Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENGKAJIAN PADA NY.

ARI PUSPITA
DENGAN HIPERTIROID
DI RSUD PADANGSIDIMPUAN

Disusun oleh:

MARIDA HASIBUAN
NIM : 18060019

PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN


UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
KOTA PADANGSIDIMPUAN
2019-2020
LAPORAN PENGKAJIAN PADA NY. ARI PUSPITA
DENGAN HIPERTIROID
DI RSUD PADANGSIDIMPUAN

No Register Medik : 016.779


Ruang : Ruang Rawat Bedah
Tanggal MRS : 16 – 11 – 2019
Tanggal di data : 20 – 11 – 2019
Diagnosa Medis : Hipertiroid

I. PENGKAHAN
A. Biodata Pasien
Nama : ARI PUSPITA
Umur : 51 Tahun
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Batak Mandailing
Status Perkawinan : Sudah menikah/ Kawin
Pendidikan : SMP
Alamat : Muara Purba Nauli

Biodata Penanggung jawab


Nama : IKA ELWIYAH
Umur : 21 Tahun
Pekerjaan :-
Hubungan dengan pasien : Anak Kandung

B. Keluhan Utama : Terdapat benjolan di leher sisi kanan

C. Riwayat
1. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Alasan masuk Rumah Sakit :
Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Daerah dengan keluhan terdapat
benjolan di leher sisi kanan dan sudah dua bulan sebesar kepala bayi.
b. Keluhan waktu didata
lemas, makan (-), minum (-), dan sulit menelan (+)
2. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien tidak pernah menderita penyakit seperti maag, demam yang
berlebiha dan batuk
3. Riwayat Penyakit Keluarga :
 Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.
 Keluarga pasien tidak memiliki riwayat keluarga

D. Pemerlksaan Fisik
Secara Umum
1. Keadaan Umum : Sedang
2. Kesadaran : CM (compos mentis)
3. Antopometri
TB : 150 Cm
BB : 49 Kg
4. TandaVital
TD : 130/80 mmHg
N : 82 x/i
S : 36.5 oC
RR : 20 x/i
Secara Khusus (Chepalo-Cauda)
1. Kepala dan leher
a. Ekspresi wajah : Normal
b. Rambut : Rambut pendek warna hitam susah dicabut
c. Kulit kepala : putih pucat
d. Mata : Konjuntiva tidak anemis, skelera tidak
ikterik, reflek cahaya +/+, pupil isokor
diameter 3mm/ 3mm
e. Hidung : Tidak ada gangguan
f. Telinga : Tidak ada gangguan pendengaran
g. Mulut : Selalu terbuka, air liur selalu mengalir
2. Leher
a. Asimetris/simetris : Simetris
b. Pembesaran kelenjar lymfe : Ada pembesaran kelenjar tiroid di leher
3. Pemeriksaan Thorak :
a. Pulmonum
 Inspeksi : Simetris, datar tidak ada pergerakan nasfas
yang tertinggal
 Palpasi : vokal fremitus kanan sama degnan kiri
 Perkusi : sonar seluruh lapang paru
 Auskultasi : SD vesikuler, wheezing (-/-) rnkhi (-/-)
b. Cor
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis tidak teraba
 Perkusi : pekak batas gantung dalam batas normal
 Auskultasi : Bj I/II mid sistonik murmur, bising (+)
 Batas kanan : tidak ada batas
 Batas kin : tidak ada batas
4. Abdomen
a. Inspeksi : tampak datar
b. Palpasi : supel, tidak ada terdapat nyeri tekan,
massa (-) heparlien tidak teraba
c. Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
d. Auskultasi : bising usus (+) normal
5. Inguinal - genetalia dan anus
6. Ekstremitas
a. Atas : tangan kiri membengkak
b. Bawah : kaki kiri dan kanan normal
7. Integument : A. Pemeriksaan kepala
E. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium (Hari, Tgl, Jam) : Kamis, 14 November 2019
11.30 WIB
2. Pemeriksaan Diagnostik (Hari, Tgl, Jam) : Rabu, 13 November 2019
08.30 WIB
F. Therapy Medik (Hari, Tgl, Jam) : Senin, 11 November 2019
09.00 WIB
II. Analisa Data
Hari/
No Data Fokus Etimologi Masalah TTD
Tanggal
1. 11/11/2019 Terdapat Peningkatan Hypertermi
benjolan di leher metabolik
nyeri di ulu hati,
demam tinggi

III. Diagnosa
Menggunakan rumus PES (Problem Etiology dan Symptom)
1. Hypertermi berhubungan dengan peningkatan metabolik.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan.
3. Ketidak-seimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh.
4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi.
5. Penurunan carah jantung berhubungan dengan perubahan denyut jantung.
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas.
7. Gangguan sensori persepsi dengan perubahan sensori persepsi.

IV. Perencanaan
Hari/
No Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
Tanggal
1. Senin, Hipertiroid Setelah Monitor suhu
04/11/2019 dilakukan sesering mungkin,
tindakan monitor TD Nadi
keperawatan dan RR. Kolaborasi
selama 24 pemberian anti
jam piretik. Berikan
diharapkan kompres hangat
klien: pada lipat paha dan
tangan
Selimut pasien
tingkatkan intake
cairan dan nutrisi
Anjurkan klien
untuk
mengonsumsi air
putih.
V. Implementasi
Hari/
No Implementasi Respon TTD
Tanggal
1. Kamis, Hasil dari titi pusat Dokter dapat
07/11/2019 sesuai dengan derajat memberikan saran
keanggotaan dalam pengobatan yang tepat
mendiagnosis pasien pada pasien yang terkena
baik yang terindikasi penyakit tiroid
hipertiroid. Subsklinik
hipertiroid maupun
yang tidak terindikasi

VI. Evaluasi
No. Hari/ Tgl Evaluasi TTD
1. Senin, S : Klien akan mempertahankan caran jantung
04/11/2019 yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
O : Klien

Praktikan,

MARIDA HASIBUAN

Mengetahui:

PEMBIMBING LAHAN, PEMBIMBING AKADEMIK,

______________________ _______________________

KOORDINATOR PKDK

Sri Sartika Sari Dewi, SST, M.Keb


LAPORAN PENDAHULUAN
DALAM PEMENUHAN

A. Pengertian

Hipertiroid adalah keadaan hipermetabolik yang disebabkan oleh peningkatan


kadar T3 dan T4 bebas terutama disebabkan oleh hiperfungsi kelenjar tiroid.

Hipertiroid adalah penyakit yang diakibatkan oleh meningkatnya sirkulasi dan


pelepasan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.

Hipertiroid adalah pengeluaran hormon tiroid yang berlebihan diperkirakan terjadi


akibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh imunoglobin dalam darah.

B. Anatomi Fisiologi

Kelenjar tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin yang tertekan di bagian bawah
depan leher yang memproduksi hormon tiroid dan hormon calcitenin. Melekat pada
tulang sebelah kanan trakea dan melekat pada dinding laring kelenjar ini terdiri
atas 2 lobus yaitu lobus dekstra dan lobus sinistra yang saling berhubungan.
Masing-masing lobus yang tebalnya 4 cm dan lebarnya 2.5 cm. Kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroksin.

Pembentukan hormon tiroid tergantung dari jumlah iodium eksogen yang yodium
adalah yodium dalam makanan dan minuman. Struktur mikroskopis. Kelenjar ini
terdiri atas folikel seperti kelenjar asiner bernanding selapis sel.

C. Tanda dan Gejala

Hipertiroid mempunya tanda dan gejala yang bervariasi, yaitu:

Banyak keringat, tidak tahan panas, sering BAB, kadang diare, jari tangan gemetar,
nervus tegang, gelisah cemas, mudah tersinggung, jantung berdebar cepat, haid
menjadi tidak teratur, bola mata menonjol dapat disertai dengan penglihatan
ganda. Tekanan darah meningkat, denyut nadi cepat sering kali > 100 x/ menit.
Berat badan turun meskipun banyak makan rasa capai, otot lemas, terutama lengan
atas dan paha.

D. Fatosifiologi

Suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid yang terjadi secara
secara tiba-tiba badan tiroid bisa menyebabkan:

1. demam, gelisah, perubahan suasana hati, kebingungan.


2. Kelemahan dan penyusutan otot yang luar biasa
3. Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)
4. Pembesaran hati di sertai penyakit kuning yang ringan.

E. Pengkajian
1. Aktivitas istirahat
Insomnia, sensifitas meningkat, otot lemah, gangguan kordinasi, kelelahan
berat.
2. Sirkulasi
Palpitasi, nyeri dada
3. Eliminasi
Urin banyak perubahan, feses diare
4. Makanan atau cairan
Kehilangan berat badan mendadak

F. Diagnosa

Proses diagnosis tiroid membutuhkan pemeriksaan yang detail. Namun, dokter


terlebih dahulu akan menanyakan gejala-gejala yang dialami pasien. Setelah itu
dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari penyebabnya. Salah
satunya adalah dengan memeriksa benjolan di leher.

G. Rencana Tindakan

Selain tes darah, dapat juga dilakukan pemindai melalui USG tiroid atau nuklir
tiroid. Dari pemeriksaan tersebut dapat diketahui ukuran serta jenis benjolan yang
dialami pasien.

H. Pelaksanaan

Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon. Obat antiroid digunakan


dengan indikasi terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang
menetap pada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan
titrotoksikosis.

I. Evaluasi

Hasil yang diharapkan adalah:

1. Klien mempertahankan curah gantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan


tubuh.
2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energi
3. Klien akan menunjukkan berat badan stabil
4. Klien akan mempertahankan kelembapan membran mukosa mata terbebas dari
ulkus.
5. Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya.
6. Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenai perubahan dalam
berfikir/ berperilaku dan faktor penyebaran.

Daftar Pustaka:

1. Mansjoer Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta : Media


Aeculapius
2. Sentosa, Budi, 2005-2006 Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta:Prima
Medika.
3. Closkey. MC. Et.all. 2007 Diagnosa Keperawatan Noc. Nic. St-Louis.
4. Anatomi. 2008. Hipertiroidsme. http://www.medicalstroe.com. Anonim. 2008
mengenal tiroid

Mengetahui:

PEMBIMBING LAHAN, PEMBIMBING AKADEMIK,

______________________ _______________________

KOORDINATOR PKDK,

Sri Sartika Sari Dewi, SST, M.Keb

Anda mungkin juga menyukai