Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN STROKE INFARK

1. Konsep Dasar Stroke


A. Defonisi
CVA (Cerebro Vaskular Accident ) merupakan kelainan fungsi otak yang timbul
mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa
terjadi pada siapa saja dengan gejala-gejala berlangsung selama 24 jam atau lebih yang
menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses
berfikir, daya ingat dan bentuk-bentuk kecacatan lain hingga menyebabkan kematian.
(Muttaqin,2008 : 234 )
CVA infark adalah sindrom klinik yang awal timbulnya mendadak progresif cepat,
berupa defisit neurologi fokal atau global yang berlangsung 24 jam terjadi karena
trombositosis dan emboli yang menyebabkan penyumbatan yang bisa terjadi
disepanjang jalur pembuluh darah arteri menuju ke otak , darah ke otak disuplai oleh
dua arteria karotis interna dan dua arteri vetebralis .
Arteri – arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung (arcus aorta)
(suzonne,2002 : 2131)
CVA menurut WHO adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal ( atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama
24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selama vaskuler.
CVA adalah adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran otak (
corwin,2009 )
Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkanoleh berhentinya suplai darah
kebagian otak. Ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun (
smeltzer et al, 2002 )

B. Anatomi Fisiologi
1. Otak
Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih 100
triliyun neuron.Otak terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum ( otak besar ),
serebelum ( otak kecil ), brainstem ( batang otak ) dan diensenfalon.
Serebelum terdiri dari dua hemisfer serebri,korpus kolosum, dan korteks serebri.
Masing-masing hemisfer serebri terdiri dari lobus frontalisyang merupakan area
motorik primer yang bertanggung jawab untuk gerakan-gerakan folunter, lobus
parietalis yang berperan pada kegiatan memproses dan mengintegrasi informasi
sensorik yang lebih tinggi tingkatnya, lobus temporalis yang merupakan area
sensorik untuk implus pendengaran dan lobusoksipitalis dan menyadari sensasi
warna.
Serebelum terletak didalam fasakrani posterior dan ditutupi oleh durameter
yang menyerupai atap tenda yaitu tentorium, yang memisahkannya dari bagian
posterior serebrum, fungsi utamanya adalah sebagai pusat refleks yang
mengkoordinasi dan memperhalus gerakan otot, serta mengubah tonus dan
kekuatan toraks untuk mempertahankan keseimbangan sikap tubuh.
Bagian-bagian batang otak dari bawah keatas adalah medula oblongata ,
pons dan mesensefalon ( otak tengah ), medula oblongata merupakan pusat refleks
yang penting untuk jantung, vasokontriktor, pernafasan, bersin, batuk, menelan,
pengeluaran air liur dan muntah. Pons merupakan mata rantai penghubung yang
penting pada jaras kortikosereberalis yang menyatukan hemisfer serebri dan
serebelum.
Mesensefalon merupakan bagian pendek dari batang otak yang berisi aquedikus
sylvius, beberapa traktus serabut saraf pendengaran dan pengkihatan.
Disiensefalon dibagi menjadi 4 wilayah yaitu talamus, epitalamus dan
hpotalamus.
Talamus merupakan stasiun penerima dan pengintegrasi subkortikal yang penting.
Subtalamus fungsinya belum dapat dimengerti sepenuhnya, tetapi lesi pada
subtalamus akan menimbulkan hemibalismus yang ditandai dengan gerakan kaki
atau tangan yang terhempas kuat pada sisi tubuh.
Epitalamus berperan pada beberapa dorongan emosi dasar seseorang.
Hipotalamus berkitan dengan pengaturan rangsangan ekspresi tingkah dan emosi.
Otak menerima 17% curah jantung dan menggunakan 20 % konsumsi
oksigen total tubuh manusia untuk metabolisme yaitu arteri karotis interna dan
arteri vetebralis.
Di dalam rongga kranium , keempat arteri ini saling berhubungan dan membentuk
sistem anastomosis, yaitu sirkulus willisi.
Arteri karotis interna dan eksterna berabang dari arteria karotis kira-kira setinggi
rawan tiroida. Arteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang
klasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media.
Arteri serebri anterior membagi suplai darah pada struktur-struktur seperti nukleus
kaudatus dan putamen basal dan bagian-bagian ( terutama medial) lobus frontalis
dan parietalis serebri , termasuk korteks somestetik dan korteks motorik .
Arteri serebri media mensuplai darah untuk lobus temporalis dan parietalis dan
frontalis korteks serebri .
Arteria vetebralis kiri dan kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang sama.
Arteri vetebralis memasuki tengkorak melalui foramen magnum , setinggi
perbatasan pons dan medula oblongata
Kedua arteri ini bersatu membentuk arteri basilaris, arteri basilaris terus berjalan
sampai setinggi otak tengah dan bercabang menjadi dua membentuk sepasang
arteri serebri posterior.
Cabang-cabang sistem vertebrobasilaris ini memperdarahi medula oblongata,pons,
serebelum, otak tengah dan bagian diensefalon.
Arteri serebri posterior dan cabang-cabangnya memperdarai bagian diensefalon,
bagian lobus oksipitalis dan temporalis, aparatus koklearis dan organ-organ
bestibular.
Darah vena dialirkan dari otak melalui dua sistem kelompok vena interna yang
mengumpulkan darah ke vena galen dan sinus rektus, dan kelompok vena eksterna
yang terletak dipermukaan hemisfer otak yang mencurahkan basalis lateralis, dan
seterusnya ke vena-vena jugularis dicurahkan menuju ke jantung ( Harson,2000)
Sirkulasi Willisi adalah area dimana percabangan arteri basilar dan karotis
interna bersatu. Sirkulus Willisi terdiri atas dua arteri serebral, arteri komunikans
anterior, kedua arteri komunikans anterior. Jaringan sirkuasi dari satu hemisfer ke
hemisfer yang lain dan dari bagian anterior ke posterior otak. Ini merupakan sistem
yang memungkinkan sirkulasi kolateral jika satu pembuluh mengalami
penyumbatan. ( Hudak dan Gallo , 2006 : 254 )
C. Etiologi
Ada beberapa penyebab CVA infark ( muttaqin, 2008 : 235 )
1. Trombosis serebri
Terjadinya pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemi
jaringan otak yang dapat menimbulkan edema dan kongesti disekitarnya.
Trombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun . terjadi
pada penurunan aktivitas simpatis dan penuruna tekanan darah. Trombosis serebri
ini disebabkan karena adanya
a. Ateroklerosis : mengerasnya atau berkurangnya kelenturan dan
elastisitas dinding pembuluh darah
b. Hiperkoagulasi : darah yang bertambah kental yang akan menyebabkan
viskositas/ hematokrit meningkat sehingga dapat melambat aliran darah
serebral
c. Arteritis : radang pada arteri
2. Emboli
Dapat terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah otak oleh bekuan
darah, lemak dan udara. Biasanya emboli berasal dari trombus di jantung yang
terlepas dan menyumbat sistem arteri serebri.
Keadaan-keadaan yang menimbulkan emboli
a. Penyakit jantung reumatik
b. Infark miokardium
c. Fibrasi dan keadaan aritmia dapat membentuk gumpalan-gumpalan kecil yang
dapat menyebabkan emboli cerbri
d. Endokarditis menyebabkan ganguan pada endokardium

Faktor resiko terjadinya CVA ( brunner dan Sudart,2002,94-95)


a. Hypertensi, faktor resiko utama
b. Penyakit kardiovaskuler
c. Kadar hematokrit tinggi
d. DM
e. Pemakaian kontrasepsi oral
f. Penurunan tekanan darah berlebihan dalam waktu panjang
g. Obesitas,perokok,alkoholisme
h. Kadar esterogen yang tinggi
i. Usia lebih dari 35 tahun
j. Penyalahgunaan obat
k. Gangguan aliran darah sepintas
l. Hyperkolesterolemia
m. Infeksi
n. Kelainan pembuluh darah otak
o. Lansia
p. Asam urat

D. Klasifikasi CVA
Berdasarkan patologi dan manifestasi klinis
1. Stroke Haemoragi
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin pendarahan subaracnoid. Disebabkan
oleh pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu. Biasanya terjadinya saat
melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran
pasien umumnya menurun.
Stroke adalah disfungsi neurologi fokal yang akut yang disebabkan oleh perdarahan
primer subtansi otak yang terjadi secara spontan bukan karena trauma kapitis ,
disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh darah arteri, vena dan kapiler
Perdarahan otak dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Pendarahan Intra Serebral
Pecahnya pembuluh darah ( mikroaneurisma ) terutama karena hipertensi
mengakibatkan darah masuk kedalam jaringan otak, membentuk massa yang
menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak. Peningkatan TIK yang
terjadi cepat, dapat mengakibatkan kemmatian mendadak karena herniasi otak.
Pendarahan yang sering dijumpai didaerah putamen , talamus,pons dan
serebelum. ( Simposium Nasional Keperawatan Penghimpunan Perawat Bedah
Saraf Indonesia Siti Rohani 2010)
b. Perdarahan Subaracnoid
Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM. Aneurisma
yang pecah berrasaldari pembuluh darah sirkulasi willisi dan cabang-cabangnya
yang terdapat diluar parenkim otak. Pecahnya arteri dan keluarnya keruang sub
arachnoid menyebabkan TIK meningkat mendadak.
2. Stroke Non Haemoragi ( CVA Infark )
Dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebral, biasanya terjadi saat
setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau pagi hari.
Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan
selanjutnya dapat timbul edema sekunder. Kesadaran umumnya baik.
Berdasarkan perjalanan penyakit atau stadiumnya
1. TIA ( Trans Iskemik Attack )
Gangguan neurolis setempat yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa
jam saja. Gejala yang tibul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu
kurang dari 24 jam.
2. Stroke Infolus
Stroke terjadi masih terus berkembang dimana gangguan neurologis terlihat
semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat berjalan 24 jam atau beberapa
hari.
3. Stroke komplit
Gangguan neurologi yang timbul sudah menetap atau permanen . sesuai dengan
istilahnya stroke komplit dapat diwakili oleh serangan TIA berulang.
E. Patofisiologi
Infark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu diotak, luasnya infark
tergantung pada faktor-faktor lokasi dan besarnya pembuluh darah dan adekuatnya
sirkulasi kolateral terhadaparea yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat .
suplai darah ke otak dapat berubah ( makin lama makin cepat ) pada gangguan lokal
atau oleh karena gangguan umum
Trombus dapat lepas dari pembuluh darah terbawa sebagian emboli dalam aliran darah
trombus mengakibatkan iskemia jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang
bersangkutan , edema dan kongesti disekitar area
Area edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar dari pada area infark itu sendiri.
Endema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang – kadang seseudah
beberapa hari.
Perdarahan pada otak disebabkan oleh rubtur arteriasklerotik dan hipertensi pembuluh
darah peredaran intraserebral yang sangat luas akan menyebabkan kematian
dibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebrovaskuler, karena perdarahan luas terjadi
destruksi masa otak , peningkatan TIK yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi
otak.
Kematian bisa disebabkan kompresi batang otak

Anda mungkin juga menyukai