Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ulva Seprizal

NIM : 1607116198
Prodi : Teknik Kimia S1-C
Tugas : Teknologi Kemurgi

Gasifikasi, Producer Gas dan Syngas

 Apa itu Gasifikasi?


Gasifikasi merupakan proses pengubahan bahan bakar organik (seperti
biomassa) menjadi senyawa gas (gas sintetis atau syngas) dengan suplai oksigen
yang lebih sedikit untuk pembakaran sempurna bahan bakar tersebut. Proses
gasifikasi terjadi pada rentang suhu 1112 °F sampai 2732 °F dan menghasilkan
energi gas rendah sampai medium tergantung pada jenis proses dan kondisi
operasi yang digunakan. Pengembangan teknologi gasifikasi biomassa terus
dilakukan untuk memproduksi hidrogen, baha kimia organik, etanol, dan bahan
akar transportasi secara ekonomis serta penggunaannya sebagai sumber listrik.
 Bagaimana Mekanisme Gasifikasi?
Selama proses gasifikasi berlansung, bahan bakar biomassa dipanaskan
pada temperatur tinggi sehingga menghasilkan volatile compound (gas) dan
padatan residu (karbon). Komposisi volatile compound bergantung pada jenis
dan suhu rekator, karakteristik bahan bakar dan derjat berbagai rekasi kimia
yang terjadi dalam proses. Reaksi utama yang terjadi adalah konversi bahan
bakar biomassa menjadi karbon dioksida dan karbon monoksida. Pada
umumnya rekasi ini dilakukan dengan adanya zat reaktif seperti oksigen, uap,
dan hidrogen yang ditambahkan ke dalam rekator untuk membantu konversi
arang menjadi volatile compound.
Reaksi samping terjadi pada suhu lebih dari 1112 °F dan dibawah
tekanan yang sesuai, melibatkan dekomposisi tars menghasilkan karbon dan
gas. Reaksi gasifikasi dimana terjadi pembakaran tidak sempurna dari bahan
bakar dapat ditunjukkan pada persamaan berikut :
Biomassa + Udara terbatas  Karbon monoksida + Hidrogen + Metana
+ Karbon dioksida + Uap air + Nitrogen

 Apa Perbedaan Antara Producer Gas dengan Syngas?


Producer gas merupakan campuran antara karbon monoksida (CO),
hidrogen (H2), karbon dioksida (CO2), dan sedikit komponen hidrokarbon
seperti metana (CH4) yang diproduksi pada temperatur rendah (1292 °F sampai
1832 °F). Producer gas dapat dibakar sebagai umpan panas boiler ataupun
sebagai pembangkit listrik combined heat and power (CHP). Syngas merupakan
campuran antara karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2) yang diproduksi
pada temperatur uap tinggi atau gasifikasi oksigen biomassa. Setelah
dimurnikan syngas dapat digunakan untuk produksi synthetic natural gas
(SNG-methane) atau untuk produksi bahan bakar alami (synthetic diesel)
melalui proses Fischer-Tropsch synthesis.
 Berapa Banyak Udara yang Dibutuhkan pada Proses Gasifikasi?
Untuk pembakaran sempurna 1 pound biomassa kering dibutuhkan
sekitar 4.58 pound udara. Untuk rekasi gasifikasi biasnya dikenal dengan istilah
equivalence ratio (ER) yaitu fraksi stoikiometri udara. Untuk biomassa kering
biasanya hasil terbaik yang dapat dicapai adalah pada rentang ER 0.20-0.33.
Kemudian, untuk gasifikasi normal 1 pound biomassa dibutuhkan sekitar 1.15
pound udara.
 Bagaimana Reaktor Gasifikasi ?
Reaktor gasifikasi biomassa secara umum dapat diklasifikasikan
menjadi, fixed bed dan fluidized bed reactor. Fixed bed reactor adalah reaktor
dimana bahan bakar bergerak secara countercurrent (berlawanan) ataupun
concurrent (searah) dengan aliran media gasifikasi (uap air, udara, atau oksigen)
selama bahan bakar tersebut terkonversi menjadi gas. Terdapat tiga desain dasar
dari fixed bed reactor diantaranya, updraft fixed bed gasifier, downdraft fixed
bed gasifier, dan cross-draft fixed bed gasifier.
Pada updraft fixed bed gasifier (gambar 1.a), aliran bahan bakar dan gas
saling berlawanan satu sama lain. Reactive agent diinjeksikan dari bawah
reaktor sementara bahan bakar diumpankan dari atas rekator dan turun kebawah
dengan zona suhu yang semakin meningkat (drying, pyrolysis, gasification, and
oxidation). Panas dari zona gasifikasi dan oksidasi menyediakan energi untuk
zona pirolisis dan pengeringan. Gas, ter, dan volatile compound keluar dari
bagian atas reaktor sementara abu pada bagian bawah reaktor. Updraft fixed bed
gasifier biasanya digunakan pada gasifikasi biomassa dengan reactive agent
berupa uap air.Tetapi tidak cocok untuk bahan bakar dengan densitas rendah.
Pada downdraft fixed bed gasifier (gambar 1.b), reaktor jenis ini
hampir sama seperti updraft gasifier, akan tetapi zona lokasi dibalik sehingga
produk zona pirolisis akan melewati zona oksidasi dimana produk akan
mengalami dekomposisi lebih lanjut. Bahan bakar diumpankan dari atas reaktor,
sementara reactive agent diumpankan pada nozzle disisi reaktor. Syngas keluar
pada bagian bawah reaktor dan mengandung tar yang lebih sedikit dari updraf
gasifier, dan mengurangi proses pemurnian. Oleh karena itu reaktor jenis ini
digunakan pada jangkauan yang lebih luas.
Pada cross-draft fixed bed gasifier, udara diumpankan dari sisi pada
bagian bawah gasifier sementra syngas keluar dari sisi yang berlawanan. Zona
oksidasi dan pengeringan pada reaktor jenis ini difokuskan pada sisi gasifier.
Gasifier jenis ini lebih reeaktif terhadap perubahan muatan dan memproduksi
syngas yang lebih sesuai pada berbagai aplikasi lebih lanjut. Bagaimanapun
gasifier jenis ini rentan terhadap perubahan komposisi bahan bakar dan kadar
air.
Gambar 1.a Gambar 1.b
Gambar 1. a) updraft fixed bed gasifier, b) downdraft fixed bed gasifier

Fluidized bed reactor merupakan reaktor gasifikasi dengan


menggunakan innert sebagai media transfer panas seperti pasir dan char.
Material bed mentransfer panas ke bahan bakar pada level yang sesuai dan
menghembuskan reactive agent melalui plate distributor pada laju alir yang
dikontrol. Pada fluidized bed tidak ada zona reaksi, semuanya terjadi secara
simultan. Gasifier jenis ini mempunyai transfer panas yang sangat bagus, akan
tetapi beroperasi pada tekanan diatas atmosferik sehingga rentan terhadap
kebocoran. Fluidized bed reactor diklasifikasikan berdasarkan konfigurasi dan
kecepatan aliaran reactive agent diantaranya bubling fluidized bed gasifier dan
circulating fluidized bed gasifier.

Anda mungkin juga menyukai