Awalnya, internet itu sendiri mulai terkenal di tahun 1989. Lalu pada tahun 1990,
seorang peneliti bernama John Romkey membuat suatu perangkat yang kala itu
tergolong canggih. Perangkatnya adalah pemanggang roti yang bisa dinyalakan atau
juga dimatikan lewat internet.
Di tahun yang sama, yaitu 1999, ditemukan mesin yang sistemnya berbasis Radio
Frequency Identification (RFID) secara global. Nah, penemuan inilah yang jadi awal
kepopuleran dari konsep IoT. Orang-orang, terutama pakar teknologi jadi berlomba-
lomba mengembangkan teknologinya sesuai konsep IoT.
IoT kembali terkenal di tahun 2005, yaitu pada saat media-media ternama semacam
The Guardian dan Boston Globe mulai mengutip banyak sekali dari artikel ilmiah dan
proses pengembangan IoT. Hingga tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju
untuk menggunakan teknologi Iot dalam kehidupan sehari-hari.
Logikanya untuk manfaat apa itu IOT dalam mengunci pintu begini…
Kita mengirim pesan melalui smartphone->diterima perangkat IOT->perangkat IOT
memberikan perintah untuk modul selonoid doorlock/servo->kunci bergerak->pintu
terkunci.
Kelebihan:
1. Segala apapun yang kita lakukan akan menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien
3. Dapat mendatangkan inovasi baru. Dengan adanya konsep ini tentu akan memicu
para ahli IT untuk menemukan inovasi. Berbagai inovasi yang akan di hasilkan oleh
para penemu tersebut tentu akan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia
Kelemahan:
2. Salah satu dampak negatif dari Internet of Thing yang sangat terlihat di kehidupan
masyarakat adalah kurangnya interaksi antar manusia. Karena kemajuan
komunikasi melalui internet yang sangat pesat, maka manusia akan lebih banyak
memilih saling berkomunikasi melalui media komunikasi, dan akan mengurangi
intensitas bertemu
2.2 Energi
Sejumlah besar perangkat yang memakan energi (semacam switch, outlet listrik, lampu,
televisi, dll.) kini sudah bisa terintegrasi dengan konektivitas internet. Lalu apa dampaknya?
Integrasi itu memungkinkan mesin-mesin ataupun jaringan untuk berkomunikasi dalam
menyeimbangkan pembangkitan listrik serta penggunaan energi yang lebih hemat maupun
efektif. Perangkat ini juga bisa memungkinkan akses remote control dari pengguna, atau
bisa juga manajemen dari satu pusat lewat interface yang berberbasis cloud.
2.3 Lingkungan
Aplikasi pemantauan lingkungan dari IOT biasanya pakai sensor dalam membantu
terwujunya perlindungan lingkungan. Contohnya seperti apa? Penerapannya misalnya
dengan memantau kualitas udara atau air, kondisi atmosfer atau tanah, bahkan juga bisa
mencakup pemantauan teerhadap satwa liar dan habitatnya. Tak hanya itu sebenarnya. Bisa
juga IoT ini dimanfaatkan dalam penanggulangan bencana semacam sistem peringatan dini
Tsunami atau gempa bumi. Hal ini tentunya bisa sangat membantu. Perangkat IoT dalam hal
ini berarti punya jangkauan geografis yang sangat luas serta mampu bergerak.
Dalam dunia medik dan kesehatan, IoT akan dikembangkan terus. Bahkan, nanti di masa
yang akan datang, seluruh rekaman kesehatan Anda bisa ditransfer langsung ke tenaga
medis maupun Rumah Sakit. Data-data yang bisa dideteksi dan dikirimkan semacam detak
jantung, tingkat gula dalam darah, dan lain sebagainya. Smartphone/ponsel pribadi Anda
akan jadi alat pemantau kesehatan yang canggih dan tentunya bisa sangat membantu Anda.
2.6 Transportasi
IoT bisa membantu manusia dalam integrasi komunikasi, kontrol, dan pemrosesan informasi
pada berbagai sistem transportasi yang ada. Penerapan IoT memang terus-menerus meluas
ke berbagai aspek sistem transportasi. Tak hanya teknologi mesinnya yaitu kendaraan,
tetapi juga infrastruktur, serta menyinggung fungsi pengemudi/penggunanya.
3. Keamanan Internet of Things (IoT)
Salah satu tantangan yang harus diatasi untuk mendorong implementasi IoT secara luas
adalah faktor keamanan. IoT merupakan sebuah sistem yang majemuk. Kemajemukannya
bukan hanya karena keterlibatan berbagai entitas seperti data, mesin, RFID, sensor dan lain-
lain, tetapi juga karena melibatkan berbagai peralatan dengan kemampuan komunikasi dan
pengolahan data. Banyaknya entitas dan data yang terlibat, membuat IoT menghadapi
resiko keamanan yang dapat mengancam dan membahayakan konsumen. Ancaman ini
utamanya dilakukan dengan cara memungkinkan orang yang tidak berhak untuk mengkases
data dan menyalah gunakan informasi personal, memfasilitasi serangan terhadap sistem
yang lain, serta mengancam keselamatan personal penggunanya.
Ancaman-ancaman yang dapat mempengaruhi entitas IoT sangat beragam, tergantung dari
target serangan tersebut.
1. Denial of Service, serangan yang menyebabkan pihak yang sah tidak dapat
mengkses layanan
2. Merusak secara fisik objek-objek dalam IoT
3. Eavesdropping; serangan pasif yang dapat dilakukan pada berbagai kanal
komunikasi dengan tujuan mengekstrak data dari aliran informasi.
4. Node capture; penyerang mengekstrak informasi dari node maupun dari
infrastruktur lain yang memiliki kemampuan penyimpanan data.
5. Controlling; di mana penyerang berusaha mendapatkan kontrol terhadap entitas
IoT dan mengganggu layanan maupun data dari entitas tersebut