Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

KULIAH GEOLOGI LAPANGAN DAN GEOLOGI DAERAH


KALIJAYA DAN SEKITARNYA

OLEH

KELOMPOK 10

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2019

1
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KULIAH GEOLOGI LAPANGAN DAN PEMETAAN GEOLOGI


DAERAH KALIJAYA DAN SEKITARNYA

Penulis:
a) Agung Forma Sandi : 03071381722057
b) Dimas Indra Arifianto : 03071381722058
c) Fadhellatul kamil : 03071381722065
d) Juanda Irawan : 03071381722070
e) Mia Oktarina : 03071381721064

Palembang, 2 April 2019


Penulis, Penulis,

Agung Forma Sandi Dimas Indra Arifianto


03071381722057 03071381722058

Penulis, Penulis,

Fadhellatul Kamul Juanda Irawan


03071381722065 03071381722070

Penulis,

Mia Oktarina
03071381722064

Menyetujui,
Dosen Pengampu Dosen Pengampu

Dr. Budhi Kuswan Susilo, S.T., M.T. Stev Nalendra, S.T., M.T.
NIP. 197111101999031005 NIP. 6404123008890001

2
HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan ini saya persembahkan kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya serta nikmat kesehatan yang
diberikan-Nya.
2. Kedua Orang Tua saya yang tidak pernah lelah memberikan dukungan dan semangat
yang selalu mendoakan saya dalam lantunan ibadahnya.
3. Dr. Budhi Kuswan Susilo ,S.T.,M.T. ,Idarwati ,S.T.,M.T., dan Stevanus Nalendra Jati,
S.T., M.T selaku dosen pembimbing dan pemberi materi selama di Karangsambung.
4. Rahmawati Fitri selaku asisten pembimbing lapangan.
5. Seluruh rekan-rekan dan teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini.

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan laporan Karangsambung di Desa Kalisana dan Sekitarnya. Dalam
kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Dr.
Budhi Kuswan Susilo, S.T., M.T, Idarwati, S.T., M.T. serta dan Stevanus Nalendra, S.T.,
M.T selaku Dosen pembimbing dan pemberi materi selama pemetaan terbimbing daerah
Karangsambung dan Yogyakarta serta asisten pembimbing Rahmawati Fitri. Terimakasih
juga kepada kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan semangat, doa dan
kasih sayang yang berlimpah kepada saya, serta teman-teman seangkatan yang mampu
berkerja sama dalam hal kebaikan.
Semoga Laporan Daerah Karangsambung dan Parangtritis ini dapat
bermanfaat bagi kami maupun orang lain.

Palembang, 2 April 2019


Penyusun

KELOMPOK 10

4
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................................. 2
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................................. 3
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 4
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 5
BAB I ...................................................................................................................................................... 7
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 7
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 7
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 8
1.3. Maksud dan Tujuan.................................................................................................................. 8
1.4. Lokasi Penelitian Daerah Karangsambung ......................................................................... 9
1.5. Waktu Penelitian ....................................................................................................................... 9
BAB II ................................................................................................................................................... 10
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................................... 10
2.1. Tatanan Tektonik ................................................................................................................... 10
2.2. Struktur Geologi Regional ........................................................ Error! Bookmark not defined.
2.3. Stratigrafi Regional .................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ..................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Fieldtrip Geologi Kompleks Melange Luk Ulo ........................ Error! Bookmark not defined.
3.2 Struktur Geologi Kali Mandala .................................................. Error! Bookmark not defined.
3.3 Stratigrafi Kali Jaya .................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.4 Orientasi Medan dan Pengamatan Singkapan ...................... Error! Bookmark not defined.
3.5 Geologi Daerah Kali Gending dan Sekitarnya ....................... Error! Bookmark not defined.
3.5.1 Geomorfologi Daerah Kaligending dan Sekitarnya ........ Error! Bookmark not defined.
3.5.2 Stratigrafi Daerah Kaligending dan sekitarnya ............... Error! Bookmark not defined.
3.5.3 Struktur Geologi ................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.5.4. Sejarah Geologi .................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB IV..................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
GEOLOGI PARANGTRITIS ................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB V ...................................................................................................... Error! Bookmark not defined.

5
KESIMPULAN ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. Error! Bookmark not defined.

6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemetaan geologi adalah suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi
geologi yang terdapat dalam suatu daerah penelitian yang menggambarkan
penyebaran batuan, struktur, kenampakan morfologi bentang alam. Untuk tahap
awal, pengumpulan data geologi dapat dilakukan pada skala 1:10:000. Skala
tersebut dianggap cukup mewakili intensitas data dan kerapatan singkapan. Namun
untuk suatu kegiatan prospeksi yang memerlukan informasi lebih detail dapat
digunakan skala peta yang lebih kecil. Dari data hasil pemetaan akan dihasilkan
peta geologi yang akan memberikan informasi dan tatanan geologi suatu daerah.

Daerah Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah merupakan salah satu


tempat tersingkapnya batuan campuran, yaitu Kompleks Melange Luk-Ulo yang
berumur Kapur Akhir sampai Paleosen. Satuan batuan ini dianggap sebagai produk
jalur subduksi purba pada Pre-Tersier yang memiliki umur Kapur, yang dapat diamati
mulai dari Jawa Barat selatan (Ciletuh), Pegunungan Serayu (Jawa Tengah) dan
Laut Jawa bagian timur ke Kalimantan Tenggara akibat proses subduksi antara
lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng benua Asia Tenggara
(Asikin, 1974). Kompleks Melange Luk-Ulo ditutupi oleh sedimen-sedimen Paleogen
yang terdiri dari Formasi Karangsambung dan Formasi Totogan. Kedua satuan
batuan ini terdiri dari batulempung dengan fragmen-fragmen atau bongkah- bongkah
batuan asing yang tercampur di dalamnya, yang dianggap sebagai olistostrom

Selain itu di daerah ini juga menjadi salah satu tempat tereksposnya lantai
samudera. Berbagai macam proses terbentuknya batuan mulai dari batuan dasar
samudra sampai batuan yang terbentuk di tepi benua dapat ditemukan di daerah ini.
Bahan dan bentuk-bentuk batuan dengan dugaan umur atau zamannya yang
bermacam-macam menyediakan lahan penelitian ilmiah yang penting. Lengkapnya
morfologi, stratigrafi serta struktur yang terbentuk, membuat Karangsambung
memiliki keistimewaan dan menjadikannya sebagai wilayah yang tepat untuk
melakukan pemetaan. Meninjau dari kompleksitas tatanan geologi Karangsambung,
maka kegiatan pengenalan geologi lapangan di daerah ini sangat diperlukan.
7
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan
mahasiswa geologi dilapangan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1) Apa saja jenis batuan yang ada di Karangsambung ?


2) Bagaimana proses tektonik yang mengontrol Karangsambung ?
3) Satuan batuan apa saja yang terdapat di daerah telitian Kaligending dan
sekitarnya ?
4) Struktur apa saja yang mempengaruhi di daerah telitian Kaligending dan
sekitarnya?
5) Bagaimana urut – urutan stratigrafi atau pengendapan batuan di daerah
telitian Kaligending dan sekitarnya?

1.3. Maksud dan Tujuan


Maksud penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah
geologi lapangan dan mengumpulkan data-data geologi daerah Waturanda,
Karangsambung yang dapat diperoleh baik dari peta topografi maupun dari
lapangan. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah :

1) Mempelajari karakteistik geologi daerah telitian


2) Mengetahui proses-proses geomorfologi yang telah ataupun sedang
berkembang di daerah telitian
3) Menentukan dan mengelompokkan satuan batuan daerah telitain
4) Memahami fenomena-fenomena tektonik, stratigrafi, struktur geologi
yang terdapat di daerah telitian
5) Merekonstruksi sejarah pembentukan atau keadaan stratigrafi dan
menganalisa sejarah geologi di daerah telitian

8
1.4. Lokasi Penelitian Daerah Karangsambung
Secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa
Tengah dan terletak sekitar 19 kilometer ke arah utara dari pusat Kota Kebumen.
Karangsambung berada pada batas koordinat S7° 25’-736’ LS dan E109° 35’-109°
41’ BT. Pencapaian lokasi daerah penelitian dari Palembang dapat ditempuh melalui
dua jalur, dengan menggunakan pesawat dan kendaraan roda empat, dari
Palembang – Karangsambung melalui jalur darat dengan waktu tempuh sekitar 30
jam menggunakan bus.

1.5. Waktu Penelitian


Dilaksanakan selama dua bulan, tepatnya pada awal Maret 2018 hingga akhir
April 2018. Rangkaian kegiatan terdiri dari Studi Pustaka, Pengolahan Data, Analisis
Data, Interpretasi Data, presentadi danpe mbuatan laporan

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pra Tersier


2.1.1 Columnar Joint

Columnar joint merupakan fasies central dari gunung api yang terbentuk pada
batuan beku intrusif. Columnar joint ini terbentuk pada batuan diabas dengan
struktur diabasik. Batuan diabas ini memiliki warna felsic dengan tekstur afanitik dan
mengandung mineral basa berupa plagioklas dan piroksesn. Batuan ini berumur
kurang lebih 23 juta tahun. Pada singkapan columnar joint ini juga terdapat kekar
yang terisi oleh kuarsa atau vein quartz. Selain itu juga ditemukan gores garis atau
slickenside dengan pengukuran trend N84E, plunge 68 dan pitch 52. Diindikasikan
gores garis ini termasuk kedalam sesar turun.

Gambar 2.1 Columnar joint

2.1.2 pengamatan morfologi

Pengamatan morfologi ini dilakukan pada daerah tinggian pada formasi


mélange luk ulo, dimana pada tinggian formasi ini membentuk morfologi structural
atau triangular passed. Morfologi struktral ini dapat terbentuk karena adanya uplift
setelah itu terjadi rifting yang menyebabkan pembentukan cekungan, dan
cekungaan tersebut terisi oleh material mélange dan disebut sebagai olisostrom.

10
Gambar 2.2 Pengamatan morfologi

2.1.3 Serpentin

Pada lokasi pengamatan ini terdapat singkapan batuan serpentin dan


termasuk kedalam formasi mélange. Diperkirakan batuan ini hasil ubahan dari
peridotit yang beraal dari bawah kerak samudra, karena suhu dan tekanan yang
tinggi mengubah mineral perdotit menjadi batuan serpentinit. Pada singkapan
serpentinit ini juga terdapat block-block yang dibatasi oleh sesar/ketidakselarasan.
Batuan beku serpentinit ini menghasilkan mineral-mineral serabut yang mengisi
kekar, mineral tersebut berupa mineral asbestos. Orientasi block-block tersebut
membentuk arah timur laut (subduksi purba) meratus.

Gambar 2.3 singkapan serpentin

11
2.1.4 gamping merah & fillow lava

Pada lokasi pengamatan ini termasuk kedalam formasi waturanda dan


terdapat litologi batuan berupa gamping merah, rijang, fillow lava, dan bongkahan
batuan eklogit. Fillow lava ini dapat terbentuk ketika magma keluar dari permukaan
dan langsung mengalami kontak dengan air sehingga membuat viskositas dari
magma tersebut menjadi rendah dan mengental dan terbentuklah fillow lava. Pada
singkapan ini juga terdapat perselingan antara batu gamping merah dengan rijang
dan termasuk kedalam oceanic plate stratigrafi. Bongkahan eklogit yang ditemukan
disekitaran singkapan ini terbentuk pada suhu yang tinggi yaitu 500 derajat celcius
dan terdapat mineral garnet yang berwarna merah bata.

Gambar 2.4 singkapan gamping merah dan fillow lava

2.1.5 Lempung bersisik

Lokasi pengamatan ini termasuk kedalam formasi karangsambung dengan


keterdapatan singkapan batu lempung bersisik. Kenampakan dari bersisik ini
menunjukan bahwa batu lempung tersebut telah terdeformasi. Batu lempung pada
formasi ini bersiat brittle sehingga bersifat bersisik. Material dari formasi
karangsambung ini juga termasuk kedlaam percampuran mélange.

Gambar 2.5 singkapan lempung bersisik


12
2.1.6 Pengamatan sungai luk ulo

Sungai luk ulo ini termasuk kedalam stadia sungai tua karena berbentuk
meander dan terdapat oxbowlake. Bentuk meander pada sungai ini dikontrol oleh
struktur berupa sesar. Dipinggiran sungai juga terdapat zona alterasi dan
mineralisasi. Altrasi disini relative lebih kuat karena dipengaruhi oleh periode
vulkanik yang terjadi dan proses pengkayaan vein.

Gambar 2.6 Batuan altrasi

2.2 Tersier

2.2.1 Geomorfologi

lokasi pengamatan didapatkan kenampakan morfologi berupa perbukitan dan


lembah. Berdasarkan kenampakan morfologi dan ploting pada peta DEM didapatkan
indikasi berupa struktur antiklin. Kenampakan pada peta DEM menunjukkan adanya
bentukan seperti tapal kuda, dimana bagian tengah yang berupa lembah merupakan
puncak antiklin yang telah tererosi. Bentukan lembah tersebut dikenal dengan
sebutan lembah Amphiteater. Antiklin pada lokasi ini cenderung menunjam kea rah
Timur. Dilihat dari proses keterbentukan antiklin, maka bagian core dari antiklin
memiliki umur yang lebih tua daripada bagian sayap antiklin(Utara-Selatan). Bagian
puncak antiklin dapat hilang, karena, bagian puncak antiklin merupakan bagian yang
paling tinggi konsentrasi stressnya, sehingga rekahan banyak terbentuk dan menjadi
zona lemah bidang untuk tererosi. Sehingga dapat disimpulkan ada dua pengontrol
terbentuknya lembah pada lokasi ini, yaitu bagian punggungan yang merupakan
13
puncak dari konsentrasi stress, dan daerah core merupakan bagian dengan litologi
yang kurang resisten(lunak) yang diinterpretasi dengan daerah persawahan(daerah
gembur).

Gambar 2.7 pengamatan morfologi

2.2.2 Stratigrafi( Kalijaya)

Measuring section dilakukan disungai kalijaya termasuk kedalam formasi


penosogan, dengan panjang lintasan 130 m. measuring section ini dilakukan dari
lapisan muda ke tua atau dari hilir ke hulu. pada sungai ini dapat ditemukan
perselingan litologi batuan yang berulang yang membentuk endapan turbidit.
Lapisan batuan yang ditemukan adalah perselingan antara batupasir halus,
batupasir sedang, batupasir kasar, dan lempung. Struktur yang berkembang pada
sungai kalijaya ini adalah horizontal planar laminasi, yang terbentuk akibat arus
turbidit. Slump yang terbentuk akibat aliran arus sungai, graded bedding yang
terbentuk akibat pengendapan arus turbidit dan juga cross lamination yang terentuk
akibat perubahan arus sungai.

2.2.3 Geologi struktur ( Kalimandala)

Kalimandala merupakan batas Struktur antara tersier dan pratersier. struktur


yang ditemukan dikaligending berupa slickenside atau gores garis yang terbentuk
akibat pergerakan sesar . Selain itu juga pada sungai kaligending ditemukan bidang
sesar. Litologi yang berkembang pada sungai ini yaitu breksi yang terbentuk akibat
dari pensesaran sehingga batuan tersebut memliki tekstur berbutir kasar dan
memiliki fragmen. Semua produk struktur yang terbentuk dikalimandala ini adalah
akibat dari pensesaran.
14
BAB IV

BENTUK LAHAN DAERAH PENELITIAN

4.1 GEOMORFOLOGI DAERAH PENELITIAN

(PETA GEOMORFO DAN KEMIRINGAN LERENG)

4.1.1 Bentuk Lahan Denudasional

Bentuk lahan denudasional merupakan suatu bentuk lahan yang terjadi akibat
proses-proses pelapukan, erosi, gerak masa batuan (mass wasting) atau proses
pengendapan yang terjadi karena agradasi atau degradasi (Herlambang, Sudarno.
2004:42)

Gambar 4.1.1 longsoran batupasir pada formasi penosogan kalijaya

Gambar 4.1.2 Bentuk morfologi bagian barat gunung bulu kuning yang mengalami
erosional

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa bentuk lahan yang berkembang
adalah bentuk lahan denudasional yang dibuktikan dengan adanya longsoran pada

15
singkapan dan juga adanya bidang erosional yang terbentuk pada gunung bulu
kuning.

Klasifikasi yang digunakan yaitu klasifikasi bentuk lahan asal denudasional


(van Zuidam, 1983). Yaitu :

(D1) merupakan perbukitan dan lereng denudasional dengan erosi kecil dicirikan
dengan lereng dengan topografi bergelombang kuat, tersayat lemah-menengah.

(D2)merupakan perbukitan dan lereng denudasional dengan erosi sedang-parah,


dicirikan dengan lereng curam menengah-curam dengan topografi bergelombang
kuat-berbukit, tersayat menengah-tajam.

(D3)merupakan pegunungan dan perbukitan denudasional dicirikan dengan lereng


berbukit curam-sangat curam hingga topografi pegunungan, tersayat menengah
tajam.

4.2 STRATIGRAFI DAERAH PENELITIAN

4.2.1 Stratigrafi Kalijaya

Sungai Kali Jaya berada di Desa Kali Gending Kecamatan Karangsambung


Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Sungai Kali Jaya merupakan lokasi yang baik
untuk melakukan pengamatan stratigrafi (Gambar 4.2.1.). Secara geologi, Sungai
Kali Jaya masuk kedalam Formasi Penosogan.

Gambar 4.2.1 lintasan Stratigrafi

Litologi yang dapat ditemukan pada stratigrafi kalijaya yaitu perselingan


antara batupasir halus, batupasir kasir, batupasir sedang, lempung dan kalkarenit.
Perselingan terssebut dapat terbentuk akibat perselingan pengendapan arus turbidit
yang terjadi.
16
Gambar 4.2.2 Stratigrafi Kalijaya

Struktur yang berkembang pada sungai kalijaya ini adalah horizontal planar
laminasi, yang terbentuk akibat arus turbidit. Slump yang terbentuk akibat aliran arus
sungai, graded bedding yang terbentuk akibat pengendapan arus turbidit, dan juga
cross bedding yang terbentuk akibat perubahan arus sungai.

17
Gambar 4.2.3 Struktur Cross bedding

Gambar 4.2.4 Struktur Graded bedding Gambar 4.2.5 Struktur laminasi

4.3 Geologi Struktur Daerah Penelitian

4.3.1 Sesar Plumbon

Sesar ini berada pada daerah Plumbon tepatnya di Kalijaya pada Lokasi Penelitian
04 di hari ke 1

dengan Strike/Dip N140E/81NW, Trend/Plunge 29o,N131oE dan Rake 40o Lokasi


pengamatan ini berada pada kelokan sungai dan ditemukan adanya slickenside
pada material sedimen berupa very fine sand.

18
Penamaan Sesar berdasarkan klasifikasi Fusson tahun 2010 yaitu Strike-slip
Dominated Vertikal Fault.

4.3.2 Sesar Alian

Sesar ini berada pada daerah Alian tepatnya di Kalisaka pada Lokasi Penelitian 05
pada hari ke 2, bidang sesar dengan litologi berupa batupasir halus dengan
perselingan batulempung dengan Strike/Dip N193 o E/75 o,Trend/Plunge 10 o,N203oE
dan Rake 8 o

Penamaan Sesar berdasarkan klasifikasi Fusson tahun 2010 yaitu Strike-slip


Dominated Vertikal Fault.
19
4.3.3 Sesar Alian

Sesar ini berada pada daerah Alian tepatnya di Kalisaka pada Lokasi Penelitian 02
pada hari ke 2, dengan Strike-Dip N166 o E/65 o, Trend/Plunge 39o,N376 oE dan
Rake 35o. Pada lokasi penelitian ini ditemukan struktur berupa micro fault yang
membentuk sesar turun. Litologi pada lokasi pengatan ini berupa batupasir kasar
dan batulempung.

Penamaan Sesar berdasarkan klasifikasi Fusson tahun 2010 yaitu Strike-slip


Dominated Vertikal Fault.

20

Anda mungkin juga menyukai