Anda di halaman 1dari 2

4.

1 Pengkajian

Pengkajian adalah tahap pertama yang penulis lakukan di dalam proses perawatan.
Pengkajian ini melalui pengkajian pemeriksaan fisik dan pengumpulan informasi atau data –
data ini diperoleh dari wawancara dengan keluarga pasien, melakukan observasi, serta berasal
dari catatan keperawatan. Klien datang pada tanggal 13 Oktober 2019 dengan keluhan mulas-
mulas di perut sejak ± 12 jam. Saat dikaji klien juga mengeluh nyeri pinggang dengan skala 6
nyeri seperti di tusuk- tusuk dan napas agak sesak, nyerinya hilang datang.

Klien memiliki riwayat penyakit maag dan hipertensi semenjak kehamilan pertama. G2
P1 A0: Kehamilan kedua, riwayat persalinan satu kali sempat kejang dengan tindakan SC, dan
tidak pernah mengalami abortus. Klien menjalankan persalinan pertama tanpa kontraksi
dengan tindakan SC serta diagnosa medis preeklamsi berat, dengan usia kehamilan 8 bulan
dan berat janin 1800 gr. Klien mengatakan lama proses persalinan kurang lebih satu setengah
jam. Menurut penelitian Saraswati, (2016) mengatakan ada hubungan antara riwayat
hipertensi dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil dan nilai OR = 6,026 artinya bahwa
responden yang memiliki riwayat hipertensi sebelumnya mempunyai risiko 6,026 kali
mengalami kejadian preeklampsia dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki
riwayat hipertensi.

Hal ini sejalan dengan penelitian Fatkhiyah, (2016) menjelaskan Faktor riwayat
hipertensi mempunyai risiko 6,42 kali terjadi preeklampsia dindingkan dengan ibu hamil yang
tidak ada riwayat hipertensi. Tekanan darah tinggi pada ibu hamil menimbulkan dampak yang
beragam, mulai dari preeklampsia ringan hingga yang berat. Hipertensi dalam kehamilan
terbagi atas preeklamsia ringan, preeklamsia berat, eklampsia, serta superimposed hipertensi
(ibu hamil yang sebelum kehamilannya sudah memiliki hipertensi dan hipertensi berlanjut
selama kehamilan). Tanda dan gejala yang terjadi serta pentatalaksanaan masing-masing
hipertensi tidaklah sama. Hal tersebut sejalan dengan kondisi yang didapat oleh pasien Ny. R
yang dimana tekanan darah klien 160/110 mmHg, HR = 82x/menit, RR = 24x/meni S = 36,5 ̊
C, TB: 153cm, BB: sebelum kehamilan 75 kg, saat hamil 95 kg, HB : 6,79 g/dl klien tampak
sangat lemah, pucat, akral dingin.
Menurut Prowirahardjo (2010) Kondisi dalam persalinan menyebabkan kesulitan untuk
menentukan jumlah perdarahan yang terjadi, maka batasan jumlah perdarahan disebutkan
sebagai perdarahan yang lebih dari normal dimana telah menyebabkan perubahan tanda vital,
antara lain pasien mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea,
tekanan darah sistolik<90 mmHg, kadar Hb < 8 g/dl. Kadar hb yang rendah hingga mendekati
batas minimum perdarahan dikarenakan kehilangan cukup banyak darah, dan hal tersebut juga
dapat menyebabkan hipovolemia. Berdasarkan penjelasan kasus oleh Ny. R, ia mendapatkan
transfusi darah untuk membantu tubuh terhadap kehilangan banyak darah.

Menurut teori kegawat daruratan oleh Made Bakta (2010) tranfusi darah tidak boleh
diberikan jika tidak benar-benar diperlukan, dan tidak ada indikasinya. Jika indikasinya
berdasarkan kadar hb, maka ada 3 tingkat hb yaitu: hb kritis (5g/dl), hb tolerable (8g/dl), dan
hb optimal (10g/dl). Biasanya tranfusi diberikan jika sudah mencapai hb kritis, hb tolerable
diberikan tranfusi dengan adanya indikasi seperti: kelemahan pada anggota tubuh, tekanan
darah sistolik < 90mmhg, pucat, akral dingin dan hiperpnea, jika tidak ada indikasi cairan
elektrolit pengganti ialah penanganan yang dapat diberikan selain tranfusi darah, dan
dihentikan jika sudah tolerable atau optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Fatkhiyah, Natiqotul, Kodiyah, Masturoh. (2016). Determinan Maternal Kejadian Preeklampsia
(Studi Kasus Di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah). Jurnal Keperawatan Soedirman, 53-61.

Prawirohardjo, Sarwono 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Prof. Dr. Dr. I Made Bakta, Sp Pd (2010). Gawat Darurat Di Bidang Penyakit Dalam. Jakarta:
Egc .
Saraswati, Nuning, Mardiana. (2016). Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Preeklampsia Pada Ibu Hamil (Studi Kasus Di Rsud Kabupaten Brebes Tahun 2014).
Unnes Journal Of Public Health, 91-99.

Anda mungkin juga menyukai