Anda di halaman 1dari 8

Vol. 5, No.

2, Mei 2014 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

PERHITUNGAN BIAYA POKOK PENYEDIAAN (BPP)


TENAGA LISTRIK PER GOLONGAN PELANGGAN
STUDI KASUS PT PLN (PERSERO) SISTEM SULSELTRABAR

Sahabuddin Hay

Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Kendari
Kampus Hijau Bumi Tridarma Andounohu Kendari 93232

Email:mjjamal16@yahoo.com

Abstrak

Dalam penelitian ini dilakukan sebuah kajian untuk menentukan besaran Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik,
untuk menentukan besaran BPP tenaga listrik per jenis tegangan dan untuk menentukan besaran BPP-TL per golongan
pelanggan pada PT. PLN (PERSERO) sistem Sulseltrabar. Penelitian ini menggunakan data realisasi biaya operasi pada
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2007 yang berupa data produksi dan penjualan tenaga listrik, data daya
tersambung (kVA) dan data pemakaian energi (kWh). Dari data tersebut, dihitung biaya tersambung dan biaya
pemakaian energi, biaya total pokok penyediaan tenaga listrik (BPP TL), BPP per-jenis tegangan, alokasi losses pada
volume penjualan, alokasi biaya variabel pada volume penjualan, alokasi biaya variabel pada daya tersambung, BPP
TT,TM dan TR, BPP per-golongan pelanggan, dan biaya tetap,variabel dan total.

Kata Kunci : BPP, PLN Sulseltrabar, produksi,listrik, biaya

Abstract

The calculation on the overall main cost of the electricity supply (BPP) per-group of consumer in the case study
of PT PLN (Persero) system of Sulseltrabar. The purpose of this study is to determine the overall main cost for the
electricity supply (BPP), to determine the cost for the electricity supply per-type of voltage and to determine the cost for
the electricity supply per-group of customers at the PT PLN (Persero) Sulseltrabar system. This study uses the data of
the operating cost in the period of 1 January to 31 December 2007 in the form of the production and electricity sales,
the connected power capacity (kVA) and the energy consumption (kWh). From the obtained data, it calculates the
connected cost and the electricity consumption cost, the total cost of supplying electricity (BPP TL), the cost of power
supply per-type voltage, the allocation of losses in the sales volume, the allocation of variable cost in the sale volume,
the allocation of variable cost in the connected power, the cost of power supply for TT, TM and TR, the cost of power
supply per-type of customers, and the fixed, variable and total costs.

Keywords : BPP, PLN Sulseltrabar, production , electrcity, cost

1. Pendahuluan membutuhkan investasi untuk menjamin


keberlangsungannya untuk masa yang akan datang.
Tenaga listrik sangat berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di suatu Penyediaan tenaga listrik dapat berlangsung
negara. Oleh karena itu, penetapan kebijakan dengan baik apabila tersedia dana investasi yang
tenaga listrik di suatu negara akan sangat baru dari pihak lain atau penyedia listrik telah
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan memperoleh laba (margin) yang dapat
ekonomi. Penetapan kebijakan tenaga listrik oleh dipergunakan untuk investasi. Jika perusahaan
pemerintah juga merupakan salah satu langkah penyedia listrik memperoleh laba, maka penyedia
pemerintah dalam mengatur perekonomian negara, listrik tersebut dapat memberikan sebagian
yang merupakan suatu usaha yang sangat keuntungan untuk investasi.

15
Vol. 5, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Salah satu upaya untuk memperoleh laba dalam


penyediaan listrik dapat dilakukan melalui
penetapan tarif. Di dalam menghitung tarif dasar
listrik (TDL), acuan pokok harga jual tenaga listrik
adalah biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga
listrik, yang meliputi pembangkitan, transmisi dan
distribusi (Depkeu, 2004).
BPP tenaga listrik merupakan kumpulan biaya
yang diperhitungkan (allowable) dalam
perhitungan BPP atau masuk dalam kategori Gambar 1. Skema kerangka pikir pembiayan sistem
allowable cost (hanya biaya yang berhubungan tenaga listrik
saja, yang tidak dapat dipisahkan dalam (Sumber : Depkeu, 2004)
menghasilkan tenaga listrik yang dapat
dimasukkan) untuk dihitung secara hati-hati sesuai
dengan prinsip wajar, konsisten dan transparan
BPP Grid
(Depkeu, 2004).
BPP Pembangkitan Grid :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan · Biaya Modal
· Biaya Operasi dan Pemeliharaan
· Biaya Bahan Bakar
besaran keseluruhan biaya pokok penyediaan(BPP)
tenaga listrik, untuk menentukan besaran BPP BPP Transmisi Grid :
· Biaya Modal
tenaga listrik per jenis tegangan dan untuk · Biaya Operasi dan Pemeliharaan

menentukan besaran BPP-TL per golongan BPP


pelanggan pada PT.PLN (PERSERO) sistem BPP Region
Sulseltrabar. BPP Pembangkitan Region :
· Biaya Modal
· Biaya Operasi dan Pemeliharaan
· Biaya Bahan Bakar
2. Kajian Teori
BPP Transmisi Region :
Kerangka pikir pembiayaan · Biaya Modal
· Biaya Operasi dan Pemeliharaan

Pembiayaan dalam suatu sistem tenaga listrik BPP Distribusi :

terlebih dahulu perlu untuk dipetakan agar BPP JTM :


· Biaya Modal

pemahaman mengenai kerangka pembiayaan dapat · Biaya Operasi dan Pemeliharaan

lebih terstruktur dengan baik. Adapun kerangka BPP JTR :


· Biaya Modal
· Biaya Operasi dan Pemeliharaan
pikir pembiayaan dalam suatu sistem tenaga listrik
dapat dilihat pada gambar 1 (Depkeu, 2004).
Dalam gambar ini, dijelaskan mengenai suatu
bagan sistem tenaga listrik dari aspek pembiayaan.
Gambar 2. Komponen pembiayaan untuk perhitungan
Bagan tersebut menginformasikan bahwa BPP (Sumber : Depkeu, 2004)
pembiayaan dalam suatu sistem tenaga listrik dapat
dibagi menjadi tiga macam, yaitu pembiayaan dari
sisi pembangkit, transmisi dan distribusi. Tenaga listrik merupakan komoditas yang
Pembiayaan tersebut dipandang dari aspek fungsi memiliki sifat spesifik. Oleh karena itu penentuan
dalam suatu sistem tenaga listrik. Selanjutnya, harga jual tenaga listrik juga memiliki sedikit
pembiayaan dalam suatu sistem tenaga listrik dapat perbedaan jika dibandingkan dengan komoditi
pula dipandang dari aspek unsur penyusunnya. konvensional. Karena hal itulah, dalam suatu
Pada bagan tersebut diperlihatkan bagaimana penentuan harga jual tenaga listrik diperlukan
pembiayaan sistem tenaga listrik jika disusun suatu mekanisme alokator. Alokator tersebut
berdasarkan unsur komponen-komponen berperan untuk menentukan biaya yang akan
pembiayaan, yaitu biaya modal, biaya operasi dan dibebankan pada setiap golongan konsumen karena
pemeliharaan dan biaya bahan bakar (Depkeu, pola konsumsi konsumen akan sangat berpengaruh
2004). pada pembiayaan produksi (UGM, 2006).

16
Vol. 5, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Komponen pembiayaan yang adil biaya tidak langsung yang menjadi beban
objek informasi tersebut (Permen Keuangan, 2005)
Dalam perhitungan pembiayaan, komponen-
komponen biaya yang mempengaruhi dapat
Komponen pembiayaan tenaga listrik
dianalisis secara parsial. Adapun pengelompokan
berdasarkan SK Mentri
komponen tersebut dapat sedikit berbeda, sesuai
dengan metode analisis pembiayaan yang Komponen pembiayaan listrik terdiri dari
digunakan. Komponen-komponen pembiayaan pembelian tenaga listrik termasuk sewa diesel,
tersebut antara lain biaya modal, biaya operasional biaya bahan bakar yang terdiri dari Bahan Bakar
dan pemeliharaan, dan biaya bahan bakar (Permen Minyak (BBM), gas alam, panas bumi, batubara,
Keuangan, 2005). minyak pelumas, eksplorasi dan pemeliharaan air
dan biaya retribusi air permukaan, biaya
Metode accounting based pemeliharaan yang terdiri dari material dan jasa
borongan, biaya kepegawaian dan biaya
Metode ini berasumsi bahwa biaya pokok suatu
administrasi dan penyusutan atas aktiva tetap
produksi merupakan biaya total yang dibutuhkan
operasional dan biaya pinjaman yang digunakan
untuk memproduksi. tenaga listrik yang dapat pula
untuk penyediaan tenaga listrik(UGM, 2006).
dipandang sebagai suatu komoditas. Hal ini
menyebabkan asumsi tersebut dapat dianalogikan
pada usaha penyediaan tenaga listrik (Permen
Keuangan, 2005). Fungsi
Pembangkit
Fungsi
Transmisi
Fungsi
Distribusi

Komponen pembiayaan dengan metode Pembelian Listrik


O&M JTM JTR

accounting based Bahan Bakar


Penyusutan O&M O&M
O&M
Penyusutan Penyusutan
Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, Penyusutan Administrasi
Administrasi Administrasi
seluruh pendapatan yang diperoleh, dan/atau Administrasi
Pegawai
Pegawai Pegawai
seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek Pegawai
Biaya Pinjaman Biaya Pinjaman Biaya Pinjaman
Biaya Pinjaman
informasi. Dari definisi informasi akuntansi penuh BPP
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur yang BPP
Pembangkit
Transmisi BPP
Distribusi

membentuk informasi akuntansi penuh adalah total


aktiva, total pendapatan, dan/atau total biaya. Jika BPP Total

informasi akuntansi penuh berupa aktiva maka


informasi ini disebut dengan aktiva penuh (full
assets). Jika informasi akuntansi penuh berupa Gambar 3. Komponen-komponen pembiayaan Metode
seluruh sumber yang dikorbankan untuk suatu Accounting Based
objek informasi, maka informasi ini disebut (Sumber : Permen Keuangan, 2005)
dengan biaya penuh (full costs) (Permen
Keuangan, 2005) Perhitungan BPP dengan metode Accounting
Selain itu, informasi akuntansi penuh selalu Based menggunakan total biaya untuk penyediaan
bersangkutan dengan objek informasi. Dalam tenaga listrik dibagi dengan energi yang
hubungannya dengan objek informasi, informasi tersalurkan. Total biaya penyediaan tenaga listrik
akuntansi penuh merupakan informasi akuntansi meliputi biaya pembelian tenaga listrik dan sewa
langsung yang terjadi dalam objek informasi pembangkit, biaya bahan bakar, biaya operasional
tertentu ditambah dengan bagian yang adil dan pemeliharaan, biaya pegawai, biaya
informasi akuntansi tidak langsung yang administrasi, biaya penyusutan dan biaya
dibebankan kepada objek informasi. Jika informasi pinjaman, sedangkan energi yang tersalurkan
akuntansi penuh berupa aktiva, maka aktiva penuh adalalah energi yang diterima dikurangi dengan
adalah aktiva langsung yang bersangkutan dengan susut energi (Permen Keuangan,2005).
objek informasi ditambah dengan bagian yang adil
aktiva tidak langsung yang menjadi tanggung BPP Total = BPP Pembkt. + BPP Tran. + BPP Distri (1)
jawab objek informasi tersebut. Jika informasi
akuntansi penuh berupa biaya, biaya penuh adalah
biaya langsung objek informasi ditambah bagian

17
Vol. 5, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

BPPTotal adalah total biaya untuk penyediaan BPP T + BPP VAR


BPPPG = VP
(4)
tenaga listrik (Rp) dan BPPPembangkit adalah biaya
pembelian tenaga listrik dan sewa pembangkit
ditambah dengan biaya bahan bakar, biaya operasi Di mana VP adalah volume penjualan per-golongan
dan pemeliharaan pembangkit (material dan jasa pelanggan (KWH)
borongan), biaya kepegawaian pembangkit, biaya
administrasi pembangkit, biaya penyusutan
pembangkit dan biaya pinjaman pembangkit.
BPP

BPPTransmisi adalah biaya operasi dan pemeliharaan


(material dan jasa borongan) transmisi ditambah
TT TM TR
dengan biaya kepegawaian transmisi, biaya
administrasi transmisi, biaya penyusutan transmisi
I.4/>30.000kVA S.3/>200kVA S.1/>220VA B.1/ s/d 450VA
dan biaya pinjaman transmisi(Rp)
S.2/450VA B.1/ 900VA
B.3/>200kVA

BPPDistribusi adalah biaya operasi dan pemeliharaan S.2/900VA B.1/1300VA

I.3/>200kVA
(material dan jasa borongan) distribusi ditambah S.2/1300VA B.1/1300VA

biaya kepegawaian distribusi, biaya administrasi P.2/>200kVA S.2/>2200VA B.1/2200VA

S.2/>2200VA B.2/>2200VA
distribusi, biaya penyusutan distribusi dan biaya s/d 200kVA s/d 200kVA

pinjaman distribusi(Rp). R.1/ s/d 450VA I.1/ 450VA

R.1/ 900VA I.1/ 900VA

BPP berdasar golongan pelanggan R.1/ 1300VA I.1/ 1300VA

R.1/ 2200VA I.1/ 2200VA

Dari metode formula perhitungan BPP di atas, R.2/ 2200VA


s/d 6600VA
I.1/ 2200VA
s/d 14kVA

dapat dihasilkan nilai BPP total. Kemudian, dari R.3/>6600VA I.2/ 14kVA
s/d 200kVA
BPP total tersebut dapat dialokasikan menjadi BPP P.1/ 450VA

per jenis tegangan, yang kemudian dapat P.1/ 900VA

dialokasikan lagi menjadi BPP per golongan tarif P.1/ 1300VA

S.1, S.2, S.3, R.1, R.2 dan seterusnya. Untuk lebih P.1/ 2200VA

jelas mengenai alokasi ini dapat dilihat pada P.1/ 2200VA


s/d 200kVA

gambar 4.
Persamaaan matematis untuk biaya tetap per-
Gambar 4 . Alokasi BPP per golongan tarif
golongan pelanggan (BPPI) dapat dijelaskan (Sumber : Permen Keuangan, 2005)
sebagai berikut,

BPPT = VA x BTETAP (2)


3. Metode Penelitian
Di mana, VA adalah perbandingan VA–Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
golongan pelangan terhadap total VA seluruh jenis data realisasi biaya operasi periode 1 Januari
pelanggan dan BTETAP adalah biaya tetap BPP total. sampai dengan 31 Desember 2007 di PT. PLN
Persamaaan matematis untuk biaya variabel per- (PERSERO) wilayah Sulseltrabar. Data tersebut
golongan pelanggan (BPPVAR) dapat dijelaskan berupa produksi dan penjualan tenaga listrik tahun
sebagai berikut, 2007, daya tersambung (kVA) dan pemakaian
energi (kWh) dari Januari-Desember 2007 (TUL-
KWH GP
BPPVAR = KWH x B. Variabel BPPTOTAL (3) III-09-2007).
TOT
Alat yang digunakan untuk menganalisis data
Di mana, KWHGP adalah KWH golongan adalah seperangkat komputer yang terdiri dari
pelanggan dan KWHTOT adalah KWH total seluruh perangkat keras dan perangkat lunak. Aspek
golongan pelangan. perangkat keras seperti Processor Pentium IV,
Persamaaan matematis untuk BPP per-golongan memori RAM (256) MB dan flash disk. Perangkat
pelanggan (BPPPG) dapat dirumuskan sebagai lunak yang digunakan adalah program Microsoft
berikut, Word 2007 dan Microsoft Excel 2007. Teknik yang
digunakan dalam pengambilan data adalah metode

18
Vol. 5, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

dokumentasi, di mana data yang diambil adalah 3


data kuantitatif. Biaya Tetap

Diagram alir pelaksanaan penelitian ini adalah Biaya Variabel

( x Rp. Trilliun )
sebagai berikut, 2
Total

Mulai
1

0
Pengumpulan Data Fungsi Pembangkit Fungsi Transmisi Fungsi Distribusi
Data realisasi biaya operasi Thn 2007, data
produksi dan penjulan Thn 2007 dan data TUL III- Gambar 6. BPP-TL fungsi pembangkit sistem,transmisi
09-2007
dan distribusi Sulseltrabar tahun 2007

Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik


keseluruhan sistem Sulseltrabar Tahun 2007
Perhitungan
merupakan total BPP, meliputi BPP Pembangkit,
[1] Penjumlahan biaya tersambung dan biaya BPP Transmisi dan BPP distribusi.
pemakaian energi dari bulan Januari-
Desember 2007 BPP total sistem sulseltrabar tahun 2007
[2] Perhitungan total biaya pokok penyediaan diperlihatkan pada gambar dibawah ini
tenaga listrik (BPP TL)
[3] Perhitungan BPP Per Jenis Tegangan
[4] Alokasi losses pada volume penjualan,alokasi
biaya variabel pada volume penjualan,alokasi 3
Biaya Tetap
biaya variabel pada daya tersambung, BPP
TT,TM dan TR(Rp/kWh)
Biaya Variabel
[5] Perhitungan BPP pergolongan pelanggan
( x Rp. Trilliun )

[6] Perhitungan biaya tetap,variabel dan total(Rp) 2


Total
serta BPP pergolongan pelanggan (Rp/kWh)

0
Analisa
Pembangkit Transmisi Distribusi Total

Gambar 7. BPP total sistem Sulseltrabar tahun 2007

Selesai
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa biaya
variabel, yang meliputi biaya bahan bakar dan
minyak pelumas sistem Sulseltrabar tahun 2007
Gambar 5. Diagram alir pelaksanaan penelitian mempunyai presentase terhadap total BPP sebesar
sekitar 59%, sedangkan biaya tetap memiliki
presentase sebesar sekitar 41%.
4. Hasil dan Pembahasan Pada bagian berikut akan dipresentasikan
Total biaya pada fungsi pembangkit, transmisi dan perhitungan BPP per-jenis tegangan. Pemakaian
distribusi sistem Sulseltrabar tahun 2007 energi (kWh) dari bulan Januari sampai bulan
diperlihatkan pada gambar di bawah ini Desember 2007 adalah 8.300 kWh. Nilai BPP total
sistem Sulseltrabar tahun 2007 adalah sekitar Rp

19
Vol. 5, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

2,78 T dan total volume penjualan (kWh) adalah distribusi TM dan 75% untuk distribusi TR,
sekitar 2,7x109 kWh. sehingga:

LDist. TM = (25/100) x 7,7% = 1,90%


M(Multiguna)/TS/TR
C / > 200 kVA
T / > 200 kVA
LTR = (75/100) X 7,7% = 5,80%
P-3/TR
P-2 / > 200 kVA/TM Sehingga volume penjualan per-jenis tegangan
P-1 / 2200 s/d 200 …
P-1 / 2200 VA/TR
(VPPJT) adalah
P-1 / 1300 VA/TR
P-1 / 900 VA/TR VPPJT = (1+0,051) X 358.386.283 kWh
P-1 / s/d 450 VA/TR
I-4 / 30.000 kVA/TT
I-3 / > 200 kVA/TM = 376 x106kWh
I-2 / > 14 s/d 200…
I-1 / > 2200 s/d 14…
I-1 / 2200 VA/TR Volume penjualan TM terhadap alokasi
I-1 / 1300 VA/TR losses(VPTAL) adalah
I-1 / 900 VA/TR
I-1 / s/d 450 VA/TR
TARIF

B-3 / > 200 kVA/TM VPTAL = (1+0,0190) x 412.605.693


B-2 / > 2200 s/d 200…
B-1 / 2200 VA/TR = 420 x106 kWh
B-1 / 1300 VA/TR
B-1 / 900 VA/TR
B-1 / s/d 450 VA/TR
Volume penjualan TR terhadap alokasi losses
R-3 / > 6600 VA/TR (VPTRAL) adalah
R-2 / > 2200 s/d…
R-1 / 2200 VA/TR VPTRAL = (1+ 0,0580) x 1.955.733.642
R-1 / 1300 VA/TR
R-1 / 900 VA/TR = 2x109 kWh
R-1 / s/d 450 VA/TR
S-3 / >200 kVA/TM
S-2 / >2200 s/d 200… Dari hasil perhitungan, total kWh terhadap alokasi
S-2 / 2200 VA/TR loses adalah Rp. 2,8 x109 kWh, alokasi biaya
S-2 / 1300 VA/TR
S-2 / 900 VA/TR variabel pada TT adalah Rp. 217 x109, alokasi
S-2 / 450 VA/TR biaya variabel pada TM adalah Rp. 242. x109 dan
S-1 / 220 VA/TR
alokasi biaya variabel pada TR adalah Rp. 1,193
0 20000000 40000000 60000000
x1012
TOTAL PEMAKAINA DAYA ( KWH )
Langkah awal untuk menghitung kVA pada setiap
jenis tegangan adalah dengan menghitung kVA
Gambar 8. Total kWh per golongan pelanggan sistem total pada sistem Sulseltrabar tahun 2007. Untuk
Sulseltrabar tahun 2007
mendapatkan kVAtotal dengan menghitung
terlebih dahulu KVA pergolongan pelanggan. Nilai
kVAtotal adalah
Hasil volume penjualan pada bagian sebelumnya
dibagi ke dalam volume penjualan pelanggan untuk VAtotal = VAJanuari-Desember
tiga aspek, meliputi TT,TM dan TR, untuk
menentukan Volume pelanggan TT, volume = 16.600VA atau 16,6 kVA
pelanggan TM dan volume pelanggan TR. Hasil
yang didapatkan adalah volume pelanggan TT
(358x106 kWh), volume pelanggan TM Hasil perhitungan yang lain menunjukan bahwa
(412x106kWh) dan volume pelanggan TR (1,9x109 total daya tersambung sistem Sulseltrabar tahun
kWh). 2007 sebesar 18 x109 VA, yang terdiri dari daya
tersambung untuk TT adalah 867 x106 VA, daya
Berdasarkan metode accounting based dengan tersambung untuk TM adalah 1,988. x109VA dan
asumsi perhitungan realisasi biaya operasi sistem daya tersambung untuk TR adalah 15, 8 x109 VA.
kelistrikan Sulseltrabar tahun 2007 dikatakan
bahwa loses distribusi dialokasikan 25% untuk

20
Vol. 5, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

C / > 200 kVA energi. Biaya tetap per-jenis tegangan didapatkan


T / > 200 kVA
P-3/TR
dengan membagi kVA perp-jenis tegangan dengan
P-2 / > 200 kVA/TM KVA total dikalikan dengan total biaya tetap
P-1 / 2200 s/d 200…
P-1 / 2200 VA/TR
P-1 / 1300 VA/TR
P-1 / 900 VA/TR
P-1 / s/d 450 VA/TR M (Multiguna)/TS/TR
I-4 / 30.000 kVA/TT P.3/TR
I-3 / > 200 kVA/TM
P.2 / > 200 kVA
I-2 / > 14 s/d 200…
P.1 / > 2.200 s/d 200 kVA/TR
I-1 / > 2200 s/d 14 …
I-1 / 2200 VA/TR P.1 / 2.200 VA
I-1 / 1300 VA/TR P.1 / 1.300 VA
I-1 / 900 VA/TR P.1 / 900 VA
I-1 / s/d 450 VA/TR
P.1 / s/d 450 VA/TR
TARIF

B-3 / > 200 kVA/TM


B-2 / > 2200 s/d 200 … I.4 / > 30.000 kVA/TT
B-1 / 2200 VA/TR I.3 / > 200 kVA/TM
B-1 / 1300 VA/TR I.2 / > 14 kVA s/d 200 kVA/TR
B-1 / 900 VA/TR I.1 / 2.200 s/d 14 kVA/TR
B-1 / s/d 450 VA/TR
I.1 / 2.200 VA/TR
R-3 / > 6600 VA/TR
R-2 / > 2200 s/d 6600… I.1 / 1.300 VA/TR
R-1 / 2200 VA/TR I.1 / 900 VA/TR
R-1 / 1300 VA/TR I.1 / 450 VA/TR
GOLONGAN

R-1 / 900 VA/TR


B.3 / > 200 kVA/TM
R-1 / s/d 450 VA/TR
S-3 / >200 kVA/TM B.2 / > 2.200 s/d 200 kVA/TR
S-2 / >2200 s/d 200 … B.1 / 2.200 VA/TR
S-2 / 2200 VA/TR B.1 / 1.300 VA/TR
S-2 / 1300 VA/TR B.1 / 900 VA/TR
S-2 / 900 VA/TR
B.1 / s/d 450 VA/TR
S-2 / 450 VA/TR
S-1 / 220 VA/TR R.3 / > 6.600 VA/TR
R.2 / > 2.200 s/d 6.600 VA/TR
0 2E+09 4E+09 6E+09
R.1 / 2.200 VA/TR
TOTAL DAYA TERSAMBUNG (VA)
R.1 / 1.300 VA/TR
R.1 / 900 VA/TR
Gambar 9. Total daya tersambung (VA) sistem
R.1 / s/d 450 VA/TR
Sulseltrabar tahun 2007 S.3 > 200 kVA/TM
S.2 / > 2.200 s/d 200 kVA/TR
S.2 / 2.200 VA/TR
1200 S.2 / 1.300 VA/TR
S.2 / 900 VA/TR
S.2 / 450 VA/TR
S.1 / 220 VA/TR
800
Rp. / KWH

0 7000 14000 21000

BPP ( Rp./ KWH )

400
Gambar 11. BPP per golongan pelanggan sistem
Sulseltrabar tahun 2007

0
BPP TT BPPTM BPP TR BPP Rata-
rata Biaya tetap dialokasikan berdasarkan KVA
BPP Per Jenis Tegangan tersambung, terdiri dari biaya tetap TT bernilai
Gambar 10. BPP per jenis tegangan di sistem Rp52x109, biaya tetap TM bernilai Rp119x109dan
Sulseltrabar tahun 2007 biaya tetap TR bernilai Rp 954x109. Sehingga
BPPTT adalah 716 Rp/kWh, BPPTM adalah
862/kWh, BPPTR adalah 1.038/kWh, BPP total
BPP per-jenis tegangan didapatkan dengan perjenis tegangan adalah Rp 2, 780x1015 dan BPP
menjumlahkan biaya tetap dan variabel per-jenis rata-rata adalah 1.020 /kWh.
tegangan dibagi dengan energi per-jenis tegangan. Pada BPP per-golongan pelanggan (golongan
BPP rata-rata didapatkan berdasarkan total BPP pelanggan S-1 220 VA), biaya tetap adalah
per jenis tegangan dibagi dengan total penggunaan Rp1.001.316 dan biaya variabel adalah

21
Vol. 5, No. 2, Mei 2014 ISSN: 2085-8817

DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Rp5.032.274. Biaya total pada Gol S.1 220 VA Daftar Pustaka


adalah biaya tetap Gol S.1 220VA ditambah biaya
Depkeu & PLN. 2004, “Laporan Akhir Kajian
variabel Gol S1220VA, sebesar 726,939 /kWh.
Dampak Perubahan Trend Penggunaan
Dari perhitungan di atas, BPP terkecil terdapat Tenaga Listrik Pada Sektor Industri”.
pada golongan pelanggan multiguna. Hal ini Center For Energi and Power
disebabkan pelanggan ini menggunakan trafo Studies(CEPS).
sendiri, sehingga tidak dibebankan biaya tetap atas
daya terpasang (VA). BPP dengan nilai tertinggi Permen Keuangan. 2005, “Permen Keuangan
terdapat pada golongan P.1 s.d 450 VA atau No.117/PMK.02/2005 tanggal 29 November
pelanggan industri pada jaringan tegangan rendah. 2005 tentang Tata Cara Penghitungan dan
Pembayaran Subsidi Listrik”
5. Kesimpulan dan Saran UGM & PLN. 2006, “Laporan Akhir kajian
penyesuaian tarif dan penerapannya bagi
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah besaran pemegang kuasa usaha
BPP total pada PT.PLN (PERSERO) wilayah ketenagalistrikan(PKUK)”.
Sulseltrabar tahun 2007 ditentukan oleh biaya
pembelian tenaga listrik dan sewa pembangkit, PLN. 2007, “Data realisasi biaya operasi
biaya pemeliharaan, biaya kepegawaian, biaya PT.PLN(PERSERO) Sistem Sulseltrabar
administrasi, biaya penyusutan dan biaya pinjaman Tahun 2007”
serta biaya non-BPP baik pada sisi pembangkit, PLN, 2007, “Data biaya produksi daan penjualan
transmisi dan ditribusi. PT.PLN(PERSERO) Sistem Sulseltrabar
Selain itu, besaran BPP per-jenis tegangan pada Tahun 2007”
PT.PLN (PERSERO) wilayah Sulseltrabar tahun PLN. 2007, “Data TUL III-09 THN 2007”
2007 ditentukan oleh alokasi losses pada tegangan
tinggi, tegangan menengah dan tegangan rendah, PLN. 2007, “Data BPP Perjenis tegangan
sedangkan BPP rata-rata ditentukan oleh total PT.PLN(PERSERO) Wilayah Sulseltrabar
pemakaian energi pada ketiga jenis tegangan. Tahun 2007”
Besaran BPP per-golongan pelanggan pada
PT.PLN(PERSERO) wilayah Sulseltrabar tahun
2007 ditentukan oleh daya yang terpasang dan
pemakaian energi dari setiap golongan pelanggan.
Beberapa saran dari penelitian ini adalah supaya
nilai BPP total dapat diketahui lebih rinci
sebaiknya besaran setiap komponen yang
mempengaruhi BPP Sistem Sulseltrabar pada
tahun 2007 diambil dari data buku besar pada
tahun 2007. Selain itu, untuk penentuan losses
sebaiknya dengan melakukan studi optimal power
flow, di mana losses yang didapatkan sebagai hasil
dari terjaganya kondisi tegangan pada setiap bus
serta optimal biaya bahan bakar tercapai.
Studi ini juga dapat dilanjutkan pada analisa
sensitifitas BPPTL terhadap faktor internal dan
external, di mana faktor internal adalah pengalihan
sebagian volume dari jenis bahan bakar yang mahal
ke bahan bakar yang lebih murah akibat pengaruh
kenaikan harga bahan bakar, sedangkan faktor
eksternal adalah pengaruh dari ekonomi makro.

22

Anda mungkin juga menyukai