Anda di halaman 1dari 1

1.

saya abortus hukumnya haram kecuali hal itu dilakukan karena benar-benar darurat
berdasarkan pandangan para ulama.tindakan aborsi ini pun merupakan sikap buruk sangka
terhadap seseorang melakukan aborsi karena didorong rasa takut akan ketidakmampuan
untuk mengemban beban kehidupanpadahal semua hal itu telah diatur oleh Allah
subhanahu wa ta’ala. Untuk menyikapi pergaulan bebas yang marak terjadi saat ini perlulah
kita memfilter pergaulan lingkungan kita dengan berteman dengan orang-orang yang baik
dan menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, serta kalangan remaja perlu
meningkatkan akhlak dan moral nya dengan memperbanyak belajar ilmu agama
2. menurut kebanyakan ulama, menikahi wanita hamil diluar nikah hukumnya boleh dan sah
baik yang menikahinya adalah orang yang menghamilinya atau orang lain. Status anak untuk
ayah biologisnya nya, jika anak ini lahir 6 bulan setelah akad nikah berarti usia kandungan
sekitar 3 bulan saat menikah, Maka anak sah dinasabkan pada ayahnya, namun jika anak
tersebut sebelum 6 bulan pernikahan di melahirkan maka maka anak tersebut Dinisabkan
kepada ibu dan ayah tidak berhak menjadi wali anak dan hal ini berlaku aku juga kepada
yang bukan Ayah biologisnya.
Syekh m Nawawi Banten dalam karyanya qutubul habibil gharib, tausyih ala fathil qaribil
mujib
“Kalau seorang pria menikahi perempuan yang tengah hamil karena zina, maka akad
nikahnya secara cara qath’i sah.....”
3. Diperbolehkan dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh para ulama
diantaranya nya dilaksanakan atas kehendak suami dan istri,dilakukan karena dalam
keadaan darurat agar bisa hamil, dan lain-lain.hal ini diharamkan apabila ada pihak ketiga
selain suami dan istri dalam memanfaatkan sperma,sel telur atau rahim. ulama berbeda
pendapat mengenai hal ini ada yang membolehkan dengan alasan berobat, dan menjadi
kebutuhan darurat sebab tidak adanya keturunan maka hubungan suami istri bisa
mengalami keretakan,serta ada ulama yang tidak membolehkan dengan alasan hal tersebut
menyalahi kodrat sebagai manusia.
4. Haram, sebab hal tersebut menentang kodrat dan tidak mensyukuri apa yang di berikan
Allah SWT serta di laknat oleh Rasulullah dalam sabdanya “ Rasullah Saw.melaknat para
lelaki yang menyerupai kaum perempuan dan perempuan yang menyerupau kaum lelaki”.
Untuk operasi bagi orang yang memiliki kelamin ganda (khunsa) diperbolehkan, hal ini
dilakukan dengan pertimbangan dari psiki dan sisi medis, mana alat kelamin yang dominan
secara psikis maupun fungsi tubuh itu yang dijadikan acuan operasi.
5. Berdasarkan Qs Al Maidah ayat 5, diperbolehkan menikahi wanita ahli kitab (Yahudi dan
Nashrani) selama wanita tersebut adalah wanita yang selalu menjaga kehormatannya serta
tidak merusak agama si suami dan anak-anaknya.
Dalam Islam diperbolehkan seorang pria muslim menikahi wanita ahli kitab, namun bukan
wajib dan bukan sunnah, Cuma di bolehkan saja. Pernikahannya pun tentu bukan digereja,
dan anak nantinya hatus mengikuti agama ayahnya yaitu Islam.
Sedangkan selain Ahli Kitab (seperti hindu, budha, konghucu) yang disebut musyrik haram
dinikahi berdasarkan para fuqoha, dasarnya adalah firman Allah ta’ala dalam QS Al baqarah
ayat 221.

Anda mungkin juga menyukai