Gambar 1.1 Bersama Kelompok Bank Sampah Walah Kelurahan Sungai Baru
Gambar 1.3 Pengolahan Sampah Rumah Tangga menjadi Pupuk Organik di Rw.15 Rt.01 Kp.Teluk
Rubiah Kelurahan Tanjung
Salah satu pengelola sampah rumah tangga yaitu Bpk. M.Taufik sekaligus Ketua Rt.01
Rw.15 Teluk Rubiah juga sudah melakukan proses pengolahan sampah rumah tangga
menjadi pupuk kompos, dengan bermodalkan pengalaman dari BLH beliau dengan gigih
mencoba melakukan terobosan untuk membuat kompos sendiri dan digunakan untuk
pribadi dan dijual untuk kebutuhan tanaman yang ada disekitar rumahnya. Inilah salah
satu contoh mengajak masyarakat untuk hidup bersih sehat dengan mengelola sampah
menjadi nilai ekonomis.
Pengolahan sampah organik maupun rumput yang dijadikan bahan dasar pembuatan
Kompos.
KSM Muara Jepu bersama lembaga pendidikan, Pokja Desa Sehat maupun pengelola
mendapatkan sosialisasi bagaimana pemanfaatan dan pengolahan sampah organik dan
anorganik dari Bank Sampah.
Gambar 1.8 Sosialisasi KSM Muara Jepu tentang Pupuk Organik kepada Masyarakat
KSM Muara Jepu juga melakukan sosialisasi dalam penggunaan Hasil Olahan berupa kompos
Organik kepada para petani lada di desa Pelangas, maupun pemanfaatan lahan untuk
tanaman produktif sebagai percontohan penggunaan kompos.
Gambar 1.9 Tanaman Lada yang menggunakan hasil olahan Pupuk Organik dari Sampah
Pasar Muntok memperoleh penghargaan pasar tertib ukur tahun 2014 oleh Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia (terlampir) berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan
pengawasan dan pembinaan terpadu, penggunaan UTTP tahun 2014 di Pasar Tradisional
karena pasar Muntok telah memenuhi 6 kriteria pasar tertib ukur.
Selain Pasar Muntok terdapat juga pasar Parittiga yang terletak di desa Puput Kecamatan
Parittiga maupun Pasar Tempilang dan Benteng Kota kecamatan Tempilang, Pokja Pasar telah
berjalan aktif .
1. Kegiatan pada hari minggu tanggal 6 November 2016,
a. Penyuluhan Ketua POKJA PASAR SEHAT tentang tugas-tugas yang harus dilakukan
setiap anggota/pedagang pasar parittiga.
b. Penyuluhan tentang penampungan limbah ikan agar baunya tidak mencemari udara
sekitar.
c. Gotong royong membersihkan Bandar/gorong-gorong yang mampet disekitar pasar ikan
parittiga.
2. Kegiatan pada hari jum’at tanggal 18 Desember 2016,
a. Penyuluhan Ketua POKJA PASAR SEHAT tentang kebersihan MCK pasar agar dirawat
bersama-sama dan kebersihan air yang diutamakan.
b. Gotong royong membersihkan genangan air yang dapat menimbulkan nyamuk demam
berdarah berkembangbiak.
Kegiatan pemerintah lainnya yang mendukung tercapainya Kawasan Permukiman, Sarana
dan Prasarana Sehat yaitu :
a. TAHUN 2015
A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
1. Udara Bersih a. Memenuhi standar Pembinaan dan Pengawasan 20.000.000,00
ISPU Pendistribusian BBM dan LPG
b.Kendaraan bermotor Pengujian emisi/ polusi udara 66.550.000,00
memenuhi syarat emisi akibat aktivitas industri
c.Peningkatan Pencegahan dan 14.086.000,00
penggunaan bahan bakar Penanggulangan Penyakit
yang memenuhi syarat ISPA
d. Penurunan Kasus Penataan RTH 275.000.000,00
gangguan pernafasan
(ISPA/Pneumonia)
e. Penurunan Kasus TB Pemeliharaan RTH 554.400.000,00
Paru
Peningkatan edukasi dan 34.403.000,00
komunikasi masyarakat di
bidang lingkungan
Koordinasi penilaian Kota 341.247.000,00
Sehat/Adipura
Bulan Bakti Gotong Royong 99.870.400,00
Masyarakat (BBGRM)
2. Air Sungai Bersih a. Terlarang membuang Pengadaan Sarana 2.291.637.500,00
sampah ke sungai Pengolahan Limbah
B. TAHUN 2016
A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
1. Udara Bersih a. Memenuhi standar ISPU Pengujian emisi/ polusi udara 79.910.000,00
akibat aktivitas industri
b. Kendaraan bermotor Pencegahan dan 14.865.000,00
memenuhi syarat emisi Penanggulangan Penyakit
ISPA
c. Peningkatan Penataan RTH 272.410.000,00
penggunaan bahan bakar
yang memenuhi syarat
d. Penurunan Kasus Pemeliharaan RTH
gangguan pernafasan 354.400.000,00
(ISPA/Pneumonia)
e. Penurunan Kasus TB Pembangunan Taman Hijau
Paru 450.170.000,00
Peningkatan edukasi dan
komunikasi masyarakat di 37.544.000,00
bidang lingkungan
Koordinasi penilaian Kota
Sehat/Adipura 776.450.000,00
Bulan Bakti Gotong Royong
Masyarakat (BBGRM) 100.000.000,00
Inventarisasi lahan kritis
untuk produksi biomasa 239.920.000,00
2. Air Sungai a. Terlarang membuang Pengadaan Sarana
Bersih sampah ke sungai Pengolahan Limbah 1.607.730.000,00
b. Terlarang membuang Konservasi Sumber Daya Air
kotoran manusia ke dan Pengendalian Kerusakan 199.120.000,00
sungai Sumber-Sumber Air
c. Terlarang membuang Pengawasan pelaksanaan
sampah limbah industry kebijakan bidang lingkungan 194.959.000,00
ke sungai hidup
d. Adanya penataan fisik Pemantauan Kualitas
bantaran sungai Lingkungan 99.415.000,00
Rehabilitasi dan pemeliharaan
bantaran dan tanggul sungai 499.940.000,00
Mengendalikan banjir pada
daerah tangkapan air dan 5.999.380.000,00
badan-badan sungai
Pembangunan pintu air
322.800.000,00
Pelaksanaan normalisasi
saluran sungai 999.840.000,00
Normalisasi saluran drainase
terminal parittiga 150.000.000,00
Mengendalikan banjir pada
daerah tangkapan air dan 5.999.380.000,00
badan-badan sungai
3. Penyediaan Air a. Meningkatkan cakupan Konservasi Sumber Daya Air
Bersih Individu dan penggunaan air bersih dan Pengendalian Kerusakan 199.120.000,00
Umum Sumber-Sumber Air
b. Meningkatnya cakupan Pembangunan sarana dan
kualitas air minum prasarana air bersih 6.838.354.500,00
memenuhi syarat perdesaan
kesehatan
c. Peningkatan prosentase Pemeriksaan Kualitas Air
masyarakat yang Bersih 31.340.000,00
memeriksakan airnya ke
laboratorium
d. Penurunan kasus diare Konservasi Sumber Daya Air
dan Pengendalian Kerusakan 199.120.000,00
Sumber-Sumber Air
f. Terlaksananya program
jaminan kesehatan pada
pedagang
10. Sarana a. Tersedianya sarana Pemeliharaan rutin/berkala
Olahraga dan prasarana untuk berolah sarana dan prasarana olah 28.400.000,00
rekreasi Tempat raga raga
Bermain Anak-
b. Tersedianya tempat Pembangunan kawasan
anak
bermain anak-anak dan olahraga terpadu 1.500.000.000,00
rekreasi
c. Tersedianya pelayanan Rehabilitasi Wisma
kesehatan olah raga Pendidikan/Atlet 100.000.000,00
d. Meningkatnya derajat Pembangunan Sarana
kesegaran/kebugaran Olahraga 340.000.000,00
jasmani masyarakat
e. Meningkatnya
partisipasi kelompok-
kelompok masyarakat
berolah raga secara
teratur dan terukur
Pengadaan Sarana
Pengolahan Limbah 1.607.730.000,00
1. Udara Bersih
2013 1 Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Industri
2014 1 Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Industri
2015 1 Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Industri
2. Air Sungai Bersih
1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air
2013
2 Pelaksanaan normalisasi saluran sungai
1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air
2014 2 Perencanaan normalisasi saluran sungai
3 Pelaksanaan normalisasi saluran sungai
1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air
2015
2 Pelaksanaan normalisasi saluran sungai
3. Penyediaan Air Bersih Individu dan
Umum
1 Perencanaan Pembangunan Jaringan Air bersih/air minum
2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Air Bersih/air minum
3 Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana air bersih perdesaan
2013
4 Penyediaan Sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin
5 Pemeriksaan Kualitas Sarana Air Bersih
6 Koordinasi Perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
1 Koordinasi Perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana air bersih perdesaan
2014
3 Penyediaan Sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin
4 Pemeriksaan Kualitas Sarana Air Bersih
1 Pembangunan Jaringan air bersih/air minum
2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana air bersih perdesaan
2015 3 Pengawasan dan pembinaan sarana pengolahan limbah
4 Pemeriksaan Kualitas Air Bersih
5 Koordinasi Perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
4. Pembuangan Air Limbah Domestik ( rumah tangga)
1 Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
2013 2 Pembangunan Saluran Drainase/siring
3 Pengadaan Pengolahan Sarana Limbah
1 Pengadaan IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah)
2014
2 Pengelolaan Limbah dan Limbah B3
1 Pembangunan saluran drainase / siring
2015
2 Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
5. Pengelolaan Sampah
1 Bimtek Teknik Persampahan
2 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan
2013
3 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan
4 Studi Banding Pengelolaan Persampahan
1 Bimtek Teknik Persampahan
2 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan
2014 3 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan
4 Penyediaan Sarana dan Prasarana Persampahan
5 Penyediaan operasional dan pemeliharaan Sarana Prasarana TPA
1 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan
2015 2 Penyediaan operasional dan pemeliharaan Sarana Prasarana TPA
3 Bimtek Teknik Persampahan
6. Perumahan dan Pemukiman Sehat
1 Lomba Kebersihan Lingkungan RT/RW
2 Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
3 Pengkajian Pengembangan Forum Kabupaten Sehat
4 Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
2013 5 Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
6 Pencegahan penularan penyakit malaria
7 Pencegahan penularan penyakit Menular TB Paru
8 Pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD
9 Pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA
1 Pengkajian Pengembangan Forum Kabupaten Sehat
2 Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
3 Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
4 Pencegahan penularan penyakit malaria
5 Pencegahan penularan penyakit Menular TB Paru
6 Pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD
2014
7 Pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA
8 Koordinasi Lintas sektor dalam penanggulangan Penyakit Menular
9 Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
10 Lomba Kebersihan RT/RW
11 Forum Kabupaten Bangka Barat Sehat
12Fasilitasi Program SATAM EMAS
1 Pengembangan Forum Kabupaten Sehat
2 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
3 Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
4 Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
5 Pencegahan penularan penyakit Menular TB Paru
2015 6 Pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA
7 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (malaria)
8 Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
9 Lomba Kebersihan RT/RW
10 Pembangunan Sanimas (DAK)
11 Fasilitasi Sanimas IDB
12 Fasilitasi Kabupaten Kesehatan
Diatas merupakan salah satu foto keadaan udara di salah satu jalan yang ada di Muntok
Kabupaten Bangka Barat dimana udara terlihat bersih tanpa ada polusi. Daerah kawasan
Kampung Teluk rubiah ditahun 2016 ini pun melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat sudah melakukan proses penataan kawasan permukiman yang berbasis
penanganan kawasan permukiman kumuh yang sering kita kenal 100-0-100, yang berati :
100% Air minum bagi seluruh masyarakat, 0% kawasan kumuh dan 100% Sanitasi yan layak
bagi seluruh masyarakat indonesia sampai tahun 2019 sesuai dengan RPJMN 2014-2019. Dan
kampung ini pun yang dulunya dikenal dengan daerah kumuh sekarang menjadi salah satu ikon
kota muntok masyarakat berlibur selain suasana yang nyaman udaranya pun kita terasa segar
setiap hari dan ramai dikunjungi baik dari kota muntok maupun dari luar kota muntok. Sejalan
dengan hal tersebut juga Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2014-2015 telah melakukan
program SATAM EMAS yaitu Pelaksanaan Program Satu Milyar untuk Tiap Kecamatan guna
menuju pembangunan efektif, merata, adil dan selaras.
Kampung Iklim Teluk Rubiah seperti yang sudah dijelaskan juga menjadi potensi dalam
pengembangan produk udara bersih, dengan lokasi di pinggir pantai menambah suasana alam
eksotis dengan udara yang masih dikatakan cukup bersih dan daerah ini juga menjadi salah
satu pilot project terbaik diwilayah Sumatera berdasarkan dari penilaian Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Salah Satu Rumah Warga yang mendapat program SATAM EMAS di Kp. Air Samak Kelurahan
Tanjung.
Gambar 1.11 Proses Pengerjaan Rumah Sehat yang Layak Huni Program Satam Emas
Untuk peraturan yang mengatur Kawasan Tanpa Rokok berupa Surat Edaran dari Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bangka Barat kepada seluruh pegawai Dinas Kesehatan dan pegawai
fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Kabupaten Bangka Barat
Nomor: 800/1128/1.02.01/2014, bulan Mei 2014.
Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan padanan istilah bahasa inggris
Acute Respiratory Infection (ARI) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu
bagian dan atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli
(saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura
(selaput paru).
Penyakit ISPA yang menjadi fokus program kesehatan adalah Pneumonia, karena Pneumonia
merupakan salah satu penyebab utama kematian anak. Pneumonia adalah infeksi akut yang
mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia.
Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak kurang dari 2 tahun, usia lanjut
Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus mendapat
tata laksana sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus ISPA juga
menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA.
Pada tahun 2013 penemuan penderita pneumonia di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 747
penderita dari jumlah penderita sebanyak 1.919 sedangkan pada tahun 2014 penemuan
penderita pneumonia di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 905 penderita, dari jumlah
perkiraan penderita sebanyak 1.979. Pada tahun 2015 jumlah penemuan penderita
pneumonia pada balita di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 1.032 penderita, dari jumlah
perkiraan penderita sebanyak 1.260 sehingga persentase penemuan kasus pneumonia
sebanyak 81,92%. Pada tahun 2016 persentase penemuan kasus pneumonia sebanyak
83,41%. Kegiatan ISPA yang dilakukan pada tahun 2014 dan 2015 yaitu care seeking
penderita pneumonia, penyuluhan pneumonia didesa-desa dan pencatatan dan pelaporan seta
supervisi progam ISPA tingkat puskesmas.
Dari semua kasus yang ditemukan, semuanya ditangani dengan tata laksana sesuai standar,
guna mengatasi permasalahan pada tahun2014 telah dilakukan penguatan manajemen
pengelolaan program ISPA dan dokter puskesmas yang difasilitasi oleh narasumber dari
Kementerian Kesehatan.Data penemuan Kasus Pneumonia Balita di Kabupaten Bangka Barat.
6. Pelaksanaan program udara bersih melalui 5 gerakan: 1 milyar pohon, car free day, kawasan
tanpa rokok, fasilitas bersepeda dan berjalan kaki.
Melaksanakan empat gerakan atau lebih.
Kabupaten melaksanakan 5 kegiatan seperti gerakan tanam pohon uang didukung melalui
anggaran Provinsi Kepulauan Bangka Beliung, melaksanakan Car Free Day, menetapkan
kawasan tanpa rokok, menyelenggarakan kegiatan bersepeda dan jalan kaki. Kondisi
lingkungan di Kabupaten Bangka Barat sangat memungkinkan bagi masyarakatnya untuk
bersepeda dan berjalan kaki setiap saat.
Salah satu hutan yang terdapat di desa kapit Kecamatan Parittiga, dimana hutan ini akan
dijadikan sebagai lokasi wisata hutan diharapkan adanya hutan ini bisa menambah program
udara bersih yang ada di Kabupaten Bangka Barat.
7. Penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan: solar cell, kompor LPG, Pemanfaatan gas
metan, geotermal, danmicrohydro.
Menggunakan empat atau lebih energi alternatif.
Di Kabupaten Bangka Barat penggunaan energy alternative antara lain : solar cell shs rumah
tangga 60 unit, solar cell shs fasum 132 unit dan solar cell pju 345 unit. Untuk penggunaan gas
LPG 3 kg sebanyak 35.331 rumah tangga dan usaha mikro 134 unit. Untuk penggunaan gas
metan di 1 (satu) lokasi yaitu desa air kuang Jebus. Untuk PLTS sendiri digunakan sebagai
energi cadangan untuk membantu penerangan-penerangan di jalan raya pada malam hari.
Dalam mempertahankan ekosistem sungai dari kegiatan manusia baik yang bermukim
dibantaran kali maupun daratan Kabupaten Bangka Barat melalui Keputusan Bupati Bangka
Barat Nomor 188.45/360/2.02.01/2012 tentang Pembentukan Forum Koordinasi Daerah
Aliran Sungai (DAS).
Selain itu Pemerintah Kabupaten Bangka Barat juga telah melakukan berbagai kegiatan guna
mengembalikan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan diantaranya dengan melakukan
Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian kerusakan Sumber-sumber air serta
Pelaksanaan Normalisasi saluran sungai.
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis, untuk mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan akibat sampah Kabupaten Bangka Barat mengatur hal tersebut
melalui Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2012 tentang Pengelolan Persampahan dan
Kebersihan serta Peraturan Bupati Nomor 43 tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengelolaan Persampahan.
Gambar 1.20 Foto Kegiatan Pemantauan Sungai oleh Dinas Lingkungan Hidup
Bagi manusia air merupakan kebutuhan utama untuk berbagai keperluan seperti mandi, cuci,
kakus dan dalam produksi pangan. Mengingat bahwa berbagai penyakit dapat ditularkan
melalui air saat manusia memanfaatkan, maka untuk memutuskan penularan penyakit
tersebut diperlukan sistem penyediaan air bersih maupun air minum yang baik bagi manusia.
Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Bangka Barat telah memiliki akses terhadap
sarana air bersih. Pada tahun 2013 dari 43.935 keluarga yang diperiksa pengguna air bersih
sebanyak 38.413 sedangkan Data Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
berkualitas (layak) di Kabupaten Bangka Barat tahun 2014 sebanyak 154.174 dari 197.852
keluarga dan pada Data Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas
(layak) di Kabupaten Bangka Barat tahun 2015 sebanyak 174.211 dari 208.219 dan pada
tahun 2016 sebanyak 170.566 dari 206.2
Gambar 1.23 Proses Pemasangan SPAM Desa Air Nyato untuk Kebutuhan Air Bersih
1 Peningkatan Sarana Air Bersih Kec. Muntok 2005 APBD PDAM Baik
2 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Pangek, Kec. Simpang Teritip Kab. Bangka Barat 2006 APBN
3 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Air Bersih Kec. Jebus 2012 APBD IKK 20 Baik
4 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Air Bersih Desa Pelangas Kec. Simpang Teritip 2012 APBD Desa 25 Baik
5 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Air Bersih Kec. Tempilang 2012 APBD IKK 31 Baik
6 Optimalisasi SPAM IKK Kec. Jebus 2012 APBD IKK 50 Baik
7 Pengembangan Jaringan Pipa dan Pelayanan Air Minum Kec. Tempilang 2011 APBD IKK 50 Baik
8 Pengembangan Jaringan Air Minum (SPAM) Kec. Jebus (Parit Tiga) 2010 APBD PDAM 419 Baik
9 Kecamatan Jebus 2010 APBD IKK 100 Baik
10 Kecamatan Simpang Teritip 2009 APBD Desa 90 Baik
11 Kecamatan Jebus 2009 APBD IKK 100 Baik
12 Kecamatan Tempilang 2009 APBD IKK 148 Baik
13 Kecamatan Jebus 2008 APBD IKK 100 Baik
14 Kecamatan Jebus 2007 APBD IKK 100 Baik
15 Penambahan Proyek Peningkatan Sarana Air Bersih Kec. Muntok 2006 APBD PDAM Baik
16 Optimalisasi SPAM IKK Kec. Muntok 2013 APBD IKK 403 Baik
17 Pembangunan Jaringan Air Bersih di Dusun Terabek Kec. Muntok 2013 APBD Desa/IKK 150 Baik
18 Pembangunan Jaringan Air Bersih di Desa Belo Laut Kec. Muntok 2013 APBN IKK 120 Baik
19 Pembangunan Jaringan Air Bersih di Teluk Rubiah Laut Kec. Muntok 2013 APBN PDAM 120 Baik
20 Pembangunan Jaringan Air Bersih Desa Beruas (IPAM) 2013 APBN Desa 100
21 Pembangunan Jaringan Air Bersih Desa Rukam (IPAM) 2013 APBN Desa 100
22 Pembangunan jaringan Air Bersih di Kec. Simpang Teritip 2013 APBD Desa 71 Baik
23 Pembangunan Jaringan Air Bersih di Kec. Tempilang 2012 APBD IKK 50 Baik
24 Pengembangan Jaringan Pipa dan Pelayanan Air Minum Kec. Tempilang (Sangku & Kelumbi) 2013 APBD Desa/IKK 309 Baik
25 Pengembangan Jaringan Pipa dan Pelayanan Air Minum Kec. Kelapa (Sungai Buluh dan Mislak)
2013 APBD Desa/IKK 250 Baik
26 Pengembangan Jaringan Pipa dan Pelayanan Air Minum Desa Cupat Kec. Parit Tiga 2013 APBD Desa/IKK 161 Baik
27 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Cupat Kec. Parit Tiga Jebus Kab. Bnagka Barat 2012 APBN
28 Penyediaan P/S Air Minum Kws. MBR IKK Tempilang Kab. Bangka Barat 2012 APBN
29 Penyediaan P/S Air Minum IPA Baja Kolong Terabek Kec. Muntok Kab. Bangka Barat 2012
30 Pengadaan/Pemasangan Pipa Kolong Terabek Kec. Muntok Kab. Bangka Barat 2012
31 Pengadaan/Pemasangan Pipa Gunung Menumbing Kab. Bangka Barat 2012
32 Penyediaan P/S Air Minum Kws. MBR Tempilang Kab. Bangka Barat 2011
33 Optimalisasi SPAM IKK Kec. Jebus Kab. Bangka Barat 2011
34 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Parit Tiga Kec. Jebus Kab. Bangka Barat 2010
35 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa tanjung Niur Kec. Tempilang Kab. Bangka Barat 2009
36 Penyediaan P/S Air Minum IPA Baja Kaps. 20L/Det IKK Tempilang Kab. Bangka Barat 2009
37 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Pelangas Kec. Simpang Teritip Kab. Bangka Barat2008
38 Pembuatan Reservoir & Pengadaan Pipa Kec. Jebus Kab. Bangka Barat 2007
39 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Rambat Kec. Simpang Teritip Kab. Bangka Barat 2013
40 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Beruas Kec. Kelapa Kab. Bangka Barat 2013
41 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Rukam Kec. Jebus Kab. Bangka Barat 2013
42 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Sp. Yul Kec. Tempilang Kab. Bangka Barat 2013
43 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Penyampak Kec. Tempilang Kab. Bangka Barat 2013
44 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa SangkunKec. Tempilang Kab. Bangka Barat 2013
45 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Buyan Kelumbi Kec. Tempilang Kab. Bangka Barat2013
46 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Air Nyatoh Kec. Simpang Teritip Kab. Bangka Barat
2014
1 2 3 4
TAHUN 2015-2016
1 Pembangunan IPAL Sanimas IDB di Kelurahan Sungai Daeng 2015-2016 APBD
2 Pembangunan IPAL Sanimas IDB di Kelurahan Sungai Baru 2015-2016 APBD
3 Pembangunan IPAL Sanimas IDB di Desa Air Belo 2015-2016 APBD
TAHUN 2014
1 Pembangunan Sanimas Desa Sp. Yul di Kec. Tempilang 2014 APBD
2 Pembangunan Sanimas Desa Tugang di Kec. Kelapa 2014 APBD
3 Pembangunan Sanimas Desa Ibul di Kec. Sp. Teritip 2014 APBD
4 Pembangunan Sanimas Dusun Belit Desa Dendang di Kec. Kelapa 2014 APBD
TAHUN 2013
1 Pembangunan Sanimas di Kec.Parit Tiga (DAK) (Desa Bakit) 2013 APBD
2 Pembangunan Sanimas di Kec. Kelapa (DAK) 2013 APBD
3 Pembangunan Sanimas di Kec.Parit Tiga (Desa Semulut) 2013 APBD
4 Pembangunan Sanimas di Kec. Kelapa (Dusun Ganjan) 2013 APBD
5 Pembangunan Sanimas di Kec. Sp. Teritip (DAK) 2013 APBD
TAHUN 2012
1 Pembuatan Sarana dan Prasarana Sanitasi di Kec. Kelapa 2012 APBD
2 Pembuatan Sarana dan Prasarana Sanitasi di Ds Sungai Buluh kec. Jebus 2012 APBD
3 Pembuatan Sarana dan Prasarana Sanitasi di Desa Kundi Kec. Sp. Teritip 2012 APBD
TAHUN 2011
1 Pengembangan Sarana dan Prasarana MCK ++ (Sanimas) Kec. Sp. Teritip (Desa Pangek)
2 Pengembangan Sarana dan Prasarana MCK ++ (Sanimas) Kec. Jebus (Desa Ranggi Asam)
TAHUN 2010
1 Pembangunan Sanimas Di Kelurahan Tanjung
2 Pembangunan Sanimas Di Kelurahan Sungai Daeng
Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan
21. Program Pemda dalam mendorong Peran Serta Masyarakat (PSM) pada pembangunan
drainase
Ada dan Masyarakat berperan aktif.
Dalam pembangunan Drainase masyarakat ikut berperan aktif dan masyarakat ikut bergotong
royong pada proses pembangunan Drainase tersebut.Terutama kegiatan-kegiatan yang didanai
oleh PNPM,masyarakat bahkan ikut terlibat dalam perencanaan pembangunan drainase.
Gambar 1.30 Kegiatan Peran Aktif Masyarakat dalam penanganan genangan air
23. Keterlibatan PSM dan Swasta dalam operasi dan pemeliharaan sistem drainase
PSM dan Swasta terlibat.
Keterlibatan Peran Serta Masyarakat telah aktif dalam operasi dan Pemeliharaan Sistem
Drainase. Selain ikut serta dalam perencanaan dan pembangungan drainase, kebiasaan
gotong royong masyarakat juga membuat mereka memelihara drainase.
Diata ini adalah contoh ideal saluran Drainase yang dilengkapi dengan Gorong-gorong
sehingga air dapat mudah masuk melewati saluran drainase.
25. Keterlibatan masyarakat dalam proses pengelolaan dan pemeliharaan drainase Kawasan
permukiman
Semua terlibat.
Saja seperti halnya pada indikator sebelumnya, bahwa masyarakat yang salah satunya
merupakan unsur dari PSM beserta pihak –pihak swasta memiliki peran aktif dalam
pengelolaan dan pemerliharaan drainase di kawasan permukiman. Terlebih dengan adanya
peran serta dari para konsultan KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) yang dulunya bernama PNMP
Mandiri Perkotaan, masyarakat diajak untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan sekitar
permukiman melalui berbagai pemberdayaan masyarakat.
Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 41
Gambar 1.35 Kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan drainase kawasan permukiman
26. Cakupan pelayanan dan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah (baik
sistem setempat maupun sistem terpusat)
50%- 75%.
Hal ini disebabkan masih belum tertatanya sarana IPAL (instalasi pengelolaan air limbah)
domestik masyarakat baik perkotaan dan pedesaan. Akan tetapi Pemerintah Kabupaten
Bangka Barat telah berupaya membangun IPAL domestik dari Tahun 2013-2014 sebanyak 10
buah IPAL bagi masyarakat dengan target 1.000 KK pengguna. Usaha pemerintah ini dlakukan
agar akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana limbah menjadi mudah untuk di akses.
Masyarakat juga telah dihimbau melalui berbagai kegiatan pembinaan oleh kader kesehatan
yang ada di desa untuk membuat sistem pengelolaan limbah sederhana terhadap aktifitas
rumah tangganya seperti penggunaan drum plastik sebagai penampung limbah buangan rumah
tangga atau dapat menggunakan bak tertutup permanen yang sederhana.
Pemerintah juga telah membangun IPAL untuk rumah sakit yang ada di Kabupaten Bangka
Barat, yang pada tahun 2015-2016 telah dibangun IPAL RS dan 8 (delapan) Puskesmas yang
ada di wilayah Kabupaten Bangka Barat yang diharapkan akan menambah akses pelayanan
sarana prasarana air limbah di masyarakat.
Kelompok Swadaya
1 Desa Rambat 1 (Unit) 2016 D.A.K Masyarakat
Kecamatan Simpang Teritip (K.S.M)
Kelompok Swadaya
2 Desa Simpang Gong 1 (Unit) 2016 D.A.K Masyarakat
Kecamatan Simpang Teritip (K.S.M)
Kelompok Swadaya
3 Desa Teluk Limau 1 (Unit) 2016 D.A.K Masyarakat
Kecamatan Parit Tiga (K.S.M)
Kelompok Swadaya
4 Desa Tuik 1 (Unit) 2016 D.A.K Masyarakat
Kecamatan Kelapa (K.S.M)
29. Truk tinja beroperasi masuk ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Ya, sebagian.
Selain telah memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja di TPA Desa Air Belo, Pemerintah
Kabupaten melalui Dinas Lingkungan Hidup Daerah juga telah memiliki truk tinja sebanyak 1
(satu) unit untuk mengoperasikan tinja masyarakat masuk ke IPLT. Sama halnya dengan
sarana dan prasarana IPLT, Truk tinja juga dianggarkan melalui anggaran DAK tahun 2016
yang lalu oleh Dinas terkait dan sampai dengan sekarang belum dapat dioperasikan
dikarenakan masih menunggu kebijakan lebih lanjut yang akan ditentukan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten Bangka Barat.
Gambar 1.41 Survey kegiatan Pembangunan Kawasan Kumuh daerah Teluk Rubiah
32. Implementasi Pengelolaan sampah dengan prinsip 3R: Komposting, bank sampah, biogas,
daur ulang.
Empat implementasi.
Dalam upaya pemanfaatan sampah Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Barat juga
melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui beberapa SKPD terkait antara lain Dinas
Pertanian dalam hal pembuatan kompos, Badan Lingkungan Hidup Daerah dalam hal
kerajinan dari sisa sampah dan organik.Di Kabupaten Bangka Barat , di setiap kantor
diwajibkan untuk tidak membakar sampah organiknya, melainkan di composting. Kabupaten
Bangka Barat juga telah memiliki Bank Sampah “Walah” di Kampung Tegal Rejo, Kecamatan
Muntok, dimana masyarakat dapat menabung sampahnya untuk memperoleh uang dan
sampah yang ditabung akan diolah kembali / didaur ulang di Bank Sampah tersebut. Untuk
biogas, Kabupaten Bangka Barat juga telah melakukan hal tersebut di Kecamatan Jebus.
Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh cacing filaria
yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan
apabila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada
orang lain sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara. Di Indonesia penyakit
kaki gajah tersebar luas hampir di seluruh propinsi. Program eliminasi filarisasi dilaksanakan
atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu”The Global Goal of Elimination of
Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem the year 2020 “ yang merupakan realisasi
dari resolusi WHA (World Health Assembly) pada tahun 1997.
Implementation Unit (IU) yang digunakan dalam program eliminasi filariasis sejak tahun 2005
adalah kabupaten/kota. Artinya satuan wilayah terkecil dalam program ini adalah
kabupaten/kota, baik untuk penentuan endemisitas maupun pengobatan massal. Bila sebuah
kabupatan/kota sudah endemis filariasis, maka sasaran pengobatan massal adalah semua
penduduk di kabupaten/kota tersebut. Semua penduduk harus minum obat, tetapi
pengobatan untuk sementara ditunda bagi: anak berumur < 2 tahun, ibu hamil, orang yang
sedang sakit berat, penderita kronis filarisis yang dalam serangan akut dan balita dengan
marasmus/kwashiorkor.
Pada tahun 2013 tidak ditemukan penderita kasus filariasis di Kabupaten Bangka Barat.
Sedangkan pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 29 penduduk. Pada tahun 2015 kasus
baru ditemukan 9 penderita,sehingga jumlah kasus pad tahun 2015 36 penduduk penderita
dan pada tahun 2016 ditemukan 30 penduduk penderita Hal ini bukanlah indikasi adanya
kasus baru yang meningkat dari tahun sebelumnya, hanya saja usaha pemerintah
menemukan kasus yang sudah ada di masyarakat dengan memperluas jangkauan deteksi
sampai ke pelosok, sehingga setelah ditemukan dapat dibantu penanganannya. Dari kasus
yang ditemukan pada tahun 2015 tersebut, setelah dilakukan interogasi, penderita juga
sudah menderita penyakit tersebut pada tahun 2013. Sehingga, dengan kata lain, kasus
tersebut tetap dari tahun sebelumnya, hanya saja pada tahun 2013 penderita belum bertemu
Tenaga Kesehatan.
Gambar 1.47 Bozem sebagai tempat pencegah banjir kawasan Teluk Rubiah
43. JumlahDesa/kelurahan yang memiliki sarana pelayanan kesehatan (UKP atau UKM)
100 % dan aktif .
Di Kabupaten Bangka Barat, seluruh desa sudah memiliki layanan kesehatan disebut Pos
Kesehatan Desa (POSKESDES). Hal ini memudahkan masyarakat didesa menjangkau layanan
kesehatan, Poskesdes ini juga sudah didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai
serta tenaga kesehatan yang 24 jam menetap di Poskesdes tersebut.
SEKOLAH
49. Presentase sekolah yang melaksanakan UKS
100 %.
Salah satu upaya program kesehatan yang berkaitan langsung dengan anak sekolah adalah
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS adalah salah satu usaha yang dilakukan sekolah
untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit dikawasan lingkungan sekolah.
UKS biasanya dilakukan diruang kesehatan suatu sekolah. Program UKS yang dikenal
dengan Trias UKS meliputi, Pendidikan kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan
Lingkungan Sekolah Sehat. Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan kesehatan
terhadap murid SD/MI kelas 1 dimana sebagai indikatornya adalah jumlah sekolah dasar
Grafik 1.1
Persentase Cakupan Program UKS
Kabupaten Bangka Barat Tahun 2010 s/d 2016
20
0
2011 2012
2013 2014
2015 2016
PENGELOLAAN PASAR
51. Adanya Program Kebijakan Pengelolaan Pasar.
SK Bupati dan kegiatan.
Tahun 2014 tahap pembinaan dan sosialisasi SK Bupati ditetapkan pada tahun 2015
(terlampir). Pasar Muntok memperoleh penghargaan pasar tertib ukur pada tahun 2014 oleh
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (terlampir).
Gambar 1.57 Kondisi Ruangan Parkir yang cukup luas untuk para pengendara
56. Tersedia fasilitas sarana umum yang cukup (olah raga dan rekreasi)
Ada, dimanfaatkan dan terpelihara.
Dengan semakin padatnya jumlah penduduk dan tingginya tingkat kesibukan masyarakat,
maka sangat dibutuhkan sarana dan prasarana olah raga serta tempat rekreasi guna
Gambar 1.58 Prasarana ruang terbuka untuk masyarakat sebagai tempat Olahraga
Sebelum Di Tata
Sesudah Di Tata
Gambar 1.60 Kondisi Kawasan PKL Bozeem Teluk Rubiah Sebelum dan Setelah ditata oleh
Dinas terkait