Volume / debit dari udara (Q) yang melalui titik tertentu pada saluran udara atau pipa
tiap detik didefinisikan sebagai hasil perkalian antara besar kecepatan rata-rata aliran
udara (V) dengan luas penampang dari saluran udara atau pipa (A).
Q=VxA
Sebagian besar teknik observasi aliran udara sekarang ini merupakan penggabungan
antara metode yang ada untuk pengukuran kecepatan rata-rata dan luas penampang.
Berikut ini merupakan alat-alat yang biasa digunakan untuk pengukuran kuantitas
udara.
Alat ini biasanya dipasangkan dengan stopwatch untuk menunjukan berapa meter
udara yang telah melewati anemometer selama waktu tertentu. Digital vane
anemometer menunjukan secar langsung pada odometer atau merubah sinyal
elektronik menjadi system pengumpul data. Alat yang lebih modern dapat juga
dilengkapi dengan microprocessor.
Unduk mendapatkan pengukuran yang dapat diandalkan dari kecepatan rata-rata
udara di bawah tanah, sangat penting untuk menyertakan teknik penggunaan
anemometer. Prosedur yang ada telah berkembang berdasarkan dari beberapa
percobaan dan pengalaman dilapangan.
Dimana:
v = Kecepatan setelah koreksi
vi = Kecepatan awal
Cc = Koreksi dari kurva/grafik kalibrasi alat
ρc = density udara saat kalibrasi
ρm = density udara sebenarnya saat pengukuran
Sebagai petunjuk, rekomendasi jumlah tituk (n), untuk bukaan persegi dapat dihitung
dengan :
+23
Di mana
e = exponensial exponent, (2,7183)
A = Luas lubang bukaan (m2)
Estimasi jumlah titik dapat dibulatkan ke jumlah yang memungkinkan untuk
membagi luabang bukaan menjadi beberapa subsections yang sama tetapi tidak akan
kurang dari 24. Pada bukaan yang berbentuk lingkaran, lingkaran dibagi menjadi
annuli dengan luas yang sama seperti pada gambar 3.6. Jumlah titik pengukuran
untuk tiap diameter dapat dilihat pada tabel 3.1.
Lokasi titik di tengah area dari annulus yang sesuai pada tiap diameter dan bisa
dihitung dengan:
Di mana :
r = jari-jari titik dari pusat lingkaran
n = jumlah titik yang dihitung dari pusat lingkaran
D = diameter pipa (m)
N = jumalah titik bersilangan pada diameter
Gambar 3.6. Titik pengukuran Methodof Equal Area pada bukaan lingkaran
3.2.PENGUKURAN TEKANAN
Tujuan utama dari pengukuran tekanan adalah untuk menentukan penurunan tekanan
akibat gesekan (p), yang berhubungan dengan aliran udara (Q) yang terukur dari tiap
percabangan tempat dilakukan pengukuran. Ada dua metode pengukuran. Metode
yang lebih akurat adalah gauge and tube atau metode trailing hose , metode kedua
adalah dengan cara memperhatikan tekanan absolute pada barometer atau altimeter
pada tiap lokasi.
Di mana :
v = kecepatan udara (m/s)
Z = Tinggi diatas datum tambang (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
V = volume spesifik udara (=1/r) (m3/g)
F12 = gaya akibat gesekan (J/kg)
Jika kita asumsikan density udara antara stasiun 1 dan 2 bervariasi secara linear,
maka :
P12 = ra F12
Sehingga
P12 = raF12 = ra
Velocity pressure (Pv)
Static pressure (Ps)= ra Z g + P, maka
p12 = (Pv1+Ps1) – (Pv2+Ps2)
= Pt1 – Pt2
Di mana Pt = total pressure (Pv+Ps) pada head taping pitot ststic tube.