Chapter II
Chapter II
Kertas Kardus
memiliki daur hidup yang sangat singkat, dihargai hanya selama proses distribusi
produk dari produsen kekonsumen berlangsung. Material kardus untuk saat ini
Kenyataannya kardus sangat rasionil dan potensial dalam satu rekayasa desain,
Karton dupleks adalah karton yang terdiri dari dua lapisan atau lebih.
Lapisan atas berwarna putih dan mempunyai sifat cetak yang baik. Beberapa
dan perkembangan baru dibidang industri kertas dan karton serta untuk memenuhi
hasil studi literatur, pengujian contoh karton dupleks yang ada di pasaran,
spesifikasi yang diusulkan oleh pabrik kertas, dan keinginan pengguna karton
Kardus sebagai bahan dasar kemasan yang memiliki daur hidup singkat,
a. Struktur kardus olahan atau hasil recycle tidak jauh berbeda dengan kardus
lapisan gelombang.
4
b. Proses cetak dilakukan dengan sistem cetak sablon (silk-screen printing),
diterapkan karena permukaan material ini tidak begitu rata, disebabkan alur
gelombang atau flute; sehingga bagian yang cekung tidak dapat tercapai oleh
c. Kertas sebagai bahan dasar tidak tahan terhadap air, dan kelembaban; baik
yang disebabkan oleh zat cair, atau kelembaban udara. Sehingga harus
keadaan kadar air tinggi, sangat mudah terjadi perubahan permukaan, atau
kekuatan struktur golombang, dan yang paling parah, terbukanya rekatan antar
lapisan.
semakin tebal material, maka semakin kuat pula struktur material tersebut.
material yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk. Hal ini dapat
f. Sisi potongan terbuka tidak efektif untuk aplikasi yang berhubungan langsung
unsur lain (perekat) berbasis air; maka material ini layak untuk diproses daur
h. Proses produksi tidak membutuhkan peralatan khusus yang mahal, dan tidak
dalam skala pribadi, rumah tangga, industri kecil, hingga industri besar, untuk
Papan Semen
perekat (matriks) sedangkan bahan bakunya dapat berupa partikel kayu atau
maka bentuk partikel untuk papan semen antara lain dapat berupa selumbar
(flake), serutan (shaving), untai (strand), suban (splinter), atau wol kayu
(excelcior). Papan semen memiliki sifat yang lebih baik dibanding dengan partikel
yaitu lebih tahan terhadap jamur, tahan air dan tahan api (Maloney, 1977).
Papan semen lebih tahan terhadap serangan rayap tanah dibanding bahan
baku kayunya. Papan semen merupakan salah satu bahan bangunan yang tahan
dari papan semen akan lebih murah. Di samping itu, industri papan semen dapat
memanfaatkan kau dengan ukuran yang kecil seperti limbah industri kayu, limbah
eksploitasi, kau hasil penjarangan dan kayu diameter kecil dan utan tanaman
sehingga pemanfaatan kayu dapat ditingkatkan. Industri papan semen sudah lama
dasar, yaitu kayu atau bahan yang mengandung lignoselulosa sebagai bahan baku
dan semen sebagi perekatnya. Selain itu beberapa faktor yang mempengaruhi sifat
papan semen yaitu, jumlah air yang dicampur dalam semen, kadar semen, jenis
produk akhir yang dihasilkan pada pembuatan papan semen. Dengan adanya
dinding dan pelapis lantai bangunan. Pada bagian luar bangunan berfungsi sebagai
papan untuk melapisi dan pada bagian dalam berfungsi sebagai pelindung. Papan
berkerapatan tinggi digunakan untuk lantai, penutup atap, pintu tahan api, dinding
pembuatan papan semen tidak begitu rumit, sehingga dapat dilakukan dengan
diproduksi dan dipasarkan secara luas sehingga produksi papan semen akan
menjadi sangat mudah dan dapat dilakukan produksi dalam jumlah besar dan
pemasaran atau keuntungan dari harga produksi yang lebih rendah. Seringkali,
kebanyakan bukan permasalahan papan wol kayu semen, lazimnya dan mungkin
paling baik diketahui turunan komposit kayu semen. Secara jelas komposit serat
kayu semen dan papan partikel semen, papan wol kayu semen dapat dibuat dalam
khusus sesuai untuk bangunan di daerah tropis dan sub-tropis. Jadi, pabrik papan
Contohnya, sekarang ini di Pilipina ada industri papan wol kayu semen yang
menggunakan jenis-jenis asli cepat tumbuh (atau limbah pertanian) dan secara
lokal pabrik pengembangan. Industri menghasilkan variasi yang lebar dari produk
serat kayu. Ketika pengembangan industri papan wol kayu semen di negara
komposit kayu semen lainnya tetap tinggi dan ada program penelitian yang
dibanding papan tiruan lainnya antara lain adalah berat dan penggunaannya lebih
terbatas. Menurut Moslemi dan Pfister (1987) dalam Sulastiningsih dan Sutigno
(2008) diperlukan waktu yang lama bagi papan semen untuk benar-benar
tidak semua jenis kayu atau bahan berlignoselulosa dapat digunakan sebagai
bahan baku papan semen karena adanya zat ekstraktif seperti gula, tanin dan
minyak yang dapat mengganggu pengerasan semen dengan bahan baku tersebut.
Berdasarkan kesesuaian jenis kayu sebagai bahan papan semen dikenal tiga
macam mutu yaitu baik, sedang dan jelek. Pengujiannya dilakukan berdasarkan
uji hidratasi, yaitu mengukur suhu maksimum yang terjadi pada saat reaksi antara
semen, kayu dan air. Bila suhu maksimum lebih dari 41°C termasuk baik, 36°C–
Komposit serat kayu papan partikel semen dan papan wol semen dapat
dibuat dalam pabrik yang kecil dengan pengeluaran yang rendah. Ketahanannya
komposit serat kayu papan partikel semen dan papan wol semen sesuai untuk
bangunan di daerah tropis dan sub-tropis. Sehingga pabrik papan wol semen saat
di Filipina ada industri papan wol semen yang menggunakan jenis-jenis asli cepat
tumbuh (limbah pertanian). Industri ini menghasilkan variasi produk panel yang
disesuaikan dengan pasar lokal. Produk-produk ini pun harus bersaing dengan
produk panel yang berasal dari serat kayu. Ketika perkembangan industri papan
wol semen di negara berkembang lainnya tidak sesuai dengan Filipina, permintaan
produk komposit kayu semen pun tetap tinggi. Oleh sebab itu, program
penenlitian untuk pengembangan produk komposit serat kayu papan partikel dan
papan wol semen tetap berjalan untuk mendukung industri negara-negara
Semen
Semen adalah hasil industri dari paduan batu kapur/gamping sebagai
bahan utamanya dan lempung/tanah liat atau bahan pengganti lainnya sebagai
bahan campuran, dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk (bulk ). Batu
senyawa silika oksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3), besi oksida (F2O3) dan
magnesium oksida (MgO). Dalam proses produksi semen, bahan baku tersebut
dihancurkan dan ditambah dengan gips (gipsum) dalam jumlah yang sesuai. Hasil
akhir dari proses produksi dikemas dalam kantong/zak dengan berat rata-rata 40
semen terdiri dari mineral penyusun C3S, C2S, C3A, dan C4AF, disamping adanya
MgO dan CaO bebas. Dengan C = CaO, S = SiO2, A = Al2O3, dan F = Fe2O3.
Apabila semen dicampur dengan air maka terbentuk massa koloidal tipis yang
plastis. Plastisitas semakin lama, semakin hilang menjadi massa yang kaku dan
Semen adalah bahan organik yang mengeras pada percampuran dengan air
atau larutan garam. Jenis-jenis semen menurut Badan Pusat Statistik (2000)
adalah:
1. Semen abu atau semen portland adalah bubuk/bulk berwarna abu kebiru-
tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Semen ini
prosentase kandungan penyusunannya terdiri dari 5 (lima) tipe, yaitu tipe I sd.
V.
2. Semen putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari semen abu
atau pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite limestone)
murni.
3.Semen sumur minyak (oil well cement) adalah semen khusus yang
digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di darat
4. Mixed & fly ash cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan buatan
Semakin baik mutu semen maka semakin lama mengeras atau membatu
jika dicampur air, dengan angka-angka hidrolitas yang dapat dihitung dengan
rumus:
Angka hidrolitas ini berkisar antara <1 atau <1.5 (lemah) hingga >2 (keras sekali).
Namun demikian, dalam industri semen angka hidrolitas ini harus dijaga secara
teliti untuk mendapatkan mutu yang baik dan tetap, yaitu antara 1-1,9 dan 1-2,15
1. Proses basah yaitu dengan mencampur semua bahan baku yang ada dengan
bakar minyak (bunker crude oil). Peoses ini jarang digunakan karena
e. Proses penggilingan akhir antara clinker dan gipsum yang digiling dengan
cement mill.
0
penguapan akibat pembakaran dengan suhu mencapai 900 C sehingga
menghasilkan residu (sisa) yang tidak larut seperti sulfur trioksida, silika,
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang
lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak
terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya
berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga
harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah
Sifat utama natrium sama seperti logam alkali lainnya, natrium adalah
unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan, yang tak pernah berwujud
gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk, natrium akan
meledak dalam air secara spontan. Namun, biasanya ia tidak meledak di udara
Sodium silikat diperoleh dengan melebur pasir dan sodium karbonate atau
sodium sulphate. Bentuk bubuk atau kristal tidak berwarna, seperti kaca
(waterglass) atau sebagai larutan cair yang agak lekat, digunakan sebagai bahan
pengisi untuk sabun silikat, bahan perekat kertas karton, mengawetkan telur,
meliputi beberapa kriteria pengujian. Kualitas papan semen yang dihasilkan dapat
dilihat dari hasil pengujian sifat fisis dan mekanis dan ketahanannya terhadap
serangan rayap (biodeteriorasi). Standar uji sifat fisis dan mekanis papan semen
berdasarkan JIS A 5414-1993 disajikan pada Tabel 1 sedangkan kriteria uji