Anda di halaman 1dari 13

Laporan Resmi Praktikum Fisika 1

Bandul Matematis
Ghina Salsabila, Diva Ayu, Gading Ayu, Eveline Bangga
Departemen Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

Abstrak— Percobaan ini memiliki judul Bandul Matematis Suatu benda bermassa bisa mengalami percepatan sebab
yang bertujuan untuk menentukan besar percepatan gravitasi dari adanya pengaruh suatu resultan gaya seperti yang
bumi dengan menggunakan percobaan bandul matematis. ditunjukkan pada gambar 1.1
Dengan berprinsip pada Hukum II Newton, gaya gravitasi, dan
m.a  Fnet
getaran. Digunakan variasi beban bola yaitu bola kecil dan bola ………………………………………………(1.1)
besar, kemudian variasi panjang tali yaitu 30 dan 40 cm dan dimana Fnet adalah penjumlahan gaya-gaya yang bekerja pada
variasi sudut yaitu 5o, 10o dan 15o, dengan mencatat waktu pada benda, m adalah massa benda, dan a adalah percepatan yang
getaran ke-10 dan dilakukan pengulangan sebanyak 10 kali. dialami benda akibat dari pemberian gaya. [3]
Hasil dari praktikum memiliki kesimpulan bahwa berdasarkan Setiap partikel di alam semesta ini saling memberi pengaruh
percobaan bandul matematis yang telah dilakukan dan
gaya antar satu partikel terhadap partikel lainnya, yang
dilakukan perhitungan , Nilai percepatan gravitasi dapat dicari
dari rumus yang digunakan pada analisa perhitungan dimana
besarnya gaya berbanding lurus dengan massa masing-masing
nilai l per T2 sama dengan nilai dari satu per gradien dari garis partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar
pada grafik dan didapatkan besarnya rata rata percepatan pusat massa masing-masing partikel. Gaya tersebut dikenal
gravitasi adalah 9,454 m/s2. sebagai gaya gravitasi,
m1m 2
Kata Kunci— Bandul matematis, Gaya gravitasi, Getaran Fg  G 2
r ……………………………………………..(1.2)
dimana m1 dan m2 adalah massa dari masing-masing partikel, r
I. PENDAHULUAN
adalah jarak antar pusat massa masing-masing partikel, serta
S uatu peristiwa dalam kehidupan sehari-hari selalu
berhubungan erat dengan adanya ilmu-ilmu fisika, salah
Gadalah konstanta universal gravitasi yang besarnya sama
dengan 6,67 x 10-11 Nm2/Kg2.[2]
satu contohnya adalah peristiwa bandul matematis. Prinsip Apabila gaya gravitasi merupakan satu-satunya gaya yang
yang digunakan dalam bandul matematis sangat bermanfaat bekerja pada suatu benda, benda tersebut akan jatuh bebas dan
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada mainan ayunan di memiliki percepatan gravitasi. [5]
taman kanak-kanak. Ayunan merupakan salah satu sistem Saat Newton mempublikasikan temuannya mengenai
yang melakukan gerak harmonis sederhana yang memiliki gravitasi universal masyarakat dunia menganggapnya sebagai
amplitudo kecil. Bandul sederhana adalah benda ideal yang suatu kesuksesan karena dapat menjelaskan gerak planet –
terdiri dari sebuah benda yang bermassa m digantung pada tali planet di luar angkasa. Walaupun begitu konsep Newton
yang ringan, dimana panjang tali ini tidak meregang. Apabila mengenai hal ini masih sulit untuk menjelaskan bagaimana
bandul ditarik kesamping dari titik kesetimbangannya dan mungkin dua objek berinteraksi tanpa melakukan kontak
bandul di lepaskan, maka bandul akan berayun dalam bidang apabila gaya gravitasi merupakan fungsi gaya terhadap
vertikal karena adanya pengaruh percepatan gravitasi bumi. jarak.[4]
Dari ayunan tersebut dapat dihitung periode dan besar Pendekatan yang menjelaskan interaksi dua objek yang
percepatan gravitasi bumi di suatu tempat. Karena bandul tidak saling berkontak muncul setelah kematian Newton.
matematis memiliki hubungan dengan gravitasi bumi maka
Menggunakan konsep medan gravitasi yang ada di setiap titik
dapat dilakukan percobaan sederhana. Percobaan tersebut
pada suatu tempat, akan dapat menjelaskan interaksi antar
untuk membuktikan apakah benar percepatan gravitasi
objek yang bahkan tidak berdekatan. Saat suatu partikel
memiliki rentang antara 9,8 m/s2 sampai dengan 10 m/s2.
Selain itu dapat diamati secara sederhana kejadian fisis pada bermassa m ditempatkan di suatu titik dimana ada suatu
bandul matematis. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas medan gravitasi sebesar g, partikel akan mengalam gaya
maka dilakukanlah percobaan ini agar dapat mengetahui sebesar Fg = mg. Dalam bentuk lain medan gravitasi yang
prinsip-prinsip dasar apa saja yang digunakan dalam bandul mempengaruhi suatu benda bermassa dirumuskan sebagai,
matematis. Fg
g 
m …………………………………………………..(1.3)
Laporan Resmi Praktikum Fisika 2

Gambar 1.1 Benda yang dikenai gaya-gaya akan mengalami percepatan


searah dengan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Gambar 1.2 Gaya gravitasi antara dua partikel bermassa

Gambar 1.3 Macam-macam getaran

medan gravitasi yang bekerja pada benda sebanding dengan


gaya gravitasi yang bekerja padanya dibagi dengan
massanya.[4]
Konsep medan gravitasi juga dapat diterapkan sebagai
sebuah faktor yang keluar dari benda bermassa, dalam hal ini
medan gravitasi yang dihasilkan benda tersebut akan Gambar 1.4 Bandul matematis
mempengaruhi benda – benda bermassa di ruang kosong
satu osilasi penuh disebut periode, yang memiliki hubungan
sekitarnya. Sebagai contoh bagaimana medan gravitasi bekerja
perbandingan terbalik dengan kecepatan angular dari gerak
ambil sebuah objek bermassa m di dekat permukaan bumi.
benda. [5]
Karena gaya gravitasi yang bekerja pada objek tersebut
Salah satu bentuk gerak osilasi yang lain adalah gerak
memiliki besar GMbm/r2, besarnya medan gravitasi g dengan
bandul matematis sederhana. Bandul tersebut diilustrasikan
jarak sejauh r dari pusat bumi sebesar,
pada Gambar 1.4. Bandul tersebut terdiri dari seutas tali yang
Fg GMb
g   rˆ dianggap tidak memiliki massa dan sebuah beban diikat di
m r2
…….……………………………………..(1.4) ujung bawah tali. Ujung atas tali dikaitkan pada posisi tetap
dimana i adalah unit vector yang mengarah secara radial ke (seperti paku). Beban bergantung bebas dan bergerak bolak-
luar pusat bumi dan tanda negatif menunjukkan arah medan balik akibat pengaruh gaya gravitasi bumi. [1]
gravitasi yang menuju pusat bumi. Perlu diingat bahwa Sifat bandul matematis sederhana adalah simpangan tidak
besarnya medan gravitasi merupakan sebuah vektor pada titik boleh terlalu besar. Kalau simpangan sangat besar maka gaya
– titik yang berbeda di sekitar benda dan bervariasi secara arah yang bekerja pada benda tidak lagi berbanding lurus dengan
atau besarannya.[4] simpangan. Gaya berbanding lurus simpangan hanya untuk
Bila percepatan suatu benda berbanding lurus dan arahnya simpangan kecil. [1]
berlawanan dengan simpangan, benda itu akan bergerak Pada Gambar 1.1 gaya penarik benda ke posisi setimbang
dengan gerak harmonik sederhana. Jika benda tersebut digeser (gaya yang menyinggung lintasan benda) adalah
F  W sin θ ……………………………………….……….(1.5)
sedikit dari kesetimbangan ke satu arah, maka gaya akan
mempercepat kembali ke arah kesetimbangan. Karena itu, untuk simpangan yang kecil maka kita dapat mengambil
partikel berosilasi di sekitar titik kesetimbangan. Meskipun pendekatan.
sin    ……………………..…………………………….(1.6)
grafik gaya terhadap simpangan umumnya merupakan suatu
kurva, grafik tersebut akan mendekati suatu garis lurus jika
kita meninjaunya pada selang yang cukup kecil. Waktu bagi
benda untuk melakukan
Laporan Resmi Praktikum Fisika 3

Gambar 2.1 Skema rangkaian percobaan bandul matematis

Dengan demikian, untuk simpangan kecil maka gaya penarik


benda ke posisi setimbang didekati dengan (tanda negatif
hanya menunjukkan arah).
F  W   mg ……………………………………..……(1.7)

Besar simpangan benda adalah s=lθ dimana l adalah panjang


tali bandul dan sudut θ dinyatakan dalam radian/ dengan
demikian, gaya penarik benda kearah posisi setimbang
menjadi,
s
F   m g 
 l  …………………………..…………………(1.8)
dan dengan menggunakan hukum II Newton maka,
g
a   s
 l  ………………………………………….…….(1.9)
sehingga kita dapatkan rumus frekuensi osilasi bandul
matematis adalah
1 g dirangkai sesuai rangkaian percobaan. Lalu diatur posisi ujung
f 
2 bandul berada tepat di tengah alat dan digunakan variasai
………………………………………..…….(1.10)
l
panjang 30 cm dan 40 cm. Selanjutnya, diberi simpangan kecil
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa frekuensi
osilasi hanya bergantung pada panjang tali dan percepatan pada bandul dan kemudian dilepaskannya dan ayunannya
gravitasi bumi di lokasi tersebut. Makin panjang bandul maka diusahakan lintasanya lurus pada bidangnya dan tidak
berputar. Untuk variasi sudut digunakan 5o, 10o, dan 15o.
frekuensi osilasi makin kecil.[1]
Selanjutnya, waktu dicatat dan diulangi sebanyak 10 kali
II. METODE PENELITIAN untuk 10 kali getaran. Lalu ulangi langkah kerja tersebut untuk
variasi yang telah diberikan yaitu besar bola, panjang dan
A. Alat dan Bahan
simpangan sudut yang berbeda.
Peralatan dan bahan yang digunakan pada percobaan bandul D. Flowchart
matematis ini ialah satu set bandul mateamatis beserta Berikut ini adalah skema dalam percobaan Bandul
perlengkapannya sebagai alat uji pengukur nilai percepatan Matematis. Skema dapat dilihat pada bagian atas halaman ini.
gravitasi bumi, sebuah rollmeter untuk mengukur panjang tali,
dan sebuah sopwatch untuk mengukur waktu periode dari
III. HASIL DAN DISKUSI
bandul.
B. Skema Rangkaian A. Analisa Data
Skema alat yang digunakan pada percobaan bandul Dari percobaan bandul matematis yang telah dilakukan
matematis ini ialah sebagai berkut pada gambar 2.1 dengan variasi massa yaitu bola besar dan bola kecil, panjang
C. Langkah Kerja 30 cm dan 40 cm, kemudian sudut simpangan 5 o, 10o, dan 15o.
Adapun langkah kerja dalam percobaan bandul matematis Diperoleh data berikut pada tabel 3.1 dihalaman berikutnya
untuk bola besar dengan panjang tali 30 cm dan sudut
ini adalah massa bola besar dan bola kecil yang digunakan
simpangan 5o. Dan untuk data yang lain tertulis pada lampiran.
dalam percobaan ini diukur dengan neraca digital. Kemudian
Laporan Resmi Praktikum Fisika 4

Tabel 3.1 Hasil data percobaan bola besar, l = 30 cm, θ = 5o Tabel 3.1 Hasil perhitungan percobaan bola besar, l = 30 cm, θ = 5o
No l (m) θ t (s) l(m) No t (s) T (s) g (m/s²)
1 0,3 5º 11.25 1 11.25 1.125 9.357
2 0,3 5º 11.28 2 11.28 1.128 9.308
3 0,3 5º 11.31 3 11.31 1.131 9.258
4 0,3 5º 11.32 4 11.32 1.132 9.242
5 0,3 5º 11.28 5 11.28 1.128 9.308
0.3
6 11.25 1.125 9.357
6 0,3 5º 11.25
7 11.22 1.122 9.407
7 0,3 5º 11.22
8 11.38 1.138 9.145
8 0,3 5º 11.38
9 11.22 1.122 9.407
9 0,3 5º 11.22
10 11.31 1.131 9.258
10 0,3 5º 11.31
Rata-rata 11.282 1.1282 9.305

B. Perhitungan pengaruh percepatan gravitasi. Yang kedua yaitu gaya


Contoh perhitungan untuk bola besar dengan panjang tali 30 gravitasi, gaya gravitasi yang mempengaruhi percobaan ini
cm dan sudut simpangan 5o percobaan pertama adalah sebagai adalah gaya gravitasi bumi yaitu gaya tarik bumi yang
berikut menyebabkan benda mempunyai gaya berat ke bawah ke pusat
m = 96 gr bumi dan apabila tidak ada gaya yang menyangga benda itu,
l = 30 cm = 0,3 m maka benda akan mengalami gerak jatuh bebas. Yang ketiga
ϴ = 5ͦ adalah getaran, bila percepatan suatu benda berbanding lurus
t = 11,25 s dan arahnya berlawanan dengan simpangan, benda itu akan
n = 10 bergerak dengan gerak harmonik sederhana. Jika benda
Periode getaran : tersebut digeser sedikit dari kesetimbangan ke satu arah, maka
𝑡 gaya akan mempercepat kembali ke arah kesetimbangan. Dan
T =
𝑛 yang terakhir adalah bandul matematis, sifat bandul matematis
11,25
= sederhana adalah simpangan tidak boleh terlalu besar. Kalau
10
= 1,125 s simpangan sangat besar maka gaya yang bekerja pada benda
tidak lagi berbanding lurus dengan simpangan. Gaya
Percepatan gravitasi : berbanding lurus simpangan hanya untuk simpangan yang
4𝜋2 𝑙 kecil.
g =
𝑇2 Peralatan dan bahan yang digunakan pada percobaan
4𝜋2 (0,3)
= bandul matematis ini ialah satu set bandul mateamtis beserta
(1,125)2
= 9,357 m/s2 perlengkapannya sebagai alat uji pengukur nilai percepatan
Sehingga, besar nilai gravitasi pada percobaan bola besar gravitasi bumi, sebuah roll meter untuk mengukur panjang
dengan panjang tali 30 cm dan sudut sebesar 5o adalah tali, dan sebuah stopwatch untuk mengukur waktu periode dari
9,357m/s2. Hasil perhitungan pada bola besar dengan panjang bandul. Adapun langkah kerja dalam percobaan bandul
tali 30 cm dan sudut sebesar 5o ada pada tabel 3.2 dan untuk matematis ini adalah diukur massa bola besar dan bola kecil
tabel hasil perhitungan dengan variasi lain terdapat pada yang digunakan dalam percobaan ini menggunakan neraca.
lampiran. Lalu diatur posisi ujung bandul berada tepat di tengah alat.
C. Grafik Selanjutnya diberi simpangan kecil pada bandul dan kemudian
dilepaskannya dan mengusahakan agar ayunan mempunyai
Setelah dilakukan analisa perhitungan, maka dapat dibuat
grafik untuk bandul matematis kuadrat dari periode terhadap lintasan bidang dan tidak berputar. Selanjutnya, waktu dicatat
panjang tali, grafik dapat dilihat pada lampiran. dan diulangi sebanyak 10 kali untuk 10 kali getaran. Lalu
D. Pembahasan ulangi langkah kerja tersebut untuk variasi bola, simpangan
Percobaan yang berjudul bandul matematis ini bertujuan sudut dan panjang tali yang berbeda.
untuk menentukan percepatan gravitasi dengan menggunakan Dari percobaan yang telah dilakukan sebelumnya,
bandul matematis. Prinsip dari percobaan bandul matematis diperoleh data sebagai berikut : pada saat m = 45,8 gr , l = 30
ini adalah yang pertama adalah hukum II Newton, kenapa cm , ϴ = 5 ͦ di peroleh nilai g rata-rata = 10,33915957m/s2 ,
memakai prinsip ini karena benda mengalami perubahan pada saat m = 45,8 gr , l = 30 cm , ϴ = 10 ͦ di peroleh nilai g
percepatan baik dipercepat ataupun diperlambat karena rata-rata = 9,903374767m/s2 lalu pada saat m = 45,8 gr , l = 30
cm , ϴ = 15 ͦ diperoleh nilai g rata- rata = 9,985905627 m/s2 .
Laporan Resmi Praktikum Fisika 5

Lalu pada saat m = 45,8 gr , l = 40 cm , ϴ = 5 ͦ diperoleh semua pihak yang terkait dalam terlaksananya percobaan ini
nilai g rata-rata = 9,524105236 m/s2 , pada saat m = 45,8 gr , dan penyelesaian laporan ini.
l = 40 cm , ϴ = 10 diperoleh nilai g rata-rata = 9,435837464
DAFTAR PUSTAKA
m/s2 , dan pada saat m = 45,8 gr , l = 40 cm , ϴ = 15 ͦ
diperoleh nilai g rata-rata = 9,290265735 m/s2. [1] Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. Bandung:
Pada saat m = 96 gr , l = 30 cm , ϴ = 10 o di peroleh nilai Institut Teknologi Bandung
[2] Giancoli, Douglas C. 2014. Physics: Principles with
g rata-rata = 8,383158 m/s2, lalu saat m = 96 gr , l = 30 cm , ϴ
Applications. Boston: Pearson Education
= 15o di peroleh nilai g rata-rata = 8,961908 m/s2, pada saat
[3] Halliday, David & Robert Resnick. 2011. Fundamentals
m = 96 gr , l = 30 cm , ϴ = 5 o di peroleh nilai g rata-rata =
of Physics 9th Edition. New Jersey: John Wiley &
9,249438m/s2, lalu saat m = 96 gr , l = 40 cm , ϴ = 10o di Sons, Inc
peroleh nilai g rata – rata = 9,479815 m/s2, pada saat m = 96 [4] Serway, Raymond & John W. Jewett, . 2004. Physics for
gr , l = 40 cm , ϴ = 15o di peroleh nilai g rata-rata = Scientists and Engineers. United States of America:
9,067544m/s2 , pada saat m = 96 gr , l = 40 cm , ϴ = 5 o Thomson Brooks/Cole
diperoleh nilai g rata-rata = 9,553731 m/s2. [5] Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik.
Dari grafik yang tersaji terlihat bahwa terdapat titik-titik Jakarta: Erlangga
yang terhubung pada suatu garis yang memiliki gradien. Nilai
percepatan gravitasi dapat dicari dari rumus yang digunakan
pada analisa perhitungan dimana nilai l per T2 sama dengan
nilai dari satu per gradien dari garis pada grafik. Untuk grafik
yang tidak memiliki garis, ini disebabkan persebaran titik-titik
terlalu jauh dari skala yang ditentukan dan akibatnya
perhitungan nilai percepatan gravitasi tidak dapat dilakukan.
Bandul matematis sederhana terdiri dari titik massa m
yang di gantung dengan menggunakan seutas tali tak bermassa
yang ujungnya dikaitkan pada penyangga bandul, massa ini di
beri simpangan dengan ϴo sehingga massa tersebut mengalami
osilasi, yaitu gerak benda dalam satu periodik waktu yang
bergerak bolak-balik dengan lintasan yang sama. Massa
bergerak bolak-balik akibat pengaruh dari gaya gravitasi bumi.
Faktor error merupakan faktor penghambat yang dapat
muncul pada suatu percobaan yang menyebabkan data
menjadi kurang akurat. Dan faktor error yang mempengaruhi
perhitungan adalah saat pelepasan bola tidak tegak lurus
dengan permukaan yang menyebabkan bandul bergerak tidak
pada lintasannya yang lurus, lalu saat menyamakan waktu
ketika melepaskan bola dengan menekan tombol start pada
stopwatch serta ketika menyamakan waktu saat bola mencapai
getaran yang kesepuluh.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan , Nilai
percepatan gravitasi dapat dicari dari rumus yang digunakan
pada analisa perhitungan dimana nilai l per T2 sama dengan
nilai dari satu per gradien dari garis pada grafik dan
didapatkan besarnya rata rata percepatan gravitasi adalah
9,454 m/s2.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah swt,
kepada kepala laboratorium fisika dasar 1, kepada dosen
pengampu mata kuliah fisika dasar 1, kepada asisten
laboratorium dalam praktikum ini, rekan-rekan praktikan dan
Laporan Resmi Praktikum Fisika 6

LAMPIRAN 3 0,4 5º 12.9


Tabel 3.1 Percobaan menggunakan bola besar, l = 30 cm, θ = 5o 4 0,4 5º 12.8
No l (m) θ t (s)
5 0,4 5º 12.73
1 0,3 5º 11.25
6 0,4 5º 12.9
2 0,3 5º 11.28
7 0,4 5º 12.97
3 0,3 5º 11.31
8 0,4 5º 12.72
4 0,3 5º 11.32
9 0,4 5º 12.91
5 0,3 5º 11.28
10 0,4 5º 12.85
6 0,3 5º 11.25
7 0,3 5º 11.22
8 0,3 5º 11.38 Tabel 3.5 Percobaan menggunakan bola besar, l = 40 cm, θ = 10o
No l (m) θ t (s)
9 0,3 5º 11.22
1 0,4 10º 12.81
10 0,3 5º 11.31
2 0,4 10º 12.65

Tabel 3.2 Percobaan menggunakan bola besar, l = 30 cm, θ = 10o 3 0,4 10º 12.9
No l (m) Θ t (s) 4 0,4 10º 12.84
1 0,3 10º 11.88 5 0,4 10º 12.9
2 0,3 10º 11.82 6 0,4 10º 13.06
3 0,3 10º 12.08 7 0,4 10º 12.75
4 0,3 10º 11.75 8 0,4 10º 12.72
5 0,3 10º 12 9 0,4 10º 13.01
6 0,3 10º 11.87 10 0,4 10º 12.9
7 0,3 10º 11.89
8 0,3 10º 11.89 Tabel 3.6 Percobaan menggunakan bola besar, l = 40 cm, θ = 15o
No l (m) Θ t (s)
9 0,3 10º 11.92
1 0,4 15º 13.04
10 0,3 10º 11.88
2 0,3 15º 12.92

Tabel 3.3 Percobaan menggunakan bola besar, l = 30 cm, θ = 15o 3 0,3 15º 13.12
No l (m) θ T (s) 4 0,3 15º 13.06
1 0,3 15º 11.44 5 0,3 15º 12.94
2 0,3 15º 11.6 6 0,3 15º 13
3 0,3 15º 11.63 7 0,3 15º 12.97
4 0,3 15º 11.49 8 0,3 15º 13.06
5 0,3 15º 11.66 9 0,3 15º 13.07
6 0,3 15º 11.62 10 0,3 15º 13.19
7 0,3 15º 11.48
8 0,3 15º 11.41 Tabel 3.7 Percobaan menggunakan bola kecil, l = 30 cm, θ = 5o
No l (m) Θ t (s)
9 0,3 15º 11.4
1 0,3 5º 10.69
10 0,3 15º 11.49
2 0,3 5º 11.02

Tabel 3.4 Percobaan menggunakan bola besar, l = 40 cm, θ = 5o 3 0,3 5º 10.62


No l (m) θ t (s) 4 0,3 5º 10.82
1 0,4 5º 12.78 5 0,3 5º 10.9
2 0,4 5º 12.84
Laporan Resmi Praktikum Fisika 7

6 0,3 5º 10.68 10 0,4 5º 12.85


7 0,3 5º 10.55
8 0,3 5º 10.51
Tabel 3.11 Percobaan menggunakan bola kecil, l = 40 cm, θ = 10o
9 0,3 5º 10.65 No l (m) Θ t (s)
10 0,3 5º 10.62 1 0,4 10º 12.97
2 0,4 10º 12.96
Tabel 3.8 Percobaan menggunakan bola kecil, l = 30 cm, θ = 10o
No l (m) θ t (s) 3 0,4 10º 12.97

1 0,3 10º 11.31 4 0,4 10º 12.9

2 0,3 10º 10.95 5 0,4 10º 13

3 0,3 10º 11 6 0,4 10º 12.87

4 0,3 10º 11.19 7 0,4 10º 12.88

5 0,3 10º 10.66 8 0,4 10º 13.04

6 0,3 10º 10.76 9 0,4 10º 12.94

7 0,3 10º 11.32 10 0,4 10º 12.84

8 0,3 10º 10.6


Tabel 3.12 Percobaan menggunakan bola kecil, l = 40 cm, θ = 15o
9 0,3 10º 10.88 No l (m) θ t (s)
10 0,3 10º 10.77 1 0,4 15º 13
2 0,4 15º 13
Tabel 3.9 Percobaan menggunakan bola kecil, l = 30 cm, θ = 15o
No l (m) θ t (s) 3 0,4 15º 13

1 0,3 15º 10.94 4 0,4 15º 12.94

2 0,3 15º 10.82 5 0,4 15º 13.03

3 0,3 15º 10.66 6 0,4 15º 13.06

4 0,3 15º 11.14 7 0,4 15º 13

5 0,3 15º 11.01 8 0,4 15º 13.06

6 0,3 15º 10.78 9 0,4 15º 13.13

7 0,3 15º 10.06 10 0,4 15º 13.16

8 0,3 15º 11.03


Tabel 3.13 Hasil perhitungan pada m = 96 gr , l = 30 cm , ϴ = 5o
9 0,3 15º 11.01
l (m) No t (s) T (s) g (m/s²)
10 0,3 15º 11.66
1 11.25 1.125 9.357
2 11.28 1.128 9.308
Tabel 3.10 Percobaan menggunakan bola kecil, l = 40 cm, θ = 5o
No l (m) Θ t (s) 3 11.31 1.131 9.258
1 0,4 5º 13.03 4 11.32 1.132 9.242
2 0,4 5º 12.81 5 11.28 1.128 9.308
0.3
3 0,4 5º 12.94 6 11.25 1.125 9.357
4 0,4 5º 12.84 7 11.22 1.122 9.407
5 0,4 5º 12.87 8 11.38 1.138 9.145
6 0,4 5º 12.81 9 11.22 1.122 9.407
7 0,4 5º 12.93 10 11.31 1.131 9.258
8 0,4 5º 12.85 Rata-rata 11.282 1.1282 9.305
9 0,4 5º 12.84
Laporan Resmi Praktikum Fisika 8

Tabel 3.14 Hasil perhitungan pada m = 96 gr , l = 30 cm , ϴ = 10o Tabel 3.17 Hasil perhitungan pada m = 96 gr , l = 40 cm , ϴ = 10o
l (m) No t (s) T (s) g (m/s²) l (m) No t (s) T (s) g (m/s²)
1 11.88 1.188 8.391 1 12.81 1.281 9.623
2 11.82 1.182 8.477 2 12.65 1.265 9.868
3 12.08 1.208 8.116 3 12.9 1.29 9.489
4 11.75 1.175 8.57 4 12.84 1.284 9.578
5 12 1.2 8.22 5 12.9 1.29 9.489
0.3 0.4
6 11.87 1.187 8.405 6 13.06 1.306 9.258
7 11.89 1.189 8.377 7 12.75 1.275 9.714
8 11.89 1.189 8.377 8 12.72 1.272 9.759
9 11.92 1.192 8.335 9 13.01 1.301 9.329
10 11.88 1.188 8.391 10 12.9 1.29 9.489
Rata-rata 11.898 1.1898 8.367 Rata-rata 12.854 1.285 9.560

Tabel 3.15 Hasil perhitungan pada m = 96 gr , l = 30 cm , ϴ = 15o Tabel 3.18 Hasil perhitungan pada m = 96 gr , l = 40 cm , ϴ = 15o
l (m) No t (s) T (s) g (m/s²) l (m) No t (s) T (s) g (m/s²)
1 11.44 1.144 9.049 1 13.04 1.304 9.287
2 11.6 1.16 8.801 2 12.92 1.292 9.460
3 11.63 1.163 8.756 3 13.12 1.312 9.174
4 11.49 1.149 8.971 4 13.06 1.306 9.258
5 11.66 1.166 8.711 5 12.94 1.294 9.431
0.3 0.4
6 11.62 1.162 8.771 6 13 1.3 9.344
7 11.48 1.148 8.986 7 12.97 1.297 9.387
8 11.41 1.141 9.097 8 13.06 1.306 9.258
9 11.4 1.14 9.113 9 13.07 1.307 9.244
10 11.49 1.149 8.971 10 13.19 1.319 9.077
Rata-rata 11,522 1,1522 8,962 Rata-rata 13.037 1.3037 9.292

Tabel 3.16 Hasil perhitungan pada m = 96 gr , l = 40 cm , ϴ = 5o Tabel 3.19 Hasil perhitungan pada m = 45,8 gr , l = 30 cm , ϴ = 5o
l (m) No t (s) T (s) g (m/s²) l (m) No t (s) T (s) g (m/s²)

1 12.78 1.278 9.668 1 10,69 1,069 10,363


2 12.84 1.284 9.578 2 11,02 1,102 9,752
3 12.9 1.29 9.489 3 10,62 1,062 10,501
4 12.8 1.28 9.638 4 10,82 1,082 10,116
5 12.73 1.273 9.744 5 10,90 1,090 9,968
0.4 0,3
6 12.9 1.29 9.489 6 10,68 1,068 10,383
7 12.97 1.297 9.387 7 10,55 1,055 10,640
8 12.72 1.272 9.759 8 10,51 1,051 10,721
9 12.91 1.291 9.474 9 10,65 1,065 10,441
10 12.85 1.285 9.563 10 10,62 1,062 10,501
Rata-rata 12.84 1.284 9.579 Rata-rata 10,706 1,070 10,339
Laporan Resmi Praktikum Fisika 9

Tabel 3.20 Hasil perhitungan pada m = 45,8 gr , l = 30 cm , ϴ = 10o Tabel 3.23 Hasil perhitungan pada m = 45,8 gr , l = 40 cm , ϴ = 10o
l (m) No t (s) T (s) g (m/s²) l (m) No t (s) T (s) g (m/s²)
1 11,31 1,131 9,258 1 12,97 1,297 9,387
2 10,95 1,095 9,877 2 12,96 1,296 9,401
3 11,00 1,100 9,788 3 12,97 1,297 9,387
4 11,19 1,119 9,458 4 12,90 1,290 9,489
5 10,66 1,066 10,422 5 13,00 1,300 9,344
0,3 0,4
6 10,76 1,076 10,229 6 12,87 1,287 9,533
7 11,32 1,132 9,242 7 12,88 1,288 9,518
8 10,60 1,060 10,540 8 13,04 1,304 9,286
9 10,88 1,088 10,005 9 12,94 1,294 9,430
10 10,77 1,077 10,210 10 12,85 1,285 9,563
Rata-rata 10,944 1,094 9,903 Rata-rata 12,877 1,2877 9,524

Tabel 3.21 Hasil perhitungan pada m = 45,8 gr , l = 30 cm , ϴ = 15o Tabel 3.24 Hasil perhitungan pada m = 45,8 gr , l = 40 cm , ϴ = 15o
l (m) No t (s) T (s) g (m/s²) l (m) No t (s) T (s) g (m/s²)

1 10,94 1,094 9,895 1 13 1,3 9,344


2 10,82 1,082 10,116 2 13 1,3 9,344
3 10,66 1,066 10,422 3 13 1,3 9,344
4 11,14 1,114 9,543 4 12,94 1,294 9,430
5 11,01 1,101 9,770 5 13,03 1,303 9,301
0,3 0,4
6 10,78 1,078 10,191 6 13,06 1,306 9,258
7 10,06 1,006 11,702 7 13,00 1,300 9,344
8 11,03 1,103 9,734 8 13,06 1,306 9,258
9 11,01 1,101 9,770 9 13,13 1,313 9,159
10 11,66 1,166 8,711 10 13,16 1,316 9,118
Rata-rata 10,911 1,091 9,985 Rata-rata 13,038 1,3038 9,290

Tabel 3.22 Hasil perhitungan pada m = 45,8 gr , l = 40 cm , ϴ = 5o Grafik Bola Besar


l(m) No t (s) T (s) g (m/s²) Adapun grafik dari bola besar adalah sebagai berikut :
1 13,03 1,303 9,301 2
2 12,81 1,281
y = 3.7586x + 0.1453
9,623 1.5
R² = 0.9928
3 12,94 1,294 9,430 1

4 12,84 1,284 9,578


0.5
5 12,87 1,287 9,533
0,4 0
6 12,81 1,281 9,623
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
7 12,93 1,293 9,445 l (m)
8 12,85 1,285 9,563
9 12,84 1,284 9,578 Gambar 4.1 Grafik bola besar dengan sudut 5o

10 12,85 1,285 9,563


Rata-rata 12,877 1,2877 9,524
Laporan Resmi Praktikum Fisika 10

2 2
y = 2.367x + 0.7056 y = 3.7586x + 0.1453
1.5 R² = 0.953 1.5
R² = 0.9928
1


1

0.5
0.5
0
0 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 l (m)
l (m)
Gambar 4.2 Grafik bola besar dengan sudut 10o Gambar 4.6 Grafik bola kecil dengan sudut 15o

RALAT
2
y = 3.7205x + 0.2115 Pengukuran dalam percobaan dikatakan presisi dapat dilihat
1.5 R² = 0.9876 melalui ralat acak yang contoh perhitungannya sebagai berikut
1

Diketahui :
0.5 Pada percobaan bandul matematis dengan bola besar, m = 45,8
gr, l = 30 cm, θ = 5º
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
l (m) T1 = 1,125 s; T2 = 1,128 s; T3 = 1,131 s; T4 = 1,132 s; T5 =
1,128 s;
Gambar 4.3 Grafik bola besar dengan sudut 15o
T6 = 1,125 s; T7 = 1,122 s; T8 = 1,138 s; T9 = 1,122 s; T10 =
Grafik Bola Kecil 1,131 s.
Adapun grafik dari bola kecil adalah sebagai berikut :

Ditanya :
2
y = 3.7586x + 0.1453 1) Ralat Mutlak (Δ)…?
1.5 R² = 0.9928
2) Ralat Nisbi (I) …?
1

3) Keseksamaan (K)…?
0.5

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Dijawab :
l (m)
∑5
𝑛=1(t𝑛 −𝑡̅ )
2 0.0002236
Ralat Mutlak : ∆ = √ = √
Gambar 4.4 Grafik bola kecil dengan sudut 5o 𝑛(𝑛−1) 90

1.350 = 0.001576212 𝑠
1.300 ∆ 0.001576212
Ralat Nisbi : I = ̅ 𝑥 100% = 𝑥 100%
𝑡 1.1282
1.250

= 0.1397103%
1.200
Keseksamaan : K = 100% – I = 100% – 0.1397103%
1.150
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 = 99.86029%
l (m)
Dengan perhitungan yang sama didapatkan ralat-ralat
pengukuran pada percobaan ini yang tersaji dalam tabel
Gambar 4.5 Grafik bola kecil dengan sudut 10o
sebagai berikut
Laporan Resmi Praktikum Fisika 11

Tabel 1 Ralat bola besar dengan l = 30 cm, θ = 5º 10 1.149 -0.0032 0.00001024


No T T-T̅ (T-T̅)² ̅ = 1.1522
𝑻 Σ(T-T̅)² = 0.0008436
1 1.125 -0.0032 0.00001024 Ralat Mutlak (Δ) 0.00306159
Ralat Nisbi (I) 0.002657169
2 1.128 -0.0002 0.00000004
Keseksamaan (K) 99.73428%
3 1.131 0.0028 0.00000784
4 1.132 0.0038 0.00001444 Tabel 4 Ralat bola besar dengan l = 40 cm, θ = 5º
5 1.128 -0.0002 0.00000004 No T T-T̅ (T-T̅)²
1 1.278 -0.006 0.00003600
6 1.125 -0.0032 0.00001024
2 1.284 0 0.00000000
7 1.122 -0.0062 0.00003844
3 1.29 0.006 0.00003600
8 1.138 0.0098 0.00009604 4 1.28 -0.004 0.00001600
9 1.122 -0.0062 0.00003844 5 1.273 -0.011 0.00012100
10 1.131 0.0028 0.00000784 6 1.29 0.006 0.00003600
̅
𝑻 = 1.1282 Σ(T-T̅)² = 0.0002236 7 1.297 0.013 0.00016900
Ralat Mutlak (Δ) 0.001576212 8 1.272 -0.012 0.00014400
9 1.291 0.007 0.00004900
Ralat Nisbi (I) 0.001397103
10 1.285 0.001 0.00000100
Keseksamaan (K) 99.86029% ̅ = 1.284
𝑻 Σ(T-T̅)² = 0.000608
Ralat Mutlak (Δ) 0.002599145
Tabel 2 Ralat bola besar dengan l = 30 cm, θ = 10º
Ralat Nisbi (I) 0.002024256
No T T-T̅ (T-T̅)² Keseksamaan (K) 99.79757%
1 1.188 -0.0018 0.00000324
2 1.182 -0.0078 0.00006084 Tabel 5 Ralat bola besar dengan l = 40 cm, θ = 10º
3 1.208 0.0182 0.00033124 No T T-T̅ (T-T̅)²
4 1.175 -0.0148 0.00021904 1 1.281 -0.0044 0.00001936

5 1.2 0.0102 0.00010404 2 1.265 -0.0204 0.00041616

6 1.187 -0.0028 0.00000784 3 1.29 0.0046 0.00002116

7 1.189 -0.0008 0.00000064 4 1.284 -0.0014 0.00000196


5 1.29 0.0046 0.00002116
8 1.189 -0.0008 0.00000064
6 1.306 0.0206 0.00042436
9 1.192 0.0022 0.00000484
7 1.275 -0.0104 0.00010816
10 1.188 -0.0018 0.00000324
̅ = 1.1898 8 1.272 -0.0134 0.00017956
𝑻 Σ(T-T̅)² = 0.0007356
9 1.301 0.0156 0.00024336
Ralat Mutlak (Δ) 0.002858904
10 1.29 0.0046 0.00002116
Ralat Nisbi (I) 0.002402844
̅
𝑻 = 1.2854 Σ(T-T̅)² = 0.0014564
Keseksamaan (K) 99.75972%
Ralat Mutlak (Δ) 0.004022713
Tabel 3 Ralat bola besar dengan l = 30 cm, θ = 15º Ralat Nisbi (I) 0.003129542
No T T-T̅ (T-T̅)² Keseksamaan (K) 99.68705%
1 1.144 -0.0082 0.00006724
2 1.16 0.0078 0.00006084 Tabel 6 Ralat bola besar dengan l = 40 cm, θ = 15º
3 1.163 0.0108 0.00011664 No T T-T̅ (T-T̅)²
4 1.149 -0.0032 0.00001024
1 1.304 0.0003 0.00000009
5 1.166 0.0138 0.00019044
6 1.162 0.0098 0.00009604 2 1.292 -0.0117 0.00013689
7 1.148 -0.0042 0.00001764 3 1.312 0.0083 0.00006889
8 1.141 -0.0112 0.00012544 4 1.306 0.0023 0.00000529
9 1.14 -0.0122 0.00014884
Laporan Resmi Praktikum Fisika 12

5 1.294 -0.0097 0.00009409 Ralat Nisbi (I) 0.007499373


6 1.3 -0.0037 0.00001369 Keseksamaan (K) 99.25006%
7 1.297 -0.0067 0.00004489
8 1.306 0.0023 0.00000529 Tabel 9 Ralat bola kecil dengan l = 30 cm, θ = 15º

9 1.307 0.0033 0.00001089 No T T-T̅ (T-T̅)²

10 1.319 0.0153 0.00023409 1 1.094 0.0029 8.41E-06


̅ = 1.3037
𝑻 Σ(T-T̅)² = 0.0006141 2 1.082 -0.0091 8.281E-05

Ralat Mutlak (Δ) 0.002612151 3 1.066 -0.0251 0.00063001

Ralat Nisbi (I) 0.002003644 4 1.114 0.0229 0.00052441

Keseksamaan (K) 99.79964% 5 1.101 0.0099 9.801E-05


6 1.078 -0.0131 0.00017161
Tabel 7 Ralat bola kecil dengan l = 30 cm, θ = 5º 7 1.006 -0.0851 0.00724201
No T T-T̅ (T-T̅)² 8 1.103 0.0119 0.00014161
1 1.069 -0.0016 2.56E-06 9 1.101 0.0099 9.801E-05
2 1.102 0.0314 0.00098596 10 1.166 0.0749 0.00561001
3 1.062 -0.0086 7.396E-05 ̅ = 1.0911
𝑻 Σ(T-T̅)² = 0.0146069
4 1.082 0.0114 0.00012996 Ralat Mutlak (Δ) 0.012739658
5 1.09 0.0194 0.00037636 Ralat Nisbi (I) 0.011675977
6 1.068 -0.0026 6.76E-06 Keseksamaan (K) 98.83240%
7 1.055 -0.0156 0.00024336
Tabel 10 Ralat bola kecil dengan l = 40 cm, θ = 5º
8 1.051 -0.0196 0.00038416
No T T-T̅ (T-T̅)²
9 1.065 -0.0056 3.136E-05 1 1.303 0.0153 0.00023409
10 1.062 -0.0086 7.396E-05 2 1.281 -0.0067 4.489E-05
̅ = 1.0706
𝑻 Σ(T-T̅)² = 0.0023084 3 1.294 0.0063 3.969E-05
Ralat Mutlak (Δ) 0.005064473 4 1.284 -0.0037 1.369E-05
Ralat Nisbi (I) 0.0047305 5 1.287 -0.0007 4.9E-07
6 1.281 -0.0067 4.489E-05
Keseksamaan (K) 99.52695%
7 1.293 0.0053 2.809E-05
Tabel 8 Ralat bola kecil dengan l = 30 cm, θ = 10º 8 1.285 -0.0027 7.29E-06
No T T-T̅ (T-T̅)² 9 1.284 -0.0037 1.369E-05
10 1.285 -0.0027 7.29E-06
1 1.131 0.0366 0.00133956
̅
𝑻 = 1.2877 Σ(T-T̅)² = 0.0004341
2 1.095 0.0006 3.6E-07
Ralat Mutlak (Δ) 0.002196209
3 1.1 0.0056 3.136E-05
Ralat Nisbi (I) 0.001705528
4 1.119 0.0246 0.00060516 Keseksamaan (K) 99.82945%
5 1.066 -0.0284 0.00080656
6 1.076 -0.0184 0.00033856 Tabel 11 Ralat bola kecil dengan l = 40 cm, θ = 10º
7 1.132 0.0376 0.00141376 No T T-T̅ (T-T̅)²
1 1.297 0.0033 1.089E-05
8 1.06 -0.0344 0.00118336
2 1.296 0.0023 5.29E-06
9 1.088 -0.0064 4.096E-05
3 1.297 0.0033 1.089E-05
10 1.077 -0.0174 0.00030276
4 1.29 -0.0037 1.369E-05
̅ = 1.0944
𝑻 Σ(T-T̅)² = 0.0060624
5 1.3 0.0063 3.969E-05
Ralat Mutlak (Δ) 0.008207314
6 1.287 -0.0067 4.489E-05
Laporan Resmi Praktikum Fisika 13

7 1.288 -0.0057 3.249E-05 15º 1.3038

8 1.304 0.0103 0.00010609


9 1.294 0.0003 9E-08
Selain perhitungan ralat, kita perlu mengetahui faktor
10 1.284 -0.0097 9.409E-05 penolakan data dari data yang telah didapat, dihitung nilai
̅ = 1.2937
𝑻 Σ(T-T̅)² = 0.0003581 terbesar dan terkecil dengan persyaratan tσsebagai berikut,
Ralat Mutlak (Δ) 0.001994715
Ralat Nisbi (I) 0.001541868
Keseksamaan (K) 99.84581%

Tabel 12 Ralat bola kecil dengan l = 40 cm, θ = 15º


No T T-T̅ (T-T̅)² Untuk t=1 hasil perhitungan dirangkum dalam tabel 5 berikut,
1 1.3 -0.0038 1.444E-05 (ini masih contoh tabel)
2 1.3 -0.0038 1.444E-05 Variabel σ P(XTerbesar) P(XTerkecil) P(tσ)
3 1.3 -0.0038 1.444E-05
4 1.294 -0.0098 9.604E-05
5 1.303 -0.0008 6.4E-07
6 1.306 0.0022 4.84E-06
7 1.3 -0.0038 1.444E-05
8 1.306 0.0022 4.84E-06
9 1.313 0.0092 8.464E-05
10 1.316 0.0122 0.00014884
̅
𝑻 = 1.3038 Σ(T-T̅)² = 0.0003976
Ralat Mutlak (Δ) 0.002101851
Ralat Nisbi (I) 0.001612096
Keseksamaan (K) 99.83879%

Lalu ada lampiran perhitungan yang dijelaskan


sebagaiberikut:
Pertama kita hitung presentasi ralat dan nilai deviasi standar
(σ) dengan rumusan,

(ini masih contoh tabel)

Variabel T pada Rata - rata Standar deviasi (σ) Presentase

Bola 30 cm 5º 1.1282
besar
10º 1.1898
15º 1.1522
40 cm 5º 1.284
10º 1.2854
15º 1.3037
Bola 30 cm 5º 1.0706
Kecil 10º 1.0944
15º 1.0911
40 cm 5º 1.2877
10º 1.2937

Anda mungkin juga menyukai