGES, DAN RccP

Di susun oleh :

1. Aat Sabarudin ( 6316500001 )


2. Harun Zein Musofi ( 6316500011 )
3. Ifan Abdi Sunandar ( 6316500012 )

TUGAS PRAKTIKUM SISTEM PRODUKSI

DOSEN PENGAMPU :

SAWALUDIN, ST.MT

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Bill of Material (BOM) adalah definisi produk akhir yang terdiri dari daftar item, bahan, atau
material yang dibutuhkan untuk merakit, mencampur atau memproduksi produk akhir. BOM terdiri
dari berbagai bentuk dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

BOM dibuat sebagai bagian dari proses desain dan digunakan oleh manufacturing engineer
untuk menentukan item yang harus dibeli atau diproduksi. Perencanaan pengendalian produksi dan
persediaan menggunakan BOM yang di-hubungkan dengan master production schedule, untuk
menentukan release item yang dibeli atau diproduksi.

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa mendatang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Peramalan mungkin tidak selalu dibutuhkan dalam kondisi
permintaan pasar yang stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan
sangat dibutuhkan bila kondisi keadaan pasar bersifat kompleks dan dinamis.

Rough Cut Capacity Planning ( RccP ) dapat didefinisikan sebagai proses konversi dari
Rencana Produksi dan atau MPS ke dalam kebutuhan kapasitas yang berkaitan dengan sumber –
sumber daya kritis, seperti : tenaga kerja, mesin dan peralatan, kapasitas gudang, kapabilitas pemasok
material dan parts, dan sumber daya keuangan. Rccp ditampilkan dalam suatu diagram yang dikenal
sebagai Load Profile untuk menggambarkan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas yang
tersedia.

2. Tujuan dan Sasaran


a. Agar mahasiswa bisa mengetahui cara membuat Bill of Material.
b. Agar mahasiswa bisa menentukan peramalan.
c. Agar mahasiswa bisa mengetahui cara membuat Rough Cut Capacity Planning ( RccP ).

3. Permasalahan
Permasalahan utama dalam praktikum ini adalah “Bagaimana membuat BOM, peramalan,
RccP, dan analisa kelayakan bisnis.”

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Bill of Material ( BOM )


Berikut adalah data BOM dari pembuatan ROTI U’ :

ROTI

GULA TELUR TEPUNG SUSU BUBUK MARGARIN

2. Master Production Schedule ( MPS )

periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
produksi 200 180 190 210 200 200 180 200 190 190
komponen
gula (50 gr) 10000 9000 9500 10500 10000 10000 9000 10000 9500 9500
telur (1 btr) 200 180 190 210 200 200 180 200 190 190
tepung (100 gr) 20000 18000 19000 21000 20000 20000 18000 20000 19000 19000
susu bubuk (20 gr) 4000 3600 3800 4200 4000 4000 3600 4000 3800 3800
margarin (20 gr) 4000 3600 3800 4200 4000 4000 3600 4000 3800 3800
Total 38200 34380 36290 40110 38200 38200 34380 38200 36290 36290

3
3. Forecasting Moving Averages

produksi roti solution

Error Measures
Bias (Mean Error) -1.111
MAD (Mean Absolute Deviation) 12.222
MSE (Mean Squared Error) 211.111
Standard Error (denom=n-2=7) 16.475
MAPE (Mean Absolute Percent Error) 6.364%
Forecast
next period 190

1 200
2 180 200 -20 20 400 11.111%
3 190 180 10 10 100 5.263%
4 210 190 20 20 400 9.524%
5 200 210 -10 10 100 5%
6 200 200 0 0 0 0%
7 180 200 -20 20 400 11.111%
8 200 180 20 20 400 10%
9 190 200 -10 10 100 5.263%
10 190 190 0 0 0 0%
TOTALS 1940 -10 110 1900 57.272%
AVERAGE 194 -1.111 12.222 211.111 6.364%
Next period forecast 190 (Bias) (MAD) (MSE) (MAPE)
Std err 16.475

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa produksi roti yang akan dating yaiu sejumlah 190.

4
4. Analisa Kelayakan Bisnis

Analisa Kelayakan bisnis adalah usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk
menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil
analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima
atau menolak dari suatu gagasan usaha.

Pokok tujuan dari studi kelayakan usaha :


a. Mengetahui tingkat keuntungan terhadap alternatif investasi.
b. Mengadakan penilaian terhadap alternatif investasi.
c. Menentukan perioritas investasi, sehingga dapat dihindari investasi yang hanya memboroskan
sumber daya.
d. Menghindari resiko kerugian.
e. Memudahkan perencanaan.

5. Rough Cut Capacity Planning ( RccP )

Menggunakan Perhitungan Kebutuhan Kapasitas dengan Bill Of Labor :

Periode
Bahan Total jam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gula 1000 900 950 1050 1000 1000 900 1000 950 950 4413,5
Telur 20 18 19 21 20 20 18 20 19 19 8,73
Tepung 2000 1800 1900 2100 2000 2000 1800 2000 1900 1900 4403,8
Susu Bubuk 400 360 380 420 400 400 360 400 380 380 353,08
Margarin 400 360 380 420 400 400 360 400 380 380 706,16
Total
Capacity 3820 3438 3629 4011 3820 3820 3438 3820 3629 3629
Requrements

5
BAB III
KESIMPULAN

Bill of Material (BOM) adalah definisi produk akhir yang terdiri dari daftar item, bahan, atau
material yang dibutuhkan untuk merakit, mencampur atau memproduksi produk akhir. BOM terdiri
dari berbagai bentuk dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Rough Cut Capacity Planning ( RccP ) dapat didefinisikan sebagai proses konversi dari
Rencana Produksi dan atau MPS ke dalam kebutuhan kapasitas yang berkaitan dengan sumber –
sumber daya kritis, seperti : tenaga kerja, mesin dan peralatan, kapasitas gudang, kapabilitas pemasok
material dan parts, dan sumber daya keuangan.

Analisa Kelayakan bisnis adalah usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk
menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa mendatang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa.

Anda mungkin juga menyukai