Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENDAHULUAN

Nama : Rayvaldo Hasan Pratama

Nrp : 0417040047

Kelas : D4 PE 3B

 MCB (Miniature Circuit Breaker)


atau Miniatur Pemutus Sirkuit adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi
sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus yang berlebihan. Dengan kata lain, MCB
dapat memutuskan arus listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB
tesebut melebihi nilai yang ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi normal, MCB
dapat berfungsi sebagai saklar yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik
secara manual. Prinsip kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)

Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat
menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi Kelebihan
Beban (Overload) ataupun Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit), MCB akan
beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang melewatinya. Secara
visual, kita dapat melihat perpindahan Knob atau tombol dari kondisi ON menjadi
kondisi OFF. Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan dua cara seperti yang terlihat
pada gambar dibawah ini yaitu dengan cara Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan
arus listrik secara Magnetik) dan Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik
secara Thermal/Suhu).

 MCCB
adalah singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker, dari namanya dapat diartikan
bahwa MCCB adalah suatu alat pemutus rangkaian yang berbentuk kotak/persegi. MCCB
juga tak hanya berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian listrik, selain itu
MCCB juga memiliki kemampuan memutus secara otomatis saat dibebani dengan arus
yang melebih kapasitas maksimal MCCB tersebut.
 NFB
atau No Fuse Breaker berfungsi sebagai pembatas arus listrik dari beban lebih. Bila arus
yang mengalir pada NFB ini melebihi dari In (arus nominal) pada NFB, maka NFB ini
akan memutuskan arus ke beban. NFB dalam bahasa indonesia bisa diartikan sebagai
pemutus tanpa sekering.
 Fuse
atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen yang berfungsi
sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse
(Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus pendek yang akan meleleh dan
terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus
pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse
(sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam
Rangkaian Elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam
rangkaian Elektronika yang bersangkutan
 Fuse cut out
atau biasa disingkat FCO adalah peralatan proteksi yang bekerja apabila terjadi gangguan
arus lebih. Alat ini akan memutuskan rangkaian listrik yang satu dengan yang lain apabila
dilewati arus yang melewati kapasitas kerjanya.
 Arrester
atau dikenal dengan Surge Arrester adalah suatu alat yang berfungsi untuk melindungi
instalasi listrik, peralatan listrik, alat elektronik saat terjadi lonjakan tegangan atau
tegangan lebih (Over Voltage), Saat terjadi Lonjakan tegangan, maka Surge Arrester akan
mengalirkan lonjakan tegangan listrik tersebut menuju bumi, sehingga lonjakan tegangan
tersebut tidak sampai merusak berbagai peralatan listrik maupun alat elektronik.
 Current transformer (CT)
atau Trafo Arus adalah peralatan pada sistem tenaga listrik yang berupa trafo yang
digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya hingga ratusan ampere dan arus yang
mengalir pada jaringan tegangan tinggi.
 Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan pemutus
rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan
menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai
dengan ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal.
 Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS) adalah suatu peralatan sistem tenaga
listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah rangkaian listrik tanpa arus beban
(memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain yang bertegangan), dimana pembukaan
atau penutupan PMS ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi tanpa beban. Pemisah adalah
suatu alat untuk memisahkan tegangan pada peralatan instalasi tegangan tinggi.
 ATS merupakan singkatan dari kata Automatic Transfer switch, alat ini berfungsi untuk
memindahkan koneksi antara sumber tegangan listrik satu dengan sumber tegangan listrik
lainnya secara automatis.
 AVR singkatan dari Automatic Voltage Regulator, yang lebih dikenal dengan sebutan
Stabilizer yang berfungsi untuk mengatur tegangan listrik secara otomatis.
AMF adalah singkatan dari kata Automatic Main Failure. Alat ini berfungsi untuk menya
lakan mesin genset jika beban yang di layani kehilangansumber energi listrik utama/PLN.
Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui fungsialat ini, yaitu sebuah alat yang berfungsi
menylakan genset jika sumber listrikutama mati/padam (dilakukan oleh AMF) dan
menghubungkan daya/listrik yangdihasilkan oleh genset terhadap beban (dilakukan Oleh
ATS).

 SSO atau Auto Seksionalizer adalah saklar yang dilengkapi dengan kontrol

elektronik/ mekanik yang digunakan sebagai pengaman seksi Jaringan Tegangan


Menengah. SSO sebagai alat pemutus rangkaian/beban untuk memisah-misahkan saluran

utama dalam beberapa seksi, agar pada keadaan gangguan permanen, luas

daerah (jaringan) yang harus dibebaskan di sekitar lokasi gangguan sekecil

mungkin

 Recloser(pbo) adalah rangkaian listrik yang terdiri pemutus tenaga yang

dilengkapi kotak kontrol elektonik (Electronic Control Box), yaitu suatu

peralatan elektronik sebagai kelengkapan recloser dimana peralatan ini tidak


berhubungan dengan tegangan menengah dan pada peralatan ini recloser dapat

dikendalikan cara pelepasannya. Dari dalam kotak kontrol inilah pengaturan

(setting) recloser dapat ditentukan.

Alat pengaman ini bekerja secara otomatis guna mengamankan suatu sistem dari arus
lebih yang diakibatkan adanya gangguan hubung singkat.

 Disconnecting Switch (DS) adalah suatu peralatan sistem tenaga listrik yang berfungsi
sebagai saklar pemisah rangkaian listrik tanpa arus beban (memisahkan peralatan listrik
dari peralatan lain yang bertegangan), dimana pembukaan atau penutupan PMS ini hanya
dapat dilakukan dalam kondisi tanpa beban.
 Swich pemutus beban (Load Break Switch, LBS) merupakan saklar atau pemutus arus
tiga fase untuk penempatan di luar ruas pada tiang pancang, yang dikendalikan secara
elektronis. Switch dengan penempatan di atas tiang pancang ini dioptimalkan melalui
control jarak jauh dan skema otomatisasi. Swich pemutus beban juga merupakan sebuah
sistem penginterupsi hampa yang terisolasi oleh gas SF6 dalam sebuah tangki baja anti
karat dan disegel.
 RCCB adalah modul tambahan selain MCB standard yang terpasang di meteran listrik
maupun di panel control di rumah.

RCCB adalah semacam Circuit Breaker yang bereaksi lebih cepat dari MCB. Alat ini
akan memonitor listrik sewaktu-waktu apabila terdapat short atau kabel terkelupas dan
mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian.

 Capacitor voltage transformer


Trafo tegangan kapasitor, adalah transformator yang digunakan dalam sistem daya untuk
menurunkan sinyal tegangan ekstra tinggi dan memberikan sinyal tegangan rendah, untuk
mengukur atau mengoperasikan relay pelindung

 Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan muatan
listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnyaterikat kuat pada atom-atomnya. Bahan-
bahan ini dipergunakan dalam alat-alat elektronika sebagai isolator, atau penghambat
mengalirnya arus listrik. Isolator berguna pula sebagai penopang beban atau pemisah
antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar atau atara konduktor.
 Hubungan pendek
Hubungan pendek atau korsleting adalah suatu hubungan dengan tahanan listrik yang
sangat kecil, mengakibatkan aliran listrik yang sangat besar dan bila tidak ditangani dapat
mengakibatkan ledakan dan kebakaran.

 Voltage drop
Tegangan drop menggambarkan bagaimana energi yang disuplai oleh sumber tegangan
berkurang saat arus listrik bergerak melalui elemen pasif dari rangkaian listrik.
 Grounding atau Pentanahan adalah sistem pentanahan yang terpasang pada suatu instalasi
listrik yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari
kebocoran tegangan atau arus dari sambaran petir ke bumi. Cara pemasangan grounding
ini dapat menggunakan sebuah elektroda khusus untuk pembumian yang ditanam di
bawah tanah.
 Busbar adalah bentuk besarnya dari isi kabel (tembaga). Fungsinya tetap sama, yaitu
menghantarkan listrik.
 Kubikel ialah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi sebagai peng
endali, penghubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga
listrik.

Anda mungkin juga menyukai