Anda di halaman 1dari 2

3.2.

Alat
Citra telur diambil dengan menggunakan sebuah kamera CCD (HV-D30, Hitachi)
yang dihubungkan dengan komputer melalui sebuah frame grabber (Integral
Technologies). Untuk memperoleh iluminasi citra yang merata, pengambilan citra
dilakukan di dalam sebuah kotak kubus berukuran 0.80 x 0.80 x 0.80 m dengan
pelapisan warna permukaan putih dengan tiga buah lampu sebagai sumber cahaya. Telur
sampel ditempatkan pada titik pengambilan citra, dengan didudukan pada suatu statik
holder agar tidak goyah selama pengambilan citra. Sebagai latar belakang citra, kertas
putih dibentangkan pada dasar kotak pengambilan citra. Khusus untuk mendapatkan
citra kantong udara di dalam telur, kotak dirancang agar sinar yang dipencarkan pada
telur bisa diteruskan, menembus cangkang (kulit) telur dan citra bagian fisik dalam telur
bisa ditangkap oleh kamera pada arah yang berlawanan. Untuk pengambilan citra ini,
sebuah lampu radiasi digunakan sebagai sumber iluminasi. Saat pengambilan citra telur
(bagian luar), lampu radiasi ini dimatikan. Saat pengambilan citra bagian-bagian dalam
telur, lampu radiasi dinyalakan sedangkan lampu iluminasi di ruang sampel dimatikan.
Secara sederhana, sistem pengambilan citra telur diilustrasikan sebagaimana Gambar 1.

Monitor CPU dengan Frame


Grabber

Kotak pengambilan dan Gambar 1. Diagram skematis pengambilan citra digital


peralatan citra: (1) 3 CCD telur. Telur sampel diletakkan di dalam ruang pengam-
kamera, (2) lampu iluminasi, bilan citra, akuisisi citra dikontrol melalui CPU, dan
(3) ruang lampu radiasi. hasil citra ditampilkan melalui layar monitor.
D.1. Persiapan Unit Pengambil Citra (image acquisition)
1) Bukalah kotak pengambilan citra, cek kelengkapan alat seperti lampu, kamera,
dasar penempatan obyek, dan program kendali untuk mengambil (capture)
citra.
2) Ukur jarak antara dudukan obyek dengan muka lensa kamera, catat jaraknya.
Selama pengambilan data citra, jarak tersebut harus diusahakan tetap sehingga
besarnya proyeksi seluruh obyek sama.
3) Hidupkan lampu dan aturlah agar pencahayaan tidak menimbulkan bayangan
pada citra. Gunakan dasar obyek yang memiliki warna kontras dengan obyek
yang diambil citranya.

D.2. Pengambilan obyek citra


1) Letakkan sebuah obyek gambar yang sudah dibuat pada tempat pengambilan
citra. Aturlah bahwa posisi obyek gambar tepat di bawah lensa kamera dan
jarak kamera – obyek gambar yang telah ditentukan.
2) Hidupkan lampu iluminasi/pencahayaan dan aktifkan/buka program
pengambilan gambar melalui komputer.
3) Jika obyek gambar telah tampil pada layar monitor dengan posisi yang cukup
representatif (di tengah-tengah bidang citra), klik menu pengambilan (capture)
gambar.
4) Simpanlah gambar digital dari obyek yang sudah diambil tersebut dengan
nama file merupakan kode data tertentu yang memudahkan perunutan kembali
saat dilakukan analisa.
5) Lakukan langkah 1) s.d 4) sub-bahasan D.3 tersebut untuk obyek gambar lain
yang memiliki luasan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai