Anda di halaman 1dari 9

9.

RELATIVITAS

Oleh :

Ilham Yusuf Al Dafi

9.1 Rata-rata waktu hidup mesin µ untuk bergerak dengan kecepatan 0,95C adalah 6 x 10-6 s.
Hitunglah rata-rata hidup mesin tersebut dalam keadaan diam.?

Diketahui :

 v = 0,95C
 ∆t = 6 x 10-6 s

Ditanya :

 ∆t0 ?

𝑣2
Jawab : ∆t0 = ∆t√1 − ( )
𝐶2

(0,95𝐶)2
∆t0 = ∆t√1 − ( )
𝐶2

∆t0 = ∆t√1 − (0,95)2

∆t0 = 1,87 x 10-6 s

Jadi kecepatan rata-rata hidup mesin dalam keadaan diam adalah 1,87 x 10-6 s

(Sumber: Gautreu, 1999: 22)


9.2 Dua pengamat O dan O’ saling mendekat dengan kecepatan relative 0,6C. Jika pengamat O
mengukur jarak awal ke pengamat O’ adalah 20 m. Berapa lama waktu menurut sudut
pandang pengamat O, dimana mereka bisa saling bertemu.?

Diketahui :

 s = 20m
 v = 0,6C

Ditanya :

 ∆t ?

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
Jawab : ∆t =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛

20𝑚
∆t =
0,6𝐶

20𝑚
∆t =
0,6 3 𝑥 108

∆t = 11,1-8 s

Jadi waktu yang bisa dihitung oleh pengamat O adalah 11,1-8 s

(Sumber: Gautreu, 1999: 22)


9.3 Periode pedulum tercatat 3 s. berapa periode yang diukur pengamat dengan kelajuan 0,95C
terhadap pedulum.?

Diketahui :

 v = 0,95C
 ∆tp = 3 s

Ditanya :

 ∆t ?

1
Jawab : ∆t = ∆tp
2
√1−( 𝑣 2 )
𝐶

1
∆t = ∆tp
2
√1−((0,95𝐶)
2 ) 𝐶

∆t = 3 x 3,2

∆t = 9,6 s

Jadi pedulum yang diukur oleh pengamat adalah 9,6 s

(Sumber: Serway, 2010: 231-232)


9.4 Sebuah pesawat antariksa panjang 120 m dan diameter 20 m diam. Jika pesawat terbang
dengan kelajuan 0,99C. Berapa Panjang dan diameter yang diukur pengamat.?

Diketahui :

 v = 0,99C
 Lp = 120 m

Ditanya :

 L?

𝑣2
Jawab : L = Lp√1 − ( )
𝐶2

(0,99𝐶)2
L = Lp√1 − ( )
𝐶2

L = 17 m

Jadi Panjang dan diameter pesawat masing masing adalah 17 m dan 12 m. Diameter tidak
berubah dikarenakan diameter adalah dimensi yang tegak lurus dengan gesekan dan
pemendekan Panjang hanya terjadi jika searah dengan gesekan

(Sumber: Serway, 2010: 237)


9.5 Meson (pion) adalah partikel dengan massa 273 kali dari elektron. Meson dihasilkan dari
sebuah tabrakan energi tinggi antara partikel nuklir dan hidup selama 2,6 x 10-8 s sebelum
membusuk menjadi muon dan neutrion. Kali ini dipastikan sedang istirahat, jika partikel
tersebut dibuat dengan kecepatan 0,99C. Berapa lama waktu yang di ukur di laboratorium
dan seberapa jauh perjalananya selama waktu itu.?

Diketahui :

 v = 0,99C
 ∆tp = 2,6 x 10-8 s

Ditanya :

 ∆t ?
 S?

1
Jawab : ∆t = ∆tp
2
√1−( 𝑣 2 )
𝐶

1
∆t = 2,6 x 10-8
2
√1−((0,95𝐶)
2 )
𝐶

∆t = 18,4 x 10-8 s

S = kecepatan x waktu

S = 0,99 x 3.10-8 x 18,4.10-8

S = 54,7 m

Jadi waktu dan jarak perjalanan yang di ukur di dalam laboratorium adalah 18,4 x 10-8 s dan
54,7 m

(Sumber: Hugh, 1991: 12)


9.6 Misal sebuah benda S’ bergerak dengan kecepatan v’ = 0,9C dan S’ bergerak relative terhadap
S dengan kecepatan v = 0,9C berapa kecepatan dalam S?

Diketahui :

 v = 0,9C
 v, = 0,9C

Ditanya :

 vs ?

𝑣 , +𝑣
Jawab : vs = 𝑣, 𝑣
1+ 2
𝑐

0,9𝐶+0,9𝐶
vs = 0,9𝐶 𝑥 0,9𝐶
1+
𝑐2

vs = 0,994C

Jadi kecepatan benda dalam S adalah 0,994C

(Sumber: Hugh, 1991: 20)


9.7 Sebuah pesawat luar angkasa terbang melewati bumi dengan kecepatan 0,99C. lampu sinyal
intensitas tinggi berkedip dan mati. Setiap berkedip berlangsung 2 x 10-6. Pada waktu
tertentu esawat itu muncul dan dilihatoleh pengamat di atas kepala. Berapa durasi setiap
pulsa dan berapa jarak relative pesawat terhadap bumi.?

Diketahui :

 v = 0,99C
 ∆t’ = 3 s

Ditanya :

 ∆t ?
 D?

1
Jawab : ∆t = ∆t’
2
√1−( 𝑣 2 )
𝐶

1
∆t =∆t’
2
√1−((0,99𝐶)
2 ) 𝐶

∆t = 14,2 x 10-6 s

D = v∆t

= 0,99 x 3. 108x 14,2.10-6

= 4220 m

Jadi jarak waktu setiap pulsa pesawat yang diukur oleh pengamat adalah 14,2 x 10-6 s dan
jarak relative pesawat terhadap bumi adalah 4220 m

(Sumber: Sears, 1983: 760)


9.8 Sebuah pesawat bergerak menjauhi bumi dengan kecepatan 0,9C, kecepatan rudal sama
dengan kecepatan pesawat berapa kecepatan rudal relative terhadap bumi.?

Diketahui :

 v = 0,9C
 v, = 0,9C

Ditanya :

 vs ?

𝑣 , +𝑣
Jawab : vr = 𝑣, 𝑣
1+ 2
𝑐

0,9𝐶+0,9𝐶
Vr = 0,9𝐶 𝑥 0,9𝐶
1+
𝑐2

Vr = 0,994C

Jadi kecepatan rudal terhadap bumi adalah 0,994C

(Sumber: Sears, 1983: 765)


Daftar Pustaka

Gautreau, Ronald, William Savin . 1999 . Fisika Modern Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Serway, Raymond A, John W.Jewett,Jr. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik Buku 3
edisi 6. Jakarta: Penerbit Salemba Teknika.
Bromley, D. Allan, Arthur F. Kip, Hugh D. Young. 1991. Fundamentals of Waves,
Optics, and Modern Physics Second Edition. Colorado: Penerbit International
Student Edition.
Sears, Francis W, Mark W. Zemansky, Hugh D. Young. 1983. College Physics Fifth
Edition. Boston: Penerbit Addison Wasley Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai