Komplikasi
Edukasi
1. Abortus iminens : bed rest, jangan koitus, segera pergi ke rumah sakit jika ada sakit perut,
pendarahan dan atau keluar jaringan atau gumpalan darah.
2. Pasien diedukasi untuk segera menggunakan KB jika tidak ada komplikasi pasca abortus
dengan tujuan menunda kehamilan minimal selama 6 bulan kedepan dengan
menggunakan KB. Beberapa pilihan KB pasca abortus yaitu9 :
a. Kontrasepsi non hormonal
Kontrasepsi non hormonal contohnya adalah penggunaan kondom dengan efek
samping efektivitasnya yang tidak terlalu tinggi dan keberhasilan bergantung dengan
cara penggunaan.
b. Kontrasepsi hormonal (kombinasi atau progesterone saja) yaitu pil, suntik dan
implan). Salah satu contoh kontrasepsi hormonal adalah pil. Efek samping dari
penggunaan kontrasepsi pil kombinasi ini adalah dapat menyebabkan amenorea, berat
badan naik dan tekanan darah tinggi. Selain itu kontrasepsi hormonal lainnya adalah
suntik (1 bulan atau 3 bulan) dengan efek samping terjadi gangguan haid, mual dan
mundah. Implan memiliki lama kerja selama 3 tahun dengan efek samping terjadi
perubahan pola haid, nyeri payudara, mual muntah.
c. AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Kontrasepsi ini dapat menyebabkan perubahan silus haid, haid lebih lama dan banyak
dan lebih nyeri. Kontrasepsi ini dapat bertahan hingga 10 tahun namun dapat dilepas
lebih awal jika diinginkan.
d. Metode kontrasepsi mantap (metode operatif wanita atau tubektomi)
Kontrasepsi ini menghentikan fertilitas perempuan secara permanen. Kontrasepsi ini
dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dalam waktu pendek setelah tindakan dan
harus dilakukan oleh dokter terlatih.
3. Pasien pasca abortus dengan terapi obat-obatan memiliki kemungkinan 79% dapat hamil
lagi sedangkan pasien pasca abortus dengan terapi bedah memiliki kemungkinan 82%
bisa hamil lagi.
DAFTAR PUSTAKA