BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
75
745
76
23 Website :
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Pagi
Bersedia Menerima
25 Bos? : Bersedia Menerima
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 3500
29 Akses Internet : Tidak Ada
Akses Internet
30 Alternatif :
5. Data Lainnya
31 Kepala Sekolah : Hayatussaadah
32 Operator Pendataan : Belia Adha
33 Akreditasi : B
34 Kurikulum : KTSP
a. Visi Sekolah
Dengan Indikator :
yang dianutnya.
b. Misi Sekolah
berkarakter religius.
binaan.
masing.
dikumpulkan.
yang berpartisipasi di dalam penelitian ini seperti terlihat pada sub bab
dibawah ini:
responden yang dibedakan atas jenis kelamin yaitu terdiri dari 32siswa
responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini lebih dominan siswa
Lubuk Alung.Dari data nilai tersebut dicari nilai rentang data, banyak
pada siswa SMP N Lubuk Alung sebesar 76,35 dengan median 78,00
modus 69,00 serta nilai maksimum 86,00 dan nilai minimum 58,00
SMPN 4 Lubuk Alung, maka diperoleh hasil analisa TCR untuk variabel
rata pada variabel perhatian orang tua adalah sebesar 3,99pada TCR
sebesar 79,80% tergolong pada kategori Cukup Baik. Hal ini menunjukan
bahwa perhatian orang tua siswa siswa SMPN 4 Lubuk Alung tergolong
siswa SMPN 4 Lubuk Alung, maka diperoleh hasil analisa TCR untuk
variabel lingkungan orang tua yang disajikan pada tabel di bawah ini:
rata-rata skor sebesar 4,08 pada TCR sebesar 81,52% tergolong pada
Dengan total rata-rata pada variabel lingkungan orang tua adalah sebesar
4,03pada TCR sebesar 80,64% tergolong pada kategori Baik. Hal ini
siswa SMPN 4 Lubuk Alung, maka diperoleh hasil analisa TCR untuk
sebesar 4,12 pada TCR sebesar 82,32% tergolong pada kategori baik.
Baik. Hal ini menunjukan bahwa kemandirian belajar siswa siswa SMPN
siswa SMPN 4 Lubuk Alung, maka diperoleh hasil analisa TCR untuk
skor sebesar 4,10 pada TCR sebesar 82,02% tergolong pada kategori
baik. Dengan total rata-rata pada variabel motivasi belajar adalah sebesar
4,03pada TCR sebesar 80,61% tergolong pada kategori Baik. Hal ini
𝑑
nol atau dapat ditulis sebagai 𝑑𝜃 L (𝜃) = 0. Dalam hal ini akan lebih
𝑑
menentukan turunannya : 𝑑𝜃 L (𝜃) = 0
𝑑
𝐼𝑛𝐿(𝜃) = 0.
𝑑𝜃
Uji LR ini berdasarkan metode Maximum Likelihood (ML).
𝑌𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝛽4 𝑋4 + 𝑒1
kritisnya, maka kita menolak hipotesis nol. Berarti kita menolak untuk
adalah model yang tepat, Sebaliknya bila nilai hitung X2 lebih kecil
dari nilai kritisnya maka kita gagal menolak hipotesis nol yang berarti
dengan uji Likelihood Ratio (LR), karena kita tidak membuat batasan
LR = 2 (ULLF – RLLF )
Dimana:
ULLF = UnrestrictedLog Likelihood Function
RLLF = Restricted Log Likelihood Function
besar dari nilai kritisnya, maka kita menolak hipotesis nol. Berarti kita
nilai hitung X2 lebih kecil dari nilai kritisnya maka kita gagal menolak
sedangkan nilai X tabel chi square adalah sebesar 3.841, dan untuk
berikut:
89
sedangkan nilai X tabel chi square adalah sebesar 3.841, dan untuk
sedangkan nilai X tabel chi square adalah sebesar 3.841, dan untuk
sedangkan nilai X tabel chi square adalah sebesar 3.841, dan untuk
motivasi belajar.
𝑌𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝛽4 𝑋4 + 𝑒1
estimasi.
formula.
nilai Ftabel dengan pedoman bila nilai Fhitung > nilai Ftabel maka
mengunakan pedoman bila nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka spesifikasi
pada nilai Ftabel yaitu 2,73maka menunjukkan bahwa nilai Fhitung <
Fhitung sebesar 1,173lebih kecil dari pada nilai Ftabel yaitu 2,70 maka
variabel dependen melalui uji t hanya akan valid jika residual yang
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji statistik yang
adalah:
94
Jika hasil dari JB hitung < chi square tabel, maka H0 diterima
𝑆2 (𝐾−3)2
JB = n [ 6 + ]
24
Keterangan :
JB = Statistik Jarque – Bera
S = Koefisien Skewness
K = Koefisien Kurtosis
Mean 1.63e-14
6 Median 0.008130
Maximum 2.944204
Minimum -2.813989
4 Std. Dev. 1.747540
Skewness -0.104153
Kurtosis 1.804534
2
Jarque-Bera 1.963376
Probability 0.374678
0
-3 -2 -1 0 1 2 3
S 2 (K − 3)2
JB = n ( + )
6 24
JB = 32 (0,001803 + 0,059501)
JB = 1,96
6 Mean -1.45e-14
Median -0.593872
5 Maximum 3.687438
Minimum -3.788102
4
Std. Dev. 2.071847
3 Skewness 0.285708
Kurtosis 2.313624
2
Jarque-Bera 1.129974
1 Probability 0.568368
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
𝑆 2 (𝐾 − 3)2
JB = 𝑛 ( + )
6 24
JB = 34 (0,013633 + 0,019608)
JB = 1,13
statistik Jerque-Bera (JB) (1,96 dan 1,13) < nilai X2 tabel (46,194 dan
berdistribusi normal.
regresi linear berganda. Dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan
terikatnya.Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan
sebagai berikut :
memiliki nilai VIF < 10, Dimana untuk sampel pendapatan tinggi nilai
multikolinearitas.
98
U i X iU i
Keterangan :
orang tua sebesar -0,017 dengan nilai thitungsebesar (-0,380) lebih kecil
dari ttabel(2,05) maka di pastikan hasil uji diatas tidak terjadi gejala
1,087) lebih kecil dari ttable(2,05) maka di pastikan hasil uji diatas tidak
0,006 dengan nilai thitungsebesar (0,156) lebih kecil dari ttabel (2,05) maka
peratian orang tua sebesar 0,049 dengan nilai thitungsebesar (0,837) lebih
kecil dari ttabel(2,05) maka di pastikan hasil uji diatas tidak terjadi gejala
(0,362) lebih kecil dari ttable(2,05) maka di pastikan hasil uji diatas tidak
0,017 dengan nilai thitungsebesar (0,358) lebih kecil dari ttabel (2,05) maka
∑𝑛
𝑡 =2(𝑒𝑡−𝑒𝑡 −1 )2
DW = ∑𝑛 2
𝑡 =2 𝑒𝑡
Keterangan:
d = Statistik Durbin-Watson (DW)
e = Kesalahan/ perbedaan antara titik dan garis
Bila DW ≥ du (dengan df n-k-1) k adalah banyaknya variabel
0 dL dU Dw 4-dU 4-dL 4
1,1769 1,7323 1,923 2,2677 2,8231
keputusan asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari
terletak antara batas atas (dU) 1,7323 dan( dL) 1,1769, sehingga nilai
0 dL dU Dw 4-dU 4-dL 4
1,2078 1,7277 2,028 2,2723 2,7922
keputusan asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari
terletak antara batas atas (dU) 1,7277 dan( dL) 1,2078, sehingga nilai
Dimana :
Y = Prestasi belajar
X1 = Perhatian Orang Tua
X2 = Lingkungan Keluarga
X3 = Kemandirian Belajar
X4 = Motivasi Belajar
b1, b2, b3, b4 = Koefisien Regresi Untuk Setiap Variabel X
e = Kesalahan Pengganda (error)
menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
104
bahwa:
satu satuan dan variabel bebas lain tetap, maka prestasi belajar siswa
sebesar satu satuan dan variabel bebas lain tetap, maka prestasi
105
satuan.
satu satuan dan variabel bebas lain tetap, maka prestasi belajar siswa
satu satuan dan variabel bebas lain tetap, maka prestasi belajar siswa
bahwa:
satu satuan dan variabel bebas lain tetap, maka prestasi belajar siswa
sebesar satu satuan dan variabel bebas lain tetap, maka prestasi
satuan.
satu satuan dan variabel bebas lain tetap, maka prestasi belajar siswa
satu satuan dan variabel bebas lain tetap, maka prestasi belajar siswa
yang telah dilakukan ditemukan ringkasan hasil seperti yang terlihat pada
dapat dilihat pada tabel diperoleh hasil untuk tingkat pendapatan tinggi
berikut:
𝑅2/ 𝐾
F=
(1−𝑅 2 )/ (𝑛−𝑘−1)
Dimana:
F = Uji F
R2 = Koefisien Determinasi
K = Jumlah Variabel Bebas
n = Jumlah Sampel
Uji F ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas (X1, X2,
b) Jika Fhitung < Ftabel atau sig > = 0,05 maka H0 diterima dan Ha
> Ftabel2,773 dan nilai signifikan 0,000 <α = 0,05. Hal ini berarti H0
109
Irianto (2010:204).
𝑏𝑖
tk =
𝑆𝑏𝑖
Keterangan:
berikut:
110
belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung. Hal ini dibuktikan oleh nilai
belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung. Hal ini dibuktikan oleh nilai
belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung. Hal ini dibuktikan oleh nilai
signifikan prestasi belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung. Hal ini dibuktikan
oleh nilai koefisiennya sebesar 0,575. Nilai koefisien ini signifikan secara
statistik karena thitung sebesar 6,207 lebih besar dari ttabel sebesar 2,05.
Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya jika
perhatian orang tua meningkat meningkat sebesar 1%, maka prestasi belajar
SMP N 4 Lubuk Alung. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar
0,620. Nilai koefisien ini signifikan secara statistik karena thitung sebesar
5,895 lebih besar dari ttabel sebesar 2,05. Hipotesis nol dapat ditolak dan
peringatan dan melakukan kontrol pada aktivitas anak dengan rata-rata skor
sebesar 4,09 pada TCR sebesar 81,72% tergolong pada kategori baik.
menjadi teladan bagi anak-anak dengan rata-rata skor sebesar 3,91 pada
TCR sebesar 78,28% tergolong pada kategori cukup baik. Dengan total rata-
rata pada variabel perhatian orang tua adalah sebesar 3,99 pada TCR sebesar
79,80% tergolong pada kategori Cukup Baik. Hal ini menunjukan bahwa
perhatian orang tua siswa siswa SMPN 4 Lubuk Alung tergolong pada
orang tua berusaha mendorong agar anak mendapat hasil yang baik. Faktor
perhatian orang tua, besar kecilnya penghasilan orang tua, rukun atau
tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya, hubungan orang tua dengan
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
secara parsial yang sangat tinggi terhadap prestasi belajar siswa. Arah yang
positif menunjukkan bahwa semakin baik perhatian orang tua siswa akan
116
variabel perhatian orang tua dengan prestasi belajar, maka perlu adanya
Lingkungan keluarga yang harmonis dan perhatian orang tua terhadap anak
akan mendorong anak akan mendorong anak untuk bisa giat dalam belajar
yang mempengaruhi hasil belajar siswa jadi meningkat. Jika perhatian orang
tua yang kurang terhadap anak justru akan mendorong hasil belajar anak
Dari hasil uji hipotesis kedua, untuk sampel pendapatan orang tua
signifikan prestasi belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung. Hal ini dibuktikan
oleh nilai koefisiennya sebesar 0,296. Nilai koefisien ini signifikan secara
statistik karena thitung sebesar 7,936 lebih besar dari ttabel sebesar 2,05.
Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya jika
SMP N 4 Lubuk Alung. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar
0,313. Nilai koefisien ini signifikan secara statistik karena thitung sebesar
7,348 lebih besar dari ttabel sebesar 2,05. Hipotesis nol dapat ditolak dan
meningkat sebesar 1%, maka prestasi belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung
Keluarga dengan rata-rata skor sebesar 4,08 pada TCR sebesar 81,52%
terendah terdapat pada indikator Cara Orang Tua Mendidik dengan rata-rata
skor sebesar 3,96 pada TCR sebesar 79,19% tergolong pada kategori cukup
baik. Dengan total rata-rata pada variabel lingkungan orang tua adalah
sebesar 4,03 pada TCR sebesar 80,64% tergolong pada kategori Baik. Hal
ini menunjukan bahwa lingkungan orang tua siswa siswa SMPN 4 Lubuk
karena dari lingkungan keluarga pula mereka akan belajar pada lingkungan
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
untuk mengikuti pelajaran dan belajar sendiri. Karena telah diketahui bahwa
seorang anak di didik dari awal sejak dia lahir dan perkembangannya akan
mereka akan belajar pada lingkungan yang lebih besar yaitu lingkungan
Dari hasil uji hipotesis ketiga, untuk sampel pendapatan orang tua
signifikan prestasi belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung. Hal ini dibuktikan
oleh nilai koefisiennya sebesar 0,328. Nilai koefisien ini signifikan secara
statistik karena thitung sebesar 3,841 lebih besar dari ttabel sebesar 2,05.
Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya jika
SMP N 4 Lubuk Alung. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar
0,445. Nilai koefisien ini signifikan secara statistik karena thitung sebesar
4,599 lebih besar dari ttabel sebesar 2,05. Hipotesis nol dapat ditolak dan
meningkat sebesar 1%, maka prestasi belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung
keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan rata-
rata skor sebesar 4,12 pada TCR sebesar 82,32% tergolong pada kategori
120
sebesar 3,90 pada TCR sebesar 77,98% tergolong pada kategori cukup baik.
Dengan total rata-rata pada variabel kemandirian belajar adalah sebesar 3,98
pada TCR sebesar 79,70% tergolong pada kategori Cukup Baik. Hal ini
anak yang memiliki kemandirian yang kuat tidak akan mudah menyerah.
untuk mengejar prestasi belajar, mereka tidak merasa rendah diri dan siap
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMAN
121
parsial yang sangat tinggi terhadap prestasi belajar siswa. Arah yang positif
semakin meningkat.
dimana aktifitas belajar yang mandiri tidak tergantung pada orang lain,
orang lain, memiliki kemauan serta bertanggung jawab apabila siswa aktif
Dari hasil uji hipotesis keempat, untuk sampel pendapatan orang tua
signifikan prestasi belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung. Hal ini dibuktikan
oleh nilai koefisiennya sebesar 0,385. Nilai koefisien ini signifikan secara
statistik karena thitung sebesar 5,080 lebih besar dari ttabel sebesar 2,05.
122
Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya jika
N 4 Lubuk Alung. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,381.
Nilai koefisien ini signifikan secara statistik karena thitung sebesar 4,291 lebih
besar dari ttabel sebesar 2,05. Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis
sebesar 1%, maka prestasi belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung akan
dengan rata-rata skor sebesar 4,10 pada TCR sebesar 82,02% tergolong
pada indikator cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin dengan rata-rata skor
sebesar 3,82 pada TCR sebesar 76,46% tergolong pada kategori cukup baik.
Dengan total rata-rata pada variabel motivasi belajar adalah sebesar 4,03
pada TCR sebesar 80,61% tergolong pada kategori Baik. Hal ini
mencapai sasaran dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan,
123
kepentingan dan manfaatnya. Bagi siswa, motivasi ini sangat penting karena
giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah, serta giat membaca untuk
Sebaliknya, mereka yang motivasinya rendah, tampak acuh tak acuh, mudah
putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran yang akibatnya siswa
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMAN Luhak Nan
untuk mengikuti pelajaran dan belajar sendiri. Karena telah diketahui bahwa
belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung. Analisis data dan pengujian hipotesis
yang telah dilakukan untuk tingkat pendapatan tinggi nilai Fhitung 86,151 >
Ftabel2,73 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan
> Ftabel2,70 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak
dan Ha diterima.
sisanya sebesar 8,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk
sampel pendapatan orang tua rendah. Hal ini berarti tanpa perhatian orang
sebesar 0,575<0,620 kategori sampel pendapatan orang tua rendah. Hal ini
sebesar 0,296< 0,313 kategori sampel pendapatan orang tua rendah.Hal ini
sebesar 0,327< 0,445 kategori sampel pendapatan orang tua rendah.Hal ini
sebesar 0,385> 0,380 kategori sampel pendapatan orang tua rendah.Hal ini
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan hasil analisis data diatas, tentang pengaruh
belajar terhadap prestasi belajar siswa SMP N 4 Lubuk Alung, maka dapatdi
perhatian orang tua meningkat sebesar satu satuan maka prestasi belajar
siswa akan meningkat masing-masing sebesar 0,575 dan 0,620. Hal ini
> ttabel (2,05),dan (5,895) > ttabel (2,05) artinya Ho ditolak Ha diterima.
siswa akan meningkat masing-masing sebesar 0,296 dan 0,313. Hal ini
127
128
> ttabel (2,05),dan (5,895) > ttabel (2,05) artinya Ho ditolak Ha diterima.
siswa akan meningkat masing-masing sebesar 0,328 dan 0,445. Hal ini
> ttabel (2,05),dan (4,599) > ttabel (2,05) artinya Ho ditolak Ha diterima.
motivasi belajar meningkat sebesar satu satuan maka prestasi belajar siswa
akan meningkat masing-masing sebesar 0,385 dan 0,381. Hal ini berarti
hipotesis yang telah dilakukan untuk tingkat pendapatan tinggi nilai Fhitung
86,151 > Ftabel 2,73 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0
Fhitung 78,882 > Ftabel 2,70 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis
1. Perhatian Orang Tua, diharapkan agar orang tua berperan penting dalam
Orang tua yang memberikan perhatian kepada anaknya, maka anak akan
merasa senang dan lebih giat dalam belajar sehingga berpengaruh positif
belajar siswa.
maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan perilaku dalam belajar.
Karena teman yang pintar memotivasi teman lain nya untuk lebih giat
belajar.
referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama
pada tempat lain. Selanjutnya, bagi peneliti yang ingin meneliti tentang
selanjutnya.