Anda di halaman 1dari 50

Struktur Atom – Pengantar

Berdasarkan teori atom Dalton, atom merupakan unit dasar terkecil


dan tersederhana penyusun suatu unsur. Di dalam atom terdapat
partikel subatomik utama: proton, neutron, dan elektron. Proton (p+)
yang bermuatan positif dan neutron (n0) yang tidak bermuatan
terdapat pada inti atom. Elektron (e−) yang bermuatan negatif
bergerak cepat dalam ruang sekeliling inti atom yang sangat besar
sebagaimana adanya gaya tarik dari inti atom.
Punya PR yang gak ngerti? Yuk tanya di Forum
StudioBelajar.com
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Elektron Valensi
Konfigurasi-Elektron
Inti atom sangatlah padat: 99,97% massa atom adalah massa inti
atom namun volume yang ditempatinya hanya 1/1015 dari volume
atom. Diameter sebuah atom (∼10−10 m) sekitar 100.000 kali diameter
inti atom (∼10−15 m). Berikut ilustrasi struktur atom (Gambar 1) dan
perbandingan karakter dari 3 partikel subatomik utama (Tabel 1).

Gambar 1. Ilustrasi struktur atom


(Sumber: McMurry, John. et al. 2013. Fundamentals of General,
Organic, and Biological Chemistry (7th edition). Illinois: Pearson
Education, Inc.)

Nilai massa atom dan partikel-partikel subatomik sangatlah kecil


dalam satuan gram sehingga lebih mudah jika dinyatakan sebagai
massa relatif. Basis ukuran massa relatif atom adalah atom
karbon yang terdiri dari 6 proton dan 6 neutron (atom C-12), di mana
massa satu atom C-12 dinyatakan senilai 12 satuan massa atom
(sma) atau 12 dalton (Da).
1 sma = 1,660539×10−24 g.
Jadi, secara praktis, massa proton dan massa neutron masing-masing
dinyatakan 1 sma.
Gambar 2. Ilustrasi atom dan simbol atom dari beberapa unsur
(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature
of Matter and Change (5th edition). New York: McGraw Hill)

Isotop, Massa Atom (Massa Atom Rata-rata),


dan Massa Atom Relatif
Semua atom dari suatu unsur memiliki nomor atom yang identik,
namun memiliki nomor massa yang berbeda-beda. Isotop adalah
atom-atom dengan nomor atom yang identik, namun berbeda nomor
massa. Sebagai contoh, semua atom karbon (Z = 6) memiliki 6 proton
dan 6 neutron, namun di alam 98,89% atom karbon memiliki 6 neutron
(A = 12), sisanya 1,11% memiliki 7 neutron (A = 13), dan < 0,01%
memiliki 8 neutron (A = 14). Dengan kata lain, di alam terdapat 3
isotop karbon: 12C, 13C, dan 14C. Selain itu, hidrogen juga memiliki 3
isotop – 1H (protium) yang paling berlimpah, 2H (deuterium), dan 3H
(tritium).
Gambar 3. Ilustrasi susunan / struktur atom dari ketiga isotop
hidrogen: 1H, 2H, dan 3H
(Sumber: McMurry, John. et al. 2013. Fundamentals of General,
Organic, and Biological Chemistry (7th edition). Illinois: Pearson
Education, Inc.)
Semua unsur yang berada di alam umumnya merupakan campuran
dari isotop-isotop. Oleh karena itu, dalam perhitungan perlu diketahui
rata-rata dari massa isotop-isotop unsur di alam yang diukur
berdasarkan kelimpahan masing-masing isotop tersebut di alam yang
disebut massa atom (massa atom rata-rata) unsur. Rumus umum
perhitungan massa atom (massa atom rata-rata):

Mau latihan soal? Yuk jawab pertanyaan di Forum


StudioBelajar.com
.

di mana adalah massa atom (massa atom rata-rata) unsur X yang


memiliki isotop-isotop dengan massa m1, m2, m3, … dengan
kelimpahan masing-masing isotop di alam a1, a2, a3, … dalam fraksi
desimal.
Contoh Soal Struktur Atom
Perak (Ag; Z = 47) memiliki dua isotop di alam, 107Ag dan 109Ag. Dari
data spektrometri massa yang diperoleh berikut, tentukan massa atom
Ag.
Isotop Massa (sma) Kelimpahan (%)

107Ag 106,90509 51,84


109Ag 108,90476 48,16
Jawab:

massa atom Ag = (massa isotop 107Ag)(kelimpahan isotop 107Ag)


+(massa isotop 109Ag)(kelimpahan isotop 109Ag)
= (106,90509 sma)(0,5184) + (108,90476 sma)(0,4816)

= 55,42 sma + 52,45 sma

= 107,87 sma

Berdasarkan IUPAC, massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan


massa atom terhadap satu satuan massa atom (sma), di mana satu
sma sama dengan 1/12 massa 1 atom C-12. Jadi, massa atom relatif
tidak memiliki satuan.
.

Isobar dan Isoton


Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa yang sama,
namun berbeda nomor atom (unsur berbeda).
Contoh: dengan ; dengan .

Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama, namun


berbeda nomor atom (unsur berbeda).
Contoh: dengan ; dengan
Judul Artikel: Struktur Atom
Kontributor: Nirwan Susianto, S.Si.
Alumni Kimia UI
Referensi

– Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science


(13th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
– Cracolice, Mark S. & Peters, Edward I. 2011. Introductory Chemistry:
An Active Learning Approach (4th edition). California: Brooks/Cole,
Cengage Learning.
– Earl, Bryan & Wilford, Doug. 2014. Cambridge IGCSE® Chemistry
(3rd edition). London: Hodder Education.
– Gilbert, Thomas N. et al. 2012. Chemistry: The Science in Context
(3rd edition). New York: W. W. Norton & Company, Inc.
– McMurry, John. et al. 2013. Fundamentals of General, Organic, and
Biological Chemistry (7th edition). Illinois: Pearson Education, Inc.
– Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and
Modern Applications (10th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.
– Purba, Michael. 2006. Kimia 1A untuk SMA Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
– Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of
Matter and Change (5th edition). New York: McGraw Hill
Struktur Atom
Struktur Atom

Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di
dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena
muatan listriknya. semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton
bermuatan positif (+) . sementara itu neutron bermuatan netral. Elektron
bermuatan yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton yang bermuatan positif
(+) pada inti atom.

Dalam hal ini, semua atom di alam semesta akan terjadi bermuatan positif (+)
karena ada kelebihan muatan listrik positif (+) di dalam proton. Akibatnya, semua
atom akan saling bertolak satu sama lain.
A. Perkembangan Teori Atom

Konsep atom dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen
yang menyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu
pengetahuan dan filsafat.

Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805),
kemudian dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan
oleh Bohr (1914)

Hasil ekperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilakn gambaran


mengenai susunan parikel-partikel tersebut didalam atom. Gambaran ini berfungsi
untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran
susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom.

1. Model Atom Dalton


1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat

dibagi-bagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pegal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang
berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan
bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom
hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan

Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pegal seperti bola
tolak peluru.

2. Model Atom Thomson


Atom adalah bola bulat bermuatan

positif dan di permukaan tersebar

elektron yang bermuatan negatif

3. Model Atom Rutherford

Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron yang tersusun

dari inti atom dan e lektron


yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada
inti atom. Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron
tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari
inti ini disertai pemancaran energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin
lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

4. Model Atom Niels Bohr


1.
1. Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron
yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan
menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu
tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih
tinggi, elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih
rendah, elektron akan memancarkan energi lebih rendah, elektron akan
memancarkan energi.
3. Kedudukan elektron-eletron pada tingkat-tingkat energi tertentu yang
disebut kulit-kulit elektron.

5. Model Atom Model

kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, tetapi hanya
suatu keboleh jadian saja.

B. Percobaan-percobaan Mengenal Struktur Atom

1. Elektron
Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875).
Hasil ekperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah
katode menuju ke anode yang disebut sinar katode.

George Johnstone Stoney (1891) yand mengusulkan nama sinar katode disebut
“elektron”. Kelemahan dari stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron
terhadap perbedaan sifat antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur
lainya. Antonine Henri

Beecquerel (1896) menemukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur radioaktof


yang sifatnya mirip dengan elektron.

Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu


pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.

Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke
arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan
negatif dalam suatu atom.
Besarnya muatan dalam eletron ditemukan oleh Robert Andreww miliki (1908)
melalui percobaan tetes Minyak Milikan seperti gambar berikut.

Minyak disemprotkan kedalam tabung yang bermuatan litrik. Akibat gaya tarik
grafitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak
diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil
percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron-1 dan massa elektron
0.

2. Proton
Jika massa elektron 0 bearti
suatu partikel tidak mempunyai massa. Namun pada kenyataan nya partikel materi
mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom netral. Eugene
Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode,
yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.

Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang
menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melalui
lubang pada katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas
hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa
maupun muatanya, sehingga partikel ini disebut proton. Massa proton = 1 sma
(satuan massa atom) dan muatan proton = +1

3. Inti atom

Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian


penembakan lempang tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan
positif dan negatif maka sinar alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang
diteruskan/ menembus lempeng sehingga mincullah istilah inti atom. Ernest
Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan
konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan
penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai

berikut.

Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom


tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang
bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang
dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapt diprediksi bahwa
ada partikel lain dalam inti atom.

4. Neutron

Prediksi dari Rutherford memicu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan


eksperimen penembakan partikel pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan
radiasi partikel berdaya tembus tinggi.

James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya


tembus tinggi itu bersifat nertal atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama
dengan proton. Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan
C. Menetukan Struktur Atom Berdasarkan Tabel Periodik
1. Partikel Dasar Penyusun Atom

Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur
tersebut. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom
tersusun, atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang
tersebar dalam kulit-kulitnya. Secara sistematis dapat digambarkan partikel-
partikel sub atom berikut.

Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang dalamnya terdapat inti yang
sangat kecil di mana massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh
elektron-elektron yang bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton
dan neutron. Jumlah proton dalam inti atom menentukan muatan inti atom,
sedangkan massa atom inti ditentukan oleh banyaknya proton dan neutron.
Selanjutnya ketiga partikel sub atom (proton, neutron, dan elektron ) dangan
kombinasi tertentu membentuk atom suatu unsur yang lambangnya dapat
dituliskan :

X : lambang suatu unsur


Z : nomor atom

A : nomor massa

2. Memahami Susunan dari Sebuah Atom

1.
1. Lihatlah nomor dari tabel periodik. Nomor atom selalu labih kecil dari
nomor massa
2. Nomor atom merupakan jumlah proton. Oleh karena sifat atom netral,
maka nomor atom juga merupakan jumlah elekton
3. Susunan elektron-elektron dalam level-level energi, selalu isi level
terdalam sebelum mengisi level luar

Dua hal yang penting diperhatikan jika anda melihat susunan daam tabel periodik.

1. Jumlah elektron tingkat terluar (atau kulit terluar)sama dengan nomor golongan
(kecuali helium yang memiliki 2 elektron. Gas mulia biasa disebut dengan
golonga 0 bukan golongan 8). Hal ini berlaku diseluruh golongan unsur pada
tabel periodik (kecuali unsur-unsur transisi). Jadi, jika anda mengetahui bahwa
barium terletak pada golongan 2, bearti barium memiliki 2 elektron pada
tingkat teluar.
2. Gas mulia memiliki elektron penuh pada tingkat terluar
D. Nomor Atom dan Nomor Massa

Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan
partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A)

Penulisan lombang atom unsur menyetarakan nomor atom dan nomor massa.

Dimana :
A = nomor massa

Z = nomor atom

X = lambang unsur

Nomor Massa (A) = Jumlah proton + Jumlah Neutron

Atau

Jumlah Neutron = Nomor massa – Nomor atom

Nomor Atom (Z) = Jumlah proton

1. Nomor Atom (Z)

Nomor atom (Z) menujukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron
dalam atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur. Oleh
karena atom bersifat netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronya,
sehingga nomor atom juga menujukkan jumlah elektron. Elektron inilah yang
nantinya paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis agak ke bawah
sebelum lambang unsur

2. Nomor Massa (A)

Massa elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan
oleh inti atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya
proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis
agak ke atas sebelum lambang unsur.
E. Isotop, Isobar, dan Isoton suatu Unsur

1. Isotop
Isotop adalah atom yang mempunyai nomor sama tetapi memiliki nomor massa
berbeda

Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektron
valensinya sama.

Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menetukan massa atom relatif (Ar)
atom tersebut berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop

2. Isobar

Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa
sama.

3. Isoton

Atom-atom yang berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama


F. Menetukan Elektron Valensi

1. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut.


Setiap atom dapat terisi eletron maksimum 2n2, dimana n merupakan letak kulit.

Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari yang terdekat
dengan inti atom.

Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum
sesuai daya tampung kulit tersebut. Jadi masing ada sisa elektron yang tidak dapat
ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.
2. Elektron Valensi

Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan reaksi kimia
adalah elektron pada kulit terluar atau elektron valensi.

Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat
pada kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Perhatikan Tabel untuk
menentukan jumlah elektron valensi
Unsur –unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki
sifat kimia yang sama pula.

Struktur atom – merupakan satuan terkecil dalam materi baik


itu berupa benda cair, padat, dan gas. Atom yang ada menjadi
bahan dasar pembentuk materi-materi yang ada sampai
kepada bentuk yang dapat kita rasakan. Seperti air, kayu,
handphone, dan bentuk-bentuk materi yang kasat mata
misalnya gas, angin.
Dalam pembagiannya striktur atom terdiri atas 3 inti materi
yang memiliki fungsi dan tungasnya tersendiri. Yaitu proton,
elektron, dan neutron. Proton dan Neutron berada dalam inti
atom. Sedangkan, elektron berputar mengelilingi inti atom
berupa proton dan neutron.

Perlu diketahui bahwasanya Proton merupakan struktur atom


yang bermuatan positif (+). Neutron merupakan struktur atum
yang bermuatan netral. Dan elektron merupakan struktur aton
yang bermuatan negatif (-). Sehingga, dalam struktur atom
yang berada dalam sistem periodik unsur yang kita ketahui
dipengaruhi oleh daya tarik menarik antara elektron dan
proton dalam inti atom.

DAFTAR ISI [(Klik Disini !)]

Perkembangan Teori dan


Model Atom

Sumber: sitepoint.com

Istilah atau penyebutan atom awalnya berasal dari Bahasa


Yunani, dimana atom merupakan tidak dapat dipecah atau
dipotong serta tidak mungkin untuk dibagi lagi. Sehingga,
konsep tidak dapat terbagi lagi ini dikemukakan oleh para
filsuf dari Yunani dan India.
Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan
dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat
tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan
metode-metode kimia. Kemudian, pada akhir abad ke-19
sampai pada abad ke-20. Para ahli fisika mulai menemukan
komponen-komponen yang berukuran sangat kecil subatom
dalam inti atom. Menunjukkan bahwasanya struktur atom
merupakan inti yang dari materi.

Dalam perkembangan science dan ilmu pengethauan dalam


masanya, terdapat banyak peneliti dan ilmuan. Dimana
mereka mengemukakan hasil pemikiran dan penemuan yang
diketahui oleh hasil riset dan percobaan yang dibuatnya.
Sehingga, dalam penelitian terkait dengan struktur atom dan
inti atom banyak dikemukakan oleh para peneliti.

A. Teori Atom Dalton


Sumber: wikimedia.org

Teori atom Dalton adalah teori mengenai atom yang


dikemukakan oleh ilmuwan berkebangsaan Inggris, John
Dalton. Pada tahun 1808. Teori atom Dalton adalah teori
paling tua mengenai penjelasan tentang atom. Dalton
menjelaskan bahwa atom merupakan suatu zat yang tidak
bisa dibagi – bagi lagi.

Toeri atom dalton merupakan teori atom pertama yang


dikemukakan oleh John Dalton (1808), seorang fisikawan asal
Inggris. Dalam mengemukakan teorinya terkait struktur atom
yang berdasarkan penelitian yang dikemukakannya dalam A
New System of Chemical Philosiphy. Dimana jogn Dalton
menjelaskan bahwasanya atom merupakan suatu zat yang
tidak dapat dibagi lagi dan merupakan struktur terkecil dari
suatu materi.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukannya John
Dalton Mengemukakan Penelitiannya terkait struktur atom
sebagai berikut :

1. Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.


2. Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa
dan sifat yang sama.
3. Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom
yang berbeda.
4. Selama reaksi kimia, atom- atom hanya dapat
bergabung dan dipecah menjadi atom- atom yang
terpisah, tetapi atom tidak dapat dihancurkan dan tidak
dapat diubah selama reaksi kimia tersebut.
5. Suatu senyawa terbentuk dari unsur- unsurnya melalui
penggabungan atom tidak sejenis dengan
perbandingan yang sederhana.

BACA JUGA Jangka Sorong, Carang Membaca, Cara Menghitung,


Jenis, Bagian-Bagian, dan Contoh Soal
Model Atom Dalton

Model Atom Dalton Sumber:


wikipedia.com

Dari hasil penelitian yang dikemukakan oleh John Dalton,


Dalton menggambarkan bahwasanya atom merupakan suatu
bulatan materi terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Bentuk
atom yang digambarkan berdasarkan teori atom Dalton ini
berbentuk bola kecil yang menjadi inti atom. Kemudian, setiap
atom yang bergabung akan membentuk senyawa dan menjadi
materi.

Berdasarkan hasil penelitiannya dan perkembangan masa.


Teori yang dikemukakan oleh John dalton memiliki
kekurangan dari teori atom yang lainnya. Dengan berbagai
kelemahan sebagai berikut :

1. Dalton menerangkan bahwa atom tidak bisa dibagi lagi.


Namun, setelah perkembangan ilmu pengetahuan dan
ilmu teknologi. Diketahui bahwasanya dalam inti atom
yang dijelaskan oleh Daltom masih dapat terbagi lagi
yang terbentuk dari partikel dasar yang lebih kecil
daripada atom, yaitu elektron, proton, dan neutron.
2. Dalton menyatakan bahwa atom tidak bisa diciptakan
ataupun dimusnahkan. Namun, ketika atom di uji coba
dengan rekasi nuklir akan menghasilkan satu atom
menjadi suatu unsur atom yang lain.
3. Pendapat Dalton terkait bahwasanya setiap atom
memiliki kesamaan dalam massa, ukuran dan bentuk.
Namun, setelah adanya teori terkait Isotop, Isobar, dan
Isoton. Dimana, setiap struktur atom mempunyai
kesamaan dalam satu sisi namun, berbeda dalam sisi
lainnya.
4. Pernyataan Dalton terkait perbandingan suatu senyawa
mempunyai bilangan bulat dan sederhana. Tetapi,
seiring perkembangan dari diketahui bahwa terdapat
perbandingan bilangan yang tidak bilat seperti senyawa
C18H35O2Na.
Walau masih memiliki kelemahan dari berbagai sisi. John
Dalton menjadi pelopor pertama dalam ilmuan yang
menjelaskan terkait struktur atom dam model atom. Yang
dengan dasar inilah para ilmuan lain mulai meneliti dan
memulai percobaan dan penelitian terkait struktur atom dan
model atom.

B. Teori Atom Thomson


Sumber: Laboratoria.com

Setelah teori atom Dalton muncul dan mulai berkembang


pada tahun 1903. Hal tersebut memicu para ilmuan lain pun
mulai meneliti terkait struktur atom dengan berbagai
penerapan dan percobaan setiap peneliti. Salah satunya
adalah J.J Thomson.

Dengan menggunakan hasil penelitian dan penemuan tabung


katode oleh William Crookers. Kemudian J.J Thomson pun
mulai meneliti terkait sinar katode yang mampu menggerakan
baling-baling dalam percobaan tabung katode. Dari hasil
percobaan tabung katode tersebut dapat dipastikan bahwa
sinar katode merupkan salah satu perikel penyusun dalam
atom yang bermuatan negatif.

Dengan hasil percobaan dan penelitian terkait struktur atom


yang dilakukan oleh Thomson. Maka, Thomson pun
menyatakan bahwa “Atom merupakan bola pejal yang
bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif
elektron”. Dimana, hasilnya disebut model atom roti kismis.
Model Atom Thomson

Sumber: Enjiner.com

Berdasarkan hasil penelitian oleh Thomson. Model atom


thomson digambarkan sebagai roti kismis atau bola pejal
layaknya bola billiar. Dimana, inti bola yang berwarna kuning
sebagai muatan positif dan bola kecil berwarna hijau sebagai
muatan negatif yang menyebar merata di sekitar muatan
positif.

Walaupun J.J Thomson mampu menemukan muatan negatif


atau elektron yang tersebar disekitar struktur atom. Serta
mematahkan bahwa atom masih dapat dipecah menjadi
bagian terkecil dengan ditemukannya elektron. Tetapi, J.J
Thomson tidak dapat menjelaskan persebaran muatan positif
dan negatif yang berada di inti atom
BACA JUGA Hukum Archimedes: Pengertian / Bunyi Hukum /
Contoh Soal / Penerapan

C. Teori Atom Rutherford

Sumber: mfyeni.wordpress.com

Berlanjut ke teori atom Rutherford. Memasuki tahun 1903


seorang peneliti dengan percobaan yang dilakukannya
menyatakan bahwa teori atom yang dipaparkan oleh J.J
Thomson belum tepat.

Mendengar hal tersebut mendorong Ernest Rutherford


(1911) untuk melakukan percobaan untuk mencari struktur
atom yang benar. Dengan bantuan dari kedua muridnya Hans
Geiger dan Ernest Marsden. Rutherford melakukan
eksperimen dengan menembakkan sinar alfa ke sebuah
lepengan emas dengan partikel alfa yang percobaan ini
dikenal dengan percobaan Geiger-Marsden.

Saat melakukan tembakan sinar ke lempengan tersebut.


Rutherford menemukan bahwa sinar alfa yang ditembakkan
menghasilkan sinar yang dibelokkan, dipantulkan, dan
diteruskan. Rutherford menjelaskan dari hasil percobaan yang
dilakukan bahwasanya.

1. Didalam struktur atom terdapat ruang hampa yang


menghasilkan partikel α akan diteruskan.
2. Terdapat suatu muatan dalam inti atom dan memiliki
massa atau muatan yang sejenis denganpartikel
α sejenis yaitu muatan positif; sehingga, sebagian kecil
partikel α yang ditembakkan.
3. Pada struktur atom terdapat bagian yang kecil dan
padat yang rutherfor menyebutnya sebagai inti atom
(Nukleus). Sehingga, partikel α yang tiembbakan dan
mengenai inti atom akan dipantulkan oleh inti atom
tersebut.
Berdasarkan hasil percobaan yang didapatkan oleh
Rutherford dan beserta kedua muridnya. Rutherford pun
menyatakan bahwa : struktur atom tersusun dari inti atom
yang bermuatan positif sebagai pusat massa dan dikelilingi
elektron-elektron yang bermuatan negatif yang mengitari inti
atom.

Model Atom Rutherford

Sumber : Enjiner.com

Dengan demikian, Rutherford menggambarkan seperti bola


yang sebahagian besarnya merupakan ruang hampa.
Dimana, pada tengah atom merupakan inti atom terdiri dari
atom positif. Kemudian, muatan atom yang berada ditengah
atom memiliki volume yang sangat kecil yang sebanding
dengan muatan atom tersebut.

Dikarenakan keberhasilannya menjelaskan perkembangan


dari teori atom Dalton dan Thomson. Nama Ernest Rutherford
pun diabadikan sebagai salah satu teori dalam perkembangan
ilmu fisika dan kimia dengan teori atom Rutherford dalam
menjelaskan adanya elektron – elektron negatif.
Namun, Teori atom Rutherford ini hanya mampu menjelaskan
terkait adanya elektron negatif yang beredar mengelilingi inti
atom yang terletak diruang hampa. Tetapi, Rutherford bemum
dapat memberi penjelasan terkait distribusi setia atom
elektron dengan jelas. Secara otomatis Teori yang dipaparkan
oleh rutherofd pun memiliki kelemahan.

Teori atom Rutherford memiliki pertentang dengan Hukum


Maxwell seorang ahli fisika. Dimana Maxwell menyatakan
bahwa jika muatan elektron (negatif) bergerak dan
mengelilingi suatu partikel yang berlawanan (bermuatan
positif). Maka, pertikel yang ada akan mengalami percepatan
kemudian akan menghasilkan gelombang elektromagnetik.

Akibatnya energi elektron semakin berkurang. Jika demikian


halnya maka lintasan elektron akan berupa spiral. Pada suatu
saat elektron tidak mampu mengimbangi gaya tarik inti dan
akhirnya elektron jatuh ke inti. Sehingga atom tidak stabil
padahal kenyataannya atom stabil.

Sehingga, akan menyebabkan elektron akan berkurang sedikit


demi sedikit. Maka, hal yang selanjutnya yang terjadi adalah
lintasan elektron menjadi spiral dikarenakan tidak mampu
mengimbangi gaya tarik dari intri atom dan akhirnya elektron
jatuh ke inti atom. Dan akan menghasilkan atom yang tidak
stabil tetapi, pada kenyataannya atom stabil.

BACA JUGA Sistematika Penulisan Karya Tulis ilmiah


D. Teori Atom Niels Bohr

Sumber: kokimia.com

Ditahun 1913, seorang pakar fisikawan asal Denmark dengan


nama Niels Bohr menyatakan bahwasanya teori atom

dari Rutherford dapat untuk disempurnakan kembali menjadi


teori atom yang lebih baik. Dimana, Niels Bohr dengan
percobaan yang dilakukan menggunakan teori kuantum dari
Planck.
Dari percobaan yang dilakukannya ketika melihat
penampakan sinar yang berada disekitar cahaya berupa bola
pejal ataupun nyala api bahkan listrik tegangan tinggi. Dari hal
tersebut Bohr pun menyempurnakan penelitian dari teori yang
diajukan oleh Rutherford. Para ahli kadang memberikan istilah
teori atom Rutherford-Bohr.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya. Bohr pun


mengemukakan teori yang di milikinya yang menyebutkan
bahwa elektron yang bermuatan negatif berputar
mengengelilingi inti atom yang bermuatan atom positif pada
jalur lintasanya tersendiri. Dan setiap lintasan elektron yang
memiliki orbitnya tersendiri memiliki kekuatannya elektronnya
tersendiri.

Dengan elektron terluar merupakan elektron yang paling


mudah lepas atau berpindah. Sedangkan, elektron yang
paling dekat dengan inti merupakan elektron yang paling sulit
untuk berpindah. Ketika elektronakan berpindah dari satu orbit
ke orbit lain. Maka, diperlukan suatu energi yang berfungsi
untuk memindahkan atau menghandatkan muatan elektron ke
lintasan yang lemah atapun menarik ke lintasan yang terdekat
dengan inti atom.
Model Atom Niels Bohr

Sumber: Enjier.com

Dari penjelasan teori atom Bohr. Niels Bohr pun


menggambarkan model atom Bohr dengan bentuk seperti tata
surya yang terkadang diistilahkan sebagai model atom tata
surya. Dimana, Bohr menjelaskan bahwa model atom Bohr
sebagai berikut :

1. Elektron yang berada di lintasannya tersendiri


mengelilingi inti atom dengan setiap elektron berada
pada lintasanya tersendiri. Dalam hal ini Niels Bohr
memisalkan dengan istilah lintasan K, L, M, … dan
lintasan seterusnya.
2. Setiap elektron yang berotasi pada lintasanya dan
bersifat stasioner. Maka, energi elektron terhadapt inti
atom dalam struktur atom akan bersifat tetap. Artinya,
tidak akan ada energi yang diserap ataupun diemisikan
satu sama lain.
3. Setiap muatan elektron dalam setiap lintasan dapat
berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain dengan
setiap lintasan akan membutuhkan energi yang
berbeda. Dari energi yang dibutuhkan oleh setiap
elektron disetiap lintasan kulit tersebut akan membuat
elektron mampu berpindah dari satu orbit ke orbit
lainnya. Dimana, besarnya energi yang diperlukan
untuk berpindah dapat dihitung dengan persamaan
Planck.
4. Setiap Orbit stasioner muatan elektron yang
mengelilingi inti atom momentum sudut. Dimana,
besarnya jumlah sudut merupakan kelipatan
dari nh/2π. Dimana, setiap n merupakan bilangan
kulangan kuantum dan h merupakan tetapan Planck.
Setiap kulit atom yang dilambangkan dengan n = 1, n =
2, n = 3. dan seterusnya.
Dengan demikian, banyaknya orbit setiap atom dalam tabel
periodik memiliki nilai tersendiri dan mempengaruhi
banyaknya jumlah elektron pada setiap orbit tersebut. Namun,
pada teori atom Bohr ini masih terdapat kekurangan yang
sampai sekarang masih berusaha untuk disempurkana oleh
setiap ilmuan yang ada

A. PENGERTIAN ATOM
Kata atom berasal dari bahasa Yunani “Atomos” yang berarti tidak dapat
dibagi-bagi. Semua material di dunia ini memiliki bagian yang kecil-kecil,
sehingga jika bagian tersebut dibagi lagi, maka terdapatlah bagian paling kecil
yang tidak dapat dibagi lagi, hal itulah yang disebtu dengan atom. Atom adalah
penyusun materi terkecil dari segala materi yang ada.

Atom terdiri dari nucleus (inti atom), dan dikelilingi oleh elektron yang memiliki
muatan negative. Pada inti atom, terdapat proton yang berumatan positif dan
neutron yang tidak memiliki muatan (netral). Atom memiliki diameter sekitar 6-
30 nm. Partikel-partikel seperti proton, neutron dan electron terikat dengan
atom oleh karena adanya suatu gaya elektormagnetik.

Karena gaya elektromagnetik pula, atom dapat bergabung bersama dengan


atom-atom yang lain sehingga membentuk sebuah molekul. Sampai dengan
saat ini, belum ada satupun alat atau teknologi yang dapat melihat atom.
PENGERTIAN, SEJARAH DAN TEORI ATOM

Beberapa pengertian atom menurut para ahli yaitu :


1. Leucipus dan Democritus mengatakan bahwa atom adalah
bagain terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi menjadi
bagian-bagian tertentu. atom merupakan penyusun segala materi
yang ada di dunia ini.
2. John Dalton, mengatakan bahwa atom ialah partikel terkecil
daripada suatu zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi partikel
yang lebih kecil melalui reaksi kimia biasa.
3. Joseph John Thompson berpendapat bahwa atom merupakan
sebuah bola yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh electron seperti
roti kismis
4. Ernest Rutherford berpendapat bahwasanya atom ialah atom
merupakan partikel yang terdiri dari neutron dan proton serta dikelilingi
oleh electron.

Terdapat penekanan yang harus dimengerti oleh setiap orang bahwasanya


atom yang tidak dapat dibagi lagi memiliki artian bahwa atom yang masih
dapat dibagi seperti halnya atom oksigen yang dipisah dari partikel dasar
proton, neutron dan elektron bukan merupakan sebuah atom lagi, melainkan
sudah menjadi ion. Artinya, jika atom tersebut dipisahkan dengan zat atau
partikel dasarnya, maka zat tersebut tidak dapat dikatakan atom lagi, sudah
menjadi ion.

B. SEJARAH PENEMUAN ATOM


Sejarah tentang penemuan atom dimulai ketika John Dalton mengggas
sebuah teori tentang atom pad atahun 1803. Kemudian, terdapat beberapa
penelitian yang mendukung teori atom yang dikemukakan oleh John Dalton,
speerti Michael Faraday yang menemukan teori pemecahan molekul
menggunakan elektrolisis pada tahun 1832, dan J.Plucker yang menemukan
tabung katoda pada tahun 1839.

Kemudian diikuti penemuan Dmitri Mendelev tentang hukum periodic pada


tahun 1869, lalu John C.Maxwell pada tahun 1873 yang melakukan penelitian
tentang listrik dan medan listrik. Setelah itu terdapat Sir Willian Crookes yang
pada tahun 1870 melalui penelitian eksperimental menemukan bahwa suatu
electron memiliki massa tertentu melalui percobaan penembakan sinar
katoda.
Lalu ada penelitian dari E.Goldstein yang menemukan proton bermuatan
positif. Kemudian G.J Stoney yang berhasil menemukan partikel penyusun
atom yang bermuatan negative yaitu electron. Dan kemudian penelitian oleh
Wilhelm Roentgen yang menemukan X-Ray.

Rutherford kemudian membuat hipotesis berdasarkan penelitiannya yang


mengatakan bahwa terdapat suatu inti atom selain proton yang menjaga
keseimbangan atom. Hipotesis Rutherford ini kemudian dibuktikan oleh James
Chadwik pada tahun 1932 dengan menemukan partikel atom yang bermuatan
netral yang disebut dengan neutron.

C. TEORI – TEORI ATOM


Teori-teori atom selalu mengalami perkembangan-perkembangan dari waktu
ke waktu sesuai dengan penemuan-penemuan baru yang ditemukan oleh para
ahli. Teori tentang atom telah dimulai sejak abad sebelum masehi. Seorang
ahli filsafat Yunani yang bernama Demokritus berpendapat bahwa sebuah
materi bersifat diskontinu, jika materi tersebut dibelah secara terus-menerus,
maka akan didapatkan bagian yang tidak dapat dibelah lagi. Bagian tersebut
dinamakan dengan atom.

1. Teori Atom Dalton


Teori ini disapampaikan oleh John Dalton pad atahun 1803 M. ia berpendapat
berdasarkan dua hukum yang diambil, yaitu hukum kekekalan massa
(Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum Prouts). Dalam hukum
kekekalan massa, lavosier mengatakan bahwa “massa total zat-zat sebelum
reaksi sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Begitu juga dengan
hukum susunan tetap, Prouts berpendapat “perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum itu, maka Dalton
menarik kesimpulannya yaitu :
 Atom merupakan bagian terkecil materi yang tidak dapat dibagi lagi
 Atom berbentuk mirip seperti bola pejal yang snagat kecil, suatu atom
memiliki unsur-unsur memiliki atom-atom yang identikdan berbeda dengan
unsur yang berbeda
 Atom-atom jika bergabung maka akan membentuk suatu senyawa
dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
 Reaksi kimia merupakan pemisahan ataupun penggabungan atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan

Teori atom Dalton memunculkan satu kelemahan, yaitu tidak dapat


menjelaskan bagaimana suatu materi dapat menghantarkan listrik.
Bagaimana mungkin sebuah bola pejal menghantarkan listrik, karena listrik itu
dihantarkan oleh electron yang bergerak.
TEORI ATOM DALTON

2. Teori Atom Thomson


Teori ini dikemukakan oleh Joseph John Thomson. Berawal dari penemuan
tabung katode oleh William Crooker, maka Thompson kemudian meneliti lebih
lanjut tentang sinar katode. Ia menemukan bahwasanya sinar katode
merupakan sebuah partikel, karena sinar ini dapat memutar baling-baling yang
diletakkan antara katode dan anode. Dari hasil inilah ia menyusun kesimpulan
bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan
negative dan selanjutnya disebut dengan electron.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa atom merupakan partikel yang bersifat
netral, oleh karena electron bermuatan negative, maka harus ada suatu
partikel lain yang mampu untuk menteralkan hal tersebut, yaitu partikel positif.

Teori atom Thomson berbunyi “Atom merupakan partikel yang berbentuk


seperti bola pejal dengan muatan positif, dan dialamnya tersebar muatan
negatif”. Bola atom ini dapat diumpakan seperti jambu biji yang terkelupas
kulitnya. Electron di dalam atom persis seperti biji jambu yang tersebar merata
di dalam jambu. Teori Thompson memperbaiki kelemahan dari teori atom
Dalton.

TEORI ATOM THOMSON


3. Teori Atom Rutherford
Rutherford dibantu oleh dua orang muridnya yaitu Hans Geigerden dan Erners
Masreden melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa di
suatu lempeng emas tipis. Sebelum dilakukan percobaan ini, terlebih dahulu
sudah ditemukan partikel alfa yang bersifat positif dan bergerak lurus, serta
berdaya tembus besar, sehingga dapat menembus lembaran tipis emas.

Dari hasil penelitian ini, mereka menemukan bahwasanya ketika ditembakkan


sinar alfa ke lempengan tipis emas, maka sebagian partikel alfa akan
diteruskan (walaupun terdapat penyimpangan sudut kurang dari 1`), tetapi dari
pengamatan Marsden ditemukan bahwa satu dari 20.000 partikel alfa akan
membelok dengan sudut 90` atau bahkan lebih.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
 Atom bukan berbentuk bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
 Jika lempeng emas itu dianggap sebagai lapisan atom-atom emas,
maka di dalam atom emas didapat partikel yang sangat kecil bermuatan positif
 Partikel positif itu merupakan partikel penyusun inti atom, dan ukuran
inti atom lebih kecil 10.000 kali dari ukuran atom
TEORI ATOM RUTHERFORD

4. Teori Atom Bohr


Pada tahun 1913, seorang pakar fisika bernama Neils Bohr berusaha untuk
memperbaiki teori yang dikemukakan oleh Rutherford. Ia melakukan sebuah
percobaan yang dikenal dengan spectrum atom hydrogen. Dalam percobaan
ini, ia berhasil menemukan gambaran mengenai bagaimana keadaan electron
yang menempati daerah inti atom. Teori Bohr menggabungkan antara teori
mekanika kuantum yang ditemukan oleh Planck dengan teori Rutherford yang
dikemukakan oleh Rutherford. Kemudian, Bohr mengungkapkan empat
postulatnya, yaitu :
 Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang boleh bagi satu electron
dalam satu atom hydrogen. Orbit ini dikenal dengan orbit stationer (menetap)
electron dan merupkaan lintasan melingkar di sekeliling inti
 Selama electron berada di lintasan stationer, energy elektorn akan
tetap sehingga tidak ada energy dalam bentuk radiasi yang dipancarkan atau
diserap
 Elektron dapat berpindah dari satu lintasan stationer ke lintasan
stationer yang lain. Perpindahan ini juga akan memakan energy sesuai
dengan persamaan Plank E2-E1 =hf
 Lintasan stationer yang dibolehkan memiliki besaran dengan sifat-sifat
tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut.

Bohr juga mengungkapkan bahwa electron-elektron mengelilingi inti pada


lintasan-lintasan tertentuyang disebut kulit electron atau kulit energy. Tingkat
energy yang paling rendah adalah kulit electron yang paling dalam, dan
semakin besar nomor kulitnya, maka semakin besar tingkat energinya.

D. PARTIKEL DASAR ATOM (PROTON, NEUTRON DAN ELEKTRON)


Seperti yang telah disebutkan di atas, atom sebenarnya dikelilingi oleh proton
yang ebrmuatan positif, neutron yang bermuatan netral, dan electron yang
bermuatan negative. Adanya partikel dasar ini tidak terlepas dari pengaruh
gaya elektromagnetik yang mengikat partikel-pertikel ini. Pengertian dari
masing-masing partikel dasar suatu atom adalah :

1. Proton
Proton merupakan partikel dasar yang memiliki muatan positif (+1) dan
memiliki diameter hanya 1/3 diameter electron. Akan tetapi, proton memiliki
massa sekitar 1840 kali electron

2. Neutron
Neutron merupakan partikel dasar yang tidak memiliki muatan (netral), dan
memiliki massa yang sama dengan gabungan antara massa proton dan massa
electron

3. Elektron
Merupakan partikel dasar yang memiliki muatan negative (-1) dan memiliki
massa paling ringan diantara partikel lainnya yang hanya 1/1840 kali massa
proton atau neutron.
PARTIKEL DASAR ATOM

E. Partikel-Partikel Atom
1. Partikel Subatom
Walaupun definisi atom menyebutkan bahwa atom ialah bagian terkecil dari
material yang tidak dapat dibagi lagi, dalam ilmu modern, atom sendiri
tersusun atas beberapa partikel subatom. Partikel subatom ini meliputi proton,
elektron dan neutron.

2. Inti Atom
Inti atom terdiri dari proton dan neutron yang terikat di inti atom oleh suatu
gaya elektromagnetik. Proton dan nutron itu disebut dengan nucleon
(penyusun inti). Inti atom memiliki diameter berkisar 10-15 nm. Atom dari unsur
kimia yang sama memiliki jumlah proton yang sama pula. Suatu unsur dapat
memiliki variasi jumlah neutron yang disebut dengan isotop.

3. Awan Elektron
Awan partikel merupakan suatu daerah dalam sumur potensi dimana tiap-tiap
electron menghasilkan sejenis gelombang diam (gelombang yang tidak
bergerak).

F. Sifat-Sifat Atom
1. Sifat Nuklir
Sifat nuklir (radioaktif) hanya dimiliki oleh unsur-unsur atom yang memiliki
nomor atom lebih dari 82. Dari sekitar 339 nuklida yang sudah ditemukan
secar alami di bumi, sebanyak 269 diantaranya belum terpantau secara
menyeluruh. Pada unsur kima, 80 dari unsur yang diketahui memiliki satu atau
lebih isotope stabil. Unsur 43, 63, dan semu aunsur yang memiliki nomor atom
lebih dari 82 tidak memiliki isotope stabil. Hal inilah yang menyebabkan unsur
tersebut memiliki sifat radioaktif.

2. Massa Atom
Jumlah keseluruhan dari partikel dasar dalam suatu atom disebut dengan
nomor massa. Massa atom dalam keadaan diam dinilai dengan menggunakan
satuan Dalton. Massa atom dalam unsur yang berbeda memiliki massa yang
bervariasi. Massa tersebut tergantung dari jumlah proton dan neutron dalam
intinya. Semakin besar massa atom, maka semakin kecillah atom tersebut.

3. Nomor Atom
Atom-atom dalam zat yang berbeda memiliki jumlah proton yang tidak
sama dalam intinya. Jumlah proton dalam inti ini disebut dengan nomor atom.

4. Gaya Atom
Gaya elektromagnetik menjaga elektron yang bermuatan negatif agar tetap
berada orbit sekeliling inti muatan positif. Terdapat gaya tarik inti yang
merupakan gaya paling kuat yang menjaga proton dan neutron tetap berada
dalam inti atom. Gaya inti seratus kali lebih kuat daripada gaya
elektromagnetik.

Anda mungkin juga menyukai