Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KASUS INFRAK MIOKARD AKUT

MK : Keperawatan Kegawat Daruratan


Dosen Pembimbing :Ns. Ignasia Nila Siwi, M.Kep.

Disususn Oleh :
Paisal Saliko
M16.01.0008

S1 ILMU KEPERAWATAN

Jalan Wonosari km.10 Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, D.I.Y


Kasus Tn.G dengan Infark Miokard Akut

Pasien Tn.G, usia 56 th dibawah ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dada.
Sebelumnya Tn.G sedang mengalami beban pikiran( stress ) di karena kan perusahaan yang di
kelolanya sedang mengalami masalah, karena itu Tn.G bekerja keras ( aktivitas berlebihan )
untuk memperbaiki perusahaanya.

Dari pemeriksaan fisik keadaan umum Tn.G lemah, pucat , sianosis , dokter
mendapatkan Tn.G sering mengkomsumsi minuman alkohol , merokok sehari 2 bungkus,
kolestrol tinggi, mual dan muntah, TD meningkat, nadi batas normal, Respirasi meningkat,
CRT memanjang, pasien terlihat memegang dada dan juga mengeluh pusing. Dari pemeriksaan
EKG hasilnya ST elevasidan T inversi. Hasil rotgen di dapatkan hasil kardiomegali,
labortarium di dapatkan leukositis, hiperkolesteromia, Dokter memberikan oksigen.

Diagnosa, NOC dan NIS

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


(NOC) (NIC)
1 Pola nafas Setelah dilakukan askep NIC
tidak selama 1 x 6 jam pola nafas Airway Management :
efektif b/d klien menjadi efektif, dengan1. Buka jalan nafas, gunakan teknik
hiperventilasi, kriteria : chin lift atau jaw thrust bila perlu
kecemasan - mendemonstrasikan batuk2. Posisikan pasien untuk
efektif dan suara nafas yang memaksimalkan ventilasi
bersih, tidak ada sianosis dan3. Identifikasi pasien perlunya
dyspneu (mampu pemasangan alat jalan nafas buatan
mengeluarkan sputum,4. Pasang mayo bila perlu
mampu bernafas dengan5. Lakukan fisioterapi dada
mudah, tidak ada pursed lips)6. Keluarkan secret dengan batuk atau
- Menunjukkan jalan nafas suction
yang paten (klien tidak7. Auskultasi suara nafas, catat adanya
merasa tercekik, irama nafas, suara tambahan
frekuensi pernafasan dalam8. Lakukan suction pada mayo
rentang normal, tidak ada9. Berikan bronkodilator bila perlu
suara nafas abnormal) 10.Berikan pelembab udara
- Tanda –tanda vital dalam11.Atur intake untuk cairan
rentang normal mengoptimalkan keseimbangan
12.Monitor espirasi dan status O2
Respiratory Monitoring
1. Monitor rata-rata kedalaman, irama
dan usaha espirasi
2. Catat pergerakan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan, retraksi otot supraclavicular
dan intercostal
3. Monitor suara nafas seperti dengkur
4. Monitor pola nafas : bradipnea,
takipnea, kusmaul, hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
5. Catat lokasi trakea
6. Monitor kelelahan otot diafragma
(gerakan paradoksis)
7. Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi atau
suara tambahan
8. Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi crakles dan ronkhi
pada jalan nafas utama
9. Auskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui hasil
2 Penurunan Setelah dilakukan asuhan NIC
cardiac keperawatan selama 1 x 12 Cardiac Care
output b/d jam klien tidak mengalami1. Evaluasi adanya nyeri dada
gangguan penurunan cardiac output, (intensitas, lokasi, durasi)
stroke volume dengan kriteria : 2. Catat adanya disritmia jantung
(preload,
afterload, - Tanda vital dalam rentang3. Catat adanya tanda dan gejala
kontraktilitas) normal (TD, Nadi, RR) penurunan cardiac output
- Dapat mentoleransi4. Monitor status kardiovaskuler
aktivitas, tidak ada kelelahan5. Monitor status pernafasan yang
- Tidak ada edema paru, menandakan gagal jantung
perifer, dan tidak ada asites 6. Monitor abdomen sebagai indikator
- Tidak ada penurunan penurunan perfusi
kesadaran 7. Monitor balance cairan
8. Monitor adanya perubahan tekanan
darah
9. Monitor respon klien terhadap efek
pengobatan anti aritmia
10. Atur periode latihan dan istirahat
untuk menghindari kelelahan
11.Monitor toleransi aktivitas pasien
12. Monitor adanya dispneu, fatigue,
takipneu, dan ortopneu
13. Anjurkan pasien untuk menurunkan
stress
Vital Sign Monitoring
1. Monitor TD, Nadi, Suhu, dan RR
2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
3. Monitor vital sign saat pasien
berbaring, duduk dan berdiri
4. Auskultasi TD pada kedua lengan
dan bandingkan
5. Monitor TD, Nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
6. Monitor kualitas dari nadi
7. Monitor adanya pulsus paradoksus
8. Monotor adanya pulsus alterans
9. Monitor jumlah dan irama jantung
10.Monitor bunyi jantung
11.Monitor frekuensi dan irama
pernafasan
12. Monitor suara paru
13. Monitor pola pernafasan abnormal
14. Monitor suhu, warna dan
kelembaban kulit
15. Monitor sianosis perifer
16. Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
17. Identifikasi penyebab dan perubahan
vital sign
3 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan asuhan NIC
agen injuri keperawatan selama 1 x 8 Pain Management
fisik janm nyeriklien berkurang,1. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan kriteria : komprehensif ( lokasi, karakteristik,
- Mampu mengontrol nyeri durasi, frekuensi,kualitas dan faktor
(tahu penyebab nyeri, pesipitasi)
mampu menggunakan teknik2. Observasi reaksi non verbal dari
nonfarmakologi untuk ketidaknyamanan
mengurangi nyeri) 3. Ginakan teknik komunikasi
- Melaporkan bahwa nyeri teraipetik untuk mengetahui
berkurang dengan pengalaman nyeri klien
menggunakan managemen
4. Evaluasi pengalaman nyeri masa lalu
nyeri 5. Kontrol lingkungan yang dapat
- Mampu mengenali nyeri mempengaruhi nyeri seperti suhu
(skala, intensitas, frekuensi, ruangan, pencahayaan, kebisingan
dan tanda nyeri 6. Ajarkan tentang teknik pernafasan /
- Menyatakan rasa nyaman relaksasi
setelah nyeri berkurang 7. Berikan analgetik untuk
- Tanda vital dalam rentang menguranggi nyeri
normal 8. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
9. Anjurkan klien untuk beristirahat
10. Kolaborasi dengan dokter jika
keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
Analgetic Administration
1. Cek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis dan frekuensi
2. Cek riwayat alegi
3. Monitor vital sign sebelumdan
sesudah pemberian analgetik pertama
kali
4. Berikan analgetik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
5. Evaluasi efektifitas analgetik, tanda
dan gejala (efak samping)

4 Intoleransi Setelah dilakukan asuhan NIC


aktivitas b/d keperawatan selama 1 x 12 Energy Management
fatigue jam klien tidak mengalami1. Observasi adanya pembatasan klien
intoleransi aktivitas, dengan dalam melakukan aktivitas
kriteria : 2. Dorong pasiem untuk
- Berpartisipasi dalam mengungkapkan perasaan terhadap
aktivitas fisik tanpa disertai keterbatasan
peningkatan tekanan darah,3. Kaji adanya factor yang
Nadi, dan RR menyebabkan kelelahan
- Mampu melakukan4. Monitor nutrisi dan sumber energi
aktivitas sehari – hari secara yang adekuat
mandiri 5. Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
6. Monitor respon kardiovaskuler
terhadap aktivitas
7. Monitor pola tidur dan lamanya tidur
/ istirahat pasien
Activity Therapy
1. Kolaborasi dengan tenaga
rehabilitasi medik dalam
merencanakan program terapi yang
tepat.
2. Bantu pasienuntuk mengidentivikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
3. Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan sosial
4. Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan
untuk aktivitas yang diinginkan
5. Bantu untuk mendapatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda,
krek
6. Bantu untuk mengidentivikasi
aktivitas yang disukai
7. Bantu pasien/ keluarga untuk
mengidentivikasi kekurangan dalam
beraktivitas
5 Kurang Setelah dilakukan asuhan NIC
pengetahuan keperawatan selama 1 x 6 Teaching : disease Process
tentang jam pengetahuan klien1. Berikan penilaian tentang tingkat
penyakit b/d bertambah tentang penyakit, pengetahuan pasien tentang proses
kurangnya dengan kriteria : penyakit yang spesifik
informasi - Pasien dan keluarga2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit,
menyatakan pemahamannya dengan cara yang tepat
tentang penyakit, kondisi,3. Gambarkan tanda dan gejala yang
prognosis dan program biasa muncul pada penyakit
pengobatan 4. Gambarkan proses penyakit
- Pasien dan keluarga5. Identivikasi kemungkinan penyebab
mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan6. Sediakan informasi pada pasien
secara benar tentang kondisi, dengan cara yang tepat
- Pasien dan keluarga7. Hindari harapan kosong
menjelaskan kembali apa8. Sediakan bagi keluarga informasi
yang dijelaskan perawat tentang kemajuan pasien
9. Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi dimasa yang
akan datang atau pengontrolan
penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi dan
penanganan
11. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion
12. Instruksikan pasien mengenali tanda
dan gejala untuk melap[orkan pada
pemberiperawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

Anda mungkin juga menyukai