6 Bab V
6 Bab V
BAB V
EVALUASI
A. Tujuan Evaluasi
Secara umum evaluasi praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi mahasiswa dalam menerapkan proses Asuhan Keperawatan pada
area KMB.
B. Cakupan dan Bobot Evaluasi
Cakupan Evaluasi Bahan yang Dievaluasi Pembobotan
1. Evaluasi proses LP dan Askep 35 %
Target 10%
Sikap 20%
2. Evaluasi akhir (ujian Penerapan askep sesuai 20%
praktik klinik) dengan kasus yang diujikan
Catatan:
- Instrumen evaluasi dapat dilihat pada lampiran
- Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian praktik klinik, diberikan
kesempatan untuk mengulang ujian praktik klinik hanya sekali.
C. Prosedur Evaluasi
Proses pelaksanaan evaluasi mengikuti prosedur berikut ini:
D. Kriteria Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus jika:
1. Mendapat nilai minimal 70 pada hasil penilaian evaluasi proses dan nilai minimal 70 pada
penilaian ujian klinik.
2. Memenuhi kehadiran 100%.
3. Mematuhi semua tata tertib termasuk tata tertib yang terdapat pada buku pedoman
mahasiswa STIKES Advaita Medika Tabanan.
18
1. Mahasiswa wajib membawa buku panduan praktik KMB setiap hari selama praktik klinik
KMB.
2. Mahasiswa wajib memahami dan mampu menggunakan isi buku panduan ini.
a. Proses dalam penatalaksanaan kasus
Di tiap ruangan mahasiswa diwajibkan mengambil kasus yang ditentukan
Dalam penatalaksanaan kasus tersebut mahasiswa dapat berpedoman pada kompetensi-
kompetensi yang sesuai dengan kasus dan diperkaya dengan buku-buku referensi
lainnya
Bila mahasiswa sudah melaksanakan asuhan keperawatan: pengkajian, penetapan
diagnosa keperawatan dan tujuan, serta melakukan tindakan dan evaluasi, mahasiswa
membuat cek list pada point-point yang sesuai.
Pembimbing memberikan evaluasi berupa komentar dan penilaian umum di hari
terakhir mahasiswa di ruangan, sebagai evaluasi proses mahasiswa
b. Penggunaan daftar diskusi
Mahasiswa menuliskan topik diskusi yang telah dibahas di setiap ruangan dengan
pembimbing
Daftar diskusi harus diparaf oleh pembimbing
c. Penggunaan dokumentasi di ruangan
LP wajib dibuat oleh mahasiswa, pembimbing berhak untuk tidak mengijinkan
mahasiswa melakukan praktik klinik, jika mahasiswa dianggap tidak memahami LP
tersebut.
Mahasiswa membuat proses keperawatan yang sesuai dengan kasus di lembaran
RENPRA yang telah ditetapkan institusi.
Dokumentasi implementasi keperawatan sehari-hari dituliskan pada format milik rumah
sakit.
Dokumentasi sehari-hari juga di buat di lembaran tindakan keperawatan milik mahasiswa
dan evaluasi (SOAP) pada lembaran milik mahasiswa.