Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum/ usaha tertentu agar
perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya. Keberadaan badan hukum
perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya.
Karena badan hukum perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran atas
pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan memiliki rambu-rambu
yang harus dipatuhi. Dengan memiliki badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi kewajiban
dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik yang ada di dalam
maupun di luar perusahaan.

Dilihat dari sudut pandang terminologi bahasa, tampak bahwa kata “badan usaha” terdiri
dari dua suku kata, yakni “badandan usaha”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di
jelaskan, badan mempunyai makna bervariasi, antara lain: badan bisa diartikan sekumpulan orang
yang merupakan suatu kesatuan untuk mengerjakan sesuatu. Kata usaha juga mempunyai makna
bervariasi, antara lain: usaha bisa diartikan kegiatan di bidang perdagangan (dengan maksud
mencari untung); perdagangan; perusahaan. Seorang pedagang adalah orang yang melakukan
perbuatan dalam rangka perusahaan, ia adalah seorang pengusaha atau usahawan.
Badan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi yang
menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari
laba. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis
ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat
terhambat, dan krisis kemiskinan. Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi
terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya
perekonomian Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha?
2. Apa perbedaan berbadan hukum dan tidak berbadan hukum?

C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk badan usaha.
2. Untuk mengetahui perbedaan berbadan hukum dan tidak berbadan hukum.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Badan Usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya
berbadan hukum. Disebut kesatuan ekonomis karena factor-faktor produksi yang terdiri dari
asas sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja dikombinasikan untuk mendapat laba atau
memberi layanan kepada masyarakat. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan,
walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, badan Usaha adalah lembaga
sementara perusahaan adalah tempat di mana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor
produksi.

B. Bentuk-Bentuk Badan Usaha


1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya
atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Dalam pasal 33 UUD 1945, disebutkan bahwa
Bumi, Air, dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara. Dalam
penguasaan dan pengelolaan kekayaan tersebut pemerintah membentuk badan usaha.
Untuk mengoptimalkan BUMN pemerintah mengeluarkan Undang-undang Baru yaitu
Undang Undang RI No. 19 Tahun 2003 tentang badan Usaha Milik Negara.
a. Tujuan Pendirian BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal
dari kekayaan Negara yang terpisahkan.
Maksud dan tujuan pemerintah mendirikan BUMN adalah :
1) Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian
perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.
2) Mengejar keuntungan
3) Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4) Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh
sektor swasta dan Koperasi.
5) Memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
Koperasi dan masyarakat.
b. Bentuk BUMN
Pada tahun 1969 pemerintah mengklasifikasikan badan Usaha Milik Negara menjadi
empat macam yaitu :
1) Perusahaan Jawatan (Perjan)
Ciri pokok Perusahaan Jawatan berdasarkan menurut UU No. 9 tahun 1969 adalah :
· Tujuan melayani kepentingan umum
· Bagian dari Departemen atau Direktorat jenderal sehingga tidak otonom
· Dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah sebagai bagian dari departemen atau
direktorat jenderal.
· Dipimpin oleh kepala jawatan dan diangkat oleh pemerintah
· Diawasi langsung oleh pemerintah secara hirarkisfungsional, diperiksa oleh
akuntan Negara dan disahkan oleh menteri.
· Modalnya berasal dari anggran pendapatan dan belanja Negara tahunan
· Para pegawainya berstatus pegawai negeri
· Ruang lingkupnya adalah sektor pelayanan umum yang bersifat strategis
2) Perusahaan Umum (Perum)
Berdasarkan Undang undang terbaru maksud dan tujuan pendirian perum adalah
menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat yang berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
Ciri-ciri perum adalah :
· Tujuannya melayani kepentingan umum
· Berstatus badan hukum dan dilindungi undang undang
· Pada umumnya bergerak dibidang jasa jasa vital
· Dapat dituntut dan menuntut sertahubungan hukumnya diatur secara perdata
· Modal seluruhnya dimiliki oleh pemerintah dari kekayaan Negara yang
dipisahkan
· Pegawainya adalah pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendiri diluar
ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri sipil.
· Laporan tahunan perusahaan yang memuat laporan untung rugi dan neraca
kekayaan disampaikan kepada pemerintah.
Contohnya adalah Perum Peruri (percetakan Uang RI) dan Perum Perumnas
(Perumahan Nasional)
3) Perusahaan Perseroan
Modal terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki
oleh negara RI. Tujuan utamanyaadalah mengejar keuntungan.
Ciri-ciri persero adalah :
· Tujuan utamanya mengejar keuntungan
· Modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau sebagian dimiliki oleh Negara
· Pemegang kekuasan tertinggi di persero adalah rapat umum pemegang saham
(RUPS)
· Dipimpin oleh direksi dan dalam kepengurusannya dibawah pengawasan
komisaris
· Karywan persero BUMN merupakan pekerja BUMN yang pengangkatan,
pemberhentian, promosi jabatanserta hak dan kwajibannya ditetapkan
berdasarkan perjanjian kerjasama dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

c. Usaha-usaha Pemberdayaan BUMN


Usaha usaha pemerintah dalam rangka pemberdayaan BUMN agar dapat lebih maju
dan hasilnya dapat dinikmati leh rakyat antara lain :
1) Dikeluarkan inpres No. 5 tahun 1988, yang menginstruksikan kepada menteri
Keuangan agar mengatur penyehatan dan penyempurnaan pengelolaanBUMN.
2) Pemerintah mengeluarkan Peraturan pemerintah (PP) No. 12 tahun 1998 yang
mengatur berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi, daya ssaing dan
pengembangan usah persero sehingga dapat menjadi badan usaha yang lebih maju
dan mandiri.
3) Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 13 tahun 1998, dengan
demikian perum bergerak lebih luas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 yaitu
sebagai berikut :
4) Maksud dan tujuan perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan
sekaligus memupuk keuntungan berdsarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
5) Mendukung pembiayaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan sesuai ayat 1
dengan persetujuan menteri keuangan, perum dapat melakukan kegiatan tertentu
yang berkaitan dengan bidang usahanya dan atau melakukan penyertaan modal
dalam badan usaha lain.
6) Kegiatan penyertaan modal diatur Menteri Keuangan. Dalam PP ini Perum
ditetapkan sebagai perusahaan yang mandiri.
d. Ciri-Ciri BUMN
1) Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
2) Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan
oleh pemerintah.
3) Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan
pemerintah.
4) Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan
usaha.
5) Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
6) Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan
negara.
7) Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup
orang banyak.
8) Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
9) Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
10) Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
11) Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi.
12) Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
13) Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya
dimiliki oleh negara.
14) Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
15) Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
16) Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
17) Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pihak swasta baik orang perorang maupun bersama-sama oleh banyak orang dalam bentuk
pemilikan saham atau simpanan pokok Koperasi. Berdasarkan badan hukum yang dipilih,
badan usaha milik swasta dapat dibedakan dalam menjadi :
a. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah badan usaha yang pemiliknya (hanya seorang)
bertanggungjawab penuh terhadap segala kewajiban perusahaan. Harta kekayaan pemilik
perusahaan turut menjadi tanggungan atas utang-utang perusahaan. Contoh badan usaha
jenis ini ialah toko, kios di pasar, dan industri rumah tangga.
Keunggulan Badan Usaha perseorangan adalah :
1) Mudah membentuk dan membubarkannya.
2) Bekerjanya sangat sederhana.
3) Manajemen fleksibel dan.
4) Pemilik menerima semua keuntungan.
Kelemahan badan usaha perseorangan adalah :
1) Tanggung jawab tidak terbatas.
2) Tidak tentu kelangsungan usahanya.
3) Kesuliatan dalam menambah modal.
4) Terbatasnya manajemen.
b. Firma
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih, tiap tiap anggota
bertanggung jawab penuh terhadap kewajiban perusahaan. Pendirian sebuah firma
dilakukan dengan membuat akta perjanjian didepan Notaris. Perjanjian tersebut memuat
antara lain nama pendiri Firma, cara pembagian keuntungan, serta waktu mulai dan
berakhirnya perjanjian.
Setiap anggota firma harus :
1) Memberikan dan menyerahkan seluruh atau sebagian kekayaannya untuk usaha dan
harus dicantumkan dalam akta pendirian, dibuat dihadapan notaries, didaftarkan di
pengadilan dan diumumkan dalam berita Negara.
2) Mempunyai tanggung jawab penuh termasuk kekayaan pribadinya terhadap perjanjian
yang dilakukan oleh firma.
3) Mempunyai kuasa penuh untuk bertindak atas nama firma sehingga unsur kepercayaan
sangat diperlukan.
Keunggulan Firma adalah :
1) Prosedur pendirian mudah.
2) Kemampuan financial lebih besar.
3) Setiap keputusan diambil bersama sehingga dimungkinkan adanya keputusan yang
lebih baik.
4) Status hukum jelas.
5) Adanya pembagian kerja diantara anggota.
6) Sesuai dengan kecakapan serta keahliannya masing-masing.
Kelemahan Firma adalah :
1) Adanya tanggung jawab tak terbatas atas utang-utang perusahaan.
2) Kontinuitas Firma kurang terjamin, karena keluarnya salah satu anggota berarti Firma
bubar.
3) Kekurangcakapan salah satu anggota menimbulkan kerugian atas Firma, yang
menimbulkan anggota lain turut menanggung.
4) Rawan konflik internal, yaitu ketegangan diantara anggota Firma yang dapat
mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

c. Persekutuan Komanditer
Persekutuan komanditer atau dalam Bahasa Belanda Commanditaire Vennotschap,
kemudian di Indonesia lebih dikenal CV adalah suatu badan usaha yang didirikan oleh dua
sekutu orang atau lebih, seebgaian merupakan sekutu aktif (perseroan pengusaha) dan
sebagian merupakan sekutu pasif (persero pasif). Sekutu aktif adalah mereka yang
menyertakan modal sekaligus menjalankan usaha. Sedangkan sekutu pasif adalah mereka
yang menyertakan modal dalam usaha.
Sekutu aktif bertanggung jawab penuh dengan seluruh kekayaan terhadap utang-utang
perusahaan, sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan. Cara
pendirian C.V sama dengan pendirian Firma.
Keunggulan C.V. adalah :
1) Pendiriannya mudah.
2) Modal yang dikumpulkan banyak.
3) Kemampuan untuk mendapatkan kredit lebih besar.
4) Kesempatan ekspansi lebih besar.
5) Manajemen dapat diverifikasikan.
Kelemahan C.V adalah
1) Tanggung jawab yang tidak terbatas oleh sekutu aktif.
2) Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin.
3) Sukar untuk menarik kembali investasinya.
d. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya terbagi atas sero (saham),
tanggung jawab terhadap kewajiban/utang bagi perusahaan bagi para pemiliknya hanya
terbatas sebesar sero yang dimiliki. Ada dua macam perseroan terbatas yaitu PT tertutup
dan PT terbuka. PT tertutup adalah PT yang pemegang sahamnya terbatas dikalangan
tertentu misalnya dikalangan keluarga. PT terbuka (sering juga disebut PT yang go public)
adalah PT yang saham sahamnya dijual umum.
Pemegang saham sebagai pemilik PT mempunyai hak hak tertentu antara lain :
1) Mengumumkan pembagian laba (dividen).
2) Menentukan manajemen yang tidak memihak.
3) Menyetujui penambahan saham, sebelum saham saham dijual.
4) Meneliti jalannya perusahaan.
5) Memiliki direksi.
Keunggulan PT :
1) Adanya pembatasan tanggung jawab atas utang utang perusahaan.
2) Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin.
3) Pemilikan saham dapat terjangkau oleh lapisan masyarakat kecil.
4) Saham mudah diperjual belikan.
5) Mudah menarik modal dari masyarakat.
Kelemahan PT :
1) Biaya pendirian relatif tinggi.
2) Harus mengadakan laporan pajak kepada pemerintah.
3) Tidak ada alat yang efektif untuk melindungi kepentingan pemegang saham.
4) Perlunya izin khusus untuk membuka usaha tertentu.
3. Badan Usaha Koperasi
Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 1992 Bab I Pasal 1 tentang Perkoperasian, koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas azas
kekeluargaan. Sementara itu, tujuan koperasi yaitu memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945 dalam Bab III Pasal 4, disebutkan fungsi dan peran koperasi antara
lain sebagai berikut.
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat dan
manusia.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Adapun ciri-ciri koperasi dapat dibedakan berdasarkan kepemilikannya, fungsinya, dan
permodalannya.
a. Berdasarkan kepemilikannya, koperasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Koperasi adalah milik orang seorang dan badan hukum koperasi.
2) Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan oleh anggota melalui rapat anggota.
3) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi.
4) Pengelolaan koperasi dan usahanya sehari-hari merupakan tanggung jawab pengurus.
5) Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab para anggota.
6) Mempunyai perangkat organisasi yang terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan
pengawas.
b. Berdasarkan fungsinya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Sebagai salah satu lembaga perekonomian masyarakat.
2) Sebagai tulang punggung perekonomian negara.
3) Sebagai dinamisator dan stabilisator perekonomian masyarakat dan negara.
4) Sebagai lembaga produktif untuk memberikan pelayanan kepada anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
5) Sebagai lembaga ekonomi untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam
masyarakat.
6) Sebagai partner kerja pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan di
bidang ekonomi dan koperasi.
c. Berdasarkan permodalannya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
1) Modal sendiri koperasi berasal dari:
· Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib
dibayarkan oleh anggota pada saat masuk menjadi anggota koperasi,
· Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, yang
wajib dibayarkan oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu,
· Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU,
dengan tujuan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan,
· Hibah atau modal sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yanmg
dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan
tidak mengikat.
2) Modal pinjaman dapat berasal dari
· Anggota,
· Koperasi lainnya dan atau anggotanya,
· Bank dan lembaga keuangan lainnya,
· Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya,
· Sumber lainnya yang sah.

4. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk - bentuk badan usaha, namun yayasan tidak
mencari untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.
Ciri - ciri Yayasan :
Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba,
religi, sosial dan kemanusiaan.
b. Didirikan dengan akta notaris.
c. Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau
organ untuk merealisasikan tujuan Yayasan.
d. Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan
dengan hukum, likuidasi dan pailit.
Kelebihan Yayasan :
· Non profit dan rela membantu masyarakat
Kekurangan Yayasan :
· Terbatasnya dana
C. Badan Usaha berbentuk Badan Hukum

Karakteristik suatu badan hukum yaitu terdapat pemisahan kekayaan pemilik dengan kekayaan
badan usaha, sehingga pemilik hanya bertanggung jawab sebatas harta yang dimilikinya.
Badan Usaha yang berbentuk Badan Hukum terdiri dari :

1. Perseroan Terbatas (PT)

· Memiliki ketentuan minimal modal dasar, dalam UU 40/2007 minimum modal dasar PT
yaitu Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Minimal 25% dari modal dasar telah
disetorkan ke dalam PT;

· Pemegang Saham hanya bertanggung jawab sebatas saham yang dimilikinya;

· Berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu diwajibkan agar suatu badan usaha


berbentuk PT.

2. Yayasan

· Bergerak di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota;

· Kekayaan Yayasan dipisahkan dengan kekayaan pendiri yayasan.

3. Koperasi

· Beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan


kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
berdasar atas asas kekeluargaan.

· Sifat keanggotaan koperasi yaitu sukarela bahwa tidak ada paksaan untuk menjadi
anggota koperasi dan terbuka bahwa tidak ada pengecualian untuk menjadi anggota
koperasi.

D. Badan Usaha bukan berbentuk Badan Hukum

Lain halnya dengan badan usaha yang bukan berbentuk badan hukum, pada bentuk badan
usaha ini, tidak terdapat pemisahan antara kekayaan badan usaha dengan kekayaan
pemiliknya.

Badan usaha bukan berbentuk badan hukum terdiri dari:


1. Persekutuan Perdata

· Suatu perjanjian di mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan
sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi
karenanya;

· Para sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas Persekutuan Perdata.

2. Firma

· Suatu Perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha di bawah nama bersama;
· Para anggota memiliki tanggung jawab renteng terhadap Firma.

3. Persekutuan Komanditer (CV)


· Terdiri dari Pesero Aktif dan Pesero Pasif/komanditer.

· Pesero Aktif bertanggung jawab sampai dengan harta pribadi, sedangkan pesero pasif
hanya bertanggung jawab sebesar modal yang telah disetorkan ke dalam CV.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari
laba atau keuntungan. Disebut kesatuan yuridis karena badan usaha umumnya berbadan hukum.
Disebut kesatuan ekonomis karena factor-faktor produksi yang terdiri dari asas sumber daya alam,
modal, dan tenaga kerja dikombinasikan untuk mendapat laba atau memberi layanan kepada
masyarakat. Bentuk – bentuk badan usaha secara garis besar terbagi atas tiga yaitu BUMN/BUMD
(Badan Usaha Milik Negara/Daerah) yang diselenggarakan oleh Pemerintah, BUMS (Badan
Usaha Milik Swasta) dan Koperasi yang mana masing-masing memiliki keunggulan dan
kelemahannya.

B. Saran
Badan usaha terdiri atas beberapa jenis, sehingga sangat penting bagi kita untuk mengetahui
teori - teori tentang masing - masing badan usaha baik itu mengenai kekurangan ataupun
kelebihannya. Dalam mendirikan badan usaha harus sesuai dengan prosedur agar nantinya dalam
menggeluti dunia perekonomian tidak mengalami kerugian.
DAFTAR PUSTAKA

http://putrijulaiha.wordpress.com/2012/04/14/bentuk-bentuk-badan-usaha.html
http://zeprikuswandi.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-badanusaha_6283.html
http://nissaajah91.wordpress.com/2012/11/04/bentuk-badan-usaha-dan prosedur-pendirian-usaha.html
http://www.slideshare.net/iyansudrajat/alasan-mendirikan-badan-usaha.html
http://pebiwijaya.blogspot.co.id/2012/11/macam-macam-bentuk-badan-usaha.html
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f51947253585/jenis-jenis-badan-usaha-dan-
karakteristiknya
http://pendirian-pt-cv-disolo.com/perbedaan-badan-usaha-bukan-badan-hukum-dan-badan-usaha-
berbadan-hukum/

Anda mungkin juga menyukai