1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS Sentosa, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan Gizi yang bermutu tinggi. 2. Bahwa agar penyelenggaraan pelayanan Gizi di RS Sentosa dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Kepala RS Sentosa sebagai landasan penyelenggaraan pelayanan RS Sentosa.
Mengingat:
1. Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Permenkes RI Nomor 1438/ MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran. 4. Permenkes RI Nomor 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit. 5. Permenkes RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. 6. Undang-undang RI Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 7. Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 1996 tentang kualitas pangan yang dikonsumsi harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya adalah aman, bergizi, bermutu, dan dapat terjangkau oleh daya beli masyarakat. 8. Undang-undang RI Nomor 23/1992 tentang kesehatan & Kepmenkes Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 tentang Persyaratan higiene sanitasi Jasa boga. Menurut UU RI Nomor 7 Tentang pangan tahun 1996, pasal 16 ayat (1) “Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apapun sebagai kemasan pangan yang dinyatakan terlarang dan atau yang dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan manusia” dan ayat (3) “ Pemerintah menetapkan bahan yang dilarang digunakan sebagai kemasan pangan dan tata cara pengemasan pangan tertentu yang diperdagangkan”. 9. Permenkes RI Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 tanggal 6 februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 10. Permenkes RI Nomor 374/MENKES/SK/III/2007 tanggal 27 Maret 2007 tentang Standar Profesi Gizi. 11. Permenkes RI Nomor 161/MENKES/Per/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. 12. Permenkes RI Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. 13. PermenkesRI Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. 14. Permenkes RI Nomor749a/MENKES/PER/XII/1989 tentang Rekam Medis. 15. Permenkes RINomor722/MENKES/Per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan 16. Peringatan Publik BPOM Nomor KH.00.02.1.55.2888/2009 tentang “Plastik Kresek” dan Keterangan Pers BPO, Nomor. KH.00.02.1.55.2888 Tahun 2009 tentang “Kemasan Makanan Styrofoam” (lampiran) ditambah dengan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terhadap bahaya plastik dan Styrofoam, semakin perlu diwaspadai.
Menetapkan :
1. Keputusan Direktur RS Sentosa tentang Kebijakan Pelayanan Gizi RS Sentosa.
2. Kebijakan Pelayanan Gizi RS Sentosa merupakan kebijakan bagi seluruh anggota rumah sakit dalam melaksanakan tugas pokok pelayanan gizi. 3. Kebijakan Asuhan Gizi RS Sentosa Bogor 4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Dikeluarkan Di Bogor, Agustus 2019
Kepala RS Sentosa
drg. Margaretha Kurnia, MKM
Lampiran Surat Keputusan Direktur RS Sentosa Bogor
Nomor : Tanggal : 7 Desember 2019 Tentang : Kebijakan Asuhan Gizi di RS Sentosa Bogor
Kebijakan Asuhan Gizi RS Sentosa Bogor
1. Kegiatan pelayanan gizi berada dibawah koordinasi Instalasi Gizi meliputi:
a) Penyelenggaraan Makanan b) Kegiatan Pelayanan Gizi Rawat Jalan c) Kegiatan Pelayanan Gizi Rawat Inap 2. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Pelayanan di unit gizi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien. 4. Semua petugas unit gizi wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) 6. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien. 7. Penyelenggaraan makanan pasien dilaksanakan mulai pukul 06.00 hingga 20.00. 8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan satu bulan sekali. 9. Kegiatan penyelenggaraan makanan dan nutrisi untuk pasien tersedia secara regular. 10. Persiapan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran bahan makanan dan makanan di unit Gizi memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan resiko kontaminasi dan pembusukan. 11. Persiapan dan pengolahan bahan makanan dengan memperhatikan prinsip HACCP untuk mengurangi resiko kontaminasi silang 12. Produk enteral komersil untuk penyimpanan disesuaikan dengan rekomendasi pabrik. 13. Pendistribusian makanan menggunakan sistem yang dipusatkan (sentralisasi) dilakukan secara tepat waktu. 14. Perencanaan Anggaran Belanja Makanan RS Sentosa sesuai diet pasien dan ketentuan. 15. Perencanaan menu pasien sesuai dengan diet pasien dan disusun menu pilihan sarapan untuk pasien VIP dan Super VIP. 16. Perhitungan dan pemesanan kebutuhan Bahan Makanan sesuai dengan jumlah pasien ruangan dan siklus menu 7 hari. 17. Pasien yang memerlukan diet makanan khusus, direncanakan dietnya dan dipesankan makanan khusus. 18. Pasien masuk perawatan dilakukan skrining gizi untuk mengidentifikasi adanya resiko nutrisi dilakukan oleh perawat yang pertama menangani pasien. 19. Pasien yang beresiko malnutrisi akan diassesment lebih lanjut dan dibuat perencanaan terapi gizi. 20. Tingkat kemajuan pasien dan evaluasi serta didokumentasikan dalam rekam medis. 21. Setiap pasien dan keluarga mendapatkan edukasi gizi sesuai dengan diet dan penyakitnya. 22. Unit gizi bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal maupun internal. 23. Seluruh pelayanan gizi wajib berorientasi pada kepuasan pelanggan.