Anda di halaman 1dari 7

I.

TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini yaitu:
- Menentukan perubahan volume isi spuit yang berisi larutan NaCl,
- Menentukan penurunan titik beku pada larutan NaCl dengan variasi
konsentrasi 3%, 6%, 9%, 12%, 15%, 18%.
- Menentukan massa jenis larutan NaCl dengan variasi konsentrasi 3%, 6%,
9%, 12%, 15%, 18%.
- Menentukan tekanan osmosis dari larutan minuman isotonik “hydro coco”
- Mengidentifikasi tekanan osmosis dari larutan NaCl dengan variasi
konsentrasi 3%, 6%, 9%, 12%, 15%, 18%.
- Menentukan sifat isotonik dari minuman isotonik “hydro coco” berdasarkan
tekanan osmosis.
- Menentukan nilai teoritis tekanan osmosis dan penurunan titik beku larutan
isotonik “hydro coco”
- Menentukan nilai ln delta V dan delta V dari larutan NaCl dengan variasi
konsentrasi 3%, 6%, 9%, 12%, 15%, 18%.

II. TEORI DASAR


Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat koligatif
larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif
larutan nonelektrolit (Nana, 2008). Kenaikan titik didih adalah bertambahnya titik didih
larutan relatif terhadap titik didih peralut murninya. Titik didih larutan adalah suhu di
mana tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni (Anonim, 2012).
Penurunan titik beku adalah berkurangnya titik beku suatu larutan relatif terhadap titik
beku pelarut murninya. Titik beku larutan adalah suhu dimana tekanan uap larutan
sama dengan tekanan uap pelarut murni padat (Anonim, 2012). Penurunan tekanan uap
adalah berkurangnya tekanan uap dalam suatu larutan relatif terhadap tekanan uap
pelarut murninya. Tekanan uap adalah tekanan gas yang berada di atas zat cair dalam
tempat tertutup, di mana gas dan zat cair berada dalam kesetimbangan dinamis (Nana,
2007). Tekanan osmosis adalah tekanan hidrostatis yang terbentuk pada larutan untuk
menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui selaput semi permeabel.
Atau tekanan osmosis adalah tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk
menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui selaput semi permeabel
(Suyatno, 2007).
Faktor – faktor yang mempengaruhi titik beku larutan adalah pertama
konsentrasi larutan, semakin besar konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan, maka
semakin rendah titik beku larutan tersebut, dan semakin rendah konsentrasi zat terlarut
dalam suatu larutan maka titik beku larutan akan semakin tinggi , kedua keelektrolitan
Larutan, larutan elektrolit akan semakin sukar membeku (titik beku lebih rendah)
daripada larutan non elektrolit, ketiga jumlah partikel, semakin banyak jumlah partikel
zat terlarut, titik didih semakin rendah, dan semakin sedikit jumlah partikel maka titik
didih semakin tinggi (Permana, 2011).

Aplikasi dalam bidang pangan untuk penurunan titik beku adalah dalam
pembuatan eskrim yang ditambah garam, untuk kenaikan titik didih adalah dalam
proses penggorengan yang menggunakan vacuum trying, untuk tekanan osmotik
dipergunakan dalam pembuatan asinan.

III. ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

No Nama Alat Ukuran Jumlah


1. Botol semprot 500 mL 1 buah
2. Spuit 5 mL 7 buah
3. Tabung reaksi - 7 buah
4. Rak tabung reaksi - 1 buah
5. Labu erlenmeyer 250 mL 2 buah
6. Penangas air - 1 buah
7. Termometer 100 °C 1 buah
8. Freezer - 1 buah
9. Hot plate - 1 buah
10. Gelas ukur 25 mL 1 buah
11. Gelas kimia 250 mL 1 buah
12. Piknometer 25 mL 6 buah
13. Labu ukur 50 mL, 250 mL, 500 mL @ 1 buah
14. Corong d-7 mm 1 buah
15. Spatula - 1 buah
16. Batang pengaduk - 1 buah
17. Kaca arloji - 1 buah
18. Neraca - 1 buah

3.2 Bahan
No Nama bahan Konsentrasi Jumlah
1. Padatan NaCl - 31,5 gram
2. Larutan NaCl 3% 50 mL
6% 50 mL
9% 50 mL
12 % 50 mL
15 % 50 mL
18 % 50 mL
3. Kentang - Secukupnya
4. Hydro Coco - Secukupnya
5. Akuades - Secukupnya
1 lembar
6. Kertas saring -

IV. Prosedur Kerja


1. Fenomena Tekanan Osmotik
Larutan NaCl dibuat dengan konsentrasi % b/v sebesar 3 %, 6 %, 9 %, 12 %, 15 %,
dan 18 % sebanyak 50 mL. Kemudian spuit beserta jarum suntik disiapkan
sebanyak 6 buah. Setelah itu, ¼ bagian spuit diisi dengan larutan NaCl. Disisi lain,
kentang disiapkan kemudian dibersihkan. Setelah itu, kentang di potong
membentuk dua bidang sejajar. Lalu jarum suntik pada spuit ditancapkan kemudian
dicabut hingga terambil sebagian kentangnya. Cara yang sama diulangi untuk
kelima spuit lainnya. Setelah itu, 6 tabung reaksi disiapkan kemudian diisi dengan
akuades (volumenya harus sama). Kemudian masing-masing spuit dimasukkan ke
dalam tabung reaksi yang berbeda dan dibiarkan selama kurang lebih 24 jam.
Perubahan yang terjadi diamati. Kemudian prosedur yang sama dilakukan untuk
minuman isotonik “hydro coco”.
2. Penurunan Titik Beku dan Titik Didih Larutan NaCl
Enam larutan NaCl dengan konsentrasi berbeda dibekukan pada freezer sampai
terbentuk es. Kemudian es NaCl yang terbentuk ditempatkan pada labu erlenmeyer
dan dipasang di penangas air dengan suhu berkisar 30 °C. Lalu diaduk dengan cara
digoyangkan dengan tangan. Setelah itu, suhu ketika es terakhir mencair diukur dan
dicatat.
Enam larutan NaCl dengan konsentrasi berbeda dalam piknometer dipanaskan
diatas hot plate. Kemudian larutan tersebut dibiarkan hingga mendidih. Lalu suhu
ketika larutan tersebut mendidih diukur dan dicatat.
Data yang diperoleh kemudian dibuat tabel hubungan perubahan volume spuit
terhadap titik didih dan penentuan berat jenis larutan NaCl.
3. Minuman Isotonik
Penurunan Titik Beku
Larutan isotonik “hydro coco” dalam piknometer dibekukan dalam freezer.
Kemudian es yang terbentuk diletakkan dalam labu erlenmeyer dan disimpan pada
penangas es. Setelah itu, suhu ketika es terakhir mencair diukur dan dicatat.
Kenaikan Titik Didih
Larutan isotonik “hydro coco” dalam piknometer dipanaskan diatas hot plate.
Kemudian larutan tersebut dibiarkan hingga mendidih. Lalu suhu ketika larutan
tersebut mendidih diukur dan dicatat.

V. DATA PENGAMATAN

No. PERLAKUAN PENGAMATAN


1. Fenomena Tekanan Osmosis
- 6 larutan NaCl dengn konsentrasi - Padatan NaCl = serbuk putih
3%,6%,9%,12%,15%,18% (%b/b) Saat dilarutkan = larutan tak
disiapkan berwarna
- 6 buah spuit tumpul disiapkan - 6 buah spuit terisi larutan NaCl tak
- 6 buah spuit diisi 6 larutan NaCl ¼ berwarna dengan variasi konsentrasi
bagiannya sebanyak 1,25 mL
- Kentang dipotong 1/3 panjang - Kentang telah dipotong 1/3 panjang
jarum suntik jarum suntik
- Jarum suntik ditancapkan pada - Terdapat sedikit kentang yang
permukaan bidang kentang hingga terbawa di ujung jarum suntik,
menembus bidang kedua
- 6 tabung reaksi disiapkan dan diisi - 6 tabung reaksi terisi 15mL akuades
dengan akuades sama banyak
- Jarum suntik dimasukkan ke dalam - Jarum suntik pada tabung reaksi
tabung reaksi hingga terrendam
akuades
- Dibiarkan selama < 24 jam, dan - Vawal : 1,25 mL
catat peruahan volume isi spuit Vakhir :
3% = 1,4 mL (naik 0,15 mL)
6% = 1,4 mL (naik 0,15 mL)
9% = 1,4 mL (naik 0,15 mL)
12% = 2,0 mL (naik 0,75 mL)
15% = 1,4 mL (naik 0,15 mL)
18% = 1,5 mL (naik 0,25 mL)

Setelah didiamkan selama 24 jam,


terdapat gelembung gas pada
tabung reaksi berisi spuit NaCl
9%,12%,15%, dan 18%
Gelembung gas terbanyak terdapat
pada 15% dan 18%
Pada tabung 3% dan 6% tidak
terbentuk gelembung gas
2. Penurunan Titik Beku
- Larutan NaCl di bekukan dalam - Larutan NaCl 3%,6%, 9%, 12%,
freezer 15%,18% (cairan tak berwarna)
dimasukkan kedalam freezer
- Es larutan NaCl dikeluarkan dari - Larutan NaCl menjadi es (padat) tak
freezer dan dipanaskan dalam suhu berwarna, saat dipanaskan es
30 derajat sampai es mencair mencair
- Suhu es yang terakhir mencair - 3% = 7⁰C
diukur dan dicatat 6% = 4⁰C
9% = 1⁰C
12% = 0⁰C
15% = 0⁰C
18% = 8⁰C
3. Kenaikan Titik Didih
- Larutan NaCl dalam variasi - Larutan NaCl = cairan tak berwarna
konsentrasi dipanaskan pada Larutan NaCl dipanaskan hingga
hotplate mendidih.
- Suhu larutan di ukur dan dicatat - Suhu larutan NaCl saat mendidih:
ketika larutan mendidih 3% = 83⁰C
6% = 85⁰C
9% = 87⁰C
12% = 91⁰C
15%= 92⁰C
18%= 112⁰C
4. Hubungan Perubahan Volume Spuit
(pengukuran berat jenis)
- Piknometer kosong ditimbang - Pikno kosong 1 = 20,1714 gram
- Pikno kosong 2 = 20,2478 gram
- Larutan NaCl = cairan tak berwarna
- Piknometer diisi dengan larutan
NaCl 3%,6%,9%,12%,15%,18% - Pikno 1
- Piknometer + larutan NaCl
ditimbang 6% = 42,9683 gram
12% = 44,2615 gram
15% = 44,2339 gram
Pikno + akuades = 46, 4262 gram

Pikno 2

3% = 47,1461 gram
9% = 48,0447 gram
18% = 48,7137 gram
Pikno + akuades = 46,5026 gram

5. Minuman Isotonik
a. Tekanan Isotonik
- Larutan isotonik dimasukkan ke - Larutan isotonik = cairan tak
dalam spuit ¼ bagian berwarna, telah dimasukkan
- kedalam spuit sebanyak 1,25 mL
- Kentang dipotong 1/3 panjang - Kentang = padat berwarna kuning,
jarum suntik telah dipotong
- Jarum suntik ditancapkan pada - Setelah ditancakan, terdapat
permukaan bidang potong kentang kentang yang terbawa/menempel
tegak lurus sampai menembus pada jarum suntik
bidang
- Disiapkan tabung reaksi dan diisi - Akuades cairan tak berwarna berada
akuades dalam tabung reaksi.
- Jarum suntik dimasukkan kedalam
tabung reaksi hingga akuades - Banyak akuades = 15 mL, jarum
merendam jarum suntik suntik terrendam akuades
- Dibiarkan selama 24 jam lalu
perubahan posisi spuit diamati dan - Setelah didiamkan selama 24 jam,
dicatat terdapat gelembung gas pada spuit
dan tabung reaksi, volume
bertambah menjadi 1,8 mL dalam
b. Penurunan Titik Beku spuit naik 0,55 mL
- Larutan isotonik dibekukan dalam
freezer - Larutan isotonik = cairan tak
- Larutan isotonik yang sudah berwarna
membeku dipanaskan dalam suhu
30⁰ C sampai es mencair - Es terbentuk dan berwujud padatan
- Suhu es yang terakhir mencair putih, mencair saat dipanaskan
dicatat
- Suhu es terakhir mencair = 7⁰ C
c. Kenaikan titik didih
- Larutan isotonik dipanaskan pada
hot plate - Larutan isotonik = cairan tak
- Suhu larutan di ukur ketika larutan berwarna
mendidih - Larutan isotonik mendidih pada
suhu 85⁰ C

Tabel 1. Hubungan Perubahan Volume Spuit


No. X (⁰C) ∆𝑉 (𝑚𝐿) 𝑙𝑛∆𝑉
1. -6,954 0,0272 -3,6023
2. -3,2319 0,0163 -4,1164
3. -0,9677 0,2139 -1,542
4. 0 1 0
5. 0 1 0
6. -7,2270 1,882 x 10-11 -24,6961

Tabel 2. Berat Jenis Larutan NaCl


No Berat jenis Berat Berat 𝜌𝑠𝑜𝑙𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 . 𝑠𝑜𝑙𝑛 ∆𝑇𝑏 (℃) ∆𝑉 𝑠𝑝𝑢𝑖𝑡
Larutan Pelarut larutan 𝜌𝑠𝑜𝑙𝑣 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 . 𝑠𝑜𝑙𝑣 (mL)
(g/mL) (g) (g)
1. 1,020 51 49,5 1,0235 0,9705 -17 0,15
2. 0,8652 43,26 40,26 0,8682 0,9306 -15 0,15
3. 1,0550 52,75 48,25 1,058 0,9147 -13 0,15
4. 0,9143 45,715 39,715 0,9175 0,8687 -9 0,75
5. 0,9132 45,66 38,16 0,9164 0,857 -8 0,15
6. 1,0804 54,02 45,02 1,0841 0,8333 12 0,25

Anda mungkin juga menyukai