Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEPERAWATAN KOMUNITAS KELUARGA

ERGONOMI KESEHATAN DALAM BEKERJA INDUSTRI DI RUMAH

Disusun Oleh:

Mahasiswa RW1 :

Fiqih Ardi Pradana, S.Kep (131823143015)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
SATUAN ACARA PENGAJARAN

TEMA : Penerapan Prinsip Ergonomi


SASARAN : Keluarga binaan Tn. MZ RW 1 Klampis Ngasem
WAKTU :
TEMPAT : Rumah Keluarga binaan Tn. MZ RW 1 Klampis Ngasem
MEDIA : Leaflet
STRATEGI INTRUKSIONAL: Ceramah dan tanya jawab (diskusi)

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah diberikan pendidikan kesehatan, peserta dapat memahami dengan baik
tentang penerapan prinsip ergonomi untuk pekerja agar dapat terhindar dari hernia
dan low back pain

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penerapan prinsip ergonomi
diharapkan peserta :
1. Mampu menjelaskan mengenai pengertian dari ergonomi.
2. Mampu menjelaskan mengenai tujuan dari prinsip ergonomi.
3. Mampu menjelaskan mengenai metode – metode ergonomi.

4. Mampu menjelaskan mengenai manfaat menerapkan prinsip ergonomi.

5. Mampu menjelaskan mengenai kerugian tidak menerapkan prinsip ergonomi.

6. Mampu mendemontrasikan prinsip ergonomi dalam mengangkat beban dan


dalam posisi duduk

C. POKOK BAHASAN
Materi yang akan dibahas adalah tentang penerapan prinsip ergonomic untuk
pegawai home industry tempe.
D. SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian ergonomi

2. Tujuan penerapan prinsip ergonomic.

3. Metode penerapan prinsip ergonomi.

4. Kelebihan / manfaat menerapkan prinsip ergonomi.

5. Kerugian tidak menerapkan perinsip ergonomi.

6. Prinsip ergonomic dalam :

a. Mengangkat beban
b. Posisi duduk

E. MATERI (terlampir)
PROSES BELAJAR – MENGAJAR :

No Waktu Alokasi Kegiatan Kegiatan Metode


Pemberi materi Peserta didik
waktu utama
1 13.30 - 13.35 5’’ Pembukaan Menyambut peserta pendidikan Memasuki ruangan dan -
kesehatan dan mengabsen menandatangani absen
peserta
2 13.35 - 13.36 1’’ Memberi salam dan Menjawab salam Tanya jawab
memperkenalkan diri
3 13.36 - 13.46 10’’ Isi Memaparkan materi mengenai Menyimak dengan seksama Ceramah
pengelolaan limbah materi yang disampaikan
4 13.36 – 13.39 3’’ Memberi kesempatan kepada Mengajukan pertanyaan kepada Tanya jawab
peseta tentang materi yang pemateri (diskusi)
disampaikan
5 13.39 – 13.42 3’’ Memberikan pertanyaan akhir Menjawab pertanyaan yang Tanya jawab
sebagai evaluasi diberikan oleh pemateri (diskusi)

6 13.42 – 13.44 2’’ Penutupan Menyimpulkan bersama hasil Mendengarkan dengan seksama Diskusi
kegiatan pendidikan kesehatan
7 13.44 – 13.45 1’’ Menutup kegiatan pendidikan Menjawab salam Tanya jawab
kesehatan dan mengucapkan
salam
8 13.45 – 13.50 5’’ Mempersilahkan peserta Meninggalkan ruangan -
meninggalkan ruangan
EVALUASI :
1. Evaluasi Proses
a. Pada 5 menit pertama sasaran sudah berkumpul sebanyak 6 orang dan
mengisi daftar hadir.
b. Sasaran 100% menjawab salam.
c. Pada saat pemberian materi sasaran menyimak.
d. Pada saat tanya jawab sasaran antusias dan memiliki inisiatif untuk
bertanya, maksimal 3 orang dari 6 orang.
e. Sasaran mampu menjawab pertanyaan yang sudah dijelaskan, manimal
3 orang dari 6 orang.
1. Sebutkan tujuan penerapan prinsip ergonomi minimal 2?
2. Sebutkan keuntungan menerapkan prinsip ergonomi minimal 3?
3. Sebutkan kerugian tidak menerpakan prinsip ergonomi minimal 3?
4. Sebutkan cara mengangkat beban yang sesuai dengan prinsip
ergonomis minimal 2?
5. Sebutkan cara duduk yang sesuai dengan prinsip ergonomis
minimal 2?
f. Sasaran meninggalkan ruangan dengan tertib.
2. Evaluasi Hasil
a. Sasaran dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri
tentang tujuan penerapan prinsip ergonomi.
b. Sasaran dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri
tentang keuntungan dan kerugian dalam penerapan prinsip ergonomi.
c. Sasaran mampu mendemostrasikan cara mengangkat beban dan duduk
yang menerapkan prinsip ergonomi.
Lampiran

MATERI

I. Pengertian dan Tujuan Ergonomi


Ilmu yang mempelajari tentang pekerjaan atau sistem kerja, termasuk
didalamnya adalah pekerja, peralatan kerja dan tempat kerja dari pekerja. Adapun
tujuan penerapan prinsip ergonomic, antara lain:
a. Meningkatkan kesejahteraan dan mental melalui upaya pencegahan cidera
dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
b. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak
sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan
sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak
produktif.
c. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis,
danantropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta
kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi

II. Kerugian tidak menerapkan prinsip ergonomi pada keluarga binaan


Beberapa penyakit/kelainan yang diakibatkan oleh posisi yang salah ketika
bekerja
1. Nyeri punggung (low back pain): sering terjadi pada pekerja yang postur t
ubuhnya membungkuk ke depan, pembawa barang, pengantar barang jika dibiarkan bisa
menjadi HNP (Hernia Pulposus Nukleus)
2. Perubahan postur tubuh (skoliosis dan kifosis permanen)
3. Rasa nyeri pada otot dan tendon
4. Iritasi pada cabang saraf tepi

III. Penerapan prinsip ergonomis dalam mengangkat beban dan posisi duduk
a. Posisi duduk
1. Posisi paha horizontal, sejajar dengan lantai

2. Posisi telapak kaki menapak ke tanah. Bila tidak, berarti posisi duduk
Anda terlalu tinggi
3. Bantalan kursi menopang punggung bagian bawah, sehingga punggung
tetap tegak

4. Rubah posisi duduk Anda secara berkala selama bekerja, karena duduk
dalam posisi yang tetap dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan
ketidaknyamanan

5. Punggung santai tapi tidak membungkuk

6. Kepala tak membungkuk atau terlalu condong ke depan

b. Memindahkan benda
Menurut Depnaker (2010). Beberapa petunjuk yang berkaitan dengan
pemindahan bahan atau mengangkat, diantaranya:
1. Sediakan pegangan tangan atau gagang untuk semua kemasan.
2. Hindarkan dan kurangi beda ketinggian bila memindahkan barang secara
manual.
3. Hindarkan tugas yang memerlukan gerakan membungkuk atau memutar
tubuh.
4. Mengangkat barang posisikan badan rapat dengan tubuh.
5. Naik turunkan barang dengan perlahan tanpa melakukan gerakan mengejut
atau membungkukkan badan dengan tajam.
6. Untuk memindahkan barang yang berat bagilah dalam kemasan yang lebih
ringan atau kecil.
7. Jika terlalu berat dan tidak bisa dibagi maka geserlah barang berat pada
posisi yang mendatar dengan cara mendorong dan menarik bukan
mengangkat atau menurunkan.
8. Selingi kegiatan mengangkat dan memindahkan beban dengan pekerjaan
yang ringan.
9. Gunakan troli atau peralatan lain untuk mengalihkan barang yang terlalu
berat.

B. Cara Tepat Mengangkat Beban


Menurut Tresnaningsih, dkk (2014), cara mengangkat beban dengan baik adalah
sebagai berikut:
1. Atur posisi kaki. Berdiri dengan kedua kaki sedikit terbuka selebar bahu. Ini
akan menempatkan tubuh pada posisi yang stabil dan mencegah punggung
terputar pada saat mengangkat dan kemudian berjalan.
2. Tekuk lutut, usahakan agar bagian punggung tidak ikut menekuk untuk
menjaga kestabilan lengkung tulang belakang. Cara ini bisa memegang kuat
dan mengangkat dengan baik, karena bertumpu pada otot kaki.
3. Kencangkan otot perut atas, otot perut berfungsi untuk menyongkong tulang
belakang sewaktu mengangkut beban.
4. Mengangkat dengan kekuatan tungkai. Gunakan kekuatan otot tungkai, bukan
otot punggung untuk mengangkat beban. Selagi mengangkat beban jagalah
kestabilan lengkung tulang punggung.
5. Dekatkan barang ke tubuh. Semakin dekat jarak barang dengan tubuh sewaktu
diangkat, semakin ringan beban yang harus ditanggung oleh pinggang.
6. Menjaga punggung tetap tegak. Ketika hendak menaruh kembali suatu beban,
tekuklah lutut dan gunakan otot tungkai untuk menahannya. Lakukan secara
pelahan dan jangan memutar tubuh karena dapat mengakibatkan cedera.

REFERENSI :

1. Budiono, Sugeng. (2003). Bunga Rampai Hiperkes Dan KK. Semarang:


Univrsitas Dipenegoro.
2. Depnaker. (2010). Pedoman Praktis Ergonomic. Jakarta: Kantor Perburuhan
Internasional Janewa.
3. Tresnaningsih, Erna dkk. (2014). Warta Kesehatan Kerja Vol No. 2 November.
Jakarta: Dewan Redaksi Warta Kesehatan Kerja.

Anda mungkin juga menyukai