= 107,87 sma
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di
dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena
muatan listriknya. semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton
bermuatan positif (+) . sementara itu neutron bermuatan netral. Elektron
bermuatan yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton yang bermuatan positif
(+) pada inti atom.
Dalam hal ini, semua atom di alam semesta akan terjadi bermuatan positif (+)
karena ada kelebihan muatan listrik positif (+) di dalam proton. Akibatnya, semua
atom akan saling bertolak satu sama lain.
A. Perkembangan Teori Atom
Konsep atom dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen
yang menyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu
pengetahuan dan filsafat.
Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805),
kemudian dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan
oleh Bohr (1914)
dibagi-bagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pegal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang
berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan
bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom
hidrogen dan atom-atom oksigen.
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan
Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pegal seperti bola
tolak peluru.
Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron yang tersusun
kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, tetapi hanya
suatu keboleh jadian saja.
1. Elektron
Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875).
Hasil ekperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah
katode menuju ke anode yang disebut sinar katode.
George Johnstone Stoney (1891) yand mengusulkan nama sinar katode disebut
“elektron”. Kelemahan dari stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron
terhadap perbedaan sifat antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur
lainya. Antonine Henri
Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke
arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan
negatif dalam suatu atom.
Besarnya muatan dalam eletron ditemukan oleh Robert Andreww miliki (1908)
melalui percobaan tetes Minyak Milikan seperti gambar berikut.
Minyak disemprotkan kedalam tabung yang bermuatan litrik. Akibat gaya tarik
grafitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak
diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil
percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron-1 dan massa elektron
0.
2. Proton
Jika massa elektron 0 bearti
suatu partikel tidak mempunyai massa. Namun pada kenyataan nya partikel materi
mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom netral. Eugene
Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode,
yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang
menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melalui
lubang pada katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas
hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa
maupun muatanya, sehingga partikel ini disebut proton. Massa proton = 1 sma
(satuan massa atom) dan muatan proton = +1
3. Inti atom
berikut.
4. Neutron
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur
tersebut. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom
tersusun, atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang
tersebar dalam kulit-kulitnya. Secara sistematis dapat digambarkan partikel-
partikel sub atom berikut.
Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang dalamnya terdapat inti yang
sangat kecil di mana massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh
elektron-elektron yang bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton
dan neutron. Jumlah proton dalam inti atom menentukan muatan inti atom,
sedangkan massa atom inti ditentukan oleh banyaknya proton dan neutron.
Selanjutnya ketiga partikel sub atom (proton, neutron, dan elektron ) dangan
kombinasi tertentu membentuk atom suatu unsur yang lambangnya dapat
dituliskan :
A : nomor massa
1.
1. Lihatlah nomor dari tabel periodik. Nomor atom selalu labih kecil dari
nomor massa
2. Nomor atom merupakan jumlah proton. Oleh karena sifat atom netral,
maka nomor atom juga merupakan jumlah elekton
3. Susunan elektron-elektron dalam level-level energi, selalu isi level
terdalam sebelum mengisi level luar
Dua hal yang penting diperhatikan jika anda melihat susunan daam tabel periodik.
1. Jumlah elektron tingkat terluar (atau kulit terluar)sama dengan nomor golongan
(kecuali helium yang memiliki 2 elektron. Gas mulia biasa disebut dengan
golonga 0 bukan golongan 8). Hal ini berlaku diseluruh golongan unsur pada
tabel periodik (kecuali unsur-unsur transisi). Jadi, jika anda mengetahui bahwa
barium terletak pada golongan 2, bearti barium memiliki 2 elektron pada
tingkat teluar.
2. Gas mulia memiliki elektron penuh pada tingkat terluar
D. Nomor Atom dan Nomor Massa
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan
partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A)
Penulisan lombang atom unsur menyetarakan nomor atom dan nomor massa.
Dimana :
A = nomor massa
Z = nomor atom
X = lambang unsur
Atau
Nomor atom (Z) menujukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron
dalam atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur. Oleh
karena atom bersifat netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronya,
sehingga nomor atom juga menujukkan jumlah elektron. Elektron inilah yang
nantinya paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis agak ke bawah
sebelum lambang unsur
Massa elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan
oleh inti atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya
proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis
agak ke atas sebelum lambang unsur.
E. Isotop, Isobar, dan Isoton suatu Unsur
1. Isotop
Isotop adalah atom yang mempunyai nomor sama tetapi memiliki nomor massa
berbeda
Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektron
valensinya sama.
Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menetukan massa atom relatif (Ar)
atom tersebut berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop
2. Isobar
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa
sama.
3. Isoton
1. Konfigurasi Elektron
Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari yang terdekat
dengan inti atom.
Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum
sesuai daya tampung kulit tersebut. Jadi masing ada sisa elektron yang tidak dapat
ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.
2. Elektron Valensi
Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan reaksi kimia
adalah elektron pada kulit terluar atau elektron valensi.
Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat
pada kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Perhatikan Tabel untuk
menentukan jumlah elektron valensi
Unsur –unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki
sifat kimia yang sama pula.
Sumber: sitepoint.com
Sumber: Enjiner.com
Sumber: mfyeni.wordpress.com
Sumber : Enjiner.com
Sumber: kokimia.com
Sumber: Enjier.com
A. PENGERTIAN ATOM
Kata atom berasal dari bahasa Yunani “Atomos” yang berarti tidak dapat
dibagi-bagi. Semua material di dunia ini memiliki bagian yang kecil-kecil,
sehingga jika bagian tersebut dibagi lagi, maka terdapatlah bagian paling kecil
yang tidak dapat dibagi lagi, hal itulah yang disebtu dengan atom. Atom adalah
penyusun materi terkecil dari segala materi yang ada.
Atom terdiri dari nucleus (inti atom), dan dikelilingi oleh elektron yang memiliki
muatan negative. Pada inti atom, terdapat proton yang berumatan positif dan
neutron yang tidak memiliki muatan (netral). Atom memiliki diameter sekitar 6-
30 nm. Partikel-partikel seperti proton, neutron dan electron terikat dengan
atom oleh karena adanya suatu gaya elektormagnetik.
1. Proton
Proton merupakan partikel dasar yang memiliki muatan positif (+1) dan
memiliki diameter hanya 1/3 diameter electron. Akan tetapi, proton memiliki
massa sekitar 1840 kali electron
2. Neutron
Neutron merupakan partikel dasar yang tidak memiliki muatan (netral), dan
memiliki massa yang sama dengan gabungan antara massa proton dan massa
electron
3. Elektron
Merupakan partikel dasar yang memiliki muatan negative (-1) dan memiliki
massa paling ringan diantara partikel lainnya yang hanya 1/1840 kali massa
proton atau neutron.
PARTIKEL DASAR ATOM
E. Partikel-Partikel Atom
1. Partikel Subatom
Walaupun definisi atom menyebutkan bahwa atom ialah bagian terkecil dari
material yang tidak dapat dibagi lagi, dalam ilmu modern, atom sendiri
tersusun atas beberapa partikel subatom. Partikel subatom ini meliputi proton,
elektron dan neutron.
2. Inti Atom
Inti atom terdiri dari proton dan neutron yang terikat di inti atom oleh suatu
gaya elektromagnetik. Proton dan nutron itu disebut dengan nucleon
(penyusun inti). Inti atom memiliki diameter berkisar 10-15 nm. Atom dari unsur
kimia yang sama memiliki jumlah proton yang sama pula. Suatu unsur dapat
memiliki variasi jumlah neutron yang disebut dengan isotop.
3. Awan Elektron
Awan partikel merupakan suatu daerah dalam sumur potensi dimana tiap-tiap
electron menghasilkan sejenis gelombang diam (gelombang yang tidak
bergerak).
F. Sifat-Sifat Atom
1. Sifat Nuklir
Sifat nuklir (radioaktif) hanya dimiliki oleh unsur-unsur atom yang memiliki
nomor atom lebih dari 82. Dari sekitar 339 nuklida yang sudah ditemukan
secar alami di bumi, sebanyak 269 diantaranya belum terpantau secara
menyeluruh. Pada unsur kima, 80 dari unsur yang diketahui memiliki satu atau
lebih isotope stabil. Unsur 43, 63, dan semu aunsur yang memiliki nomor atom
lebih dari 82 tidak memiliki isotope stabil. Hal inilah yang menyebabkan unsur
tersebut memiliki sifat radioaktif.
2. Massa Atom
Jumlah keseluruhan dari partikel dasar dalam suatu atom disebut dengan
nomor massa. Massa atom dalam keadaan diam dinilai dengan menggunakan
satuan Dalton. Massa atom dalam unsur yang berbeda memiliki massa yang
bervariasi. Massa tersebut tergantung dari jumlah proton dan neutron dalam
intinya. Semakin besar massa atom, maka semakin kecillah atom tersebut.
3. Nomor Atom
Atom-atom dalam zat yang berbeda memiliki jumlah proton yang tidak
sama dalam intinya. Jumlah proton dalam inti ini disebut dengan nomor atom.
4. Gaya Atom
Gaya elektromagnetik menjaga elektron yang bermuatan negatif agar tetap
berada orbit sekeliling inti muatan positif. Terdapat gaya tarik inti yang
merupakan gaya paling kuat yang menjaga proton dan neutron tetap berada
dalam inti atom. Gaya inti seratus kali lebih kuat daripada gaya
elektromagnetik.