Anda di halaman 1dari 8

INFOKES, VOL 7 NO 1, Februari 2017 ISSN : 2086 - 2628

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN


PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT TINGKAT IV SLAMET RIYADI
SURAKARTA

Aditya Kurniawan
Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, APIKES Citra Medika Surakarta
akur88@gmail.com

Abstrak
Keberadaan rumah sakit masih sering kali menjadi sorotan masyarakat. Instansi ini mesti siap
memberikan layanan maksimal jika ingin mendapat penilaian positif masyarakat. Tapi kenyataan
dilapangan pelayanan rumah sakit yang maksimal selama ini masih terkesan sulit didapatkan warga
ketika hendak berobat atau pelayanan lainya.. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara mutu
pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta.
Jenis penelitian yang digunakan deskriptif analitik, yakni menganalisis hubungan mutu pelayanan
kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan dengan pendekatan secara “cross sectional” pada bulan
Maret 2015 dengan sampel sejumlah 94 responden. Hasil penelitian dari dimensi mutu pelayanan
kesehatan ada hubungan bermakna antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien. Saran
yang diberikan agar pihak rumah sakit memberikan prioritas pencermatan dan pengembangan yang
utama berdasarkan dimensi layanan kesehatan yang dinyatakan sangat penting karena dapat
mempengaruhi kepuasan pasien.
Kata Kunci : : Kepuasan, pasien, mutu pelayanan kesehatan

Abstract
The existence of the hospital was often the public spotlight. These agencies should be prepared to provide
maximum service if you want to get a positive assessment community. But the fact the field of hospital
services is the maximum for this still seem difficult to get residents when about treatment or other services
.. The purpose of the study determine the relationship between the quality of healthcare and patient's
satisfaction Outpatient Hospital Slamet Riyadi Surakarta. This type of research is descriptive analytic,
that analyze the relationship between the quality of healthcare and patient's satisfaction with outpatient
approach "cross-sectional" in March 2015 with a sample of 94 respondents. The results of the health
service quality dimensions no significant correlation between the quality of healthcare and patient's
satisfaction. The advice given in order for the hospital to give priority discernment and the development
of primary health care based on the dimensions of otherwise very important because it can affect patient
satisfaction.
Keywords: Satisfaction, patient, quality of health care

PENDAHULUAN kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya


Dalam perkembangan masyarakat setelah pasien membandingkannya dengan apa
yang semakin kritis serta teknologi yang yang diharapkan. Tingkat mutu layanan kesehatan
semakin berkembang, pelayanan kesehatan dapat di ukur dengan menggunakan dimensi mutu
adalah kebutuhan yang makin lama makin layanan kesehatan yang meliputi : dimensi
meningkat. Maka rumah sakit perlu kompetensi teknis, dimensi keterjangkauan atau
meningkatkan mutu pelayanan agar akses, dimensi kenyamanan, dimensi informasi,
masyarakat menggunakan fasilitas kesehatan dan dimensi kepuasan pasien itu sendiri.
yang disediakan oleh rumah sakit. Hal tersebut Rumah Sakit Tingkat IV Slamet Riyadi
ditandai dengan munculnya berbagai Surakarta merupakan rumah sakit milik Tentara
penyedia pelayananan kesehatan. Munculnya Nasional Indonesia. Pelayanan kesehatan di RS
berbagai pelayanan kesehatan menimbulkan Tingkat IV Slamet Riyadi Surakarta meliputi 3
persaingan dari para penyedia layanan kesehatan pelayanan antara lain: pelayanan rawat jalan,
untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat. pelayanan rawat inap, dan pelayanan gawat
Hal ini mengakibatkan para penyedia layanan darurat. Jumlah pasien rawat jalan rata-rata
kesehatan mau tidak mau harus berlomba perhari mencapai 100 pasien.
untuk memberikan pelayanan yang Tujuan dari penelitian ini untuk
memuaskan kepada masyarakat. Dampak dari mengetahui hubungan antara mutu pelayanan
persaingan ini adalah mutu pelayanan yang kesehatan dengan kepuasan pasien Rawat Jalan di
diberikan oleh para penyedia pelayanan Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta di ketahui
kesehatan terus meningkat. bahwa di RS Tingkat IV Slamet Riyadi Surakarta
Kepuasan pasien merupakan suatu tingkat tentang kepuasan pasien dirumah sakit
perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari menunjukan hasil bahwa 3% pasien menyatakan

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 43


INFOKES, VOL 7 NO 1, Februari 2017 ISSN : 2086 - 2628

tidak puas, 21% pasien menyatakan kurang puas, c) Kebebasan melakukan pilihan (choice)
49% pasien menyatakan cukup puas, dan 17% Suatu pelayanan dikatakan bermutu jika
pasien menyatakan puas, dari pelayanan yang kebebasan memilih serta menentukan
diberikan oleh RS Tingkat IV Slamet Riyadi pelayanan kesehatan diberikan kepada
Surakarta. dari hasil survey itu diketahui bahwa pasien, dan karena itu kebebasan
ada ketidak puasan yang muncul disebabkan oleh menentukan pilihan harus dapat
beberapa aspek yang belum memuaskan bagi dilaksanakan oleh penelenggara pelayanan
pasien seperti aspek informasi yang belum kesehatan.
menyeluruh bagi pasien, aspek kebersihan dan d) Pengetahuan dan kompetensi tehnis
waktu tunggu. (scientific knowledge and tehnicalt skill).
Penyelenggara pelayanan kesehatan
TINJAUAN PUSTAKA seharusnya didukung oleh pengetahuan dan
Rumah Sakit kompetensi tehnis, supaya mutu pelayanan
Rumah Sakit merupakan suatu organisasi yang dapat lebih meningkat.
melalui tenaga medis professional yang e) Efektifitas pelayanan (effectiveness)
terorganisir serta sarana kedokteran yang Semua tindakan dalam penyelengaraan
permanen menyelenggarakan pelayanan pelayanan kesehatan seharusnya di lakukan
kedokteran, asuhan keperawatan yang atas dasar efektif, sehingga mampu
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan memberikan kepuasaan bagi pasien.
penyakit yang diderita oleh pasien (Azwar. f) Keamanan tindakan (safety)
A,1996) Keamanan tindakan merupakan bagian dari
Mutu Pelayanan Kesehatan kewajiban etik serta prinsip pokok
Mutu pelayanan kesehatan atau pemeliharaan penerapan standar pelayanan profesi,
kesehatan diterima dan didefinisikan dalam pelayanan kesehatan yang membahayakan
banyak pengertian. Mutu pelayanan kesehatan bagi pasien bukanlah pelayanan yang baik,
dapat semata-mata dimaksudkan dan aspek teknis sebab itu tidak boleh dilakukan.
medis yang hanya berhubungan langsung antara
pelayanan medis dan pasien saja, atau mutu METODE
kesehatan dari sudut pandang sosial dan system Jenis penelitian yang digunakan dalam
pelayanan kesehatan secara keseluruhan, termasuk penelitian ini adalah deskriptif analitik.
akibat-akibat manajemen administrasi, keuangan, Pendekatan yang digunakan yaitu cross sectional.
peralatan dan tenaga kesehatan lainnya. (Wijono, Sampel dalam penelitian ini diambil dengan
1994: 37) teknik random sampling dimana Pengambilan
Kepuasan Pasien sampel diambil secara acak. Analisis Data yang
Menurut Sabarguna (2004) kepuasan pasien digunakan adalah analisis univariat dan bivariat.
adalah merupakan nilai subyektif terhadap Pengumpulan data dilakukan Pengumpulan data
kualitas pelayanan yang diberikan. Kepuasan yang dilakukan berupa observasi yaitu
pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang pengumpulan data melalui pengamatan langsung
timbul sebagai akibat dari kinerja layanan atau peninjauan secara cermat dan langsung
kesehatan yang diperolehnya setelah pasien dilapangan. Observasi dilakukan dengan
membandingkannya dengan apa yang membagikan quesioner kepada pasien di rumah
diharapkannya. sakit tingkat IV Slamet Riyadi Surakarta.
Dimensi Kepuasaan
a) Hubungan dokter dengan pasien. HASIL DAN PEMBAHASAN
Terbinanya hubungan bidan pasien yang Karakteristik Responden
baik adalah satu dari kewajiban etik, setiap Responden dalam penelitian ini berjumlah 94
bidan diharapkan dapat dan bersedia orang pasien rawat jalan yang telah mendapatkan
memberikan perhatian cukup kepada pelayanan di tempat pelayanan rawat jalan di RS
pasiennya secara pribadi, menampung dan Slamet Riyadi Surakarta. Karakteristik responden
mendengarkan semua keluhan, serta dalam penelitian ini dapat diuraikan menjadi :
menjawab dan memberikan keterangan yang a. Jenis Kelamin
sejelas jelasnya tentang segala hal yang ingin Hasil perhitungan karakteristik
diketahui pasien. responden berdasarkan jenis kelamin pasien
b) Kenyamanan pelayanan (amenity) rawat jalan di RS Slamet Riyadi Surakarta
Kenyamanan yang dimaksud di sini adalah pada bulan Maret tahun 2015 dapat dilihat
tidak hanya menyangkut fasilitas yang pada diagram 1 berikut ini:
diberikan tetapi yang terpenting lagi
menyangkut sikap tindakan para pelaksana
ketika menyelenggarakan tindakan
pelayanan kesehatan.

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 44


INFOKES, VOL 7 NO 1, Februari 2017 ISSN : 2086 - 2628

Berdasarkan gambar 3 diketahui dari


54,26
45,74 94 responden yang paling sedikit menjawab
0.60 %
% dalam penelitian ini adalah sebagai lain-lain

Prosentase
0.40 sebanyak masing-masing 7 responden
(7,45%), sedangkan responden yang paling
0.20 banyak dalam penelitian ini bekerja sebagai
0.00 PNS sebanyak 44 responden (46,81%).
Laki-Laki Perempuan
Jenis Kelamin d. Jenis Pendidikan
Hasil perhitungan karakteristik
Diagram 1. Distribusi Responden
responden berdasarkan jenis pendidikan
Berdasarkan Jenis Kelamin
pasien rawat jalan di RS Slamet Riyadi
Berdasarkan diagram 1 diatas dilihat
Surakarta pada bulan Maret tahun 2015
bahwa sebagian besar responden yang
dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini:
menjawab kuesioner dalam penelitian ini
berjenis kelamin perempuan sebanyak 51 38,30%
0.40 21,28%
responden (54,26%). 0.30 19,15%
b. Usia 14,89%

Prosentase
0.20
Hasil perhitungan karakteristik 6,38%
0.10 0,00%
responden berdasarkan usia pasien rawat 0.00
jalan Rawat Jalan di RS Slamet Riyadi
Surakarta pada bulan Maret tahun 2015
dapat dilihat pada diagram 2 berikut ini:
Jenis Pendidikan
34,04 43,62
0.50 %
%
DiDiagram 4
Prosentase

11,70 10,64 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan


% %
Berdasarkan gambar 4 diketahui
0.00 dari 94 responden yang paling sedikit
menjawab dalam penelitian ini adalah
pendidikan SD sebanyak masing-masing 6
Usia Responden
responden (6,38%), sedangkan responden
Diagram 2 Distribusi Responden yang paling banyak dalam penelitian ini
Berdasarkan Usia adalah pendidikan SI-S3 sebanyak 36
responden (38,30%).
Berdasarkan diagram 2 diatas
diketahui bahwa dari 94 responden, Analisis Univariat
responden yang paling sedikit jumlahnya a. Mutu Pelayanan
dalam penelitian ini adalah responden yang Untuk mengukur mutu pelayanan di
berusia antara 26-35 ada 10 responden RS Slamet Riyadi Surakarta digunakan lima
(10,64%) sedangkan responden yang paling indikator yaitu : reliability, responsiveness,
banyak jumlahnya dalam penelitian ini assurance, emphaty dan tangible. Adapun
adalah responden yang berusia antara 46-55 hasil penilaian kualitas pelayanan adalah
ada 41 responden (43,62%). sebagai berikut :
c. Jenis Pekerjaan 1) Reliability
Hasil perhitungan karakteristik Dimensi reliability (kehandalan), 64 orang
responden berdasarkan jenis pekerjaan (68,1%) menyatakan baik dan 3 orang
pasien rawat jalan di RS Slamet Riyadi (3,2%) menyatakan kurang. Hal ni
Surakarta pada bulan Maret tahun 2015 menggambarkan capaian reliability
dapat dilihat pada diagram 3 berikut ini: pelayanan di RS Slamet Riyadi Surakarta
46,81% sudah baik seperti yang dijanjikan dengan
0.50 cepat, akurat dan memuaskan.
23,40%
Prosentase

12,77%9,57%7,45% 2) Responsiveness
0.00 Dimensi responsiveness (daya tanggap), 63
orang (67%) menyatakan baik dan 4 orang
(4,3%) menyatakan kurang. Ini
menggambarkan capaian responsiveness
Jenis Pekerjaan pelayanan baik dalam mengacu kepedulian
terhadap keluhan dan harapan.
Diagram 3 Dsitribusi Responden
Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 45


INFOKES, VOL 7 NO 1, Februari 2017 ISSN : 2086 - 2628

3) Assurance 1. Analisa Bivariat


Dimensi assurance, 47 orang (50%) a. Hubungan reliability dengan kepuasan
menyatakan baik dan 3 orang (3,2%) pasien
menyatakan kurang. Hal ini menggambarkan Hubungan reliability (kehandalan)
capaian assurance pelayanan baik dalam pelayanan kesehatan di RS Slamet Riyadi
memberikan rasa aman, resiko, bebas dari dalam tabulasi silang diketahui bahwa dari
bahaya dan keragu-raguan. 64 orang yang menyatakan reliability baik,
4) Emphaty terdapat 55 orang (85,9%) menyatakan puas,
Dimensi emphaty (perhatian), 47 orang 8 orang (12,5%) menyatakan kurang puas.
(51,1%) menyatakan baik dan 4 orang Untuk reliability sedang, 9 orang (33,3%)
(4,3%) menyatakan kurang. Hal ini menyatakan puas, 16 orang (59,3%)
menggambarkan capaian emphaty baik menyatakan kurang puas. Sedangkan untuk
dalam berkomunikasi dan informasi antara reliability kurang, masing-masing 1 orang
petugas poliklinik dengan pasien. (33,3%) menyatakan tidak puas, kurang puas
5) Tangible dan puas. Hasil uji korelasi Rank Spearman
Dimensi tangible (bukti langsung), terdapat diketahui nilai r = 0,341 ; p = 0,001
68 orang (72,3%) menyatakan baik dan 3 (p<0,05), yang berarti ada hubungan yang
orang (3,2 signifikan antara reliability dengan kepuasan
%) menyatakan kurang. Ini menggambarkan pasien di RS Slamet Riyadi Surakarta tahun
aspek tangible yang meliputi fasilitas 2015.
Puskesmas, peralatan, pegawai, sarana b. Hubungan responsiveness dengan
komunikasi informasi RS Slamet Riyadi kepuasan pasien
Surakarta pada umumnya sudah dapat Hubungan aspek responsiveness pelayanan
memenuhi harapan pasien. kesehatan dengan kepuasan pasien diketahui
Mutu pelayanan kesehatan RS bahwa 63 orang yang menyatakan
Slamet Riyadi Surakarta hasil pengukuran responsiveness baik, 54 orang (85,7%)
dari lima indikator reliability, menyatakan puas, 9 orang (14,3%)
responsiveness, assurance, emphaty dan menyatakan kurang puas. Untuk
tangible kemudian dikategorikan menjadi responsiveness sedang, 10 orang (37%)
baik, sedang dan kurang tentang mutu menyatakan puas, 16 orang (59,3%)
pelayanan. bahwa sebagian besar (71,3%) menyatakan kurang puas. Sedangkan untuk
responden menyatakan bahwa mutu responsiveness kurang, 1 orang (25%)
pelayanan yang diberikan oleh RS Slamet menyatakan puas dan 3 orang (75%)
Riyadi adalah baik. menyatakan tidak puas. Hasil uji korelasi
b. Kepuasan pasien Rank Spearman diketahui nilai r = 0,408 ; p
Tingkat kepuasan pasien terhadap mutu = 0,000 (p<0,05), yang berarti ada hubungan
pelayanan rawat jalan yang diberikan RS yang signifikan antara responsiveness
Slamet Riyadi dapat dilihat pada tabel 4.11 dengan kepuasan pasien di RS Slamet Riyadi
berikut : Surakarta tahun 2015.
Tabel 4.11 c. Hubungan assurance dengan kepuasan
Distribusi frekuensi kepuasan pasien pasien
terhadap mutu pelayanan Hubungan assurance dengan kepuasan
rawat jalan di RS Slamet Riyadi Surakarta pasien diketahui bahwa assurance baik, 44
No Kategori N % orang (47,8%) menyatakan puas, 1 orang
1 Puas 65 69,1 (1,1%) menyatakan kurang puas. Untuk
2 Kurang 25 26,6 assurance sedang, 17 orang (18,5%)
puas menyatakan puas, 25 orang (27,1%)
3 Tidak 4 4,3 menyatakan kurang puas dan 2 orang (2,2%)
puas menyatakan tidak puas. Sedangkan untuk
Total 94 100,0 assurance kurang, 2 orang (2,2%)
menyatakan kurang puas dan 1 orang (1,1%)
Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 94 menyatakan tidak puas. Hasil uji korelasi
pasien, 65 orang (69,1%) menyatakan puas Rank Spearman diketahui nilai r = 0,372 ; p
terhadap mutu pelayanan di RS Slamet = 0,000 (p<0,05), yang berarti ada hubungan
Riyadi Surakarta tahun 2015, 25 orang yang signifikan antara assurance dengan
(26,6%) menyatakan kurang puas dan 4 kepuasan pasien di RS Slamet Riyadi
orang (4,3%) menyatakan tidak puas, Surakarta tahun 2015.
sehingga secara keseluruhan d. Hubungan emphaty dengan kepuasan
menggambarkan bahwa sebagain besar pasien
pasien puas atas mutu pelayanan di RS Hubungan emphaty dengan kepuasan pasien
Slamet Riyadi Surakarta tahun 2015. di RS Slamet Riyadi diketahui bahwa
emphaty baik, 43 orang (89,6%) semuanya

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 46


INFOKES, VOL 7 NO 1, Februari 2017 ISSN : 2086 - 2628

menyatakan puas, untuk emphaty sedang, 21 mengharapkan bahwa keluhan atau


orang (50%) menyatakan puas, 19 orang penyakitnya dapat disembuhkan. Hasil
(45,2%) menyatakan kurang puas. penelitian didapatkan gambaran bahwa
Sedangkan untuk emphaty kurang, 1 orang keakuratan tindakan pengobatan maupun
(25%) menyatakan kurang puas dan 2 orang ketepatan waktu ternyata mendapatkan
(50%) menyatakan tidak puas. Hasil uji penilaian yang baik dari responden sehingga
korelasi Rank Spearman diketahui nilai r = responden menyatakan puas.
0,331 ; p = 0,001 (p<0,05), yang berarti ada Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hubungan yang signifikan antara emphaty ada hubungan yang positif antara reliability
dengan kepuasan pasien di RS Slamet Riyadi (kehandalan) dengan kepuasan (p=0,001),
Surakarta tahun 2015. semakin tinggi kehadalannya maka semakin
e. Hubungan tangible dengan kepuasan tinggi tingkat kepuasannya. Responden
pasien ternyata membutuhkan pelayanan kesehatan
Aspek pelayanan kesehatan bukti berdasarkan keluhan yang dideritanya dan
langsung di RS Slamet Riyadi menurut keinginannya untuk sembuh.
penilaian responden diketahui bahwa Pernyataan yang diungkapkan oleh
tangible baik, 57 orang (83,8%) menyatakan Robert dan Prevost yang dikutip oleh Samsi
puas, 11 orang (16,2%) menyatakan kurang Jacobalis menyatakan bahwa faktor
puas. Untuk tangible sedang, 7 orang kepuasan bagi pasien tidak hanya berkaitan
(30,4%) menyatakan puas, 13 orang (56,5%) dengan dimensi kepuasan tetapi juga
menyatakan kurang puas. Sedangkan untuk berkaitan dengan kesembuhan penyakit yang
tangible kurang, masing-masing 1 orang diderita oleh pasien.
(33,3%) menyatakan tidak puas, kurang puas 2. Hubungan antara
dan puas. Hasil uji korelasi Rank Spearman responsiveness (daya tanggap) dengan
diketahui nilai r = 0,303 ; p = 0,003 kepuasan pasien
(p<0,05), yang berarti ada hubungan yang Responsiveness (daya tanggap) dalam
signifikan antara tangible dengan kepuasan penelitian ini berkaitan dengan sikap
pasien di RS Slamet Riyadi Surakarta tahun pegawai yang cekatan, informasi/komunikasi
2015. kesehatan, kesabaran dan kesiapan pegawai
f. Hubungan antara mutu pelayanan dalam menangani keluhan. Hasil penelitian
kesehatan dengan kepuasan pasien menunjukkan bahwa responden yang
Hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan menyatakan puas terhadap mutu pelayanan
kepuasan pasien di RS Slamet Riyadi di RS Slamet Riyadi sebesar 67% menilai
diketahui bahwa mutu pelayanan baik, dari bahwa daya tanggap yang dimiliki sarana
67 orang sebanyak 59 orang (88,1%) tersebut adalah baik.
menyatakan puas dan 8 orang (11,9%) Penelitian yang dilakukan oleh Robert
menyatakan kurang puas, untuk mutu dan Prevost yang dikutip oleh Azwar, telah
pelayanan sedang 6 orang (24%) yang berhasil membuktikan bahwa bagi pemakai
menyatakan puas, sebanyak 17 orang (68%) jasa pelayanan kesehatan lebih terkait
menyatakan kurang puas. Sedangkan untuk dengan dimensi ketanggapan petugas dalam
mutu pelayanan kurang, semuanya 2 orang memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran
(100%) menyatakan tidak puas. Hasil uji komunikasi petugas dengan pasien,
korelasi Rank Spearman diketahui nilai r = keramahtamahan petugas dalam melayani
0,335 ; p = 0,001 (p<0,05), yang berarti ada pasien dan atau kesembuhan peyakit yang
hubungan yang signifikan antara mutu dideritannya.
pelayanan kesehatan dengan kepuasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pasien di RS Slamet Riyadi Surakarta tahun ada hubungan bermakna antara
2015. responsiveness (daya tanggap) pelayanan
dengan kepuasan pasien p = 0,000 (p<0,05),
Pembahasan dengan kata lain daya tanggap pelayanan
1. Hubungan reliability (kehandalan) dengan berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
kepuasan pasien Semakin tinggi daya tanggap maka semakin
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tingkat kepuasan pasien.
responden yang menyatakan puas terhadap Penelitian yang dilakukan oleh Robert
kualitas pelayanan di RS Slamet Riyadi dan Prevost yang dikutip oleh Azwar, telah
sebesar 68,1% menilai bahwa reliability berhasil membuktikan bahwa bagi pemakai
(kehandalan) yang dimiliki adalah baik. jasa pelayanan kesehatan lebih terkait
Keterhandalan dalam hal ini berkaitan dengan dimensi ketanggapan petugas dalam
dengan ketepatan, dan keakuratan tindakan memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran
serta waktu yang dibutuhkan dalam komunikasi petugas dengan pasien,
pelayanan maupun ketepatan waktu. keramahtamahan petugas dalam melayani
Responden yang berkunjung sebagian besar pasien dan atau kesembuhan penyakit yang

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 47


INFOKES, VOL 7 NO 1, Februari 2017 ISSN : 2086 - 2628

dideritanya. Semakin tinggi daya tanggap oleh kenyataan bahwa pasien sudah
maka semakin tinggi tingkat kepuasan mengenal petugas pelayanan tersebut atau
pasien. dapat dikatakan petugas tersebut sudah
3. Hubungan assurance (jaminan) dengan memilki hubungan secara pribadi dengan
kepuasan pasien pasien.
Hasil penelitian menunujukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden yang menyatakan puas terhadap ada hubungan bermakna antara emphaty
pelayanan kesehatan di RS Slamet Riyadi (perhatian) dengan kepuasan pasien (p =
sebesar 50% menilai bahwa assurance 0,001; p<0,05), dengan kata lain bahwa
(jaminan) yang dimiliki sarana tersebut emphaty (perhatian) berpengaruh terhadap
adalah baik. Assurance dalam penelitian ini kepuasan pasien, semakin tinggi tingkat
adalah mencakup kemampuan ilmiah perhatian maka semakin tinggi kepuasan
maupun ketrampilan dari petugas pasien.
penyelenggara, kesopanan dan sifat dapat 5. Hubungan tangible (bukti langsung) dengan
dipercaya yang dimiliki oleh para pegawai kepuasan pasien
penyelenggara pelayanan serta bebas dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa
bahaya tindakan dari penyelenggara maupun responden yang menyatakan puas terhadap
dari pasien. kualitas pelayanan di RS Slamet Riyadi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 72,3% menilai bahwa tangible (bukti
ada hubungan bermakna antara assurance langsung) yang dimiliki sarana adalah baik.
(jaminan) pelayanan dengan kepuasan pasien Bukti langsung dalam penelitian ini
(p=0,000; p<0,05), dengan kata lain berkaitan dengan penampilan luar yaitu :
assurance (jaminan) dalam pelayanan peralatan perlengkapan medis, fasilitas fisik
berpengaruh terhadap kepuasan pasien, dan jumlah personal. Hal ini ternyata
semakin tinggi kenyamanan maka semakin mendapatkan penilaian yang positif dari
tinggi pula tingkat kepuasan pasien. responden sehingga dapat dikatakan bahwa
Pernyataan Azwar yang mengutip dati bukti langsung dapat mempengaruhi jumlah
ketentuan Din ISO 8402 yang menyatakan pasien yang berkunjung.
bahwa kualitas merupakan totalitas dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa
wujud serta ciri dari suatu barang jasa yang ada hubungan bermakna antara tangible
didalamnya terkandung juga pengertian (bukti langsung) pelayanan dengan kepuasan
mengenai pemenuhan kebutuhan dan rasa pasien (p=0,003; p<0,05), dengan kata lain
aman bagi penggunannya. Hasil penelitian bahwa tangible (bukti langsung) pelayanan
menunjukkan sebagian besar responden berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
menilai kenyamanan/jaminan adalah baik Pernyataan tersebut tidak bertentangan
dimana persentase pernyataan puas terhadap dengan pendapat dari Gani bahwa pasien
pelayanan sebanding dengan tingginya pengguna pelayanan sangat memperhatikan
persentase penilaian kenyamanan/jaminan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
yang baik olah responden. penyelenggara pelayanan kesehatan.
4. Hubungan emphaty (perhatian) dengan Semakin lengkap dan baik kualitas dari
kepuasan pasien sarana/alat yang dimiliki maka pasien lebih
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cenderung memilih pelayanan tersebut
responden yang menyatakan puas terhadap dibandingkan dengan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan di RS Slamet Riyadi yang memiliki sarana/alat yang sederhana.
sebesar 51,1% menilai bahwa emphaty Suryati (2002) menyatakan variabel
(perhatian) yang dimiliki rumah sakit yang mempengaruhi kepuasan pasien salah
tersebut adalah baik. Emphaty (perhatian) satunya kenyamanan ruang rawat inap,
yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi kebersihan dan kerapihan gedung, koridor
kemudahan dalam melakukan hubungan dan bangsal, kebersihan dan kerapihan
antara pasien dan pihak penyelenggara ruang perawatan, penerangan lampu dan
pelayanan, komunikasi yang baik dan kebersihan kamar mandi.
memahami kebutuhan para pasien. 6. Hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan
Pasien dalam memilih pelayanan kepuasan pasien
kesehatan lebih terkait dengan sikap, Kualitas pelayanan didefinisan sebagai
perhatian dan keramah-tamahan petugas, mutu dari pelayanan yang diberikan oleh
mereka lebih menyukai pelayanan yang Puskesmas yang terdiri dari bukti langsung,
mempunyai sikap kekeluargaan dan moderat keterhandalan, daya tanggap,
yang tidak membedakan sesama pasien baik kenyamanan/jaminan dan perhatian. Hasil
mengenai jenis pekerjaannya maupun status penelitian menunjukkan bahwa sebagian
sosialnya di masyarakat. Sebagian besar besar responden (71,3%) menyatakan bahwa
kehadiran pasien ke tempat pelayanan kualitas pelayanan di RS Slamet Riyadi
kesehatan tertentu karena lebih didorong

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 48


INFOKES, VOL 7 NO 1, Februari 2017 ISSN : 2086 - 2628

adalah baik. Dari 71,3% tersebut 62,8% serta keramahatamahan petugas dalam
diantaranya menyatakan puas. melayani pasien atau kesembuhan penyakit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang sedang dideritanya. Tidak jarang pasien
ada hubungan bermakna antara mutu dan keluarganya merasa outcome tidak
pelayanan kesehatan dengan kepuasan sesuai dengan harapan, namun merasa cukup
pasien (p = 0,001; p<0,05), dengan kata lain puas karena dilayani dengan sikap yang
bahwa mutu pelayanan berpengaruh menghargai perasaan dan martabatnya.
terhadap kepuasan pasien, semakin tinggi Sebaliknya sering ketidak puasan karena
kualitas pelayanan maka semakin tinggi sikap yang berpangkal dari sikap petugas
kepuasan pasien. yang tak acuh dan tidak ramah.
Suryati (2002) salah satu varaibel
yang mempengaruhi kepuasan pasien yaitu KESIMPULAN
: pelayanan petugas, ketelitian dalam Kesimpulan yang dapat dibuat dari hasil
memeriksa pasien, kesungguhan perawat penelitian terutama yang berkaitan dengan analisa
dalam melayani kebutuhan dan permintaan univariat dan analisa bivariat, baik hasil
pasin serta sikap dan perilaku petugas. penelitiandalam bentuk uji tabel silang maupun
Kecepatan perawat dalam merawat, uji statistik dengan karakteristik responden
Penjelasan tentang tindakan keperawatan tersebut adalah sebagai berikut :
yang dilakukan, kecepatan mengatasi 1. Dimensi reliability (kehandalan) di RS
keluhan pasien, kesopanan dalam melakukan Slamet Riyadi baik (68,1%), dimensi
perawatan, tanggapan terhadap keluhan responsiveness (daya tanggap) di RS Slamet
pasien dan komunikasi dengan pasien. Riyadi adalah baik (67%), dimensi assurance
Kepekaan terhadap pasien merupakan kunci (jaminan) di RS Slamet Riyadi adalah baik
bagi pasien dalam menentukan pilihan (50%), dimensi emphaty (perhatian) di RS
tempat pelayanan. Pasien akan memilih Slamet Riyadi adalah baik (51,1%) dan
tempat pelayanan yang mempunyai staf yang dimensi tangible (bukti langsung) di RS
peka terhadap masalah pasien, ramah Slamet Riyadi adalah baik (72,3%).
memperhatikan kebutuhan pasien, 2. Sebagian besar pasien (69,1%) menyatakan
menunjukkan sikap bersahabat, tang gap, puas terhadap mutu pelayanan di RS Slamet
terampil dan mampu memberikan informasi Riyadi dan hanya 4,3% yang menyatakan
secara terperinci. Dalam memasarkan jasa tidak puas.
pelayanan tidak hanya dibutuhkan 3. Ada hubungan bermakna antara reliability
pemasaran eksternal (penerapan bauran (kehandalan) pelayanan dengan kepuasan
pemasaran), tetapi juga pemasaran internal pasien {p = 0,001; (p<0,05)}.
dan pemasaran interaktif yaitu.dengan 4. Ada hubungan bermakna antara
melatih dan memotivasi staf dan karyawan responsiveness (daya tanggap) pelayanan
agar dapat melayani pelanggan dengan baik dengan kepuasan pasien, {p = 0,000;
dan membina inetraksi antara pelanggan dan (p<0,05)}.
karyawan. 5. Ada hubungan bermakna antara assurance
Suryati (2005) variabel yang (jaminan) pelayanan dengan kepuasan pasien
mempengaruhi kepuasan pasien salah {p = 0,000; (p<0,05)}.
satunya adalah kemudahan dan kelancaran 6. Ada hubungan bermakna antara emphaty
administrasi, kelancaran dan kemudahan (perhatian) dengan kepuasan pasien {p =
pelayanan administrasi pasien masuk dan 0,001; (p<0,05)}.
pasien pulang. Dalam upaya 7. Ada hubungan bermakna antara tangible
mengantisipasi pelayanan administrasi (bukti langsung) pelayanan dengan kepuasan
yang buruk adalah dengan peningkatan pasien {p = 0,003; (p<0,05)}.
mutu pelayanan rumah sakit yang 8. Ada hubungan bermakna antara mutu
berorientasi terhadap kepuasan pasien, pelayanan dengan kepuasan pasien {p =
yang dalam hal ini diperlukan adanya 0,001 (p<0,05)}.
perbaikan dari sikap petugas administrasi
yang lebih ramah dan cepat dalam DAFTAR PUSTAKA
pelayanan. Mutu pelayanan yang baik Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
dikaitkan kesembuhan dari penyakit, Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
peningkatan derajat kesehatan, kecepatan Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi
pelayanan, keramahan petugas dan Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara.
kemudahan prosedur. Azwar, Syaifuddin. 2010. Metode Penelitian.
Bagi pemakai jasa pelayanan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kesehatan lebih terkait dengan dimensi Budiarto, E. 2001. Pengantar Kesehatan
ketanggapan petugas dalam memenuhi Masyarakat. Semarang : UNDIP
kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi Dahlan, Sopiyudin M. 2009. Statistik Untuk
anatra petugas dan pasien, keprihatinan Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta :

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 49


INFOKES, VOL 7 NO 1, Februari 2017 ISSN : 2086 - 2628

Salemba Medika
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pohan, S. Imbalo. 2007. Jaminan Mutu Layanan
Kesehatan. Jakarta: EGC
Rustiyanto, Ery. 2009. Etika Profesi Perekam
Medis & Informatika Kesehatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rustiyanto, Ery. 2010. Statistik Rumah Sakit
Untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Republik Indonesia. 2009. Undang- Undang
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Jakarta
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Jakarta
Rustiyanto, Ery. 2010. Statistik Rumah Sakit
untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta
: Graha Ilmu
Saryono, dan Anggraeni, Mekar Dwi. 2013.
Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif Dalam Bidang Kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Sabarguna, Boy. 2004. Quality Assurance
Pelayanan Rumah Sakit. Yogyakarta:
Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY.
Sabarguna, Boy. 2006. Sistem Bantu Keputusan
untuk Quality Management. Yogyakarta:
Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D.

Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 50

Anda mungkin juga menyukai