Anda di halaman 1dari 80
GTOER UEnes) HA Rona SO 42 Bakara 12560" PENYUSUNAN STUDI AMDAU PEMBANGUNAN JALAN 701 PEMALANG - BATANG Bee A ES thas Me (RKL) SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Arman D, Pandjaitan Jabatan Direktur Utama PT. Pemalang ~ Batang Tol Road Alamat : Gedung Graha Irama Lt. 14 JI, H.R, Rasuna Said X-1 Kay. 1-2 Jakarta 12950 Selaku pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan Studi Amdal Pembangunan Jalan Tol Ruas Pemalang ~ Batang Sepanjang 39,20 km, termasuk didalamnya Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) seperti tertuang di dalam dokumen RKL & RPL pekerjaan tersebut diatas berlokasi di 4 (empat) wilayah Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, dengan ini menyatakan bahwa : Kami bersedia melaksanakan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang disusun berdasarkan Andal yang telah dituangkan ke dalam dokumen Kerangka Acuan ~ Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantavan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan olch Gubernur Jawa Tengah dan memenuhi segala kewajiban sesuai dengan peraturan yang berlaku, Demikian surat pemyataan ini kami buat dengan sebenarnya sesuai dengan karakteristik spesifik lokasi, karakteristik spesifiksi jenis kegiatan proyek kami untuk dapat dipergnakan sebagaimana mestinya. Jakarta, April 2010 Pemrakarsa PT. Pemalang - Batang Tol Road er. Bata Fo. Row vA Arman D, Pandjaitan Direktur Utama RAL KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan ( RKL) pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang Sepanjang 39,2 Km, di Provinsi Jawa Tengah disusun guna memenuhi kewajiban sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11. Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL . Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan ( RKL ) bersama- sama dengan Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan ( RPL ), merupakan satu kesatuan dengan Dokumen ANDAL Proyek Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang. Dokumen ini disusun atas kerjasama antara Pemrakarsa dengan Konsultan Penyusun sebagai berikut : Pemrakarsa : PT. Pemalang-Batang Tol Road Alamat : Gedung Graha lrama Lt. 14 Jl. H.R. Rasuna Said X- 1, Kav. 12 Jakarta 12950 Telp. :021 5261616 Fax. 021 52614-15 Pelaksana : PT. Perentjana Djaja Alamat : Mt. Haryono. Kav. 17A, Jakarta 12810 Telp : (021) 8290442, Fax no. (021) 8297124 Penyusunan dokumen ini mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL, Tethadap segala bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak demi tersusunnya dokumen ini, disampaikan banyak terima kasih Jakarta, Januari 2010 KELAYAKAN __ | PT. Pemalang Batang To LINGKUNGAN HIDUP ema aa nomor + (60:!/ 21 / 20/0 ; aT 923010 (Arman D. Pandjaitan miagli sein Oto nec Direktur Utama ‘Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang - Batang i RRL DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB! = PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN. 1.3. KEGUNAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN 1.4. KEBIJAKAN LINGKUNGAN BAB Il PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BAB II 24 22. 23. PENDEKATAN TEKNOLOGI PENDEKATAN SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA PENDEKATAN INSTITUSI RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN 34 TAHAP PRA KONSTRUKSI 3.1.1, Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 3.2. TAHAP KONSTRUKSI 3.2.1. Komponen Fisik Kimia 3.2.2. Komponen Biologi .. 3.2.3. Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya 3.2.4. Komponen Kesehatan Masyarakat 3.3. TAHAP PASCA KONSTRUKSI 3.3.1. Komponen Fisik Kimia 3.3.2. Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN a4 Wa4 a2 N-2 W=4 m2 m-2 il-6 I-6 I-9 M24 m9 m4 m4 ma4 PRL DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Jenis Tanaman Yang Dapat Ditanam Sebagai Jalur Hijau Pada Jalan Tol Pemalang - Batang m= 22 Tabel 3.2. Altemnatif Jenis-Jenis Tanaman Yang Mempunyai Nilai Ekologi dan Estetis di Jalan Tol terete = 33, Tabel 3.3. Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Pembangunan I-46 Jalan Tol Pemalang-Batang .. Studi Amdal Rencang Pembangunan Jalan Tol Pemalang ~ Batang. —— RKL DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Contoh “Noise Barrier” Bahan dari Concrete Ml = 39 Gambar 3.2. Tanaman Tepi Jalan yang dapat Menyerap Suara Ill — 39 Studi Amdal Rencana Pembanqunan Jalan Tol Pematann — Ratan RKL 4.1, LATAR BELAKANG Pengelolaan lingkungan pada dasamya merupakan kegiatan yang dilakukan secara terencana dan terpadu untuk mencegah, menanggulangi dan mengendalikan dampak lingkungan yang akan terjadi sebagai akibat dari kegiatan pembangunan yang direncanakan. Kegiatan pengelolaan lingkungan merupakan konsekuensi yang harus dilaksanakan oleh pemrakarsa kegiatan, agar dampak penting yang dihasilkan dari suatu kegiatan tidak mempengaruhi dan menurunkan kualitas lingkungan di mana kegiatan tersebut dilaksanakan. Pembangunan jalan tol Pemalang - Batang akan melintasi di Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang. Dari kegiatan pembangunan tersebut diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif dan dampak positif terhadap lingkungan hidup, maka perlu dijabarkan kegiatan pengelolaan yang terencana dan terpadu, dan hal ini dituangkan dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) ini merupakan dokumen yang memuat pedoman pelaksanaan pengelolaan untuk meminimisasi dampak yang akan terjadi pada wilayah di sekitar lokasi pembangunan tersebut. Melalui upaya pengelolaan dampak negatif tersebut dapat ditekan seminimal_mungkin, sementara untuk dampak positif peru dikembangkan sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) kegiatan rencana pembangunan jalan tol Pemalang ~ Batang, adalah : ‘Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan To! Pemalang - Batang it RKL a. Menanggulangi, meminimisasi atau mengendalikan dampak negatif yang diperkirakan akan timbul pada setiap tahap kegiatan yang direncanakan dalam —rangka _kegiatan pembangunan jalan tol Pemalang-Batang b. Meningkatkan dampak positif sehingga dampak tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih besar baik kepada pemrakarsa maupun pihak lain terutama masyarakat yang turut menikmati dampak positif dari rencana kegiatan pembangunan jalan tol Pemalang-Batang. c. Memberikan pertimbangan ekonomi lingkungan sebagai dasar untuk memberikan Kompensasi atas sumber daya (baik dalam arti sosial, ekonomi dan atau ekologis) sebagai akibat kegiatan pembangunan pada semua tahap kegiatan terutama yang diperkirakan — menimbulkan dampak —penting _terhadap lingkungan. d. Merumuskan pola kerjasama antara pemrakarsa melalui pembangunan jalan tol Pemalang ~ Batang dengan pihak-pihak yang terlibat dan terkait dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan dan wilayah sekitar yang merupakan daerah sebaran dampak, baik dalam —pelaksanaan_ maupun pengawasannya. 1.3. KEGUNAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN Kegunaan pengelolaan lingkungan dalam rangka_ kegiatan Pembangunan jalan tol Pemalang — Batang, baik bagi pemerintah, pemrakarsa maupun masyarakat yang terlibat dan terkait dengan rencana kegiatan tersebut antara lain a. Kegunaan bagi pemerintah * Sebagai sarana bahan pertimbangan untuk —memutuskan kelayakan lingkungan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan Studi Amdal Rencana Pembangi RKL * Sebagai pedoman teknis bagi instansi pemerintah dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan baik secara_mandiri maupun bersama-sama dengan pihak terkait. + Meminimalisasi timbulnya dampak negatif untuk mencegah rusaknya sumberdaya alam lain terutama yang berada di dalam wewenang pengelolaan pihak badan_pengelola jalan tol + Meningkatkan dampak positif sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal bagi semua pihak yang terlibat dan terkait dengan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. b. Kegunaan bagi pemrakarsa + Arahan dan pedoman dalam pembangunan jalan tol Pemalang- Batang untuk — menanggulangi, ~— meminimalisasi_—_ atau mengendalikan dampak negatif yang diperkirakan akan timbul pada setiap tahap kegiatan yang direncanakan. * Arahan dan pedoman dalam pembangunan jalan tol Pemalang- Batang untuk meningkatkan dampak positif sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pemrakarsa maupun pihak lain terutama masyarakat yang ada di sekitar lokasi rencana kegiatan pembangunan. * Arahan dan pedoman dalam pembangunan jalan tol Pemalang- Batang untuk pertimbangan ekonomi lingkungan sebagai dasar untuk memberikan kompensasi atas sumber daya tidak dapat pullh, hilang atau rusak (baik dalam arti sosial ekonomi dan atau ekologi) akibat kegiatan pembangunan jalan tol Pemalang- Batang * Arahan dan pedoman dalam pembangunan jalan tol Pemalang- Batang bersama-sama dengan instansi_terkait dalam pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan lingkungan pada tapak proyek dan lingkungan sekitamnya secara terencana Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Ratan a RKL 1.4. KEBIJAKAN LINGKUNGAN Pengelolaan meliputi pelaksanaan, monitoring dan pelaporan Pengelolaan lingkungan. Dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan Pemrakarsa bersama unit-unit terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan instansi pemerintah lainnya harus mengacu kepada kesepakatan yang diuraikan di dalam dokumen RKL, serta melakukan Penyempurnaan-penyempurnaan secara periodik dan berkesinambungan, guna mencapai suatu pembangunan yang berwawasan lingkungan, Studi Amdal Rencana Pembanqunan Jalan Tol Pemalana — Ratan ta RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) merupakan seperangkat pedoman dalam upaya pencegahan penanggulangan dan pengendalian dampak negatif serta pengembangan dampak positif yang timbul_akibat kegiatan jalan tol Pemalang — Batang. Pendekatan yang akan diterapkan dalam merumuskan upaya-upaya penanganan dampak lingkungan terbagi menjadi tiga pendekatan yaitu pendekatan teknologi, pendekatan sosial ekonomi dan pendekatan institusi. 2.1. PENDEKATAN TEKNOLOGI Salah satu cara yang umum dilakukan dalam pencegahan, Penanggulangan dan pengendalian dampak negatif yaitu teknologi yang efisien sesuai dengan karakteristik dampak yang timbul. Adapun pendekatan teknologi yang diterapkan dalam pengelolaan lingkungan dampak pembangunan jalan tol Pemalang-Batang dilaksanakan dengan dua sasaran yaitu: a. _Pendekatan terhadap komponen kegiatan Pendekatan terhadap semua kegiatan sebagai sumber dampak dan atau mempunyai potensi untuk memberikan dampak, perlu menerapkan seluruh aspek pendekatan teknis agar kKemampuan untuk menimbulkan dampak dapat diperkecil seminimal mungkin. Jenis pengelolaan ini dapat melibatkan rekayasa teknis, pengoperasian berbagai peralatan penunjang dan lain-ain sejalan dengan kemajuan teknologi di bidang pekerjaan umum. b. Pendekatan terhadap komponen lingkungan Komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak meliputi Komponen fisik kimia, biologi dan sosial budaya serta kesehatan Stuai Amdal Rencana Pembangunan Jalan To! Pemalang — Batang Wet REL masyarakat. Pendekatan teknologi ini mencakup upaya-upaya teknis untuk mungkin menurunkan dampak yang timbul terhadap lingkungan, sebagai akibat sulit atau tidak efektifnya pengelolaan pada sumber dampak. Dengan demikian dinarapkan kondisi lingkungan masih tetap mampu menerima dampak dalam keseimbangan yang baik. 2.2. PENDEKATAN SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA “ Upaya — penanggulangan dampak tertentu. kadang-kadang disesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitarnya, dalam hal ini misalnya: * Bantuan fasilitas umum kepada masyarakat sekitar lokasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. * Menjalin interaksi sosial yang harmonis dengan masyarakat sekitar guna mencegah timbulnya kecemburuan sosial * Penyuluhan kepada masyarakat dalam kaitan upaya pengelolaan lingkungan baik masyarakat di wilayah lokasi proyek maupun di luar Proyek yang terkena beban dampak pembangunan fisik maupun penoperasian * Pengalokasian dan penyediaan dana yang memadai untuk upaya pengelolaan lingkungan. 2.3. PENDEKATAN INSTITUSI Kegiatan pengelolaan lingkungan bukan hanya merupakan fanggung jawab pemrakarsa, tetapi juga tanggung jawab instansi/lembaga tain yang terlibat dan terkait dalam pencegahan, penanggulangan dan Pengendalian dampak negatif maupun dampak positf. Pendekatan institusional_yang dijadikan altemative dalam Pengelolaan lingkungan pembangunan jalan tol Pemalang-Batang adalah * Penyusunan peraturan-peraturan baru yang dapat dijadikan pedoman di dalam pengelolaan lingkungan Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalana~ Batana Stud! Amdal Rencana Pembangunan Jalar RKL + Adanya suatu lembaga pengelolaan lingkungan dalam pengawasan oleh pemrakarsa yang bertugas untuk mengantisipasi dan menanggulangi dampak lingkungan yang akan timbul. * Penyusunan sistem dan mekanisme kerja dalam pengawasan implementasi program pengelolaan lingkungan pembangunan jalan tol Pemalang ~ Batang, Bekerjasama dengan instansi terkait dalam pengelolaan lingkungan baik pelaksanaan, pengawasan/ maupun pelaporan _hasilhasil Pengelolaannya seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, dan lain-lain yang berada di bawah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan To! Pemalang ~ Batang ne3 RKL Pada laporan ANDAL pembangunan jalan tol Pemalang-Batang telah diuraikan mengenai dampak yang ditimbulkan dan evaluasinya sehingga teridentifkasi seluruh kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak, baik positif maupun negatif terhadap komponen fisik kimia, biologi maupun sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat. Pada dasamya seluruh dampak tersebut masih dalam batas kisaran yang dapat dikendalikan baik melalui pendekatan teknologi, sosial ekonomi maupun pendekatan institusional Berdasarkan hasil studi tersebut, maka ruang lingkup pengelolaan lingkung’tan yang akan dilaksanakan adalah menyangkut semua komponen kegiatan yang menimbulkan dampak negatif penting dan dampak positif penting Pengelolaan lingkungan merupakan upaya-upaya teknis dan non teknis yang dilakukan untuk menceah, menanggulangi dampak negatif serta_meningkatkan/mempertahankan dampak positif dari komponen kegiatan sehingga maksud dan tujuan dilakukannya pengelolaan lingkungan tercapai, Rencana pengelolaan lingkungan akan memuat arahan-arahan, prinsip-prinsip, pedoman, atau persyaratan untuk mencegah, menanggulangi, mengendalikan dampak negatif dan ‘meningkatkan/mempertahankan dampak positif yang bersifat strategis. Berdasarkan dokumen ANDAL yang telah dilakukan, yang memuat arahan untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup, maka perlu dirumuskan lebih jauh rencana mengenai pengelolaan lingkungan yang bersifat teknis, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan ‘Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang - Batang m4 RRL untuk pembuatan rancangan teknis dan dasar-dasar_pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan. Berikut akan diuraikan mengenai pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan pada setiap tahapan kegiatan pembangunan jalan tol Pemalang-Batang, sebagai berik 3.1. Tahap Pra Kontruksi 3.1.1, Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1) bulnya kekecewaan masyarakat terhadap besarnya nilai ganti rugi a) Sumber dampak * Ketidakpuasan masyarakat terhadap nilai ganti rugi dari adanya Pembebasan lahan untuk kegiatan pembangunan jalan tol * Pelaksanaan ganti rugi lahan/rumah yang tidak transparan * Hilangnya sumber pandapatan para petani yang terkena trase jalan b) Tolok ukur dampak * Ada/ tidak adanya konflik sosial akibat pembebasan lahan/bangunan ©) Tuiuan rencana pengelolaan lingkungan * Mengantisipasi kemungkinan terjadinya gejolak sosial_akibat Permbebasan lahan yang berakibat munculnya konflik sosial karena ketidakpuasan kegiatan pembebasan lahan. d) Upaya pengelolaan lingkungan * Melakukan sosialiasi terhadap rencana pembangunan jalan tol * Melakukan sosialisasi dan musyawarah dengan masyarakat pemilik lahan/bangunan * Memberikan ganti rugi sesuai dengan kesepakatan secara adil dan transparan. * Prosedur pembayaran ganti rugi secara transparan & langsung kepada yang berhak Studi Amdal Rencang Pembangunan Jalan Tol P = mo —eeneeeena Pembangurar Jalan Tol Pemalana = Batana RAL . €) Lokasi pengelolaan linakungan DesalKelurahan, yang lahan terkena pembebasan lahan dalam proyek . jalan tol f) Periode pengelolaan lingkungan ‘Selama masa pra konstruksi terutama waktu pembebasan lahan. g) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana :* Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/operator jalan tol Pemalang-Batang bekerjasama dengan Pemda c/q Bagian Perencanaan Pembangunan * Tim penilai harga tanah yang ditunjuk Bupati/Walikota * Panitia pengadaan tanah bekerjasama dengan para camat dan kepala desa/kelurahan. Pengawas :* Camat/Lurah yang wilayahnya_ terkena pembebasan lahan * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang Pelaporan >" BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. * BPN Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang 2) Timbulnya konflik sosial a) Sumber dampak i Timbulnya kekecewaan masyarakal terhadap proses ganti rugi b) Tolok ukur dampak * Ada/ tidak adanya konflk sosial akibat pembebasan lahanibangunan ¢) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan * Terselesaikannya proses ganti rugi pembebasan lahan secara baik. Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalen Tol Pesialans = Saiaas Laie REL a d) Upaya pengelolaan lingkungan * Melakukan sosialiasi terhadap rencana pembangunan jalan tol , * Melakukan sosialisasi dan musyawarah dengan masyarakat pemilik lahan/bangunan. * Menyusun rencana pembangunan ruas jalur yang mengakomodasi masukan masyarakat sesuai kesepakatan, ) Lokasi pengelolaan lingkungan . Desa/Kelurahan, yang lahan terkena pembebasan lahan dalam proyek jalan tol 7 f) Periode pengelolaan lingkungan Selama masa pra konstruksi terutama tahap perencanaan 9) Institusi pengelolaan linakungan Pelaksana . Pengawas . Pelaporan . Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan ToLP: enter OU 2G Salen Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/operator jalan tol Pemalang-Batang Tim Penilai Harga Tanah yang ditunjuk BupatiiWalikota Panitia pengadaan tanah bekerjasama dengan para camat dan kepala desa/kelurahan Camal/Lurah yang wilayahnya terkena pembebasan lahan BLH Provinsi. Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, RKL 3) Timbulnya keresahan masyarakat a) Sumber dampak Kegiatan sosialisasi proyek, ganti rugi lahan/bangunan yang terkena proyek jalan tol b) Tolok ukur dampak * Belum terpenuhinya tuntutan jumlah ganti rugi atas pembebasan lahan/bangunan. * Belum tercapainya kesepakatan nilai ganti rugi yang akan diterima. ©) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan * Agar tingkat keresahan ditekan serendah mungkin * Agar para pemilik lahan/bangunan dapat bermusyawarah untuk mufakat dengan pihak proyek dalam penetapan harga tanah dan bangunan yang dibebaskan. 4) Upaya pengelolaan lingkunaan ° Melakukan inventarisasi status lahan yang akan dibebaskan berupa tanah dan bangunan, serta diumumkan secara tertulis di kantor kelurahan dan kecamatan. ° Pendekatan sosial: musyawarah dan pendekatan kepada masyarakat pemilik tanah/bangunan dan kepala desanya Membuat berita acara kesepakatan nilai ganti rugi dan Penetapannya dan ditindak lanjuti dengan berita acara penyerahan hak atas tanah * Besar ganti rugi sesuai prosedur Perpres 36 Tahun 2005 tentang Penggunaan tanah untuk pembangunan fasilitas umum_ serta memperhatikan faktor lain seperti harga pasar, faktor lingkungan dan lainnya * Penyuluhan intensif /sosialisasi kepada masyarakat_ tentang pembangunan jalan tol Dalam menentukan rute jalan tol, sedapat mungkin tidak memotong/ melalui makam, pabrik, dan tempat wisata REL * Mengganti bangunan fasilitas umum (tempat ibadah, sekolah, tugu batas desa) sebelum membongkar bangunan yang dibebaskan + Melakukan kajian lebih mendalam dengan studi larap pada daerah Pekajangan dan Ambokembang €) Lokasi pengelolaan lingkungan + Desa dan kelurahan di sepanjang rencana pembangunan jalan ini yang terkena pembebasan lahan/bangunan untuk proyek jalan tol f) Periode pengelolaan lingkungan Selama pada tahap prakonstruksi terutama pada waktu.pekerjaan pembebasan lahan/bangunan yang terkena proyek 9) Institusi pengelolaan lingkunaan Pelaksana i" Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)operator jalan tol Pemalang-Batang _ Pengawas :" Camat/Lurah yang wilayahnya_terkena pembebasan lahan * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, Pelaporan " BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, 3.2. Tahap Konstruksi 3.2.1. Komponen fisik kimia 1). Penurunan Kualitas udara a) Sumber dampak * Kegiatan pembersihan tanah + Pekerjaan tanah sepanjang ruas jalan tol Pemalang-Batang Studi Amdal Rencana Pembangun: li REL * Pengangkutan material, mobilisasi_peralatan berat _serta Pengoperasian alat berat yang melalui jalan arteri dan jalan lokal/jalan desa b) Tolok ukur dampak * Menurunnya kualitas udara ambien terutama_meningkatnya kandungan partikel debu, SO2, NO,, CO, HC, Pb di udara yang dapat mengganggu Kesehatan dan kenyamanan masyarakat yang ada di daerah pemukiman, fasilitas umum dan fasilitas sosial * Tolok ukur dampak mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 tahun 1999 tentang Penetapan Baku Mutu Udara Ambien. ¢) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Mencegah atau mengurangi meningkatnya emisi gas buang peralatan dan kendaraan proyek yang mengandung CO, SO2, NO», HC, Pb dan Partikel debu ke lingkungan yang lebih luas akibat kegiatan-kegiatan konstruksi sehingga potensi gangguan kesehatan dan kenyamanan Penduduk yang tinggal atau melakukan kegiatan di sekitar tapak proyek. d) Upaya pengelolaan lingkungan * Melakukan penyiraman di lokasi tapak proyek dan jalur angkutan » material secara berkala untuk mengurangi sebaran debu (sesuai keperluan) atau sesuai kondisi * Para pekerja diharuskan menggunakan penutup hidung (masker). * Melakukan perawatan peralatan dan kendaraan proyek secara teratur agar emisi gas buang sesuai dengan standar yang berlaku * Membersihkan ban kendaraan truk pengangkut material ketika akan meninggalkan area proyek menuju jalan umum. * Menutupi bak kendaraan pengangkut material dengan terpal (canvas) untuk mencegah sebaran debu ke lingkungan Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Per RKL * Kecepatan kendaraan proyek dibatasi sesuai kondisi jalan, terutama pada jalan masuk/jalan desa yaitu maksimal 40 kmijam atau sesuai kondisi jalan desa * Jarak lokasi base camp yang ada disekitar tapak proyek diusahakan relatif jauh (minimal 100 m) dari permukiman dan fasilitas umum dan fasilitas sosial. * Perbaikan kembali jalan kabupaten/desa yang rusak akibat dilalui kendaraan proyek pada saat konstruksi €) Lokasi pengelolaan jingkungan Pengelolaan lingkungan hidup akan dilakukan di tapak proyek terutama daerah yang. berdekatan dengan lokasi permukiman Penduduk dan daerah fasilitas umum f) Periode pengelolaan lingkungan Pengelolaan lingkungan akan dilakukan 3 bulan sekali selama kegiatan tahap konstruksi terutama pada musim kemarau yang potensial terjadi penyebaran debu 9) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana * Pemrakarsa proyek jalan tol (investor) bekerjasama dengan _pelaksana pekerjaan (kontraktor) Pengawas 2 * Dinas Kesehatan kabupatenikota, * Dinas Pekerjaan Umum kabupaten/kota, * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. Pelaporan * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang Stud) Amdal Rencane Pemnbengunay Jalan To) Perpaleng = eaiegg iia RKL 2). Peningkatan Kebisingan a) Sumber dampak + Kegiatan pembersihan tanah * Pekerjaan galian dan timbunan * Pengangkutan material, mobilisasi_peralatan berat _serta Pengoperasian alat berat yang melalui jalan arteri dan jalan lokal / jalan desa. * Pekerjaan struktur dan pekerjaan lapis perkerasan. b) Tolok ukur dampak * Meningkatnya kebisingan di dalam dan di sekitar tapak proyek yang merupakan daerah permukiman dan fasilitas umum, yang berpotensi dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat, * Tolok ukur dampak kebisingan mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48 tahun 1996 tentang baku tingkat kebisingan ¢) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Mencegah dan mengurangi dampak lingkungan agar tidak tenadi Peningkatan kebisingan di dalam dan di sekitar tapak proyek dan diusahakan sesuai dengan kondisi semula atau di bawah ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan dalam baku tingkat kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48 tahun 1996. d) Upaya pengelolaan lingkungan * Mengatur jadwal kerja dilakukan antara pukul 08.00 — 17.00 (jam kerja). * Menggunakan kendaraan angkutan material dan peralatan proyek yang kondisinya masin baik (tidak menimbulkan kebisingan yang relatif tinggi) * Menempatkan basecamp, peralatan yang menimbulkan kebisingan (Genset dll) relatif jauh (minimal 100 m) dari area penduduk seperti pemukiman dan fasilitas umum. ‘Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pes Batan; REL * Menggunakan earplug untuk para pekerja yang berkaitan dengan Peralalan di ruang kerja / basecamp untuk menghindari kebisingan dari peralatan proyek. * Memasang pagar pembatas proyek terbuat dari seng atau Sejenisnya setinggi +3 m di basecamp, untuk mengurangi tingkat Kebisingan lingkungan permukiman, fasilitas umum dan fasilitas sosial sekitar tapak proyek. €) Lokasi penaelolaan lingkungan Pengelolaan dampak meningkatnya kebisingan adalah pada sumbernya di dalam lokasi tapak proyek (base camp, peralatan berat dan kendaraan proyek), serta di dekat _pemukimantfasilitas umum/sosial. f) Periode pengelolaan linakunaan Pengelolaan dampak peningkatan kebisingan akan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi ([115 bulan) 9) Institusi penaelolaan lingkungan Pelaksana * Pemrakarsa proyek jalan tol (investor) bekerjasama dengan _pelaksana pekerjaan (kontraktor) Pengawas + Dinas Kesehatan kabupaten/kota, * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, Pelaporan * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang Jalan To! Pemalang — Batan REL 3). Terjadinya erosi dan sedimentasi a) Sumber dampak Pekerjaan tanah yang terdiri atas penggalian dan penimbunan tanah untuk proyek tol b) Tolok ukur dampak * Tolok ukur dampak luas daerah yang terkena dampak adanya proyek jalan tol adalah perubahan mendasar _kondisi fisiografittopografi meliputi_ daerah —_pesawahan, __tegalan, perkebunan, irigasi, dan pemukiman ©) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Tujuan pengelolaan lingkungan adalah menjaga kelestarian kondisi fisiografiftopografi di daerah jalur tol dan sekitarnya, misalnya daerah pesawahan, tegalan dan pemukiman d) Upaya pengelolaan lingkungan * Menjaga kondisi fisiografi dengan cara melakukan penghijauan di kanan kiri jajur jalan tol untuk mencegah terjadinya erosi * Membuat konsep penanganan dampak yang tepat terhadap karakteristik dampak yang akan terjadi pada sungai, saluran irigasi dan sumber air diantaranya relokasi membuat bangunan air (box culvert, gorong-gorong saluran air). * Mengatur jadwal pekerjaan pembersihan lahan dan pekerjaan tanah dapat selesai dikerjakan sebelum datang musim hujan * Berhati-hati dalam pekerjaan tanah pada musim hujan untuk mencegah hanyutnya tanah timbung dan mencegah tercomamya kualitas air permukaan, * Menutup material tanah ditimbun disekitar lokasi proyek dengan lembaran-lembaran plastik sebelum dipakai_menimbun_ lokasi Proyek untuk mencegah hanyut karena terbawa air hujan, sehingga tidak terjadi erosi dan sedimentasi Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan J. REL ©) Lokasi pengelolaan lingkungan Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah pada area tapak proyek yang berdekatan dengan sungai atau saluran drainase yang mengalir di sekitar lokasi proyek. f) Periode pengelolaan lingkunaan Pengelolaan lingkungan akan dilaksanakan dengan periode 3 bulan sekali selama tahap konstruksi 9) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana * Pemrakarsa proyek jalan tol (investor) bekerjasama — dengan_pelaksana pekerjaan (kontraktor) Pengawas * Dinas PU kabupaten/kota, * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan. DKLH Kabupaten Batang Pelaporan * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, 4). Terganggunya stabilitas lereng a) Sumber dampak Pekerjaan tanah yang terdiri atas penggalian dan penimbunan tanah untuk proyek tol dan kegiatan lainnya seperti pengangkutan material bangunan dari lokasi quarry ke lokasi proyek dan pekerjaan pemancangan b) Tolok ukur dampak * Luas daerah yang terkena dampak adanya proyek jalan tol adalah Perubahan mendasar kondisi geologi meliputi daerah pesawahan, ladangitegalan, irigasi, dan pemukiman Sd ae ne aaa alicia 2. — RKL ¢) Tuluan rencana pengelolaan lingkungan Tujuan pengelolaan lingkungan adalah menjaga kelestarian kestabilan tanah sehingga tidak terjadi longsor di daerah jalur tol dan sekitarnya, misalnya daerah pesawahan dan pemukiman. Disamping itu juga Menjaga kerusakan jalan akibat adanya pengangkutan material bangunan oleh kendaraan pada jalan existing d) Upaya penaelolaan lingkungan * Menjaga kestabilan lereng jalan tol daerah sekitarya dengan membuat saluran air permukaan dan bawah permukaan secara baik dan teratur serta penghijauan di kanan Kiri jalur jalan tol untuk mencegah terjadinya tanah longsor, penurunan tanah (settlement) dan erosi. Pembuatan tanggul di sungai-sungai besar di sekitar jembatan tol untuk mencegah terjadinya banjir yang dapat menimbulkan dampak terhadap penduduk di sekitar jalan tol * Membuat konsep penanganan dampak yang tepat terhadap karakteristik dampak yang akan terjadi pada timbunan tanah atau galian dalam. * Berhati-hati dalam pekerjaan tanah pada musim hujan * Dalam membuat talud agar disesuaikan dengan sudut geser tanahnya. ©) Lokasi pengelolaan lingkungan Lokasi pengelolaan lingkungan hidup adalah pada area tapak proyek yang berdekatan dengan sungai atau saluran drainase yang mengalir di sekitar lokasi proyek f) Periode pengelolaan lingkungan Pengelolaan lingkungan akan dilaksanakan dengan periode 3 bulan sekali selama tahap konstruksi g) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana * Pemrakarsa proyek jalan tol (investor) bekerjasama dengan _pelaksana pekerjaan (kontraktor) Sc Aindal Rencena Pembangunan Jalan Tol Pemalane — Siang i RKL Pengawas * Dinas PU kabupaten/kota, * BLH Provinsi Jawa Tengah. DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, OKLH Kabupaten Batang Pelaporan * BLH Provinsi Jawa Tengah. DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, 5). Terganggunya aliran air permukaan a) Sumber dampak Pekerjaan tanah yang terdiri atas Penggalian dan penimbunan tanah untuk proyek tol dan kegiatan lainnya seperti pengangkutan material Pangunan dari lokasi quarry ke lokasi proyek dan pekerjaan pemancangan b) Tolok ukur dampak * Tolok ukur dampak adalah timbulnya genangan atau banjir di sekitar lokasi proyek dan adanya keluhan dari masyarakat karena ferganggu fungsi saluran drainase (irigasi) yang tidak dapat menampung aliran air permukaan yang ada karena saluran drainase yang ada atau terpotong trase jalan tol Pemalang-Batang * Luas daerah yang terkena dampak adanya proyek jalan tol adalah Perubahan mendasar kondisi geologi meliputi daerah pesawahan, ladang/tegalan, irigasi, dan pemukima ©) Tujuan reneana pengelolaan lingkungan Tujuan pengelolaan lingkungan adalah menjaga kelestarian kestabilan fanah sehingga tidak terjadi longsor di daerah jalur tol dan sekitarnya, misainya daerah pesawahan dan pemukiman. Disamping itu juga menjaga Kerusakan jalan akibat adanya pengangkutan material bangunan oleh kendaraan pada jalan existing, Studi Amdal Rencana Pemban. | se Rn rte ne re NM TEE RKL d) Upaya pengelolaan lingkungan Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan To! Pematans Mencermati peta jaringan drainase yang ada (eksisting), yang mencakup drainase jalan, drainase lingkungan pemukiman, irigasi, Sungai dan karakteristiknya serta koordinasi_ dengan instansi pengelolaannya Membuat konsep penanganan dampak yang tepat terhadap Karakteristik dampak yang akan terjadi pada sungai, saluran irigasi dan sumber air diantaranya relokasi membuat bangunan air (box culvert, gorong-gorong saluran air). Melakukan pengerukan saluran drainase atau aliran air permukaan yang ada apabila terjadi pendangkalan atau tersumbat oleh tanah atau material bangunan yang digunakan oleh proyek Memperbaiki saluran drainase atau bangunan aliran air permukaan yang rusak akibat pekerjaan proyek, Mengatur jadwal pekerjaan pembersinan lahan dan pekerjaan tanah dapat selesai dikerjakan sebelum datang musim hujan, Berhati-hati dalam pekerjaan tanah pada musim hujan untuk mencegah hanyutnya tanah timbung dan mencegah tercemamya kualitas air permukaan Tidak menimbun material (stock pile) pada lokasi yang berdekatan dengan saluran atau aliran permukaan (saluran drainase dan irigasi) yang ada Membangun bangunan drainase mempertimbangkan kapasitas saluran minimal debit rencana seperti 5 tahunan untuk saluran samping jalan. Menutup material tanah ditimbun disekitar lokasi proyek dengan embaran-lembaran plastik sebelum dipakai menimbun lokasi proyek untuk mencegah hanyut karena terbawa air hujan, sehingga tidak tetjadi erosi dan sedimentasi fan RKL ©) Lokasi pengelolaan lingkungan Lokasi pengetolaan lingkungan hidup adalah pada area tapak proyek yang berdekatan dengan sungai atau saluran drainase yang mengalir di sekitar lokasi proyek. 1) Periode pengelolaan lingkungan Pengelolaan lingkungan akan dilaksanakan dengan periode 3 bulan Sekali selama tahap konstruksi 9) Institusi pengelolaan linakungan Pelaksana * Pemrakarsa proyek jalan tol (investor) bekerjasama dengan —_pelaksana pekerjaan (kontraktor) Pengawas 2+ Dinas/subdin SDA kabupaten/kota, * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. Pelaporan * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang 6). Penurunan kualitas air permukaan a) Sumber dampak Sumber dampak adalah pembangunan/pengoperasian basecamp Serta dari kegiatan pekerjaan tanah, seperti penggalian dan Penimbunan. Jenis kegiatan di lokasi basecamp yang dapat menyebabkan penurunan kualias air antara lain berasal dari kegiatan AMP. penempatan material dan bahan serta kegiatan MCK ‘Studi Amdal Rencana Rembangunan Jalan T: =Batana moan neous Jalan Tol Pemalana - RKL b) Tolok ukur dampak * Baku mutu kualitas air pada Peraturan Pemerintah No. 82/Tahun 2001 yaitu untuk pengelolaan kualitas air dan PP No.18/tahun 1999 tentang pengelolaan limbah berbahaya dan beracun * Tingkat sedimentasi perairan dan kadar oli pada badan air sekitar lokasi basecamp menimbulkan kematian ikan di badan air penerima Sungai di lokasi basecamp tersebut ©) Tuluan rencana pengelolaan linakungan Mengendalikan dan mencegah terjadinya pencemaran air pada badan air penerima/umum agar tidak melebihi tingkat baku mutu_ yang diperbolehkan serta agar pengoperasian basecamp (termasuk aktivitas AMPIBatching plant dan lainnya) dan pekerjaan tanah tidak menimbulkan penurunan kualitas air yang mengakibatkan terganggunya biota ikan. 4) Upaya pengelotaan lingkungan * Tidak diperbolehkan membuang bahan sisa yang mudah menguap seperti cairan mineral, minyak atau minyak cat ke dalam selokan jalan atau ke dalam saluran yang ada * Menjamin sistem drainase terbebas dari kotoran-kotoran dan terbebas dari bahan-bahan lepas dan tetap berfungsi setiap waktu * Sungai atau kanal yang berbatasan dengan pekerjaan jalan tidak boleh diganggu, material yang tertimbun dalam daerah sungai oleh pekerjaan persiapan basecamp harus dibersihkan * Melaksanakan pengelolaan kualitas air untuk menjamin bahwa Suangan dari aktivitas di basecamp tidak dibuang langsung ke dalam badan air tanpa diolah terlebih dahulu * Dibasecamp metode kerja pembuangan olie bekas ditampung pada drum dan dibuang hanya pada lokasi yang telah ditentukan RKL ) Lokasi pengelolaan lingkungan Lokasi pengelolaan lingkungan adalah dalam lokasi basecamp dan badan air sungai (di antaranya Kali Pamali, Kali Gangsa, Kali Gung) yang ada disekitarnya. f) Periode pengelolaan lingkungan Periode pengelolaan lingkungan adalah pada tahap konstruksi yaitu pada saat pengoperasian basecamp. 9) Institusi pengelolaan linakungan Pelaksana * Pemrakarsa proyek jalan tol (investor) bekerjasama dengan pelaksana_pekerjaan (kontraktor) Pengawas * Dinas/subdin SDA kabupaten/kota *"BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang Pelaporan "BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang 7) Terganggunya saluran irigasi a) Sumber dampak Pembersihan lahan, penyiapan tanah dasar. b) Tolok ukur dampak ‘Terganggunya vegetasi tanaman padi sawah penduduk sekitar trase jalan tol dengan luasan tertentu serta tergannggunya pola tanam petani ¢) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Mengurangiimemperkecil gangguan terhadap tanaman budidaya padi KL d) Upaya pengelolaan lingkungan * Pengaturan kegiatan Konstruksi yang disesualkan dengan jadwal tanam dan panen * Melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna pengelolaan saluran irigasi teknis yang berada di trase jalan tol * Sebelum konstruksi badan jalan, saluran irigasi yang terputus harus diperbaiki lebih dahulu (dibuat gorong-gorong) * Perlunya peningkatan kondisi saluran irigasi yang ada. ©) Lokasi pengelolaan lingkungan * Dilakukan disepanjang wilayah trase jalan tol 1) Periode pengelolaan lingkungan * Selama tahap konstruksi, terutama pada pekerjaan pembukaan, Pembersihan lahan, pematangan tanah, pembuatan badan jalan, perkerasan, jembatan, dan lain-lain 9) Institusi pengelolaan lingkunaan Pelaksana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Kontraktor Pelaksana jalan tol Pemalang-Batang Pengawas Dinas Pertanian, Dinas PU Bina Marga BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. Pelaporan BLH Provinsi_ Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang 3.2.2. Komponen Biologi 1), Berkurangnya vegetasi budidaya (persawahan) a) Sumber dampak Jenis dampak yang akan dikelola adalah penurunan flora/vegetasi, ‘egadinya alih fungsi kawasan dari lahan produktit menjadi jalan 49, Sumber dampak adalah pembuatan jalan masuk, pembuatan basecamp, pembersihan dan penyiapan tanah dasar, pekerjaan galian dan timbunan, pembuatan sistem drainase, pekerjaan up/op, Pekerjaan interchange dan pembuatan fasilitas jalan. Jenis flora yang akan menyusut luasan meliputi kawasan lahan produktif berupa sawah sekitar 300 Ha dan kebun campuran. b) Tolok ukur dampak * Tolok ukur dampak adalah berkurangnya luasan kawasan meliputi Jahan persawahan dan tanaman kebun campuran. ¢) Tujuan rencana pengelolaan linakungan Tujuan pengelolaan lingkungan adalah * Mengurangi penciutan atau pengurangan luas areal lahan persawahan. * Mencegah terjadinya kerusakan tanaman yang tidak diinginkan yang terdapat di luar Rumija jalan * Mempertahankan keberlanjutan produktivitas dari lahan persawahan * Mempertahankan atau mencegah dampak sekunder akibat dari Penurunan populasi vegetasifflora yang ada yaitu terjadinya Perubahan iklim mikro/setempat serta berkurangnya fungsi tanaman sebagai penahan larian air/banjir + Demikian pula jalur hijau yang akan dibuat dapat berfungsi selain untuk tujuan estetika juga sebagai filter agar gas-gas_buangan kendaraan, debu serta bising, dapat diredam sehingga tidak terlalu Mengganggu masyarakat yang bermukim disekitar jalan. * Pembuatan jalur hijau juga bertujuan untuk memberikan kontribusi kebutuhan oksigen dan penyerapan CO yang dikeluarkan oleh asap kendaraan. Dengan penanaman jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi_lingkunganfisik dan kimia__setempat, keanekaragaman jenis tanaman setempat, dan kemampuan_ Pemeliharaan tanaman untuk jalur hijau akan dapat memberikan Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pematang — Batan: RKL dampak positip terhadap pengoperasian jalur hijau di sepanjang jalur ruas jalan tol, * Memberi layanan peningkatan estetika lingkungan dan memberikan rasa aman dari kecelakaan lalu lintas, serta dapat menurunkan gangguan kesehatan masyarakat akibat gas-gas_ buangan kendaraan, debu serta bising. d) Upaya pengelolaan lingkunaan * Pembersihan dan pengupasan tanaman dilakukan pada daerah yang diperlukan untuk pekerjaan. * Membatasi penebangan vegetasi selama kontruksi * Menghindari cara penebangan yang dapat merusak tanaman lain yang tidak diinginkan (di luar Rumija) dengan cara memperhatikan teknik penebangan dengan memperhatikan perebahan tanaman * Hindari penggunaan kawasan sawah, kebun sebagai tapak jalan masuk dan/atau jalan akses * Menghindari, penggunaan kawasan sawah sebagai _lokasi basecamp, tapak lokasi quarry * Meminimalisasi tapak areal kerja di kawasan sawah, kebun sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan _ konstruksi, serta memberikan kompensasi kepada pemilik tanah terkait untuk kebutuhan tapak areal kerja * Mengusahakan pemisahan tanah lapis atas untuk memudahkan penanaman kembali. * Melakukan penanaman kembaliirevegetasi pada daerah yang dipersiapkan atau di alas bagian median jalan setelah pekerjaan atau bersamaan dengan pekerjaan konstruksi dilakukan. Selain pengelolaan di atas perlu diupayakan pula program Penghijauan yang dimplementasikan setelah aktivitas konstruksi atau Pada akhir tahap konstruksi dengan maksud rehabiltasi atau revegetasi di sepanjang jalan tol dan lokasi sekitamya Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalae RKL Upaya yang perlu dilakukan dalam program penghijauan ini meliputi * Penempatan penghijauan di bagian tepi jalan atau dalam area median jalan dengan jarak yang aman dari tepi jalan, jarak tanam antar pohon pada garis yang sama sekitar 5 m. * Memilin jenis tanaman jalur hijau yang cocok untuk kondisi sepanjang jalan tol Pemalang - Batang * Memilin jenis tanaman yang tergolong tidak menggugurkan banyak daun, jenis authochtonous lebih disarankan dibandingkan daripada tanaman exotic, * Melakukan penyiraman, terhadap tanaman pada sepanjang jalur hijau. * Melakukan pemangkasan + Menyulam tanaman yang mati dengan tanaman baru. Beberapa jenis tanaman jalur hijau yang disarankan untuk ditanam Pada sepanjang jalan tol dapat dilinat pada tabel_dibawah ini Tabel 3.4 Jenis Tanaman yang Dapat Ditanam Sebagai 1u Pada Jalan Tol Pemalang-Batang a a No. Nama Indonesia Nama limiah Jenis Pohon Besar (Konservasi Tanah dan Air) 4 | Tui Sesbania granifioria 2 "| Rambutan Nephelium lappaceum 3__| Sawo kecik Manilkara kaukii 4 | Damar Agathis sp 5 | Mahoni Swietenia mahagoni 6 | Dadap merah Erithrina crystagali 7 | Tusam Pinus merkusil 13 | Glodokan Polyalthia longifolia | 14 | Asam laudi Phthecellobium julce 15 | Ketapang Terminalia catappa 16 | Kembang merak Caesalpinea Pulcherrima 17 | Bougenville Bougenvillea spectabilis [18 | Angsana PterocarPus indicus tudi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang ~ Batan si ES RRL [ me Nama Indonesia Nama llmiah | | 19: Johar Cassia siamea | 20 | Pinus Pinus mercusti | 22 | Flamboyan Delomix regia | 23 | Sonokeling | Dalbergia spp Jenis Rumput (Penutup j Tanah) 1 7 | RumPut gajah AxonoPus copmresus 2 | Pangkas kuning Duranta variegata 3. | Bayam merah - JJresine herbsti 4 "Taiwan Beauty Cuphea hyssopfolia , 5. |Kembang sepatu Hibiscus rosa sinensis 16 | Soka ct Ixora sp. 7 [2 {ktokot * *"T alernaniiars 3p a e) Lokasi pengelolaan lingkungan Lokasi pengelolaan lingkungan adalah pada kiri kanan jalanJROW Jalan serta pada segment jalan yang sedang dikerjakan terutama pada lokasi yang dekat dengan pemukiman sekitar. Sedangkan lokasi pengelolaan lingkungan untuk penghijauan yang dilakukan pada jalur hijau yang di tempatkan di tepi jalan tol Pemalang — Batang. f) Periode pengelolaan lingkungan Periode pengelolaan lingkungan adalah pada tahap konsiruksi yaitu Pada saat pelaksanaan land clearing serta saal/bersamaan dengan Pekenjaan minor atau akhir pekerjaan konstruksi dilakukan serta Pekerjaan Lansekap. Juga dilakukan selama_pengoperasian jalan termasuk untuk jalur hijau. g) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana * Pemrakarsa proyek jalan tol (investor) dan Kontraktor Pelaksana kegiatan cq kontraktor Pelaksana Pengawas * Dinas PU Bina Marga, Dinas Pertamanan Kabupaten/Kota terkait, *BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Batan: RKL Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. Pelaporan "BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, 3.2.3. Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya 1) Meningkatnya kesempatan kerja a) Sumber dampak Kegiatan mobilisasi tenaga kerja ) Tolok ukur dampak * Adanya kesempatan kerja di proyek dengan memprioritaskan pada tenaga kerja lokal (setempat). ©) Tuluan rencana pengelolaan lingkungan * Memberikan kesempatan kerja terutama pada tenaga kerja lokal dapat memenuhi kebutuhan perusahaan * Membantu mengurangi pengangguran * Menciptakan persepsi yang posit dan dukungan masyarakat atas keberadaan proyek. d) Upaya pengelolaan lingkungan * Memberikan prioritas menjadi pekerja (kasar) proyek kepada tenaga kerja lokal terutama penduduk yang terkena pembebasan lahan * Melakukan pengumuman bursa tenaga kerja (madya pekerja kasar) di proyek jalan di kantor kelurahan, kantor tenaga kerja. * Memeberikan upah/gaji sesuai dengan upah minimum setempat. * Mengikutsertakan para tenaga kerja dalam program jamsostek ©) Lokasi pengelolaan lingkungan Desa dan kelurahan sekitar trase jalan ini dan kantor tenaga kerja Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan To! Pemalay REL f) Periode pengelolaan lingkungan Selama awal dan tahap konstruksi jalan 9) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/Pemrakarsa Proyek jalan tol (investor), terutama_pihak kontraktor, Pengawas + * Kades, Lurah, Camat, BupatiWalikota di Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan,Kabupaten Batang. * Kantor/Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. Pelaporan BLH Provinsi_ Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. 2) Timbuinya kecemburuan sosial a) Sumber dampak Kegiatan penerimaan pekerja dari luar dalam mobilisasi tenaga kerja proyek b) Tolok ukur dampak * Jumlah pekerja dari luar melampaui separuh jumlah pekerja proyek * Pencari kerja lokal protes kepada proyek ©) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan * Agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat sekitar proyek, ‘Stual Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Batan gat eg 4) Upaya penaelolaan lingkungan * Memberikan prioritas menjadi pekerja (kasar) proyek kepada tenaga kerja lokal terutama yang lahannya terkena pembebasan lahan * Melakukan pengumuman bursa tenaga kerja (madya, pekeria kasar) di proyek jalan di kantor kelurahan, kantor tenaga kerja, * Memberikan pelatihan bagi SDM setempat sesuai dengan ruang lingkup proyek. ©) Lokasi pengelolaan linakunaan Desa dan kelurahan sekitar trase jalan ini dan kantor tenaga kerja f) Periode pengelolaan jingkungan Selama awal dan tahap konstruksi jalan g) Institusi pengelolaan linakungan Pelaksana : Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/Pemrakarsa proyek jalan tol (investor), terutama_pihak kontraktor, Pengawas * Kades, Lurah, Camat, Bupati/Walikota di Kab. Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan,Kabupaten Batang., * Dinas/Kantor Tenaga Kerja. Kab. Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang., * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, Pelaporan BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang Dinas Tenaga Kerja Prov. Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Stuoi Amdal Rencana Pembangunan Jalan To! Pemalang ~ Batang See RRL Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang 3) Meningkatnya peluang usaha a) Sumber dampak Kegiatan pengangkutan material proyek. b) Tolok ukur dampak Adanya keterlibatan pihak swasta lokal dalam kegiatan pengangkutan ™maupun sebagai suplaier bahan-bahan material ©) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Pendapatan rumah tangga masyarakat yang terkena proyek tidak Menurun atau bahkan dapat meningkat, d) Upaya pengelolaan lingkungan * Memberikan prioritas kepada swasta lokal dalam pekerjaan Pengadaan bahan-bahan material * Melakukan pengumuman bursa peluang usaha pengadaan material di lokasi proyek atau kantor kelurahanfkecamatan setempat. ) Lokasi pengelolaan Jingkungan Desa kegiatan ekonomi di sekitar pembangunan jalan 1) Periode pengelolaan lingkungan Selama tahap konstruksi, terutama pada pekerjaan Pengadaan dan Pengangkutan material darat dan sungai untuk proyek jalan. 9) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)operator jalan tol Pematang-Batang Pengawas BLH Provinsi_ Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Batan - REL Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang. Pelaporan BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Tengah, —_ Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang. 4) Terganggunya aksesbilitas penduduk a) Sumber dampak Kegiatan pekerjaan underpass/overpass. b) Tolok ukur dampak Terganggunya mobilitas sosial ekonomi penduduk akibat terpotongnya jalan lokal ©) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Memulinkan mobilitas sostal ekonomi penduduk agar tidak terganggu d) Upaya pengelolaan linakungan * Membuat dan — mengimplementasikan desain _jembatan Penyeberangan orang dengan jalan kaki/bersepeda pada beberapa lokasi yang menghubungkan_kampung yang terpotong jalan tol, * Mengupayakan tersedianya akses menyeberang trase jalan tol pada § lokasi selama pekerjaan galian dan timbunan. * Mengupayakan pengangkutan material sesuai dengan Kelas jalan dan menutup dengan terpal. * Dikenakan sangsi terhadap pelanggaran ©) Lokasi pengelolaan lingkungan * Desa di sekitar pembangunan jalan. Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalan: a RRL f) Periode pengelolaan lingkungan * Selama tahap konstruksi, terutama pada pekerjaan pembukaan, Pembersihan lahan, pematangan tanah, pembuatan badan jalan, perkerasan, jembatan, dan lain-lain 9) Institusi pengelolaan lingkunaan Pelaksana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)operator Jalan tol Pemalang-Batang Pengawas : BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. Dinas PU Kab. Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang dan Pemda setempat Pelaporan BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang 3.2.4. Komponen Kesehatan Masyarakat 1) Meningkatnya prevalensi penyakit a) Sumber dampak Pekerjaan pembersihan lahan dan penyiapan tanah dasar, pekerjaan galian dan timbunan serta pengangkutan material b) Tolok ukur dampak * Adanya peningkatan frekuensi kunjungan masyarakat ke puskesmas/ poliklinik di sekitar wilayah studi ©) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan * Memberikan pencegahan terjadinya peningkatan _gangguan kesehatan masyarakat akibat adanya proyek ini Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan To! Pemalang — Ba RKL * Menciptakan persepsi yang positif dan dukungan masyarakat atas keberadaan proyek d) Upaya pengelolaan lingkungan * Memberikan prioritas pengelolaan pada sumber penyebab dampak primer yang mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan e) Lokasi pengelolaan Jingkungan Desa dan kelurahan sekitar trase jalan ini f) Periode pengelolaan lingkungan ‘Selama awal dan tahap konstruksi jalan g) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/Pemrakarsa Proyek jalan tol (investor), terutama_pihak kontraktor Pengawas * Dinas Kesehatan Kab, Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang Pelaporan BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. 3.3. Tahap Pasca Konstruksi 3.3.1. Komponen fisik kimia 4). Penurunan kualitas udara ia RKL a) Sumber dampak Sumber dampak lingkungan adalah meningkatnya volume lalu lintas kendaraan bermotor di jalan tol Pemalang-Batang selama 24 jam Sehingga akan meningkatkan emisi gas buang dari kendaraan pengguna jalan tol Pemalang-Batang, b) Tolok ukur dampak Tolok ukur dampak adalah kualitas udara terutama parameter CO, S02, NOx, HC, Pb, PM 10, PM 2,5 dan partikulat mengacu pada baku mutu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara. ©) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Mengurangi tingkat pencemaran kualitas udara terutama di area Permukiman penduduk dan fasilitas umum sekitar tapak kegiatan akibat emisi gas buang kendaraan yang menggunakan jalan tol Pemalang-Batang selama 24 jam. d) Upaya pengelolaan lingkungan Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah * Memelihara sekat pembatas setinggi 2-3 meter untuk mengurangi sebaran partikel debu terutama daerah yang terdekat dengan permukiman dan fasilitas umum dan fasilitas sosial. * Memelinara tanaman ditepi jalan dengan tanaman yang mempunyai fungsi ekologis dan estetis (Tabel 3.2) * Penataan tanaman diartikan sebagai tindakan penempatan titik tanaman pokok / tegakan terpilih pada ruang milik jalan (RUMIJA), Daerah yang akan dimanfaatkan sebagai tapak penanaman adalah epi jalan dan median jalan/jalur tengah dan pulau-pulau jalan (traffic island). Waktu penanaman sejak tahap konstruksi hingga tahap operasi. Kriteria pemilhan jenis tanaman sesuai lokasi penanaman adalah sebagai berikut: a) Tepi jalan tol * Titik tanam adalah berjarak antara 5-7 m dari tepi jalan, Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol emalang = Batang ads RKL * Tanaman penyusun dapat satu jenis pada ruas tertentu atau jenis berganti pada ruas berikutnya. * Tanaman (pohon) ditata searah dengan jarak tanam § (lima) — 7 (tujuh) meter. * Tajuk pohon nulat atau piramida, melebar atau segi empat * Percabangan teratur, minimal 2 meter diatas permukaan tanah, * Lubang tanam 0,60 x 0,60 x 0,60 m. b) Median jalan tol (jalur tengah) * Titik tanam dibuat searah atau mengelompok teratur sepanjang median jalan. * Pohon ditata satu jalur atau mengelmpok, satu kelompok disusun 3 atau 5 atau 7 pohon sesual lebar median jalan. * Tanaman penyusun dalam satu jalur dapat 1 jenis atau berbagai jenis. * Tajuk pohon bulat, bulat telor, segi empat, piramid atau melebar (sesuai lebar median) * Percabangan teratur, minimal 2 meter diatas permukaan tanah * Selain pohon juga dapat ditanam tanaman semak (pangkas, bunga) dengan jarak yang rapat. * Lubang tanam 0,6 x 0,6 x 0,6 m ©) Pulau-pulau jalan (traffic Island/interchange dan leinnya) * Titik tanam dibuat mengelompok teratur * Pohon ditata mengelompok dapat dipadu dengan jenis-jenis semak sebagai pengisi lapis bawah tajuk. * Tajuk pohon beragam yaitu bulat, bulat telur (lonjong), segi empat, melebar dan rusak * Pohon utama pada pulau jalan sebaiknya sejenis, namun berbagai jenis juga bisa. Lubang tanam 0,60 x 0,60 x 0,60 m Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang ~ Batang REL Tabel 3.2 Alternatif jenis-jenis tanaman yang mempunyai nilai ekologi dan estetis di jalan tol. [ee Alternatif Jenis Potensial ] Keterangan Nama Ilmiah Nama Lokal ‘i Penghalang, + Brachychiton : mengurangi populneus Palem bot! hempasan a angin +. Callistemon viminalis_|* Pohon sikat [2 Eucaplyptus spp |» i - . *Pohon mrica [_ * Cemara laut equisetifolia ae * Ficus elastika * Karet Kebo + Hevea brasilensis » Karet : : + Manggis. : a speciosa : [7 Bungur = Tembesu Fragraea fragrans | A aquem * Cinnamomun Penyerap SO, * Pohon barus camphora dan co, * Casuarinas : equisetifolia Cemara laut . * Bunga kupu- Bauhinia variegata feist | * Agathis alba * Dammar Penyerap Pb pee dan CO; * Switenia macrophylla. |» Mahoni = Podocarpus imbricatus San + Myrystica fragrans {+ Pala * Pithecebium dulce |» Asam londo | + Thuja orientalis * Cemara kipas * Saliz babylonia + Putri menangis | * Pinus merkusii * Tusam + Plerocarpus indicus. |* Angsana + Manilkara kauki + Sawo kecik + Agathis alba + Agathis ' + Paraseianthes _ _Sengon _ REL Alternatif Jenis Potensial | Keterangan Nama Ilmiah Nama Lokal : * Bunga kupu- i Bauhinia purpurea |B + Causuarina equisetifolia Samaeaut | + Delonix regia + Flamboyan *_Agathis alba + Dammar Penyerap CO2 | " * Bunga kupu- Bauhinia purpurea | + Leucaena glauca |» Lamtorogung * Acacia auriculiformis | * Aka: + Ficus benyamina *Beringi z * Glodogan eKebenma ee * Tanjung : : Mengurangi = _Kedondong kebisingan : alba + Agatis Z + Casuarinas equisetifolia cate aut z _|* Bambu 7 mee + Cemara lilin : + Bunga Manitoa granifora | pee + Thuja orientalis + Cemara kipas * Pinua merkusii = tusam * Bauhinia purpurea | f Bunga kup | Nira estetika upu + Cassis muiltuga * Kasia | * Jacaranda acutifolia |» Jakaranda + Filicium decipiens. |» Krei paying * Plerocarpus indicus | * Angsana + Anacardium occidentale | Jambu monyet + Sandronicum iochee Kecapi | + Ficus tyrata * Biola cantik + Erytrina sp + Dadap | * Delonix regia + Flamboyan | + Crysophyllum cainito |* Sawo duren i [+ Araucara | ® Norflok Sey Studi Amal Rencana Pembangunan Jalon Tol Pemalong — Batag. a TO al Bato REL | Alternatif Jenis Potensial eae | Keterangan Nama IImiah Nama Lokal heterophylla | * Salix babylonia * Putri menangis * Cupressus i sempervirens Cemara iilin ‘Sumber: Pedoman umum tanaman jalur hijau Jalan (konsep I) Kemenirian Lingkungan Hidup 2004 Alfernatit jenis tanaman yang tumbuh diwilayah DK). Jakarta Dinas Pertanaman dan Keindahan Kota DKI Jakarta 2001 ©) Lokasi pengelolaan lingkungan Lokasi pengelolaan dilakukan di sepanjang ruas yang berbatasan Tangsung dengan lokasi permukiman penduduk, ‘asilitas umum, dan lokasi IC. 1) Periode pengelolaan linakungan Waltu pengelolaan lingkungan akan dilakukan 6 bulan sekali selama Jalan tol Pemalang-Batang beroperasi 9) Institusi pengelolaan linakungan Pelaksana Bappeda dan Dinas Tata Ruang Pemkab/kota Pengawas + Dinas Kesehatan Pemkab/kota + Dinas PU Bina Marga kab/kota * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang Pelaporan BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang 2) Peningkatan kebisingan Studi Amda! Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang ~ Batana a6 RRL a) Sumber dampak Sumber dampak penting adalah kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan dari golongan | sampai golongan II B yang menggunakan jalan Pemalang-Batang b) Tolok ukur dampak Tolok ukur dampak kebisingan mengacu kepada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.48 tahun 1996 tentang penetapan baku tingkat kebisingan c) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan *Mengurangi tingkat kebisingan di sekitar tapak proyek dan diupayakan seperti kondisi sebelum dibangun jalan tol atau memenuhi ambang batas yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.48 tahun 1996 * Supaya kesehatan penduduk dan kenyamanan di area permukiman Perdagangan, fasilitas umum dan fasilitas sosial yang berdomisili di sekitar tapak proyek tidak terganggu oleh kebisingan akibat lalu lintas kendaraan di jalan tol Pemalang-Batang d) Upaya pengelolaan lingkungan * Memasang dan memelihara dinding penyekat (noise barrier) setinggi 2-3 m di ruas jalan tol Pemalang-Batang yang berbatasan dengan daerah pemukiman dan fasilitas umum dan atau menanam tanaman tepi jalan untuk mengurangi atau menyerap kebisingan. Keberadaan dinding pembatas dan tanaman penyangga tersebut diharapkan dapat mengurangi tingkat kebisingan * Gambar 3.1 menunjukkan contoh konstruksi noise barrier * Memelihara tanaman tepi jalan dan median jalan yang telah ditanam di tepi jalan tol Pemalang-Batang mempertahankan dan bila perlu menambah jumlah dan jenisnya, agar fungsi tanaman tersebut tetap baik (Gambar 3.2), Studi Amdal Rencane Pembangunan Jalan Tol Pemalang = Batan is RKL ©) Lokasi pengelolaan lingkungan Lokasi pengelolaan dampak meningkatnya kebisingan adalah di dalam lokasi tapak proyek terutama yang berdekatan dengan permukiman dan fasilitas umum, 1) Periode pengelolaan lingkungan Waktu pelaksanaan pengelolaan tingkungan hidup akan dilakukan Setiap 6 bulan selama jalan tol beroperasi 9) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana + Pemrakarsa (investor) bekerjasama dengan kontraktor Pengawas +. Dinas Kesehatan Pemkab/kota * Dinas PU Bina Marga kab/kota * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, Pelaporan : BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. Studi Amdal Rencana Pembangunian Jalan Tol Pemalang ~ Batan. saz RKL Gambar 3.1 Contoh “Noise Barrier’ bahan dari concrete Gambar 3.2 Tanaman tepi jalan yang dapat menyerap suara 3). Berubahnya tata guna lahan a) Sumber dampak ‘Sumber dampak penting adalah perubahan penggunaan lahan akibat dari beroperasinya jalan tol. b) Tolok ukur dampak Berubahnye tata guna lahan penduduk maupun pemerintah sepanjang trase jalan tol sepanjang 39,2km, yang semula persawahan menjadi ‘Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Batang M38 q RKL Pemukiman, yang semula kebun campuran menjadi kawasan perdagangan dan lainnya. ¢) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan * Mengarahkan penggunaan lahan agar tidak tumpang tindih dan saling bersinergi satu sama lain. * Menghindari alin fungsi lahan sehingga tidak mengganggu budaya ekonomi masyarakat setempat. d) Upaya pengelolaan lingkungan * Melakukan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan lahan agar Mengacu pada rencana tata ruang wilayah setempat * Membuat kebijakan pemanfaatan lahan yang bersinergi dengan Pemanfaatan jalan tol agar kinerja jalan tol semakin baik, misalnya dengan tidak membuat terlalu banyak pintu masuk tol akibat Permintaan dari kawasan terbangun di sepanjang trase jalan tol. * Perlunya pengendatian dan konsistensi pemerintah daerah terhadap RTRW kabupaten/ kota, RDTR, dan zoning regulation dalam pemberian ijin investasi kawasan industri dan perumahan. ) Lokasi pengelolaan lingkungan Lokasi pengelolaan adalah sepanjang trase jalan tol, juga jalan akses tol (interchange) f) Periode pengelolaan lingkungan Periode pengelolaan adalah selama operasional jalan tol berlangsung minimal 6 bulan sekali. 9) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana Pemrakarsa/ pengelola jalan tol dan Dinas Tata Ruang di 4 wilayah kabupaten/ kota, Pengawas * Bapeda di 4 wilayah kabupaten terkait * Dinas Tata Ruang * BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang. DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang ~ Batan RKL Kabupaten Batang Pelaporan : BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan. DKLH Kabupaten Batang. 3.3.2, Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya 1) Meningkatnya kesempatan kerja a) Sumber dampak Adanya —kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar antara lain Penerimaan tenaga kerja sebagai pegawai di pengelola jalan tol. Terbukanya peluang usaha terutama dalam sector jasa b) Tolok ukur dampak = Jumlah tenaga kerja lokal yang terserap * Jumiah peluang usaha yang tersedia bagi ekonomi setempat. ¢) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Mengoptimalkan peluang kerja dan peluang berusaha bagi masyarakat lokal guna menumbuhkan aktifitas perekonomian wilayah d) Upaya pengelolaan lingkungan * Pengelola jalan tol dapat memberikan kesempatan bekerja kepada masyarakat sekitar yang memenuhi kualifikasi (sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan) * Menginformasikan kepada masyarakat tentang adanya kesempatan kerja berikut kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan dengan memasang lembar informasi tentang adanya lowongan kerja pada Papan pengumuman milik di kantor kelurahan atau kecamatan di masing-masing wilayah proyek * Memberi upah sesuai UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten) tingkat pendidikan dan keterampilan pekerja * Mengikutsertakan para karyawan dalam jamsostek Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalan RKL ) Lokasi pengelolaan lingkungan * Kantor pengelola jalan tol. * Area pengembangan pusat-pusat kegiatan lokal sesuai RTRW daerah setempat 1) Periode pengelolaan lingkungan ‘Selama tahap pasca konstruksi jalan 9) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)operator Jalan tol Pemalang-Batang Pengawas 2 Dinas UKM Pemkab/kota. BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang Pelaporan BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, 2) Meningkatnya peluang berusaha a) Sumber dampak Kegiatan ekonomi komersil di rest area b) Tolok ukur dampak Jumlah peluang usaha yang tersedia bagi ekonomi setempat ©) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan Mengoptimalkan peluang berusaha bagi masyarakat lokal guna menumbuhkan aktifitas perekonomian wilayah d) Upaya pengelolaan lingkungan * Pengelola jalan tol dapat memberikan alokasi tempat di rest area (tanpa_mengabaikan aspek komersil) yang diutamakan kepada Pengusaha lokal, untuk ~memberikan tempat agar dapat ‘Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Batan, RKL memasarkan hasil produksinya khas daerah setempat. Hal ini dapat dilakukan melalui koperasi dan atau bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat * Menginformasikan kepada masyarakat tentang adanya peluang berusaha dengan adanya pembangunan rest area e) Lokasi pengelolaan lingkungan Rest Area f) Periode pengelolaan linakunaan Selama tahap pasca konstruksi jalan tol ini g) Institusi pengelolaan linakungan Pelaksana Badan Usaha ‘Jalan Tol (BUJT)operator Jalan tol Pemalang-Batang Pengawas Dinas Koperasi & UKM Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang. Dinas Perdagangan & Industri Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang. BLH Provinsi_ Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. Pelaporan : BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, Dinas Koperasi Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Studi Amdal Rencana Pemban RKL Batang, 3) Pendapatan masyarakat a) Sumber dampak * Penerimaan tenaga kerja lokal di proyek * Peluang berusaha di rest area b) Tolok ukur dampak * Peningkatan nilai pendapatan masyarakat ¢) Tujuan rencana pengelolaan lingkungan * Masyarakat memperoleh manfaat positf dari keberadaan proyek d) Upaya pengelolaan lingkungan * Memprioritaskan kesempatan kerja pada penduduk yang kehilangan mata pencaharian sebagai petani * Memberikan peluang berusaha terutama pemanfaatan rest area dengan cara membentuk kelompok masyarakat atau koperasi ) Lokasi pengelolaan lingkungan * Sekitar lokasi proyek jalan tol dan rest area 1) Periode pengelolaan lingkungan * Selama tahap pasca konstruksi jalan 9) Institusi pengelolaan lingkungan Pelaksana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)/operator jalan tol Pemalang-Batang Pengawas BLH Provinsi_ Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. Pelaporan BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, Studi Amdal Rencana Pemba, RKL 4) Persepsi masyarakat a) Sumber dampak * Peningkatan aksesibilitas ekonomi masyarakat dengan keberadaan jalan tol. * Peningkatan perekonomian wilayah. b) Tolok ukur dampak Jumlah masyarakat yang mendukung keberadaan jalan tol c) Tujuan rencana pengelolaan Jingkungan Dukungan masyarakat atas operasionalisasi_ jalan tol guna menumbuhkan aktifitas perekonomian wilayan. d) Upaya pengelolaan linckungan * Memenuhi komitmen dalam memberikan kesempatan bekerja kepada masyarakat sekitar yang memenuhi kualifikasi untuk peningkatan perekonomian masyarakat * Pemeliharaan parasarana dan sarana jalan tol agar tetap berfungsi optimal, €) Lokasi pengelolaan lingkungan Sekitar lokasi proyek jalan tol. f) Periode pengelolaan lingkungan Selama tahap pasca konstruksi jalan tol g) Institusi pengelolaan linakungan Pelaksana Pemrakarsa (investor) bekerjasama dengan kontraktor Pengawas BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, Pelaporan BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang Studi Amdal Rencana Pamhannuinan alan Tol Snmaiana Ontann RKL Tabel 3.3 Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang ia Tujuan rencana Lokasi Periode Institusi pengeloiaan lingkungan Tolok ukur enean Upaya pengotolaan o engololaan lingku a Ree Leemue ___dampak a | tingkungan ‘mailman een Pelaksana | Pengawas |__Petaporan A. TAHAP PRAKONSTRUKSI |. KOMPONEN SOSIAL y Timbuinya Kelidakpuasan ‘Adal tidak adanya | Mengantisipasi Melakukan sosalas | Desa/Keturahan, | Selamamasa | pecan Usaha | Camevurah | pixy prowei Kekecewaan masyarekat terhadap | Konfik sosial akibat | Kemungkinan terjadinya | tornaday rencana | yang lahan prakonstruksi | Seton Tol (puuty | Yang Weve, Tota | Masyarakat nilai_ganti_rugi_ dari | pembebasan Gejolak sosial akibat | pembangunan jalan tol terkena terutama waktU | Sperator Jalan Tol | wilayahnya DKLH : Terhadap Besarnya | adanya pembebasan | iahanibangunan | pembebasan_lahan pembebasan pembebasen | Pomalsny-Batare, | terkena Kapa | Ganti Rugt lahan untuk kegiatan yang befakibat | selakukan sosialisasi dan | than dalam | Tahan | bekerjasama Pembebasan | pematang, | eee umciinve ——_Konttk | usyewarch dengan | Proyek jalan tol | dengan Peméa | han, DKLH hori arene | masyarakat pemilc | clq Bagian BLH Provinsi_ | Kabupaten Ketlgekpussan kegs) lahan/bangunen. Perencanaan Jawa Tengah, | Pekalongan, Pelaksanaan —ganti pembebasan fahan. j Poth | pon Be eee rugi lahandrumah yang Memberikan ganti rugi sesuai Kabupaten | pexciongar’ tidak transparan dengan kesepakatan socara Tim Penial Harga | Pomalang, | Pekalongan, adil dan transparan, ee DAH Rasen Pea et eae ditunjuk Bupaty | Kabupaten | Batang pandapatan para Prosedur_pembayaran gant Print Pekalongan, petani yang terkena tugisecaratransparan & DKLHKO!a” | BPN Provinei ace ielaty langsung kepada yang Panitia pengadaan | Pekalongan, Jawa Tengah, bethak tanah OKLH Kabupaten bekerjasama Kabupaten Pemalang, dengan para Batang, Kabupaten camat dan kepala Pekalongan, desa/ kelurahan Kota Pekalongan, Kabupaten Batang. Timbuinya Konfik | Timbulnya ‘Adal ‘tidak adanya | Terselesaikannya ai ‘alias: | DeS@/Kelurahan, | Selama masa | Badan Usaha eiaamn! |B Br Sosial Kekecewaan Konfiksosalakat | roses gant! rugi | Melek sere | yang Iohan Brakonetrks| | elon Tol(ausTy | Tomes | BLM Prove : Masyarakat Teshadap | pembebacan tieteen telat | Sontcsion blll terkena terutama tahap | Operator Jalan Tol | YN... | Jawa, : proses Ganti Rugi lahanibangunan | secara baik 7 pembebasan Perencanaan | Pemalang-Batang | Wiayal Kabupaten Melakukan sosialisasi dan | ahan dalam pembebasan Pemalang, mmusyawarah engan | ProYek an tol Te LOR iar DKLH masyarakat pemitik ditunjuk Bupaty | 8LH Provinsi__| Kabupaten lahanybangunan waleate Jawa Tengah, | Pekalongan, DKLH DKLH Kola Menyusun_ rencana, Kabupaten Pekalongan, embangunan ruas jalur yang Panta pengadaan | Pemeiare, | DKLH mengakomodasi-masukan fens baa Kabupaten masyarakel ‘Seeual bekerjasama Kabupaten Batang kesepakatan. dengan para Pekalongan, camat dan kepala_| DKLH Kota desa/ kelurahan | Pekalongan, DKLH Kabupaten i eH — : Batang W-46 ‘Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan To! Pemalang — Batang RKL Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan To! Pemalang ~ Batang Tujuan rencana i ne Lokasi Periode Institusi pengelotaan lingkungan Jenis dampak | Sumber dampak | Tolok ukur dampak pengelolaan payelpengelolaan. pengelolaan pengelotaan | ~ a + lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan Pelaksana | Pengawas | Pelaporan B. TAHAP KOSTRU |. KOMPONEN FISIK KIMIA Penurunan kualitas | Kegiatan Menurunnya Mencegah atay | Melekukan “penyiraman di] Di tapak proyek | 3 bulan sekall] Pemrakarsa | Dinas BLH Provinsi User Pembersihantanah | kualitas dara | mengurangi Age Pek provek dan jalur | terutama daorah | selama_kegiatan | Proyok jalan tol Kesehatan | awa rover aren atm tta™ | meningkatnya _emisi | angkutan material secara | yang. ‘berdekatan | tahap koncvoke | (investor) kabupatentkot | DKLH Pekerjaan —_tanah | meningkatnya gas buang peralatan | berkala. | dengan lokasi | terutama pada | bekerjasama | a Kabupaten sepanjang ruas jalan / kandungan partiel | dan kendaraan proyek | permukkiman musim kemarau | dengan Pemalang, To! Pemalang: | debu, | S02, NOs. | yang mengandung CO, | Para pekerja_diharuskan | bengudbie dan pelaksana BLH Provinsi | DKLH Batang CO, HC, Pb di So, NO;, HC, Pb dan | menggunakan masker. daeran " fasiltas pekerjaan Jawa Tengah, | Kabupaten udara. partikel debu ke umum (kontraktor) DKLH Pekalongan, Pengangkutan lingkungan yang tebin | Melakukan perawatan Kabupaten / DKLH Kota material, mobilisasi | Toiok ukur dampak | aS akibat kegiatan- | poralatan dan _kendaraan Pemalang, | Pekalongan, Peralatan berat serta | mengacu kepada | Kegiatan konstruksi proyek secara teratur. OKLH DKLH pengoperasian alat | perstacan Kabupaten | Kabupaten berat yang melalui | percerisiah Membersihkan ban Pokalongan, | Batang, jalan arteri dan jalan | Repubiik indonesia kendaraan truk pengangkut DKLH Kota lokalidesa Nea akin eon material ketka akan Pekalongan, tenting Pénctacan meninggalkan area proyek DKLH tentang Peneiapan menu alan umum Baton ata Amniien Menutupi bak — kendaraan pengangkut material dengan terpal Kecepatan kendaraan proyek ibatasi sesuai kondisi jalan Jarak lokasi base camp yang ada disekitar tapak proyek . diusahakan —relatif_ jauh (minimal 100m) — dari Permukiman dan fastitas | paste ee =: 7 ____| umum dan fasiitas sosial | a 7 ie Peningkatan Kegiatan leningkatnya Mencegah dan | Mengatur—jacwal kerja | Pengelolaan Setiap 3 bulan| Pemrakarsa | Dinas BLH Provinsi Kebisingan Pembersinan tanch kebisingan di dalam | mengurangi __dampak | dlakukan antara pukul 08.00 | gampak sekali selma | proyek jalan tol | Kesehatan | Jawa Tengah, dan di sekitar tapak | jingkungan. ~ 17.00 (jam kerja). meningkatnya tahap_konstruksi | (investor) kabupaten/kot | DKLH Penggalian & | proyek yang kebisingan adalah | (F145 bulan). bekerjasama | @ Kabupaten penimbunan tanah | merupakan daerah Menggunakan —_kendaraan | pada sumbernya dengan Pemalang, Permukiman dan angkutan material dan | gj dalam. lokasi pelaksana BLH Provinsi | DKLH Pengankutan fesilitas umum. peralatan —proyek yang | tapak_proyek pekerjaan Jawa Tengah, | Kabupaten material Kondisinya masih baik. (base camp, (kontraktor DKLH Pekalongan, Tolok ukur dampak peralatan erat Kabupaten | DKLH Kota Pekerjaan _struktur | Kebisingan mengacu Menempatkan —basecamp, | dan kendaraan Pematang, | Pekalongan, dan lapis perkerasan | pada Keputusan eralatan yang menimbulkan | proyek), serta di DKLH DKLH Menteri_Lingkungan kebisingan (genset dll) relatit | Gekat Kabupaten | Kabupaten Hidup No.48- tahun jauh (minimal 100 m) dari | pemukimanifasita Pekalongan, | Batang, I area__penduduk seperti |" 48 RKL Tujuan rencana iene Loka: Periode _Institusi pengelolaan fingkung denis dampak | Sumber dampak | Tolok ukur dampak |" pengelolaan Yagengelolaan | pengelotaan | _pengelotsan =] lingkungan one lingkungan lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan 1996 tentang Baku pemukiman dan fasiitas | s umumisosial DKLH Kota Tingkat Kebisingan umum, Pekalongan, DKLH Menggunakan earplug untuk Kabupaten para pekerja yang berkaitan Batang. dengan peralatan di ruang kerja / basecamp. Memasang pagar pembatas | proyek terbuat dari seng atau sejenisnya setinggi +3m di | Hee cae epeeg age cae bassceme. fe dce lt. meme | ea Ss 7 {ejadinya Erosi &/Penggalian’ dan | Luas daerah yang | Menjaga —_Kelesiarian | Melakukan penghijauan di| area tapak proyek | Setian 3 bulan | Pemrakarea | Dinas PU BLH Provinel Sedimentasi penimbunan tanah | terkena dampak | kondisi kanan kirjalan tol yang berdekatan | sckali selma | proyek jalan tol | kabupatervkot | Jawa Tengah, adanya proyek fisiografitopogral di dengan sungai | tahap konstruksi | (investor) a DKLH daerah jalur tol dan | Membuat konsep | atau saluran bekerjasama Kabupaten sekitarnya, Penanganan dampak yang | drainase yang dengan BLH Provinsi | Pemalang, tepat. mengalir di sekitar pelaksana Jawa Tengah, | DKLH Menjaga_—_kelestarian lokasi proyek pekerjaan DKLH Kabupaten kestabilan tanah | Mengatur jadwal pekerjaan (kontraktor Kabupaten | Pekalongan, sehingga tidak tetjadi| pembersinan lahan dan Pemalang, | DKLH Kola longsor di daerah jalur | pekerjaan tanh dapat, DKLH Pekalongan, tol dan sekitamya. selesai dikerjakan sebelum Kabupaten DKLH datang musim hujan, Pekalongan, | Kabupaten DKLH Kola | Batang Berhati-hati dalam pekerjaan Pekalongan, tanah pada musim hujan. DKLH Kabupaten Menutup material tanah Batang ditimbun — Gisekitar _ lokasi proyek dengan lembaran- lembaran plastik sebelum dipakai_menimbun —lokasi eee Sea pe pee eee roy Gangguan Penggalian dan | Luas dai yang | Menjaga —_kelestarian | Membuat saluren air | Area tapak proyek | Setiap 3. bulan | Pemrakarsa Dinas PU | BLH Provinsi Stabilitas Lereng | penimbunan tanah_ | terkena_—_dampak | kestabilan tanah Permukaan dan bawah | yang berdekatan | sekali selama | proyek jalan tol | Kabupatenikot | Jawa Tengah, adanya proyek Permukaan secara baik dan | dengan sungai | tahap konstruksi | (investor) a DKLH teratur serta penghijauan di| atau saluran bekerjasama Kabupaten kanan kiri jalur jatan tol, drainase yang dengan BLH Provinsi | Pemalang, mengalir di sekitar pelaksana Jawa Tengah, | DKLH Membuat konsep | lokasi proyek. pekerjaan DKLH Kabupaten penanganan dampak yang (kontraktor Kabupaten | Pekalongan, tepat. Pemalang, | DKLH Kota DKLH Pekalongan, Berhati-hati dalam pekerjaan Kabupaten | DKLH tanah pada musim hujan. | Pekalongan, | Kabupaten Dalam membuat talud agar DKLH Kota | Batang disesuaikan dengan sudut Pekalongan, geser tanahnya DKLH. Kabupaten L i ‘ an He __| Batang 49 Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang ~ Batang RKL ‘Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang ~ Batang a a Tujuan rencana Upaya pengelolaan Lokasi Periode Institusi pengelolaan lingkungan Jenis dampak | Sumber dampak | Tolok ukur dampak sarees fingkungan Co a a Gangguan Aliran | Penggalian dan | Timbulnya Moniega Kelestaran | Mencormati peta _jaringan | Area tapak proyek | Setiap. 3 bulan| Pemnrakarsa | Dinasiaubdin | BLH provine: Air Permukaan penimbunan tanah | genangan —_—atau | kestablan {anah | drainase yang ada (eksisting) | yang berdekatan | sekali_selama | proyek jalan tol | SDA Jawa Tengah, banjir di sekitar | sehingga tidak terjadi | serta koordinasl dengan | dengan sungai | tahap konstruksi_ | (investor) kabupaten/kot | DKLH jas! proyek dan | longsor ai daerah jalur | instansi pengelolaannya, | atau unde! ekerjasama | a Kabupaten adanya keluhan dari | tol dan sekitarnya drainase yang dengan Pemalang, masyarakat karena mengalir di sekitar pelaksana BLH Provinsi | DKLH terganggu —_fungsi Meru onsep | !okasi proyek. pekerjaan Jawa Tengah, | Kabupaten saluran—drainase onengenen ~ deiipak "yang (kontrakion. | DKLH Pekalongan, (rigasi) yang tidak leoat Kabupaten | DKLH Kota dapat _menampung | Pemalang, | Pekalongan, aliran air permukaan ; DKLH DKLH yang ada harena | Metakukan _pengorukan Kasten, | eattpetan ‘saluran drainase Saluran drainase atau aliran Pekalongan, Batang. engitcoa eer air_permukaan yang ada Ran ees terpotong trase jalan ‘apabila teriadi pendangkalan atalongens lo" Pemsane atau tersumbat oleh tanah Ban Bateng atau material bangunan yang Kabupaten digunakan oleh proyek oe luas déerah yang terkena dampak Mempert saluran adanya proyek jalan drainase atau bangunan tol ‘adalah alan air permukaan yang erubahan rusak akibat—pekerjaan mendasar —kondisi proyek geologi Mengatur_jadwal_pokerjaan pembersinan lahen, Berhatisnati dalam pekerjaan tanah pada musim hujan Tidak menimbun material (stock pile) pada lokasi yang berdekatan “dengan saluran atau alien pormukaan (saluran drainase dan irigasi) yang ada Membangun _bangunan drainase_mempertimbangkan apasitas saluran minimal debit rencana seperti 5 tahunan untuk saluran samping jalan Menutup material tanah ditimbun —disekitar _tokasi proyek dengan lembaran- lembaran plastik sebelum dipakai__menimbunokasi| Ee 1-50 RKL saluran irigasi yang ada Tujuan rencana Lokasi Periode Institusi pengelotaan lingkungan Jenisdampak | Sumber dampak | Tolok ukur dampak pengelolaan Moaye penigetolesn Pengelolaan Pengelolaan uae aes |e a Pe lingkungan ingkungan \gkungan lingkungan Pelaksana | Pengawas | Pelaporan els zi proyek Z é E = a peer Penurunan Kualitas | Sumber dampak | Baku mutu_ kualtas | Mengendalikan dan | Tidak diperbolehkan | Lokasi Pada tahap | Pemrakarsa | Dinas/subdin | BLH Provinsi Air Permukaan adalah ait pada Peraturan | mencegah : teradinya | membuang bahan sisa yang | pengelolaan konstruksi yaitu | proyek jalan tol | SOA Jawa Tengah, cece ainanipenge | Pemerintan No. | pencemaran air pada | mudah menguap ke dalam | ingkungan adatah | pads saat | (investor) kabupatenikot | DKLH Perasian basecamp | 82/Tahun 2001 | badan ir | selokan jalan atau ke dalam | dalam lokasi| pengoperasian | bekerjasama | a Kabupaten serta dari kegiatan | yaitu Untuk | penerima/umum serta | saluran yang ada, basecamp dan | basecamp dengan Pemalang, pekerjaan tanah Pengelolaan agar pengoperasian badan air sungai pelaksana BLH Provinsi | OKLH Kualitas Air dan PP | basecamp — (termasuk a pekerjaan Jawa Tengah, | Kabupaten tentang Pengelolaan | plant dan lainnya) dan | Gan twrvebes da hee Kabupaten | DKLH Kota limban berbshaya | pekerjaan tanch tidak | pchan' apes ‘aan we Pemalang, | Pekalongan, dan beracun menimbutkan i bertungsi setap want DKLH DKLH Penurunan kualites air | Kabupaten | Kabupaten Trott sain | dA ss anlar basinorn, | ear ‘dan kadar | €°ganggunya biota Kota Sit hada besaete|lMan berbatasan dengan pekerjaan Pekalongan oll pada badan air | kan. jalan tidak boleh diganggu, nae sekitar tokesi material yang tertimbun Kablicalen basecamp dalam daerah sungai_ oleh Batang pekerjaan ersiapan basecamp harus dibersinkan. Melaksanakan pengelolaan kualitas air. Di basecamp motode kerja Pembuangan oie bekas itampung pada drum dan dibuang hanya pada lokasi yang telah ditentukan Terganggunya Pembersihan lahan, | Terganggunya Mengurangi/memperke | Pengaturan Kegiatan | Dilakukan Selama tahap | Badan Usaha | Dinas Saluran lrigasi Renviapan tanah | vegelasi tanaman J cil gangguan lethadap | Konstruks! yang disesuaikan | sepanjang wiayan | kerchcks, Jalan Tol | Pertanian, —_| Jawa Tengah, dasar padi sawah | budidaya padi dengan jadwal tanam dan | trase jalan tol terutama "pada | (BUJT)’ Dinas PU Bina | DKLH penduduk —sekitar panen Pekerjaan Kontrakior Marga, BH | Kabupaten frase jalan tol pembuatan Pelaksana jalan | Provinsi Jawa | Pemalang, dengan luasan ‘Melakukan koordinasi dengan badan jalan, | To! Pemalang- | Tengah, DKLH tertentu, serta instansi —terkait guna perkerasan, Batang DKLH Kabupaten terganggunya pola pengelotaan saluran_ irigasi jembatan, dan Kabupaten _| Pekalongan, tanam pet teknis yang berada di trase lainain, Pemalang, DKLH Kota jalan tol OKLH Pekalongan, Kabupaten | DKLH Sebelum_ konstruksi_badan Pekalongan, | Kabupaten jalan, saluran ingasi yang DKLH Kote | Batang terputusharus — diperbaiki Pekalongan, lebih dahulu (dibuat gorong- DKLH sgorong) Kabupaten Batang Perlunya peningkatan kondisi Dinas PU Bina Marga, Dinas | —Js Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Batang RKL Tujuan reneana Lokasi Periode Institusi pengelolaan lingkungan Jenis dampak Sumber dampak Tolok ukur dampak pengelolaan Upaya pengelotaan pengelolaan pengelolaan wera —e i lingkungan lingkungan lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan Perlamanan kabupaten! eee eee i Pere eee ereeeree kota terkait Il. KOMPONEN BIOLOGI Berkurangnya Pembuatan jalan Berkurangnya Mengurangi Pembersinan & pengupasan | Pada kiri kanan | Padatahap | Pomrakarsa” | BLH Provinel vegetasi budidaya | masuk, pembuatan | luasan kawasan pengurangan luas tanaman dilakukan pada Jalan/ROW jalan | Konstruksiyeitu | proyek jalan tol | Jawa Tengah, [awa Tengah, (persawahan) basecamp, ‘meliputi ahan areal lahan daerah yang dipertukan serta pada pada saat (investor) dan | DKLH KLH pembersihan dan persawahan dan persawahan. untuk pekerjaan. segment jalan pelaksanaan kontraktor Kabupaten abupaten penyiapan tanah tanaman kebun yang sedang land clearing pelaksana Pemalang, emalang, dasar, pekerjaan campuran Mencegah terjadinya | Membatasi penebangan dikerjakan’ serta kegiatan cq DKLH KLH galian dan timbunan, kerusakan tanaman vegetasi selama konstruksi. terutama pada saatbersamaan | kontraktor Kabupaten ibupaten: pembuatan sistem | Yang tidak cinginkan lokasi yang dekat | dengan pelaksana Pekalongan, Pekalongan, drainase, pekerjaan yang terdapat di Menghindari cara dengan pekerjaan minor DKLH Kota KLH Kota up/op, pekerjaan Rumija Penebangan yang dapat pemukiman atau akbir Pekalongan, Pekalongan, interchange dan merusak tanaman lain yang | Sexitar pekerjaan DKLH KLH pembuatan fasiltas Mompertahankan tidak diinginkan dengan cara | Sedangkan untuk | Konstruksi Kabupaten bupaten jalan keberlanjutan memperhatikan teknik penghijauan yang | dilakukan Batang, fatang, produkiifitas dari ishan | penebangan iperebahan dilakukan pada persawahan, fanaman jelur hijau ci tempatkan di tepi Mempertahankan/ Hindari penggunaan jalan tol mencegah dampak | kawasan sawah sebagai Pemalang— sekunder. lahan basecamp, tapak Batang lokasi quarry Pembuatan jalurhijau Pe sebagai estetika Meminimisasi tapak areal lingkungan yang kerja di kawasan sawah, berguna untuk kebun menfiter debu dan gas-2 buangan Mengusahakan pemisahan kendaraan serta lapis tanah untuk memberikan memudahkan penanaman kebutuhan Oksigen | kemball (02). Metalui penanaman kembalirevegetasi pada daerah yang dipersiapkan atau datas bagian median jalan sebelum pekerjaan atau bersamaan dengan i pekerjaan konstruksi ps L 7 dilakukan. i I. KOMPONEN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA pera CeHH a eee Badan Usaha | Kades, Lurah, BLH Provinsi Cea ia | eam mete | eet eatm kale | Coe — vel | Manin Metta | Dos dan Selama tahap | Jalan Tol Gamat, Kantor awa Tengah, Kesempatan Kerja | tenaga kerja a payee eng aa aes ea en ie be i "kee a ‘snag kerja | Kelurahan sekitar | konstruksijalan | (BUNT) Tenaga Kerja DKLH memprioftasken | kerja lokal_ dapat | lokal terutama penduduk | jase alan int dan | tol Remvekarsa | Kabupaten” Kabupaten L pada tenage kerja | memenuhi_kebutuhen | yang terkena_pembebasan | “éntor Tenag: Proyek jalan tol | Pemalang, _ Pemalang, Studi Amal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Bateng Mm - 52 - RKL Tujuan rencana Lokasi Periodo Institusi pengelolaan lingkungan Jenis dampak ‘Sumber dampak | Tolok ukur dampak pengelolaan Mpsve pepaeioiean) pengelolaan pengelolaan errs i 7 7 lingkungan =| ——__‘ingkungan lingkungan Tingkungan | Pelaksana | Pengawas | Pelaporan lokal (setempat) perusahaan Jahan (investor), Kabupaten KLH terutama Pekalongan, Kabupaten Melakukan pengumuman kontraktor. Kota ekalongan, bursa tenaga kerja (madya, Pekalongan, PKLH Kola | Membantu pekerja kasar) di proyek Kabupaten -ekalongan, mengurangi jalan di Kantor Kelurahan, Batang. KL pengangguran Kantor Tenaga Kerja 7 ‘abupaten LH Provinsi_ Batang. | Memberikan upah/gaji Jawa Tengah, | | ssesuai dengan Upah DKLH | Menciptakan persepsi | Minimum Setempat Kabupaten | yang positf dan Pemalang, dukungan -masyarskat | Mengikutsertakan para DKLH aias keberadaan | tenaga kerja dalam program Kabupaten proyek. jamsostek Beatongan, LH Kota | Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang pee a sah vokua dal ro gee vomtas| Desadan | ‘Selamatahap | Badan Usaha | Kades, Lurah, | BLH Provinsi Timbulnya Kegiatan eg ety eee tokeria “teen | Kelurahan soktar | konstruksijalan | Jalan Tol Camat, Kantor | Jawa Tengah, Kecemburvan penerimaan pekeria. | a ea nea arakat | eee ope aot" S000) | tase jalan ini dan | tol (aut Tenaga Kerja | DKLH Sosial dari tuar dalam open kanal sergsetan ma proyek kepada tenaga Ket? | entor Tenaga Pemrakarsa__ | Kabupaten _| Kabupaten mobilisasi tenaga Seen aren oe yang | Kerja proyek jalan tol | Pemalang, Pemalang, 7 fahannya terkena cerja proyek Poncar kerja lokal Panta ane (investor), Kabupaten | DKLH protes kepada terutama Pekalongan, | Kabupaten proyek Melakukan —_pengumuman kontraktor Kota Pekalongan, bursa tenaga kerja (madya, Pekalongan, | DKLH Kota pekerja kaser) i proyek Kabupaten | Pekalongan, jalan di Kantor Kelurahan, Batang. DKLH Kantor Tenaga Keria Kabupaten Memberikan pelatihan bagi BL Provis!_| Batang SDM. selempal sesual Jawa Tengah, | engan ruang lingkup proyek oe Pomaiang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Bateng Ménkeghatya Kegiatan Adanya keteribatan | Agar pendapatan | Memberikan priritas kepada | Desa Kegialan | Selama tahap | Badan Useha freee ieee de cutan , i i, in . ; Poh cea pengangkutai pihak swasta lokal | rumah tangga | swasta lokal.~— dalam | Ekonomi Di | konstruksi Tels yearen: | Da _ i Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Batang M53 RKL Tujuan rencana loka Period Institsl pongololaan ingkungan Jonis campak | sumberdampak | Tolok ukurdampak | “wiahrencan eet" | pengsiziagthes| penguicery aoaeae pe lingkungan Ingkungan lingkungan lingkungan Pelaksana Pengawas | Pelaporan mate proyek. | dalam” Kesialan] masyarakat yang pokaraan pengedban bahan ( Sorm terulama pada Jalan Tol | Kabupaten | Kabupaten engangkutan’ "| terkena’proyek tae | hnateraimcene Pembengunan | pekeaan Pemalang- | Pematang, | Pomaar maupun sebagai | menurun banten Salon Pengecaan dan| Batang okt Date sell bahan-| pat meningka."”” | Melatkan | penguruman Pengangkutan Kebupaten | Kabupaten bahan material gS, alee material darat Pekalongan, | Pekalongan, Bengadan material loka Gen sungel ORL Kata’ | BKLH Kate royek seta 2 untuk proyek Petalongen, | Pekaiongen, selene meee jatan Bru OKLH Kabupeten | Kabupaten Batang. | Botong | } Dinas | | Perdegangan | don | Perndustian Prov! Ja Tengah, Kabupaten Pomalang Kabupaten Pekalongan, Kola Pekalongan, Kabupaten, Batarg Terganggunya kegiatan pekerjaan | Terganggunya lemulihkan mobililas | Membuat dan Desa Di Sekitar| Selama tahap BLH Provinsi |" BLH Provinsi aksesbitas | underpass! FeneeS pendsSat | Seay ageittm | Menamelemenaskan | Panongunen | kentulst "| pagan sana | Samtyowts, | BUH Prov Penduduk overpass. ekonomi penduduk | penduduk agar tidak desain jembatan Jalan terutama pada | Jalan Tol DKLH DKLH akibatterpotongnya | terganegu penyeberangen erang Pekerizan | (BUsTVoperato | Kebupaten | Rabstaten Iaanlokal dengan jain Kakbersepeda Pembukeen, | ruslan'Tol | Pomatang | Renee pada beberapa kas! yang pembersinen | Pematang. | DRL Ox Imenghibungien Kampung than, Batang Kabupaten | Kabupaten Yang tepoto alan 1 pomatangan Pekalongan, | Pekalongan, Mengupayekan tersodinya fnan, DKLH Kota” | DKLH Kate akses monyoborang vare pembuatan Pekalongan, | Pekalongan, jalan tol pada 5 lokasi badan jalan, DKLH DKLH Solama pekejaen gaan den berkerssa, Kebupaten | Kabupaten tmbunen jombatan, dan Batong. | Batang Mengupayakan lain-tain, pengangkutan materiel Dinas sesuai dengan kelas jalan dan menutup dengan terpal. Dikenakan sanksi terhadap Pelanggaran Perdaga-ngan dan Perindus- trian Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten _| ‘Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang - Batang M54 RKL ie eee acer a "|. Tujuan feneana Lok: asi Periode Jenis dampak ‘Sumber dampak Tolok ukur dampak Pengelolaan, wesya aeecian: Pengelolaan Pengelolaan lingkungan eee f—lingkungan | _tingkungan C. TAHAP PASCA KONSTRUKsI | _ Poe fo) eee a — Z |, KOMPONEN KIMIA FISIK ee eee rere eres | ee teen en RSIS Ti phate rt ee ate, | MegUanGIngkat | neomotnara sora Pombaiae | as ped M88 T Stoo @ butan volume falu lintas {gnutame parameter | pencemaran kualtes setinggi 2-3 meter. a a 1g dengan _| Sekali selama | eijaon eee | Eerie ee ders Mometihara tanaman ditepi | iokssi Permukiman paelth ee | Balan selama 24 | dan particle Jalan dengan tanaman yang penduduk, fasilitas Bore een inongectean ial mrompunyal fungsiekalogis | umum, den ea ioe, mutu Peraturan dan estets. mi Pemerintah Penataan tanaman, Republik indonesia No 41 tahun 1999 tentang Pengendatian Pencemaran Udara, Peningkaian nyeng | Paes hanson | Memasang dan memeinara | cleats Kebisingan yang rok ukur dampek | Mengurang) tngkat 9 Didalam lokasi | Setiap 6 bulan Kebisinga ditimbulkan oleh rebisingan mengacu | kebisingan di sekitar | dinding enyokat (noise tapak proyek sekali selama kendaraan dari kepada Keputusan | tapak proven barrier) setinggi 2-3 m, terutama yang | Jalan To! Solongan I sempai | Menteri Negars berdekatan Pemalang- Selongan IIB yang | Lingkungen Hidup Memetihara tanaman tepi | dengan Batang monggunakan Jalan | No.48 tahun 1606 jalan dan median jatan yang | permakiman dan beroperasi tol Pemalang- tentang Penetapan olah ditanam di tepi Jalan Tor | fasitas omens Batang, Baku Tingkat Pemalang-Batang. Kebisingan EEE sso ~‘Mengarahken __| Melakukan pengawasan d ~L Separjang trase_ Studi Anda! Rencana Pembangunan Jalan To) Pemalang ~ Batang Setama Pemrakarsa/ Bappeda dan Dinas Tata Ruang Pemkab/kota (investor) bekerjasama dengan kontraktor “__nstos pengelotaanngrangan Pemrakarsa al Pengawas Dinas BLH Provinsi Kesehatan | Jawa Tengah, Pemkay | DKLH | kota Kabupaten | | Pemalang, | Dinas PU Bina | DKLH | Marga Kabupaten kabikota Pekalongan, DKLH Kota BLH Provinsi_| Pekalongan, Jawa Tengah, | DKLH OKLH Kabupaten Kabupaten | Batang Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang | ao Dinas BLH Pro Kesehatan | Jawa Tengah, Pemkab/ OKLH kota Kabupaten Pemalang, Dinas PU Bina | DKLH Marga Kabupaten kabikota Pekalongan, DKLH Kota BLHProvinsi_ | Pekalongan, Jawa Tengah, | OKLH DKL Kabupaten Kabupaten | Batang, Pematang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. Bapeda did” | BLH Proving ee RRL Tujuan oncana Lokas! Periode otaan lingkungan denis dampak | Sumber dampak | Tolok ukur dampak | "wuanrenean Upaya pengelolaan pengelotaan | pengetotaan Say ed i Be _|__tingkungan ingkungan Rigkungan inantngan Pelaksana Pengawas | Pelaporan Guna Lahan enggunaan iahan | guna Taian tak tmpang tind | pegenaala Pementaalan [lan ose ln | aperastona aan” peng jon” | wisyah [Jawa tence] akibat dari tidak tumpang tindin lahan. akses tol tol berlangsung | tol dan Dinas kabupaten/ | DKLH. beroperasinya jalan dan saling bersinergi (nterchange) | minimal©bulan | Tata Ruang 4 | kota torkat | Ketebaten to satu sama lain Membuat kebijakan sekall vilayah Pemelang, ns pemanfaatan lahan yang kabupaten/ kota. | Dinas Tata DKLH Merpieo at saga | Poin dena Ruang | Kabupaten ian: pemanfaatan jalan tol, Pekalongan, | BLH Provinsi_ | DKLH Kota Periunya pengendalian dan Jawa Tengah, | Pekalongan, konsistensi Pemerintah DKLH DKLH Daerah terhadap RTRW Kabupaten | Kabupaten i kabupaten/ kota, RDTR, dan Pemalang, Batang. i Zoning regulation dalam | DKLH pemberian jin investasi Kabupaten f kawasan industri dan Pekalongan, perumahan DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten ‘RRSSRERAaa Bae eee ee ace eee Sea outs —___| Batang. Hee il KOMPONEN SOSIAL eee Siete oor of ae bee aa Meningkainya "| Adanya Kesempatan | jumiah tenaga Kaya] Mengoplinalkan Pengelola jalan Tol dapat elama tahap | Badan Usaha | Dinas UKM | BLH Provinai Kesempatan Kerja. | kerja bagi lokal yang terserap | peluang kerja dan memberikan kesempatan | jalan Tol pasca konstruksi | Jalan Tol Pemkabikota_ | Jawa Tengah, masyarakat sekllar | jumlah peluang | peluang berusana bagi | bokerja kepada maces okat : jalan (BUJTVoperator DKLH antara lain usaha yang tersedia | masyarakat local guna | sekitar yang memenaht Jalan Tol BLH Provinsi_ | Kabupaten penerimaan tenaga | bagi ekonomi menumbuhkan aktiftas | kuslifkasi Pemalang- Jawa Tengah, | Pemalang, kerja sebagai seiempat Perekonomian wilayah : Batang DKLH DKLH Pegawai di pengelola Menginformasikan kepada Kabupaten | Kabupaten Jalan Tol masyarakat tentang adanya Pemalang, | Pekalongan, kesempatan kerja DKLH DKLH Kota Kabupaten Pekalongan, Memberi upah sesuai UMK Pekalongan, | DKLH (Upan Minimum DKLH Kota” | Kabupaten Kota/Kabupaten) , tingkat Pekalongan, Batang. endidikan dan ketorampilan DKLH pekerja Kebupaten Batang Mengikutsertakan karyawan Meningkainya jatan ekonomi RestArea Selama Tahap | Badan Usaha | BLH Provinsi | GLH Provinal PoltrsBeieana |omaa een | lah pebong | wengoptnakan | Pengo jaan Tel. dpa Pesca Konsituksi | Jalan Tor | Jawa Tengah, | sana tonesy, usaha yang tersedia | peluang berusaha bagi | memberikan alokasi tempat di (BUJTYoperator | DKLH DKLH bagi ekonomi | masyarakat lokal guna | rest area (tanpa Jalan Tol Kabupate K: upaten | Kabupaten selempat, menumbuhkan aktfitas | mengabaikan aspek komersi) poet tl Pomelanae tl penn Perekonomian wilayah. | kepada pengusaha setempat, Batang ‘9 DKLH DKLH pute ete Kabupaten Kabupaten aceon Pekalongan, | Pekalongan, lengan Pemda setempal DKLH Kota DKLH Kota Menginformasikan kepada Pekalongan, | Pekalongan, masyarakat tentang adanya DKLH DKLH peluang berusaha direst area Kabupaten | Kabupaten i | untuk bisa turut memasarkan = 7 | Batang Batang 56 ‘Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan To! Pemalang ~ Batang 2 RKL i Tujuan rencana uj Lokasi Periode Institusi pengelolaan lingkungan 2 yanemeotaan lolaan olan | Coss 5 eee venisdampak | Sumber dampak | Tolok ukur dampak eng mlaan taeeiosan Hengeloian talgelolar Ree Pengawas | Pelaporan - a ee hasil produksi lokal ‘melalui kesempatan usaha di Dinas Dinas rest area, Koperasi & Koperasi & UKM Provinsi_ | UKM Provinsi Jawa Tengah, | Jawa Tengah, kabupaten Kabupaten Pemalang, | Pemalang, Kabupaten | kabupaton Pekalongan, | Pekalongan, ; kota kota ' | Pekalongan, | Pekalongan, i Kabupaten "| kabupaten Batang Batang, DinasPerdaga nigan & Industri Provinsi Jawa Tengah, kabupaten Pomalang, Kabupaten Pokalongan, kota i Pekalongan, kabupaten eee eee Batang_ eae a ate a a PoP eeeeeeeeeee tt fate ieee Badan Usah: LH Provinsi__) BLH Provinsi Pendapatan pene unean -lenegal per inoestan cabal Masyarakat Memprioritaskan kesempatan | Sekitar _lokasi | Selama _tahap eae oo. ae Masyarakat Kerja loka al proyek” | Pominaata memperoleh | manfaat | kerja pada penduduk yang | proyek jalan Tol | pasca konstuiey (BUsTYoperator | Bitar DKUH masyarakat Positit dari keberadaan | kehilangan mata encaharian | danrest area | alan ee Kabra, | ence royek sebagai petani atau Pe - Pemalan. Pemalan. Pelueng berusahe 4 " Penambal ban, ataupun be” oxy” | Beene" lainnya Kabupaten | Kabupaten Pekalongan, | Pekalongan, Memberikan peluang DKLH Kola” | DRL Roe berusaha terutama Pekalongan, | Pekalongan, pemanfatan rest area DRL DRL dengan cara _membentuk Kabupaten Kabupaten a kelompok masyarakat atau Batang Batang . | koperasi ef W-57 ‘Stual Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Batang ee RKL Tujuan rencana Jenis dampak Sumber dampak | Tolok ukur dampak pengelolaan lingkungan Persepsi 2 ‘i Peningkatan Jumlah masyarakat | Dukungan masyarakat lasyarakat ‘ aksesibilitas ekonomi | yang mendukung | atas operasionalisasi masyarakat dengan | keberadaan jalan tol | jalan tol. guna keberadaan Jalan menumbuhkan aktifitas Tol Perekonomian wilayah. peningkatan Perekonomian | wilayan Upaya pengelolaan lingkungan Memenuhi komitmen dalam memberikan —_kesempatan bekerja kepada masyarakat sekitar yang memenuhi kualifikasi untuk peningkatan perekonomian masyarakat Pemeliharaan —_parasarana dan sarana jalan tol agar tetap berfungsi optimal Lokasi de pengelolaan pengelolaan lingkungan| lingkungan Sekitar _lokasi / Selama —_tahap proyek jalan Tol | pasca konstruksi jalan Pelaksana Badan Usaha Jalan Tol {BUJTV/operator Jalan Tol Pemalang- Batang lingkungan Pengawas BLH Provinsi Jawa Tengah, OKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang, Pelaporan BLH Provinsi Jawa Tengah, DKLH Kabupaten Pemalang, DKLH Kabupaten Pekalongan, DKLH Kota Pekalongan, DKLH Kabupaten Batang. ‘Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Batang a m-58 RKL DAFTAR PUSTAKA Davis, Gordon B, Management Information Systems: Conceptual Foundation Structure and Development. Tokyo: McGraw Hill Kogakusha Lts, 1974. Engel, J. Roland, and Joan Gibb Engle. Ethics of Environment _and Development _Global_Challenge_international_Response. Tuscon Arizona: The University of Arizon. 1990 Chiras, Daniel D. Environmental Science: Action for Sustainable Future, Redwood City Califomia: The Benyamin Cummings Publishing Company Inc. 1991 Kupchella, Charles E. And Margareth C. Hyland. Environmental Science: Living Within the System of Nature. Englewood Cliffts New York: Prentice Halll Inc. 1993 Lohani, Bindu N. And Alastair M. North, Environmental Quality Managemerit, New Delhi: South Asean Publisher, 1984. McBeath, Gordon. Practical Management Development: Strategies for Management Resourcing and Development in the 1990-s. Oxford Great Britain: Brasil Blackwell Ltd. 1990. Miller Jr. G. Tyler. Living in the Environment Belmonth California: Wadsworth Publishing Company, 1983. Odum, Eugene P. Fundamental of Ecology. New York: Holt Rinehart and Winston Inc. 1963. Rau, John G. and David C. Wooten. Environmental_Impact_Analysys Handbook. New York: McGraw-Hill Book Company, 1980, Bapedal, Himpulan Tentang Peratuam Analisis Mengenai_Dampak Lingkungan, Buku IV, Jakarta, 2001 Cernea, Michael M. Putting People First — Mengutamakan Manusia di Dalam _Pembangunan, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1988 Studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan To! Pemalang ~ Batang RKL Schaefer, Richard T. and Robert P. Lamm, Sociology: Student Guide. New York: McGraw-Hill Book Inc. 1989. Soekanto, Soerjono. Sosiologi: Suatu_Pengantar._. Penerbit Universitas Indonesia. 1977 Terry, George R. Principles of Management, ~ Terjemahan ole! Bandung — Penerbit Alumni. 1977, Trudgill, Stephen. Barriers of a Better Environment: What Stop Us Solving ronmental Problem, London: Belhaven Press. 1980. Jakarta: Yayasan h Winardi. Envi ‘studi Amdal Rencana Pembangunan Jalan Tol Pemalang — Balang

Anda mungkin juga menyukai