Anda di halaman 1dari 6

Self Assessment hal : 58

1. Fungsi utama dari sistim kardiovaskular, yakni :


 Untuk men-transport nutrien, gas O2 ke seluruh tubuh, dan hasil ekskresi dari
seluruh tubuh
 Melindungi tubuh dari infeksi dan kekurangan atau kehilangan darah
 Membantu dalam mempertahankan suhu tubuh
 Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh

2. Komponen dasar dari sistem kardiovaskular, beserta fungsinya :


a. Jantung
Berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh
b. Darah
berfungsi mengangkut O2 dan CO2, zat-zat makanan dsb ke jaringan dan sebaliknya.
c. Pembuluh darah
berfungsi untuk mengalirkan darah menuju ke jaringan dan sebaliknya, sehingga suhu
tubuh tetap terjaga dan kondisi cairan dalam tubuh seimbang
3. Jelaskan asal suara dari jantung dan kapan itu dihasilkan dalam sirkulasi kardiovaskular?
Denyut jantung terjadi karena adanya mekanisme kontraksi dan relaksasi otot-otot atrium dan
ventrikel secara berirama. Urutan normal bagian fungsional jantung yang berdenyut merupakan
kontraksi atrium yang disusul dengan kontraksi ventrikel dan akhirnya relaksasi jantung. Periode
kontraksi dan relaksasi ini terjadi dalam satu siklus jantung.
4. Jelaskan fungsi jantung sebagai pemompa dalam sistim kardiovaskular !j
Darah diedarkan ke seluruh tubuh dengan cara dipompa oleh jantung. Secara fungsional
pompa jantung dibagi menjadi pompa jantung kanan yang memompa darah ke sirkulasi
pulmonal dan pompa jantung kanan yang memompa darah ke sirkulasi sistemik.

Jantung memompa darah dengan cara kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol). Jantung
dapat bekerja dengan cara memompa karena mempunyai lapisan miokardium yang
sangat istimewa. Sifat istimewa dari miokardium adalah :

1. Bekerja secara miogenik dan ritmik

Stimulus awal untuk terjadinya kontraksi jantung berasal dari jantung itu sendiri yaitu dari
nodus sinoatrial (SA node), bukan dari sistem saraf. Pompa jantung ini bersifat otomatis
dan bersifat dinamis sesuai dengan kebutuhan jaringan tubuh terhadap oksigen dan
nutrisi. Setiap menit SA node mencetuskan impuls sekitar 70-80 kali/menit.

2. Perambatan impuls (interkoneksi) antar sel miokardium terjadi sangat cepat

Miokardium terdiri dari dua bagian besar yaitu sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel.
Setiap sel miokardium dipisahkan oleh diskus interkalaris yang memungkinkan
perambatan terjadi dengan sangat cepat.

3. Durasi potensial aksi 100 kali lebih lama dari otot rangka

Miokardium mempunyai daya tahan kontraksi lebih lama dari otot rangka. Apabila dalam
satu menit jantung berkontraksi rata-rata 70 kali/menit maka pada seseorang yang
berusia 70 tahun jantung berkontraksi sebanyak 2.540.160.000 kali.
5. Cardiac output atau curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh jantung
selama satu menit (± 4 – 8 L/menit) ketika istirahat. Merupakan hasil daristroke volume
(Jumlah darah yang dipompakan oleh jantung setiap satu kali kontraksi) dan heart rate.
Factor penentu cardiac output adalah frekwensi denyut jantung dan stroke volume
a. Kecepatan denyut jantung.
Kecepatan denyut jantung sangat ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA yang merupakan
pecemaker karena mempunyai kecepata depolarisasi spontang tertinggi. Ketika nodus SA mencapai
ambang, terbentuk potensial aksi yang menyebar ke seluruh jantung dan mengindusi jantung untuk
berkontraksi atau berdenyut.
Kacepatan jantung sangat dipengaruhi oleh saraf otonom, yakni saraf para simpatis dan saraf
simpatis.
Saraf parasimpatis yang mensarafi jantung adalah saraf vagus (terutama atrium –nodus SA dan
nodus AV). Aktivitas saraf parasimpatis yang meningkat mengeluarkan asetilkolin yang meyebabkan
peningkatan permeabilitas nodus SA terhadap K +.dengan memperlambat penutupan saluran K+.
akibatnya kecepatan pembentukan potensial aksi melamat melalui efek ganda: (1)terjadi
hiperpolarisasi membrane nodus SA karena terlalubanyak K+ yang keluar dan membrane menjadi
terlalu negative sehingga waktu untuk mencpai ambang menjadi lebih lama, (2) terjadi perlawanan
pada penurunan otomatis permeabilitas K+, sehingga menurunkan kecepatan depolarisasi spontan
dan waktu untuk mencapai ambang menjadi lebih lama.
Hiperpolarisasi yang disebabkan peningkatan permeabilias K + juga menjebabkan penurunan
eksitabilitas pada nodus AV, sehingga memperpanjang transmisi impuls ke ventrikel.
Stimulasi paeasimpatis pada sel-sel kontraktil arium mempersingkat potensial aksi , karena adanya
penurunan kecepatan arus masuk yang dibawa oleh Ca ++ (fase datar) sehingga kontraksi atrim
melemah.
Sebaliknya saraf simpatis mempercepat denyut jantung melalui efeknya pada jaringan pemacu
(nodus SA dan nodus AV). Nor efinefrin yang dikeluarkan dari ujungujung saraf simpatis menurunan
permeabilitas K+ dengan mempercepat inaktivasi saluran K+, sehingga bagian dalam sel menjadi
kurang negative dan penggeseran k ambang menjadi lebih cepat hingga kecepatan jantung
meninkat. Pada nodus AV, perlambatan pada nodus AV dikurangi dengan mempercepat
penghantaran melalui peningkatan arus masuk Ca++
b. Stroke Volume.
Stroke Volume adalah jumlah darah yang dipompa ke luar oleh tiap-tiap ventrikel dalam sekali
berdenyut.
Kontrol yg mempengaruhi Stroke Volume:
1. Control intrinsic (jumlah aliran balik vena)
Hubungan intrinsic antar volume diastolic akhir dan volume sekuncup di jelaskan sebagai hokum
frank-Starling pada jantung yang menyatakan bahwa jantung pada keadaan normal memompakan
semua darah yang dikembalikan padanya; peningkatan aliran balik vena menyebabkan peningkatan
volume sekuncup.
2. Control ekstrinsik (tingkat stimulasi simpatis)
Stimulasi simpatis dan epinfrin meningkatkan kontraktilitas jantung yang mengacu pada kekuatan
kontaksi pada setiap volume akhir diastolic. Hal ini disebabkan karena peningkatan influx Ca ++yang
dicetuskan oleh norepinefrin dan epinefrin. Tambahan Ca++ sitosol menyebabkan miokardium
menghasilkan gaya lebik kuat, sehingga darah yang dipompakan menjadi lebih banyak. Stimulasi
simpatis juga menyebabkan konstriksi vena yang memeras lebih banyak darah dari vena ke jantung,
sehingga meningkatkan volume diastolic khir dan meningkatkan volum sekuncup.
6.

7. Peran saraf simpatis dalam regulasi darah


Syaraf simpatis pada jantung berperan dalam meningkatkan aktivitas jantung, baik
dalam hal meningkatkan detak jantung, meningkatkan kekuatan dan volume untuk
memompa.

8. Kontraksi otot-otot rangka membantu katup-katup khususnya pada vena anggota gerak
(lengan dan tungkai), untuk mendorong darah ke arah jantung.

9. Fungsi dari kontraksi respiratori adalah dalam mengangkat tulang rusuk saat kontraksi, dan
mengembalikannya ke posisi semula saat relaksasi (INI JAWABAN KARANGAN INDAH)
10.
11. Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung,
peningkatan resistensi (tahanan) pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah.
Pada penderita ateroklerosis, biasanya resistensi dinding pembuluh darah akan meningkat.
Hal ini akan memicu jantung untuk meningkatkan denyutannya agar aliran darah dapat
mencapai seluruh bagian tubuh. Inilah yang memicu hipertensi
12. Dinding arteri besar, terutama aorta dan arteri ginjal, dilapisi oleh sel-sel yang
peka terhadap tekanan, sejenis alat pengukur keciL “Reseptor tekanan” ini,
yaitu nama ilmiahnya, dihubungkan oleh saluran-saluran saraf dengan pusat
sirkulasi di otak, yang padanya reseptor- reseptor tadi meneruskan informasi
tentang hubungan tekanan dalam berbagai sektor sistem arteri. Sirkulasi
menggabungkannya dengan data vtal laporan lain yang diterimanya, seperti
metabolisme dari darah dan impuls-implus otak. Pusat sirkulasi diaktifkan
oleh arter berotot dan jantung oleh saluran-saluran dari sistem saraf otonom.
Jika suatu kenaikan dalam tekanan darah dibutuhkan,pusat mengirimkan
sinyal yang tepat ke terminal yang mirip bola lampu ke serat-serat saraf
simpatis pada organ yang dituju.Serat-serat saraf bertindak agak mirip
dengan laboraturium yang khusus dengan kapasitas produksi dan
penyimpanan yang besar, dan segera melepaskan sejumlah noradrenalin. Ini
adalah suatu hormon yang menyempitkan arteri perifer dan merangsang
aktivitas jantung. Maka, hormon ini meningkatkan ketahanan arteri terhadap
darah dan volume jantung permenit. Hasilnya adalah kenaikan tekanan
darah. jika puat analisis data otak mengindikasikan bahwa tekanan darah
yang dilaporkan melebihi kebutuhan, sinyalnya menurun, yang berarti
stimulasi saliiran simpatis menurun, demikian pula produksi noradrenalin.
Singkatnya, mekanisme pengontrol tekanan darah bekerja Sebagai berikut.

Pusat sirkulasi dirangsang—aktivitas simpatis meningkat­—pembuluh darah 
menyempit­—tekanan darah naik—reseptor tekanan dirangsang—informasi sampai 
ke pusat sirkulasi—pembalikan—aktivitas simpatis menurun—pembuluh darah 
mengalami dilasi—tekanan darah turun.
Ini menutup siklusnya. Jika sistemnya diaktifkan oleh peningkatan tiba­tiba dalam 
tekanan darah, siklusnya pun dibalik.
13. Mekanisme pengaturan tekanan darah jangka pendek, dimediasi oleh sistem saraf dan zat kimia terlarut
darah. Berfungsi dalam menyeimbangkan fluktuasi tekanan darah dalam dengan mengatur tekanan
Faktor fisik yang menentukan tekanan
perifer (dan curah jantung atau cardiac output (CO)).
darah adalah curah jantung, elastisitas arteri, dan tahanan perifer.
Tujuan utama:
1. Mengusahakan tercapainya mean arterial pressure (MAP) yang cukup melalui pengaturan diameter
pemb. darah.
2. Mengubah distribusi darah sesuai dengan kebutuhan organ.

Mekanisme jangka panjang/mekanisme renal


Mekanisme renal bekerja langsung maupun tidak. Mekanisme langsung berlangsung tanpa bantuan
hormon. Peningkatan TD menyebabkan filtrasi meningkat sehingga pengeluaran urin
meningkat. Mekanisme tidak langsung bekerja dengan bantuan hormon. yaitu dengan rennin-angiotensi
mechanism.

Self Assessment hal : 59


1. Jenis volume dan kapasitas paru-paru

1) Volume Tidal (VT)


Volume tidal adalah volume ang keluar masuk akibat bernafas normal, sebanyak kira- kira
500 mililiter pada rata- rata orang dewasa.

2) Volume Udara Komplementer (VUK)


Volume udara komplementer adalah volume ang masih dapat dihirup setelah inspirasi
biasa (normal), sebanyak kira- kira 1500 mililiter.

3) Volume Udara Cadangan (VUC)


Volume udara cadangan adalah volume ang dapat dihembuskan setelah ekspirasi biasa
(normal), sebanyak kira- kira 1500 mililiter.

4) Kapasitas Vital (KV)


Kapasitas vital adalah udara yang dapat dihembuskan sekuat- kuatnya (secara
maksimum) setelah sebelumnya melakukan inspirasi sekuat- kuatnya (secara maksimum),
sebanyak kira- kira 3500 mililiter.
Diperoleh dari VT + VUK + VUC = 500 + 1500 + 1500 = 3500 mililiter.

5) Volume Residu (VR)


Volume residu adalah volume udara yang masih tetap berada dalam paru- paru setelah
melakukan ekspirasi sekuat- kuatnya, sebanyak kira- kira 1000 mililiter.
6) Volume Total Paru- paru (VTP)
Volume maksimum dimana paru- paru dapat dikembangkan sebesar mungkin, sebanyak
kira- kira 4500 mililiter. Diperoleh dari KV + VR = 3500 + 1000 = 4500 mililiter.

2. Kemungkinana hasil pemeriksaan spirometri:

Spirometri adalah tes fungsi paru yang paling sering digunakan untuk mengukur volume dan
kecepatan udara yang dapat dihirup dan dikeluarkan, serta mendeteksi kelainan pada saluran
pernapasan. Melalui spirometri ini, bisa diketahui gangguan obstruksi atau sumbatan dan
restriksi atau pengembangan paru. Pemeriksaan spirometri tidak saja penting untuk
menentukan diagnosis tetapi juga penting untuk menilai beratnya obstruksi, restriksi dan efek
pengobatan. Banyak penderita tanpa keluhan tetapi pemeriksaan spirometrinya menunjukkan
obstruksi atau restriksi dan hal ini dapat dijadikan peringatan dini terhadap gangguan fungsi
paru yang kemungkinan dapat terjadi sehingga dapat ditentukan tindakan pencegahan
secepatnya.

3. Peranan karbondioksida dalam pengaturan respirasi :

GAK TAUUU =___________=”

Anda mungkin juga menyukai