dan penurunan yang fluktuatif dari tahun Sukapura Cabang Singaparna tahun 2011-
2011-2015. Gambar 1 menunjukkan 2015.
perbandingan jumlah pegawai PD BPR Artha
Berdasarkan Gambar 1, terdapat perubahan pinjaman sebagai inti bisnis perusahaan. Hal
komposisi pegawai di PD BPR Artha ini menunjukkan bahwa BPR Cabang
Sukapura Cabang Singaparna setelah merger Singaparna masih mencari komposisi pegawai
dari tahun 2011-2015. Pada tahun 2015 yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan merekrut pegawai baru untuk pegawainya. Namun dengan penambahan 3
ditampatkan sebagai analisa kredit dan staff orang pegawai di staff accout officer belum
account officer serta mengeluarkan surat mampu memperbaiki kinerja perusahaan. Hal
tugas untuk 2 orang pegawai kantor kas yang ini dapat diketahui dari penyaluran kredit di
ditempatkan sebagai staff account officer di PD BPR Artha Sukapura Cabang Singaparna.
kantor cabang. Penambahan 3 orang untuk Gambar 2 menunjukkan penyaluran kredit PD
staff account officer menunjukan bahwa BPR Artha Sukapura Cabang Singaparna
perusahaan ingin meningkatkan kredit atau tahun 2011-2015.
6 hari cuti tahunan sehingga didapatkan hari Kemudian melakukan perhitungan jam kerja
kerja efetif tahun 2015 adalah 240 hari. efektif.
Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja ini dikarenakan masing-masing jenis
formal dikurangi dengan waktu kerja yang pekerjaan memiliki kondisi kerja yang
hilang karena tidak bekerja (allowance) berbeda-beda seperti tingkat ketelitian,
seperti buang air, melepas lelah, makan, ketegangan mental, aktivitas tergolong
istirahat, dan sebagainya yang tidak monoton dan membosankan cukup
berhubungan dengan pekerjaan menghabiskan waktu. Besarnya allowance
(KEMENPAN 2004). Menurut (Karo 2014) juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
allowance yang digunakan adalah 15%. kerja tempat pengamatan (Wibawa dkk 2014).
Penelitian dilaksanakan pada tingkat staff Jam kerja pegawai adalah 8 jam kerja per hari
administrator produksi astra dengan kondisi kemudian dikurangi allowance sebesar 15%
kerja dalam sebuah pabrik. Allowance terdiri sehingga jam kerja efektif per hari adalah 6,8
dari 3% bekerja di meja, posisi duduk 1%, atau 408 menit efektif bekerja. Jumlah efektif
pandangan normal 3%, suhu normal 3%, dan jam kerja per minggu 34 jam atau 2040 menit
kebutuhan jasmani 5%. Sedangkan penelitian efektif bekerja. Kemudian 136 jam per bulan
ini allowance yang digunakan sebesar 15% atau 8160 menit jam kerja efektif dan adalah
yang terdiri dari kebutuhan jasmani 4% 1632 jam per tahun atau 97920 menit jam
merupakan kelelahan dasar bekerja, kerja efektif. Kemudian dilanjutkan dengan
pandangan normal 2%, suhu normal 2%, 2% melaksanakan pengamatan penggunaan waktu
bekerja di meja, dan ketegangan mental 5% kerja menggunakan work sampling untuk
karena pegawai BPR berhubungan langsung mengamati waktu kerja produktif, tidak
dengan nasabah tabungan, deposito dan produktif, dan pribadi pada setiap bagian.
khsusunya account officer dengan nasabah Berikut hasil perhitungan waktu produktif
kredit. Allowance didapatkan dari hasil bagian marketing, operasional dan
pengamatan dilapangan dan sesuai ketentuan manajemen resiko kredit.
International Labour Organization (ILO). Hal
Berdasarkan Tabel 2, waktu kerja produktif memiliki waktu produktif diatas 85%. Selain
kepala bagian marketing sebesar 87,50% dan itu, pencapaian waktu produktif staff
staff marketing dana sebesar 89,17%. Hal ini marketing dana yang baik dikarenakan
menunjukkan bahwa bagian marketing melaksanakan kas keliling yang efektif.
Waktu penyelesaian tugas Nilai FTE diperoleh dari beban kerja selama
Pekerjaan yang dilakukan oleh setiap pegawai satu tahun dibagi dengan waktu kerja efektif
harus mempunyai waktu standar dalam selama setahun. FTE bertujuan
penyelesaiannya. Hal ini digunakan untuk menyederhanakan pengukuran kerja dengan
mengukur rata-rata waktu yang digunakan mengubah jam beban kerja ke jumlah orang
pegawai untuk menyelesaian satu tugas. yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
Waktu Penyelesaian Tugas (WPT) didapatkan pekerjaan tertentu (Adawiyah 2013).
dari hasil perkalian beban tugas selama satu Penelitian ini mengelompokan nilai FTE
tahun dengan standar kerja rata-rata pegawai menjadi 3 kategori yaitu nilai FTE dibawah 1
dalam menyelesaikan satu tugas. Hasil dari merupakan underload yaitu beban kerja
keseluruhan WPT dijumlahkan sehingga dibawah optimal, nilai FTE sama dengan 1
menghasilkan total WPT yang selanjutnya merupakan fit atau telah optimal, dan nilai
digunakan untuk menghitung jumlah FTE diatas 1,28 merupakan overload yaitu
kebutuhan pegawai. beban kerja pegawai telah melebihi beban
kerja optimal. Hasil perhitungan beban kerja
Hasil perhitungan Full Time Equivalent pada bagian marketing, operasional dan
(FTE) manajemen resiko kredit akan diuraikan
sebagai berikut:
Kepala bagian marketing memperoleh nilai kerja kepala bagian marketing (Tabel 5)
FTE 0,91 dan staff marketing memperoleh termasuk ke dalam kategori underload,
nilai FTE 1,29. Hal ini menunjukkan beban sehingga perusahaan perlu melakukan
Pegawai PD BPR Artha Sukapura Cabang kerja dan kebutuhan pegawai terdapat 12
Singaparna sebelum dilakukan analisis beban pegawai. Namun setelah dilakukan analisis
beban kerja dan kebutuhan pegawai jumlah berdasarkan hasil penelitian, nilai FTE yang
pegawai yang tepat adalah 14 orang pegawai diapat oleh pegawai diklasifikasikan ke dalam
(Tabel 8) untuk memenuhi beban kerja yang tiga kategori yaitu fit, overload dan
diberikan. Penambahan 1 pegawai baru underload. Implikasi hasil perhitungan
terdapat pada staff marketing dana dan 1 kategori FTE pegawai yang disarankan
pegawai baru staff account officer 2 dengan peneliti untuk pihak manajemen perusahaan
status pegawai tetap karena merupakan dapat dilihat pada Tabel 9.
business core perusahaan. Selain itu,