Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK

KEPERAWATAN KELUARGA
DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA
PERIODE TANGGAL 02-20 DESEMBER 2019

Oleh Kelompok 2:
Olga Rara Nata 9103016022
Saveriana Astria K.U 9103016081
Devi Kumala Sari 9103016078
Wahyu Astri Pratiwi 9103016040

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU


ANGGOTA KELUARGA MENDERITA DIABETES MELLITUS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAGIR SURABAYA

Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Menyelesaikan Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Surabaya, …………….. 2019


Perseptor Akademik Perseptor Puskesmas Jagir

Ninda Ayu Prabasari. P.,S.Kep.,Ns.,M.Kep Suko Budiono.,S.Kep.,Ns


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Masa Esa karena berkat

rahmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan laporan lengkap keperawatan keluarga

yang berjudul “LAPORAN LENGKAP ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA

MENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAGIR

SURABAYA” dengan tepat waktu.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan lengkap ini. Penulis juga

menyadari bahwa laporan lengkap ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi

sempurnanya laporan lengkap ini.

Semoga laporan lengkap ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca

dan bagi dunia Pendidikan.

Surabaya, 20 Desember 2019

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hipertensi merupakan akibat dari peningkatan tekanan aliran darah yang terjadi

di dalam tubuh manusia sehingga mengakibatkan kenaikan tekanan darah yang

melebihi batas normal. Berdasarkan kriteria Joint National Committee/JNC VIII

tahun 2014, usia ≥ 18 tahun yaitu sistolik ≥ 140 mmHg sedangkan tekanan diastolik

ialah ≥ 90 mmHg. Penyakit hipertensi dapat dijumpai baik usia lanjut karena faktor

degeneratif maupun usia muda. Faktor mengakibatkan hipertensi karenaperubahan

gaya hidup di era modernisasi seperti komsumsi makanan cepat saji, kurangnya

aktivitas, minimnya olahraga kemudian dapat terjadi di negara maju maupun

berkembang. Tanda gejala yang dapat muncul pada penderita hipertensi bervariasi

antara lain pusing, rasa berat di tengkuk, vertigo, mudah lelah, penglihatan kabur,

jantung berdebar, dan telinga berdengin (Kemenkes, 2014).

Menurut Kemenkes (2018) sebanyak 34,1 juta jiwa Indonesia yang mengalami

Hipertensi, sebanyak 9,5% yang konsumsi obat antihipertensi, sebanyak 54,4%

yang rutin konsumsi obat, 52,3% yang tidak rutin konsumsi obat dan sebanyak

13,3% yang tidak konsumsi obat. Data dari Word Health Organization (2013)

kurang lebih 1 miliar, orang yang menderita hipertensi dilaporkan akan meningkat

dan pada tahun 2025 prevelensi hipertensi diperkirakan mencapai 29% penyakit

hipertensi telah membunuh penduduk dunia 9,4 juta setiap tahun.

Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor keturunan, faktor

obesitas, faktor stres, faktor pola makan dan faktor merokok. Pada faktor keturunan
apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka kemungkinan

hipertensi esensial lebih besar. Faktor obesitas dugaannya adalah jika berat badan

seseorang bertambah, volume darah akan bertambah pula, sehingga beban jantung

untuk memompa darah juga bertambah. Sering kali kenaikan volume darah dan

beban pada tubuh yang bertambah berhubungan dengan hipertensi semakin besar

bebannya, semakin berat juga kerja jantung dalam memompa darah keseluruh

tubuh. Kemungkinan lain adalah dari faktor produksi insulin, yakni suatu hormon

yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur kadar gula darah. Dengan

bertambahnya inrulin, penyerapan natrium dalam ginjal akan berkurang. Dengan

bertambahnya natrium dalam tubuh, volume cairan dalam tubuh juga akán

bertambah. Semakin banyak cairan termasuk darah yang ditahan, tekanan darah

akan semakin tinggi (Tanto et al. 2014).

Faktor merokok dapat mempermudah terjadinya penyakit jantung. Selain itu,

merokok dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, hal ini disebabkan

pengaruh nikotin dalam peredaran darah. kerusakan pembuluh darah juga

diakibatkan oleh pengendapkan kolesterol pada pembuluh darah, sehingga jantung

bekerja lebih cepat. Faktor Makanan yang diawetkan dan komsumsi garam dapur

serta bumbu penyedap dalam jumlah yang tinggi seperti monosodium glutamate

(MSG), dapat menaikkan tekanan darah karena mengandung natrium dalam jumlah

yang berlebih, sehingga dapat menahan air (retensi) sehingga meningkatkan jumlah

volume darah, akibatnya jantung harus bekerja lebih keras untuk memompanya dan

tekanan darah menjadi naik. Dari faktor-faktor penyebab hipertensi bisa

menyebabkan penderita kana mengalami sakit kepala, jantung berdebar-debar, sulit

bernafas setelah bekerja keras atau mengangkat beban berat, mudah lelah
penglihatan kabur, wajah memerahg, hidung berdarah, sering buang air kecil,

terutama dimalam harii, telinga berdenging (tinnitus), dunia terasa berputar

(vertigo) (Tanto et al. 2014).

Perawat komunitas adalah tenaga kesehatan yang bertugas langsung dalam

mengedukasi, memberikan sosialisasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan

keluarga untuk merawat atau mengambil keputusan yang tepat terhadap anggota

keluarga yang sakit. Adapun peran perawat dalam menangani sebuah keluarga yang

anggota keluarganya yang menderita Hipertensi memberikan pendidikan kesehatan

seperti pengertian, penyebab, tanda gejala, cara penanganan dan pencegahan

Hipertensi, perawat mampu mengkoordinasi kegiatan yang mampu menurunkan

tekanan darah/terapi yang berguna pada pasien sebagai tempat dalam mencari

penjelasan, petunjuk, nasihat tentang masalah kesehatan keluarganya. Mampu

menjadi fasilitator dalam menerapkan asuhan keperawatan dasar pada keluarga

yang menderita Hipertensi (Pietter, 2017). Peran keluarga dalam hal ini yaitu

mengenal masalah kesehatan yang muncul pada anggota keluarga yang sakit perlu

perhatian khusus, mengambil keputusan kesehatan keluarga yang tepat untuk

pasien mengenai Hipertensi yang dideritanya, merawat anggota keluarga yang sakit

menderita Hipertensi, menciptakan lingkungan yang aman bagi penderita

Hipertensi, menggunakan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah Hipertensi

yang diderita oleh pasien (Widyanto, 2014).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada salah satu anggota keluarga

yang menderita Hipertensi ?


1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada salah satu anggota

keluarga yang menderita Hipertensi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga dengan salah satu

anggota keluarga yang menderita Hipertensi.

2. Mampu mengelompokkan Analisa data keperawatan keluarga dengan salah

satu anggota keluarga yang menderita Hipertensi.

3. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga dengan salah satu

anggota keluarga yang menderita Hipertensi.

4. Mampu menyusun intervensi keperawatan keluarga dengan salah satu anggota

keluarga yang menderita Hipertensi.

5. Mampu melakukan implementasi keperawatan keluarga dengan salah satu

anggota keluarga yang menderita Hipertensi.

6. Mampu mengevaluasi pelaksanaan keperawatan keluarga dengan salah satu

anggota keluarga yang menderita Hipertensi

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi Pelayanan Keperawatan

Laporan ini dapat bermanfaat sebagai masukkan bagi perawat keluarga dalam

menyusun program promosi kesehatan dan dalam memberikan asuhan

keperawatan keluarga dengan salah satu anggota keluarga yang menderita

Hipertensi.
2. Bagi Klien dan Keluarga

Laporan ini memberikan informasi tentang perawatan bagi keluarga dengan

salah satu anggota keluarga yang menderita Hipertensi.


BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Faktor pendukung keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan adalah

kesungguhan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit sHipertensi

dengan memanfaatkan sumber yang ada keluarga untuk mencapai kemandirian

keluarga dalam melaksanakan lima tugas keluarga.

2. Untuk mencapai keberhasilan keperawatan maka perlu menjalin kerjasama yang

baik dengan keluarga.

5.2 Saran

Penulis dalam hal ini memberikan saran untuk meningkatkan mutu asuhan

keperawatan terutama pasien Hipertensi dan masyarakat:

1. Dampak Hipertensi yang dialami dapat menimbulkan berbagai masalah fisik,

psikis dan sosial bagi pasien dan keluarga. Oleh karena itu perawat sebaiknya

meningkatkan pendekatan-pendekatan melalui komunikasi terapeutik, sehingga

akan tercipta lingkungan yang nyaman dan kerja sam yang baik dalam

memberikan asuhan keperawatan keluarga.

2. Perawat sebagai anggota tim kesehatan yang paling banyak berhubungan dengan

pasien dituntut meningkatkan secara terus – menerus dalam hal pemberian

informasi dan pendiikan kaesehatan sesuai dengan latar belakang pasien dan

keluarga.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes. 2014. “Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014.”


Kemenkes. 2018. “profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018.”
Pietter, Herri Zan. 2017. Dasar-Dasar Komunikasi Bagi Perawat. 1st ed. Jakarta:
Kencana.
Tanto, Chris, Frans Liwang, Sonia Haniifan, and Eka Adip Pradipta. 2014. Kapita
Selekta Kedokteran. 4th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
WHO. 2013. “A Global Brief on Hypertension: Silent Killer, Global Public
Health Crises.”
Widyanto. 2014. Keperawatan Komunitas Dengan Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Sorowajan.

Anda mungkin juga menyukai