Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Energi panas bumi adalah panas dari bumi yang dihasilkan dan disimpan di bumi
yang bersih dan berkelanjutan dengan cara pemantauan dan pengelolaan reservoir yang tepat,
diklasifikasikan sebagai energi terbarukan dan bersih.
Perbedaan suhu antara inti bumi dan permukaannya, membentuk penggerak panas dengan
konduksi energi termal yang berkelanjutan dan akan terus memancar hingga miliaran tahun
yang akan datang.
Di antara banyak jenis energi, panas bumi menjadi energi terbarukan yang bersih,
melayani dan menyelamatkan lingkungan habitat bumi, tetapi dengan 241 juta populasi
Indonesia dan 57% tinggal di Jawa, negara berkembang ini menghadapi masalah pasokan
energi dalam bentuk bahan bakar fosil. Ketika sebuah pembangkit listrik memanfaatkan
tenaga panas bumi dengan cara yang tepat sehingga tidak membahayakan lingkungan,
melalui mekanisme pembangunan yang bersih diperkenalkan oleh Protokol Kyoto.
Energi panas bumi dengan sumber daya domestik yang besar, secara teoritis lebih dari
cukup untuk menghasilkan kebutuhan listrik. Pembangkit listrik yang ada didominasi dengan
bahan bakar fosil sebagai energi utama yang didistribusikan oleh 44% batubara, 23% minyak
bumi, 21% gas alam dan energi terbarukan disumbangkan oleh hidro 7% dan panas bumi 5%.
International Geothermal Association (IGA) melaporkan bahwa Indonesia sebagai grup
pembangkit listrik panas bumi terbesar ketiga di dunia dengan 1.341 MW pada 2013 yang
setara dengan 3,7% produksi Listrik Nasional, oleh karena itu menjadi jelas bahwa program
akselerasi Indonesia perlu direalisasikan. Karakteristik energi geotermal yang tidak dapat
diekspor atau diimpor, menyatakan status kedaulatan energi geotermal, sementara
pemanfaatan tidak langsung dari energi tersebut didedikasikan untuk pembangkit listrik,
menjadikan kondisi PT. PLN sebagai pembeli tunggal.
Efisiensi Termal Pembangit Listrik Tenaga Geothermal
Pembangkit listrik tenaga panas bumi yang menggunakan uap panas dari dalam bumi sebagai
media untuk menggerakkan turbin, uap panas dari dalam bumi dipisahkan dengan separator
sehingga di dapat uap kering untuk digunakan untuk membangkitkan listrik, sedangkan air
panas atau brine hasil pemisahan dari separator di buang ke dalam perut bumi. Padahal di
dalam brine tersebut masih memiliki kandungan energi yang bisa dimanfaatkan untuk
meningkatkan efisiensi unit pembangkit tersebut. [Christoper, 1973]
Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dari pembangkit listrik tenaga
panas bumi adalah menerapkan teknologi siklus biner. Ada metode lain yang bisa dipakai,
yaitu dengan double flash.

Anda mungkin juga menyukai