PERENCANAAN
TENAGA KERJA (PTK)
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2012-2017
KERJASAMA :
PUSAT PERENCANAAN TENAGA KERJA
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
DENGAN
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2012
ISBN : 978-602-7536-07-4
PERENCANAAN
TENAGA KERJA (PTK)
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2012-2017
KERJASAMA :
PUSAT PERENCANAAN TENAGA KERJA
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
DENGAN
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2012
PERENCANAAN TENAGA KERJA (PTK)
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
Diterbitkan oleh :
Pusat Perencanaan Tenaga Kerja
Sekretariat Jenderal
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jln. Jenderal Gatot SubrotoKav. 51 Jakarta Selatan 12950
Telepon : 021-5270944
Fax : 021-5270944
Website : http://www.pusatptk.depnakertrans.go.id
SAMBUTAN
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
SYARIFUDDIN SINAGA, SH
NIP 19561118 197703 1 001
KEPALA DINAS
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
DIDIK SUPRAPTO, SH
PEMBINA TK.I
NIP 19580908 198603 1 006
Agar angkatan kerja yang ada bisa dimanfaatkan secara optimal dan
mempunyai kemampuan, maka diperlukan kebijakan, program dan strategi
yang sesuai dengan perkiraan persediaan dan kebutuhan tenaga kerja.
Kebijakan yang akan dilaksanakan meliputi pendayagunaan tenaga kerja,
pemerataan kesempatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan
kesejahteraan pekerja. Kebijakan pendayagunaan tenaga kerja diantaranya
di bidang pelatihan yang difokuskan pada dua jenis pelatihan, yaitu
kewirausahaan untuk mengisi kesempatan kerja dengan status berusaha
sendiri dan berusaha tanpa bantuan serta pekerja bebas dipertanian,
pekerja non pertanian, dan pekerja tidak dibayar. Jumlah angkatan kerja
yang perlu dilatih pada tahun 2012-2017 dengan fokus kewirausahaan
dengan latar belakang pendidikan sampai tamatan SMTA umum adalah
sebanyak 21.780 orang. Di bidang penempatan tenaga kerja, diprioritaskan
lima lapangan usaha yang menjadi sektor prioritas dan ditetapkan sebagai
target utama penempatan tenaga kerja pada tahun 2012-2017 yakni sektor
pertanian, sektor pertambangan, sektor perdagangan, sektor jasa dan sektor
industri.
DAFTAR PUSTAKA
TIM PENYUSUN
Berkaitan dengan itu, maka mulai tahun 2012 ini pemerintah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung telah menetapkan arah dan kebijakan
penanggulangan kemiskinan sebagai berikut :
• PRO-LAPANGAN KERJA(PRO-JOB),
UNTUK MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA TERMASUK
DIDALAMNYA MENCIPTAKAN PASAR KERJA YANG FLEKSIBEL
DAN MENCIPTAKAN HUBUNGAN INDUSTRI YANG KONDUSIF
1.4.1. Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam menyusun Perencanaan
Tenaga Kerja (PTK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2012-2017 ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk memperkirakan persediaan tenaga kerja, baik Penduduk
Usia Kerja (PUK), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK),
dan Angkatan Kerja (AK) dengan menggunakan rumus linier
sederhana yaitu :
Y = a + bx
Keterangan:
Y = Hasil proyeksi PUK
a = Konstanta
b = Parameter
x = Tahun
Keterangan:
Ei = Elastisitas tenaga kerja sektor –i
rli = Laju pertumbuhan penduduk yang bekerja sektor–i pertahun
(%)
ryi = Laju pertumbuhan ekonomi (PDRB) –i per tahun (%)
Keterangan:
rlai = Laju pertumbuhan kesempatan kerja baru sektor - i
Eai = Elastisitas perubahan
ryai = Perkiraan laju pertumbuhan ekonomi sektor - i
Keterangan:
KKti = Proyeksi kesempatan kerja sektor -i
KKoi = Data dasar penduduk yang bekerjasektor -i
rlai = Laju pertumbuhan kesempatan kerja sektor -i
t =Jarak (selisih) tahun proyeksi (tn) dengan tahun data
dasar (to)
Bekerja
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu
memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1
jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu.
Setengah Penganggur
Setengah Penganggur adalah kegiatan seseorang yang
bekerja kurang dari 35 jam per minggu.
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : KONDISI KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG
BAB III : PERKIRAAN PERSEDIAAN TENAGA KERJA PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 - 2017
BAB IV : PERKIRAAN KEBUTUHAN AKAN TENAGA KERJA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN
2012-2017
BAB V : PERKIRAAN KESEIMBANGAN ANTARA PERSEDIAAN
DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJADI PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
BAB VI : ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
BAB VII : PENUTUP
Tabel 2.1
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009-2011
ATAS DASAR HARGA KONSTAN (JUTA RUPIAH)
LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011
Pertanian 2,313,695 2,488,017 2,596,387
Pertambangan 1,511,061 1,522,227 1,580,345
Industri 2,275,230 2,358,281 2,428,563
LGA 56,406 60,805 69,028
Bangunan 672,084 736,085 834,533
Perdagangan 1,984,715 2,120,986 2,318,351
Angkutan 366,996 395,063 432,244
Keuangan 363,105 397,019 432,589
Jasa 726,815 800,940 883,223
Jumlah 10,270,106 10,879,423 11,575,264
Sumber : Publikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha Prov. Kep. Babel Tahun 2007-
2011
Tabel 2.3
PENDUDUK USIA KERJA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009-2011
(orang)
Tabel 2.6
PENDUDUK USIA KERJA MENURUT WILAYAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009-2011
(orang)
Tahun
Golongan Umur
2009 2010 2011
15-19 39.21 35.84 38.69
20-24 71.08 70.98 66.26
25-29 71.74 73.94 77.10
30-34 73.74 73.78 77.07
35-39 75.43 77.20 80.71
40-44 75.17 79.49 82.37
45-49 78.63 79.38 80.02
50-54 74.07 74.82 72.25
55-59 65.23 62.59 71.77
60+ 35.60 40.57 40.71
Jumlah 65.06 66.53 68.43
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tahun
Pendidikan
2009 2010 2011
≤ SD 62.72 66.04 67.37
SMTP 55.20 55.13 54.49
SMTA Umum 75.00 70.14 73.76
SMTA Kejuruan 77.78 78.53 78.76
Diploma 84.05 89.52 87.63
Universitas 92.01 91.22 94.10
Jumlah 65.06 66.53 68.43
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tabel 2.9
TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA
MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009 – 2011
(Dalam persen)
Tahun
Jenis Kelamin
2009 2010 2011
Laki-laki 84.53 85.35 86.12
Perempuan 43.17 46.07 49.13
Jumlah 65.06 66.53 68.43
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tabel 2.10
TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA
MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009-2011
(Dalam Persen)
TAHUN
KABUPATEN/KOTA
2009 2010 2011
Kabupaten Bangka 63.75 65.17 68.25
Kabupaten Belitung 67.78 68.58 68.01
Kabupaten Bangka Barat 63.86 71.06 69.27
Kabupaten Bangka Tengah 66.28 67.20 68.94
Kabupaten Bangka Selatan 68.23 66.53 70.38
Kabupaten Belitung Timur 61.03 62.03 67.97
Kota Pangkal Pinang 64.40 64.47 66.22
JUMLAH 65.06 66.53 68.43
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tabel 2.11
TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MENURUT WILAYAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009-2011
(Dalam persen)
Tahun
Wilayah
2009 2010 2011
1. Pedesaan 66.18 68.97 70.96
2. Perkotaan 63.65 63.23 65.82
Jumlah 65.06 66.53 68.43
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tahun
Pendidikan
2009 2010 2011
≤ SD 292,452 333,900 309,065
SMTP 88,428 103,163 90,205
Tabel 2.14
ANGKATAN KERJA MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KEPULAUANBANGKA BELITUNG
TAHUN 2009 – 2011 (orang)
Tahun
Jenis Kelamin
2009 2010 2011
Laki-laki 370,911 414,266 401,696
Perempuan 168,499 205,797 210,002
Jumlah 539,410 620,063 611,698
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tabel 2.15
ANGKATAN KERJA MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009-2011
(orang)
Tabel 2.16
ANGKATAN KERJA MENURUT DESA DAN KOTA
PROVINSIKEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2009-2011(orang)
Tahun
Wilayah
2009 2010 2011
1. Pedesaan 305,619 369,182 322,039
2. Perkotaan 233,791 250,881 289,659
Jumlah 539,410 620,063 611,698
Sumber : BPS, Sakernas 2009, 2010, dan 2011
Tabel 2.18
PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT GOLONGAN UMUR
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNGTAHUN 2009- 2011
(orang)
Tahun
Golongan Umur
2009 2010 2011
15-19 37,610 36,710 35,160
20-24 65,391 72,892 72,008
25-29 76,223 91,546 84,570
30-34 67,468 89,811 103,181
35-39 60,694 72,622 75,503
40-44 53,956 66,123 65,216
45-49 49,932 52,527 53,900
50-54 42,837 46,202 41,865
55-59 25,640 27,838 28,741
60+ 26,533 28,865 29490
Jumlah 506,284 585,136 589,634
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tahun
Pendidikan
2009 2010 2011
≤ SD 280,964 321,898 302,687
SMTP 83,303 98,604 87,126
SMTA Umum 67,892 76,695 94,087
SMTA Kejuruan 43,296 52,542 55,748
Diploma I/II/III/Akademi 15,669 17,291 22,189
Universitas 15,160 18,106 27,797
Jumlah 506,284 585,136 589,634
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tahun
Status Pekerjaan
2009 2010 2011
Tabel 2.22
PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT JABATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009 – 2011(orang)
Tahun
Jenis Pekerjaan/Jabatan
2009 2010 2011
0/1 Tenaga Profesional 29,115 32,615 36,651
2 Tenaga Kepemimpinan 9,271 11,573 6,472
3 Tenaga Tata Usaha 17,772 22,381 34,982
4 Tenaga Usaha Penjualan 75,009 99,312 98,589
5 Tenaga Usaha Jasa 14,712 13,698 27,724
6 Tenaga Usaha Pertanian 130,791 176,762 147,832
7/8/9 Tenaga Produksi&Lainnya 229,614 228,795 237,384
Jumlah 506,284 585,136 589,634
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Perencanaan Tenaga Kerja ( PTK )
34 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017
2.5.7. Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja
Tabel 2.23
PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT JAM KERJA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2009 – 2011(orang)
Tahun
Jam Kerja
2009 2010 2011
0** 12,847 10,900 12,399
1-9 10,180 8,903 8,903
10-14 16,189 12,523 10,949
15-24 52,542 70,421 65,223
25-34 67,229 81,705 79,850
35-44 149,877 127,533 153,857
45-59 133,539 202,631 189,328
≥ 60 63,881 70,520 69,125
Jumlah 506,284 585,136 589,634
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tabel 2.25
PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT WILAYAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009–2011
(orang)
Tabel 2.26
PENGANGGUR TERBUKA MENURUT GOLONGAN UMUR
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2009 – 2011 (orang)
Tahun
Golongan Umur
2009 2010 2011
15-19 7,951 7,915 7,263
20-24 11,461 10,195 7,369
25-29 4,947 4,612 2,696
30-34 2,553 4,279 1,124
35-39 2,260 2,101 365
40-44 920 2,048 1,056
45-49 868 806 2
50-54 561 861 2
55-59 1,055 627 1,597
60+ 550 1,483 590
Jumlah 33,126 34,927 22,064
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tabel 2.27
TINGKAT PENGANGGUR TERBUKA
MENURUT GOLONGAN UMUR
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2009 – 2011 (persen)
Tahun
Golongan Umur
2009 2010 2011
15-19 17.45 17.74 17.12
20-24 14.91 12.27 9.28
25-29 6.09 4,80 3.09
30-34 3.65 4.55 1.08
35-39 3.59 2.81 0.48
40-44 1.68 3.00 1.59
45-49 1.71 1.51 -
50-54 1.29 1.83 -
55-59 3.95 2.20 5.26
60+ 2.03 4.89 1.96
Jumlah 6.14 5.63 3.61
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tabel 2.32
PENGANGGUR TERBUKA MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009-2011
(orang)
Tahun
KABUPATEN/KOTA
2009 2010 2011
Kabupaten Bangka 7,896 8,957 4,341
Kabupaten Belitung 2,030 3,149 2,327
Kabupaten Bangka Barat 4,105 3,929 3,177
Kabupaten Bangka Tengah 4,410 5,451 2,604
Kabupaten Bangka Selatan 3,624 3,532 3,432
Kabupaten Belitung Timur 2,195 2,061 1,348
Kota Pangkal Pinang 8,866 7,848 4,835
JUMLAH 33,126 34,927 22,064
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2009, 2010, 2011
Tabel 2.35
TINGKAT PENGANGGUR TERBUKA MENURUT WILAYAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009-2011
(Dalam persen)
Tahun
DESA DAN KOTA
2009 2010 2011
Tabel 2.36
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA MENURUT LAPANGAN USAHA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, TAHUN 2009-2011
(Juta Rp/TK)
LAPANGAN Tahun
USAHA 2009 2010 2011
Pertanian 14.612 12.994 16.983
Pertambangan 14.374 13.008 10.639
Industri 90.947 90.259 75.454
LGA 51.232 80,11 48.103
Bangunan 26.993 28.245 31.120
Perdagangan 20.665 16.872 20.719
Angkutan 23.494 26.130 32.711
Keuangan 53.595 73.116 38.593
Jasa 9.907 10.343 9.659
TOTAL 20.285 18.593 19.631
Sumber : BPS, data diloah
Berdasarkan Tabel 2.36 terlihat bahwa sektor industri merupakan
sektor yang mempunyai nilai produktivitas tertinggi, dan selama tiga tahun
terakhir nilai produktivitas pada sektor tersebut mengalami fluktuasi yaitu
Rp. 90,947 juta/tenaga kerja pada tahun 2009 menurun menjadi Rp. 75,454
juta/tenaga kerja pada tahun 2011.
Sektor listrik, gas dan air merupakan sektor kedua yang mempunyai
nilai produktivitas tinggi. Perkembangan produktivitas tenaga kerja sektor ini
pada periode tahun 2009 sampai tahun 2011 mengalami fluktuasi juga yaitu
dari Rp. 51,232 juta/tenaga kerja pada tahun 2009 menurun menjadi Rp.
48,103 juta/tenaga kerja pada tahun 2011.
Berdasarkan data sakernas tahun 2009-2011 dapat diketahui bahwa
laju pertumbuhan untuk sektor pertanian mengalami penurunan yaitu
sebesar 6,60 persen pada tahun 2010 menurun menjadi 2,47 persen pada
Perencanaan Tenaga Kerja ( PTK )
46 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017
tahun 2011. Dengan laju pertumbuhan yang menurun tidak berarti nilai
produktivitas sektor tersebut menurun juga, hal ini terlihat dengan adanya
kenaikan nilai produktivitas pada tahun 2009 sampai dengan 2011 yaitu
sebesar Rp. 2,371 juta/tenaga kerja.
Tabel 3.3
PERKIRAAN PENDUDUK USIA KERJA MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNGTAHUN 2012-2017(orang)
Tabel 3.6
PERKIRAAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA
MENURUT GOLONGAN UMUR
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2012-2017(Dalam persen)
Tabel 3.7
PERKIRAAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(dalam persen)
Tingkat
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pendidikan
Maksimum SD 65,49 64,51 63,25 61,97 60,21 58,80
SLTP 56,74 57,24 57,95 58,63 59,55 60,23
SMTA Umum 76,56 77,00 77,72 78,39 79,38 80,05
SMTA Kejuruan 82,00 82,71 83,73 84,70 86,01 86,90
Diploma 90,57 90,70 91,15 91,54 92,29 92,66
Universitas 94,99 95,09 95,35 95,53 96,09 96,25
Jumlah 69,08 69,22 69,39 69,56 69,74 69,94
Tabel 3.8
PERKIRAAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA
MENURUT JENIS KELAMIN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(Dalam persen)
Tabel 3.11
PERKIRAAN ANGKATAN KERJA MENURUT GOLONGAN UMUR
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Golongan Umur 2012 2013 2014 2015 2016 2017
15 – 19 39.800 37.219 34.806 32.428 30.099 27.938
20 – 24 81.804 84.308 86.906 89.584 92.336 95.172
25 – 29 90.059 91.364 92.706 94.068 95.441 96.834
30 – 34 115.383 126.319 137.405 148.634 160.019 171.636
35 – 39 80.617 84.388 88.353 92.503 96.840 101.379
40 – 44 68.469 70.705 73.029 75.429 77.900 80.452
45 – 49 55.243 55.991 56.761 57.542 58.327 59.124
50 – 54 42.850 43.448 44.063 44.687 45.316 45.953
55 – 59 31.292 32.083 32.902 33.741 34.598 35.477
60 + 30.666 30.534 30.402 30.270 30.136 30.003
Jumlah 636.182 656.359 677.333 698.887 721.012 743.966
Tabel 3.12
PERKIRAAN ANGKATAN KERJA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Tabel 3.14
PERKIRAAN ANGKATAN KERJA MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Tabel 3.15
PERKIRAAN ANGKATAN KERJA MENURUT WILAYAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Tabel 4.2
PERKIRAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
BERDASARKAN LAPANGAN USAHA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG ATAS DASAR HARGA KONSTAN
TAHUN 2012-2017(Dalam Jutaan)
Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1. Pertanian 2,635,579 2,751,418 2,873,758 3,002,400 3,137,401 3,279,413
2. Pertambangan 1,582,331 1,643,685 1,708,155 1,775,154 1,845,365 1,918,722
3. Industri Pengolahan 2,511,410 2,589,766 2,674,090 2,764,575 2,863,881 2,972,470
4. Listrik, Gas dan Air 79,711 90,523 102,858 116,868 132,852 151,085
5. Bangunan 884,982 1,003,517 1,138,728 1,293,185 1,469,910 1,672,141
6. Perdagangan 2,387,716 2,610,845 2,855,958 3,126,083 3,423,319 3,749,502
7. Angkutan 464,070 507,929 556,198 609,333 667,665 731,715
8. Keuangan 442,263 481,973 525,637 573,782 626,452 684,145
9. Jasa Kemasyarakatan 925,933 1,021,701 1,127,964 1,245,843 1,376,291 1,520,672
Jumlah 11,913,995 12,701,359 13,563,347 14,507,222 15,543,135 16,679,864
Tabel 4.3
PERKIRAAN KESEMPATAN KERJA MENURUT LAPANGAN USAHA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Tabel 4.5
PERKIRAAN KESEMPATAN KERJA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNGTAHUN 2012-2017
(orang)
Tingkat Pendidikan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Maksimum SD 293.699 288.777 282.596 276.232 267.711 260.766
SLTP 92.348 94.694 97.474 100.335 103.828 106.951
SMTA Umum 104.741 112.291 120.376 128.540 137.477 146.211
SMTA Kejuruan 65.481 73.429 81.884 90.800 100.426 109.836
Diploma 25.166 27.519 30.150 32.780 35.682 38.592
Universitas 33.130 38.492 44.159 50.004 56.204 62.450
Jumlah 614.565 635.201 656.638 678.691 701.329 724.806
Tabel 4.7
PERKIRAAN KESEMPATAN KERJA MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Tingkat Pendidikan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tabel 4.8
PERKIRAAN KESEMPATAN KERJA MENURUT WILAYAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNGTAHUN 2012-2017
(orang)
Tabel 4.9
PERKIRAAN KESEMPATAN KERJA
MENURUT STATUS PEKERJAAN UTAMA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Tabel 4.10
PERKIRAAN KESEMPATAN KERJA
MENURUT JENIS PEKERJAAN/JABATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Tabel 4.11
PERKIRAAN KESEMPATAN KERJA MENURUT JAM KERJA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Jam Kerja 2012 2013 2014 2015 2016 2017
0 13.156 13.842 14.565 15.323 16.116 16.950
1-9 9.640 10.351 11.115 11.934 12.808 13.748
10-14 11.749 12.501 13.303 14.153 15.053 16.011
15-24 68.096 70.499 72.994 75.561 78.196 80.927
25-34 82.994 85.537 88.167 90.859 93.606 96.442
35-44 160.323 165.657 171.186 176.862 182.675 188.689
45-59 197.126 203.520 210.144 216.936 223.885 231.070
≥ 60 71.481 73.295 75.164 77.064 78.989 80.968
Jumlah 614.565 635.201 656.638 678.691 701.329 724.806
Tabel 5.1
PERKIRAAN PENGANGGUR TERBUKA MENURUT GOLONGAN UMUR
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Tabel 5.3
PERKIRAAN PENGANGGUR TERBUKA
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Tabel 5.4
PERKIRAAN TINGKAT PENGANGGUR TERBUKA
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(Dalam persen)
Tabel 5.7
PERKIRAAN PENGANGGUR TERBUKA MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(orang)
Kabupaten/Kota 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kabupaten Bangka 4.318 4.303 4.261 4.257 4.245 4.238
Kabupaten Belitung 2.265 2.229 2.215 2.181 2.137 2.093
Kabupaten Bangka Barat 3.098 3.049 3.039 2.951 2.821 2.700
Kabupaten Bangka Tengah 2.550 2.513 2.259 1.995 1.909 1.812
Kabupaten Bangka Selatan 3.272 3.140 3.060 2.997 2.838 2.666
Kabupaten Belitung Timur 1.306 1.181 1.127 1.084 1.033 980
Kota Pangkal Pinang 4.809 4.743 4.734 4.730 4.700 4.671
Jumlah 21.617 21.158 20.695 20.196 19.683 19.160
Tabel 5.10
PERKIRAAN TINGKAT PENGANGGUR TERBUKA MENURUT WILAYAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017
(dalam persen)
a. Kebijakan Pelatihan
Kapasitas Jumlah
Kabupaten/Kota Terpasang Instruktur
(LPK) (orang)
1. Kabupaten Bangka 144 3
2. Kabupaten Belitung 96 2
3. Kabupaten Bangka Barat 144 3
4. Kabupaten Bangka Tengah 96 1
5. Kabupaten Bangka Selatan 96 1
6. Kabupaten Belitung Timur 48 1
7. Kota Pangkalpinang 928 13
Jumlah 1,552 24
Sumber : Disnakertrans Prov.Kep.Babel bidang Pelatihan dan
Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2011
- Pertanian
Di sektor pertanian, ada beberapa jenis
pelatihan yang bisa dikembangkan, misalnya :
Pelatihan peternak unggas
Pelatihan operator mesin pertanian dan
kehutanan
Pelatihan pekerja pertanian, perkebunan,
pembibitan, dan peternakan
Pelatihan petani dan nelayan subsiten
- Keuangan
Di bidang keuangan, jenis pelatihan yang
masih bisa dikembangkan diantaranya :Pelatihan
operator komputer dan mesin pengolah data.
- Jasa-jasa
Untuk sektor jasa, banyak pelatihan yang
bisa dikembangkan, karena sektor ini memang
mengharuskan memiliki tingkat keterampilan yang
tinggi. Beberapa jenis pelatihan yang bisa
dikembangkan diantaranya :
Pelatihan pemandu wisata
Pelatihan pemangkas rambut, perias, dan
perawat kecantikan
Pelatihan juru masak
Pelatihan pelayan restoran
Dll.
- Sektor lainnya
Untuk sektor lainnya, pelatihan yang bisa
dikembangkan, untuk menambah keterampilan
tenaga kerja yang akan memasuki pasar kerja
diantaranya :
Pelatihan operator mesin forklift
Pelatihan pembuat kerangka bangunan
Tabel 6.3
Perkiraan Tambahan Kesempatan Kerja
Menurut Status Pekerjaan Utama dan Lapangan Usaha
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017
Lapangan Usaha
Status Pekerjaan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Brsh Sendiri tanpa bantuan (831) 5.237 1.095 226 1.118 6.465 631 586 5.772 20.300
2. Brsh Dengan Dibantu (759) 4.785 1.000 206 1.021 5.907 577 536 5.274 18.546
3. Brsh. Dengan Buruh (792) 4.992 1.043 215 1.065 6.162 602 559 5.502 19.349
4. Pekerja/Buruh /karyawan (1.505) 9.485 1.983 409 2.024 11.708 1.143 1.062 10.453 36.762
5. Pkj. Bebas di Pertanian (4.760) (4.760)
6. Pkj. Bebas di Non Pertanian 2.797 585 121 597 3.453 337 313 3.083 11.285
7. Pekerja tak dibayar (359) 2.260 472 97 482 2.789 272 253 2.490 8.758
Jumlah (9.006) 29.556 6.178 1.274 6.308 36.485 3.563 3.309 32.575 110.241
5) Sektor Bangunan/Konstruksi
Perkembangan sektor bangunan ini sangat bergantung
kepada kegiatan investasi bidang bisnis, infrastruktur publik,
pembangunan perkantoran, perumahan termasuk juga real
estate. Sehingga perkembangan sektor ini bergantung pada
pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan. Disamping itu
juga berimbas positif pada kehidupan sosial masyarakat.
1) Pengawasan Ketenagakerjaan
Kebijakan pengawasan ketenagakerjaan diarahkan agar
pelaksanaan hukum dan peraturan ketenagakerjaan dilaksanakan
secara konsisten oleh para pelaku yang mendayagunakan tenaga
kerja. Pengawasan ketenagakerjaan ditujukan untuk menghindari
berbagai perlakuan yang tidak adil, tidak manusiawi dan
diskriminatif. Bentuk pengawasan ini berlaku umum untuk seluruh
kegiatan yang menyangkut upaya produksi yang melibatkan bidang
ketenagakerjaan baik formal maupun informal, untuk kelas industri
berskala besar, menengah, kecil bahkan mikro dan perorangan
atau yang tidak dapat diklasifikasikan sekalipun. Hanya saja untuk
proses pengukuran dan perencanaan perlindungan yang terstruktur
dan sistematis perlu adanya landasan berupa data tempat
usaha/perusahaan.
Tabel 6.4
JUMLAH PERUSAHAAN, PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2011
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
Perusahaan Tenaga
Jumlah Perusahaan Perusahaan Pengawas
Kabupaten/Kota Menurut Kerja
Perusahaan Anggota Menerapkan Ketenaga-
UU Anggota
Jamsostek SMK3 kerjaan
No.7/81 Jamsostek
1. Kabupaten Bangka 242 97 239 1 3,689 1
2. Kabupaten Belitung 270 214 150 - 8,800 1
3. Kab. Bangka Barat 135 43 20 2 6,400 1
4. Kab. Bangka Tengah 93 86 63 2 4,542 1
5. Kab. Bangka Selatan 140 19 8 - 213 1
6. Kab. Belitung Timur 68 63 39 1 6,415 1
7. Kota Pangkalpinang 208 208 160 4 6,279 2
Jumlah 1,156 730 679 10 36,338 8
2) Hubungan Industrial
Tabel 6.5
PERATURAN PERUSAHAAN, PKB, SERIKAT PEKERJA,
LEMBAGA BIPARTIT, UMK, MEDIATOR
MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNGTAHUN 2011
2010 2011
NO PROV/KAB/KOTA
KHL UM % KHL UM %
1 BANGKA 1,633.800 1,060.000 64.88 1,497.305 1,219.000 81,4
2 BANGKA TENGAH 1,666.400 1,060.000 63.61 1,514.717 1,219.000 80,4
3 BANGKA BARAT 1,561.400 1,060.000 67.89 1,818.642 1,219.000 67,0
4 BANGKA SELATAN 1,468.000 1,060.000 72.21 1,609.948 1,219.000 75,7
5 BELITUNG 1,373.800 1,060.000 77.16 1,563.151 1,219.000 77,9
6 BELITUNG TIMUR 1,378.300 1,060.000 76.91 1,535.323 1,219.000 79,3
7 PANGKALPINANG 1,633.800 1,232.000 75.41 1,427.323 1,265.000 88,6
8 PROVINSI 1,195.000 910.000 76.15 1,427.323 1.024.000 71.7
b. Kebijakan Makro
Kebijakan makro sangat berpengaruh terhadap
pembangunan ketenagakerjaan di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Kebijakan dimaksud terdiri dari kebijakan penarikan
investasi dan kebijakan pendidikan. Dengan adanya
kemudahan-kemudahan dalam proses perizinan dan keamanan
Perencanaan Tenaga Kerja ( PTK )
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 119
terjaga diharapkan dapat mendorong investor asing untuk
memilih Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai tujuan
penanaman modal. Selain itu,dengan adanya kemudahan dan
kenyamanan dalam berusaha diharapkan dapat membantu
pengusaha dalam memperoleh keuntungan lebih banyak,
sehingga dapat menginvestasikan kembali keuntungannya
tersebut dan berimplikasi pada peningkatan upah pekerjanya,
yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya beli
masyarakat. Selain itu, kebijakan penarikan investasi juga harus
selalu diusahakan guna mengelola sumber daya alam yang
melimpah serta pendayagunaan sumber daya manusia.
Sedangkan kebijakan pendidikan, khususnya wajib belajar 9
tahun yang mulai mengarah kepada 12 tahun, harus
ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kualitas angkatan
kerja serta menahan laju anak-anak usia sekolah memasuki
pasar kerja dan tetap berada dibangku sekolah.Seluruh
kebijakan makro tersebut di atas harus bermuara pada
penciptaan kesempatan kerja, mempertahankan orang yang
bekerja, meningkatkan kesejahteraan pekerja, serta
mengurangi pengangguran. Kebijakan tersebut tidak akan
berjalan dengan optimal apabila tidak ada komitmen yang kuat
dari semua pihak.
c. Kebijakan Wilayah
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan
Kabupaten/Kota mempunyai keleluasan untuk mengembangkan
wilayahnya masing-masing dengan tidak melupakan kesatuan
dan persatuan Indonesia. Kebijakan wilayah jangan sampai
menghambat perkembangan usaha dan investasi. Wilayah
harus berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dengan pengembangan usaha dalam rangka pengembangan
dan perluasan kesempatan kerja. Strategi untuk pengembangan
dan perluasan kesempatan kerja dapat dilakukan melalui
berbagai kegiatan seperti :
2) Pengupahan
Kebijakan pengupahan diharapkan berdampak
terhadap kelangsungan usaha dan peningkatan
kesejahteraan pekerja, maka kebijakan Upah Minimum
Provinsi/Kabupaten/Kota (UMP/K) selalu disesuaikan
dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
1) Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja adalah perjanjian antara
pekerja/buruh dengan pengusaha yang memuat syarat-
syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. Sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
mengetahui kondisi hubungan kerja terdapat 3 (tiga) unsur
yang mempengaruhi yaitu perintah, pekerjaan dan
c. Kesejahteraan
Peningkatan kesejahteraan dilaksanakan melalui program
jaminan sosial, penyediaan fasilitas kesejahteraan dan
pembentukan koperasi pekerja/buruh di perusahaan serta
pengembangan usaha produktif. Penyediaan fasilitas
kesejahteraan oleh perusahaan masih bersifat sukarela oleh
karena itu penyediaan fasilitas kesejahteraan dimasukkan dalam
Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama
(PKB). Sampai tahun 1998 perusahaan yang menyediakan
fasilitas kesejahteraan jumlahnya masih relatif kecil bila
dibandingkan jumlah perusahaan yang ada. Beberapa fasilitas
kesejahteraan yang perlu disediakan oleh perusahaan dalam
rangka peningkatan kesejahteraan adalah:
1) Koperasi Pekerja/Buruh