Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sepriyani Sitohang

NIM : 03071281520060
Jarak bor : 100 meter
Teknik Geologi Angkatan 2015 Indralaya

Analisis Kualitas Batubara melalui Data Statistik Ultimate dan Proksimat

Analisis statistik sangat penting dilakukan dalam menganalisa suatu data untuk
mengetahui korelasi antar data yang biasanya disajikan dalam bentuk diagram, grafik dan
lainnya. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah batubara tersebut prospek atau tidak
untuk dilakukan eksplorasi. Data yang digunakan dalam analisis kali ini berupa data uji
proximate dan ultimate batubara dengan data bore sebanyak 3 (tiga) borehole seperti pada
tabel dibawah ini (Tabel 1). Data-data bore tersebut kemudian dianalisis menggunakan
program Excel melalui menu data analysis.

Tabel 1. Data borehole

Dari data diatas dilakukan analisis korelasi dan regresi. Analisis ini berfungsi untuk
mengkorelasikan antara variabel kedalaman (depth) dan total moisture. Sedangkan regresi
adalah data yang berfungsi untuk memprediksi atau mengistimasikan suatu variabel total
moisture. Data analisis korelasi dan regresi untuk borehole 1 dapat dilihat pada tabel dibawah
ini (Tabel 2).
Tabel 2. Korelasi dan Regresi

Hasil korelasi data borehole 1 menunjukkan nilai “1” dengan artian bahwa total
moisture lapisan batubara berhubungan erat dengan kedalaman (depth) batubara itu sendiri.
Namun untuk perbandingan antara kedalaman dan total moisture tidak dapat ditentukan
melalui korelasi. Sedangkan data regresi menunjukkan prediksi nilai antara kedalaman dan
total moisture. Data regresi borehole 1 bernilai 0,9, borehole 2 bernilai 0,6 dan borehole 3
bernilai 0,2. Tinggi rendahnya nilai regresi ini menunjukkan tinggi rendahnya kedalaman
dalam memprediksi total moisture, jadi dari ketiga borehole yang paling signifikan dalam
memprediksi adalah borehole 1.

Analisis data selanjutnya adalah Descriptive Statistic yang berupa kumpulan data-data
mulai dari mean, median, standar mode dan lainnya (Tabel 3). Data-data yang dianalisis
dalam Descriptive Statistic meliputi data total moisture, Fixed carbon, Ash Content, Volatile
Matter dan Total Sulfur. Dari data statistik gross calorific value memiliki nilai paling tinggi
dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kalori batubara sangat
baik dan layak untuk dilakukan eskplorasi (Tabel 4). Setelah dilakukan analisis ini, maka
analisis selanjutnya adalah uji normalitas.

Tabel 3. Descriptive Statistic

Tabel 4. Descriptive Statistic untuk Gross Calorific


Uji normalitas berfungsi untuk sebaran data antar variabel yang di uji dengan nilai
normal atau tidak. Pengujian uji normalitas dapat dilakukan apabila memiliki data minimal
30 data dan frekuensi kumulatif harus bernilai 100% dapat dikatakan normal. Dalam data
borehole 1-3, kuantitas data hanya 8, 7 dan 4 sebaran data. Sehingga hasil uji normalitas
pada borehole 1,2 dan 3 berupa distribusi “tidak normal” seperti tampak pada tabel dibawah
ini (Tabel 5).

Tabel 5. Uji Normalitas

Setelah analisa Uji Normalitas, maka analisis simpel variogram yang berfungsi untuk
mengidentifikasi korelasi spatial dari setiap data yang di ukur, korelasi tersebut ditunjukkan
dari grafik antar hubungan satu varibel dengan variabel lainnya yang menunjukkan data
tersebut normal atau tidaknya. Total moisture, ash content, volatil mater, fix carbon, total
sulfur dan cross calorific ditunjukkan dalam korelasi ini sehingga pada setiap parameter
tersebut diketahui nilai kualitas batubara yang ada. Data borehole 1-3 tampak seperti gambar
dibawah ini (Gambar 1).
Gambar 1. Grafik Simpel Variogram
Dari data diatas tampak bahwa signifikansi kenaikan maupun penurunan masing-
masing variabel pada kedalaman 200 meter. Oleh sebab itu, pada kedalaman tersebut nilai
kualitas batubara menurun dan meningkat. Diatas kedalam 200 meter, kandungan ash
content, volatile matter, fixed carbon dan gross calorific menurun. Namun berbeda dengan
total sulfur, dimana semakin tinggi nilai kedalaman batubara maka kandungannya semakin
tinggi pula.
Dari analisis data ini didapatkan kesimpulan bahwa batubara yang telah dilakukan
pengambilan sampel borehole 1-3, layak untuk dieksplorasi. Karena memiliki nilai kalori
yang tinggi dan kedalaman yang tidak terlalu dalam.

Anda mungkin juga menyukai