Anda di halaman 1dari 7

10 KESALAHAN KOMUNIKASI YANG SERING TERJADI PADA PASEN

Selama ini mungkin pasen sudah sangat percaya dengan dokter / perawat yang selalu setia merawat
kalau sedang sakit. Pasen menurut saja kalau disuruh minum obat ini, mengkonsumsi makanan itu,
sesuai resep dan pesan dokter.

Tapi ternyata dokter juga manusia, terbukti banyak kesalahan konyol yang sering dilakukan mereka
saat menangani pasien. Jadi pasen harus tetap waspada dan menjaga kesehatan , karena lebih baik
mencegah daripada mengobati.

1. Membuat diagnosis yang tidak tepat

Untuk orang-orang yang bergantung pada dokter, biasanya setiap kali merasakan badannya tidak
enak mereka akan langsung pergi ke klinik. Dokter pun akan memberikan diagnosis dari gejala yang
ada. Dan faktanya, 10%-20% gejala yang dibuat dokter itu salah! Dalam hal ini, tentu saja bias
menyebabkan hasil yang mengerikan bagi pasien. Buktinya banyak kita temui kasus komplikasi dan
malpraktik yang terjadi karena salah diagnosis.

2. Memberikan resep yang salah

Sebuah apotek di Amerika Serikat membayar denda $650.000 kepada para pelanggannya karena
kelalaiannya membaca resep. Beberapa kesalahannya ialah, memberikan pil yang seharusnya
diperuntukkan para pasien kanker payudara kepada pasien yang meminta tablet kunyah anak-anak;
memberi obat schizophrenia kepada pasien darah tinggi; memberi pil melawan kolesterol kepada
pasien diabetes.

3. Alat operasi yang tidak higienis

Bukankah operasi sudah merupakan suatu hal yang mengerikan dan berbahaya? Lebih mengerikan
lagi jika alat yang digunakan adalah alat yang kotor atau bahkan terkontaminasi. Hal tersebut dapat
mengakibatkan pada infeksi dan penyakit fatal yang memungkinkan komplikasi dan bahkan
kematian. Sayangnya, hal ini diperburuk dengan kenyataan bahwa rumah sakit tidak perlu
melaporkan kebersihan alat-alat mereka pada pasien.
4. Meninggalkan alat operasi di dalam tubuh pasien

Membayangkannya saja sudah mengerikan bukan? Ya, ternyata hal ini cukup sering terjadi,
meskipun jika kita lihat, penampilan para dokter dan suster di rumah sakit sudah professional.

Dailymail.co.uk melansir bahwa sekitar 800 pasien mendapati perlengkapan operasi tertinggal
didalam tubuh mereka setelah operasi yang mengakibatkan 16 kematian sejak 2015.

Meski ini terdengar seperti hal yang aneh, ternyata mulai dari tang, skapel, gunting dan kadang-
kadang alat yang lebih besarpun tertinggal didalam tubuh pasien. Kelalaian tersebut dapat
mengakibatkan kerusakan fisik dan bahkan masalah psikologis.

5. Salah mengenali pasien

Sebenarnya salah mengenali pasien adalah salah satu sebab dari salah diagnosa dan juga salah
memberi obat. Yang paling beresiko adalah para perawat, terutama pada rumah sakit yang sangat
sibuk, yang membuat para perawat lalai dalam memberi obat pada pasien. Dokter juga memiliki
resiko melakukan kesalahan ini, karena banyaknya kemiripan nama yang dimili para pasiennya.

Margaret Forrest, seorang pasien yang menderita cidera otak hypoglycemic setelah menelan pil yang
diperuntukkan pasien diabetes. Setelah ditelisik, ternyata obat diabetes tersebut adalah untuk
pasien yang bernama Margaret Forrest pula.

6. Darah pasien yang tertukar

Seorang pasien berumur 40 tahun di Coney Island Hospital, New York, meninggal setelah menerima
transfuse dengan tipi darah yang salah. Nypost.com melansir bahwa darah ternyata salah ditandai
pada waktu di laboratorium. Hal ini bukan dikarenakan kelalaian para perawat.

Meskipun demikian, kelalaian dalam hal memberikan transfusi darah ini sering diakibatkan karena
miskomonikasi antara dokter dan perawat.
7. Memperburuk keadaan pasien

Banyak yang berpendapat bahwa hal ini disebabkan oleh ketika para professional menjadi satu tim
ketika mengoperasi pasien. Jika dokter tidak berasal dari rumah sakit yang sama, akan besar
kemungkinannya untuk terjadi masalah komunikasi antara mereka. Kesalahan sering kali menumpuk
dari satu masalah ke masalah lain dan berakhir pada kematian pasien.

Ya memang hal ini seharusnya tidak hanya diterapkan pada para dokter-dokter yang akan
mengoperasi pasiennya. Anak hits juga dalam sehari-hari hendaknya jangan menumpuk masalah.
Karena akan berakibat fatal pada akhirnya.

8. Melepas organ atau bagian tubuh yang salah

Menuruth departemen kesehatan Amerika Serikat, kejadian melepas organ atau bagian tubuh yang
salah adalah insiden yang seharusnya tidak pernah terjadi. Tetapi, doctor dan rumah sakit sering
melakukan kesalahan ini dan mereka tidak melaporkannya kepada pasien mereka.

Jika anak Hits pernah pernah mendengar cerita teman kalian yang pernah diamputasi pada kaki yang
salah, itu hal yang dirasakan beberapa orang juga.

9. Melakukan operasi yang salah

Sebenarnya ini mirip dengan nomor 8, tetapi hal ini adalah hal yang lebih parah. Coba kamu
bayangkan, jika kamu ingin melakukan operasi ginjal, tetapi karena kelalaian para dokter, bukan
ginjal yang mereka kerjakan, melainkan hati kamu diambil.

Untuk mencegah hal ini terjadi, ada baiknya kamu melakukan tes diluar rumah sakit dahulu. Dan
kemudian baru dating ke rumah sakit dengan diagnosa yang kuat.
10. Memberikan dosis anestesi yang salah

Juga mirip dengan dua kasus diatas, tetapi ini adalah kasus yang lebih langka dan para ahli anestesi
jarang melakukan kesalahan ketika mereka memberikan dosis anestesi. Sayangnya, ketika kasus ini
terjadi, hal ini dapat mengakibatkan konsekuensi yang berat. Coba bayangkan, karena kesalahan
dosis yang diberikan, kamu terbangun ditengah-tengah operasi. Memang, anestesi masih akan
membuat tubuhmu mati rasa. Tetapi apakah kamu ingin melihat jalannya operasi? Mengerikan
bukan?
TUGAS MATA KULIAH
MANAJEMEN PASIEN SAFETY

KESALAHAN KOMUNIKASI PADA PASEN

OLEH :
DWI BASUKI

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN RPL


POLTEKKES BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
TUGAS MATA KULIAH
MANAJEMEN PASIEN SAFETY

INSIDEN YANG BISA TERJADI PADA PASEN

OLEH :
DWI BASUKI

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN RPL


POLTEKKES BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai