Anda di halaman 1dari 23

IMPLEMENTASI DAN IMPLIKASI

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 25 TAHUN 2009
TENTANG PELAYANAN PUBLIK

Siti Martini, SH, MSi


Kepala Biro Hukum

BIRO HUKUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Powerpoint DAN PERUMAHAN RAKYAT
Templates
LATAR BELAKANG

1. Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan


penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya
(fundamental human rights).

2. Membangun kepercayaan masyarakat melalui


penyelenggaraan pelayanan publik yang baik.

3. Perlunya norma hukum untuk penegasan hak dan kewajiban


setiap warga negara dan penduduk .

4. Perlunya pengaturan hukum yang mendukung upaya


meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan
publik dan memberi perlindungan bagi setiap warga negara
dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.

2
DASAR HUKUM PELAYANAN PUBLIK

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

3. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2015;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-


Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik ;

3
PENGERTIAN

• Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.

• Penyelenggara pelayanan publik:


› Instansi penyelenggara negara.
› Korporasi: BUMN/BUMD.
› Lembaga Independen.
› Swasta/Organisasi Melaksanakan “Misi negara karena UU”.

• Ombudsman adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan


pelayanan publik, baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan
termasuk yang diselenggarakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan
badan hukum milik negara serta badan swasta, maupun perseorangan yang diberi tugas
menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber
dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja
daerah.

4
MAKSUD DAN TUJUAN

• Maksud:
• untuk memberikan kepastian hukum dalam hubungan antara
masyarakat dan penyelenggara dalam pelayanan publik.

• Tujuan:
• terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik;
• terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai
dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;
• terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
• terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.

5
LINGKUP PENGATURAN

Ruang lingkup pelayanan publik:

1. Pengadaan dan penyaluran barang publik, Penyediaan jasa


publik, pelayanan administratif bersumber APBN/APB;
2. Pengadaan dan penyaluran barang publik, Penyediaan jasa
publik, pelayanan administratif bersumber APBN/APBD yang
tidak bersumber APBN/APBD yang pelaksanaannya merupakan
misi negara;

6
HAK DAN KEWAJIBAN PENYELENGGARA

Penyelenggara memiliki hak:

1. memberikan pelayanan tanpa dihambat pihak lain yang bukan tugasnya;

2. melakukan kerja sama;

3. mempunyai anggaran pembiayaan penyelenggaraan pelayanan publik;

4. melakukan pembelaan terhadap pengaduan dan tuntutan yang tidak sesuai dengan
kenyataan dalam penyelenggaraan pelayanan publik; dan

5. menolak permintaan pelayanan yang bertentangan dengan peraturan perundang-


undangan.

7
HAK DAN KEWAJIBAN PENYELENGGARA (lanjutan)

•Penyelenggara berkewajiban:
1. menyusun dan menetapkan standar pelayanan;
2. menyusun, menetapkan, dan memublikasikan maklumat pelayanan;
3. menempatkan pelaksana yang kompeten;
4. menyediakan sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik yang mendukung terciptanya iklim
pelayanan yang memadai;
5. memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas penyelenggaraan pelayanan publik;
6. melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan;
7. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan publik;
8. memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang diselenggarakan;
9. membantu masyarakat dalam memahami hak dan tanggung jawabnya;
10.bertanggung jawab dalam pengelolaan organisasi penyelenggara pelayanan publik;
11.memberikan pertanggungjawaban sesuai dengan hukum yang berlaku apabila mengundurkan diri atau
melepaskan tanggung jawab atas posisi atau jabatan; dan
12.memenuhi panggilan atau mewakili organisasi untuk hadir atau melaksanakan perintah suatu tindakan
hukum atas permintaan pejabat yang berwenang dari lembaga negara atau instansi pemerintah yang
berhak, berwenang, dan sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

8
HAK DAN KEWAJIBAN MASYAKAT

•Masyarakat berhak:
1.mengetahui kebenaran isi standar pelayanan;
2.mengawasi pelaksanaan standar pelayanan;
3.mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan;
4.mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan;
5.memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memperbaiki pelayanan
apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan;
6.memberitahukan kepada Pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila
pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan;
7.mengadukan Pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau
tidak memperbaiki pelayanan kepada Penyelenggara dan ombudsman;
8.mengadukan Penyelenggara yang melakukan penyimpangan standar pelayanan
dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada pembina Penyelenggara dan
ombudsman; dan
9.mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan.

9
HAK DAN KEWAJIBAN MASYAKAT (lanjutan)

Masyarakat wajib:

1.mematuhi dan memenuhi ketentuan sebagaimana


dipersyaratkan dalam standar pelayanan;

2.ikut menjaga terpeliharanya sarana, prasarana, dan/atau


fasilitas pelayanan publik; dan

3.berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan yang terkait


dengan penyelenggaraan pelayanan publik.

10
MAKLUMAT PELAYANAN

• Merupakan pernyataan kesanggupan dan kewajiban


penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai
dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan.

• Wajib dipublikasikan secara jelas dan luas, mudah


diketahui, dilihat, dibaca, dan diakses oleh masyarakat.

• Dipublikasikan selambat-lambatnya 14 (empat belas)


hari sejak standar pelayanan ditetapkan.

11
KETENTUAN PIDANA

Penyelenggara atau Pelaksana yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam:

1. Pasal 25 ayat (1): Penyelenggara dan pelaksana berkewajiban mengelola sarana, prasarana dan/atau fasilitas
pelayanan publik secara efektif, efesien, transparan, akuntabel dan berkesinambungan serta bertanggung
jawab terhadap pemeliharaan dan/atau penggantian sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik.
2. Pasal 28 ayat (1): penyelenggara yang bermaksud melakukan perbaikan sarana, prasarana dan atau fasilitas
pelayanan publik wajib mengumumkan dan mencantumkan batas waktu penyelesaian pekerjaan secara jelas
dan terbuka.
3. Pasal 28 ayat (4): penyelenggara dan pelaksana yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dinyatakan telah melakukan kelalaian.
4. Pasal 29 ayat (1): Penyelenggara berkewajiban memberikan pelayanan dengan perlakuan khusus kepada
anggota masyarakat tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5. Pasal 29 ayat (2): sarana, prasana dan/atay fasilitas pelayanan publik dengan perlakuan khusus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang digunakan oleh orang yang tidak berhak.

dan atas perbuatan tersebut mengakibatkan timbulnya luka, cacat tetap, atau hilangnya
nyawa bagi pihak lain dikenai sanksi pidana sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.

12
PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009

Bahwa untuk melaksankan ketentuan Pasal 5 ayat (6),


Pasal 9 ayat (2), Pasal 20 ayat (5), Pasal 30 ayat (3),
dan Pasal 39 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, telah
ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun
2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

13
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2012

Materi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini


meliputi:
a. Ruang lingkup Pelayanan Publik;
b. Sistem pelayan publik;
c. Pedoman penyusunan standar pelayanan;
d. Proposi akses dan kategori kelompok masyarakat
dalam pelayanan berjenjang;
e. Pengikutsertaan masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.

14
SISTEM PELAYANAN TERPADU

Penyelenggara dapat menyelenggarakan sistem


pelayanan terpadu.

Penyelenggaraan sistem pelayanan terpadu


dilaksanakan di lingkungan kementerian/lembaga,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,
dan/atau kecamatan.

15
SISTEM PELAYANAN TERPADU (lanjutan)

Sistem pelayanan terpadu diselenggarakan dengan tujuan:


a. memberikan perlindungan dan kepastian hukum
kepada Masyarakat;
b. mendekatkan pelayanan kepada Masyarakat;
c. memperpendek proses pelayanan;
d. mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah,
murah, transparan, pasti, dan terjangkau; dan
e. memberikan akses yang lebih luas kepada Masyarakat
untuk memperoleh pelayanan.

16
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN

 Setiap Penyelenggara wajib menyusun, menetapkan,


dan menerapkan Standar Pelayanan.

 Penyelenggara dalam menyusun Standar Pelayanan


wajib mengikutsertakan Masyarakat dan Pihak
Terkait serta mengacu pada ketentuan teknis yang
telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

17
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN

 Dalam hal Masyarakat atau Pihak Terkait yang


mengajukan tanggapan atau masukan tidak puas
terhadap perbaikan yang telah dilakukan oleh
Penyelenggara, dapat melaporkan kepada
Ombudsman.

 Ombudsman menyelesaikan pengaduan keberatan


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

18
PENGIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

 Penyelenggara wajib mengikutsertakan Masyarakat dalam


penyelenggaraan Pelayanan Publik sebagai upaya membangun
sistem penyelenggaraan Pelayanan Publik yang adil, transparan,
dan akuntabel.

 Pengikutsertaan Masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan


publik mencakup keseluruhan proses penyelenggaraan Pelayanan
Publik yang meliputi:
a. penyusunan kebijakan Pelayanan Publik;
b. penyusunan Standar Pelayanan;
c. pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan Pelayanan Publik;
dan
d. pemberian penghargaan.

19
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pembinaan dan pengawasan Pelayanan Publik dilakukan sesuai dengan


peraturan perundang-undangan

Pembinaan dan pengawasan Pelayanan Publik di kementerian dan lembaga


dilakukan oleh pimpinan lembaga negara, pimpinan kementerian, pimpinan
lembaga pemerintah nonkementerian, pimpinan lembaga komisi negara
atau yang sejenis, dan pimpinan lembaga lainnya.

Pembinaan dan pengawasan umum Pelayanan Publik di daerah dilakukan


oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang dalam
negeri.

Pembinaan dan pengawasan teknis Pelayanan Publik di daerah dilakukan


oleh masing-masing kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian.

20
SANKSI

Sanksi dapat berupa:

• teguran tertulis
• penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1
(satu) tahun.
• sanksi pembebasan dari jabatan
• sanksi pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
• sanksi teguran peringatan dan dilakukan pembinaan secara khusus terhadap
Pembina.
• pembekuan misi dan/atau izin yang diterbitkan oleh instansi pemerintah.
• pencabutan izin yang diterbitkan oleh instansi pemerintah.

(disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan)

21
REKAPITULASI KASUS SENGKETA INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2011 – JANUARI 2015

22
TERIMA KASIH

TERIM KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai