AL MUSYARAKAH
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kesehatan yang telah diberikan
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit
hambatan yang kami hadapi, namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
makalah ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak, sehingga kendala-kendala
yang kami hadapi dapat teratasi.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, kami juga berharap dari pembaca mengenai kritik dan saran yang dapat membangun
pengetahuan kami dalam pembuatan makalah berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekarang banyak masalah-masalah yang melibatkan anggota masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari adalah masalah muamalah(akad, transaksi) dalam berbagai bidang .
Karena masalah muamalah ini langsung melibatkan manusia dalam masyarakat. Dari sekian
banyak transaksi atau akad yang ada, diantaranya adalah akad al-musyarakah.
Al- Musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal
/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan. Musyarakah dalam perbankan Islam telah dipahami sebagai suatu
mekanisme yang dapat menyatukan kerja dan modal untuk produksi barang dan jasa yang
bermanfaat untuk masyarakat. Musyarakah dapat digunakan dalam setiap kegiatan yang
dijalankan untuk tujuan menghasilkan laba.
Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan di bahas tentang akad musyarakah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian al- Musyarakah
Musyarakah secara bahasa di ambil dari bahasa arab yang berarti mencampur. Dalam
hal ini mencampur satu modal dengan modal yang lain sehingga tidak dapat di pisahkan satu
sama lain.
Musyarakah merupakan istilah yang sering dipakai dalam konteks skim pembiayaan
Syariah. Istilah lain dari musyarakah adalah syarikah atau syirkah.
Kata Syirkah dalam bahasa arab berasal dari kata syarika (fi’il madhi), yashruku (fi’il
mudhari’) syarikan/syirkatan/syarikatan (masdar/kata dasar), artinya menjadi sekutu atau
syarikat (kamus al Munawar). Menurut arti asli bahasa Arab, syirkah berarti mencampurkan
dua bagian atau lebih sehingga tidak boleh dibedakan lagi satu bagian dengan bagian lainnya.
Al –Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal
/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan.
E. Bentuk-bentuk musyarakah:
1) Musyarakah tetap
Bentuk akad musyarakah yang paling sederhana adalah musyarakah tetap ketika
jumlah porsi modal yang disertakan oleh masing-masing mitra tetap selama periode
kontrak.
2) Musyarakah menurun
Pada kerja sama ini, dua pihak bermitra untuk kepemilikan bersama suatu aset dalam
bentuk properti, peralatan, perusahaan, atau lainnya.
3) Musyarakah mutanaqishah
Suatu penyertaan modal secara terbatas dari mitra usaha kepada perusahaan lain
untuk jangka waktu tertentu.
2. Risiko al-Musyarakah:
a. Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut dalam
kontrak.
b. Lalai dan kesalahan yang disengaja
c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak jujur.
Kata Muamalat, al-mufa'alah (saling berbuat) Fiqih Muamalat adalah pengetahuan tentang
kegiatan atau transaksi yang berdasarkan hukum-hukum syariat, mengenai perilaku manusia
dalam kehidupannya yang diperoleh dari dalil-dalil islam secara rinci.Kontemporer------ pada
waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini.
Fiqh Muamalat Kontemporer adalah aturan-aturan Allah SWT yang wajib ditaati yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kaitannya dengan ke harta bendaan
dalam bentuk transaksi-transaksi yang modern.
Contoh dari hukum Islam yang berhubungan dengan muamalah disini adalah jual beli, sewa
menyewa, perserikatan, usaha perbankan, asuransi yang islami dan lain lain.
Di awali, muncul bidang bahasan fiqh oleh para fukaha atau ahli fiqih dibagi dalam tiga
bagian besar: yaitu akidah, ibadah dan muamalah. Akidah mengandung kepercayaan kepada
Allah SWT, Malaikat, Rasul, Kitab, hari kiamat, qada dan qadar dan lainnya yang
berhubungan dengan keimanan.
Dalam bidang ibadah mengandung masalah yang menyangkut hubungan manusia dengan
Alah SWT, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Sedangkan dalam bidang muamalah yaitu
yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan sesamanya dalam kehidupan
bermasyarakat.
Awalnya, Dalam bidang muamalah ini juga tercakup masalah keluarga, seperti perkawinan
dan perceraian. Tetapi, setelah terjadinya disintegrasi di dunia Islam, khususnya di zaman
Turki ustmani, maka terjadilah perkembangan pembagian fiqih baru.
Dalam fiqh muamalah, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Misalnya, dalam
melaksanakan suatu hak atau tindakan, tindakan tersebut tidak boleh menimbulkan kerugian
terhadap orang lain. Karena setiap orang yang melakukan tindakan yang merugikan orang
lain, sengaja atau tidak sengaja , maka akan dimintai pertanggung jawaban.
Dalam muamalah adanya istilah transaksi. Pada setiap transaksi, terdapat beberapa prinsip
dasar yang telah ditetapkan oleh syara'. Pertama, setiap transaksi mengikat orang atau pihak
yang bertransaksi, kecuali transaksi yang jelas-jelas melanggar aturan syariat. Kedua, syarat-
syarat transaksi itu dirancang dan dilaksanakan secara bebas namun bertanggung jawab.
Ketiga, setiap transaksi dilakukan secara sukarela, tanpa ada unsur paksaan dari pihak
manapun. Dan keempat, syari' (pembuat hukum) mewajibkan agar setiap perencanaan
transaksi dan pelaksanaannya didasarkan atas niat baik, agar dapat terhindar dari segala
bentuk penipuan dan kecurangan.
Gadai (Rahn)
Sayembara ( Al-ji'alah)
Pemberian (Al-hibbah)
Yang masuk kedalam muamalah ini adalah ijab dan Kabul, saling meridhai satu sama lain,
tidak ada paksaan, hak dan kewajiban dan segala sesuatu yang bersumber dari indra manusia
yang ada kaitannya dengan peredaran harta.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Muamalah merupakan ilmu yang
mempelajari segala perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan tujuan
memperoleh falah (kedamaian dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat). Perilaku
manusia disini berkaitan dengan landasan syariah sebagai rujukan berperilaku dan
kecenderungan dari fitrah manusia, kedua hal tersebut berinteraksi dengan kedudukannya
masing-masing, shingga terbentuk sebuah aturan ekonomi (muamalah) yang khas dengan
dasar-dasar nilai Ilahiyah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ddari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Al –Musyarakah adalah
akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal /expertise) dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
Muamalat Kontemporer adalah aturan-aturan Allah SWT yang wajib ditaati yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kaitannya dengan ke harta bendaan
dalam bentuk transaksi-transaksi yang modern.
Contoh dari hukum Islam yang berhubungan dengan muamalah disini adalah jual beli,
sewa menyewa, perserikatan, usaha perbankan, asuransi yang islami dan lain lain.
B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Mudah-mudahan bisa bermanfaat
bagi kita semua, khususnya bagi pembaca. Dan tidak lupa kritik dan sarannya sangat kami
harapkan untuk memperbaiki pembuatan makalah yang selanjutnya. Apabila ada kesalahan
dalam penulisan maupun penyampaian serta kurangnya pengetahuan, kami mohon maaf. Dan
sesungguhnya kebenaran semata hanyalah dari Allah SWT. Semoga bermanfat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2013
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan SYARIAH, Yogyakarta, P3EI, 2004
Muhammad syafi’i Antonio , Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta, Gema Insani, 2001
http://id.m.wikipedia.org/wiki/musyarakah(23-03-2015)