Anda di halaman 1dari 4

UMUM

I. Pengukuran Memanjang, Melintang Dan Gambar


Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, pihak pelaksana pekerjaan akan
melakukakan koordinasi dengan pihak direksi teknis guna melakukan pekerjaan
pengukuran memanjang dan melintang serta pengambilan foto awal eksisting yang
dilaksakan oleh juru ukur dan dilanjutkan dengan penggambaran eksisting
lapangan. Hasil pengukuran dan penggambaran tersebut akan dihitung sehingga
diperoleh volume estimasi real lapangan sehingga dapat dibuatkan justifikasi teknis
jika didapatkan volume yang timpang dari volume kontrak awal..
II. Mobilisasi / Demobilisasi Alat Berat
Mobilisasi personil inti, tenaga kerja dan peralatan disesuaikan dengan daftar
personil dan peralatan yang dibutuhkan oleh kontraktor sesuai yang tercantum
dalam kontrak pekerjaan. Mobilisasi sudah harus dilaksanakan minimal 14 (empat
belas) hari sejak tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
pSeekdearnjagakna nd ilDaepmanogbailnis saeslie pseari adlaanta dni sdeatnu jutei
noalegha D kiererjkas id Tileakknsiasn Parkoayne ks.e telah semua
Namun sebelum dilakukan mobilisasi personil dan peralatan, terlebih dahulu
dibuatkan Barak Kerja serta tempat penyimpanan bahan – bahan pada daerah
yang lokasinya berdekatan dengan pekerjaan untuk memudahkan aktifitas
pelaksanaan sehari – hari.
III. Administrasi / Dokumentasi / Pelaporan
Pekerjaan Administrasi / Dokumentasi / Pelaporan pelaksanaan setiap jenis
kegiatan dibuat sesuai dengan kemajuan fisik pekerjaan dilapangan dengan
persetujuan direksi teknis proyek. Pelaporan yang dimaksud antara lain :
- Laporan Harian;
- Laporan Mingguan;
- Laporan Bulanan dan;
- Membuat Berita Acara Pelaksanaan Pekerjaan jika diperlukan, serta;
- Penyusunan Foto Dokumentasi pekerjaan yang sedang berjalan ( 0%, 50%, 100%
)
IV. Asbuild Drawing
Ana laksAsbuild Drawing atau Gambar terlaksana merupakan gambar profil
memanjang dan Melintang hasil pelaksanaan aktual lapangan dan dibuat dalam
beber
Pa rangkap dengan skala sesuai dengan kebutuhan proyek dan disetujui oleh
direksi teknis proyek.
V. Dawetwring / Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan pada setiap lokasi pekerjaan dengan cara
mengalirkan air kesaluran pasangan yang ada sebelum area pelaksanaan atau
membendung sebahagian lebar area pelaksanaan. Hal trsebut harus disetujui oleh
direksi teknis proyek dan dikoordinasikan dengan kelompok pemakai air setempat
jika ada. Dan bagi bagunan yang tidak terpengaruh dengan pemakaian air oleh
petani sekitar nya, dapat dilakukan dengan pembuatan Kesdam / Pengelak ataupun
dengan cara pompanisasi sesuai dengan keperluan.
B. PEKERJAAN TANAH
I. Galian Tanah
gPaemngbgaar liyaann gd ildaiksuektuajnu i moleenhu druirte kkeslia tnedkaniiakn d,
agna rhisa rduasn m eelenvcaaskiu ypa pnegm dbitueanntugkaann sdeamlauma
bahan dalam bentuk apapun termasuk tanah, batu dan bahan lainnya. Pekerjaan
tanah galian biasa dilaksanakan dengan cara manual / menggunakan Excavator.,
II. Timbunan Tanah Kembali
Pekerjaan timbunan / Urugan kembali tanah hasil galian pada pembuatan embung
merupakan timbunan hasil bekas galian ditambah dengan tanah yang ada disekitar
lokasi pekerjaan.
Pemadatan urugan dilakukan dengan menggunakan alat pemadat Vibrator Roller
ddiibpaernotule hd ehnagsail ny aanlagt mpeemmaudaaskt asne.d erhana yang
dilakukan secara manual sehingga
III. Timbunan Tanah / Sirtu Didatangkan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan tanah atau bahan tanah yang disetujui untuk pembuatan timbunan,
untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai
dengan garis,kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau
disetujui oleh Direksi Pekerjaan , pekerjaan ini dilaksanakan pada urugan tubuh
embung dengan memperhatikan kelandaian permukaan tanah , atau atas petunjuk
Direksi pekerjaan. Timbunan tanah biasa pada dasarnya metode kerjanya sama
dengan pekerjaan timbunan biasa, yang membedakan disini jenis material yang
digunakan. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan Pilihan terdiri dari
bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan seperti diperintahkan atau
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Sebelum pekerjaan timbunan dimulai terlebih dahulu dilakukan pemasangan patok
dasar timbunan,Penghamparan menggunakan Buldozer setelah penempatan
timbunan dan penghamparan dilakukan setiap lapis harus dipadatkan dengan Vibro
Roller atau sejenisnya, pemadatan timbunan dilaksanakan bilamana kadar rentang
3% diatas kadar optimum sampai 1 % kadar optimum, Setiap lapis timbunan harus
dipadatkan sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan.
C. PEKERJAAN STRUKTUR
I. Pasangan batu
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan
dipakai harus mendapat persetujuan Direksi Teknis, pasangan batu yang
dilaksanakan setiap satuan waktu harus dibatasi sesuai dengan tingkat kecepatan
pemasangan agar menjamin agar seluruh pekerjaan pasangan batu hanya
dipasang dengan adukan yang baru, semua bahan harus bersih lainnya, pasangan batu
dilaksanakan dengan cara pemasanga nd aarid buakhaann daiilkkuatlii
dengan batu sehingga batu saling mengunci dengan ukuran sesuai gambar
rencana, dengan komposisi perbandingan campuran 20% Semen : 80% Pasir (
Campuran 1 : 4 )
II. Pekerjaan Plesteran / Siar
Pekerjaan ini harus mencakup pemelesteran dinding dan Lantai Pasangan batu
baik lama maupun baru, namun sebelum pelaksanaannya dibersihkan terlebih
dahulu dari kotoran yang menempal pada permukaan pasangan. Campuran yang
digunakan adalah : campuran 1Pc : 3Ps untuk item pekerjaan Plesteran sedangkan
campuran 1Pc : 2Ps untuk pekerjaan Siar / Voeg permukaan pasangan batu sesuai
dengan detil yang ditunjukkan dalam pada Gambar dan memenuhi Spesifikasi ini.
Bahan Haruslah baja berlapis seng yang memenuhi SNI 07-6892-2002, dan SNI
07-6443-2000.
III. Pekerjaan Beton Bertulang (K-225, K 175 Siklop dan K-100)
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan struktur pada bangunan Pelimpah (Spillway) dan
Intake Termasuk pekerjaan pemasngan Perancah dan penulangan.
Adapun metode pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
- Pekerjaan pengecoran Beton K-225 (camp. 1Pc : 2Ps : 3Kr), 175 ) 60% Beton 40%
Batu dan Beton K-100 (camp. 1Pc : B3ePtosn : S5iKklro) pp (a dKabangunan
Pelimpah (Spillway) dan Intake pelaksanaannya dapat diurut dengan
mengacu pada spesifikasi yang disyaratkan atau sesuai dengan petunjuk
Direksi Pekerjaan.
Penulangan
Setelah acuan untuk plat lantai telah selesai dan diperiksa
kekuatannya, pengerjaannya, kerapatan adukan, ketinggian dan
kmeebmeresriihkasna, ukpuernaunl apnagdaan wadkatpua tp emdibpeasnagnkogk. anP
edril ul okausnit,uakta u steerpinagt
sesudah pengiriman ke lokasi jika tulangan dibengkokan di luar lokasi.
Penggunaan kayu perancah atau penyangga lain adalah supaya
penulangan tidak mengenai tanah atau lumpur sampai siap dipakai.
Penutup ( selimut ) sangat penting terutama pada dimensi beton yang
relative tipis, kurangnya selimut dapat mengakibatkan berkaratnya
batang dan terkikisnya beton, sedangkan terlalu banyak selimut dapat
mengakibatkan kekuatan rencana diperkirakan dari pelat tidak
dicapai.
pPeennggiikkaatt hkaarwuas td sijaamuhak acne pdaat rib peerkrmaruakt asaenp ebretit
obna.t ang biasa, dan ujung
Blok adukan dan dudukan (chair) plastic dipakai untuk memelihara
selimut lebih disukai daripada dudukan baja dengan pinggiran plastik.
Beberapa dudukan plastic mempunyai luas dasar yang kurang, dan
dapat hancur bila dibebani, apalagi dalam cuaca panas. Bila dudukan
dipakai pada posisi horizontal untuk memegang penulangan vertikal
kadang-kadang berputar kecuali jika dipasang dengan baik.
Penulangan harus ditopang sedemikian rupa sehingga tidak
berpindah,distorsi, atau rusak dengan cara apapun pada waktu
pengecoran pelat lantai.
Urutan pengecoran
Perencanaan urutan pengecoran harus mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
1) Melintang – dimulai pengecoran beton di tengah, bergerak keluar
secara seimbang / teratur
2) Memanjang – pengecoran beton sedemikian sehingga lendutan
maksimum terjadi pada awal, sehingga bila pengerasan awal
terjadi beton tidak akan terpengaruh oleh lendutan yang
disebabkan pengecoran beton kemudian. Bila pelat yang sedang
dicor tidak lurus, biasanya dalam praktek dikerjakan dari titik
terendah menuju titik tertinggi.
Pengecoran menggunakan- K 225
Pemeriksaan yang harus dilakukan sebelum mengecor pelat lantai
adalah sebagai berikut :
1) Periksa bahwa semua kotoran debu, beton kawat pengikat dan sebagainya
dibersihkan dari alacmuaan, . potongan
2) Menegaskan bahwa perancah ditopang bebas dari penulangan.
3) Jika keadaan cuaca kurang baik, terutama cuaca panas, periksa
agar pekerjaaan dapat berlangsung tanpa melanggar Syaratsyarat
Teknik.
4) Memastikan adanya pengaturan untuk cahaya buatan
(penerangan) bila pengecoran tidak dapat diselesaikan sebelum
gelap.
5) Memastikan terdapat cukup kayu untuk membuat stop – end bila
persediaan beton terganggu / terlambat.
6) Memastikan ketersediaan tenaga dan fasilitas untuk mengambil
benda uji bahan atau beton sesuai dengan Syarat-syarat Teknik.
7) Memeriksa tersedianya alat cadangan (standby) yang cukup,
termasuk penggetar, dalam kondisi siap pakai.
Beton dapat dicampur di lokasi atau dapat dicor dengan menggunakan
kereta dorong pada monorail conveyor dari ember. Beton harus dicor
dengan kedalaman penuh dalam acuan sedekat mungkin dengan posisi
akhir, sehingga tidak perlu dipindah-pindahkan dengan screed atau
penggetar.
Operator berpengalaman dan pengawasan ketat diperlukan dalam
penggetaran untuk menjamin bahwa beton dipadatkan segera setelah
dicor. Melalui penggetar dalam (internal) dapat dihasilkan proporsi beton
yang padat dan beton yang tahan serta padat disamping dengan
menggunakan screed penggetar dan penghalus tangan (hand floating)
atau screed tangan dan penghalus mesin (power float).
Pbsedur perawatan dimula s€g€ra setesh pengerasan awatlerjadi.
Semua pekerjaai lulangan baik disesuaikar dengan syaral-syarat
penggunaanrperunluka. sesuai spesifkasi dan gambar keria !€hg
disetujui o eh Dl@ksi Pekeiaan.
Adapur pekerjaan beton baik untuk konstruksi bngunan Pelimpah
(Spllway) dan lntake pelaksanaannya mengacu pada gambar dan
spes rkas y3ng dlsyaralkan alau petrnjuk Direksi Pekerjaan.
D, PEKERJMN PENANAMAN POHON
Pelaksanaan pekerjaan penanaman pohon diawali denOan melakukan penggalian
bakal perlelakan batang pohon. P6nggalian dilakukan pada bidang / kedaaman
terteniu dan didiamkan selaka 15 ( ima belas) hari *bdum penanaman dilakukan

Anda mungkin juga menyukai