Anda di halaman 1dari 6

1.

Perkembangan Internet of Thing (IoT)

1.1 Sejarah ada nya Internet of Thing (Iot)

Awalnya, internet itu sendiri mulai terkenal di tahun 1989. Lalu pada tahun 1990,
seorang peneliti bernama John Romkey membuat suatu perangkat yang kala itu
tergolong canggih. Perangkatnya adalah pemanggang roti yang bisa dinyalakan atau
juga dimatikan lewat internet.

Kemudian di tahun 1994, seseorang bernama Steve Mann menciptakan WearCam,


dan pada tahun 1997-nya si Paul Saffo menjelaskan secara singkat mengenai
penemuannya soal teknologi sensor dan masa depannya nanti. Barulah di tahun
1999 Kevin Ashton membuat konsep Internet of Things. Kevin ini adalah Direktur
Auto IDCentre dari MIT.

Di tahun yang sama, yaitu 1999, ditemukan mesin yang sistemnya berbasis Radio
Frequency Identification (RFID) secara global. Nah, penemuan inilah yang jadi awal
kepopuleran dari konsep IoT. Orang-orang, terutama pakar teknologi jadi berlomba-
lomba mengembangkan teknologinya sesuai konsep IoT.

Lalu, di tahun 2000, brand ternama LG mengumumkan rencananya untuk membuat


dan merilis teknologi IoT yaitu lemari pintar. Lemari pintar ini mampu menentukan
apakah ada stok makanan yang perlu diisi ulang dalam lemarinya.

Kemudian, di tahun 2003, FRID yang sebelumnya telah disebutkan, mulai


ditempatkan pada posisi penting dalam masa pengembangan teknologi di Amerika,
melalui Program Savi. Pada tahun yang sama pula, perusahaan ritel raksasa
Walmart mulai menyebarkan RFID di semua cabang tokonya yang tersedia di
berbagai belahan dunia.

IoT kembali terkenal di tahun 2005, yaitu pada saat media-media ternama semacam
The Guardian dan Boston Globe mulai mengutip banyak sekali dari artikel ilmiah dan
proses pengembangan IoT. Hingga tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju
untuk menggunakan teknologi Iot dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Apa itu “Internet of Thing” (IoT)


Internet of Things adalah suatu konsep dimana objek tertentu punya kemampuan
untuk mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari
manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat computer
1.3 Cara Kerja Internet of Things (IoT)

Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi


pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah
interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur
tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.
Sebagai contoh, suatu saat kita pasti pernah lupa terhadap sesuatu yang sangat
penting. Seperti lupa mengunci pintu rumah kita, sedangkan kita sedang berada di
luar rumah kita.

Logikanya untuk manfaat apa itu IOT dalam mengunci pintu begini…
Kita mengirim pesan melalui smartphone->diterima perangkat IOT->perangkat IOT
memberikan perintah untuk modul selonoid doorlock/servo->kunci bergerak->pintu
terkunci.

Kelebihan:

1. Segala apapun yang kita lakukan akan menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien

2. Meningkatkan perkembangan dunia IT yang dapat memudahkan segala aktivitas


manusia , juga bertujuan untuk memaksimalkan kinerja seluruh benda yang sudah
terhubung dengan internet tersebut, dengan begitu maka kegiatan manusia pun
akan lebih mudah dengan bantuan benda yang sudah canggih.

3. Dapat mendatangkan inovasi baru. Dengan adanya konsep ini tentu akan memicu
para ahli IT untuk menemukan inovasi. Berbagai inovasi yang akan di hasilkan oleh
para penemu tersebut tentu akan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia

Kelemahan:

1. Karena terlalu mudahnya di gunakan sehingga memungkinkan banyak akan


bermunculan peretas atau hacker, yang dapat menyalahgunakan penggunaan IoT

2. Salah satu dampak negatif dari Internet of Thing yang sangat terlihat di kehidupan
masyarakat adalah kurangnya interaksi antar manusia. Karena kemajuan
komunikasi melalui internet yang sangat pesat, maka manusia akan lebih banyak
memilih saling berkomunikasi melalui media komunikasi, dan akan mengurangi
intensitas bertemu

3. dampaknya bagi kehidupan yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah banyaknya


kejahatan cyber yang semakin meningkat , Contoh kejahatan cyber yang banyak
terjadi di kehidupan masyarakat adalah kemampuan untuk merusak benda yang
berhubungan dengan internet melalui kiriman virus yang dapat merusak benda
tersebut
2. Implementasi (Penerapan) Internet of Thing (IoT)
2.1 Pertanian
Ada berbagai macam pengaplikasani IoT di sektor pertanian. Beberapa diantaranya seperti
mengumpulkan data soal suhu, curah hujan, kelembaban, kecepatan angin, serangan hama,
dan muatan tanah. Data-data tersebut bisa dipakai buat mengotomatisasi teknik pertanian.

2.2 Energi
Sejumlah besar perangkat yang memakan energi (semacam switch, outlet listrik, lampu,
televisi, dll.) kini sudah bisa terintegrasi dengan konektivitas internet. Lalu apa dampaknya?
Integrasi itu memungkinkan mesin-mesin ataupun jaringan untuk berkomunikasi dalam
menyeimbangkan pembangkitan listrik serta penggunaan energi yang lebih hemat maupun
efektif. Perangkat ini juga bisa memungkinkan akses remote control dari pengguna, atau
bisa juga manajemen dari satu pusat lewat interface yang berberbasis cloud.

2.3 Lingkungan
Aplikasi pemantauan lingkungan dari IOT biasanya pakai sensor dalam membantu
terwujunya perlindungan lingkungan. Contohnya seperti apa? Penerapannya misalnya
dengan memantau kualitas udara atau air, kondisi atmosfer atau tanah, bahkan juga bisa
mencakup pemantauan teerhadap satwa liar dan habitatnya. Tak hanya itu sebenarnya. Bisa
juga IoT ini dimanfaatkan dalam penanggulangan bencana semacam sistem peringatan dini
Tsunami atau gempa bumi. Hal ini tentunya bisa sangat membantu. Perangkat IoT dalam hal
ini berarti punya jangkauan geografis yang sangat luas serta mampu bergerak.

2.4 Otomatisasi Rumah


Perangkat IoT juga bisa dipakai untuk memantau dan mengontrol sistem mekanis, elektrik,
dan elektronik yang digunakan di berbagai jenis bangunan (misalnya, industri atau juga
rumah Anda sebagai tempat tinggal). Alat atau pengembangan IoT ini juga bisa memantau
penggunaan energi secara real-time untuk mengurangi konsumsi energi. Tak hanya itu,
bahkan bisa juga melakukan pemantauan terhadap para penghuninya.

2.5 Medik dan Kesehatan

Dalam dunia medik dan kesehatan, IoT akan dikembangkan terus. Bahkan, nanti di masa
yang akan datang, seluruh rekaman kesehatan Anda bisa ditransfer langsung ke tenaga
medis maupun Rumah Sakit. Data-data yang bisa dideteksi dan dikirimkan semacam detak
jantung, tingkat gula dalam darah, dan lain sebagainya. Smartphone/ponsel pribadi Anda
akan jadi alat pemantau kesehatan yang canggih dan tentunya bisa sangat membantu Anda.

2.6 Transportasi

IoT bisa membantu manusia dalam integrasi komunikasi, kontrol, dan pemrosesan informasi
pada berbagai sistem transportasi yang ada. Penerapan IoT memang terus-menerus meluas
ke berbagai aspek sistem transportasi. Tak hanya teknologi mesinnya yaitu kendaraan,
tetapi juga infrastruktur, serta menyinggung fungsi pengemudi/penggunanya.
3. Keamanan Internet of Things (IoT)
Salah satu tantangan yang harus diatasi untuk mendorong implementasi IoT secara luas
adalah faktor keamanan. IoT merupakan sebuah sistem yang majemuk. Kemajemukannya
bukan hanya karena keterlibatan berbagai entitas seperti data, mesin, RFID, sensor dan lain-
lain, tetapi juga karena melibatkan berbagai peralatan dengan kemampuan komunikasi dan
pengolahan data. Banyaknya entitas dan data yang terlibat, membuat IoT menghadapi
resiko keamanan yang dapat mengancam dan membahayakan konsumen. Ancaman ini
utamanya dilakukan dengan cara memungkinkan orang yang tidak berhak untuk mengkases
data dan menyalah gunakan informasi personal, memfasilitasi serangan terhadap sistem
yang lain, serta mengancam keselamatan personal penggunanya.

Ancaman-ancaman yang dapat mempengaruhi entitas IoT sangat beragam, tergantung dari
target serangan tersebut.

3.1 Ancaman keamanan terhadap IoT dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Denial of Service, serangan yang menyebabkan pihak yang sah tidak dapat
mengkses layanan
2. Merusak secara fisik objek-objek dalam IoT
3. Eavesdropping; serangan pasif yang dapat dilakukan pada berbagai kanal
komunikasi dengan tujuan mengekstrak data dari aliran informasi.
4. Node capture; penyerang mengekstrak informasi dari node maupun dari
infrastruktur lain yang memiliki kemampuan penyimpanan data.
5. Controlling; di mana penyerang berusaha mendapatkan kontrol terhadap entitas
IoT dan mengganggu layanan maupun data dari entitas tersebut

4. Kesimpulan Internet of Thing (IoT)


Tujuan dari pengembangan internet of thing sendiri adalah untuk mempermudah pekerjaan
manusia , dan tanpa kita sadari internet of thing sendiri sangat dekat dengan kita dan
berada disekitar kita , dalam kehidupan sekarang ini internet of thing juga tidak hanya
menghubungkan manusia antar manusia tapi lebih kepada manusia kepada alat-alat yg ada
disekitar kita , sehingga lebih meringankan pekerjaan manusia , jadi IoT sendiri merupakan
suatu sistem cerdas yg dimana system itu melibatkan
[Sensor,koneksi(konektivitas),Mekanik(alat),Pengolahan Data] , yg dimana keseluruhan
dari itu yg dinamakan system cerdas atau yg kita kenal dengan Internet of Thing (IoT)
Jaringan Nirkabel dan WAN
INTERNET OF THING
(IOT)

Dosen : Deski Helsa Pane S.Kom , M.Kom


Anggota Kelompok:
Anri Panjaitan (2017021172)
Arief Setiawan (2016021212)
Agus Siregar (2017020502)
Rizky Putra Pratama (2017020011)
Leo Sitepu (2017020818)
Frans Einer S (2017020449)
Arini Saragih (2017020413)
Rita Manurung (2017020447)
STMIK TRIGUNA DHARMA
JURUSAN SISTEM INFORMASI
MEDAN
2018/2019
Daftar Isi …

1. Perkembangan Internet of Thing (IoT)


1.1 Sejarah ada nya Internet of Thing (Iot)
1.2 Apa itu “Internet of Thing” (IoT)
1.3 Cara Kerja Internet of Things (IoT)

2. Implementasi (Penerapan) Internet of Thing (IoT)


2.1 Pertanian
2.2 Energi
2.3 Lingkungan
2.4 Otomatisasi Rumah
2.5 Medik dan Kesehatan
2.6 Transportasi

3.Keamanan Internet of Thing (IoT)


3.1 Kategori ancaman terhadap IoT

4. Kesimpulan dari Internet of Thing (IoT)

Anda mungkin juga menyukai