Anda di halaman 1dari 9

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol 10 , No.3, Juli 2007 hal. 127-135

PEMBUATAN HOLOGRAM REFLEKSI


Arifah, M. Azam, K. Sofjan Firdausi
Jurusan Fisika Universitas diponegoro

ABSTRACT
A Reflection hologram of a white ceramic object has been made on 5000 lines/mm PFG-03M
holographic plate. A He-Ne Laser is used to record the holograms. And to reconstruct, it is used
white, blue, and yellow light. The holographic plate for making of reflection hologram is PFG-03M.
The optimal exposure time lies between 8 and 10 seconds. By reconstruction image white LED, it
shows that the image is formed clearer than using blue and yellow light.

Keywords: holography, reflection hologram, reconstruction, exposure time.

INTISARI
Telah berhasil dibuat hologram refleksi menggunakan objek berupa keramik berwarna putih
berbentuk kucing pada media perekam jenis PFG-03M beresolusi 5000 garis/mm. Dalam pembuatan
hologram refleksi, digunakan sumber cahaya laser He-Ne (λ = 632,8 nm). Untuk rekonstruksi selain
cahaya merah, digunakan sumber cahaya berwarna putih, biru, dan kuning. Dari hasil pembuatan
hologram refleksi menggunakan media perekam PFG-03M diketahui waktu eksposur terbaik yaitu 8-
10 detik. Untuk rekonstruksi, penggunaan LED berwarna putih menghasilkan gambar yang lebih jelas
dibanding penggunaan warna biru dan kuning.

Kata Kunci: holografi, hologram refleksi, rekonstruksi, waktu eksposur.

PENDAHULUAN ini disebabkan dalam fotografi hanya distribusi


Prinsip holografi pertama kali kuadrat amplitudo saja yang direkam dalam
diperkenalkan oleh Dr. Dennis Gabor pada proyeksi dua dimensional dari benda pada
tahun 1946. Holografi adalah suatu teknik bidang fotografi. Sedangkan pada holografi,
perekaman citra (secara optik) yang amplitudo dan fase gelombang keduanya
menghasilkan bayangan tiga dimensi direkam pada media perekam sehingga
didasarkan pada peristiwa interferensi yang terbentuk hasil perekaman yang tetap memiliki
direkam pada medium dua dimensi, pada informasi keseluruhan dari objek tersebut
medium inilah yang disebut hologram. Istilah walaupun kecilnya hologram tersebut.
hologram berasal dari bahasa yunani kuno Holografi semakin berkembang, yang semula
“holos” yang artinya utuh dan “gram” yang rekonstruksinya hanya bisa menggunakan
artinya informasi. Hologram sering disebut cahaya monokromatik maka Lippman dan
gambar tiga dimensi yang berisi informasi Denisyuk menyempurnakannya sehingga
tentang ukuran, bentuk, kecerahan dan proses rekonstruksi bisa menggunakan cahaya
kekontrasan dari objek yang direkam. putih atau polikromatik. Karena bisa dilihat
Informasi ini disimpan dalam ukuran dengan cahaya putih, maka hologram jenis ini
mikroskopik dan pola yang kompleks dari disebut hologram cahaya putih. Selain itu
interferensi. Dalam informasi ini tersimpan hologram ini dinamakan hologram refleksi,
informasi tentang amplitudo dan fase karena bayangan yang dihasilkan hologram
gelombang cahaya yang berasal dari objek dapat dilihat dengan cara merefleksikan berkas
yang direkam, hal inilah yang menyebabkan rekonstruksi. Dalam kehidupan sehari-hari
dapat terbentuk bayangan tiga dimensi. banyak dijumpai hologram pada barang-barang
Holografi mempunyai kelebihan seperti credit card, logo merk dan materai. Di
dibanding fotografi konvensional. Pada Indonesia, sejak 1995 hingga sekarang, satu-
fotografi, jika gambar foto dipandang dari satunya pembuat hologram untuk cukai rokok
berbagai arah maka tidak didapatkan sudut- hanya PT Pura Nusapersada di Kudus, Jawa
sudut pendekatan baru dan tidak dapat dilihat Tengah. Penerapan hologram pada pita cukai
apa yang terjadi pada sisi benda yang lain. Hal rokok dimaksudkan untuk menekan pemalsuan

127
Arifah dkk Pembuatan Hologram Refleksi

pita cukai rokok, karena hologram yang Perekaman Hologram


diaplikasikan mempunyai fitur tertentu yang Skema perekaman yang terjadi pada
spesifik sehingga sangat sulit untuk dipalsu. media perekam secara sederhana dapat
Sebelumnya menerapkan security scratch ditunjukkan pada gambar 1 berikut :
hologram pada kartu prabayar Mentari. Selain
itu, PT Bintang Toedjoe mengaplikasikan
demetallized hologram stripe dan micro laser
perforation pada wrapper (pembungkus)
produk minuman suplemen merk Extra Joss.
Tetapi meskipun hologram merupakan produk
populer di masyarakat, proses pembuatannya
(a) (b)
masih sangat asing bagi akademisi seperti Gambar 1. Perekaman hologram (a) transmisi dan (b)
mahasiswa, sehingga holografi mempunyai refleksi [1].
kajian yang menarik untuk diteliti agar dapat
menambah wawasan. Pada pembuatan hologram transmisi,
Sebelumnya di lingkungan UNDIP, gambar 1(a) gelombang objek dan gelombang
hologram pernah dibuat oleh Rudyansyah [1] referensi berasal dari arah yang sama,
berupa hologram transmisi dengan sedangkan pada pembuatan hologram refleksi,
menggunakan Laser Helium-Neon dan media gambar 1(b) gelombang objek dan gelombang
perekam jenis Agfa Geveart 8E-75. Selain itu, referensi berasal dari arah yang berlawanan.
telah pula dilakukan studi pembuatan Holografi merupakan suatu teknik
hologram refleksi menggunakan sumber perekaman dan rekonstruksi gelombang
cahaya yang sama dengan media perekam jenis cahaya. Gelombang cahaya yang direkam
Kodak 649F dan Agfa 10E75 [2]. Sebagai adalah gelombang objek dan gelombang
studi lanjut dari penelitian sebelumnya, maka referensi pada media perekam. Pada
pada kali ini dibuat hologram refleksi dengan rekonstruksi dihasilkan tiruan gelombang
objek dari bahan non-transparan (keramik). objek dengan amplitudo berbeda tetapi
mempunyai fase dan arah yang sama dengan
Interferensi Dua Gelombang gelombang objek. Kesan tiga dimensi yang
Interferensi gelombang merupakan dihasilkan diperoleh karena amplitudo dan fase
superposisi dari dua gelombang koheren. Bila gelombang cahaya sekaligus dapat direkam
dua buah gelombang itu [3]: dalam pemotretan. Kedua parameter tersebut
U 1  A1 e i  1 dan U 2  A2 e i 2 (1) terkandung dalam satu fungsi gelombang.
Fungsi gelombang tersebut yaitu [4]:
dengan A1 dan A2 masing-masing
U  y, z   Ae i  y , z  (4)
menyatakan amplitudo gelombang 1 dan 2,
sedangkan 1 dan  2 masing-masing
dengan U ( y, z ) menyatakan fungsi
menyatakan sudut fase gelombang 1 dan 2. gelombang, dan  ( y, z ) fase gelombang.
Jika dijumlahkan diperoleh hasil : Dalam pembuatan hologram refleksi ini
U  U1  U 2 (2) digunakan sistem perekaman holografi Fresnel,
yaitu perekaman dengan jarak antar objek
Intensitas hasil superposisinya adalah
terhadap media perekam dibuat relatif dekat
sebanding dengan kuadrat resultan medan
sehingga media perekam dapat menerima
listrik yaitu :
2
berkas hamburan objek tanpa harus
I~U  U .U * menggunakan lensa atau alat bantu lainnya.
2 2 2 Misalkan, interferensi antara
U  A1  A2 gelombang objek U o dan gelombang referensi
 A1 A2 2 cos1   2  (3) U r , secara matematik pada perekaman
Dari persamaan (3) derajat tingkat pola holografi dituliskan sebagai:
interferensi, dicerminkan dalam faktor
U o  e i (5)
cos1   2  . i
Ur  e (6)

128
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 10 , No.3, Juli 2007 hal. 127-135
dengan  adalah fase gelombang objek developer lebih negatif dari sistem
sebagai fungsi y, z dan α adalah fase Ag  / Ag [5].
gelombang referensi. Diasumsikan bahwa Bayangan laten terdiri dari bintik-
amplitudo masing-masing gelombang bernilai bintik diam (Specks residing) dalam
satu untuk memudahkan perhitungan. kristal/butir perak halida. Bintik-bintik
Interferensi di media perekam merupakan mempunyai efek katalis dalam proses reduksi
perpaduan antara U o dan U r , yang dapat kimia. Setiap bintik bereaksi seperti
ditulis sebagai berikut: mikroelektroda yang membawa molekul-
molekul developer ke kontak elektrik dengan
I  y, z   U o  U r  2  e i     e i    (7)
2
ion-ion perak. Jumlah besar dari atom-atom
dengan I  y, z  menyatakan intensitas cahaya perak dibentuk dalam kristal perak halida
dengan bintik-bintik bayangan laten.
(iradiasi) yang mengenai media perekam.
2. Penetapan (fixing)
Interferensi ini terjadi mengenai media
Setelah pengembangan selesai sesuai
perekam pada selang waktu tertentu disebut
dengan waktunya maka dilakukan penetapan
waktu eksposur, te dan didefinisikan besaran
agar emulsi perak tidak reaktif lagi terhadap
eksposur:
cahaya. Secara prinsip formula penetapan:
B y, z   t e I  y, z   S (8)
AgBr  3 Na 2 S 2 O 3  Ag S 2 O 3 3  6 Na   Br 
dengan S menyatakan sensitivitas suatu media
perekam [1].
Pencucian Hologram
Setelah perekaman maka pada media
perekam telah terbentuk bayangan yang
kemudian dilanjutkan dengan pencucian media
perekam sehingga diperoleh hologram. Dalam
Gambar 2. Pembentukan bayangan pada media
pencucian hologram ada dua tahapan yang
perekam [5].
harus dilakukan, yaitu tahap pengembangan
(developing) dan tahap penetapan (fixing)
Pada tahap ini volume dari emulsi media
1. Pengembangan (developing)
perekam akan berkurang akibat terkikis
Setelah media perekam yang telah
ataupun larut dalam larutan pencucian seperti
merekam pola frinji-frinji dari objek maka
terlihat pada gambar 2 [5].
dilakukan tahap pengembangan. Di dalam
Rekonstruksi Hologram
tahap ini perak halida pada emulsi media
Hologram yang telah selesai melalui
perekam yang telah dikenai berkas laser akan
tahap pencucian, kemudian dapat
membentuk butiran-butiran perak yang sangat
direkontruksi. Untuk hologram transmisi,
halus dengan susunan tertentu yang berfungsi
rekonstruksi dilakukan dengan gelombang
sebagai kisi difraksi pada saat rekontruksi. Saat
yang identik seperti pada saat perekaman.
berkas laser (foton) mengenai media perekam,
Sedangkan untuk hologram refleksi,
secara proses:
rekontruksi dapat dilakukan dengan cahaya
foton  Br   Br  e  putih atau polikromatik. Secara matematis
Ag   e   Ag gelombang rekonstruksi dapat dituliskan
identik dengan referensi sebagai berikut:
Sedangkan pada media perekam yang tidak
terkena berkas laser pengembang tidak banyak U r '  e i (9)
berpengaruh, karena tidak ada energi yang
diberikan pada lapisan emulsi sehingga akan Dari rekonstruksi tersebut akan menghasilkan
terjadi pembentukan butir-butir perak dan amplitudo komplek:
terlarut dalam larutan. Ak  U r 'Ta
Pengembangan kimia berdasarkan
pada reduksi butiran-butiran perak halida oleh
 2 Ke i  Ke i  Ke i 2   (10)
dengan Ak menyatakan amplitudo komplek,
larutan developer. Reaksi ini terjadi jika
kesetimbangan potensial redoks dari sistem U r ' menyatakan gelombang rekonstruksi, K
menyatakan Konstanta yang tergantung pada

129
Arifah dkk Pembuatan Hologram Refleksi

kondisi pencucian dan Ta menyatakan Larutan yang digunakan untuk mencuci


amplitudo transmisi. media perekam terdiri dari cairan
Dari persamaan (10), pada ruas kanan pengembangan (developing), penetapan
suku pertama adalah sebagian gelombang (fixing), dan air. Untuk cairan pengembangan
rekonstruksi yang diteruskan, suku kedua (developing) menggunakan Kodak D-76,
adalah sebagian gelombang objek yang sedangkan untuk cairan penetapan (fixing)
menghasilkan bayangan imajiner dan suku menggunakan Acifix. Untuk air digunakan air
terakhir adalah sebagian gelombang objek bersih secukupnya.
dengan fase terbalik dikalikan faktor ei(2α) dan Pada penelitian ini dibuat hologram
menghasilkan bayangan riil. Skema proses refleksi dengan skema seperti yang diberikan
rekonstruksi dapat dilihat pada gambar 3 pada gambar 4
berikut.

28 cm

16 cm

Gambar 3. rekonstruksi hologram transmisi [1].


H
C 45,5 cm 5,5 cm O
METODE PENELITIAN LP
Alat dan Set-Up Peralatan
Sumber cahaya yang digunakan adalah
laser He-Ne dengan daya laser 15 mW dengan Gambar 4. Skema peralatan hologram refleksi.
panjang gelombang 632,8 nm. Laser yang Keterangan gambar: L adalah laser He-Ne,
digunakan untuk membuat hologram telah di S adalah shutter, C adalah cermin, LP adalah lensa
operasikan pada mode TEM(00) artinya bahwa penyebar berkas, H adalah media perekam, dan
kekoherensian laser ini harus sudah terjamin. O adalah objek.
Objek yang digunakan harus dapat Prosedur Penelitian
menghamburkan berkas laser, sehingga Proses perekaman dilakukan dengan
berkasnya dapat terekam oleh media perekam. terlebih dahulu membersihkan semua peralatan
Objek yang digunakan dalam penelitian ini optik dari debu, sehingga hologram yang
dari bahan non-transparan yaitu keramik putih dihasilkan tidak kotor. Pembersihan peralatan
berbentuk kucing. optik menggunakan tissue lensa khusus untuk
Pemegang Optik atau Holder berfungsi membersihkan lensa.
untuk meletakkan alat-alat optik dan juga Setelah itu dilakukan penyusun peralatan
media perekam, terbuat dari besi yang untuk perekaman hologram pada meja optik
mempunyai magnetic base sehingga dapat seperti pada gambar 4. Media perekam jenis
menempel kuat pada meja optik, agar menahan PFG-03M disiapkan dalam wadah. Proses
adanya getaran maupun goncangan. penempatan media perekam dalam wadah pada
Meja optik digunakan untuk meletakkan kondisi gelap.
semua komponen optik saat perekaman. Meja Untuk proses pencucian, dipersiapkan
ini untuk mengurangi noise berupa gerakan bahan untuk pencucian dengan jarak yang
yang tidak perlu. mudah diraih dalam kondisi gelap. Bahan-
Sebuah cermin digunakan untuk bahan tersebut adalah sebagai berikut:
memantulkan cahaya laser ke arah yang 1. Pengembangan (developing)
diinginkan, serta sebuah lensa penyebar berkas Untuk pengembangan digunakan bahan
digunakan untuk memperbesar spot dari pengembang yaitu Kodak D-76 (Black and
cahaya laser ke film. white developer) yang sering digunakan untuk

130
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 10 , No.3, Juli 2007 hal. 127-135
pencucian film hitam putih. Bahan diperoleh cahaya referensi dan cahaya objek
pengembangan tersebut dimasukkan ke dalam yang berlawanan arah.
ember yang berisi air dingin sebanyak 2 liter Perpaduan antara cahaya referensi dan
dan air panas sebanyak 1 liter, diaduk terus cahaya objek dapat dilihat pada layar, dengan
menerus ± 15 menit sampai Kodak D-76 larut membuka dan menutup jalannya cahaya
dalam air. Temperatur larutan diukur menggunakan tangan. Sesaat setelah ditutup
menggunakan termometer yang dipasang akan terlihat getaran interferensi kecil.
dalam ember sampai temperaturnya ± 35°C. Interferensi yang berupa frinji terlihat ditabung
Setelah air menjadi bening maka dimasukkan laser He-Ne pada bagian samping tempat
ke dalam wadah atau botol tertutup. keluarnya cahaya laser dari tabung.
2. Penetapan (fixing) Setelah itu menutup shutter dan
Larutan penetap yang digunakan adalah membiarkan susunan peralatan optik beberapa
acifix, bahan ini juga sering digunakan dalam menit. Ini berfungsi untuk menghilangkan
pemprosesan film fotografi. Bahan-bahan ini getaran yang ditimbulkan pada saat pengaturan
kemudian dimasukkan ke dalam ember yang dan jangan sampai ada bagian tubuh yang
berisi air dingin sebanyak 1 liter dan air panas menyentuh meja optik. Kemudian media
sebanyak 1 liter, diaduk terus menerus ± 5 perekam yang telah disiapkan dipasang sesuai
menit sampai acifix larut dalam air. Setelah air susunannya, dengan emulsi film menghadap
menjadi bening maka dimasukkan ke dalam objek. Setelah itu melakukan pencahayaan
wadah atau botol tertutup. dengan waktu eksposurnya telah diperkirakan
Baik bahan pengembangan (developing) yaitu 8-10 detik, kemudian menutup shutter
maupun penetapan (fixing) kedua-duanya saat waktu pencahayaan selesai dan mencuci
melarutkannya dalam wadah terbuat dari media perekam dalam ruang gelap pula.
plastik (nampan) agar menghindari adanya Proses pencucian
kontak reaksi bahan kimia dengan wadah. Proses pencucian pada holografi
Persiapan berikutnya adalah pengecekan dilakukan dengan beberapa tahap yang
kembali semua kedudukan lensa dengan sederhana dan hampir sama dengan proses
memperhatikan beberapa hal yaitu: pencucian fotografi biasa. Gambar 5
1.Menghindari segala macam getaran menunjukkan tahapan dan urutan dari proses
terutama dari AC maupun ventilasi udara. pencucian. Tahap pengembangan dan
2.Ruangan yang harus gelap jangan sampai penetapan merupakan tahap yang terpenting
ada kebocoran sinar lain masuk. dalam proses pencucian hologram.
Waktu eksposur.
3.Emulsi media perekam yang menghadap
Pengembangan Air Penetapan Air
objek. 12 detik 15 detik 15 detik 15 detik
Proses perekaman Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV

Setelah menyusun peralatan seperti pada


gambar 4, proses perekaman bisa dilakukan
dalam ruang gelap. Laser dinyalakan terlebih
dahulu dan objek berupa kucing keramik dapat
diletakkan ditempatnya dengan jarak 5,5 cm
dari media perekam. Namun media perekam
kedudukannya sementara digantikan oleh layar
putih untuk melakukan pengecekan sebelum pengembangan air penetapan
pencahayaan dimulai. Di depan laser
ditempatkan sebuah shutter (berupa pembuka Gambar 5. Letak larutan untuk tahap pencucian
dan penutup otomatis) yang telah disiapkan. media perekam
Cahaya referensi yang menuju media Proses pertama sesuai dengan gambar 5
perekam ada yang menembus layar dan yaitu memasukkan media perekam yang telah
mengenai objek. Cahaya yang mengenai objek direkam ke dalam larutan pengembang dengan
non-transparan tersebut, ada yang emulsi menghadap ke atas lalu digoyang-
dihamburkan ke media perekam. Cahaya goyang agar reaksi merata. Hal ini berfungsi
tersebut merupakan cahaya objek. Sehingga untuk membangkitkan (menimbulkan) butiran-

131
Arifah dkk Pembuatan Hologram Refleksi

butiran perak selama kurang lebih 12 detik, LED putih


setelah proses pengembangan selesai
dilanjutkan dengan mencelupkan media
perekam ke dalam air selama kurang lebih 15
detik. Ini berfungsi untuk menghilangkan
kandungan larutan kimia dari pengembang.
Tahapan selanjutnya yaitu penetapan
yang berfungsi untuk menetapkan atau
menahan gambar yang telah dibangkitkan
developing selama kurang lebih 15 detik.
Kemudian mencelupkannya ke dalam air untuk
hologram
menghilangkan larutan fixing. Setiap tahap- Kamera CCD

tahap pencelupan dilakukan sambil


menggoyang-goyangkan media perekam dan Gambar 6. Skema rekonstruksi hologram refleksi
emulsi menghadap ke atas. Setelah tahap-tahap
pencucian selesai kemudian mengeringkan
hologram refleksi untuk merekonstruksi laser

(melihat) hasilnya. CCD


Hologram refleksi tidak dapat dilihat Lensa penyebar
berkas
dalam keadaan basah sehingga memerlukan hologram

waktu kurang lebih 1 jam untuk Gambar 7. Susunan rekonstruksi hologram


mengeringkannya secara alami. Berbeda transmisi dengan kamera CCD
dengan hologram transmisi yang dapat dilihat
dalam keadaan basah, hologram refleksi dalam
keadaan basah bagian emulsinya akan luntur HASIL DAN PEMBAHASAN
jika terkena sentuhan atau goresan. Oleh Hasil Perekaman
karena itu, setelah pencucian selesai maka Hologram refleksi tidak dapat
hologram refleksi diletakkan di tempat yang direkonstruksi dalam kondisi basah sehingga
bebas dari gangguan apapun agar hasilnya perlu dikeringkan terlebih dahulu. Setelah
maksimal. kering maka dapat diperoleh hasil perekaman.
Proses rekonstruksi Foto hasil perekaman setelah dicuci sesuai
Hasil perekaman yang telah dicuci dan waktu eksposurnya ditunjukkan pada gambar
dikeringkan kemudian direkonstruksi. Proses 8. Perekaman yang dilakukan dengan waktu
rekonstruksi tidak serumit proses perekaman eksposur kurang lebih 6 detik berwarna coklat
karena hologram refleksi dapat direkonstruksi transparan (bening) seperti ditunjukkan
dengan menggunakan cahaya putih atau gambar 8a, ini menunjukkan kurangnya waktu
polikromatik. Proses rekonstruksi ini dapat eksposur. Untuk perekaman dengan waktu
dilakukan dengan merefleksikan cahaya yang eksposur 8 sampai 10 detik media perekam
datang dari arah depan yaitu sama seperti berwarna coklat seperti ditunjukkan gambar
kedudukan pengamat. LED putih sebagai 8b, sedangkan perekaman dengan waktu
gelombang rekonstruksi dan kamera CCD eksposur yang lebih lama yaitu kurang lebih 12
sebagai pengamat. Skema sederhana proses detik sehingga berwarna coklat kehitaman
rekonstruksi dapat dilihat pada gambar 6. (terbakar) seperti ditunjukkan gambar 8c.
Proses rekonstruksi hologram transmisi
menggunakan cahaya yang identik seperti pada
saat perekaman yaitu cahaya dari laser Helium
Neon (He-Ne). Laser He-Ne sebagai
gelombang rekonstruksi dan untuk kedudukan
pengamat digunakan kamera CCD. Susunan
rekonstruksi hologram transmisi dapat dilihat (a) (b) (c)
Gambar 8. Foto hasil perekaman pada media perekam
pada gambar 7. dengan waktu eksposur (a) ± 6 detik, (b) 8-10 detik,
(c) ± 12 detik.

132
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 10 , No.3, Juli 2007 hal. 127-135
Faktor-faktor yang menyebabkan
kegagalan dalam pembuatan hologram refleksi
adalah:
1. Media perekam yang digunakan sebaiknya
sesuai dengan jenis hologram yang akan
dibuat. Media perekam untuk hologram
(c) (d)
refleksi digunakan jenis PFG-03M yang
emulsi dan kaca terpisah menjadi dua sisi. Gambar 9. Foto objek asli dengan kamera digital yang
Jika menggunakan jenis Agfa Geveart 8E- diambil dari (a) tampak samping kiri, (b) tampak samping
75 yang emulsi di dua sisi plat maka dalam kanan, (c) tampak depan dan (d) foto hasil rekonstruksi
merekam hologram refleksi akan terbakar hologram refleksi di foto dengan kamera CCD.
sehingga hasil yang diperoleh tidak
tampak. Jika cahaya putih atau polikromatik yang
2. Susunan peralatan dirancang tidak sesuai dikenai hologram tersebut menyebar, maka
dengan hologram yang akan dibuat. bayangan objek tampak besar dan jika cahaya
3. Waktu eksposur yang kurang atau di dekatkan ke hologram atau berkas cahaya
berlebihan. Waktu eksposur yang kurang akan menyempit maka bayangan objek akan
tampak berwana coklat transparan (bening) tampak mengecil. Bayangan pada hologram
dan waktu eksposur yang berlebihan tampak mengapung di ruangan berlatar merah
tampak berwarna coklat kehitaman seperti warna laser Helium-Neon. Pada
(hangus seperti terbakar), keduanya bayangan hanya bagian yang menghamburkan
memberikan gambar yang kurang tajam cahaya laser saja yang terekam pada media
saat rekonstruksi. perekam.
4. Teknik pencucian yang kurang baik Berdasarkan hasil penelitian terdahulu
[2] tentang studi pembuatan hologram refleksi,
Hasil Rekonstruksi dapat dibandingkan bahwa rekonstruksi
Foto asli dari objek dapat dilihat pada hologram refleksi menggunakan cahaya putih
gambar 9. Foto objek yang diambil dari sangat selektif terhadap panjang gelombang.
tampak samping kiri ditunjukkan pada gambar Warna bayangan ditentukan oleh spektrum
9a, sedangkan gambar 9b diambil dari tampak yang masuk hologram karena jarak frinji hasil
samping kanan. Dari kedua gambar ini tidak perekaman hologram refleksi sangat kecil
ditemukan adanya perspektif baru bila maka frinji-frinji ini akan berfungsi sebagai
pandangan berubah arah begitu pula gambar 9c filter, hanya pita panjang gelombang
yang difoto tampak dari depan. Hasil dari rekonstruksi yang memenuhi syarat Bragg
fotografi juga tidak menyebabkan bayangan yang didifraksikan.
terapung tetapi sekeliling dari objek masuk Pada hologram transmisi jika dipakai
dalam bayangan. cahaya putih atau tidak koheren dalam
Untuk hasil rekonstruksi hologram rekonstruksi tiap panjang gelombang cahaya
refleksi yang difoto seperti gambar 9d, tersebut akan bergeser satu sama lain sehingga
bayangan objek mempunyai sisi tiga dimensi secara keseluruhan akan terbentuk bayangan
karena didapat pendekatan perspektif baru. yang kabur dari berbagai warna sekaligus. Hal
Bila pandangan diarahkan ke samping kanan ini tidak terjadi pada hologram refleksi karena
maka bayangan bergerak ke kanan, begitu juga permukaan hologram akan
bila pandangan diarahkan ke arah kiri, atas dan menginterferensikan cahaya cukup banyak
bawah mengikuti gerak arah pandangan. dengan efisiensi refleksi yang tinggi.
Kedua hologram baik transmisi maupun
refleksi saat pencucian mengalami penyusutan,
hal ini berpengaruh pada hologram refleksi.
Akibatnya hologram refleksi dalam keadaan
basah tidak dapat direkonstruksi sedangkan
hologram transmisi baik keadaan basah
maupun kering dapat direkonstruksi karena
(a) (b) jarak antar frinjinya yang tidak sekecil
hologram refleksi.

133
Arifah dkk Pembuatan Hologram Refleksi

Untuk hologram transmisi media


perekam dengan resolusi rendah dapat
digunakan. Akan tetapi untuk hologram
refleksi media perekam yang digunakan sangat
selektif. Sehingga untuk memperoleh
hologram refleksi yang baik digunakan media (g) (h)
Gambar 11. Foto hasil rekonstruksi hologram refleksi
perekam yang mempunyai resolusi tinggi. menggunakan LED putih (a)bagian bawah, (b)bagian
Perbandingan hasil rekonstruksi samping kanan, (c)bagian samping kiri, LED biru
hologram transmisi dengan hologram refleksi (d)bagian bawah, (e)bagian samping kanan, (f)bagian
menggunakan CCD video camera ditunjukkan kiri, LED kuning (g)bagian bawah, (h)bagian samping
kanan menggunakan CCD video camera.
pada gambar 10.
Dengan menggunakan CCD video
camera dapat dilihat berbagai sisi hologram
tersebut. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal posisi kamera jauh dari hologram
sedangkan LED diletakkan sedemikian rupa
agar objek tampak jelas di kamera.
Rekonstruksi menggunakan LED
berwarna putih menghasilkan gambar paling
(a) (b) jelas daripada yang lain, karena cahaya
Gambar 10. foto hasil rekonstruksi (a) hologram berwarna putih merupakan cahaya
transmisi dan (b) hologram refleksi polikromatik. Cahaya polikromatik merupakan
cahaya yang tersusun dari cahaya-cahaya
Dari gambar tersebut dapat dilihat monokromatik. Sehingga dalam rekonstruksi
perbedaannya karena rekonstruksinya hologram refleksi, cahaya monokromatik
menggunakan sumber cahaya yang berbeda. penyusun cahaya putih dengan panjang
Pada rekonstruksi hologram transmisi sebagai gelombang yang memenuhi syarat difraksi
sumber cahayanya. digunakan laser Helium- Bragg saja yang dapat merekonstruksi
Neon sedangkan pada rekonstruksi hologram hologram refleksi. Panjang gelombang cahaya
refleksi sebagai sumber cahayanya digunakan monokromatik penyusun cahaya putih yang
cahaya putih. memenuhi syarat tidak hanya satu, maka hasil
Rekonstruksi hologram refleksi tidak rekonstruksinya paling jelas daripada cahaya
menggunakan cahaya putih saja, tapi dapat lain.Pada penggunaan cahaya biru yang berasal
divariasi dengan warna LED yang berbeda dari LED berwarna biru untuk merekonstruksi
seperti warna kuning dan biru. Cahaya tersebut hologram refleksi. Karena cahaya biru
termasuk cahaya tampak yang mempunyai memiliki panjang gelombang rekonstruksi
panjang gelombang dalam rentang 400 nm yang memenuhi syarat difraksi Bragg, maka
hingga 700 nm. Foto hasil rekonstruksi dapat digunakan untuk merekonstruksi
hologram refleksi ditunjukkan oleh gambar 11, hologram refleksi. Tetapi hasil rekonstruksinya
yang menggunakan beberapa panjang tidak sejelas menggunakan cahaya putih,
gelombang yang berbeda dari LED berwarna karena cahaya biru merupakan cahaya
putih, biru, dan kuning. monokromatik yang hanya memiliki satu
panjang gelombang. Pada proses rekonstruksi
panjang gelombang yang didifraksikan oleh
frinji-frinji hanya satu, maka resolusi gambar
yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan
rekonstruksi menggunakan cahaya putih.
(a) (b) (c) Sehingga rekonstruksi hologram refleksi
mengunakan cahaya biru tidak sejelas hasil
rekonstruksi mengunakan cahaya putihPada
penggunaan cahaya kuning yang berasal dari
LED berwarna kuning untuk rekonstruksi
hologram refleksi. Cahaya kuning juga
(d) (e) (f)
memiliki panjang gelombang rekonstruksi

134
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol 10 , No.3, Juli 2007 hal. 127-135
yang memenuhi syarat difraksi Bragg. Hasil   2d cos 
rekonstruksi hologram refleksi menggunakan   2(4,475.10 4 ) cos 45
cahaya kuning tidak sejelas menggunakan
cahaya putih ataupun biru, karena frekuensi   6,328.10 4 mm  632,8nm
cahaya kuning lebih kecil daripada cahaya Sehingga pada panjang gelombang 632,8nm
putih ataupun biru. Frekuensi cahaya kuning (warna merah) hasil rekonstruksi hologram
yang lebih kecil, maka pada proses refleksi akan tampak jelas karena identik
rekonstruksi banyaknya gelombang yang di seperti warna pada saat perekaman.
difraksikan oleh frinji-frinji semakin sedikit.
Oleh karena itu resolusi gambar hasil KESIMPULAN
rekonstruksi menggunakan cahaya kuning 1. Waktu eksposur saat perekaman sangat
lebih kecil daripada gambar hasil rekonstruksi penting, jika eksposur kurang atau berlebih
dengan cahaya putih ataupun biru. akan menghasilkan bayangan yang kurang
Penentuan panjang gelombang jelas. Pada pembuatan hologram dengan
rekonstruksi harus memenuhi syarat difraksi media perekam jenis PFG-03M diperoleh
Bragg, dengan persamaan: waktu eksposur terbaik yaitu 8-10 detik.
2. Rekonstruksi hologram refleksi
2d sin   m
menggunakan beberapa panjang
Jika berkas objek dan berkas rekonstruksi yang gelombang yang berbeda dari LED
mengenai media perekam dari arah yang berwarna putih, biru, dan kuning.
berlawanan maka persamaan menjadi Rekonstruksi menggunakan LED berwarna
putih menghasilkan gambar lebih jelas
 dibanding penggunaan warna yang lain.
d

2 sin
2 DAFTAR PUSTAKA
[1] Rudyansyah, A., 2004, Pembuatan
dengan d menyatakan jarak frinji, λ
Hologram Transmisi (skripsi), Semarang:
menyatakan panjang gelombang, α
FMIPA, Universitas Diponegoro.
menyatakan sudut antara berkas objek dengan
[2] Yuliyanto, G., 1995, Studi Tentang
berkas rekonstruksi dan dimisalkan
Pembuatan Hologram Refleksi dengan
r  o   maka diperoleh Menggunakan Laser Helium-Neon
  (skripsi), Semarang: FMIPA, Universitas
d  . Diponegoro.
  2 2 cos 
2 sin [3] Jenkins, A. F dan E.H. White, 1976,
2 Fundamentals of Optics, New York:
Untuk hologram refleksi dengan sudut McGraw Hill Inc.
1 [4] Levi, L., 1976, Applied Optic Volume 1
  45 dan daya pisah media perekam =
d dan 2, New York: John Willey and Sons.
2235 garis/mm maka panjang gelombang [5] Einar, K.O., 1996, Holographic Multi –
rekonstruksi yang memenuhi syarat difraksi Stereogram Constructed from Computer
Bragg yaitu: Image Applied 3-D Printer (tesis),

135

Anda mungkin juga menyukai