Anda di halaman 1dari 2

Drainase

1. Drainase kota :

 RI -> Master Plan


 Studi kelayakan
 DED

2. drainase pengatusan (konvensional) : air langsung dibuang, menambah beban di hilir

3. drainase ramah lingkungan : sudah mempertimbangkan, air harus ditampung dahulu.

4. drainase ramah lingkungan dan perubahan iklim :

5. pemisah jaringan drainase dan jaringan pengumpul air limbah : PP No.42 tahun 2008 : jaringan
drainase harus terpisah

6. pengertian drainase : prasarana yang berfungs mengalirkan jaringan air

7. DAS : adalah daerah yang mangalirkan air hujan ke dalam saluran dan/atau badan air penerima
lainnya.

8. Saluran primer : saluran yang menerima air dari saluran sekunder, sebelum ke sungai

9. saluran sekunder : saluran yang menerima air dari saluran tersier

10. saluran tersier : saluran yang menerima air dari saluran cacingan

11. saluran cacingan : saluran yang menerima air dari saluran paling kecil di antara rumah-rumah

12. kolam detensi : pasarana drainase yang berfungsi untuk menampung sementara air hujan di suatu
wilayah

13. bangunan terjunan : untuk mengendalikan slope yang terlalu tajam agar slope menjadi landai.

14. tinggi jagaan : freeboard, adalah tinggi permukaan air maksimum sampai permukaan tanggul. Air
tidak boleh melimpas dari tanggul.

15. hidrograf satuan : grafik yang menggambarkan air anara debit dengan waktu. Ini mewakili kondisi
yang memiliki hujan dengan satu satuan tertentu. Misal 1 mm hujan yang turn pada 1 km2 wilayah
selama 1 jam menghasilkan suatu grafik debit dengan waktu

16. hujan efektif : curah hujan dikungani infiltrasi dan evaporasi

17. normalisasi : adalah kegiata untuk memperbaiki saluran dan sarana drainase lainnya termasuk
bangunan pelengkap sesuai dengan kriteria perencanaan.

18. jumlah penduduk akan mempengaruhi dimensi saluran dengan menggunakan kala ulang berapa
hujan rata-ratanya atau debit rencana.

19. kala ulang diperlukan untuk mengatasi resiko sekecil mungkin. Untuk keamanan struktur.

20. wilayah sungai : kumpulan DAS, ialah suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air
yang berasal dari air hujan yang jatuh, tekumpul dalam kawasan tersebut.
21. 5 pilar pola pengelolaan SDA :

 Konservasi
 Pendayagunaan
 Pengendalian daya rusak
 Keterlibatan masyarakat
 SISDA

22. membuat rencana

 Identifikasi masalah
 Koreksi data dan tinjauan lapangan
 Data yang dikumpulkan : data hidrologi, debit sungai, tinggi air permukaan, nilai air balik. Data
spasial : data rtrw, data demografi

23. Kalau sudah ada data debit bisa langsung diolah, kalau ada data hujan diolah dulu menjadi data
debit. Bisa menggunakan metode rasional untuk mendapatkan debit puncaku7

Anda mungkin juga menyukai