Anda di halaman 1dari 17

1

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Dasar Kewirausahaan” ini. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta berupa
kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih
banyak terdapat kekurangannya.

Surabaya,
November 2019

Penyusun

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Umum Dan Khusus........................................................................... 3
1.3 Manfaa........................................................................................................... 3
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Kewirausahaan ............................................................................ 4
2.2 Konsep Kewirausahaan ................................................................................. 4
2.3 Tujuan Kewirausahaan .................................................................................. 4
2.4 Karakteristik Kewirausahaan ........................................................................ 5
2.5 Nilai Dan Perilaku Wirausaha ....................................................................... 7
2.6 Motif Menjadi Wirausaha ............................................................................. 8
2.7 Proses Kewirausahaan................................................................................... 8
2.8 Faktor-Faktor Penyebab ................................................................................ 10
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 13
Daftar Pustaka
Anggota Kelompok

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan global yang terjadi dalam hampir seluruh aspek kehidupan,
perhatian terhadap pentingnya kewirausahaan hampir dirasakan oleh setiap orang dan
setiap bangsa. Hidup di era reformasi, rekonstruksi organisasi, perampingan struktur,
dan perkembangan teknologi, telah berdampak pada perubahan cara pandang
manajemen dalam mengelola organisasi yang lebih terpusat pada pengimplementasian
organisasi yang padat modal.
Untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas perusahaan,
manajemen lebih berfokus pada penerapan teknologi terkini dibandingkan dengan
investasi pada tenaga kerja. Dalam konteks kompetisi industri yang terjadi di negara-
negara berkembang, di Indonesia kebijakan dan cara pandang seperti ini, telah
menimbulkan kebijakan pemutusan hubungan kerja yang berujung pada bertambahnya
jumlah penduduk pengangguran.
Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar serta ketersediaan lapangan
kerja yang sangat terbatas serta kondisi ekonomi yang belum pulih sebagai dampak
krisis mata uang dan krisis ekonomi di penghujung tahun 1997, telah menimbulkan
kesengsaraan bangsa yang berlarut-larut. Kondisi tersebut kini bahkan semakin
diperparah oleh serangkaian bencana alam yang melanda sebagian wilayah Indonesia,
bencana tanah longsor dan banjir di Pulau Jawa, guncangan gempa dan kekeringan di
Nusa Tenggara Timur, tsunami di Aceh, serta gempa tektonik yang melanda Nias, telah
menempatkan bangsa Indonesia pada posisi yang semakin terpuruk di tengah-tengah
upaya pemulihan ekonomi yang sedang berjalan.
Pemerintah yang mesti dilakukan dan terutama oleh bangsa ini agar bukan
hanya bisa mengatasi impitan krisis yang terjadi pada saat ini, tetapi juga yang lebih
penting adalah bagaimana caranya agar kita bisa menjadi bangsa yang punya daya
saing di tengah-tengah percaturan globalisasi. Kita menyadari bahwa yang sering
disebut-sebut orang dengan globalisasi bukan lagi merupakan suatu abstraksi, tetapi

1
sudah merupakan suatu kenyataan hidup di mana setiap bangsa di negara mana pun
harus menghadapinya.
Globalisasi yang didorong oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan
teknologi terutama teknologi informasi telah berimplikasi pada kaburnya batas-batas
antarnegara, dunia semakin terbuka, transparan, dan menjadi satu yang oleh Kenichi
Ohmae disebut sebagai the borderless world atau desa dunia. Pada konteks inilah setiap
bangsa dituntut untuk melakukan perubahan-perubahan mendasar dalam berbagai
aspek kehidupan, ekonomi, politik, sosial dan budaya, serta bidang pendidikan.
Untuk menjawab permasalahan di atas hanya satu kata kuncinya, yaitu Sumber
Daya Manusia (SDM). Kehidupan akan terus berlanjut dan bencana alam serta krisis
yang terjadi dapat dipandang sebagai suatu peristiwa seleksi alam di mana bangsa-
bangsa yang tidak memiliki SDM yang unggul akan terpuruk dalam ketidakberdayaan,
sementara itu, bangsa yang didukung oleh manusia-manusia yang unggul, punya visi,
dinamis, serta memiliki integritas dan komitmen terhadap kemajuan akan terus hidup
dan menjadi bangsa yang disegani. Dengan bertolak dari dasar pemikiran tersebut
maka jelas peran pemerintah dan seluruh lembaga yang ada di masyarakat harus
ditujukan pada upaya untuk menciptakan benih manusia-manusia Indonesia yang
unggul, yaitu sosok manusia Indonesia yang memiliki mental dan semangat wiraswasta
atau yang sekarang lebih populer dengan sebutan wirausaha.
Dalam rangka pengembangan kewirausahaan nasional ini telah banyak upaya
yang dilakukan baik oleh instansi-instansi pemerintah di bawah naungan Instruksi
Presiden Nomor 4 Tahun 1995 maupun oleh organisasiorganisasi yang tumbuh dari
kalangan masyarakat termasuk lembaga pendidikan formal dan nonformal. Berbagai
upaya dan strategi ditempuh secara terkoordinasi dengan satu maksud untuk
meningkatkan peran masyarakat serta menciptakan suasana yang menunjang untuk
terus menumbuhkembangkan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
kewirausahaan SDM Indonesia. Salah satu cara yang ditempuh oleh pendidikan formal
pada jenjang pendidikan tinggi adalah dengan menyajikan materi kewirausahaan
tersebut dalam mata kuliah Pendidikan Kewirausahaan.

2
1.2 Tujuan Umum Dan Khusus
1. Agar memahami konsep-konsep dasar kewirausahaan/entrepreneurship secara
mendalam
2. Menjelaskan konsep-konsep dasar kewirausahaan/entrepreneurship;
3. Menjelaskan batasan sifat dan ciri-ciri wirausaha;
4. Menunjukkan peran dan fungsi kewirausahaan dalam pembangunan.
1.3 Manfaat
1. Membantu mahasiswa memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya
tentang konsep dasar kewirausahaan, karakteristik kewirausahaan dan
wirausaha, nilai dan perilaku wirausaha, motif menjadi wirausaha, serta proses
kewirausahaan dan factor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan
wirausaha.
2. Memberikan informasi secara mendalam mengenai pengertian kewirausahaan,
karakteristik kewirausahaan dan wirausaha, nilai dan perilaku wirausaha, motif
menjadi wirausaha, serta proses kewirausahaan dan factor-faktor penyebab
kegagalan dan keberhasilan wirausaha

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang,
cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Sedangkan Wirausaha adalah orang yang melakukan usaha atau kegiatan sendiri
dengan segala kemampuan yang dimilikinya dan mempunyai semangat, sikap, perilaku
dan kemampuan kewirausahaan.
2.2 Konsep Kewirausahaan
Untuk mencapai visi dalam kewirausahaan dapat dilihat melalui landasan
kewirausahaan yang terdiri dari sikap, ide dan kreativitas dan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Sikap merupakan kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis
tindakan pada sesuatu yang tepat. Selain itu dapat diartikan sebagai sesuatu
yang dipelajari dan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi dan
menentukan apa yang dicari dalam kehidupan. Sikap seseorang mampu
mendewasakan seseorang sehingga merupakan landasan dalam kewirausahaan.
b. Ide dalam konteks kewirausahaan adalah gagasan kreativitas dalam
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda sebagai sumber keunggulan untuk
dijadikan peluang dalam pelaksanaan kewirausahaan.
c. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa
yang telah ada sebelumnya guna menunjang perkembangan kewirausahaan.
2.3 Tujuan Kewirausahaan
Kewirausahaan juga memiliki tujuan, yaitu:
1. meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas,
2. mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,

4
3. membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan
dikalangan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul, serta
4. menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh
dan kuat terhadap masyarakat. Kata kunci dari kewirausahaan adalah: (1)
pengambilan risiko, (2) menjalankan usaha sendiri, (3) memanfaatkan peluang-
peluang, (4) menciptakan usaha baru, (5) pendekatan yang inovatif, dan (6)
mandiri (misal, tidak bergantung pada bantuan pemerintah).
2.4 Karakteristik Wirausaha
1. Motif Berprestasi Tinggi
Seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu
motif berprestasi. Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk
tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien
dibandingkan sebelumnya.
Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri
sebagai berikut (Suryana, 2003: 33-34):
a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
dirinya.
b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
d. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan
e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang. Jika tugas yang
diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia
selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pecapaian
keberhasilan sangat rendah.
2. Selalu Optimis dan percaya diri
Seorang wirausaha hendaknya seorang yang mampu menatap depan dengan
lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha
memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke

5
masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa
depan.
3. Memiliki Kreativitas yang tinggi
kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda dan
Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik.
4. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Mempunyai ide atau inovasi terbaru, menjadikan hal yang sederhana menjadi
hal yang terbaru.
5. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad
yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang akan
digelutinya, di dalam menjalankan usaha tersebut wirausaha yang sukses terus
memiliki tekad yang menggebu-gebu dan menyala-nyala dalam
mengembangkan usahanya, berani menanggung resiko, bekerja keras dan tidak
takut menghadapi peluang-peluang yang ada.
6. Mandiri atau Tidak Ketergantungan
Seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru
dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada di sekitarnya,
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan
cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang sudah ada, dan menemukan
cara baru untuk memberkan kepuasan kepada konsumen.
7. Berani Mengambil Resiko
Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi,
melainkan perhitugan yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap
pekerjaannya karena sudah diperhitungkan
8. Mampu membaca peluang
Cara penilaian peluang tersebut ada pada nilai-nilai ekonomis yang terkandung
didalamnya, masa depan yang lebih cerah, kemampuan menunjukkan prestasi,
dan perubahan yang dihasilkan

6
2.5 Nilai Dan Perilaku Wirausaha
A. Nilai Wirausaha
Menurut Suryana (2001:15) ada beberapa nilai hakiki penting dari
kewirausahaaan yaitu:
1. Percaya diri, kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif
kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, dan kegairahan
berkarya.
2. Berorientasi tugas dan hasil, seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan
hasil adalah seseorang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi,
berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai
dorongan kuat, energik dan berinisiatif. Keberanian mengambil resiko,
tergantung pada daya tarik setiap alternative persediaan untuk rugi dan
kemungkinan relative untuk sukses atau gagal.
3. Kemampuan utnuk mengambil resiko ditentukan oleh keyakinan diri kesediaan
untuk menggunakan kemampuan, dan kemampuan untuk menilai resiko.
4. Kepemimpinan kewirausahaan memiliki sifat sifat kepeloporan keteladanan,
tampil berbeda, lebih menonjol dan lebih menonjol, dan mampu berfikir
divergen dan konvergen.
5. Keorisinilan: kreativitas da keinovasian. Kreativitas adalah kemampuan untuk
berfikir yang baru dan berbeda, sedangkan keinovasian adalah kemampuan
untuk bertindak yang baru dan berbeda.
B. Perilaku Wirausaha
 Menurut Kathleen L. Hawkins dan Peter A. Turla (dalam Suryana,2001 :25-
26), pola tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam perilaku dan
kemampuan sebagai berikut:
1. Kepribadian, aspek ini bias diamati dari segi kreativitas, disiplin diri,
keberanian menghadapi resiko, memiliki dorongan dan kemauan kuat.
2. Kemampuan hubungan, oprasionalnya dapat dilihat dari indicator komunikasi
dan hubungan antar personal, kepemimpinan dan manajmen

7
3. Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan harga,
periklanan dan promosi
4. Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara mengatur uang.
 Mengembangkan pribadi wirausaha identik dengan mengembangkan perilaku
wirausaha yaitu mengenali diri sendiri dan kendala yang dihadapinya sebagai
langkah awal. David McClelland (dalam Suryana, 2001: 26) mengemukakan
enam cirri perilaku kewirausahaan yaitu:
1. Ketrampilan mengambil keputusan dan mengambil resiko yang moderat dan
bukan atas dasar kebetulan belaka
2. Bersifat energetic, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif
3. Tanggug jawab individual
4. Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya dengan tolak
ukur satuan uang sebagai indicator keberhasilan.
5. Mampu mangatisipasi berbagai kemungkinan di masa dating
6. Memiliki kemapuan berorganisasi, yaitu bahwa seorang wirausaha memiliki
kemampuan ketrampilan, kepemimpinan dan managerial
2.6 Motif Menjadi Wirausaha
Ada beberapa alasan seseorang berwirausaha menurut Wirasasmita (1994) yakni:
1. Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk
mencari pendapatan tambahan, sebaagai jaminan stabilitas keuangan.
2. Alasan social yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan
dihormati, untuk menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan orang banyak.
3. Alasan pelayanan, yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat, membantu
anak yatim, membahagiakan orang tua, demi masa depan keluarga
4. Alasan memenuhi diri, untuk menjadi atasan/mandiri, untuk mencapai sesuatu
yang di inginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, agar
lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.
2.7 Proses Kewirausahaan
Menurut Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan di awali dari proses
sebagai berikut:

8
1. Proses Inovasi
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi yaitu keinginan berprestasi adanya
sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman
2. Proses Pemicu
Faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya
ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan
kerja, keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap
bisnis
3. Proses Pelaksanaan
Faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan mental
wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya
visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan
4. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong factor organisasi, yaitu adanya tim yang kompak
dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan
budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari:
1. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan, di awali dengan melihat
peluang usaha baru yang mungkin, apakah membuka usaha baru atau
melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait
dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek: Pembiayaan, SDM, Kepemilikan,
Organisasi, Kepemimpinan yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan
mengambil keputusan pemasaran dan melakukan evaluasi.

9
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk
ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi salah
satu pilihan yang mungkin di ambil.
2. 8 Faktor-Faktor Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Wirausaha
A. Faktor Penyebab Keberhasilan Wirausaha
Menurut Hendro (2011: 47-50) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha
berhasil adalah:
1. Faktor Peluang
2. Faktor SDM
3. Faktor Keuangan
4. Faktor Organisasional
5. Faktor Perencanaan
6. Faktor Pengelolaan usaha
7. Faktor Pemasaran dan Penjualan
8. Faktor Administrasi
9. Faktor Peraturan Pemerintah, Politik, Sosial, dan Budaya Lokal
10. Catatan Bisnis
B. Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003:44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya:
1. Tidak kompeten dalam manajerial
Tidak kompeten atautidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola
usaha merupakan factor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang
berhasil
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan

10
Mengkoordinasikan, ketrampilan mengelola SDM, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik factor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas. Yaitu mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat.
4. Gagal dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan factor yang menentukan keberhasilan
usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakiatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat hubungannya dengan efisiensi dan efektifitas. Kurang
pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan
gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melaksanakan perubahan, tidak
akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya
bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat
peralihan setiap waktu.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan
hidup. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah kreativitas dan keinovasian.
Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru dan keinovasian adalah berbuat sesuatu
yang baru. Ada beberapa alas an mengapa seseorang berminat berwirausaha yaitu
alasan keuangan, alasan social, alasan pelayanan dan alasan memenuhi diri.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hendro.2011Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Erlangga.


Kasali Rhenald.2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta Selatan: PT Mizan Publika.
Kamrianti (2012). Mengenal Tentang Kewirausahaan. (Online),
(http://www.kamriantiramli.wordpress.com). 24 Januari 2012
Cholichul (2012). Karakteristik Kewirausahaan, (Online), (http://www.cholichul-
fpsi.web.unair.ac.id). 16 Desenber 2011.
Erni (2012). Proses Kewirausahaan (Online),
(http://www.ernirismayana.blogspot.com). 27 Desember 2011

13
14

Anda mungkin juga menyukai