Bandul Matematis
Ghina Salsabila, Diva Ayu, Gading Ayu, Eveline Bangga
Departemen Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
Abstrak— Percobaan ini memiliki judul Bandul Matematis Suatu benda bermassa bisa mengalami percepatan sebab
yang bertujuan untuk menentukan besar percepatan gravitasi dari adanya pengaruh suatu resultan gaya seperti yang
bumi dengan menggunakan percobaan bandul matematis. ditunjukkan pada gambar 1.1
Dengan berprinsip pada Hukum II Newton, gaya gravitasi, dan
m.a Fnet
getaran. Digunakan variasi beban bola yaitu bola kecil dan bola ………………………………………………(1.1)
besar, kemudian variasi panjang tali yaitu 30 dan 40 cm dan dimana Fnet adalah penjumlahan gaya-gaya yang bekerja pada
variasi sudut yaitu 5o, 10o dan 15o, dengan mencatat waktu pada benda, m adalah massa benda, dan a adalah percepatan yang
getaran ke-10 dan dilakukan pengulangan sebanyak 10 kali. dialami benda akibat dari pemberian gaya. [3]
Hasil dari praktikum memiliki kesimpulan bahwa berdasarkan Setiap partikel di alam semesta ini saling memberi pengaruh
percobaan bandul matematis yang telah dilakukan dan
gaya antar satu partikel terhadap partikel lainnya, yang
dilakukan perhitungan , Nilai percepatan gravitasi dapat dicari
dari rumus yang digunakan pada analisa perhitungan dimana
besarnya gaya berbanding lurus dengan massa masing-masing
nilai l per T2 sama dengan nilai dari satu per gradien dari garis partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar
pada grafik dan didapatkan besarnya rata rata percepatan pusat massa masing-masing partikel. Gaya tersebut dikenal
gravitasi adalah 9,454 m/s2. sebagai gaya gravitasi,
m1m 2
Kata Kunci— Bandul matematis, Gaya gravitasi, Getaran Fg G 2
r ……………………………………………..(1.2)
dimana m1 dan m2 adalah massa dari masing-masing partikel, r
I. PENDAHULUAN
adalah jarak antar pusat massa masing-masing partikel, serta
S uatu peristiwa dalam kehidupan sehari-hari selalu
berhubungan erat dengan adanya ilmu-ilmu fisika, salah
Gadalah konstanta universal gravitasi yang besarnya sama
dengan 6,67 x 10-11 Nm2/Kg2.[2]
satu contohnya adalah peristiwa bandul matematis. Prinsip Apabila gaya gravitasi merupakan satu-satunya gaya yang
yang digunakan dalam bandul matematis sangat bermanfaat bekerja pada suatu benda, benda tersebut akan jatuh bebas dan
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada mainan ayunan di memiliki percepatan gravitasi. [5]
taman kanak-kanak. Ayunan merupakan salah satu sistem Saat Newton mempublikasikan temuannya mengenai
yang melakukan gerak harmonis sederhana yang memiliki gravitasi universal masyarakat dunia menganggapnya sebagai
amplitudo kecil. Bandul sederhana adalah benda ideal yang suatu kesuksesan karena dapat menjelaskan gerak planet –
terdiri dari sebuah benda yang bermassa m digantung pada tali planet di luar angkasa. Walaupun begitu konsep Newton
yang ringan, dimana panjang tali ini tidak meregang. Apabila mengenai hal ini masih sulit untuk menjelaskan bagaimana
bandul ditarik kesamping dari titik kesetimbangannya dan mungkin dua objek berinteraksi tanpa melakukan kontak
bandul di lepaskan, maka bandul akan berayun dalam bidang apabila gaya gravitasi merupakan fungsi gaya terhadap
vertikal karena adanya pengaruh percepatan gravitasi bumi. jarak.[4]
Dari ayunan tersebut dapat dihitung periode dan besar Pendekatan yang menjelaskan interaksi dua objek yang
percepatan gravitasi bumi di suatu tempat. Karena bandul tidak saling berkontak muncul setelah kematian Newton.
matematis memiliki hubungan dengan gravitasi bumi maka
Menggunakan konsep medan gravitasi yang ada di setiap titik
dapat dilakukan percobaan sederhana. Percobaan tersebut
pada suatu tempat, akan dapat menjelaskan interaksi antar
untuk membuktikan apakah benar percepatan gravitasi
objek yang bahkan tidak berdekatan. Saat suatu partikel
memiliki rentang antara 9,8 m/s2 sampai dengan 10 m/s2.
Selain itu dapat diamati secara sederhana kejadian fisis pada bermassa m ditempatkan di suatu titik dimana ada suatu
bandul matematis. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas medan gravitasi sebesar g, partikel akan mengalam gaya
maka dilakukanlah percobaan ini agar dapat mengetahui sebesar Fg = mg. Dalam bentuk lain medan gravitasi yang
prinsip-prinsip dasar apa saja yang digunakan dalam bandul mempengaruhi suatu benda bermassa dirumuskan sebagai,
matematis. Fg
g
m …………………………………………………..(1.3)
Laporan Resmi Praktikum Fisika 2
Tabel 3.1 Hasil data percobaan bola besar, l = 30 cm, θ = 5o Tabel 3.1 Hasil perhitungan percobaan bola besar, l = 30 cm, θ = 5o
No l (m) θ t (s) l(m) No t (s) T (s) g (m/s²)
1 0,3 5º 11.25 1 11.25 1.125 9.357
2 0,3 5º 11.28 2 11.28 1.128 9.308
3 0,3 5º 11.31 3 11.31 1.131 9.258
4 0,3 5º 11.32 4 11.32 1.132 9.242
5 0,3 5º 11.28 5 11.28 1.128 9.308
0.3
6 11.25 1.125 9.357
6 0,3 5º 11.25
7 11.22 1.122 9.407
7 0,3 5º 11.22
8 11.38 1.138 9.145
8 0,3 5º 11.38
9 11.22 1.122 9.407
9 0,3 5º 11.22
10 11.31 1.131 9.258
10 0,3 5º 11.31
Rata-rata 11.282 1.1282 9.305
Lalu pada saat m = 45,8 gr , l = 40 cm , ϴ = 5 ͦ diperoleh semua pihak yang terkait dalam terlaksananya percobaan ini
nilai g rata-rata = 9,524105236 m/s2 , pada saat m = 45,8 gr , dan penyelesaian laporan ini.
l = 40 cm , ϴ = 10 diperoleh nilai g rata-rata = 9,435837464
DAFTAR PUSTAKA
m/s2 , dan pada saat m = 45,8 gr , l = 40 cm , ϴ = 15 ͦ
diperoleh nilai g rata-rata = 9,290265735 m/s2. [1] Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. Bandung:
Pada saat m = 96 gr , l = 30 cm , ϴ = 10 o di peroleh nilai Institut Teknologi Bandung
[2] Giancoli, Douglas C. 2014. Physics: Principles with
g rata-rata = 8,383158 m/s2, lalu saat m = 96 gr , l = 30 cm , ϴ
Applications. Boston: Pearson Education
= 15o di peroleh nilai g rata-rata = 8,961908 m/s2, pada saat
[3] Halliday, David & Robert Resnick. 2011. Fundamentals
m = 96 gr , l = 30 cm , ϴ = 5 o di peroleh nilai g rata-rata =
of Physics 9th Edition. New Jersey: John Wiley &
9,249438m/s2, lalu saat m = 96 gr , l = 40 cm , ϴ = 10o di Sons, Inc
peroleh nilai g rata – rata = 9,479815 m/s2, pada saat m = 96 [4] Serway, Raymond & John W. Jewett, . 2004. Physics for
gr , l = 40 cm , ϴ = 15o di peroleh nilai g rata-rata = Scientists and Engineers. United States of America:
9,067544m/s2 , pada saat m = 96 gr , l = 40 cm , ϴ = 5 o Thomson Brooks/Cole
diperoleh nilai g rata-rata = 9,553731 m/s2. [5] Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik.
Dari grafik yang tersaji terlihat bahwa terdapat titik-titik Jakarta: Erlangga
yang terhubung pada suatu garis yang memiliki gradien. Nilai
percepatan gravitasi dapat dicari dari rumus yang digunakan
pada analisa perhitungan dimana nilai l per T2 sama dengan
nilai dari satu per gradien dari garis pada grafik. Untuk grafik
yang tidak memiliki garis, ini disebabkan persebaran titik-titik
terlalu jauh dari skala yang ditentukan dan akibatnya
perhitungan nilai percepatan gravitasi tidak dapat dilakukan.
Bandul matematis sederhana terdiri dari titik massa m
yang di gantung dengan menggunakan seutas tali tak bermassa
yang ujungnya dikaitkan pada penyangga bandul, massa ini di
beri simpangan dengan ϴo sehingga massa tersebut mengalami
osilasi, yaitu gerak benda dalam satu periodik waktu yang
bergerak bolak-balik dengan lintasan yang sama. Massa
bergerak bolak-balik akibat pengaruh dari gaya gravitasi bumi.
Faktor error merupakan faktor penghambat yang dapat
muncul pada suatu percobaan yang menyebabkan data
menjadi kurang akurat. Dan faktor error yang mempengaruhi
perhitungan adalah saat pelepasan bola tidak tegak lurus
dengan permukaan yang menyebabkan bandul bergerak tidak
pada lintasannya yang lurus, lalu saat menyamakan waktu
ketika melepaskan bola dengan menekan tombol start pada
stopwatch serta ketika menyamakan waktu saat bola mencapai
getaran yang kesepuluh.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan , Nilai
percepatan gravitasi dapat dicari dari rumus yang digunakan
pada analisa perhitungan dimana nilai l per T2 sama dengan
nilai dari satu per gradien dari garis pada grafik dan
didapatkan besarnya rata rata percepatan gravitasi adalah
9,454 m/s2.
Tabel 3.2 Percobaan menggunakan bola besar, l = 30 cm, θ = 10o 3 0,4 10º 12.9
No l (m) Θ t (s) 4 0,4 10º 12.84
1 0,3 10º 11.88 5 0,4 10º 12.9
2 0,3 10º 11.82 6 0,4 10º 13.06
3 0,3 10º 12.08 7 0,4 10º 12.75
4 0,3 10º 11.75 8 0,4 10º 12.72
5 0,3 10º 12 9 0,4 10º 13.01
6 0,3 10º 11.87 10 0,4 10º 12.9
7 0,3 10º 11.89
8 0,3 10º 11.89 Tabel 3.6 Percobaan menggunakan bola besar, l = 40 cm, θ = 15o
No l (m) Θ t (s)
9 0,3 10º 11.92
1 0,4 15º 13.04
10 0,3 10º 11.88
2 0,3 15º 12.92
Tabel 3.3 Percobaan menggunakan bola besar, l = 30 cm, θ = 15o 3 0,3 15º 13.12
No l (m) θ T (s) 4 0,3 15º 13.06
1 0,3 15º 11.44 5 0,3 15º 12.94
2 0,3 15º 11.6 6 0,3 15º 13
3 0,3 15º 11.63 7 0,3 15º 12.97
4 0,3 15º 11.49 8 0,3 15º 13.06
5 0,3 15º 11.66 9 0,3 15º 13.07
6 0,3 15º 11.62 10 0,3 15º 13.19
7 0,3 15º 11.48
8 0,3 15º 11.41 Tabel 3.7 Percobaan menggunakan bola kecil, l = 30 cm, θ = 5o
No l (m) Θ t (s)
9 0,3 15º 11.4
1 0,3 5º 10.69
10 0,3 15º 11.49
2 0,3 5º 11.02
Tabel 3.14 Hasil perhitungan pada m = 96 gr , l = 30 cm , ϴ = 10o Tabel 3.17 Hasil perhitungan pada m = 96 gr , l = 40 cm , ϴ = 10o
l (m) No t (s) T (s) g (m/s²) l (m) No t (s) T (s) g (m/s²)
1 11.88 1.188 8.391 1 12.81 1.281 9.623
2 11.82 1.182 8.477 2 12.65 1.265 9.868
3 12.08 1.208 8.116 3 12.9 1.29 9.489
4 11.75 1.175 8.57 4 12.84 1.284 9.578
5 12 1.2 8.22 5 12.9 1.29 9.489
0.3 0.4
6 11.87 1.187 8.405 6 13.06 1.306 9.258
7 11.89 1.189 8.377 7 12.75 1.275 9.714
8 11.89 1.189 8.377 8 12.72 1.272 9.759
9 11.92 1.192 8.335 9 13.01 1.301 9.329
10 11.88 1.188 8.391 10 12.9 1.29 9.489
Rata-rata 11.898 1.1898 8.367 Rata-rata 12.854 1.285 9.560
Tabel 3.15 Hasil perhitungan pada m = 96 gr , l = 30 cm , ϴ = 15o Tabel 3.18 Hasil perhitungan pada m = 96 gr , l = 40 cm , ϴ = 15o
l (m) No t (s) T (s) g (m/s²) l (m) No t (s) T (s) g (m/s²)
1 11.44 1.144 9.049 1 13.04 1.304 9.287
2 11.6 1.16 8.801 2 12.92 1.292 9.460
3 11.63 1.163 8.756 3 13.12 1.312 9.174
4 11.49 1.149 8.971 4 13.06 1.306 9.258
5 11.66 1.166 8.711 5 12.94 1.294 9.431
0.3 0.4
6 11.62 1.162 8.771 6 13 1.3 9.344
7 11.48 1.148 8.986 7 12.97 1.297 9.387
8 11.41 1.141 9.097 8 13.06 1.306 9.258
9 11.4 1.14 9.113 9 13.07 1.307 9.244
10 11.49 1.149 8.971 10 13.19 1.319 9.077
Rata-rata 11,522 1,1522 8,962 Rata-rata 13.037 1.3037 9.292
Tabel 3.16 Hasil perhitungan pada m = 96 gr , l = 40 cm , ϴ = 5o Tabel 3.19 Hasil perhitungan pada m = 45,8 gr , l = 30 cm , ϴ = 5o
l (m) No t (s) T (s) g (m/s²) l (m) No t (s) T (s) g (m/s²)
Tabel 3.20 Hasil perhitungan pada m = 45,8 gr , l = 30 cm , ϴ = 10o Tabel 3.23 Hasil perhitungan pada m = 45,8 gr , l = 40 cm , ϴ = 10o
l (m) No t (s) T (s) g (m/s²) l (m) No t (s) T (s) g (m/s²)
1 11,31 1,131 9,258 1 12,97 1,297 9,387
2 10,95 1,095 9,877 2 12,96 1,296 9,401
3 11,00 1,100 9,788 3 12,97 1,297 9,387
4 11,19 1,119 9,458 4 12,90 1,290 9,489
5 10,66 1,066 10,422 5 13,00 1,300 9,344
0,3 0,4
6 10,76 1,076 10,229 6 12,87 1,287 9,533
7 11,32 1,132 9,242 7 12,88 1,288 9,518
8 10,60 1,060 10,540 8 13,04 1,304 9,286
9 10,88 1,088 10,005 9 12,94 1,294 9,430
10 10,77 1,077 10,210 10 12,85 1,285 9,563
Rata-rata 10,944 1,094 9,903 Rata-rata 12,877 1,2877 9,524
Tabel 3.21 Hasil perhitungan pada m = 45,8 gr , l = 30 cm , ϴ = 15o Tabel 3.24 Hasil perhitungan pada m = 45,8 gr , l = 40 cm , ϴ = 15o
l (m) No t (s) T (s) g (m/s²) l (m) No t (s) T (s) g (m/s²)
2 2
y = 2.367x + 0.7056 y = 3.7586x + 0.1453
1.5 R² = 0.953 1.5
R² = 0.9928
1
T²
1
T²
0.5
0.5
0
0 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 l (m)
l (m)
Gambar 4.2 Grafik bola besar dengan sudut 10o Gambar 4.6 Grafik bola kecil dengan sudut 15o
RALAT
2
y = 3.7205x + 0.2115 Pengukuran dalam percobaan dikatakan presisi dapat dilihat
1.5 R² = 0.9876 melalui ralat acak yang contoh perhitungannya sebagai berikut
1
T²
Diketahui :
0.5 Pada percobaan bandul matematis dengan bola besar, m = 45,8
gr, l = 30 cm, θ = 5º
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
l (m) T1 = 1,125 s; T2 = 1,128 s; T3 = 1,131 s; T4 = 1,132 s; T5 =
1,128 s;
Gambar 4.3 Grafik bola besar dengan sudut 15o
T6 = 1,125 s; T7 = 1,122 s; T8 = 1,138 s; T9 = 1,122 s; T10 =
Grafik Bola Kecil 1,131 s.
Adapun grafik dari bola kecil adalah sebagai berikut :
Ditanya :
2
y = 3.7586x + 0.1453 1) Ralat Mutlak (Δ)…?
1.5 R² = 0.9928
2) Ralat Nisbi (I) …?
1
T²
3) Keseksamaan (K)…?
0.5
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Dijawab :
l (m)
∑5
𝑛=1(t𝑛 −𝑡̅ )
2 0.0002236
Ralat Mutlak : ∆ = √ = √
Gambar 4.4 Grafik bola kecil dengan sudut 5o 𝑛(𝑛−1) 90
1.350 = 0.001576212 𝑠
1.300 ∆ 0.001576212
Ralat Nisbi : I = ̅ 𝑥 100% = 𝑥 100%
𝑡 1.1282
1.250
T²
= 0.1397103%
1.200
Keseksamaan : K = 100% – I = 100% – 0.1397103%
1.150
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 = 99.86029%
l (m)
Dengan perhitungan yang sama didapatkan ralat-ralat
pengukuran pada percobaan ini yang tersaji dalam tabel
Gambar 4.5 Grafik bola kecil dengan sudut 10o
sebagai berikut
Laporan Resmi Praktikum Fisika 11
Bola 30 cm 5º 1.1282
besar
10º 1.1898
15º 1.1522
40 cm 5º 1.284
10º 1.2854
15º 1.3037
Bola 30 cm 5º 1.0706
Kecil 10º 1.0944
15º 1.0911
40 cm 5º 1.2877
10º 1.2937