Tugas 3 - Pemwil - Kelompok 9
Tugas 3 - Pemwil - Kelompok 9
26
TAHUN 2007 DAN UU NO. 4 TAHUN 2009)
Pembangunan Wilayah B
1. Apa saja prinsip keruangan yang tersirat maupun tersurat dalam peraturan
pertambangan?
Dari tabel di atas memperlihatkan bahwa Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 mengatur
ketentuan wilayah pertambangan. Prinsip keruangan yang terdapat pada Undang-Undang
No. 4 Tahun 2009 terlihat bahwa pemerintah mementingkan letak geografis suatu lokasi
pertambangan. Selain itu, pemerintah juga melihat dari konservasi yang berguna untuk
melestarikan lingkungan hidup tetapi tetap dapat memanfaatkan hasil alamnya. Selain itu
lokasi tambang dilihat juga dari kepadatan penduduk sekitar tambang. Meski tidak
menentukan detailnya tetapi jika pertambangan berada di dekat pemukiman maka akan
banyak dampak buruk bagi penduduk sekitar. Seperti ISPA, kebisingan, serta pencemaran
lingkungan. Setelah semua dapat dijalani maka pertambangan akan berjalan secara
optimal.
2. Apa pengaruh substansi yang perlu ditambahkan pada peraturan tersebut jika
dikaitkan dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang?
Selain itu, terdapat juga konflik pemanfaatan wilayah yang muncul dalam implementasi
UU Nomor 26 Tahun 2007 mengenai Penataan Ruang dan UU Nomor 4 Tahun 2009
mengenai pertambangan ini, semisalnya masalah pertambangan tanpa izin (PETI). Salah
satu wilayah yang masih memiliki masalah ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
di Pulau Lombok.
Menurut pasal 4 UU No. 4 Tahun 2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara,
Pemerintah Daerah berperan dalam menyelenggarakan penguasaan mineral dan batubara
untuk kesejahteraan rakyat. Selanjutnya menurut pasal 6 huruf e penetapan Wilayah
Pertambangan (WP) dilakukan setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa. Kemudian
pada huruf n di pasal yang sama Pemerintah Daerah terlibat dalam pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan pengelolaan pertambangan mineral dan batubara.
Menurut pasal 9 ayat 2 dan pasal 14 ayat 1 WP dan Wilayah Usaha Pertambangan (WUP)
ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah. Selanjutnya
menurut pasal 11 Pemerintah Daerah bersama Pemerintah wajib melakukan penyelidikan
dan penelitian pertambangan dalam rangka penyiapan WP. Menurut pasal 23 Pemerintah
Desa berfungsi sebagai penyedia fasilitas dalam sosialisasi pengumuman rencana Wilayah
Pertambangan Rakyat (WPR) dan penyedia daftar pemegang hak atas tanah yang ada di
WPR.
REFERENSI:
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang