Anda di halaman 1dari 69

TATANAN

KAWASAN PERMUKIMAN, SARANA DAN


PRASARANA SEHAT
Ada beberapa kegiatan dalam tatanan ini yang melibatkan masyarakat yang tergabung
dalam Forum Sejiran Setason Sehat diantaranya :

1. Pengelolaan Bank Sampah


1.1 Bank Sampah Walah (Wahana Laskar Hijau)
Bank Sampah ini di Manajeri oleh Bapak Sain Ahmad yang juga sebagai anggota dalam
Forum Sejiran Setason Sehat.Bank ini menerima sampah dari masyarakat dan masyarakat
memperoleh uang tabungan sesuai jumlah sampah yang dijual.Sampah yang masuk di
daur ulang.

Gambar 1.1 Bersama Kelompok Bank Sampah Walah Kelurahan Sungai Baru

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 1


Gambar 1.2 Kelengkapan Administrasi Kelompok Bank Sampah Walah

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 2


1.2. Pengelolaan Sampah Teluk Rubiah

Gambar 1.3 Pengolahan Sampah Rumah Tangga menjadi Pupuk Organik di Rw.15 Rt.01 Kp.Teluk
Rubiah Kelurahan Tanjung

Salah satu pengelola sampah rumah tangga yaitu Bpk. M.Taufik sekaligus Ketua Rt.01
Rw.15 Teluk Rubiah juga sudah melakukan proses pengolahan sampah rumah tangga
menjadi pupuk kompos, dengan bermodalkan pengalaman dari BLH beliau dengan gigih
mencoba melakukan terobosan untuk membuat kompos sendiri dan digunakan untuk
pribadi dan dijual untuk kebutuhan tanaman yang ada disekitar rumahnya. Inilah salah
satu contoh mengajak masyarakat untuk hidup bersih sehat dengan mengelola sampah
menjadi nilai ekonomis.

1.3. Pengelolaan Sampah TPS-3R Muara Jepu Desa Pelangas


Pengelolaan Sampah TPS-3R Muara Jepu atau Biasa masyarakat menyebut KSM (
Kelompok Swadaya Masyarakat) Muara Jepu Desa Pelangas Peresmiannya dilakukan oleh
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung pada tanggal 26 Maret 2016, KSM Muara Jepu
dilengkapi berbagai peralatan untuk mendukung Kinerja KSM Muara Jepu seperti Kantor,
Peralatan Kerja, Motor Sampah, Mesin Pencacah, Mesin Pengayak, Bak Sampah, Bak
Kompos, Gudang .

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 3


Gambar 1.4 Struktur Organisasi KSM Muara Jepu Desa Pelangas

Gambar 1.5 Buku Tabungan Sampah KSM Muara Jepu

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 4


KSM Muara Jepu mengelolah sampah dari masyarakat baik Organik maupun Anorganik.
Sampah organik diolah menjadi Pupuk kompos baik padat maupun cair sedangkan sampah
anorganik dipilah sesuai jenis, seperti proses pembuatan Bioball yang bekerjasama dengan
program sanitasi masyarakat. Walaupun terhitung masih baru KSM Muara Jepu telah berhasil
memproduksi maupun menjual hasil produksinya pada tahun 2016.

Pengolahan sampah organik maupun rumput yang dijadikan bahan dasar pembuatan
Kompos.

Gambar 1.6 Pengolahan 3R KSM Muara Jepu Desa Pelangas

KSM Muara Jepu bersama lembaga pendidikan, Pokja Desa Sehat maupun pengelola
mendapatkan sosialisasi bagaimana pemanfaatan dan pengolahan sampah organik dan
anorganik dari Bank Sampah.

Gambar 1.7 Kunjungan Lembaga Pemerintah ke KSM Muara Jepu

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 5


KSM Muara Jepu menerima kunjungan maupun pembelajaran dari pihak-pihak yang
membutuhkan seperti beberapa lembaga maupun pelajar.

Gambar 1.8 Sosialisasi KSM Muara Jepu tentang Pupuk Organik kepada Masyarakat

KSM Muara Jepu juga melakukan sosialisasi dalam penggunaan Hasil Olahan berupa kompos
Organik kepada para petani lada di desa Pelangas, maupun pemanfaatan lahan untuk
tanaman produktif sebagai percontohan penggunaan kompos.

Gambar 1.9 Tanaman Lada yang menggunakan hasil olahan Pupuk Organik dari Sampah

2. Kegiatan Peningkatan Kualitas Pasar Menjadi Sehat

Bersama masyarakat, pemerintah memfasilitasi terbentuknya Kelompok Kerja Pasar Sehat


di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Bangka Barat (6 Kecamatan).Kegiatan ini sudah
berjalan sejak tahun 2013, pemerintah melakukan pembinaan – pembinaan.Kelompok Kerja

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 6


Pasar Sehat ini beranggotakan masyarakat yang berperan aktif dalam memberikan masukan,
himbauan, advokasi dalam meningkatkan indikator kesehatan di lingkungan pasar. Setelah
pembinaan dan kegiatan tahun 2013 dan 2104, difasilitasi pembentukan Pokja Pasar Sehat
melalui Surat Keputusan Bupati Bangka Barat No. 188.45/101/1.02.01/2015 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Pasar Sehat Kabupaten Bangka Barat periode 2015 – 2018
tanggal penetapan 10 Februari 2015.

Pasar Muntok memperoleh penghargaan pasar tertib ukur tahun 2014 oleh Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia (terlampir) berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan
pengawasan dan pembinaan terpadu, penggunaan UTTP tahun 2014 di Pasar Tradisional
karena pasar Muntok telah memenuhi 6 kriteria pasar tertib ukur.

Selain Pasar Muntok terdapat juga pasar Parittiga yang terletak di desa Puput Kecamatan
Parittiga maupun Pasar Tempilang dan Benteng Kota kecamatan Tempilang, Pokja Pasar telah
berjalan aktif .
1. Kegiatan pada hari minggu tanggal 6 November 2016,
a. Penyuluhan Ketua POKJA PASAR SEHAT tentang tugas-tugas yang harus dilakukan
setiap anggota/pedagang pasar parittiga.
b. Penyuluhan tentang penampungan limbah ikan agar baunya tidak mencemari udara
sekitar.
c. Gotong royong membersihkan Bandar/gorong-gorong yang mampet disekitar pasar ikan
parittiga.
2. Kegiatan pada hari jum’at tanggal 18 Desember 2016,
a. Penyuluhan Ketua POKJA PASAR SEHAT tentang kebersihan MCK pasar agar dirawat
bersama-sama dan kebersihan air yang diutamakan.
b. Gotong royong membersihkan genangan air yang dapat menimbulkan nyamuk demam
berdarah berkembangbiak.
Kegiatan pemerintah lainnya yang mendukung tercapainya Kawasan Permukiman, Sarana
dan Prasarana Sehat yaitu :
a. TAHUN 2015
A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
1. Udara Bersih a. Memenuhi standar Pembinaan dan Pengawasan 20.000.000,00
ISPU Pendistribusian BBM dan LPG
b.Kendaraan bermotor Pengujian emisi/ polusi udara 66.550.000,00
memenuhi syarat emisi akibat aktivitas industri
c.Peningkatan Pencegahan dan 14.086.000,00
penggunaan bahan bakar Penanggulangan Penyakit
yang memenuhi syarat ISPA
d. Penurunan Kasus Penataan RTH 275.000.000,00
gangguan pernafasan
(ISPA/Pneumonia)
e. Penurunan Kasus TB Pemeliharaan RTH 554.400.000,00
Paru
Peningkatan edukasi dan 34.403.000,00
komunikasi masyarakat di
bidang lingkungan
Koordinasi penilaian Kota 341.247.000,00
Sehat/Adipura
Bulan Bakti Gotong Royong 99.870.400,00
Masyarakat (BBGRM)
2. Air Sungai Bersih a. Terlarang membuang Pengadaan Sarana 2.291.637.500,00
sampah ke sungai Pengolahan Limbah

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 7


A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
b.Terlarang membuang Konservasi Sumber Daya Air 100.000.000,00
kotoran manusia ke dan Pengendalian Kerusakan
sungai Sumber-Sumber Air
c. Terlarang membuang Pantai dan Laut Lestari 80.000.000,00
sampah limbah industry
ke sungai
d. Adanya penataan fisik Peningkatan peran serta 33.494.000,00
bantaran sungai masyarakat dalam
pengendalian lingkungan
hidup
Pengawasan pelaksanaan 70.000.000,00
kebijakan bidang lingkungan
hidup
Pemantauan Kualitas 90.000.000,00
Lingkungan
Pengelolaan DAS Kabupaten 75.000.000,00
Bangka Barat
Rehabilitasi/pemeliharaan 361.200.000,00
sarana dan prasarana air
bersih perdesaan
Rehabilitasi dan pemeliharaan 463.190.000,00
bantaran dan tanggul sungai
Mengendalikan banjir pada 1.200.000.000,00
daerah tangkapan air dan
badan-badan sungai
Peningkatan pembersihan dan 1.098.750.000,00
pengerukan sungai/kali
Pembangunan pintu air 400.000.000,00
Pelaksanaan normalisasi 1.205.000.000,00
saluran sungai
3. Penyediaan Air a. Meningkatkan cakupan Konservasi Sumber Daya Air 100.000.000,00
Bersih Individu dan penggunaan air bersih dan Pengendalian Kerusakan
Umum Sumber-Sumber Air
b. Meningkatnya cakupan Peningkatan peran serta 33.494.000,00
kualitas air minum masyarakat dalam
memenuhi syarat pengendalian lingkungan
kesehatan hidup
c.Peningkatan prosentase Pembangunan jaringan air 2.030.340.000,00
masyarakat yang bersih/air minum
memeriksakan airnya ke
laboratorium
d.Penurunan kasus diare Pemeriksaan Kualitas Air 31.874.500,00
Bersih
4. Pembuangan Air a. Sistem pengolahan Pengawasan dan Pembinaan 42.705.000,00
Limbah Domestik limbah kota memenuhi Sarana Pengolahan Limbah
(Rumah Tangga) syarat
b. Adanya gerakan Survei Evaluasi Pasca 30.860.000,00
masyarakat dalam Pengobatan Masal Filariasis
pembangunan SPAL /
jamban
c. Cakupan penggunaan Pembangunan saluran 4.834.300.000,00
Sarana air limbah dan drainase/gorong-gorong
jamban keluarga yang
memenuhi syarat
d. Selokan bebas jentik Pengadaan Sarana 2.291.637.500,00
nyamuk Pengolahan Limbah
e. Penurunan kasus
Filariasis (kaki gajah)

5. Pengelolaan a. Sampah tidak Penyusunan kebijakan 34.000.000,00


Sampah menumpuk di pengendalian pencemaran
TPS/Pemukiman dan pengendalian lingkungan
hidup
b. Terlaksananya Penyediaan prasarana dan 892.818.000,00
pemisahan sampan basah sarana pengelolaaan
dengan sampah lainnya persampahan
c. TPA tidak mencemari Penyediaan operasional dan 4.593.208.000,00
lingkungan pemeliharaan prasarana dan
sarana TPA
d. Angka kepadatan lalat Bimbingan teknis 63.000.000,00
persampahan
e. Angka jentik aedes Peningkatan kesejahteraan 396.935.000,00
PHL lapangan

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 8


A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
f. Terlaksananya program
PSN 3M di sekolah,
tempat-tempat umum
6. Perumahan dan a. Adanya sarana fasilitas Rumah layak huni 1.398.000.000,00
Pemukiman umum
b. Bebas jentik aedes Penyediaan Prasarana dan 900.000.000,00
Sarana Pendukung Program
Kampung Iklim (DAK)
c. Bebas banjir Pembangunan saluran 4.834.300.000,00
drainase/gorong-gorong
d. Meningkatnya Rumah Pengawasan dan Pembinaan 42.705.000,00
Sehat yang memenuhi Sarana Pengolahan Limbah
syarat
e.Menurunnya keluhan Pembangunan saluran 4.834.300.000,00
kesehatan akibat drainase/gorong-gorong
pencemaran
industry/pertambangan
f. Tidak terjadi KLB Pengadaan Sarana 2.291.637.500,00
penyakit Diare dan DBD, Pengolahan Limbah
atau malaria
g. Meningkatnya Rehabilitasi dan pemeliharaan 315.190.000,00
pemanfaatan Puskesmas bantaran dan tanggul sungai
h. Rumah Sakit Mengendalikan banjir pada 1.800.000.000,00
menyelenggarakan daerah tangkapan air dan
pelayanan 4 (empat) badan-badan sungai
spesialis dasar Peningkatan pembersihan dan 500.000.000,00
pengerukan sungai/kali
SID Potensi Banjir 100.000.000,00
Koordinasi perencanaan air 200.000.000,00
minum, drainase dan sanitasi
perkotaan
Koordinasi perencanaan 79.980.000,00
penanganan perumahan dan
pemukiman
Satam Emas 1.678.556.535,00
7. Pertamanan dan a. Tersedianya taman dan Perencanaan dan 50.000.000,00
Hutan Kota pertamanan pengembangan hutan
kemasyarakatan
b. Adanya pengaturan Sosialisasi dan Pembinaan 50.000.000,00
pemeliharaan Hutan Kota HTR
Fasilitasi Pembangunan Hutan 50.000.000,00
Adat
Pembinaan dan Pengawasan 19.940.000,00
Kegiatan Pengusaha Hutan
Pengembangan Sarana dan 112.875.000,00
Prasarana Pengamanan
Hutan
Pemasangan plang peringatan 60.000.000,00
di dalam dan di luar kawasan
Patroli pengamanan dan 105.380.000,00
pemantauan kawasan hutan
8. Sekolah a. Adanya kegiatan UKS Peningkatan Kesehatan Gigi 22.483.000,00
dan Organisasi BP3 dan Mulut
b.Meningkatnya Lomba Sekolah Sehat 42.954.000,00
kesehatan murid
c.Terlaksananya program Pemeriksaan Kesehatan Anak 119.105.000,00
olahraga yang terencana Sekolah, Pelatihan Dokter
Kecil dan Jambore UKS
d.Menurunnya jumlah Lomba Kebersihan sekolah 38.667.750,00
peserta didik putus Penambahan ruang kelas 567.000.000,00
sekolah sekolah
Pengadaan buku-buku dan 166.500.000,00
alat tulis siswa
Penyelenggaraan Paket A 97.500.000,00
Setara SD
Penyelenggaraan Paket B 50.220.000,00
Setara SMP
Penyebarluasan dan 47.130.000,00
sosialisasi berbagai informasi
pendidikan dasar
Fasilitasi SIswa Tingkat 5.404.040.000,00
Sekolah Dasar

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 9


A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
Fasilitasi Siswa Tingkat 2.900.000.000,00
Sekolah Menengah Pertama
Penyediaan Beasiswa bakat 60.250.000,00
dan prestasi siswa
Pengadaan buku-buku dan 44.000.000,00
alat tulis siswa
Penyelenggaraan paket C 156.450.000,00
setara SMU
Penyebarluasan dan 34.960.000,00
sosialisasi berbagai informasi
pendidikan menengah
Penyediaan Fasilitasi Kegiatan 6.491.000.000,00
Sekolah
Pemberian bantuan 101.400.000,00
operasional pendidikan non
formal
Fasilitasi asrama 150.000.000,00
pembelajaran luar biasa
Fasilitasi Dana untuk Guru 990.000.000,00
dan siswa berprestasi
9. Pengolahan a. Keamanan dan Pengembangan Pasar Daerah 1.765.308.500,00
Pasar kenyamanan terjamin
b. Pemeliharaan Pengadaan sarana dan 520.620.000,00
kebersihan oleh pedagang prasarana pasar
c. Tersedianya sarana Pengadaan jaringan instalasi 206.180.000,00
mencegah kebakaran listrik banguan pasar
d. Toilet umum terjaga Kegiatan penataan tempat 501.155.000,00
kebersihannya berusaha bagi pedagang
kakilima dan asongan
e. Pasar yang memenuhi Pengawasan dan Pembinaan 42.705.000,00
persyaratan Sarana Pengolahan Limbah
f. Terlaksananya program Pembangunan saluran 4.834.300.000,00
jaminan kesehatan pada drainase/gorong-gorong
pedagang Pengadaan Sarana 2.291.637.500,00
Pengolahan Limbah
10. Sarana a. Tersedianya sarana Pemeliharaan rutin/berkala 30.000.000,00
Olahraga dan prasarana untuk berolah sarana dan prasarana olah
rekreasi Tempat raga raga
Bermain Anak-anak b. Tersedianya tempat Pendataan Sarana dan 18.622.900,00
bermain anak-anak dan Prasarana Olahraga
rekreasi
c. Tersedianya pelayanan Sarana penunjang kegiatan 150.000.000,00
kesehatan olah raga
d. Meningkatnya derajat Pengadaan sarana olahraga 200.000.000,00
kesegaran/kebugaran
jasmani masyarakat
e. Meningkatnya Pembangunan Sarana 900.000.000,00
partisipasi kelompok- Olahraga
kelompok masyarakat
berolah raga secara
teratur dan terukur
11. Penataan a. Adanya penataan Fasilitasi pengembangan 52.000.000,00
Sektor Informal sektor informal Usaha Kecil Menengah
(Pedagang Kaki b.Tidak menimbulkan Fasilitasi pengembangan 35.000.000,00
Lima/Asongan atau pencemaran sarana promosi hasil produksi
rumah tangga) c. Adanya program untuk Pelatihan manajemen 53.671.000,00
meningkatkan pengelolaan Koperasi/KUD
perekonomian pedagang
d. Terselenggaranya Fasilitasi bagi industri kecil 306.830.000,00
jaminan pelayanan dan menengah terhadap
kesehatan bagi pekerja pemanfaatan sumber daya
melalui pelatihan Kerajinan
Fasilitasi bagi industri kecil 46.937.000,00
dan menengah terhadap
pemanfaatan sumber daya
melalui pelatihan Tentang
manajemen Mutu
Pelatihan Teknis Industri 44.955.000,00
Fasilitasi bagi dewan 196.000.000,00
kerajinan nasional daerah
(Dekranasda)
Pengadaan Bantuan Mesin 315.360.000,00
dan Peralatan Teknologi
Industri

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 10


A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
Fasilitasi tenaga ahli untuk 39.982.000,00
pemanfaatan workshop
Pengawasan dan Pembinaan 42.705.000,00
Sarana Pengolahan Limbah
Pembangunan saluran 4.834.300.000,00
drainase/gorong-gorong
Pengadaan Sarana 2.291.637.500,00
Pengolahan Limbah

B. TAHUN 2016
A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
1. Udara Bersih a. Memenuhi standar ISPU Pengujian emisi/ polusi udara 79.910.000,00
akibat aktivitas industri
b. Kendaraan bermotor Pencegahan dan 14.865.000,00
memenuhi syarat emisi Penanggulangan Penyakit
ISPA
c. Peningkatan Penataan RTH 272.410.000,00
penggunaan bahan bakar
yang memenuhi syarat
d. Penurunan Kasus Pemeliharaan RTH
gangguan pernafasan 354.400.000,00
(ISPA/Pneumonia)
e. Penurunan Kasus TB Pembangunan Taman Hijau
Paru 450.170.000,00
Peningkatan edukasi dan
komunikasi masyarakat di 37.544.000,00
bidang lingkungan
Koordinasi penilaian Kota
Sehat/Adipura 776.450.000,00
Bulan Bakti Gotong Royong
Masyarakat (BBGRM) 100.000.000,00
Inventarisasi lahan kritis
untuk produksi biomasa 239.920.000,00
2. Air Sungai a. Terlarang membuang Pengadaan Sarana
Bersih sampah ke sungai Pengolahan Limbah 1.607.730.000,00
b. Terlarang membuang Konservasi Sumber Daya Air
kotoran manusia ke dan Pengendalian Kerusakan 199.120.000,00
sungai Sumber-Sumber Air
c. Terlarang membuang Pengawasan pelaksanaan
sampah limbah industry kebijakan bidang lingkungan 194.959.000,00
ke sungai hidup
d. Adanya penataan fisik Pemantauan Kualitas
bantaran sungai Lingkungan 99.415.000,00
Rehabilitasi dan pemeliharaan
bantaran dan tanggul sungai 499.940.000,00
Mengendalikan banjir pada
daerah tangkapan air dan 5.999.380.000,00
badan-badan sungai
Pembangunan pintu air
322.800.000,00
Pelaksanaan normalisasi
saluran sungai 999.840.000,00
Normalisasi saluran drainase
terminal parittiga 150.000.000,00
Mengendalikan banjir pada
daerah tangkapan air dan 5.999.380.000,00
badan-badan sungai
3. Penyediaan Air a. Meningkatkan cakupan Konservasi Sumber Daya Air
Bersih Individu dan penggunaan air bersih dan Pengendalian Kerusakan 199.120.000,00
Umum Sumber-Sumber Air
b. Meningkatnya cakupan Pembangunan sarana dan
kualitas air minum prasarana air bersih 6.838.354.500,00
memenuhi syarat perdesaan
kesehatan
c. Peningkatan prosentase Pemeriksaan Kualitas Air
masyarakat yang Bersih 31.340.000,00
memeriksakan airnya ke
laboratorium
d. Penurunan kasus diare Konservasi Sumber Daya Air
dan Pengendalian Kerusakan 199.120.000,00
Sumber-Sumber Air

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 11


A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
4. Pembuangan a.Sistem pengolahan Pengawasan dan Pembinaan
Air Limbah limbah kota memenuhi Sarana Pengolahan Limbah 29.040.000,00
Domestik (Rumah syarat
Tangga) b. Adanya gerakan Pengadaan Sarana
masyarakat dalam Pengolahan Limbah 1.607.730.000,00
pembangunan SPAL /
jamban
c. Cakupan penggunaan
Sarana air limbah dan
jamban keluarga yang
memenuhi syarat
d. Selokan bebas jentik
nyamuk
e. Penurunan kasus
Filariasis (kaki gajah)

5. Pengelolaan a. Sampah tidak Penyusunan kebijakan


Sampah menumpuk di pengendalian pencemaran 20.000.000,00
TPS/Pemukiman dan pengendalian lingkungan
hidup
b. Terlaksananya Bimbingan teknis
pemisahan sampan basah persampahan 74.075.000,00
dengan sampah lainnya
c. TPA tidak mencemari Peningkatan kesejahteraan
lingkungan PHL lapangan 399.625.000,00
d. Angka kepadatan lalat Peningkatan operasi dan
pemeliharaan prasarana dan 5.113.650.000,00
sarana persampahan
e. Angka jentik aedes Pengadaan Sarana dan
Prasarana Persampahan 475.800.000,00
f. Terlaksananya program Bimbingan teknis
PSN 3M di sekolah, persampahan 74.075.000,00
tempat-tempat umum
6. Perumahan dan a. Adanya sarana fasilitas Rumah layak huni
Pemukiman umum 1.369.154.000,00
b. Bebas jentik aedes Fasilitasi Program Satam
Emas Kabupaten Bangka 94.385.500,00
Barat
c. Bebas banjir Mengendalikan banjir pada
daerah tangkapan air dan 5.999.380.000,00
badan-badan sungai
d. Meningkatnya Rumah Pengawasan dan Pembinaan
Sehat yang memenuhi Sarana Pengolahan Limbah 29.040.000,00
syarat
e. Menurunnya keluhan Pengadaan Sarana
kesehatan akibat Pengolahan Limbah 1.607.730.000,00
pencemaran
industry/pertambangan
f. Tidak terjadi KLB Rehabilitasi dan pemeliharaan
penyakit Diare dan DBD, bantaran dan tanggul sungai 499.940.000,00
atau malaria
g. Meningkatnya Mengendalikan banjir pada
pemanfaatan Puskesmas daerah tangkapan air dan 5.999.380.000,00
badan-badan sungai
h. Rumah Sakit Pelaksanaan normalisasi
menyelenggarakan saluran sungai 999.840.000,00
pelayanan 4 (empat)
spesialis dasar
7. Pertamanan a. Tersedianya taman dan Perencanaan Penataan
dan Hutan Kota pertamanan Kawasan Tahura 105.450.000,00
b. Adanya pengaturan Penyiapan Kelembagaan
pemeliharaan Hutan Kota Tahura 10.000.000,00
Fasilitasi Pembangunan Hutan
Larang Desa (kelekak) 55.000.000,00
8. Sekolah a. Adanya kegiatan UKS Peningkatan Kesehatan Gigi
dan Organisasi BP3 dan Mulut 65.000.000,00
b. Meningkatnya Lomba Sekolah Sehat
kesehatan murid 71.720.000,00
c. Terlaksananya program Pemeriksaan Kesehatan Anak
olahraga yang terencana Sekolah, Pelatihan Dokter 119.000.000,00
Kecil dan Jambore UKS
d. Menurunnya jumlah Penambahan ruang kelas
peserta didik putus sekolah 955.695.000,00

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 12


A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
sekolah Penambahan ruang guru
sekolah 2.814.760.000,00
Pembangunan sarana air
bersih dan sanitary 296.340.000,00
Pengadaan mebeluer sekolah
1.400.000.000,00
Rehabilitasi sedang/berat
ruang kelas sekolah 299.220.000,00
Tim Manajemen Pengelolaan
BOS Pendidikan Dasar dan 23.650.000,00
Sekolah Menengah Pertama
Penambahan ruang kelas
baru SMP/MTS/SMPLB 1.145.425.000,00
Penyelenggaraan Paket B
Setara SMP 50.220.000,00
Penyebarluasan dan
sosialisasi berbagai informasi 45.000.000,00
pendidikan dasar
Penyelenggaraan akreditasi
sekolah dasar 46.430.000,00
Fasilitasi Siswa Tingkat
Sekolah Dasar 44.039.200,00
Fasilitasi Siswa Tingkat
Sekolah Menengah Pertama 40.457.000,00
Olimpiade sains siswa
nasional tingkat SD dan SMP 96.160.000,00
Penyediaan Beasiswa bakat
dan prestasi siswa 60.250.000,00
Penyelenggaraan paket C
setara SMU 153.575.000,00
Pemberian bantuan
operasional pendidikan non 3.250.000,00
formal
Pembangunan Ruang Kelas
Baru 341.255.200,00
Rehabilitasi Sedang/Berat
Ruang Kelas Sekolah 117.620.000,00
Fasilitasi Program Pendidikan
Lingkungan Hidup dan 60.000.000,00
Sekolah Sehat
9. Pengolahan a. Keamanan dan Pembangunan/Revitalisasi
Pasar kenyamanan terjamin Pasar (DAK) 1.667.140.000,00
b. Pemeliharaan Kegiatan penataan tempat
kebersihan oleh pedagang berusaha bagi pedagang 142.378.000,00
kakilima dan asongan
c. Tersedianya sarana Pengawasan dan Pembinaan
mencegah kebakaran Sarana Pengolahan Limbah 29.040.000,00
d. Toilet umum terjaga Pengadaan Sarana
kebersihannya Pengolahan Limbah 1.607.730.000,00
e. Pasar yang memenuhi
persyaratan

f. Terlaksananya program
jaminan kesehatan pada
pedagang
10. Sarana a. Tersedianya sarana Pemeliharaan rutin/berkala
Olahraga dan prasarana untuk berolah sarana dan prasarana olah 28.400.000,00
rekreasi Tempat raga raga
Bermain Anak-
b. Tersedianya tempat Pembangunan kawasan
anak
bermain anak-anak dan olahraga terpadu 1.500.000.000,00
rekreasi
c. Tersedianya pelayanan Rehabilitasi Wisma
kesehatan olah raga Pendidikan/Atlet 100.000.000,00
d. Meningkatnya derajat Pembangunan Sarana
kesegaran/kebugaran Olahraga 340.000.000,00
jasmani masyarakat
e. Meningkatnya
partisipasi kelompok-
kelompok masyarakat
berolah raga secara
teratur dan terukur

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 13


A. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
11. Penataan a. Adanya penataan Fasilitasi pengembangan
Sektor Informal sektor informal Usaha Kecil Menengah 129.850.000,00
(Pedagang Kaki b. Tidak menimbulkan Fasilitasi pengembangan
Lima/Asongan pencemaran sarana promosi hasil produksi 91.000.000,00
atau rumah c. Adanya program untuk Pelatihan manajemen
tangga) meningkatkan pengelolaan Koperasi/KUD 57.500.000,00
perekonomian pedagang
d. Terselenggaranya Fasilitasi bagi industri kecil
jaminan pelayanan dan menengah terhadap 149.145.000,00
kesehatan bagi pekerja pemanfaatan sumber daya
melalui pelatihan Kerajinan
Fasilitasi bagi dewan
kerajinan nasional daerah 239.942.500,00
(Dekranasda)
Pembinaan industri kecil dan
menengah dalam 45.280.000,00
memperkuat jaringan klaster
industeri
Fasilitasi bagi dewan
kerajinan nasional daerah 239.942.500,00
(Dekranasda)
Pengawasan dan Pembinaan
Sarana Pengolahan Limbah 29.040.000,00

Pengadaan Sarana
Pengolahan Limbah 1.607.730.000,00

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 14


Tabel 4.1 Data Indikator hasil kegiatan yand dilakukan Pemerintah Kab.Bangka Barat

INDIKATOR KEGIATAN YANG DILAKUKAN PEMERINTAH

1. Udara Bersih
2013 1 Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Industri
2014 1 Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Industri
2015 1 Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Industri
2. Air Sungai Bersih
1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air
2013
2 Pelaksanaan normalisasi saluran sungai
1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air
2014 2 Perencanaan normalisasi saluran sungai
3 Pelaksanaan normalisasi saluran sungai
1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air
2015
2 Pelaksanaan normalisasi saluran sungai
3. Penyediaan Air Bersih Individu dan
Umum
1 Perencanaan Pembangunan Jaringan Air bersih/air minum
2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Air Bersih/air minum
3 Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana air bersih perdesaan
2013
4 Penyediaan Sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin
5 Pemeriksaan Kualitas Sarana Air Bersih
6 Koordinasi Perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
1 Koordinasi Perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana air bersih perdesaan
2014
3 Penyediaan Sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin
4 Pemeriksaan Kualitas Sarana Air Bersih
1 Pembangunan Jaringan air bersih/air minum
2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana air bersih perdesaan
2015 3 Pengawasan dan pembinaan sarana pengolahan limbah
4 Pemeriksaan Kualitas Air Bersih
5 Koordinasi Perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
4. Pembuangan Air Limbah Domestik ( rumah tangga)
1 Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
2013 2 Pembangunan Saluran Drainase/siring
3 Pengadaan Pengolahan Sarana Limbah
1 Pengadaan IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah)
2014
2 Pengelolaan Limbah dan Limbah B3
1 Pembangunan saluran drainase / siring
2015
2 Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 15


INDIKATOR KEGIATAN YANG DILAKUKAN PEMERINTAH

5. Pengelolaan Sampah
1 Bimtek Teknik Persampahan
2 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan
2013
3 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan
4 Studi Banding Pengelolaan Persampahan
1 Bimtek Teknik Persampahan
2 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan
2014 3 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan
4 Penyediaan Sarana dan Prasarana Persampahan
5 Penyediaan operasional dan pemeliharaan Sarana Prasarana TPA
1 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan
2015 2 Penyediaan operasional dan pemeliharaan Sarana Prasarana TPA
3 Bimtek Teknik Persampahan
6. Perumahan dan Pemukiman Sehat
1 Lomba Kebersihan Lingkungan RT/RW
2 Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
3 Pengkajian Pengembangan Forum Kabupaten Sehat
4 Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
2013 5 Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
6 Pencegahan penularan penyakit malaria
7 Pencegahan penularan penyakit Menular TB Paru
8 Pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD
9 Pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA
1 Pengkajian Pengembangan Forum Kabupaten Sehat
2 Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
3 Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
4 Pencegahan penularan penyakit malaria
5 Pencegahan penularan penyakit Menular TB Paru
6 Pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD
2014
7 Pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA
8 Koordinasi Lintas sektor dalam penanggulangan Penyakit Menular
9 Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
10 Lomba Kebersihan RT/RW
11 Forum Kabupaten Bangka Barat Sehat
12Fasilitasi Program SATAM EMAS
1 Pengembangan Forum Kabupaten Sehat
2 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
3 Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
4 Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
5 Pencegahan penularan penyakit Menular TB Paru
2015 6 Pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA
7 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (malaria)
8 Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
9 Lomba Kebersihan RT/RW
10 Pembangunan Sanimas (DAK)
11 Fasilitasi Sanimas IDB
12 Fasilitasi Kabupaten Kesehatan

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 16


INDIKATOR KEGIATAN YANG DILAKUKAN PEMERINTAH

7. Pertamanan dan Hutan Kota


1 Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
2013 2 Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
3 Pengembangan Taman Rekreasi (DAK)
1 Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
2014 2 Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
3 Perencanaan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
1 Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
2015 Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
2
8. Sekolah
1 Lomba Sekolah Bersih
2013
2 Pembangunan Sarana air bersih dan sanitary
1 Lomba Kebersihan Sekolah
2 Pembangunan Sarana air bersih dan sanitary Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
2014
3 Sosialisasi Program Pendidikan Lingkungan Hidup/Adiwiyata pada semua Sekolah
4 Fasilitasi Adiwiyata dan Sekolah Sehat
1 Lomba Kebersihan Sekolah
2 Lomba Sekolah Sehat
2015 3 Pemeriksaan Kesehatan anak sekolah, pelatihan dokter kecil dan jambore UKS
4 Pembangunan Sarana air bersih dan sanitary Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
5 Pembangunan Sarana air bersih dan sanitary Pendidikan Menengah
9. Pengelolaan Pasar
1 Pengembangan Pasar dan distribusi barang/produk
2013 2 Pembangunan Pasar Daerah
3 Pembangunan Pasar Tradisional
1 Pengembangan Pasar dan distribusi barang/produk
2014 Pengembangan Pasar dan Daerah (Pembangunan dan Pengembangan Sarana Distribusi
2
Perdagangan Pasar)
1 Pengadaan Data Informasi Petak Ruko/Pasar
2015
2 Pengembangan Pasar Daerah
10. Sarana olah raga, rekreasi dan tempat bermain anak
1 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olah raga
2013 2 Pendataan sarana dan prasarana olah raga
3 Revitalisasi Lapangan Olahraga

11. Penataan sektor informal (PKL/asongan/industri RT)


2014 1 Kegiatan Penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kakilima dan asongan

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 17


UDARA BERSIH
1. Adanya Program Udara Bersih

SK Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah


Kabupaten Bangka Barat dan kegiatan Udara merupakan bagian yang sangat penting dan vital
bagi kehidupan manusia , untuk itu sangat diperlukan udara yang bersih guna menunjang
kualitas hidup masyarakat. Pencemaran udara dapat terjadi akibat aktifitas industri maupun
dari asap kendaraan. Udara yang telah tercemar dapat menimbulkan berbagai macam penyakti
terutama penyakit pernapasan. Untuk mencegah hal tersebut Pemerintah Kabupaten Bangka
Barat melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah melakukan Kegiatan Pengujian Emisi/Polusi
Udara Akibat Aktivitas Industri.

Gambar 1.9 Kawasan Pendukung Udara Bersih

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 18


Gambar 1.10 Kondisi Cuaca/Iklim di Kabupaten Bangka Barat

Diatas merupakan salah satu foto keadaan udara di salah satu jalan yang ada di Muntok
Kabupaten Bangka Barat dimana udara terlihat bersih tanpa ada polusi. Daerah kawasan
Kampung Teluk rubiah ditahun 2016 ini pun melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat sudah melakukan proses penataan kawasan permukiman yang berbasis
penanganan kawasan permukiman kumuh yang sering kita kenal 100-0-100, yang berati :
100% Air minum bagi seluruh masyarakat, 0% kawasan kumuh dan 100% Sanitasi yan layak
bagi seluruh masyarakat indonesia sampai tahun 2019 sesuai dengan RPJMN 2014-2019. Dan
kampung ini pun yang dulunya dikenal dengan daerah kumuh sekarang menjadi salah satu ikon
kota muntok masyarakat berlibur selain suasana yang nyaman udaranya pun kita terasa segar
setiap hari dan ramai dikunjungi baik dari kota muntok maupun dari luar kota muntok. Sejalan
dengan hal tersebut juga Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2014-2015 telah melakukan
program SATAM EMAS yaitu Pelaksanaan Program Satu Milyar untuk Tiap Kecamatan guna
menuju pembangunan efektif, merata, adil dan selaras.

Kampung Iklim Teluk Rubiah seperti yang sudah dijelaskan juga menjadi potensi dalam
pengembangan produk udara bersih, dengan lokasi di pinggir pantai menambah suasana alam
eksotis dengan udara yang masih dikatakan cukup bersih dan daerah ini juga menjadi salah
satu pilot project terbaik diwilayah Sumatera berdasarkan dari penilaian Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Salah Satu Rumah Warga yang mendapat program SATAM EMAS di Kp. Air Samak Kelurahan
Tanjung.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 19


FOTO 50%

Gambar 1.11 Proses Pengerjaan Rumah Sehat yang Layak Huni Program Satam Emas

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 20


Gambar 1.12 Rumah Sehat yang Layak Huni Program Satam Emas

Selain itu adanya dukungan Infrastuktur


— Pembangunan Jembatan Tg. Gudang – Tg. Ru
— Pelebaran Jalan Dalam Kota Muntok dari Jembatan Kadur – Tanjung Kelian (± 14 Km)
— Rencana Pelebaran Jalan Provinsi dr Parittiga – Tg. Ru
— Rencana Pembuatan Jalan Lingkar Kota (12 Km)
— Rencana Pembuatan Jalan Baru ke Kawasan Industri (20 Km)
— Rencana Pembangunan Kolong Retensi Serbaguna Menumbing (±112.81 Ha)
— Pembangunan Pelabuhan Tanjung Ular
— Perbaikan Jalan Kabupaten, Jalan desa dll

Gambar 1.13 Kondisi Jalan Kabupaten Bangka Barat

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 21


2. Himbauan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur dan efisiensi energy melalui
Surat Edaran, Surat Keputusan, Billboard, leaflet, brosur, Media Cetak, dan elektronik.
Tidak ada kegiatan.

3. Adanya Peraturan yang mengatur KTR (kawasan tanpa rokok)


Peraturan Daerah.
Telah diatur dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok
(Perda terlampir). Salah satunya di tempat Proses belajar mengajar .

Gambar 1.14 Papan informasi Kawasan Bebas tanpa rokok

Untuk peraturan yang mengatur Kawasan Tanpa Rokok berupa Surat Edaran dari Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bangka Barat kepada seluruh pegawai Dinas Kesehatan dan pegawai
fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Kabupaten Bangka Barat
Nomor: 800/1128/1.02.01/2014, bulan Mei 2014.

4. (Incidence) penyakit ISPA/Pneumonia


Meningkat dari Tahun sebelumnya.

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan padanan istilah bahasa inggris
Acute Respiratory Infection (ARI) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu
bagian dan atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli
(saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura
(selaput paru).

Penyakit ISPA yang menjadi fokus program kesehatan adalah Pneumonia, karena Pneumonia
merupakan salah satu penyebab utama kematian anak. Pneumonia adalah infeksi akut yang
mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia.
Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak kurang dari 2 tahun, usia lanjut

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 22


lebih dari 65 tahun atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi). ISPA khususnya Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia terutama pada balita. Menurut hasil Riskesda 2007, pneumonia merupakan
penyebab kematian nomor dua pada balita (13,2%) setelah diare (17,2%).

Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus mendapat
tata laksana sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus ISPA juga
menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA.

Pada tahun 2013 penemuan penderita pneumonia di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 747
penderita dari jumlah penderita sebanyak 1.919 sedangkan pada tahun 2014 penemuan
penderita pneumonia di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 905 penderita, dari jumlah
perkiraan penderita sebanyak 1.979. Pada tahun 2015 jumlah penemuan penderita
pneumonia pada balita di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 1.032 penderita, dari jumlah
perkiraan penderita sebanyak 1.260 sehingga persentase penemuan kasus pneumonia
sebanyak 81,92%. Pada tahun 2016 persentase penemuan kasus pneumonia sebanyak
83,41%. Kegiatan ISPA yang dilakukan pada tahun 2014 dan 2015 yaitu care seeking
penderita pneumonia, penyuluhan pneumonia didesa-desa dan pencatatan dan pelaporan seta
supervisi progam ISPA tingkat puskesmas.

Dari semua kasus yang ditemukan, semuanya ditangani dengan tata laksana sesuai standar,
guna mengatasi permasalahan pada tahun2014 telah dilakukan penguatan manajemen
pengelolaan program ISPA dan dokter puskesmas yang difasilitasi oleh narasumber dari
Kementerian Kesehatan.Data penemuan Kasus Pneumonia Balita di Kabupaten Bangka Barat.

5. Frekuensi melaksanakan uji kualitas udara ambient sesaat


Pelaksanaan uji kualitas udara ambient sesaat merupakan kewenangan di tingkat Provinsi
maupun BTKL sehingga di Kabupaten tidak pernah melakukan uji kualitas udara ambient
sesaat. Namun itu berarti secara rutin Kabupaten melakukan pengujian tersebut dengan
fasilitasi oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan BTKL Palembang Wilayah Sumbagsel.
Kabupaten Bangka Barat melaksanakan uji emisi udara tidak bergerak. Untuk mengetahui
sejauh mana polusi udara yang diakibatkan oleh aktifitas industri berpengaruh terhadap
kualitas udara di Kabupaten Bangka Barat maka Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melalui
Badan Lingkungan Hidup Daerah melakukan Kegiatan Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat
Aktivitas Industri.
Disamping pihak Pemerintah Daerah, ada juga pihak industri yang secara rutin melakukan uji
kualitas udara secara rutin yaitu Unit Metalurgi (Unmet) PT. Timah, Tbk Muntok melalui
kegiatan pengukuran emisi cerobong, pengukuran udara lingkungan kerja, pengukuran emisi
kendaraan serta pengukuran udara masyarakat sekitar.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 23


Gambar 1.15 Aktivitas pengujian kualitas udara oleh Unit Metalurgi, Muntok

6. Pelaksanaan program udara bersih melalui 5 gerakan: 1 milyar pohon, car free day, kawasan
tanpa rokok, fasilitas bersepeda dan berjalan kaki.
Melaksanakan empat gerakan atau lebih.
Kabupaten melaksanakan 5 kegiatan seperti gerakan tanam pohon uang didukung melalui
anggaran Provinsi Kepulauan Bangka Beliung, melaksanakan Car Free Day, menetapkan
kawasan tanpa rokok, menyelenggarakan kegiatan bersepeda dan jalan kaki. Kondisi
lingkungan di Kabupaten Bangka Barat sangat memungkinkan bagi masyarakatnya untuk
bersepeda dan berjalan kaki setiap saat.
Salah satu hutan yang terdapat di desa kapit Kecamatan Parittiga, dimana hutan ini akan
dijadikan sebagai lokasi wisata hutan diharapkan adanya hutan ini bisa menambah program
udara bersih yang ada di Kabupaten Bangka Barat.

Gambar 1.16 Kegiatan penanaman Pohon di Trotoar Jalan Kota Muntok

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 24


Gambar 1.17 Hutan Kapit salah satu icon wisata menambah program udara bersih

7. Penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan: solar cell, kompor LPG, Pemanfaatan gas
metan, geotermal, danmicrohydro.
Menggunakan empat atau lebih energi alternatif.
Di Kabupaten Bangka Barat penggunaan energy alternative antara lain : solar cell shs rumah
tangga 60 unit, solar cell shs fasum 132 unit dan solar cell pju 345 unit. Untuk penggunaan gas
LPG 3 kg sebanyak 35.331 rumah tangga dan usaha mikro 134 unit. Untuk penggunaan gas
metan di 1 (satu) lokasi yaitu desa air kuang Jebus. Untuk PLTS sendiri digunakan sebagai
energi cadangan untuk membantu penerangan-penerangan di jalan raya pada malam hari.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 25


8. Kategori indeks kualitas udara
Baik.
Kabupaten Bangka Barat memiliki kualitas udara yang baik dapat dilihat dari detektor alami
seperti hewan dan manusia yang hidup di Kabupaten Bangka Barat.Tidak pernah ada kasus
hewan yang mati karena polusi udara, begitu juga dengan masyarakatnya. Hal ini didukung
salah satunya oleh kegiatan pemeriksaan kualitas udara secara rutin yang dilakukan oleh pihak
industry sepert Unit Metalurgi, Muntok melalui berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
pengujian kualitas udara. (Laporan Terlampir)

AIR SUNGAI BERSIH


9. Kebijakan dalam pengelolaan sungai
SK Bupati dan kegiatan
Seiring dengan pertumbuhan kota dan meningkatnya jumlah penduduk, permukiman baru
berkembang tidak terkendali disepanjang sungai, sehingga beberapa sungai kehilangan
fungsinya dan menurun kualitas lingkungannya. Budaya sungai yang merupakan ciri khas
masyarakat sepanjang sungai mengalami pergeseran diakibatkan oleh perubahan orientasi
bermukim dari masyarakat sungai menjadi masyarakat daratan sehingga mengakibatkan
rusaknya lingkungan permukiman di bantaran sungai.

Dalam mempertahankan ekosistem sungai dari kegiatan manusia baik yang bermukim
dibantaran kali maupun daratan Kabupaten Bangka Barat melalui Keputusan Bupati Bangka
Barat Nomor 188.45/360/2.02.01/2012 tentang Pembentukan Forum Koordinasi Daerah
Aliran Sungai (DAS).

10. Kondisi kebersihan sungai


Bersih dari sampah dan tinja.
Sungai merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan sosial masyarakat.
Masyarakat yang tinggal di sekitar sungai memanfaatkan sungai dalam kehidupan keseharian
mereka. Adapun bentuk kebutuhan keseharian masyarakat seperti minum, masak, mencuci
pakaian dan perabotan rumah tangga dan lain sebagainya.
Wajar saja jika sangat diperlukan upaya bersama menjaga kebersihannya. Jika sungai bersih,
maka ia dapat memberikan manfaat secara maksimal. Untuk itu diperlukan kesadaran
sejakdini dari masyarakat guna mencegah terjadinya pencemaran sungai.

Gambar 1.18 Foto Bantaran Sungai

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 26


Diatas merupakan foto salah satu sungai yang ada di kota Muntok Kabupaten Bangka Barat
yaitu Sungai Ulu yang langsung bermuara ke laut.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Bangka Barat juga telah melakukan berbagai kegiatan guna
mengembalikan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan diantaranya dengan melakukan
Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian kerusakan Sumber-sumber air serta
Pelaksanaan Normalisasi saluran sungai.

Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis, untuk mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan akibat sampah Kabupaten Bangka Barat mengatur hal tersebut
melalui Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2012 tentang Pengelolan Persampahan dan
Kebersihan serta Peraturan Bupati Nomor 43 tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengelolaan Persampahan.

11. Kondisi bantaran sungai


Bebas dari Bangunan Liar.
Seiring dengan pertumbuhan kota dan meningkatnya jumlah penduduk, permukiman baru
berkembang tidak terkendali disepanjang sungai, sehingga beberapa sungai kehilangan
fungsinya dan menurun kualitas lingkungannya. Budaya sungai yang merupakan ciri khas
masyarakat sepanjang sungai mengalami pergeseran diakibatkan oleh perubahan orientasi
bermukim dari masyarakat sungai menjadi masyarakat daratan sehingga mengakibatkan
rusaknya lingkungan permukiman di bantaran sungai.
Dalam mempertahankan ekosistem sungai dari kegiatan manusia baik yang bermukim
dibantaran kali maupun daratan Kabupaten Bangka Barat melalui Keputusan Bupati Bangka
Barat Nomor 188.45/360/2.02.01/2012 tentang Pembentukan Forum Koordinasi Daerah
Aliran Sungai (DAS).

Gambar 1.19 Foto Bantaran Sungai

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 27


12. Melakukan pemantauan sungai
Secara rutin setiap 6 bulan sekali
Melalui kegiatan rutin setiap tahun yang ada di Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Bangka Barat, petugas melakukan pemantauan rutin setiap sungai 2 kali dalam setahun.
Pemantauan sungai tidak hanya dilakukan oleh pihak Pemerintah daeerah juga tetapi
dilakukan oleh pihak industry yang ada di wilayah kabupaten Bangka Barat secara rutin.

Gambar 1.20 Foto Kegiatan Pemantauan Sungai oleh Dinas Lingkungan Hidup

13. Nilai Indeks Kualitas Air


Baik.
Hasil laporan pengujian terhadap air di Kabupaten Bangka Barat rata-rata baik. Pengujian dan
pemantauan kualitas air ini dlaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Maupun Dinas
kesehatan Kabupaten Bangka Barat. BLHD secara rutin setiap tahun melalui kegiatan
Pemantauan Kualitas Lingkungan dengan melakukan pengujian terhadap air sungai dan air
sumur pantau. Dinas Kesehatan Provinsi kepulauan Bangka Belitung maupun Dinas
Kesehatan Kabupaten Bangka Barat dengan melakukan pemeriksaan secara periodik
terhadap PDAM yang ada di Kabupaten Bangka Barat adapun pemeriksaan yang dilakukan
pemeriksaan Fisik, kimia maupun bakteriologis dan paparan radiasi.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 28


Gambar 1.21 Foto Kegiatan Pemantauan Kualitas Air oleh Dinas Kesehatan

14. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sungai: kerja bakti, peningkatan


keanekaragaman hayati sungai, pelestarian bantaran, tidak BAB di sungai dan tidak buang
sampah di sungai
Terlibat dalam lima atau lebih kegiatan.
Demi kenyamanan bersama, masyarakat sekarang ini mulai menyadari pentingnya
berperilaku hidup bersih dan sehat.Kegiatan-kegiatan rutin dari Kabupaten hingga ke desa
seperti Bul Bakti Gotong Royong, secara rutin dilaksanakan.Pemerintah bersama masyarakat
bekerja bakti membersihkan lingkungan sekitar termasuk sungai,peningkatan
keanekaragaman hayati sungai, pelestarian bantaran, tidak BAB di sungai, dan tidak buang
sampah di sungai.
Pemerintah didukung masyarakat juga meningkatkan frekuensi sosialisasi atau kampanye
penyehatan lingkungan termasuk didalamnya untuk tidak BAB dan membuang sampah di
sungai, penggunaan air bersih. Melalui anggaran Dinas Kehutanan Kabupaten Bangka Barat,
masyarakat diajak ikut serta melakukan penanaman pohon di bantaran sungai dan
melestarikan bantaran sungai. Pada tahun 2013-2015 baik seluruh desa maupun kelurahan
yang ada di Kabupaten Bangka Barat melalui Dinas Kesehatan beserta Puskesmas dan
masyarakat telah melakukan pemicuan CLTS (Community lead Total Sanitation) atau sanitasi
total berbasis masyarakat (STBM) dan untuk saat ini sudah ada 11 desa yang ODF dan tidak
membuang sampah di sungai.

15. Cakupan pelayanan air bersih


Meningkat sesuai target Kabupaten/ Kota.
Air merupakan sumber kehidupan yang diperlukan dalam kehidupan manusia dan mahluk
hidup lainnya. Air memegang peranan penting khususnya dalam kehidupan manusia.
Keberlangsungan hidup manusia tidak dapat dipisahkan dari air yang tersedia secara langsung
maupun tak langsung.
Adapun pengertian air bersih dapat diartikan air yang memenuhi persyaratan untuk pengairan
sawah, untuk treatment air minum dan untuk treatment air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau
dari persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis atau memenuhi syarat sebagai berikut:

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 29


a) Persyaratan fisika: sifat fisik air seperti bau, warna, kandungan zat padat, kekeruhan, rasa,
dan suhu
b) Persyaratan mikrobiologis: kandungan bakteri dalam air yaitu bakteri E-Coli dan bakteri
koliform,
c) Persyaratan kimiawi: kandungan mineral dalam air seperti arsen, fluorida, sianida, khlorin,
alumunium, mangan dan mineral lainnya
Kabupaten Bangka Barat melalui Kegiatan Koordinasi Perencanaan air minum, drainase dan
sanitasi perkotaan akan terus menginventarisasikan permasalahan yang berhubungan dengan
air bersih, sanitasi dan persampahan di seluruh desa. Kegiatan ini diharapkan dapat
mendukung peningkatan pelayanan air bersih di Kabupaten Bangka Barat menjadi lebih baik
lagi.
Tabel 1.1
Capaian Rumah Tangga pengguna air bersih
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2010-2016
No. Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1. Rumah tangga
10,62 70,14 82,51 83,45 84,79
pengguna air bersih (%) 83,66 89,46

PENYEDIAAN AIR BERSIH INDIVIDU DAN UMUM


16. Cakupan kualitas air minum
Meningkat sesuai target Kabupaten/ Kota.
Ketersediaan air bersih bagi masyarakat merupakan unsur yang sangat penting karena air
merupakan kebutuhan dasar. Sebagian besar dari tubuh manusia diisi air. Air yang dibutuhkan
masyarakat bukan hanya dari ketersediaan air namun juga dilihat dari kualitas air yang akan
digunakan, oleh karena itu air yang digunakan harus memenuhi syarat.
Air minum adalah air yang telah melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum, sesuai dengan keputusan Menteri
Kesehatan No:492/Menkes/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Bagi manusia air merupakan kebutuhan utama untuk berbagai keperluan seperti mandi, cuci,
kakus dan dalam produksi pangan. Mengingat bahwa berbagai penyakit dapat ditularkan
melalui air saat manusia memanfaatkan, maka untuk memutuskan penularan penyakit
tersebut diperlukan sistem penyediaan air bersih maupun air minum yang baik bagi manusia.
Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Bangka Barat telah memiliki akses terhadap
sarana air bersih. Pada tahun 2013 dari 43.935 keluarga yang diperiksa pengguna air bersih
sebanyak 38.413 sedangkan Data Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
berkualitas (layak) di Kabupaten Bangka Barat tahun 2014 sebanyak 154.174 dari 197.852
keluarga dan pada Data Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas
(layak) di Kabupaten Bangka Barat tahun 2015 sebanyak 174.211 dari 208.219 dan pada
tahun 2016 sebanyak 170.566 dari 206.2

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 30


Gambar 1.22 Depot Air Minum yang sudah mendapat surat dari Dinkes
Kabupaten Bangka Barat di Dusun VII Desa Belo Laut

Gambar 1.23 Proses Pemasangan SPAM Desa Air Nyato untuk Kebutuhan Air Bersih

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 31


Dibawah ini Kondisi Pembangunan Sarana Penyediaan Air Minum yang sudah dibangun oleh
Pemerintah di Kelurahan/Desa yang ada di Kabupaten Bangka Barat ini, baik yang didanai
oleh APBN,APBD I maupun APBD II.
Tabel 1.2
Pembangunan SPAM yang sudah dilakukan
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2010 – 2015
SUMBER SUMBER SAMBUNGA
NO NAMA PAKET TAHUN KONDISI
DANA AIR N RUMAH

1 Peningkatan Sarana Air Bersih Kec. Muntok 2005 APBD PDAM Baik
2 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Pangek, Kec. Simpang Teritip Kab. Bangka Barat 2006 APBN
3 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Air Bersih Kec. Jebus 2012 APBD IKK 20 Baik
4 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Air Bersih Desa Pelangas Kec. Simpang Teritip 2012 APBD Desa 25 Baik
5 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Air Bersih Kec. Tempilang 2012 APBD IKK 31 Baik
6 Optimalisasi SPAM IKK Kec. Jebus 2012 APBD IKK 50 Baik
7 Pengembangan Jaringan Pipa dan Pelayanan Air Minum Kec. Tempilang 2011 APBD IKK 50 Baik
8 Pengembangan Jaringan Air Minum (SPAM) Kec. Jebus (Parit Tiga) 2010 APBD PDAM 419 Baik
9 Kecamatan Jebus 2010 APBD IKK 100 Baik
10 Kecamatan Simpang Teritip 2009 APBD Desa 90 Baik
11 Kecamatan Jebus 2009 APBD IKK 100 Baik
12 Kecamatan Tempilang 2009 APBD IKK 148 Baik
13 Kecamatan Jebus 2008 APBD IKK 100 Baik
14 Kecamatan Jebus 2007 APBD IKK 100 Baik
15 Penambahan Proyek Peningkatan Sarana Air Bersih Kec. Muntok 2006 APBD PDAM Baik
16 Optimalisasi SPAM IKK Kec. Muntok 2013 APBD IKK 403 Baik
17 Pembangunan Jaringan Air Bersih di Dusun Terabek Kec. Muntok 2013 APBD Desa/IKK 150 Baik
18 Pembangunan Jaringan Air Bersih di Desa Belo Laut Kec. Muntok 2013 APBN IKK 120 Baik
19 Pembangunan Jaringan Air Bersih di Teluk Rubiah Laut Kec. Muntok 2013 APBN PDAM 120 Baik
20 Pembangunan Jaringan Air Bersih Desa Beruas (IPAM) 2013 APBN Desa 100
21 Pembangunan Jaringan Air Bersih Desa Rukam (IPAM) 2013 APBN Desa 100
22 Pembangunan jaringan Air Bersih di Kec. Simpang Teritip 2013 APBD Desa 71 Baik
23 Pembangunan Jaringan Air Bersih di Kec. Tempilang 2012 APBD IKK 50 Baik
24 Pengembangan Jaringan Pipa dan Pelayanan Air Minum Kec. Tempilang (Sangku & Kelumbi) 2013 APBD Desa/IKK 309 Baik
25 Pengembangan Jaringan Pipa dan Pelayanan Air Minum Kec. Kelapa (Sungai Buluh dan Mislak)
2013 APBD Desa/IKK 250 Baik
26 Pengembangan Jaringan Pipa dan Pelayanan Air Minum Desa Cupat Kec. Parit Tiga 2013 APBD Desa/IKK 161 Baik
27 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Cupat Kec. Parit Tiga Jebus Kab. Bnagka Barat 2012 APBN
28 Penyediaan P/S Air Minum Kws. MBR IKK Tempilang Kab. Bangka Barat 2012 APBN
29 Penyediaan P/S Air Minum IPA Baja Kolong Terabek Kec. Muntok Kab. Bangka Barat 2012
30 Pengadaan/Pemasangan Pipa Kolong Terabek Kec. Muntok Kab. Bangka Barat 2012
31 Pengadaan/Pemasangan Pipa Gunung Menumbing Kab. Bangka Barat 2012
32 Penyediaan P/S Air Minum Kws. MBR Tempilang Kab. Bangka Barat 2011
33 Optimalisasi SPAM IKK Kec. Jebus Kab. Bangka Barat 2011
34 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Parit Tiga Kec. Jebus Kab. Bangka Barat 2010
35 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa tanjung Niur Kec. Tempilang Kab. Bangka Barat 2009
36 Penyediaan P/S Air Minum IPA Baja Kaps. 20L/Det IKK Tempilang Kab. Bangka Barat 2009
37 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Pelangas Kec. Simpang Teritip Kab. Bangka Barat2008
38 Pembuatan Reservoir & Pengadaan Pipa Kec. Jebus Kab. Bangka Barat 2007
39 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Rambat Kec. Simpang Teritip Kab. Bangka Barat 2013
40 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Beruas Kec. Kelapa Kab. Bangka Barat 2013
41 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Rukam Kec. Jebus Kab. Bangka Barat 2013
42 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Sp. Yul Kec. Tempilang Kab. Bangka Barat 2013
43 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Penyampak Kec. Tempilang Kab. Bangka Barat 2013
44 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa SangkunKec. Tempilang Kab. Bangka Barat 2013
45 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Buyan Kelumbi Kec. Tempilang Kab. Bangka Barat2013
46 Penyediaan P/S Air Minum Perdesaan Desa Air Nyatoh Kec. Simpang Teritip Kab. Bangka Barat
2014

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 32


Gambar 1.24 Penyulingan Air Bersih Untuk Produksi Rumah Tangga Masyarakat Sesuai
Dengan Permen Pupera.

17. Presentase penduduk yang menggunakan jamban sehat 64%


Sesuai Target.
Jamban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat sebenarnya,
masyarakat sadar dan mengerti arti pentingnya mempunyai jamban sendiri di rumah. Alasan
utama yang selalu diungkapkan masyarakat mengapa sampai saat ini belummemiliki jamban
keluarga adalah tidak atau belum mempunyai uang melihat faktor kenyataan tersebut,
sebenarnya tidak adanya jamban di setiap rumah tangga bukan semata faktor ekonomi, tetapi
lebih kepada adanya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat
(PHBS) jamban pun tidak harus mewah dengan biaya yang mahal.
Kabupaten Bangka Barat telah melakukan upaya pemicuan di beberapa desa untuk stop Buang
Air Besar Sembarangan (BABS), pada tahun 2013 kepemilikan rumah tangga akan sarana
jamban yaitu 32.082 dari 43.935 atau hanya sekitar 73.02% dan untuk data penduduk dengan
akses sanitasi layak (jamban Sehat) yang ada di Kabupaten Bangka Barat tahun 2014 sebesar
112.654 atau sebesar 76,01%. sebesar 78,75% atau sekitar 163.980 penduduk dengan akses
terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) dan pada tahun 2016 sebesar 82,68%
atau sekitar 170.566 penduduk akses terhadap fasilitas yang layak (jamban sehat).

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 33


Gambar 1.25 Jamban Sehat yang sudah dibangun di Dusun Tanjung Ular
Desa Air Putih TA.2015 Program KOTAKU

18. Kelurahan/Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)


Meningkat dari tahun lalu.
Dari hasil pengamatan terhadap kelurahan ataupun Desa yang STOP buang air besar
sembarangan jumlah nya telah meningkat dari tahun lalu.Hal ini dapat terwujud karena
masyarakat sudah mulai menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, bersama pemerintah,
Masyarakat juga ikut bersosialisasi atau berkampanye mengenai pentingnya menjaga

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 34


kebersihan demi peningkatan derajat kesehatan termasuk didalamnya untuk tidak BAB
sembarangan. Sejalan dengan hal tersebut melalui Dinas Kesehatan , Puskesmas seluruh
desa maupun Kelurahan yang ada di Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2013-2016
semuanya telah dilakukan pemicuan CLTS STBM dan dengan program ini di harapkan dari
tahun ke tahun desa/kelurahan Stop Buang Air Besar Sembarangan terus meningkat, yaitu
melalui perubahan prilaku masyarakat terhadap prilaku buang air besar.
Untuk mendukung upaya PHBS juga, banyak sekali upaya yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Bangka Barat, tidak terbatas pada penyediaan aair besih saja, Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) ini juga dilakukan dengan membangun IPAL (Instalasi Pengolahan Air
Limbah) dengan membangun semacam septic tank untuk penampungan lumpur tinja
masyarakat, proses ini merupakan salah satu pilot projec Program Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat melalui Satker Penyehatan Lingkungan Permukiman ((PLP)
dengan melibatkan Pemerintah desa serta masyarakat dalam pembangunannya, Program dan
kegiatan ini dirasakan sudah bermanfaat dalam proses pelaksanaannya dan sampai saat ini
sudah ada beberapa IPAL yang sudah dibangun dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2016
di Kabupaten Bangka Barat.
Tabel 1.3
Kegiatan Pembangunan IPAL di Kabupaten Bangka Barat
NO NAMA KEGIATAN TAHUN SUMBER DANA

1 2 3 4

TAHUN 2015-2016
1 Pembangunan IPAL Sanimas IDB di Kelurahan Sungai Daeng 2015-2016 APBD
2 Pembangunan IPAL Sanimas IDB di Kelurahan Sungai Baru 2015-2016 APBD
3 Pembangunan IPAL Sanimas IDB di Desa Air Belo 2015-2016 APBD

TAHUN 2014
1 Pembangunan Sanimas Desa Sp. Yul di Kec. Tempilang 2014 APBD
2 Pembangunan Sanimas Desa Tugang di Kec. Kelapa 2014 APBD
3 Pembangunan Sanimas Desa Ibul di Kec. Sp. Teritip 2014 APBD
4 Pembangunan Sanimas Dusun Belit Desa Dendang di Kec. Kelapa 2014 APBD

TAHUN 2013
1 Pembangunan Sanimas di Kec.Parit Tiga (DAK) (Desa Bakit) 2013 APBD
2 Pembangunan Sanimas di Kec. Kelapa (DAK) 2013 APBD
3 Pembangunan Sanimas di Kec.Parit Tiga (Desa Semulut) 2013 APBD
4 Pembangunan Sanimas di Kec. Kelapa (Dusun Ganjan) 2013 APBD
5 Pembangunan Sanimas di Kec. Sp. Teritip (DAK) 2013 APBD

TAHUN 2012
1 Pembuatan Sarana dan Prasarana Sanitasi di Kec. Kelapa 2012 APBD
2 Pembuatan Sarana dan Prasarana Sanitasi di Ds Sungai Buluh kec. Jebus 2012 APBD
3 Pembuatan Sarana dan Prasarana Sanitasi di Desa Kundi Kec. Sp. Teritip 2012 APBD

TAHUN 2011
1 Pengembangan Sarana dan Prasarana MCK ++ (Sanimas) Kec. Sp. Teritip (Desa Pangek)
2 Pengembangan Sarana dan Prasarana MCK ++ (Sanimas) Kec. Jebus (Desa Ranggi Asam)

TAHUN 2010
1 Pembangunan Sanimas Di Kelurahan Tanjung
2 Pembangunan Sanimas Di Kelurahan Sungai Daeng
Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 35


Gambar 1.26 Pembangunan IPAL di Desa Rambat

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 36


19. Upaya Pemda mendorong masyarakat tidak BAB sembarangan
Ada dan Target tercapai.
Sudah ada upaya Pemda untuk mendorong masyarakat agar tidak BAB sembarangan, dan
target hasilnya telah sesuai dengan target yang diharapkan.Pemda melalui berbagai kegiatan
di Dinas Kesehatan dan di Bappeda secara rutin melakukan kampanye atau sosialisasi baik ke
sekolah maupun langsung kepada masyarakat mengenai berbagai hal yang dapat
mengganggu kesehatan masyarakat termasuk mengenai BAB sembarangan.Salah satu
kegiatannya yaitu kegiatan Koordinasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Hal ini juga
seiring dengan meningkatnya desa yang telah mengajukan diri untuk Deklarasi Stop buang Air
besar Sembarangan, pada tahun 2015-2016 telah dilakukan Verifikasi desa Stop BABS (Desa
Sinar sari, Desa Telak, Desa Limbung, Desa Buyan Kelumbi, Desa Mancung, Desa Benteng
Kota, Kelurahan sungai Baru, Kelurahan sungai Daeng, Desa Bukit Terak, Desa Pusuk, Desa
Beruas)

Gambar 1.27 Kegiatan Deklarasi ODF di Desa Sinar sari

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 37


20. Perencanaan drainase Memperhatikan Konsep Eco-Drain
Ya, menyeluruh di semua wilayah.
Perencanaan Drainase di wilayah Kabupaten Bangka Barat telah memperhatikan konsep Eco-
Drain.Pertumbuhan penduudk dan aktivitas yang dilakukan tiap tahun makin meningkat
sehingga timbul perubahan dari fungsi lahan dan kemampuannya menampung sumber air
resapan, apabila jumlah jalur lintasan air dan daerah resapannya, maka yang terjadi adalah
volume limpahan air di permukaan tidak sepenuhnya mampu menyerap langsung ke bawah
tanah akibat perubahan fungsi lahan menjadi bangunan-bangunan maupun kepadatan
penduduk yang akhirnya menimbulkan genangan air yang besar bahkan mengakibatkan
banjir. Oleh karena itu perencanaan drainase yang ada di Kabupaten bangka Barat sangat
memperhatikan konsep Eco-Drain, ini dapat terlihat jelas seperti pada gambar ;

Gambar 1.28 Kondisi existing Drainase Kabupaten Bangka Barat

21. Program Pemda dalam mendorong Peran Serta Masyarakat (PSM) pada pembangunan
drainase
Ada dan Masyarakat berperan aktif.
Dalam pembangunan Drainase masyarakat ikut berperan aktif dan masyarakat ikut bergotong
royong pada proses pembangunan Drainase tersebut.Terutama kegiatan-kegiatan yang didanai
oleh PNPM,masyarakat bahkan ikut terlibat dalam perencanaan pembangunan drainase.

Gambar 1.29 Kegiatan PSM pembangunan drainase

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 38


22. Peran aktif masyarakat melaporkan adanya genangan
Semua berpartisipasi.
Saat ada genangan, masyarakat biasanya akan langsung bergotong royong melakukan hal-hal
yang bisa membantu sesuai kondisi genangan. Keterlibatan PSM & Swasta dalam Operasi &
Pemeliharaan Sistem Drainase.
PSM dan swasta terlibat. Keterlibatan Peran Serta Masyarakat dan Swasta telah aktif dalam
operasi dan Pemeliharaan Sistem Drainase. Selain ikut serta dalam perencanaan dan
pembangungan drainase, kebiasaan gotong royong masyarakat juga membuat mereka
memelihara drainase.

Gambar 1.30 Kegiatan Peran Aktif Masyarakat dalam penanganan genangan air

23. Keterlibatan PSM dan Swasta dalam operasi dan pemeliharaan sistem drainase
PSM dan Swasta terlibat.
Keterlibatan Peran Serta Masyarakat telah aktif dalam operasi dan Pemeliharaan Sistem
Drainase. Selain ikut serta dalam perencanaan dan pembangungan drainase, kebiasaan
gotong royong masyarakat juga membuat mereka memelihara drainase.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 39


Gambar 1.31 Dokumentasi kegiatan sosialisasi Penanganan kumuh di Teluk Rubiah

24. Berfungsinya Saluran drainase


Berfungsi seluruhnya.
Saluran Drainase di Muntok Bangka Barat berfungsi seluruhnya. . Drainase yang berasal dari
kata to drain yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air, drainase merupakan suatu
sistem pembuangan air bersih dan air limbah dari daerah pemukiman, industri, pertanian,
badan jalan dan permukaan perkerasan lainnya serta berupa penyaluran kelebihan air pada
umumnya, baik berupa air hujan, air limbah maupun air kotor lainnya yang keluar dari kawasan
yang bersangkutan baik diatas maupun di bawaah permukaan tanah ke badan air atau ke
bangunan resapan buatan.

Gambar 1.32 Design Saluran Drainase Ideal

Diata ini adalah contoh ideal saluran Drainase yang dilengkapi dengan Gorong-gorong
sehingga air dapat mudah masuk melewati saluran drainase.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 40


Gambar 1.33 Sistem Saluran Drainase Standar
Diatas ini adalah ilustrasi sistem saluran drainase yang ideal sesuai dengan standarmenurut
Permen PUPERA nomor 2 tahun 2016.

Gambar 1.34 Kondisi Drainase di Kabupaten Bangka Barat

25. Keterlibatan masyarakat dalam proses pengelolaan dan pemeliharaan drainase Kawasan
permukiman
Semua terlibat.
Saja seperti halnya pada indikator sebelumnya, bahwa masyarakat yang salah satunya
merupakan unsur dari PSM beserta pihak –pihak swasta memiliki peran aktif dalam
pengelolaan dan pemerliharaan drainase di kawasan permukiman. Terlebih dengan adanya
peran serta dari para konsultan KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) yang dulunya bernama PNMP
Mandiri Perkotaan, masyarakat diajak untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan sekitar
permukiman melalui berbagai pemberdayaan masyarakat.
Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 41
Gambar 1.35 Kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan drainase kawasan permukiman

26. Cakupan pelayanan dan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah (baik
sistem setempat maupun sistem terpusat)
50%- 75%.

Hal ini disebabkan masih belum tertatanya sarana IPAL (instalasi pengelolaan air limbah)
domestik masyarakat baik perkotaan dan pedesaan. Akan tetapi Pemerintah Kabupaten
Bangka Barat telah berupaya membangun IPAL domestik dari Tahun 2013-2014 sebanyak 10
buah IPAL bagi masyarakat dengan target 1.000 KK pengguna. Usaha pemerintah ini dlakukan
agar akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana limbah menjadi mudah untuk di akses.
Masyarakat juga telah dihimbau melalui berbagai kegiatan pembinaan oleh kader kesehatan
yang ada di desa untuk membuat sistem pengelolaan limbah sederhana terhadap aktifitas
rumah tangganya seperti penggunaan drum plastik sebagai penampung limbah buangan rumah
tangga atau dapat menggunakan bak tertutup permanen yang sederhana.

Pemerintah juga telah membangun IPAL untuk rumah sakit yang ada di Kabupaten Bangka
Barat, yang pada tahun 2015-2016 telah dibangun IPAL RS dan 8 (delapan) Puskesmas yang
ada di wilayah Kabupaten Bangka Barat yang diharapkan akan menambah akses pelayanan
sarana prasarana air limbah di masyarakat.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 42


Tabel 1.4
Cakupan IPAL Komunal di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2016

VOLUME TAHUN SUMBER


NO. LOKASI PELAKSANA
(Unit) PELAKSANAAN PENDANAAN

Kelompok Swadaya
1 Desa Rambat 1 (Unit) 2016 D.A.K Masyarakat
Kecamatan Simpang Teritip (K.S.M)

Kelompok Swadaya
2 Desa Simpang Gong 1 (Unit) 2016 D.A.K Masyarakat
Kecamatan Simpang Teritip (K.S.M)

Kelompok Swadaya
3 Desa Teluk Limau 1 (Unit) 2016 D.A.K Masyarakat
Kecamatan Parit Tiga (K.S.M)

Kelompok Swadaya
4 Desa Tuik 1 (Unit) 2016 D.A.K Masyarakat
Kecamatan Kelapa (K.S.M)

Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan

27. Intalasi pengolahan air limbah (IPAL) domestik


Ada dan berfungsi
Limbah merupakan hasil akhir dari suatu kegiatan Industri, baik industri rumah tangga
maupun Pabrik. Jika limbah ini tidak diolah secara baik dan benar maka akan berdampak
buruk bagi lingkungan. Karena itu sistem pengolahan limbah yang baik sangat diperlukan
untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Untuk menciptakan Kabupaten Bangka
Barat yang bersih dan sehat serta bebas dari segala bentuk pencemaran lingkungan maka
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah melakukan
kegiatan Pengadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) serta Pengelolaan Limbah dan
Limbah B3.
Disamping itu juga, Perusahaan Industri juga memiliki kewajiban-kewajiban yang salah
satunya wajib mengelola atau memanfaatkan limbah bahkan berbahaya dan beracun dan
juga wajib untuk menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Gambar 1.36 Industri yang dilengkapi dengan saluran pembuangan limbah

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 43


Gambar 1.37 Pembangunan IPAL Komunal di Desa Teluk Limau

28. InstalasiPengolahan Lumpur Tinja (IPLT)


Ada dengan kapasitas memadai.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat sudah memiliki saranan dan prasarana Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang dianggarkan melalui anggaran DAK Tahun 2016 yang
lalu. Sarana dan prasarana yang telah dimiliki berupa tempat pengelohan lumpur tinja yang
berlokasi di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Desa Air Belo. Walaupun belum sepenuhnya
berfungsi dengan maksimal, tetapi setidaknya Kabupaten Bangka Barat untuk tahap awal
telah memiliki IPLT tersebut yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 44


Gambar 1.38 Sarana dan Prasarana IPLT di TPA Air Belo

29. Truk tinja beroperasi masuk ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Ya, sebagian.
Selain telah memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja di TPA Desa Air Belo, Pemerintah
Kabupaten melalui Dinas Lingkungan Hidup Daerah juga telah memiliki truk tinja sebanyak 1
(satu) unit untuk mengoperasikan tinja masyarakat masuk ke IPLT. Sama halnya dengan
sarana dan prasarana IPLT, Truk tinja juga dianggarkan melalui anggaran DAK tahun 2016
yang lalu oleh Dinas terkait dan sampai dengan sekarang belum dapat dioperasikan
dikarenakan masih menunggu kebijakan lebih lanjut yang akan ditentukan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten Bangka Barat.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 45


Gambar 1.39 Truk Tinja Dinas Lingkungan Hidup

30. Kondisi Lingkungan umum di lingkungan permukiman


Bersih.
Tidak terjadi Penumpukan sampah dilingkungan umum dan pemukiman. Kondisi Lingkungan
di pemukiman dipengaruhi beberapa faktor, yang baik kesehatan akan terjaga sehingga
penyakit tidak akan berkembang di wilayah pemukiman, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
bersama peran serta masyarakat telah melakukan berbagai upaya dalam menjaga Kesehatan
Lingkungan dengan dikeluarkan Perda PHBS (Perilaku Hidup bersih dan Sehat) Nomor 12
Tahun 2015, Perda KTR ( Kawasan Tanpa Rokok) Nomor 8 Tahun 2016, Peraturan Daerah
Nomor 3 tahun 2012 tentang Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan serta Peraturan

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 46


Bupati Nomor 43 tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Persampahan.
Untuk menghindari terjadinya penumpukan sampah di lingkungan umum dan permukiman,
hal ini bertujuan agar sampah-sampah yang ada di lingkungan umum dan permukiman dapat
dikendalikan dengan baik sehingga tidak menumpuk disembarang tempat dan dapat
mengganggu keindahan kota serta dapat menimbulkan banjir maupun berbagai penyakit .
Melalui berbagai peran serta masyarakat guna menjaga lingkungan tetap dalam kondisi bersih,
nyaman, aman dan sehat setiap desa di Kabupaten Bangka Barat secara rutin melaksnakan
gotong royong dalam mejaga kebersihan lingkungan pemukiman dan sebagai tindak lanjut dari
Perda dan Perbup tersebut Pemerintah Daerah mununjuk Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Badan Lingkungan Hidup Daerah sebagai leading sector kebersihan di Kabupaten
Bangka Barat, dengan mempekerjakan tenaga harian lepas sebagai pelaksanaan
pembersihan dan pengambilan sampah pada tempat-tempat yang telah ditentukan. Selain itu
untuk menunjang kegiatan tersebut telah disediakan sarana dan prasana kebersihan berupa
tempat-tempat pembuangan sampah yang dibangun ditempat-tempat umum.

Gambar 1.40 Pengecekan Lokasi Penanganan kumuh di Teluk Rubiah

Gambar 1.41 Survey kegiatan Pembangunan Kawasan Kumuh daerah Teluk Rubiah

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 47


PENGELOLAAN SAMPAH

31. Penanganan sampah meliputi kegiatan: Melaksanakan pemilahan, pengumpulan,


pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.
Melaksanakan pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.
Adanya pemisahan/pemilahan sampah (3R). Dalam upaya pemanfaatan sampah Pemerintah
Daerah Kabupaten Bangka Barat juga melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui
beberapa SKPD terkait antara lain Dinas Pertanian dalam hal pembuatan kompos, Badan
Lingkungan Hidup Daerah dalam hal kerajinan dari sisa sampah dan organik.

32. Implementasi Pengelolaan sampah dengan prinsip 3R: Komposting, bank sampah, biogas,
daur ulang.
Empat implementasi.
Dalam upaya pemanfaatan sampah Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Barat juga
melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui beberapa SKPD terkait antara lain Dinas
Pertanian dalam hal pembuatan kompos, Badan Lingkungan Hidup Daerah dalam hal
kerajinan dari sisa sampah dan organik.Di Kabupaten Bangka Barat , di setiap kantor
diwajibkan untuk tidak membakar sampah organiknya, melainkan di composting. Kabupaten
Bangka Barat juga telah memiliki Bank Sampah “Walah” di Kampung Tegal Rejo, Kecamatan
Muntok, dimana masyarakat dapat menabung sampahnya untuk memperoleh uang dan
sampah yang ditabung akan diolah kembali / didaur ulang di Bank Sampah tersebut. Untuk
biogas, Kabupaten Bangka Barat juga telah melakukan hal tersebut di Kecamatan Jebus.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 48


Gambar 1.42 Penyediaan Tong Sampah 3R di tempat umum

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 49


Gambar 1.43 Pengolahan limbah/sampah plastik menjadi barang /benda bernilai ekonomi oleh
KSM Muara Jepu Desa Pelangas serta Bank Sampah WALAH

33. Tempat pemrosesan akhir Sampah tidak mencemari lingkungan


Sel sampah ditutup secara berkala, leachate dikelola dan gas dikelola (sanitary landfill/
control landfill).
Tempat Pembuangan Akhir Sampah tidak mencemari lingkungandan tidak terdapat
keluhan masyarakat. Sebagai akhir dari pembuangan sampah, Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangka Barat telah membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah
yang bertempat di Desa Air Limau, tempat TPA sendiri jauh baik dari pemukiman penduduk
maupun tempat masyarat beraktifitas sehingga tidak berdampak negatif baik bagi
masyarakat maupun lingkungan.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 50


Gambar 1.44 Lokasi TPA Desa Air Belo sekaligus dengan Pengolahannya dari Dinas Lingkungan Hidup

34. Pengelolaan gas metana di TPA


Tidak Ada Pengelolaan.

35. Lama pengumpulansampah di TPS


1 x 24 jam.
Di Kabupaten Bangka Barat, melalui Dinas Lingkungan Hidup telah ada petugas kebersihan
yang setiap hari berkeliling untuk mengambil sampah di TPS dan diantar ke Tempat
Pembuangan Akhir.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 51


36. Angka jentik aedes di perumahan/pemukiman
Bebas jentik 80%-<95%) .
Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah persentasi pemeriksaan jentik yang dilakukan di semua
desa. Dari hasil pemeriksaan jentik yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka
Barat bekerja sama dengan Juru Pengamatan Jentik (Jumantik) pada tahun 2012, Angka
Bebas Jentik (ABJ) yang didapat sudah > 95 %. Sedangkan pada tahun 2013 dilakukan
pemeriksaan pada rumah dan bangunan, dari 9359 rumah dan bangunan yang ada, 166 unit
(1,77 %) rumah dan bangunan yang diperiksa ada 111 unit (66,87 %) rumah dan bangunan
yang bebas jentik di Muntok Bangka Barat ini. . Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolok ukur
upaya pemberantasan vektor melalui PSN3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat
dalam mencegah DBD.

PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


37. PSN dan Jumat Bersih berjalan dengan baik
Berjalan dengan baik.
dan terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun.Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) merupakan kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka
Barat melalui Dinas Kesehatan beserta masyarakat sebagai pelaksana, penggerakan potensi
masyarakat untuk dapat berperan serta dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui
3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada
tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/
memberantas nyamuk Aedes berkembang biak. melalui PSN3M menunjukkan tingkat
partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan
DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan
yang diharapkan dapat menekan kasus ini. PSN dilaksanakan sebagai langkah memutuskan
mata rantai penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan beberapa tahapan,
pertama laporan masyarakat terkait adanya kasus DBD kemudian petugas melakukan
pemantauan epidemiologi (PE) pada rumah penderita dan sekitarnya setelah petugas PE
menyatakan Positif maka Fogging Focus segera dilaksanakan bersama masyarakat.

Gambar 1.45 Kegiatan PSN/Jumat bersih Kelurahan Sungai Daeng

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 52


38. Incidence kasus filariasis (kaki gajah)
Tetap.

Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh cacing filaria
yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan
apabila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.

Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada
orang lain sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara. Di Indonesia penyakit
kaki gajah tersebar luas hampir di seluruh propinsi. Program eliminasi filarisasi dilaksanakan
atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu”The Global Goal of Elimination of
Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem the year 2020 “ yang merupakan realisasi
dari resolusi WHA (World Health Assembly) pada tahun 1997.

Implementation Unit (IU) yang digunakan dalam program eliminasi filariasis sejak tahun 2005
adalah kabupaten/kota. Artinya satuan wilayah terkecil dalam program ini adalah
kabupaten/kota, baik untuk penentuan endemisitas maupun pengobatan massal. Bila sebuah
kabupatan/kota sudah endemis filariasis, maka sasaran pengobatan massal adalah semua
penduduk di kabupaten/kota tersebut. Semua penduduk harus minum obat, tetapi
pengobatan untuk sementara ditunda bagi: anak berumur < 2 tahun, ibu hamil, orang yang
sedang sakit berat, penderita kronis filarisis yang dalam serangan akut dan balita dengan
marasmus/kwashiorkor.

Pada tahun 2013 tidak ditemukan penderita kasus filariasis di Kabupaten Bangka Barat.
Sedangkan pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 29 penduduk. Pada tahun 2015 kasus
baru ditemukan 9 penderita,sehingga jumlah kasus pad tahun 2015 36 penduduk penderita
dan pada tahun 2016 ditemukan 30 penduduk penderita Hal ini bukanlah indikasi adanya
kasus baru yang meningkat dari tahun sebelumnya, hanya saja usaha pemerintah
menemukan kasus yang sudah ada di masyarakat dengan memperluas jangkauan deteksi
sampai ke pelosok, sehingga setelah ditemukan dapat dibantu penanganannya. Dari kasus
yang ditemukan pada tahun 2015 tersebut, setelah dilakukan interogasi, penderita juga
sudah menderita penyakit tersebut pada tahun 2013. Sehingga, dengan kata lain, kasus
tersebut tetap dari tahun sebelumnya, hanya saja pada tahun 2013 penderita belum bertemu
Tenaga Kesehatan.

39. Perumahan/pemukiman Bebas banjir


Menurun.
Kabupaten Bangka Barat merupakan wilayah yang memiliki pantai-pantai dan juga sungai-
sungai yang cukup banyak. Salah satu sungai yang ada di kota Muntok adalah sungai ulu.
Sungai ini berada tepat di tengah kota yang langsung bermuara ke laut. Untuk menghindari
terjadinya banjir maka Pemerintah Kabupaten Bangka Barat telah melakukan pengerukan
dan pembersihan sungai dari sampah dan juga lumpur. Selain itu pembangunan dan
peninggian talud dipinggiran sungai serta drainase yang lancar semakin memperkecil peluang
terjadinya banjir. Sebenarnya di daerah-daerah berpotensi banjir sudah dibangun boozem
(Kolong Retensi). Pemerintah Kabupaten Bangka Barat sekitar tahun 2013-2014 lalu juga
sudah membangun satu unit boozem di Kampung Teluk Rubiah, Kelurahan Tanjung.
Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 53
Dahulunya Kampung Teluk Rubiah merupakan daerah langganan banjir, namun setelah
dibangun Boozem, kampung tersebut tidak terkena banjir lagi.

Gambar 1.46 Model kolong Retensi Bebas Banjir

Gambar 1.47 Bozem sebagai tempat pencegah banjir kawasan Teluk Rubiah

40. Jumlah rumah sehat


Meningkat dari tahun lalu.
Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap
orang. Rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja
seharian, tetapi juga mempunyai fungsi yang penting sebagai tempat untuk membangun
kehidupan keluarga yang sehat dan sejahtera.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 54


Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah
yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah dan lantai
rumah tidak terbuat dari tanah.
Menurut laporan dari 8 Puskesmas bahwa pengawasan perumahan dilakukan melalui
kegiatan survey rumah sehat dimana pada pada tahun 2013 dari 41.917 rumah yang
diperiksa didapatkandata presentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu 28.784
atau 70,35% sedangkan di tahun 2014 dari 41.694 rumah yang diperiksa didapat data
bahwa persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu 30.239 atau 72,53%. Pada
tahun 2015 dari 42.771 rumah yang diperiksa didapat data bahwa persentase rumah yang
memenuhi syarat kesehatan yaitu 75,38% atau 32.239 dan pada tahun 2016 dari 45.048
rumah yang diperiksa didapat data bahwa persentase rumah yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu 76,41% atau 34.419.

41. Incidence / Kasus Tb Paru


Menurun dari tahun lalu .
Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah
terinfeksi basil TB. Penyakit ini menyebar dan ditularkan melalui udara, ketika orang yang
terinfeksi Tab paru batuk, bersin, berbicara dan meludah.
Tuberkolosis menjadi salah satu penyakit yang pengendaliaannya menjadi komitmen global
dalam MDGs. Tuberkolosis Paru juga merupakan salah satu emerging diseases. Indonesia
termasuk ke dalam kelompok high burden countries, menempati urutan ketiga setelah India
dan China berdasarkan laporan WHO tahun 2009.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TBC adalah CDR, yaotu proporsi
jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA
positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. CDR menggambarkan cakupan penderita
baru BTA positif pada wilayah tersebut.
Kesuksesan pengobatan penderita TB paru diukur melalui indicator success rate dengan target
Nasional 86%, angka Success Rate sendiri akan dianggap tercapai apabila indicator Cure Rate
juga tercapai. Di Kabupaten Bangka Barat angka Success Rate tercapai sebesar 78,47 % dari
target Nasional 86%. Exspansi DOTS ke Fasyankes Swasta khususnya Rumah Sakit memang
menghadapi kendala dalam hasil pengobatan dikarenakan kesulitan dalam usaha pelacakan
penderita mangkir.
Pada tahun 2013 kasus TB Paru sebesar 209 per 100.000 penduduk sedangkan pada tahun
2014 kasus TB paru sebesar 171 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2015 kasus TB Paru
sebesar 110 per 100.000 penduduk dan Pada tahun 2016 kasus TB Paru sebesar 109 per
100.000 penduduk.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 55


42. KLB Penyakit Diare, DBD atau malaria
Menurun dari tahun lalu.
Pada tahun 2013 secara kumulatif Kabupaten terjadi 2 kali Kejadian Luar Biasa (KLB)
menurut Kecamatan dan Puskesmas dan semuanya dapat ditangani <24 jam. Sedangkan di
tahun 2014 secara kumulatif Kabupaten terjadi 3 kali Kejadian Luar Biasa (KLB) menurut
Kecamatan dan Puskesmas dan semuanya dapat ditangani < 24 jam. Pada Tahun 2015
terjadi 3 kali Kejadian Luar Biasa (KLB) menurut Kecamatan dan Puskesmas dan pada tahun
2016 terjadi 1 kali Kejadian Luar Biasa (KLB) menurut Kecamatan dan Puskesmas dan
semuanya dapat ditangani < 24 jam. Untuk KLB ini sendiri Pemerintah melalui Dinas
Kesehatan maupun masyarakat telah melakukan berbagai upaya dalam pencegahan maupun
pengendalian KLB seperti :
1. Melakukan Fogging wilayah dua siklus dimana satu minggu setelah siklus pertama
dilakukan fogging siklus kedua
2. Abatisasi, penyuluhan dilakukan dengan lintas sektor dan lintas program
3. Pembinaan terhadap petugas surveilans puskesmas dalam hal SKD KLB
4. PSN3M
5. Melakukan surveilans ketat hingga KLB dinyatakan berhenti.

43. JumlahDesa/kelurahan yang memiliki sarana pelayanan kesehatan (UKP atau UKM)
100 % dan aktif .
Di Kabupaten Bangka Barat, seluruh desa sudah memiliki layanan kesehatan disebut Pos
Kesehatan Desa (POSKESDES). Hal ini memudahkan masyarakat didesa menjangkau layanan
kesehatan, Poskesdes ini juga sudah didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai
serta tenaga kesehatan yang 24 jam menetap di Poskesdes tersebut.

44. Prosentase posbindu dikabupaten sesuai dengan jumlah puskemas.


10 % dari jumlah Puskemas.
Pada tahun 2013 dan 2014, salah satu program andalan Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular (PTM) Di Kabupaten Bangka Barat adalah pendirian Pos Binaan Terpadu (Posbindu)
di 12 Desa Mandiri dengan jumlah Puskesmas di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 8
Puskesmas. Posbindu PTM merupakan salah satu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang
bersifat promotif dan preventif dalam rangka deteksi dini dan pemantauan faktor resiko PTM
Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodik. Posbindu PTM dari masyarakat,
oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Kegiatan Posbindu tersebut adalah Pelaksanaan
Pemeriksaan berkala darah oleh petugas kesehatan dan kader serta peningkatan kesehatan
penyakit tidak menular pada lansia supaya hidup produktif. Pengendalian PTM khususnya di
Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2015 antara lain pemeriksaan gratis tekanan darah,
gula darah dan PTM di 64 desa oleh pengelola Program PTM puskesmas

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 56


Tabel 1.5
Cakupan Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Ukbm) Menurut Kecamatan
Tahun 2016

Sumber: Profil kesehatan Tahun 2016 Dinas Kesehatan

45. Jumlah Desa Siaga aktif


100 % (lebih dari 75%)
Pada tahun 2014, ada 59 Desa sebagai Desa Siaga Aktif dari 64 Desa/Kelurahan yang ada
di Kabupaten Bangka Barat atau 92,16% dan pada tahu 2015- 62 desa/kelurahan sebagai
desa aktif dari 64 Desa/kelurahan, pada tahun 2016 60 Desa siaga aktif dan 4 kelurahan
yang ada di kabupaten Bangka Barat.
Tabel 1.6
Cakupan Desa Siaga Aktif di Kabupaten Bangka Barat
Tahun 2016

Sumber: Profil kesehatan Tahun 2016 Dinas Kesehatan

46. Puskesmas dengan pelayanan Klinik Sanitasi


100 % (lebih dari 75%)
Dari 8 Puskesmas di Bawah Dinas Kesehatan semuanya mempunyai klinik sanitasi (100%)
memiliki Pelayanan Klinik Sanitasi. Program tersebut sudah berjalan melalui anggaran
Bantuan Operasional Kegiatan (BOK) masing-masing Puskesmas. Kegiatan Klinik Sanitasi
yang dilakukan oleh Puskesmas dilaksanakan oleh tenaga Sanitarian Puskesmas. Klinik
Sanitasi ini merupakan salah satu pelayanan Kesehatan Puskesmas yang menangani

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 57


penyakit yang diduga penyakit yang berbasis lingkungan. Berikut di bawah ini adalah salah
satu Gambar IPAL/Sanitasi yang ada di pelayanan puskesmas/Rumah Sakit yang ada di
Kabupaten Bangka Barat.

Gambar 1.48 IPAL/Sanitasi Puskesmas Desa Puput

Gambar 1.49 IPAL/Sanitasi RSUD Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 58


47. Program wajib tanam pohon bagi masyarakat
SK Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Bangka Barat dan Kegiatan.
Kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh masyarakat didukung oleh kegiatan
pembagian bibit melalui Dinas Kehutanan Kabupaten Bangka Barat secara rutin setiap tahun.
Ada nya kegiatan pembagian bibit tanam yang dilakukan Di Kabupaten Bangka Barat
didukung pula oleh anggaran dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada akhir tahun
2016.
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat sendiri mendukung dalam rangka penghijauan kawasan
permukiman maupun kawasan hutan lainnya, salah satunya juga Hutan Desa Kapit yang
mempunyai potensi untuk dijadikan hutan wisata di Kabupaten Bangka Barat ini, tentunya
dengan regulasi dan dukungan semua pihak, sehingga kawasan ini benar-benar menjadi
jantungnya kawasan yang ada.

Gambar 1.50 Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 59


Gambar 1.51 Penebaran Rumpon

PERTAMANAN DAN HUTAN KOTA

48. Tersedianya Taman dan Hutan Kota


Tersedia dan terpelihara.
Hutan kota di Bangka Barat berada di kota Muntok, tepatnya di Komplek Perumahan Unit
Metalurgi PT.Timah Tbk. Adapun luas hutan kota tersebut 2,25 ha dengan jumlah jenis
tanaman sebanyak 47 jenis tanaman. Untuk taman kota yang terkenal di Kota Muntok adalah
taman Lokomotif, taman tersebut tepat berada di depan rumah dinas Bupati Bangka Barat.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Bangka Barat juga telah melakukan penghijauan di
sepanjang jalan kota dengan menanam pohon-pohon. Hal ini selain bertujuan untuk
memberikan udara yang sejuk bagi masyarakat juga untuk memperindah kota. Berikut foto-
foto hutan kota dan taman kota.

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 60


Gambar 1.52 Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Bangka Barat

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 61


Gambar 1.53 Kondisi Taman Kota Kabupaten Bangka Barat

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 62


Gambar 1.54 Hutan Kota di Kabupaten Bangka Barat

SEKOLAH
49. Presentase sekolah yang melaksanakan UKS
100 %.
Salah satu upaya program kesehatan yang berkaitan langsung dengan anak sekolah adalah
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS adalah salah satu usaha yang dilakukan sekolah
untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit dikawasan lingkungan sekolah.
UKS biasanya dilakukan diruang kesehatan suatu sekolah. Program UKS yang dikenal
dengan Trias UKS meliputi, Pendidikan kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan
Lingkungan Sekolah Sehat. Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan kesehatan
terhadap murid SD/MI kelas 1 dimana sebagai indikatornya adalah jumlah sekolah dasar

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 63


yang melaksanakan penjaringan kesehatan, siswa kelas 1. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah. Jumlah sekolah yang ada di
Kabupaten Bangka Barat sebanyak 229 Sekolah. Terdiri dari : 135 Sekolah Dasar ,41
Sekolah Menengah Pertama, 22 Sekolah Menengah umum , 31 Taman Kanak-kanak.

Grafik 1.1
Persentase Cakupan Program UKS
Kabupaten Bangka Barat Tahun 2010 s/d 2016

100 100 100 100


100 100
100
80
60 PERSENTASE CAKUPAN
40 PROGRAM UKS

20
0
2011 2012
2013 2014
2015 2016

50. Presentasesekolah yang mengikuti program Adiwiyata


0 % - 25 %.
Di Kabupaten Bangka Barat ada sebanyak 229 Sekolah. Terdiri dari : 135 Sekolah Dasar ,41
Sekolah Menengah Pertama, 22 Sekolah Menengah umum , 31 Taman Kanak-kanak. Berbagai
Data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks. Pada
anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Untuk
itu Pemerintah Kabupaten Bangka Barat di tahun 2013, 2014, 2015 dan 2016 melakukan
beberapa Program yang berhubungan dengan sekolah sehat diantaranya Lomba Kebersihan
Sekolah, Sosialisasi Program Pendidikan Lingkungan Hidup/Adiwiyata pada semua Sekolah
dan Fasilitasi Adiwiyata dan Sekolah Sehat yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga dan Badan Lingkungan Hidup Daerah. Untuk
melaksanakan program adiwiyata, sekolah membutuhkan fasilitasi dari Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga, karena keterbatasan anggaran, secara bertahap pemerintah
melaksnakan fasilitasi ini, tahun 2014-2106 ada 10 sekolah yang difasilitasi mengikuti
program adiwiyata ini.

PENGELOLAAN PASAR
51. Adanya Program Kebijakan Pengelolaan Pasar.
SK Bupati dan kegiatan.
Tahun 2014 tahap pembinaan dan sosialisasi SK Bupati ditetapkan pada tahun 2015
(terlampir). Pasar Muntok memperoleh penghargaan pasar tertib ukur pada tahun 2014 oleh
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (terlampir).

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 64


52. Keterlibatan masyarakat pasar dalam berpartisipasi di bidang sanitasi pasar
Terbentuk Pokja dan aktif.
Pasar merupakan salah satu tempat umum dimana orang beraktivitas dan berinteraksi setiap
harinya dan sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan. Sanitasi pasar merupakan
upaya/usaha pengendalian melalui kegiatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh pasar yang erat hubungannya dengan timbul atau
merebaknya suatu penyakit. Pokja pasar bersama masyarakat pasar telah melakukan
berbagai upaya dalam upaya sanitasi pasar seperti Desinfeksi dan penyemprotan, penyuluhan
kepada para pedagang .

53. Lingkungan pasar perkotaan bersih


Bersih.
Pasar merupakan salah satu urat nadi pergerakan perekonomian di Kabupaten Bangka Barat.
Di pasarlah segala transaksi ekonomi yang dilakukan masyarakat terjadi. Untuk itu diperlukan
kenyamanan bagi masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangka Barat adalah dengan selalu menjaga kebersihan pasar melalui
pengawasan yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah, kebersihan pasar juga
dilakukan oleh pelaku pasar yang setiap hari beraktifitas dilingkungan tersebut.
Selain itu penataan pasar yang teratur juga memberikan dampak yang positif bagi penjual dan
pembeli, sehingga memudahkan masyarakat untuk berbelanja. Di pasar kota Muntok penjual
diberikan tempat sesuai dengan dagangan yang mereka jual, dimana khusus penjual daging,
ayam, ikan dan sayur mayur telah terpisah dan masing-masing menempati lokasi berjualan
yang telah ditetapkan. Dengan demikian kebersihan dan kenyamanan yang diharapkan dapat
terwujud. Di bawah ini adalah gambaran pasar perkotaan yang ada di Kabupaten Bangka
Barat:

Gambar 1.55 Kondisi Pasar Sehat Kota Muntok

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 65


54. Tersedianya toilet yang cukup dan memenuhi syarat di pasar
Tersedia di setiap pasar dan terpelihara.
Tingginya aktifitas yang dilakukan masyarakat di pasar menyebabkan toilet menjadi suatu
kebutuhan yang mutlak harus ada, melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UKM pasar dikelola termasuk ketersediaan toilet. Dalam pelaksanaannya Kepala Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Pasar mempekerjakan masyarakat setempat terkait kebersihan
maupun ketersediaan air dari toilet tersebut.

Gambar 1.56 Kondisi Toilet di Pasar Kawasan Muntok

55. Tersediaanya lahan parkir di pasar perkotaan


Tersedia dan memadai.
Tersedianya lahan parkir di pasar perkotaan merupakan faktor penunjang bagi kenyamanan
dan sangat berpengaruh terhadap aktifitas pelaku pasar. Dengan semakin banyaknya
masyarakat yang beraktifitas di pasar setiap harinya, membutuhkan lahan parkir yang cukup
memadai. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bangka Barat menyediakan lahan parkir yang
cukup. Berikut foto lahan parkir yang ada di pasar Kabupaten Bangka Barat:

Gambar 1.57 Kondisi Ruangan Parkir yang cukup luas untuk para pengendara

56. Tersedia fasilitas sarana umum yang cukup (olah raga dan rekreasi)
Ada, dimanfaatkan dan terpelihara.
Dengan semakin padatnya jumlah penduduk dan tingginya tingkat kesibukan masyarakat,
maka sangat dibutuhkan sarana dan prasarana olah raga serta tempat rekreasi guna

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 66


menunjang kesehatan dan menghindari tingginya tingkat stres di masyarakat. Pemerintah
Daerah Kabupaten Bangka Barat yang dikelilingi pantai memberikan keuntungan tersendiri
dalam pembangunan sarana umum khususnya tempat-tempat rekreasi, beberapa tempat
yang telah dibangun baik sarana olah raga, sarana rekreasi maupun tempat jajanan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Bangka Barat secara gratis. Berikut gambar
fasilitas sarana umum yang ada :

Gambar 1.58 Prasarana ruang terbuka untuk masyarakat sebagai tempat Olahraga

57. Tersedia fasilitas sarana bermain untuk anak


Ada, dimanfaatkan dan terpelihara.
Di Kabupaten Bangka Barat, sudah disediakan taman terbuka bagi keluarga yang ingin
bersantai dan bermain bersama keluarga. Anak-anak dapat bermain dengan aman.
Masyarakat juga dapat mengunjungi sekolah PAUD atau TK yang ada dimana TK atau PAUD
tersebut dibuka 24 jam sehingga dapat dikunjungi kapan saja.

Gambar 1.59 Sarana Prasarana/Ruang/Taman bermain untuk Anak-anak

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 67


58. Adanya Pengaturan Dan Penataan Pedagang Kaki Lima
Tertata dan bersih.
Terkadang keberadaan dari sektor informal tersebut yang dalam hal ini disebut dengan PKL
dianggap masih mengganggu keindahan dan kebersihan kota dan juga belum diakui sebagai
salah satu penggerak perekonomian rakyat . Hal tersebut tidak jarang sering menimbulkan
konflik perebutan lahan/ ruang antara kaum formal dan informal. Untuk itu perlu dilakukan
penataan kawasan informal yang diperuntukkan bagi para PKL yang dalam penataannya tetap
mempertahankan karakteristik dari kawasan tersebut sehingga keberadaan dari para PKL ini
dianggap tidak mengganggu aktifitas masyarakat.
Penataan Khusus sektor informal yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
adalah Penataan Pedagang kaki lima khususnya di Kawasan Daerah Tujuan Wisata seperti di
Tanjung Kalian dan Bozeem Teluk Rubiah. Awalnya para PKL di kawasan ini berdagang tidak
pada tempatnya dan secara tidak beraturan. Keberadaan mereka tentunya membawa
gambaran yang bertolak belakang dengan gambaran kawasan tanjung kalian yang bercitra
pariwisata yang indah, rapi dan nyaman. Untuk itu melalui program penataan pedagang kaki
lima oleh Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian setiap tahun melaksanakan kegiatan
penataan pedagang kaki lima di mana para UKM ini diberikan kawasan khusus untuk mereka
berdagang serta peralatan untuk berdagang. Tidak hanya kepada UKM saja, penataan
pedagang kaki lima ini dilakukan juga di kawasan pasar Muntok yang meliputi .
Profesi alternative sebagai Pedagang Kaki Lima (PKL) telah mampu menjawab persoalan
ekonomi informal di Kabupaten Bangka Barat dibuktikan juga dengan perkembangan jumlah
PKL yang semakin sulit terkontrol dari tahun ke tahun. Kompleksitas masalah yang
ditimbulkan dari perkembangan PKL ini secara perlahan sudah dapat terpecahkan.
Konsep penataan dengan pola pendekatan partisipatif, tanpa kekerasan efektif diterapkan
dan mampu menjawab masalah penataan PKL meskipun masih menimbulkan dampak pasca
penataannya.

Sebelum Di Tata

Sesudah Di Tata

Gambar 1.60 Kondisi Kawasan PKL Bozeem Teluk Rubiah Sebelum dan Setelah ditata oleh
Dinas terkait

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 68


59. Adanya Regulasi penanganan PKL
Adanya Perda.
Di Kabupaten Bangka Barat telah ada Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 04
Tahun 2009 tentang Pedagang Kaki Lima (terlampir).

Kawasan Bozem sebelum ditata dan terkesan kumuh

Kawasan Bozem ditata dengan Gerobak PKL


Gambar 1.61 Kondisi Kawasan Bozem yang kumuh sebelum dan Sesudah dengan bantuan Gerobak dari
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten BangkaBarat

Tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Sehat Page 69

Anda mungkin juga menyukai